ebook img

Keadilan Allah PDF

42 Pages·2017·0.7 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Keadilan Allah

A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Susunan Liturgi I badah Minggu Panggilan Beribadah Pengkhotbah Votum Pengkhotbah Bacaan Bertanggapan Liturgos & Jemaat Pujian Pengakuan Dosa Liturgos & Jemaat Doa Pengakuan Dosa Secara Jemaat Pribadi Doa Pengakuan Dosa Liturgos Berita Anugerah Liturgos Petunjuk Hidup baru Liturgos & Jemaat Pujian “Salam Damai” / “Shalom Liturgos & Jemaat shalom” Pujian Syukur 1 Liturgos & Jemaat Pujian Syukur 2 Liturgos & Jemaat Pengakuan Iman Liturgos & Jemaat Pujian Liturgos & Jemaat Doa Firman Tuhan Pengkhotbah Khotbah Pengkhotbah Persembahan Liturgos & Jemaat Doa Persembahan & Doa Syafaat Petugas Doa Pengumuman & Seri Pembinaan Pengkhotbah Doxology / Pengkhotbah “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Pengkhotbah Amin / “Thank You Lord” Pengkhotbah Theme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah 2 Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL ESTE SQUARE Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL POS PI BATAM Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email: [email protected] / [email protected] GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIAN Pdt. Novida Lassa, M.Th. Telp. 081-13321904 Email: [email protected] 3 e Khotbah Minggu | #TEACHING MAGZ Kasih Yang Bebas Tapi Adil (Roma 9:14-18)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Persoalan yang diuraikan Paulus di Roma 9 adalah ketidaktaatan sebagian besar orang Israel kepada Allah (ketidakpercayaan kepada injil), padahal mereka adalah umat pilihan (ayat 1-5). Jika Allah sudah memilih mereka, bagaimana mungkin pilihan itu bisa gagal? Jika Allah sudah berfirman bahwa Israel adalah umat kesayangan-Nya, bagaimana mungkin firman itu tidak digenapi? Menurut Paulus, pilihan Allah tidak pernah gagal. Firman Allah selalu digenapi (ayat 6a). Untuk menunjukkan kebenaran ini, Paulus menerangkan arti pilihan yang sesungguhnya. Pilihan ilahi tidak terikat pada faktor etnis maupun biologis. Tidak semua bangsa Israel adalah umat pilihan (ayat 6b). Tidak semua keturunan Abraham secara jasmani adalah anak Abraham (ayat 7a). 4 e Khotbah Minggu | #TEACHING MAGZ Pemilihan ilahi atas nenek Kasih Allah yang ditunjukkan moyang Israel sendiri, melalui pilihan-Nya yang bebas atas misalnya atas Ishak (ayat 7b-9) dan Ishak dan Yakub ini menimbulkan Yakub (ayat 10-13), sudah memberi sebuah persoalan lain. Apakah bukti yang tak terbantahkan bahwa Allah adil ketika melakukan pilihan memang bukan ditentukan pemilihan yang berdaulat tersebut? oleh faktor biologis. Walaupun Bukankah pemilihan yang terkesan Ishak dan Ismael sama-sama anak “semena-mena” itu menunjukkan Abraham, hanya Ishak yang disebut ketidakadilan Allah? anak pilihan. Walaupun Yakub dan Esau anak kembar, hanya Yakub Terhadap dugaan bahwa Allah yang disebut Israel. Dengan kata mungkin telah bertindak secara lain, pilihan ya pilihan. Jika semua tidak adil, Paulus memberikan bangsa Israel secara jasmani adalah jawaban yang tegas sekali: mustahil! umat pilihan, maka itu berarti Allah (mē genoito, ayat 14b). Seruan ini tidak melakukan pilihan apapun. muncul berkali-kali dalam Surat Yang menjadi inti masalah adalah Roma, dan diterjemahkan dengan alasan di balik pemilihan tersebut. “sekali-kali tidak!” (3:4, 6; 6:2, 15; Pilihan dibangun di atas kedaulatan 7:7, 13) atau “sama sekali tidak!” Allah. Kedaulatan dalam memanggil (3:31; 11:1, 11). Semua orang kuno Abraham, mengikat perjanjian yang memahami budaya Yunani dengan dia, dan memberikan pasti mengerti ketegasan dalam mē janji tentang keturunan (ayat 8-9). genoito. Kedaulatan dalam mengasihi Yakub tanpa tergantung pada perbuatannya Untuk memahami jawaban Paulus, (ayat 11-13). Kedaulatan Allah kita harus mengerti dua hal: arti adalah kuncinya. Tidak ada faktor “keadilan Allah” dalam Alkitab dan manusiawi pun yang dijadikan dua kutipan Perjanjian Lama Roma pertimbangan. Semua terserah 9:15 dan 17. Mari kita lihat satu per Allah. satu. 5 e Khotbah Minggu | #TEACHING MAGZ Keadilan Allah (ayat apa yang menjadi haknya”. Keadilan 14) berhubungan kepantasan atau kelayakan, bukan kesamarataan. Banyak orang menilai keadilan secara Bagaimana dengan keadilan Allah? distributif. Artinya, keadilan identik Secara hurufiah ayat 14b berbunyi: dengan kesamarataan. Orang yang “Adakah ketidakbenaran pada diri adil adalah yang memperlakukan Allah?” (mē adikia para tō theō). semua orang secara sama. Jadi, keadilan Allah dalam konteks ini identik dengan kebenaran-Nya. Jika dicermati lebih dalam, konsep ini sebenarnya bermasalah. Rata Menurut Alkitab kebenaran Allah dalam hal apa? Apakah “semua tidak diukur berdasarkan kesesuaian orang” berarti setiap individu tindakan Allah dengan norma secara mutlak? Sebagai contoh, eksternal tertentu. Allah sendiri Tuan A memberikan uang sebesar yang menjadi ukuran kebenaran. Rp. 6.000.000 setiap bulan kepada Maksudnya, selama Allah anaknya yang sedang berkuliah di melakukan segala sesuatu sesuai luar kota, sedangkan gaji karyawan dengan natur-Nya sebagai Allah (Dia di kantornya hanya Rp. 4.000.000 memang tidak bisa melakukan yang per bulan. Si anak mendapatkan ini sebaliknya), tindakan itu tergolong tanpa bekerja maupun meminta. benar. Natur-Nya sebagai Pencipta, Karyawan harus bekerja keras misalnya, membenarkan Dia untuk untuk memperoleh uang yang lebih melakukan hal yang berbeda kepada sedikit. Apakah Tuan A bertindak gumpalan tanah liat yang sama dengan adil? Tentu saja! Dia berhak (9:20-21). memberikan uangnya kepada anaknya. Dia berhak menentukan Secara lebih khusus, kebenaran Allah jumlahnya. Selama upah karyawan dalam Alkitab dapat dimengerti tidak dikorbankan demi uang saku sebagai kesetiaan Allah terhadap anaknya, Tuan A tetap layak disebut nama atau diri-Nya sendiri. Di adil. Jadi, adil sebetulnya berarti beberapa teks, kebenaran dan “memberikan kepada seseorang 6 e Khotbah Minggu | #TEACHING MAGZ kesetiaan Allah dikaitkan dan pijakan bersama dalam semua secara erat atau bahkan pembahasan. dianggap sinonim (Neh 9:33; Mzm 85:11-12; 143:1; juga Mzm 40:11; Keluaran 33:19 (Roma 9:15) 89:15). Kebenaran Allah juga dihubungkan dengan diri atau nama Ayat 15 adalah kutipan dari Keluaran Allah sendiri (Mzm 143:11; Dan 33:19b, yang merupakan respons 9:14-19; Yes 48:9, 11; Yeh 36:22-32). Allah terhadap permintaan Musa untuk diizinkan melihat kemuliaan- Konsep di atas sangat sukar Nya (Kel 33:18). Yang perlu untuk dipahami, apalagi diamini, oleh diperhatikan di sini adalah alasan manusia yang berdosa. Dosa telah Musa merasa perlu untuk melihat membuat kita cenderung ingin kemuliaan TUHAN. Permohonan mengambil penilaian moral di ini didorong oleh kebutuhan Musa tangan kita sendiri. Sama seperti untuk mendapat kepastian bahwa Hawa, kita mudah tergoda untuk TUHAN sendiri benar-benar akan menentukan sendiri apa yang benar tetap menyertai umat-Nya (Kel dan apa yang salah (Kej 3:5). 