ebook img

wahdat al adyan dan relevansinya dengan pluralisme agama PDF

206 Pages·2012·1.35 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview wahdat al adyan dan relevansinya dengan pluralisme agama

WAHDAT AL ADYAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PLURALISME AGAMA Skripsi : Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd.I) Oleh: FAJRI KHOIRULLAH 105011000053 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 ABSTRAK Fajri Khoirullah, Wahdat al-Adyan dan Relevansinya dengan Pluralisme Agama, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Desember 2010 Latar belakang pemilihan judul tersebut adalah karena ketertarikan penulis pada dua konsep pemikiran yang kerap menuai polemik dan kontroversi yakni wahdat al-Adyan dan Pluralisme agama, yang keduanya sama-sama membahas tentang titik temu agama-agama. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi yang jelas, sistematis, obyektif, dan komperehensif tentang kedua konsep tersebut, melalui pendekatan sosio-historis dan menganalisis landasan epistemologisnya sehingga dapat diketahui relevansi teologis dan relevansi sosio-humanis yang terkandung pada masing-masing konsep tersebut. Disamping itu, penulis juga menyertai penelitian ini dalam perspektif syariat (fikih), agar diperoleh keseimbangan (proporsionalitas) antara tasawuf, filsafat dan syariat. Metode pembahasan dalam penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan teknik analisis komparasional. Selain itu metode pembahasan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosio-historis dan epistemologis yakni Al-Hallaj, Ibn Araby dan John Hick. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh adanya relevansi sosiologis-historis berdasarkan tujuannya dalam meminimalisir konflik yang terjadi pada masa dilahirkannya kedua konsep tersebut. Adapun relevansi epistemologisnya, maka kedua konsep ini bertemu pada teori filsafat monisme Plato dan Aristoteles. Monisme adalah keyakinan, bukan hanya bahwa segala yang ada merupakan suatu kesatuan, melainkan pada akhirnya segala-galanya adalah satu, segenap kemajemukan dan perkembangannya adalah kosong (ilusi/maya), eksistensi- eksistensi zahir tersebut merupakan emanasi dari yang satu. Monisme berdasarkan kesadaran filosofis bahwa pada akhirnya realitas harus merupakan kesatuan. Kemudian relevansi teologis keduanya adalah Unity of God yakni segala sesuatu bersumber dan menuju pada Yang Satu yaitu Tuhan, sementara dari sudut pandang eskatologisnya maka agama sebagai jalan yang memberikan keselamatan dan kebahagiaan kelak di akhirat adalah bagi pemeluknya yang tunduk, pasrah, berserah diri, tidak menyekutukan Tuhan dan senantiasa berbuat baik selama hidupnya didunia. Sedangkan relevansi sosio-humanis adalah nilai-nilai etika universal untuk mewujudkan toleransi, demokrasi dan perdamaian. Dalam konteks keindonesiaan, maka tulisan ini bertujuan untuk menyegarkan ide- ide demokrasi, hak asasi kemanusiaan, dan perdamaian berdasarkan nilai-nilai keislaman, untuk selanjutnya dapat menyadarkan kita tentang pentingnya integritas bangsa kita (Indonesia) yang majemuk / plural. Sedangkan dalam konteks keislaman, hendaknya kita tidak memahami ajaran-ajaran Islam secara parsial dan sebaiknya memandang segala sesuatu dari substansinya ketimbang dari beragam bentuk yang berbeda. Sebagai hamba-Nya yang mencari kebenaran, hendaknya kita kembalikan kebenaran itu kepada Yang Mutlak, Sang Pemilik Kebenaran. Wallahu A’lam. KATA PENGANTAR ِﻢـﯿِﺣﱠﺮﻟا ِﻦـَﻤْﺣﱠﺮﻟا ِﮫـﱠﻠﻟا ِﻢـْﺴِﺑ Assalamu’alaikum wr.wb. Puji syukur kehadirat Allah. Pemilik segala pujian, Maha Suci lagi Maha Sempurna, Penggerak Utama segala daya, cipta, rasa dan karsa pada hamba-Nya. Dengan Kehendak, Ilmu dan Cahaya-Nya jualah, penulis mampu menggenapi huruf per huruf, kata per kata, kalimat per kalimat hingga tertunaikannya penulisan ini. Salawat dan salam senantiasa tercurah atas utusan-Nya Muhammad SAW, pembawa risalah dan keselamatan, penyempurna semesta alam, revolusioner teragung untuk setiap kelahiran dan seluruh sejarah kehidupan. Demi setiap tetes keringat dan air mata, setiap untaian senyum dan doa, segenap harap yang membekali jiwa, maka penulis persembahkan karya ini untuk kedua orangtua tercinta (Ayahanda Sahir dan Ibunda Rokayah), dan kedua adik tersayang (Ridwan Habibullah dan Arsyilah Pangastuti). Semoga Allah merahmati dan senantiasa memberikan yang terbaik untuk mereka.amin. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu selama proses penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini, atas segala kesediaan, ketulusan, semangat, motivasi dan inspirasi merekalah penulis dapat terus menumpahkan tinta-tinta pikiran diatas kertas-kertas kewajiban ini. Terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis haturkan, karena mereka telah menjadi bagian dari kausalitas dan rotasi jalan kehidupan penulis. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada : 1. Dekan Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, Bapak. Bahrissalim M.Pd. 3. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak. Dr. Khalimi, M.Ag. 4. Dosen Penasehat Akademik, Ibu. Sururin, M.Ag. 5. Dosen Pembimbing Praktik Profesi Keguruan Terpadu, Bapak. Abdul Haris M.Ag, dan Ibu. Heny Narendrani Hidayati, M.Pd. 6. (Abi Ta’lim) Guru sekaligus Orangtua Penulis, Uwa Dehir alias Ki Banteng “Si Bujang Nanggung dari Parung”, beserta istri, Uwa Sami, yang selalu mengingatkan penulis untuk tetap istiqomah, tawadhu, tasyakur, tafakur, tawakkul, taqorrub, kepada Allah SWT. 7. Pe’ Gayung dan istri “Ci’ Embun” (penulis menganggap keduanya seperti kakek dan nenek sendiri, meski keduanya beragama Kong Hu Cu dan Kristen), Panjul dan keluarga (adalah teman penulis semasa SD, dirumahnyalah penulis mengenal kasih sayang dari agama lain, Kristen), Bu’ Beth dan Pa’ Usman (adalah guru penulis semasa SD, mereka adalah keluarga dengan perbedaan agama, Islam dan Kristen. Orangtua penulis memiliki hubungan persahabatan yang erat sehingga penulis sering berkunjung kerumah mereka). Mereka semua menginspirasi penulis untuk mencintai oranglain apapun agamanya, karena dari mereka penulis juga dapat merasakan ketulusan, kedamaian dan kasih sayang. 8. Teman-teman terbaik Sweeter Land; Depi “Tholob” Arisandi, Yudha “Chamielz” Hadi, Roup “Kunyin” Abdul, Somad “Dhuby” Abdul, dan Yusuf “Uchuf” Muhamad. Mereka adalah teman-teman yang selalu ada disegala suasana dalam suka dan duka, khususnya dimeja kehidupan dengan 52 lembar persegi tempat bermula dan berakhir, tanpa akhir sebuah persahabatan. 9. Temen-teman F4 beserta keluarga, Andri Yann Cheng Xu (A-She), Eko Wu Jian Hao (Ei-Chuo) dan Ardi Zhu Xiao Tien (Xi-men), dan “Si Orang Kaya Baru” Hendrik “Idunk” Zhen Qing He. 10. My Senorita Cihuyy Partner, “hum hain rahin pyar ke, phir milenge, chalte...chalte….” 11. Teman-teman seperjuangan, Kelas.B PAI angkatan 2005; Dedi, Arul, Fathur, Maman, Syukron, Juned, Bang Aji, Yayan, Away, John, Icad, Ibay, Irul, Akhsay, Tulus, Asep, Ridwan, Rubi, Uchay dan Uci. 12. Teman-teman sekolega dan sekosan; Fathul Munir, Riyan Nurdiansyah, Najamudin, Ridwan afandi, Ujang Syahid, Mukhlisin, Luthfi, Abidin Khusaeni, dan Akbar Khadafi. 13. Ne’ Ani, Ne’ Nani, Uwa Aminah, Uwa Asmani, Uwa Hata, Uwa Hj. Emin, Kong Cilim, Bapa’ Warjoz dan Emak Kosan. Merekalah yang selama ini menampung penulis. 14. Mimi Sayur Asin, Cici Geboy, Tika Madam Sahara, Bibi Mira Uni, Nurul uyunk, Neng Sya-sya, Neng Yuni, Neng Rini, Ade’ Putri (Dhessy Anita Dyah Saputri), Laita, Sera, Fisti Resti, Lila dan Ikrimah. 15. Angga Prasetya, Asep Awaludin, Dziky Jauharul Fikri, Ryna Resnawati, Nova Amalia, Hani Nuraida, Ika Satriani, Murysida, dan Nursyidah. 16. Encep “si bontot”, Ipang, Raden Oji, Nk-Cost, Time, Oya, Jecky, Subur, Ade, Samsul, Jaja, Ijar, dan Mahrudin. 17. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada “Bapak dan Ibu Warjos” yang menjadi kelas kuliah dari “kampus kehidupan”, tempat berbagi rasa, bertukar pikir, mempelajari tiap gejala kerancuan realita dari dosen-dosen kami yang bernama “alam sekitar”. Semoga Allah memberi kebaikan bagi mereka didalam agama, di dunia dan akhirat. Amin. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis meminta maaf atas segala kekurangan, kealfaan dan kekhilafan dalam diri penulis, karena tak ada yang sempurna maka penulis mohonkan kritik dan sarannya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wa Allahu al-Mawafiq ila aqwami al-Thoriq. Wassalamualaikum, wr.wb. Jakarta, 06 Desember 2010 Fajri Khoirullah DAFTAR ISI ABSTRAK LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………… 1 A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1 B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah………… 11 C. Metodologi Penelitian………………………………………… 14 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………… 17 BAB II KONTEKSTUALITAS MAKNA AGAMA……………………… 18 A. Agama dan Keberagamaan…………………………………… 18 B. Agama dan Sikap Keagamaan……………………………… 21 C. Agama dan Gagasan Tentang Tuhan………………………… 30 D. Agama dan Tauhid…………………………………………… 38 E. Agama dalam Pendekatan Perspektif Perenial……………… 43 F. Kesatuan Transenden Agama-agama………………………… 44 1. Mono dan Multi…………………………………………… 47 2. Bentuk dan Substansi……………………………………… 50 3. Relatif dan Absolut………………………………………… 52 4. Partikular dan Universal…………………………………… 54 5. Monoteisme Ibrahim……………………………………… 56 6. Makna Al-Islam, Titik Temu Agama-agama Semitik…… 61 BAB III WAHDAT AL-ADYAN DAN PLURALISME AGAMA………… 72 A. Wahdat al-Adyan……………………………………………… 73 1. Pengertian Wahdat al-Adyan……………………………… 74 2. Sosio-historis Wahdat al-Adyan…………………………… 75 a. Al-Hallaj Pencetus Wahdat al-Adyan………………… 76 b. Ibn Araby Pengukuh Wahdat al-Adyan……………… 81 3. Epistemologi Wahdat al-Adyan…………………………… 86 a) Epistemologi Al-Hallaj………………………………… 86 b) Epistemologi Ibn Araby……………………………… 93 B. Pluralisme Agama…………………………………………… 101 1. Pengertian Pluralisme Agama…………………………… 102 2. Sosio-historis Pluralisme Agama………………………… 105 3. Epistemologi Pluralisme Agama John Hick…………… 110 4. Kutub-kutub Pluralisme Agama, Motif dan Orientasi… 114 BAB IV WAHDAT AL-ADYAN DAN PLURALISME AGAMA DALAM PERSPEKTIF SYARIAT…………………………………… 125 A. Korelasi Fikih (Syariat) dan Tasawuf (Hakikat)……… 129 B. Integrasi Fikih (Syariat) dan Tasawuf (Hakikat)……… 133 C. Islam dan Tinjauan Kritis Pluralisme Agama dalam Al-Quran…………………………………………… 139 a) Pluralisme dalam Masyarakat Islam………………… 139 b) Pluralisme Agama dalam Al-Quran………………… 140 c) Kesatuan Teologis…………………………………… 156 d) Ahlul Kitab…………………………………………… 165 BAB V WAHDAT AL-ADYAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PLURALISME AGAMA…………………………… 171 A. Relevansi Historis…………………………………………… 171 B. Relevansi Epistemologis……………………………………… 172 C. Relevansi Teologis…………………………………………… 173 D. Relevansi Sosio-humanis……………………………………… 175 E. Orientasi Logis………………………………………………… 177 F. Orientasi Etis………………………………………………… 180 BAB VI PENUTUP………………………………………………………… 188 Kesimpulan……………………………………………………… 188 Saran……………………………………………………………… 191 DAFTAR PUSTAKA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan bagian kehidupan sebagian besar umat manusia. Oleh karena itu kehidupan beragama akan tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi kehidupan umat manusia dari zaman ke zaman. Agama bukan sekedar keyakinan hasil refleksi intelektual semata, melainkan juga sebagai suatu jalan dan cara hidup. Dengan kata lain, agama menyangkut seluruh hidup manusia. Jadi agama bukan hanya mengenai kebenaran melainkan juga mengenai perasaan dan suasana hidup manusia. Menurut A.M Romly (1999 :1), agama merupakan kiprah manusia yang bersumber pada sikap percaya kepada Tuhan. Sikap percaya kepada Tuhan tersebut disertai dengan penyerahan diri secara menyeluruh, yang diwujudkan antara lain dengan kepatuhan terhadap ajaran-ajarannya1. Oleh sebab itu agama bukanlah sekedar pengetahuan melainkan suatu pendirian eksistensial yang juga berhubungan dengan perasaan dan perbuatan. Dengan demikian kita dapat melihat bahwa agama berdasarkan fungsinya membimbing manusia kearah kehidupan rohaniahnya. Istilah fungsi yang dimaksudkan disini ialah sumbangan dan peran agama (lewat ajaran- 1 A.M Romly, Fungsi Agama Bagi Manusia : Suatu Pendekatan Filsafat, (Jakarta : Bina Rena Pariwara, 1999), h.1

Description:
mementingkan hakikat ketimbang 'hiasan luar' semata. Salah satu tema Northbourne, Gai Eaton, W. N. Perry, G. Durand, E. F. Schumacher, J.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.