DARI RAKYAT AMERIKA USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa MODUL PELATIHAN - Maret 2017 IV Prak�k yang Baik di Sekolah Dasar/ Madrasah Ib�daiyah (SD/MI) Pembelajaran Matema�ka www.prioritaspendidikan.org PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH DASAR dan MADRASAH IBTIDAIYAH (SD dan MI) Modul Pelatihan IV: Matematika Maret 2017 Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini merupakan tanggung jawab konsorsium Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Opprtunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) dan tidak mencerminkan pandangan USAID atau pemerintah Amerika Serikat. Pengantar Pengantar Daftar Isi Halaman Unit 1 Garis Tinggi Segitiga 1 Unit 2 Pecahan 15 Unit 3 Bilangan Bulat 35 Unit 4 Nilai Tempat 49 Unit 5 Bangun Datar 69 Unit 6 Kesebangunan 85 v Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI Pengantar Pengantar Kata Pengantar Program Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators and Students (PRIORITAS) yang didanai oleh USAID bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dilaksanakan untuk mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama dalam meningkatkan akses pendidikan dasar yang bermutu. Untuk mencapai tujuan tersebut, PRIORITAS mengembangkan dan melaksanakan program pengembangan kapasitas yang terdiri dari pelatihan, pendampingan, kegiatan kelompok kerja di tingkat sekolah maupun gugus. Sasaran program pengembangan kapasitas ini adalah guru dan dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), kepala sekolah, komite sekolah, serta pengawas dan staf Dinas Pendidikan terkait di kabupaten terpilih di tujuah propinsi mitra PRIORITAS, yaitu: Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan. Pelatihan bagi dosen dilaksanakan melalui kerja sama dengan sejumlah LPTK terpilih untuk pengembangan peran LPTK sebagai penyedia layanan untuk pendidikan dalam jabatan. Modul IV yang digunakan dalam pelatihan ini berfokus pada isi/materi mata pelajaran daripada metodologi seperti modul-modul sebelumnya (Modul I, II, dan III). Materi tersebut meliputi mata pelajaran: Literasi kelas awal, IPA, dan Matematika (SD/MI); Bahasa Indonesia, IPA, dan Matematika (SMP/MTs) dan tertuang dalam modul terpisah untuk tiap mata pelajaran dan jenjang sekolah tersebut. Jadi, modul IV ini berjumlah 6 modul, 3 buah untuk SD/MI dan 3 buah untuk SMP/MTs. Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Sekolah Menengah tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah ini memuat materi yang terkait Bilangan, Geomentri, Aljabar, dan Statistika. Pemilihan materi dalam modul Matematika ini pada umumnya berdasar pada miskonsepsi (salah paham), kesulitan siswa dalam memahami, dan/atau kesulitan guru dalam mengajarkan konsep dalam materi tersebut. Dengan demikian, pelatihan yang menggunakan modul ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan pemahaman guru terkait materi tersebut sehingga masalah miskonsepsi atau kesulitan yang dialami guru dalam mengajarmateri itu sedikit demi sedikit dapat diatasi. Secara garis besar, modul ini berisi materi-materi berikut. Unit 1: Garis Tinggi Segitiga. Pada unit ini peserta diminta untuk berurun pengalaman tentang miskonsepsi siswa yang pernah mereka alami pada siswa mereka terkait garistinggi segitiga. Selanjutnya, mereka diminta mengamati hasil kerja siswa dan menganalisis apa saja miskonsepsi yang terlihat, memperkirakan penyebabnya, dan merumuskan kegiatan untuk mengatasi atau menghindari miskonsepsi tersebut. Peserta juga diminta menggambar garis tinggi berbagai segitiga, termasuk segitiga tumpul, dan dengan berbagai posisi segitiga, dan Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI vi Pengantar Pengantar merumuskan pengertian garistinggi segitiga. Di akhir mereka diminta merancang lembar kerja yang ‘menjamin’ siswa tidak mengalami miskonsepsi terkait garistinggi segitiga. Unit 2: Membandingkan Pecahan. Unit ini membahas kesalahan siswa dalam membandingkan dua pecahan. Peserta diminta mengungkapkan pengalaman mereka tentang miskonsepsi apa saja yang mereka temukan di lapangan, mengidentifikasi kemungkinan penyebab, dan merumuskan kegiatan belajar untuk mengatasi atau