33:15-17). Musa sangat memerlukan jaminan ini, karena ia sadar bahwa Dua kutipan Perjanjian Lama bangsa Israel semestinya memang (ayat 15-18) tidak layak untuk mendapatkan penyertaan TUHAN. Mereka telah Jawaban tegas Paulus di ayat menyembah anak lembu emas 14b disokong dengan dua alasan (Kel 32). Jika TUHAN berjalan di (kata sambung “sebab” di ayat 15 tengah mereka, pastilah mereka dan 17): kebebasan Allah dalam akan binasa (Kel 33:3, 5). Dengan menunjukkan kemurahan kepada melihat kemuliaan TUHAN, Musa orang tertentu dan kebebasan Allah akan diyakinkan bahwa Allah tidak dalam mengeraskan hati orang yang akan menarik penyertaan-Nya atas lain. Dua keterangan ini sama-sama bangsa yang tegar tengkuk tersebut. dilandaskan pada kutipan kitab suci. Alkitab menjadi dasar kebenaran 7 e Khotbah Minggu | #TEACHING MAGZ Musa ingin melihat kemuliaan TUHAN (Kel 33:18). Menariknya, jawaban TUHAN justru menyinggung tentang tiga hal: kebaikan (LAI:TB “kegemilangan-Ku”, lit. “kebaikan-Ku”), nama, dan kemurahan/ belas kasihan-Nya (Kel 33:19). Dengan kata lain, kemuliaan TUHAN dimanifestasikan secara jelas melalui kedaulatan-Nya dalam menunjukkan tiga hal tersebut. Latar belakang Perjanjian Lama ini sangat berguna dalam memahami pemikiran Paulus di Roma 9:15-16. Dia memilih untuk mendekati isu tentang keadilan dari sisi natur Allah. Dari sisi kemuliaan Allah. Topik inilah yang ia jadikan pijakan bersama (common ground) dengan pembaca Surat Roma. Maksudnya, seandainya mereka benar-benar mengerti dan menerima Allah apa adanya (sesuai dengan hakikat-Nya yang mulia), mereka seharusnya setuju bahwa Allah yang mulia memiliki kebebasan dan kedaulatan dalam memberikan kebaikan dan kemurahan kepada siapa saja. Jika Allah harus menunjukkan belas kasihan kepada semua orang, kita telah merendahkan hakikat-Nya sebagai Allah. Dia tidak bebas dalam mengambil keputusan atau melakukan suatu tindakan. Lagipula dari sisi manusia sendiri, tidak ada satu pun yang pantas menerima belas kasihan Allah. Sama seperti bangsa Israel yang tegar tengkuk dan pantas dimurkai Allah (Kel 33:3, 5), demikian pula semua orang berada memang berada di bawah murka Allah (Rm 1:18; 3:20). Jika Allah tidak menunjukkan kebaikan-Nya kepada siapa pun juga, Dia tidak akan disalahkan. Memang tidak ada satu pun yang layak menerima kebaikan itu. Jika Allah menunjukkan kebaikan-Nya kepada orang-orang tertentu, Dia juga berhak melakukannya. Dia memang Allah yang mulia. Dia memang Allah yang baik. Tidak ada sesuatu atau seseorang pun yang berhak menghalangi Dia melakukan kebaikan. 