- TRANSMISI HADITS SYAIKH MAHFUZ . . - - DALAM KITAB KIFAYAT AL-MUSTAFID Oleh Abdul Malik Ghozali Dosen IAIN Raden Intan Bandar Lampung A da dua ulama asal Tanah Jawa (Nusantara) ulama-ulama asal Timur Tengah.3 Beliau juga yang cukup terkenal dan berpengaruh di lebih dikenal di Tanah Jawa daripada Syaikh dua Tanah Suci (Haramain) pada abad NawawÊ al-BantanÊ, menurut sebagian peneliti,4 ke-14 Hijriyah atau abad ke-19 Masehi. Mereka terutama dalam bidang ilmu hadits.5 Pengaruh adalah Syaikh MaÍfËÐ bin ‘AbdillÉh at-TermasÊ1 Syaikh MaÍfËÐ at-TermasÊ ditengarai menyebar (wafat 1338 H/1920 M) dan Syaikh MuÍammad ke tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan NawawÊ al-BantanÊ (wafat 1314 H/1896 Indonesia seperti Syaikh Hasyim Asy‘ari pendiri M).2 Khususnya Syaikh MaÍfËÐ at-TermasÊ Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan murid bahkan oleh beberapa peneliti disejajarkan beliau langsung. Menurut Syaikh YÉsÊn al- dalam keahliannya di bidang qira’at dengan FÉdÉnÊ, murid-murid Syaikh MaÍfËÐ at-TermasÊ merupakan ulama-ulama besar Nusantara di 1 Banyak ulama Arab membaca nasab ini dengan berbagai versi abad ke-20 seperti K.H. Muhammad Baqir bin (at-TermasÊ, at-Tirmasi, atau at-Turmusi), tanpa mengetahui Nur al-Jogjawi al-MakkÊ, K.H. ‘Abdul Muhit bahwa asalnya dari kata Tremas, nama sebuah desa di Pacitan, Jawa Timur. Az-Zirikli dalam al-A‘lÉm (Riyadh: Maktabah bin Ya‘qub Sidoarjo, K.H. Baidhawi bin ‘Abdul Syamilah, 2.11) menurunkan biografi Syeikh MuÍammad MaÍfËÐ ini di juz 7, hlm. 19. 3 Lihat, ‘Abd al-FattÉh Sayyid ‘AjamÊ al-MarsafÊ, HidÉyat al-QÉrÊ 2 Lihat ‘Umar ‘Abd al-JabbÉr, Siyar wa TarÉjim Ba‘d ‘Ulama’inÉ ila TajwÊd KalÉm al-BÉrÊ (Madinah: Maktabah Ùiba, t.t.), cet. fi al-Qarn ar-RÉbi‘ ‘Asyar li al-Hijrah (Jeddah: TihÉmah, 1982), ke-2 hlm. 803. cet. ke-3, hlm. 286-288; cf. ‘Abdullah bin ‘Abdirrahman bin 4 Lihat Muhajirin, Transmisi Hadits Nusantara, Disertasi UIN ‘Abdurrahim al-Mu‘allimÊ, A‘lÉm al-MakkiyyÊn: Min al-Qarn Jakarta, 2009. at-TÉsi‘ ‘ila al-Qarn ar-RÉbi‘ ‘Asyar al-HijrÊ (Makkah-Madinah: 5 Hasan Su’aidi, Jaringan Ulama Hadits Indonesia, Jurnal STAIN Mu’assasah al-FurqÉn li’t-Turats al-IslamÊ, t.t.) Pekalongan, Volume 5 No. 2 November 2008. 49 , VOLUME X No. 2, AGUSTUS 2016 Aziz Lasem, K.H. Ma‘sum bin AÍmad Lasem, oposisi dan pemberontak.10 Namun, teori ini dan K.H. ‘Abdul Wahhab Hasbullah Jombang.6 dikritisi antara lain oleh MuÍammad AbË Zahw Tulisan ini bermaksud mengupas karya yang menyatakan tradisi sanad sudah muncul penting Syaikh MaÍfËÐ at-TermasÊ yang bersamaan dengan kemunculan periwayatan berjudul KifÉyat al-MustafÊd limÉ ‘AlÉ min al- hadits pada masa Nabi,11 dengan adanya AsÉnÊd, sebuah kitab yang menggambarkan utusan-utusan daerah yang mendatangi Nabi di secara utuh transmisi keilmuan beliau selama Makkah pada musim haji sebelum beliau Hijrah 45 tahun (dari masa anak-anak hingga akhir ke Madinah.12 Diyakini utusan-utusan itulah hayatnya) mempelajari dan mendalami ilmu- yang sudah memulai transfer ilmu agama yang ilmu agama baik di dalam negeri maupun di luar didapat dari Nabi kepada masyarakat daerahnya negeri