menghindari miskonsepsi tersebut. Selanjutnya, diberikan daftar pasangan pecahan, mereka diminta menentukan cara menentukan pecahan yang lebih besah/kecil dengan cara lain selain ‘menyamakan penyebut’. Hal ini untuk memperkaya mereka (guru) terkait cara menetukan pecahan yang lebih besar. Selain itu, mereka diminta mengkaji kelebihan dan kekurangan berbagai model pecahan (Model LUAS, GARIS BILANGAN, atau HIMPUNAN) dalam memahamkan pengertian pecahan kepada siswa, termasuk memudahkan siswa dalam pembandingan dua pecahan. Unit 3: Bilangan Bulat. Unit ini membahas kesulitan siswa dalam memahami dan kesulitan guru dalam mengajarkan operasi bilangan yang melibatkan bilangan bulat negatif. Pada unit ini diperkenalkan cara/peragaan ‘hadap kiri/kanan’ dan ‘maju/mundur’ pada garis bilangan untuk menyelesaikan operasi bilangan yang melibatkan bilangan bulat negatif. Peserta menyimulasikan bagaimana proses menjumlah/mengurang yang melibatkan bilangan bulat negatif dengan menerapkan cara ‘hadap kiri/kanan’ dan ‘maju/mundur’ pada garis bilangan yang mereka buat di lantai atau dinding. Unit 4: Nilai Tempat. Unit ini membahas kesalahan siswa dalam menuliskan nama bilangan, misal untuk bilangan tiga angka yang terdapat nol di tengah; demikian juga dalam membandingkan dua pecahan desimal: 11,17 dianggap lebih besar dari 11,5. Peserta mengkaji berbagai kesalahan siswa, mengidentifikasi kemungkinan penyebab, dan merumuskan kegiatan untuk mengatasi/menghindari kesalahan tersebut. Selanjutnya, peserta mengalami modelling dalam penanaman konsep nilai tempat yang dianggap menjadi penyebab miskonsepsi siswa dalam masalah di atas. Pada modelling tersebut diperlihatkan bagaimana nilai tempat ‘puluhan’ bernilai 10 kali nilai tempat ‘satuan’. Secara umum, nilai suatu tempat pada ‘tempat bilangan’ selalu 10 kali nilai tempat di sebelah kanan. Unit 5: Bangun Datar. Unit ini membahas miskonsepsi siswa terkait ‘keliling bangun datar gabungan’. Peserta diminta mengidentifikasi kebiasaan salah siswa terkait bangun datar gabungan, mengidentifikasi kemungkinan penyebab, dan merumuskan kegiatan untuk mengatasi/menghindari miskonsepsi tersebut. Peserta, selain diminta menghitung ‘keliling bangun datar gabungan’ juga ‘luas bangun datar gabungan’. Hal ini untuk mengkontraskan perbedaan antara keduanya. vii Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI Pengantar Pengantar Unit 6: Kesebangunan. Unit ini membahas miskonsepsi siswa terkait bangun yang ‘sebangun’ dan bangun yang ‘sama dan sebangun’. Peserta diminta mengidentifikasi bangun mana saja yang ‘sebangun’ dan yang ‘sama dan sebangun’ dari beberapa bangun yang disediakan. Dari kegiatan ini lahir ‘syarat’ kesebangunan. Selanjutnya peserta diminta melukis bangun yang sebangun dan bangun yang sama dan sebangun dari bangun yang disediakan. Peserta juga mengidentifikasi penerapan kesebangunan dalam kehidupan sehari- hari. Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI viii Pengantar Pengantar JADWAL PELATIHAN Berikut adalah contoh Jadwal Pelatihan untuk Pelatih (TOT) Provinsi. Jadwal Pelatihan untuk Pelatih (ToT) Modul 4 Provinsi – Matematika SD/MI Waktu Unit Materi Keterangan Hari - 0 (Persiapan) Penjelasan umum tim penyusun modul dan 08.00 – 09.00 Pleno fasilitator Tim fasilitator melakukan persiapan ToT: 2 Ruang untuk 2 kelompok - Bedah modul dan memahami langkah setiap unit, (SD/MI dan SMP/MTs) 09.00 – 17.00 - cek kelengkapan hand-out dan Power Point, - mengatur ruang, (Siang hari peserta check - mengecek perlengkapan lainnya, In) - Gladi bersih pembukaan, dll. Hari 1 Pembukaan a. Menyanyikan lagu Indonesia Raya (5’) 08.00 – 08.20 b. Sambutan Penjelasan program daan modul oleh perwakilan USAID PRIORITAS (10’) Doa dan penutup (5’) - Kontrak belajar 08.20 – 08.45 - Penjelasan modul 4 Matematika 08.45 – 10.15 Unit 1 Garis TSinMgPg/i MSTegs itiga 10.15 – 10.45 Istirahat 10.45 – 11.15 Garis Tinggi Segitiga (lanjutan) 11.15 – 12.15 Unit 2 Membandingkan Pecahan 12.15 – 13.15 Isama 13.15 – 14.15 Membandingkan Pecahan (lanjutan) 14.15 – 15.15 Unit 3 Bilangan Bulat 15.15 – 15.30 Istirahat Bilangan Bulat (lanjutan) 15.30 – 16.30 Unit 3 ix Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI
Description: