TRADISI NGAYAU DALAM MASYARAKAT DAYAK: KAJIAN SASTRA DAN FOLKLOR Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Sastra Indonesia Oleh Erneta NIM : 014114036 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 TRADISI NGAYAU DALAM MASYARAKAT DAYAK: KAJIAN SASTRA DAN FOLKLOR Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Sastra Indonesia Oleh Erneta NIM : 014114036 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i Skripsi TRADISI NGAYAU DALAM MASYARAKAT DAYAK: KAJIAN SASTRA DAN FOLKLOR Oleh Erneta NIM : 014114036 Telah disetujui Pembimbing I Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum. Tanggal, 31 Januari 2008 Pembimbing II Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. Tanggal, 31 Januari 2008 ii Skripsi TRADISI NGAYAU DALAM MASYARAKAT DAYAK: KAJIAN SASTRA DAN FOLKLOR Dipersiapkan dan ditulis oleh Erneta NIM : 014114036 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 11 Januari 2008 dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Drs. B. Rahmanto, M.Hum. ………………. Sekretaris : Drs. Hery Antono, M.Hum. ………………. Anggota : 1. Drs. Hery Antono, M.Hum. ………………. 2. Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum. ………………. 3. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. ………………. Yogyakarta, 31 Januari 2008 Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. Dekan iii HALAMAN PERSEMBAHAN Orang yg hebat adalah orang yang mampu bersabar, bersyukur, tersenyum, dan bersikap tenang dalam segala hal Segalanya tercapai jika kau yakin, keyakinanlah yang membuat segalanya tercapai Jika impianmu cukup besar, segala halangan takkan berarti Sabar adalah jalan keluar bagi orang yang tidak bisa menemukan jalan keluar Kuhaturkan kepada: Tuhan YME (Berkat rahmat, bimbingan, dan kasih-Nya) Keluargaku…. (Atas doa dan kasih sayangnya) iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karangan ilmiah. Yogyakarta, 20 Januari 2007 Penulis Erneta v v KATA PENGANTAR Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Tradisi Ngayau dalam Masyarakat Dayak: Kajian Sastra dan Folklor” disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana S-1 di Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya kebaikan, bantuan, dan dukungan baik secara material maupun spiritual dari berbagai pihak. Kebaikan, bantuan, dan dukungan tersebut senantiasa hadir dalam kehidupan penulis terutama saat menjalani perkuliahan di Universitas Sanata Dharma. Oleh karena itu, perkenankan penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan memperlancar proses penulisan skripsi ini: 1. Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum, selaku dosen pembimbing I, atas bimbingan, masukan, kesabaran, serta semangat yang selama ini telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi di Universitas Sanata Dharma. 2. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum, selaku dosen pembimbing II, atas bimbingan dan masukannya yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi di Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum, Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum, Drs. FX. Santosa, MS, Dra. F. Tjandrasih Adji, M.Hum, Drs. Hery Antono, vi M.Hum, Dra. S.E Peni Adji, S.S, M.Hum, atas ilmu dan perkuliahan yang telah diberikan kepada penulis selama menempuh kuliah di Universitas Sanata Dharma. 4. Bapak (F.C. Litjun, Ins) dan Ibu (Inocentia Utji), atas doa dan kasih sayangnya yang telah membesarkan penulis hingga saat ini. 5. Kakak-kakakku ( Iro, Niko, Lenti, Klara, Merin, Suanto) atas nasihat dan doanya. 6. Adik dan Keponakan-keponakanku (Dodi, Linda, Resnu, Oskar, Riu, Meisya, Aurel, dan Dyo), terima kasih atas spirit yang tak henti-hentinya kalian berikan kepada kakak tersayang. 7. Yustinus Edy Siswanto yang telah menemani penulis dalam suka dan duka serta kasih sayang yang tulus, telah mendukung penulis untuk cepat selesai. 8. Sahabat-sahabatku (Kak Acid, Bita, Rita, Nina dan Ria) atas bantuan, semangat, dan perjuangannya. Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin dalam menyusun skripsi ini, namun penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna. Peneliti masih memiliki banyak kekurangan. Segala kekurangan yang masih terdapat dalam skripsi ini merupakan tanggungjawab penulis semata-mata. Semoga karya ini dapat bermanfaat. Yogyakarta, 20 Januari 2007 Penulis vii ABSTRAK Erneta. 2007. Tradisi Ngayau dalam Masyarakat Dayak: Kajian Sastra dan Folklor. Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Dalam skripsi ini dibahas Tradisi Ngayau dalam Masyarakat Dayak: Kajian Sastra dan Folklor. Judul ini dipilih karena dua alasan, yaitu (1) studi khusus tentang tradisi Ngayau sampai saat ini belum pernah dilakukan sehingga latar belakang mitologinya belum diungkapkan secara tuntas, (2) penelitian ilmu sastra terhadap keberadaan sastra lisan dan folklor di Indonesia belum banyak diberikan hingga saat ini. Tradisi Ngayau (berburu kepala) merupakan salah satu tradisi yang sudah melekat dalam diri masyarakat Dayak yang sangat menarik untuk dikaji tentang seluk beluk dan proses ritualnya. Penelitian ini dapat dikatakan sebagai upaya awal yang menjembatani kesenjangan antara ilmu sastra dengan sastra lisan dan folklor. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah (1) melacak dan mendeskripsikan seluk beluk tradisi Ngayau di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat melalui cerita-cerita lisan dan hasil wawancara, (2) menjelaskan proses pelaksanaan ritual Ngayau di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Pendekatan yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan folklor. Kerangka teori yang digunakan sebagai bahan referensi adalah analisis structural dan teori liminalitas. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu: teknik observasi dan teknik wawancara. Hasil penelitian mengenai tradisi Ngayau ini menunjukkan bahwa (i) tradisi Ngayau merupakan ritual berburu kepala manusia dalam masyarakat Dayak, (ii) proses dan tatacara ritual tradisi Ngayau diawali dengan persiapan (berisi uraian tentang tempat, waktu, dan sesaji) dan proses pelaksanaan ritual tradisi Ngayau. viii ABSTRACT Erneta, 2007. A Tradition of Ngayau in Dayak Society: Literature and Folklore Analysis. S-1 Degree Thesis. Indonesian Literature Study Program, Department of Indonesian Literature. Faculty of Literature. Sanata Dharma University. This thesis will describe the tradition of Ngayau in Dayak Society: Literature and Folklore Analysis. This title was selected because of two reasons, namely (1) as a specific study of Ngayau tradition has never been done before, the background mythology of Ngayau has not been thoroughly revealed, (2) a literature research of the existance of verbal literature and folklore in Indonesia is rarely conducted nowadays. The tradition of Ngayau (head hunting), as one of the traditions that has been closely related to Dayak Society is interesting to have analysis on the details and it’s ritual ceremony. This study can be considered as an initial attempt which connects the gap among literature knowledge, verbal literature and folklore. Therefore, the objectives of this study were (1) to investigate and describe the origin of Ngayau tradition in Landak Region, West Kalimantan through folk tales and interviews, (2) to explain the process of Ngayau ritual ceremony in Landak Region, West Kalimantan. The approach employed in this study was folklore approach. Theoretical framework applied as the reference was structural analysis, liminalitas theory, and Ngayau viewed from Dayak culture perspective. In this study, observation and interview techniques were employed to collect the data. The results of the research about this Ngayau tradition showed that (i) Ngayau tradition was a ritual of human head hunting in Dayak Society, (ii) a process and steps of Ngayau tradition were initiated by preparation (consists of place, time, and offerings) and a ritual process of Ngayau tradition. ix