khususnya di Haramain. Kitab KifÉyat masing-masing dengan menggunakan transmisi, al-MustafÊd limÉ ‘AlÉ min al-AsÉnÊd sangat penting meskipun masih dalam bentuk yang masih keberadaannya, apalagi edisi cetak yang peneliti sederhana. Hal ini juga dikuatkan oleh arahan temukan berasal dari naskah yang dimiliki Nabi tentang perlunya penyebaran ilmu agama oleh seorang ulama nusantara yang bermukim melalui jalur periwayatan yang membutuhkan di Makkah Syaikh YÉsÊn al-FÉdÉnÊ sendiri sanad seperti dijelaskan dalam sebuah hadits: yang merupakan salah seorang murid Syaikh MaÍfËÐ.7 Tidak hanya itu kitab yang diterbitkan له(cid:526) غ(cid:525) (cid:528)ل(cid:527)ب(cid:525)(cid:526)يلت(cid:1191) ح(cid:525) له(cid:526) (cid:775)(cid:525) (cid:794)(cid:527) ح(cid:525) (cid:525)فل(cid:709)(cid:522)ثي(cid:752)(cid:527) ح(cid:525) ل(cid:709)(cid:1191)(cid:818)م(cid:527)ل(cid:776)(cid:525) س(cid:527) (cid:525) ل�أ(cid:754)(cid:525)م(cid:529)ال(cid:2041)(cid:526)(cid:1191) الر(cid:525) (cid:1191) (cid:525)ن oleh DÉr al BasyÉ’ir Beirut ini di-tashih, tahqiq ل(cid:492)(cid:1191) (cid:501)(cid:526)(cid:519)(cid:525) له(cid:526) (cid:529)(cid:818)م(cid:527) له(cid:526) (cid:797)(cid:525) (cid:529)ف�أ لو(cid:525) ه(cid:526) ل(cid:812)(cid:529) م(cid:525) لل(cid:525) اله(cid:524) (cid:797)(cid:529) ف(cid:527) ل(cid:803)(cid:527) م(cid:527)(cid:709)ح(cid:525) ل(cid:492)(cid:1191) (cid:754)(cid:526)(cid:525)ف dan dita‘liq oleh Syaikh YÉsÊn, sehingga terasa ه(cid:524) ي(cid:797)(cid:527) (cid:794)(cid:525)إ ب(cid:527)لس(cid:525) (cid:529)ي(cid:525)لله(cid:524) (cid:797)(cid:529) ف(cid:527)ل(cid:803)(cid:527) م(cid:527)(cid:709)ح(cid:525) sentuhan otentisitasnya. “Allah akan memuliakan seseorang yang Rantai Transmisi (Sanad) dan Otoritas mendengarkan hadits dari kami kemudian dihafalnya sehingga ia dapat menyampaikannya Keilmuan kepada orang lain, terkadang pembawa informasi Sanad secara bahasa artinya sandaran.8 lebih faham dari yang mendengar dan terkadang Adapun dalam terminologi ilmu hadits, sanad juga pembawa informasi tidak lebih tahu”.13 adalah mata rantai perawi yang mengantarkan Fakta sejarah kemunculan sanad pada masa kepada matan (bunyi isi) hadits,9 sedangkan isnad Nabi masih terus diperdebatkan di kalangan artinya transmisi atau penyandaran. Munculnya ulama. Sebagian berdalih bahwa ketika Nabi isnad dan sanad tidak bisa dipisahkan dari masih hidup, beliau melarang para sahabatnya munculnya periwayatan hadits Nabi. Menurut untuk menulis ucapan beliau agar tidak ahli sejarah hadits, Ibn Sirin, sanad memang tercampur dengan ayat-ayat al-Qur’an. Namun belum ada pada zaman Nabi, akan tetapi muncul fakta yang yang diungkap MuÍammad AbË Zahw setelah terjadi konflik (fitnah kubrÉ), tatkala kaum sangat kuat. Pengiriman utusan oleh Nabi SAW Muslimin terpecah menjadi dua, kelompok ke berbagai penjuru Jazirah Arab bahkan hingga pendukung Sayyidina ‘AlÊ bin AbÊ ÙÉlib ke Yaman untuk menyebarkan ajaran Islam yang saat itu sebagai khalÊfah, dan kelompok menggunakan metode isnad. Pada prakteknya pendukung Mu‘awiyah bin AbÊ SufyÉn sebagai para utusan menstranfer ilmu pengetahuan 6 Lihat