8 e Khotbah Minggu | #TEACHING MAGZ Keluaran 9:16 (Roma 9:17-18) Kutipan dari Keluaran 9:16 merujuk pada hukuman yang akan ditimpakan TUHAN kepada Firaun di Keluaran 14:26-31. Allah mengeraskan hati Firaun sehingga dia mengejar bangsa Israel. Tujuan ultimat dari semuanya ini adalah kemuliaan TUHAN sendiri (Kel 14:4, 17-18). Kemasyuran Firaun dan kehebatan hukuman yang menimpa dia menjadi sarana efisien dan efektif untuk menyatakan kemuliaan TUHAN di seluruh dunia kuno. Peristiwa di Laut Teberau pasti menjadi buah bibir semua orang. Yang menjadi sorotan utama dalam pengutipan kisah ini di Roma 9:17 adalah tujuan ilahi untuk menyatakan kuasa Allah dan memasyurkan nama-Nya ke seluruh bumi. Kutipan ini dimulai dengan “itulah sebabnya”, dan ditambah dengan “supaya Aku”. Ini menunjukkan bahwa tujuan ilahi ini bahkan mendahului keberadaan dan kebesaran Firaun. Hukuman di Laut Teberau bukanlah konsekuensi, melainkan tujuan dari seluruh kisah di Keluaran 4-14. Tindakan Allah yang mengeraskan hati Firaun dimaksudkan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa orang mencoba menghindari kesulitan dengan menafsirkan tindakan Allah yang mengeraskan hati Firaun sebagai hukuman atas Firaun yang lebih dahulu mengeraskan hati. Upaya ini bertabrakan dengan firman Tuhan. TUHAN sudah berencana mengeraskan hati Firaun (Kel 4:21; 7:3) sebelum Firaun mengeraskan hatinya sendiri (Kel 7:22, 8:15, 19, 9:12). Sama seperti Allah berdaulat memberikan belas kasihan kepada orang- orang tertentu (tanpa ditentukan oleh perbuatan mereka), demikian pula Ia berdaulat mengeraskan hati orang-orang yang lain dengan alasan yang sama (Rm 9:18). Allah berdaulat melakukan hal yang berbeda terhadap gumpalan tanah liat yang sama (Rm 9:21). Seandainya pengerasan hati Firaun merupakan respons Allah terhadap kebebalan hati Firaun, Paulus tidak perlu mengantisipasi sanggahan di Roma 9:19. Pembacanya akan maklum dengan tindakan tersebut. 9 e Khotbah Minggu | #TEACHING MAGZ Penjelasan ini tidak boleh diartikan bahwa Firaun dibuat jahat oleh TUHAN. Tindakan Allah tidak mengubah Firaun dari orang baik menjadi jahat, dari orang yang penurut menjadi tidak taat. Dalam kenyataannya, tidak ada seorang pun yang terlahir dalam keadaan tanpa dosa (Kej 6:5, 21; Mzm 51:7). Pada saat yang sama kita perlu menambahkan bahwa bukan keberdosaan Firaun yang membuat Allah mengeraskan hatinya. Pengerasan hati oleh TUHAN hanya memastikan bahwa Firaun akan dihukum, dan melalui hal itu nama TUHAN akan dimuliakan. Ada dua pertanyaan yang perlu direnungkan sebagai penutup. “Apakah Allah berhak bertindak demikian?” Jawabannya adalah positif. Dia berhak melakukan apa saja yang seturut dengan natur-Nya untuk kemuliaan-Nya sendiri. “Apakah Firaun akan selamat apabila TUHAN tidak mengeraskan hatinya?” Jawabannya adalah negatif. Jika Allah tidak mengeraskan hatinya, Firaun tetap akan binasa oleh kesalahannya yang lain. Hanya saja, hukuman itu tidak akan membawa kemuliaan yang besar seperti yang terjadi di Keluaran 14. Kiranya Roh Kudus sendiri yang memampukan kita untuk memahami doktrin yang sukar ini. Kiranya pengertian kita tentang kasih Allah diperdalam. Hendaknya kita selalu mengingatkan diri sendiri bahwa kita bisa saja termasuk dalam golongan yang dikeraskan hatinya. Namun, syukur kepada Allah melalui Yesus Kristus, kita justru dipilih secara bebas untuk menikmati belas kasihan Allah. Soli Deo Gloria. 10

Description:
gumpalan tanah liat yang sama. (9:20-21). Secara lebih khusus, kebenaran Allah dalam Alkitab dapat dimengerti sebagai kesetiaan Allah terhadap.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.