ebook img

universitas indonesia tinjauan penerapan ajaran sifat melawan PDF

241 Pages·2012·2.1 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview universitas indonesia tinjauan penerapan ajaran sifat melawan

UNIVERSITAS INDONESIA TINJAUAN PENERAPAN AJARAN SIFAT MELAWAN HUKUM MENURUT PASAL 3 UNDANG-UNDANG NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI TESIS HALIMAH HUMAYRAH TUANAYA 0906496730 Program Studi Ilmu Hukum Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta Juli 2012 Tinjauan penerapan..., Halimah Humayrah Tuanaya, FH UI, 2012 UNIVERSITAS INDONESIA TINJAUAN PENERAPAN AJARAN SIFAT MELAWAN HUKUM MENURUT PASAL 3 UNDANG-UNDANG NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Hukum HALIMAH HUMAYRAH TUANAYA 0906496730 Program Studi Ilmu Hukum Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta Juli 2012 Universitas Indonesia Tinjauan penerapan..., Halimah Humayrah Tuanaya, FH UI, 2012 HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar Nama : Halimah Humayrah Tuanaya NPM : 0906496730 Tanda Tangan : Tanggal : 13 Juni 2012 ii Universitas Indonesia Tinjauan penerapan..., Halimah Humayrah Tuanaya, FH UI, 2012 iii Universitas Indonesia Tinjauan penerapan..., Halimah Humayrah Tuanaya, FH UI, 2012 KATA PENGANTAR Tidak ada kata yang paling tepat untuk Penulis ucapakan selain kata “puji syukur kepada Allah SWT.”. Atas kehendak-Nya penulisan tesis ini bisa Penulis selesaikan. Tidak dapat dipungkiri, selama proses penulisan tesis ini, banyak sekali ujian yang dihadapi, namun sungguh kehendak-Nya tidak ada yang mempu menghalangi. Penulisan tesis ini tidak mutlak hasil kerja keras Penulis semata. Dalam Penulisan tesis ini banyak sekali sumbangsih dan dukungan dari banyak pihak. Tanpa bimbingan, dukungan, masukan serta dorongan banyak pihak penulisan tesis ini tidak akan terselesaikan. Karena itulah Penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada: 1. Rektor Universitas Indonesia yang telah memberikan kesempatan yang sangat berharga bagi Penulis untuk mengikuti pendidikan Program Magister Ilmu Hukum di Universitas Indonesia. 2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. 3. Prof. Dr. Rosa Agustina, S.H., M.H. selaku Ketua Program Pascasarjana Universitas Indonesia., 4. Heru Susetyo, S.H., M.S.i., LLM. selaku Sekretaris Program Pascasarjana Universitas Indonesia. 5. Prof. Mardjono Reksodiputro, S.H., M.A., selaku Ketua Konsentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana Program Pascasarjana Universitas Indonesia. 6. Dr. Surastini Fitriasih, S.H., M.H. selaku Pembimbing yang di tengah kesibukannya meluangkan banyak waktu untuk membimbing selama dalam proses penulisan tesis ini. 7. Para Pengajar Konsentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana Program Pascasarjana Universitas Indonesia. iv Universitas Indonesia Tinjauan penerapan..., Halimah Humayrah Tuanaya, FH UI, 2012 8. Rekan-rekan Mahasiswa yang dapat Penulis sebutkan satu per satu namanya. Akhirnya Penulis berharap semoga tesis ini menjadi sumbangsih dalam rangka penegakan hukum dan pengembangan ilmu hukum di Indonesia. Jakarta, Juni 2012 Penulis v Universitas Indonesia Tinjauan penerapan..., Halimah Humayrah Tuanaya, FH UI, 2012 vi Universitas Indonesia Tinjauan penerapan..., Halimah Humayrah Tuanaya, FH UI, 2012 ABSTRAK Nama : Halimah Humayrah Tuanaya Program Studi : Ilmu Hukum Judul : Tinjauan Penerapan Ajaran Sifat Melawan Hukum Menurut Pasal 3 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi Proses kriminalisasi merupakan hal yang esensial dalam hukum pidana. Pada dasarnya proses kriminalisasi terhadap perbuatan „penyalahgunaan kewenangan‟ bukan hal baru, sejak tahun 1957 terminologi „penyalahgunaan kewenangan‟ telah digunakan pada beberapa perundang-undangan pidana, namun hingga saat ini unsur „penyalahgunaan kewenangan‟ belum memiliki pengertian yang jelas. Kemerdekaan hakim dalam menafsirkan unsur „penyalahgunaan wewenang‟ melahirkan disparitas putusan yang layak untuk terus dikaji, baik dari sudut pandang Hukum Pidana maupun dari dimensi lain termasuk Hukum Administrasi. Mengingat pegawai negeri merupakan personifikasi dari wewenang publik, sehingga Hukum Administrasi sangat relevan untuk membantu memahami konsep penyalahgunaan kewenangan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan parameter tertentu sebagai acuan dalam menentukan ada tidaknya perbuatan penyalahgunaan kewenangan; meneliti bentuk perbuatan penyalahgunaan kewenangan yang dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum menurut Pasal 3 Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU PTPK); serta menganalisis beberapa putusan tindak pidana korupsi yang terkait dengan penyalahgunaan kewenangan. Penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan pendekatan analitis (analytical approach) yang bertujuan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam istilah yang digunakan dalam perundang- undangan secara konsepsional, sekaligus mengetahui penerapannya dalam putusan pengadilan. Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data primer maupun data sekunder yang akan dianalisis dengan menghubungkannya pada putusan-putusan pengadilan yang sebelumnya telah lebih dulu melakukan penafsiran terhadap unsur penyalahgunaan wewenang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak seluruh perbuatan yang dianggap sebagai penyalahgunaan kewenangan menurut Hukum Administrasi merupakan perbuatan yang melawan hukum pidana. Terkait dengan kewenangan yang sifatnya terikat, maka parameter penyalahgunaan kewenangan adalah peraturan perundang-undangan tertulis, sedangkan terhadap kewenangan bebas parameternya didasarkan pada asas umum pemerintahan yang baik (algemene beginselen van behoorlijk bestuur). Berdasarkan hasil kajian terhadap beberapa putusan pengadilan, parameter yang digunakan hakim untuk menilai adanya perbuatan penyalahgunaan kewenangan sangat beragam. Penelitian ini merekomendasikan agar Mahkamah Agung menentukan satu Yurisprudensi Tetap yang dapat dijadikan acuan hakim ketika menafsirkan unsur menyalahgunakan kewenangan pada Pasal 3 UU PTPK untuk menghindari disparitas putusan pengadilan yang berlebihan guna mengembalikan eksistensi hukum pidana yang identik dengan prinsip legalitas. Kata Kunci: Korupsi, penyalahgunaan kewenangan, melawan hukum vii Universitas Indonesia Tinjauan penerapan..., Halimah Humayrah Tuanaya, FH UI, 2012 ABSTRACT Name : Halimah Humayrah Tuanaya Study Program : Legal Studies Program Judul : Application of Unlawful Doctrine Review Stipulated in Article 3 of Law No. 31 Year 1999 on the Eradication of Corruption Criminalization process of a do that is assumed reprehensible by people to be a rule of criminal legislation is essential in the criminal law. Basically criminalization process of abuse of authority abuse is not a new thing in the history of enforceability of criminal legislation rule in Indonesia. Since 1957 terminology of authority abuse has been used on some criminal legislation, but thus far matter of „authority abuse‟ has not clear definition on criminal legislation. The independency of judge to define the elements of authority abuse has born disparity of judgment that is reasonable to be reviewed. It‟s not only to review it by point of view of criminal legislation but also by other dimensions, such as administration law. Because civil servant and public official are personification of public authority, so administration law is relevant object of study to comprehend further the concept of authority abuse. This resource aims to discover the certain parameter that can be used as the reference of determining whether there‟s the authority abuse or not. Then this resource is delving further about the doings of authority abuse that are unlawful things based on Article 3 of Law No. 31 Year 1999 on the Eradication of Corruption. As the application review of unlawful things based on Article 3 of Law No. 31 Year 1999 on the Eradication of Corruption, this recourse is also analyzing some court decisions related to corruption actions of authority abuse. This resource is normative resource with analytical approach that aims to know the meaning of names that are used in the legislation conceptually, and to know its applications in the practice and law judgments. The dates used in this resource are included primer and secondary date that are analyzed by linking the court judgments that previously interpreted the authority abuse on the corruption criminal action eradication. The result of this resource showing that not all action assumed as authority abuse on administration law is action which is unlawful on criminal law as being regulated on Article 3 of Law No. 31 Year 1999 on the Eradication of Corruption. Related to the bound authority, authority abuse parameter is written rules, whereas on the authority which parameter is free based on general pinciple of good government (algemene beginselen van behoorlijk bestuur). However, from the review result of some court judgments is founded that the parameters used by judge to assess whether there‟s the authority abuse are so diverse. This resource recommends that the Supreme Court determine a constant case law to be a judges benchmark when interpreting the elements of authority abuse based on Article 3 of Law No. 31 Year 1999 on the Eradication of Corruption to prevent disparity of excessive court judgment to return the existence of criminal law as guidance of the way to behave in the society which is identical to the legality. Key Words: Corruption, abuse of authority, unlawful. viii Universitas Indonesia Tinjauan penerapan..., Halimah Humayrah Tuanaya, FH UI, 2012 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL _____i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS _____ii LEMBAR PENGESAHAN _____iii KATA PENGANTAR _____iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI _____vi ABSTRAK _____vii ABSTRACT _____viii DAFTAR ISI _____ix DAFTAR TABEL _____xii BAB I PENDAHULUAN _____ 1 1.1. Latar Belakang Permasalahan _____1 1.2. Pernyataan Permasalahan (Statement Of The Problem) _____8 1.3. Pertanyaan Penelitian (Research Question) _____10 1.4. Tujuan Penelitian ______10 1.5. Metode Penelitian ______11 1.5.1. Metode Pengumpulan Data ______11 1.5.2. Analisa Data ______12 1.6. Kerangka Teori ______13 1.7 Kerangka Konseptual ______22 1.8. Sistematika Penulisan ______27 BAB II TINJAUAN TEORETIS PERBUATAN MELAWAN HUKUM ______29 2.1. Norma Materiil Dan Hukum Pidana ______29 2.2. Sejarah Ajaran Sifat Melawan Hukum ______32 2.3. Ajaran Sifat Melawan Hukum Dalam Hukum Pidana ______38 ix Universitas Indonesia Tinjauan penerapan..., Halimah Humayrah Tuanaya, FH UI, 2012

Description:
Ajaran Sifat Melawan Hukum Dalam Hukum Pidana ______38 dengan macht, wewenang disebut dengan bevoegheid, selanjutnya kewenangan.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.