catatan Syeikh Yasin Padang dalam Kifayat al-Mustafid, agama atau informasi kepada masyarakat di hlm.41. daerah yang mereka dikirim menggunakan 7 Syeikh Muhamad Yasin Padang mengakui bila Muhamad Mahfuz Termas adalah Syaikh-al-MasyÉyikh, yakni guru legimitasi sumber dari Nabi SAW.14 Meskipun dari guru-gurunya seperti Syeikh ‘Umar bin HamdÉn al-MahrusÊ, Syeikh Ahmad bin ‘Abdillah al-Mukhallalati 10 Lihat Muslim bin ×ajjÉj al-NisaburÊ Muqaddimah ØaÍÊÍ Muslim as-SyÉmÊ, KH. Muhammad Baqir bin Nur al-JogjawÊ bi SyarÍ an-NawawÊ, Bab BayÉn annal IsnÉd min ad-DÊn (Kairo: (Jogja) al-MakkÊ, K.H. ‘Abdul MuhÊt bin Ya’qub as-SidarajÊ Dar al-Hadits, 1994, cet. pertama), jilid 1, hlm.119. (Sidoarjo) al-MakkÊ, K.H. Baidhowi bin ‘Abdul Aziz al- 11 Lihat, MuÍammad Abu Zahw, al-Hadits wa al-Muhadditsun Lasemi (Lasem), K.H. Ma‘sum bin Ahmad al-Lasemi, K.H. (Kairo: Dar al-Fikr al-Arabi, t.t.) hlm. 46-57 ‘Abdul WahhÉb bin Hasbullah al-JumbanÊ (Jombang) dan 12 Lihat, MuÍammad Abu Zahw, al-Hadits wa al-Muhadditsun, lainnya, Lihat catata Syeikh Muhammad YÉsÊn al-FÉdÉnÊ hlm. 57-62. dalam KifÉyat al-MustafÊd, hlm. 41. 13 Hadits ini diriwayatkan oleh Abu DÉwËd no hadits 3660, 8 Lihat al-Mu‘jam al-Wajiz (Kairo: Majma‘ al-Lughah al- lihat Sulayman bin al-Asy‘ats as-Sijistani, Sunan AbÊ DÉwËd Arabiyyah, t.t.), hlm. 323-324. (Beirut: Dar al-Fikr, t.t.), jilid 2, hlm. 346. 9 Lihat, MaÍmud TaÍÍÉn, Taysir MuÎÏalaÍ al-×adits, (Kairo: 14 Lihat, MuÍammad Abu Zahw, al-Hadits wa al-MuÍadditsun, Dar Turats al-Arabi, t.t.), hlm. 14. hlm. 57-62. 50 , VOLUME X No. 2, AGUSTUS 2016 transmisi yang dilakukan sangat sederhana tapi orang sampai kepada Nabi SAW.18 Bahkan, urgensi sanad yang dilakukan pada saat itu sama sesuai data yang dihimpun para ulama hadits, yaitu legimitasi informasi yang disampaikan hadits tsulÉtsiyyÉt paling banyak dijumpai dalam sehingga keberadaan sanad sangat efektif ØaÍÊÍ al-BukhÉrÊ sekitar 20 hadits.19 Dalam untuk meyakinkan penerima informasi untuk Sunan Ibn Majah dijumpai pula hadits tsulÉtsiyyÉt menerima informasi tanpa keraguan. seperti Ibn Majah meriwayatkan hadits dalam Untuk itulah dalam kajian ilmu hadits Kitab al-AÏ‘imah, dari Jubarah bin al-Mughallis dijumpai beberapa istilah sanad, seperti: dari Katsir ibn Sulaym dari Anas bin MalÊk dari Silsilah Dzahabiyyah (mata rantai emas), AÎaÍÍ Nabi SAW.20 al-AsÉnÊd (sanad paling ØaÍÊÍ ) Sanad ‘ÓlÊ (Sanad Menurut MuÎÏafÉ al-A‘ÐamÊ, penggunaan Tinggi), Sanad NÉzil (Sanad Rendah). Silsilah isnad tidak saja dalam periwayatan hadits, dzahabiyyah adalah mata rantai perawi dalam namun sudah melebar ke bidang keilmuan lain hadits yang berisi perawi-perawi berkualitas, seperti biografi Nabi dan ilmu sejarah (sÊrah yang tidak diragukan lagi ketokohannya dalam dan tÉrikh), termasuk fiqih.21 Penggunaan sanad periwayatan hadits. Contohnya riwayat hadits dalam tradisi keilmuan Islam menjadi satu ciri Imam az-ZuhrÊ dari gurunya SÉlim bin ‘Abdillah khas yang belum pernah terjadi sebelumnya. bin ‘Umar dari ‘AbdullÉh bin ‘Umar dari Nabi Ilmu yang ditranformasikan dengan transmisi SAW,15 adalah rantai periwayatan emas karena menunjukkan otentisitas keilmuan yang masing-masing perawi merupakan tokoh hadits diterima. Namun, jauh dari itu ternyata yang tidak diragukan lagi ketokohannya dalam transmisi dalam tranformasi keilmuan Islam periwayatan Hadits. Namun belum tentu ‘rantai secara tidak langsung menujukkan jaringan emas’ ini menjadi menjadi AÎaÍÍ al-AsÉnid, sanad ulama yang terlibat dalam penyebaran satu yang paling valid dalam periwayatan hadits. keilmuan. Teori AÎaÍÍ al-AsÉnid adalah bila perawi guru Sepanjang sejarah Islam, keberadaan sanad dan murid betul-betul sering bertemu secara atau rantai transmisi ini tidak hanya berlaku intensif, disamping ku’AlÊtas ketokohan masing- dan diterapkan dalam ilmu periwayatan hadits masing guru maupun murid. Sebagai contoh semata, melainkan menjadi satu tradisi keilmuan dalam kitab ØaÍÊÍ al-BukhÉrÊ AÎaÍÍ al-AsÉnid dalam Islam. Sanad keilmuan dianggap sangat adalah Imam Malik bin Anas dari gurunya Nafi‘ penting keberaadaannya dalam tranfer ilmu mawla Ibn ‘Umar dari gurunya ‘AbdillÉh bin kepada generasi berikutnya. Sehingga dapat ‘Umar bin KhaÏÏab.16 dipastikan, semua ilmu agama diajarkan dan Sanad ‘Éli, yaitu jika jumlah perawi yang disebarkan sejak periode awal Islam hingga sedikit antara perawi dengan sumber hadits menjelang abad XIV Hijriyah, menggunakan (Nabi MuÍammad SAW), sedangkan sanad nÉzil sanad periwayatan. adalah jika jumlah perawinya banyak. Mencari Riwayat Hidup sanad ‘ÉlÊ merupakan tradisi dan kebanggaan perawi. Seperti diungkapkan oleh Imam AÍmad Nama lengkap beliau adalah MuÍammad bin ×anbal: ”Mencari sanad ‘ÉlÊ adalah tradisi MaÍfËÐ bin ‘AbdillÉh bin ‘Abd al-MannÉn at- para ulama salaf”.17 Sebagai contoh, dalam TermasÊ, al-JÉwÊ, al-MakkÊ, as-SyÉfi‘Ê, seorang ØaÍÊÍ al-BukhÉrÊ ditemukan hadits tsulÉtsiyyÉt, imam ahli fikih, uÎËl fiqh, hadits dan qira’at. yaitu hadits yang diriwayatkan oleh al-BukhÉrÊ Dilahirkan di desa Tremas, Pacitan Pesisir melalui sanad dengan jumlah perawi hanya tiga 18 Lihat Abdul Haq ad-DahlawÊ, Muqaddimah fi UsËl al-Hadits, ed. Salman al-HusaynÊ (Beirut: Dar al-Basya’ir al-Islamiyah, 1986) hlm. 99. 15 Lihat an-NawawÊ, at-TaqrÊb wa at-TaysÊr (Riyadh: al-Maktabah 19 Lihat SyamsuddÊn as-Sakhawi, FatÍ al-MugÊts Syarh Alfiyyat as-Syamilah 211), hlm.1; Ibn KatsÊr, al-BÉ‘its al-HatsÊs fi IkhtiÎar al-Hadits (Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1403), jilid 3, ‘Ulum al-HadÊts (Riyadh: al-Maktabah as-Syamilah 211), hlm. hlm. 11. 2. 20 Lihat ‘Abd al-Muhsin bin Hamad, Kayfa Nastafid min al-Kutub 16 Lihat Ibn Katsir, al-Ba‘its al-Hatsis fi Ikhtisar ‘UlËm al-Hadits, al-Haditsiyah as-Sittah (Riyadh: al-Maktabah as-Syamilah 211) hlm. 2. hlm. 12. 17 Lihat ×asan MuÍammad al-MasyaÏ, at-TaqrÊrat as-Saniyyah: 21 Lihat Mustafa al-Azami, On Schacht’s Origin of MuÍammadan Syarh al-ManÐËmat al-BaiqËniyyah, ed. Fawaz Ahmad Zumarli Yurisprudence (Oxford: Oxford Centre for Islamic Studies, (Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi, 1996), hlm. 47. 1996) hlm. 206-2011. 51 , VOLUME X No. 2, AGUSTUS 2016 Selatan Jawa Timur pada tanggal 12 Jumadal belajar pelbagai ilmu beliau. Ula tahun 1285 H (31 Agustus 1868 M). Beliau Beliau seorang ulama yang berakhlak baik, dilahirkan pada saat ayahnya sedang berada di sangat sopan dalam bergaul, tidak melakukan Makkah al-Mukarramah.22 hal-hal yang tidak berarti, karena beliau sering Ia dididik sejak kecil oleh ibunya dan paman- mendapatkan kiriman dari ibunya di kampung pamanya, maka ia telah menghafal al-Qur’an, (Tremas Pacitan), selalu puas dengan apa dan belajar ilmu-ilmu dasar di sekolah desa, yang dimilikinya (qanÉ‘ah) dan wara’ hidup ulama-ulama di Jawa. Kemudian pada tahun sederhana, bersikap rendah diri (tawÉÌu‘) tidak 1291 H bertepatan tahun 1874 masehi saat menonjolkan dan membanggakan diri sebagai berusia enam tahun ia berangkat ke Makkah seorang ‘alÊm. al-Mukarramah menemui sang ayah dan tinggal Guru-Guru Beliau bersamanya. Di sana ia mulai belajar dari ayahnya ilmu-ilmu agama dengan cara membacakan Patut dicermati seorang tokoh ulama, beberapa kitab kepadanya. Metode ini dikenal tentu menjadi tokoh karena tidak lepas dari di kalangan ahli hadits dengan qira’ah ‘ala as- pendidikan dan pengajaran yang ia terima. Syaikh. Kemudian ia pulang ke Jawa didampingi Dalam hal ini pengaruh guru sangat besar dalam ayahnya, dan berpindah ke kota Semarang, membentuk kepribadian dan pengetahuan sang dimana ia belajar banyak dari K.H. Saleh bin murid. Begitu pula dengan Syaikh MaÍfËÐ ‘Umar yang dikenal dengan K.H. Saleh Darat. memiliki guru-guru yang berkontribusi dalam Ia sempat tinggal di pondoknya dan membaca keilmuannya di antaranya: beberapa kitab di hadapannya. Setelah sekian 1. Syaikh MuÎÏafÉ bin MuÍammad bin lama menimba ilmu di Semarang, beliau kembali SulaymÉn al-‘AfifÊ al-MakkÊ as-SyÉfi‘Ê, lagi ke Makkah al-Mukarramah, kemudian dilahirkan di desa AfÊf di Mesir, menghafal menetap dalam waktu lama di sana, menimba al-Qur’an dan sangat baik hafalannya, berbagai ilmu agama dari tokoh-tokoh ulama di banyak hafal matan kitab-kitab ilmu agama Makkah terutama dari Sayyid AbË Bakr SyaÏÉ dan memperlihatkan kepada para masyayikh al-MakkÊ yang merupakan sandaran keilmuan al-Azhar, dan juga membaca banyak kitab- beliau bidang periwayatan hadits. kitab (qirÉ’ah ‘alÉ s-Syaikh) kepada para Ia juga banyak menyimak (belajar dengan ulama al-Azhar seperti Syaikh MuÎÏafÉ al- cara sama‘/mendengar langsung) kitab-kitab BulaqÊ, kemudian ia berangkat ke Makkah hadits dan ‘ulËmul hadits dari Sayyid Husayn dan menetap di sana. Beliau membaca atas bin MuÍammad al-HabasyÊ al-MakkÊ, begitu Syaikh Jamal al-HanafÊ dan yang lainnya, juga beliau menyimaknya dari Syaikh seorang maka gurunya ini pun mengijazahkannya ulama SyÉfi‘Ê di Makkah yaitu Muhammad untuk mengajar, maka beliau membuat Sa‘id BÉbashil. Beliau juga belajar qira’at 14 halaqah di dalam masjid haram, banyak dari Syaikh al-Muqri’in di Makkah yaitu Syaikh murid yang belajar kepadanya dalam Muhammad as-SyarbÊnÊ ad-DimyÉÏÊ. Buka hanya halaqah itu, termasuk Syaikh Muhamad itu, beliau pun terus belajar dan belajar dengan MaÍfËÐ at-TermasÊ berkata:”Aku hadir sungguh-sungguh pelbagai cabang ilmu agama dalam halaqah Syaikh belajar Syarh al- hingga menguasai hadits, ilmu hadits, fiqh, uÎËl MahallÊ ‘ala Jam‘il Jawami‘ dan Mughni al- fiqh, qirÉ’at, dan ilmu umum lainnya. Bahkan Labib. Beliau wafat di Makkah pada tahun guru-gurunya mengijazahkan ilmu-ilmunya itu 1304 H.23 dan mengizinkannya untuk mengajarkannya. 