ebook img

suhu dan kalor PDF

44 Pages·2015·1.57 MB·Indonesian
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview suhu dan kalor

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung  022. 4214714 – Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : [email protected] ___________________________________________________________________ SUHU DAN KALOR STANDART KOMPETENSI Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi KOMPETENSI DASAR KD1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. KD2 Menganalisis cara perpindahan kalor. KD3 Menerapkan Asas Black dalam pemecahan masalah Susana Endah Page 1 of 44 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian suhu 2. Menjelaskan pengertian kalor 3. Mengkonversikan suhu 4. Membedakan antara kalor jenis dan kapasitas kalor 5. Menentukan alat dan bahan dalam menentukan percobaan kalor jenis suatu logam 6. Menyusun alat yang digunakan 7. Melakukan percobaan 8. Menyusun data pada tabel 9. Mengolah data percobaan 10. Mempresentasikan hasil 11. Mencocokkan dengan teori 12. Membedakan antara muai panjang, muai luas dan muai volume 13. Mempresentasikan tentang perubahan wujud suatu benda 14. Memformulasikan Asas Black 15. Menganalisis kalor dengan menggunakan Asas Black 16. Membedakan antara konduksi, konveksi dan radiasi 17. Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan memberi contoh peristiwanya 18. Menyimpulkan keseluruhan materi dari hasil diskusi tanya jawab dan percobaan. 19. Menerapkan karakter Santa Angela kejujuran dan kegigihan dalam mengerjakan eksperimen, latihan soal dan mengerjakan soal Susana Endah Page 2 of 44 PETA KONSEP Susana Endah Page 3 of 44 KALOR Sumber: www.sciencepoles.org Beberapa tahun ini, suhu permukaan bumi meningkat. Hal ini sebagai akibat dari berbagai aktivitas mausia, tanpa memperhatikan lingkungan. Dengan meningkatnya suhu permukaan bumi (global warming), akan menyebabkan gunung-gunung es di kutub mencair lebih cepat. Proses pencairannya berlangsung sangat cepat. Tentu saja mengkhawatirkan bagi kehidupan manusia karena diperkirakan air laut akan bertambah sehingga daratan rendah akan tenggelam. Perhatikan bagaima gunung es itu mencair! Gunung es itu dapat mencair dengan sendirinya tanpa diberikan kalor. Gunung es menyerap kalor dari lingkungan sekitarnya. Mencair merupakan salah satu perubahan wujud. Perubahan wujud tersebut disertai dengan perpindahan kalor. Tahukah Anda apakah yang dimaksud dengan kalor? Untuk lebih jelasnya, ikutilah pembelajaran pada bab ini. Tuhan Yang Maha Pencipta menciptakan matahari sebagai sumber energi bagi makhluk hidup di bumi. Energi panas yang dipancarkan matahari merupakan sumber energi yang tiada habisnya, yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup di bumi, termasuk manusia. Oleh karena itu, sudah sepatutnya manusia bersyukur atas nikmat ini. Susana Endah Page 4 of 44 Pada siang hari yang terik, Anda tentu merasakan udara begitu panas. Pada saat itu, biasanya dikatakan suhu udara begitu tinggi. Demikian juga, ketika merasakan udara begitu dingin, biasanya dikatakan suhu udara begitu rendah. Jadi, keadaan derajat panas dan dingin yang dialami suatu benda atau keadaan dinamakan suhu. Sebuah benda yang bersuhu tinggi dapat mengalami penurunan suhu jika didekatkan atau dicampurkan pada benda yang bersuhu rendah, seperti halnya es apabila dicampurkan dengan air panas di dalam gelas. Jika kondisi tersebut dibiarkan untuk waktu yang lama, lama kelamaan es mencair dan suhu keduanya menjadi sama. Mengapa demikian> Hal ini berkaitan dengan kalor. Tahukah Anda kalor itu? Apakah ada pengaruh kalor terhadap benda? Bagaimana pula cara kalor itu berpindah? A. PENGERTIAN KALOR Untuk memahami pengertian kalor, lakukanlah kegiatan berikut. Perpindahan Kalor Tujuan : Mengamati perpindahan kalor pada dua benda yang berbeda suhunya Alat/Bahan : 1. Dua buah gelas (berbentuk silinder) 2. Termometer 3. Air panas 4. Air dingin (air es) Keselamatan Kerja: Hati-hati saat memanaskan air dan saat menuangkan air panas ke dalam gelas. Prosedur: 1. Siapkan gelas A dan B. Isi penuh gelas A dengan air panas dan gelas B dengan air dingin (air es). 2. Ukur suhu masing-masing gelas dengan termometer, lalu catatlah hasil pengamatan Anda. Susana Endah Page 5 of 44 3. Sentuhkan gelas A dengan gelas B. Biarkan beberap saat (±10 menit). Ukut dan catat suhu kedua gelas. Pertanyaan: 1. Saat kedua gelas didekatkan. Apakah yang terjadi> Apakah gelas A menjadi panas atau dingin? Apakah gelas B menjadi panas atau dingin? Mengapa demikian? 2. Bagaimana suhu kedua gelas tersebut selanjutnya? Mengapa demikian> 3. Jika gelas A dan B diisi dengan air panas, apakah suhu kedua gelas akan bertambah tinggi (panas)? Mengapa demikian? 4. Jika gelas A dan B diisi dengan air dingin, apakah suhu kedua gelas akan bertambah rendah (dingin)? Mengapa demikian? 5. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas secara berkelompok. Presentasikan dan Simpulkan Presentasikanlah hasil kerja kelompok Anda di depan kelas! Bandingkan dengan hasil kerja kelompok lain. Jika Ada tanggapan dari kelompok lain, baik berupa saran, kritik, atau pertanyaan, jawablah dengan bahasa yang santun. Berdasarkan perbandingan tersebut, hal penting apakah yang harus dirumuskan bersama? Buatlah kesimpulan dari diskusi tersebut! Apabila dua benda yang berbeda suhunya, didekatkan atau disentuhkan, maka benda yang bersuhu tinggi memberikan sesuatu ke benda lainnya yang bersuhu rendah. Sesuatu yang diberikan itu adalah energi. Energi yang diberikan karena perbedaan suhu dinamakan kalor. Jadi, kalor merupakan salah satu bentuk energi. Dengan kata lain, kalor merupakan energi yang ditransfer dari suatu benda ke benda lain karena adanya perbedaan suhu. Satuan kalor sama dengan satuan energi, yaitu joule. Kadang-kadang, satuan kalor menggunakan kalori atau kilokalori. Kesetaraan kalori dengan joule adalah 1 kalori = 4,18 joule atau 1 joule = 0,24 kalori Susana Endah Page 6 of 44 Gagasan bahwa kalor berhubungan dengan energi pertama kali dinyatakan pada tahun 1800- an oleh seorang pembuat minuman dari Inggris, James Prescott Joule (1818-1889). Joule melakukan percobaan sederhana dengan menggunakan alat seperti gambar berikut. Beban yang jatuh menyebabkan roda pedal berputar. Gesekan roda pedal dan air menyebabkan suhu air naik. Padahal, untuk menaikkan suhu yang sama bisa didapat dengan memanaskan air di atas kompor. Joule menentukan bahwa sejumlah kerja tertentu yang dilakukan selalu setara (ekuivalen) dengan sejumlah masukan kalor tertentu. Secara kuantitatif, kerja 4,186 joule (J) ternyata ekuivalen dengan 1 kalori (kal) kalor. Nilai ini dikenal sebagai tara kalor mekanik. 1. KALOR JENIS Dari hasil percobaan Joule seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Diperoleh kesimpulan bahwa besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebanding dengan massa zat itu dan kenaikan suhunya. Jika besarnya kalor yang dibutuhkan suatu zat yang bermassa m untuk kenaikan suhu Δt sebesar Q, maka: Selain masa dan kenaikan suhu, jumlah kalor yang dibutuhkan benda tergantung dari jenis zat yang dipanaskan. Untuk membedakan jenis zat, dikenal istilah kalor jenis yang disimbolkan dengan c. Oleh karena itu, persamaan di atas dapat dirumuskan menjadi Keterangan: Q = kalor yang diserap atau dilepas (J atau kalori (kal)) Susana Endah Page 7 of 44 Kapasitas kalor suatu benda adalah kemampuan suatu benda dalam menerima atau melepas kalor untuk menaikkan atau menurunkan suhu benda itu sebesar 1°C atau 1K. m = massa zat (kg atau gram) Δt = perubahan suhu (K atau C) c = kalor jenis zat Persamaan tersebut juga dapat ditulis: Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepas tiap 1 kg massa, untuk menaikkan atau menurunkan suhu sebesar 1K Dari persamaan itu, satuan kalor jenis sama dengan satuan kalor dibagi satuan massa kali satuan suhu, dituliskan: Jadi, kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai berikut: 2. KAPASITAS KALOR Misalkan dua benda yang berbeda dinaikkan suhunya sama besar maka apakah jumlah kalor yang diperlukan juga sama? Ternyata, jumlah kalor yang Susana Endah Page 8 of 44 diperlukan berbeda. Hal ini terjadi karena kapasitas kalor atau kapasitas panas tiap jenis benda berbeda. Jadi, jika kalor yang dibutuhkan sebesar Q untuk menaikkan suhu benda sebesar Δt, maka kapasitas kalor (C) benda tersebut dapat dirumuskan: Keterangan: Q = kalor yang diserap atau dilepas (joule (J) atau kal) Δt = perubahan suhu (°C) C = kapasitas kalor J/K atau kal/°C Berdasarkan persamaan tersebut, maka kapasitas kalor dapat pula ditulis: Untuk lebih memahami tentang kapasitas kalor, perhatikan contoh soal berikut: Contoh Soal Sepotong tembaga massanya 5 kg dengan suhu 20°C. Jika kalor jenis tembaga 3,87 x 102 J/(kg K), tentukan: a. Kalor yang diperlukan untuk memanaskan agar suhu tembaga tersebut menjadi 100°C b. Kapasitas kalor tembaga itu! Penyelesaian: Diketahui: m = 5kg t = 20°C 1 t = 100°C 2 c = 3,87 x 102 J/(kg K) Ditanyakan: a. Q = ....? b. C = ....? Jawab: a. Q = mcΔt Susana Endah Page 9 of 44 = 5 x 3,87 x 102 x 80 = 154.800 J Jadi, besar kalor yang diperlukan adalah 154.800 J. b. C = mc = 5 x 3,87 x 102 = 1.935 J/K Jadi, kapasitas kalor tembaga itu adalah 1.935 J/K. B. PENGARUH KALOR TERHADAP SUATU ZAT Pada subbab A, Anda telah mengetahui kalor dapat mengubah wujud benda (es) menjadi cair,. Jadi bila suatu benda menerima sejumlah kalor maka benda itu akan mengalami perubahan wujud. Selain itu, ada kemungkinan lain yang terjadi, yaitu suhu benda akan naik dan benda mengalami pemuaian. 1. Pemuaian Coba amati gambar di ini. Mengapa rel kereta api ini bengkok? Dari fenomena di ini, dapat kita tahu bahwa ada pemuaian. Bila suatu benda dipanaskan, maka benda itu akan memuai. Besarnya pemuaian benda bergantung pada ukuran benda semula, kenaikan suhu, dan jenis benda. Di Bab ini, Anda akan mempelajari hanya pemuaian pada zat padat dan zat cair. a. Pemuaian Zat Padat Jika zat padat mendapat kalor, maka zat padat tersebut akan mengalami muai panjang, muai luas, dan muai volume. 1) Muai Panjang (Muai Linear) Suatu benda yang berbentuk betang bila dipanaskan maka panjangnya akan bertambah. Misalkan, panjang batang mula-mula ℓ , dipanaskan hingga 0 suhunya bertambah t, besar pertambahan panjang batang dirumuskan: Δl l Δt atau Δl = αl Δt 0 0 Keterangan: Δl = pertambahan panjang batang (m) l = panjang batang mula-mula 0 Δt = perubahan suhu (°C) Α = koefisien muai panjang atau muai linear Susana Endah Page 10 of 44

Description:
KD1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. KD2 Menganalisis cara perpindahan kalor. KD3 Menerapkan Asas Black dalam pemecahan
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.