2. Syaikh AbË Bakr bin MuÍammad Zayn Dan banyak dikunjungi murid-murid yang ingin al-‘Óbidin SyaÏÉ as-SyÉfi‘Ê al-MakkÊ, belajar dari nya baik di halaqah Masjid al-Haram dilahirkan di Makkah tahun 1226 H. Ia di dekat bÉb Safa maupun di rumahnya. Maka murid-murid dari pelbagai penjuru dunia Islam 23 ‘AbdullÉh MirdÉd Abu Khayr, al-MukhtaÎar min kitÉb Nasyr berbondong-bondong mendatangi beliau untuk Nur wa az-Zahr fi TarÉjim AfÉÌil Makkah (Jeddah: ‘Alam al- Ma’rifat, 1986), hlm. 499-500; ‘Abdullah bin ‘Abdirrahman al-Mu‘allimi, A‘lÉm al-Makkiyyin: Min al-Qarn at-tasi’ ila al-Qarn 22 Lihat biografi beliau dalam Syeikh MaÍfËÐ at-TurmusÊ, Hasyiyat ar-Rabi’ Asyar (Makkah-Madinah: Mu’assasat al-Furqan li at-TarmasÊ (Jeddah: Dar al-Minhaj, 2011), jilid 1, hlm. 11-21. at-Turats al-Islami, 2000), 2:688-689. 52 , VOLUME X No. 2, AGUSTUS 2016 hafal al-Qur’an ketika berumur 7 tahun, Fikih), Matn fi ‘Ilm al-BayÉn beserta syarah hafal sekumpulan matan kitab-kitab qira’at, dan hasyiyahnya. Syaikh TermasÊ berkata: fiqih syafi’i, fara’idh, nahwu dan balÉghah. ”Aku menghadiri halaqah keilmuannya Banyak belajar dari mufti Mekkah saat itu, pada pembacaan (qira’ah) kitab SyudzËr Syaikh AÍmad DahlÉn, terutama syarah ad-Dzahab; beliau wafat di Makkah pada dari kitab-kitab matan. Ia sangat menguasai tahun 1313 H.26 ilmu-ilmu ‘aqliyyah dan naqliyyah. Ia pun 4. Ayahnya, Syaikh ‘Abd al-Mannan at- mulai mengajar di Masjidil Haram, banyak TermasÊ, Syaikh MaÍfËÐ berkata: ”Aku murid-murid yang datang untuk belajar membacakan di hadapannya kitab Syarh kepadanya. Maka banyak tokoh-tokoh al-GhÉyah li Ibni QÉsim al-GhazzÊ, al-Manhaj ulama yang lahir darinya diantaranya Syaikh al-QawÊm, FatÍ al-Mu‘Ên, Syarh al-MinhÉj, MaÍfËÐ at-TermasÊ. Ia banyak menulis Syarh as-SyarqÉwÊ ‘alÉ al-×ikam al-‘AÏÉ’iyah buku diantaranya: HidÉyat al-AdzkiyÉ’ ilÉ hingga tamat, TafsÊr al-Jalalayn hingga surat ÙarÊq al-AwliyÉ’, dan syarahnya KifÉyat Yunus, dan ilmu lainnya seperti ilmu sastra, al-AtqiyÉ’ wa MinhÉj al-AÎfiyÉ’, NafÍat ar- ilmu pasti; ia wafat di Makkah pada tahun RaÍmÉn fi ManÉqib as-Sayyid AÍmad ZaynÊ 1314 H.27 DahlÉn, I‘Énat aÏ-ÙÉlibÊn ‘alÉ Íall alfÉÐ FatÍ 5. Syaikh MuÍammad al-MinsyÉwÊ, yang al-Mu‘Ên. Syaikh MaÍfËÐ berkata:”Teladan dikenal dengan al-Muqri’, belajar kami yang sangat sempurna, dialah yang beberapa keilmuan di al-Jami al-Azhar selalu saya andalkan dan aku beruntung dari para ulamanya seperti Syaikh al- mendapatkan kemulyaan intisab kepada BÉjurÊ, Syaikh as-SaqÉ. Maka ia mahir beliau….aku banyak belajar ilmu-ilmu dalam berbagai keilmuan, menguasai teks syariat, alat dari beliau termasuk ilmu dan pemahamannya. Kemudian ia datang naqli, aqli, furu’ dan uÎËl, kemudian beliau ke Makkah pada tahun 1260-an, ia giat mengijzahkanku secara khusus dan umum menghadiri halaqah Syaikh ‘UtsmÉn ad- silisilah sanad (transmisi) terdiri ulama- DimyÉÏÊ, ketika Syaikh wafat, ia belajar dari ulama terpercaya yang mencakup Syaikh Mufti Makkah Syaikh AÍmad ad-DimyÉÏÊ. ‘AbdullÉh as-SyarqÉwÊ (wafat 1227), Syaikh Para guru-gurunya mengizinkannya untuk as-SyanwÉnÊ (wafat 1233),24 beliau wafat di mengajar dan memberikan ijazah, maka Makkah pada tahun 1310 H.25 ia mulai mengajar di Makkah di Masjid 3. Syaikh ‘Umar bin BarakÉt bin AÍmad al-Haram dalam berbagai keilmuan. as-SyamÊ al-BiqÉ‘Ê al-AzharÊ al-MakkÊ as- Syaikh Mahfuz berkata: ”Aku membaca SyÉfi‘Ê, dilahirkan di al-BiqÉ ‘ di desa Ba’lul di hadapannya al-Qur’an dengan qira’ah pada tahun 1245 H. Beliau tumbuh dan ‘Asim dari riwayat ×afÎ, sekaligus dengan berkembang di kampung itu kemudian ilmu tajwidnya. Aku pun belajar padanya ia berangkat ke Damaskus dan belajar Syarh Ibn al-Qashih ‘ala as-SyÉÏibiyyah dan beberapa kitab ilmu agama, kemudian tidak selesai.28 Ia wafat di Makkah pada berpindah ke Damakus dan belajar tahun 1321 H.29 beberapa cabang keilmuan, kemudian 6. Syaikh AÍmad az-ZawÉwÊ al-MakkÊ al- pindah ke Mesir dan masuk ke Universitas MÉlikÊ, lahir di Makkah pada tahun 1262 Al-Azhar dan belajar dari ulama-ulamanya, H, hafal al-Qur’an dan matan-matan (teks) diantaranya: al-BÉjuri, as-SaqÉ. Ia menetap beberapa kitab dari berbagai keilmuan, ia di Mesir selama 15 tahun dengan kegiatan giat menuntut ilmu. Ia belajar dari para belajar dan belajar. Lalu datang ke Mekkah ulama di masanya diantaranya; Syaikh pada tahun 1276 H, dan memulai mengajar, AÍmad DaÍlÉn, ia terus mendampinginya banyak murid yang mengikuti halaqah nya, dan belajar darinya ilmu al-hadits, tafsir, disamping itu mengarang beberapa buku, nahwu, sharf, al-ma’ani, al-bayan. Ia juga diantaranya: Syarh ‘ala al-‘Iddah (bidang 26 Syeikh MaÍfËÐ at-TermasÊ, KifÉyat al-MustafÊd, hlm. 8. 27 Syeikh MaÍfËÐ at-TermasÊ, KifÉyat al-MustafÊd, hlm. 7. 24 Syeikh MaÍfËÐ at-TermasÊ, KifÉyat al-MustafÊd, hlm. 8. 28 Syeikh MaÍfËÐ at-TermasÊ, KifÉyat al-MustafÊd, hlm. 7. 25 al-Mu‘allimÊ, A‘lÉm al-MakkiyyÊn, 1/560. 29 al-Mu‘allimÊ, A‘lÉm al-MakkiyyÊn, 2/926-927. 53 , VOLUME X No. 2, AGUSTUS 2016 belajar dari Syaikh MuÍammad al-BasyunÊ, periwayatannya yang sangat banyak baik belajar fikih kepada Syaikh ‘Abd al-QÉdir secara lisan maupun tertulis. Beliau wafat MasyaÏ. Beliau menerima tawaran mengajar pada tahun 1329 H.”33 di halaqah Masjid al-Haram, dan banyak 9. Al-×abÊb ×usayn bin MuÍammad bin pelajar/murid yang belajar darinya. Syaikh ×usayn al-×absyÊ as-Syafi‘Ê, dilahirkan MaÍfËÐ berkata: “Aku hadir kepadanya di Syi’un salah satu distrik di ×adramaut- untuk belajar kitab Syarh ‘UqËd al-JumÉn, Yaman. Ia tumbuh dewasa di sana dan sebagian kitab as-Syifa’ karya al-QÉÌÊ ‘IyÉÌ. banyak belajar dari ulama-ulama setempatl. Beliau wafat di Makkah pada tahun 1316.30 Sering belajar dari ayahnya MuÍammad 7. Syaikh MuÍammad as-SyarbinÊ ad- ×usayn, dan Sayyid ‘Aydrus bin ‘Umar al- DimyÉÏÊ, lahir di Damietta atau Dimyat ×absyÊ dan memberikan ijazah kepadanya (Mesir), tumbuh dewasa di sana, kemudian seluruh periwayatannya, dan belajar berangkat ke Kairo, dan belajar di al- dari Sayyid MuÍammad ‘Abd al-BÉrÊ al- Jami’ al-Azhar dari para ulama kondang, Ahdal, kemudian datang ke Makkah dan kemudian berangkat ke Madinah al- sering mendampingi Sayyid AÍmad ZaynÊ Munawwarah, dan menetap beberapa DahlÉn di tangan beliau ia mendalami waktu di sini, lalu datang ke Makkah kajian fikih dan ilmu lainnya bahkan beliau al-Mukarramah pada tahun 1300 H dan menijazahkan semua periwayatannya menetap di sana. Ia menerima tawaran kepadanya. Ia mengajar di halaqah Masjid mengajar di Masjid al-Haram dan banyak Haram dan menjadi idola banyak para murid yang belajar kepadanya. Syaikh murid untuk belajar kepadanya. Syaikh MaÍfËÐ berkata: ”Beliau adalah guru kami MaÍfËÐ berkata: ”Aku mendengar dari dan rujukan kami dalam ilmu qira’ah, beliau riwayat-riwayat ØaÍÊÍ al-BukhÉrÊ dari bahkan rujukan para qari di Makkah … Aku awal sampai akhir. Beliau wafat di Makkah belajar langsung kepadanya kitab Syarh Ibn pada tahun 1330 H”.34 al-Qasih ‘ala SyaÏibiyyah, Syarh ad-Durrrah al- 10. Syaikh MuÍammad Sa‘Êd BÉbashil al- Mudhiyyah, Syarh ÙÊbah al-Nasyr fi al-QirÉ’at ×aÌramÊ as-SyÉfi‘Ê al-MakkÊ Mufti al-‘Asyr, RawÌ an-NÉÌir karya al-MutawallÊ, SyÉfi‘iyyah dan Syaikh para ulama di Syarh az-Zaniyah, ItÍÉf al-Basyar fi al-QirÉ’at Makkah. Beliau dilahirkan di Makkah pada al-Arba’ah ‘Asyar karya Ibn al-Banna, Iddah tahun 1245 H. Ia sering mengikuti pelajaran TaÍrÊrÉt karya al-SyÉÏibÊ, dan aku juga sering Syaikh Sayyid AÍmad DaÍlÉn dan banyak hadir dalam pelajaran Tafsir al-BaydhÉwÊ memdalami berbagai ilmu ditangannya. dengan HÉsyiyah guruku ZÉdah.31 Beliau Beliau mulai terkenal mengajar di halaqah wafat di Makkah pada tahun 1321 H.”32 Masjid al-Haram. Beliau banyak menulis, di 8. Syaikh MuÍammad AmÊn bin AÍmad antara karyanya: al-Qawl al-MajdÊ fi radd ‘ala Ridwan al-MadanÊ, terlahir di Madinah ‘AbdillÉh bin ‘AbdirraÍmÉn as-SindÊ, RisÉlah fimÉ Munawwarah pada tahun 1252 H. yata‘allaq bi al-A‘ÌÉ’ al-Sab‘ah, RisÉlah fi TaÍzÊr meriwayatkan dari Syaikh ‘Abd al-GhanÊ min ‘UqËq al-WÉlidayn wa QaÏi‘ah ar-RaÍim, ad-DahlawÊ, Syaikh ‘Abd al- ×amÊd al- RisÉlah fi AdzkÉr al-Hajj al-Ma’tsËrah wa ÓdÉb SyarawanÊ, Syaikh ‘UtsmÉn al-KharbËtÊ as-Safar wa az-ZiyÉrah, RisÉlah fi al-Ba‘tsi wa dan lain-lain. Ia menulis kitab “Tsabat” dan NusyËr wa AÍwÉl al-mawtÉ wa al-QubËr. Syaikh sudah dicetak. Syaikh MaÍfËÐ berkata: MaÍfËÐ berkata: ”Aku hadir di halaqahnya ”Aku belajar dengan beliau kitab ad-DalÉ’il, pada kajian Sunan AbË DÉwËd, Sunan at- al-AÍzab, al-Burdah, AwwaliyyÉt al-‘AjlunÊ, al- MuwaÏÏa’, dan sehingga tamat di halaqah Masjid Nabawi di Madinah Munawwarah. 33 Lihat Fihris al-FahÉris 1/132; Mu‘jam al-Mu’allifin 3/140. 34 al-GhazzÊ al-HindÊ, Fathul QawÊ fi Dzikr AsanÊd Sayyid ×usayn Beliau memberikan ijazah kepadaku semua al-×absyÊ al-AlawÊ (Makkah: al-Maktabah al-Makkiyyah, 1998) hlm.14-38; al-MukhtaÎar min NaÎr wa Zuhr, hlm. 177- 30 ‘Abdullah bin ‘Abdirrahman al-Mu‘allimÊ, A‘lÉm al-MakkiyyÊn, 179; A‘lÉm al-MakkiyyÊn 1/250; Zakariyya ‘Abdullah Bela, 1/486. al-JawÉhir al-HisÉn fi TarÉjim al-FuÌalÉ’ wa al-A‘yÉn (Makkah- 31 Syeikh MaÍfËÐ at-TermasÊ, KifÉyat al-MustafÊd, hlm.8 Madinah: Mu’assasat al-FurqÉn li ’t-TurÉts al-IslÉmi, 2006) 32 Al-MukhtaÎar min NaÎr wa az-Zuhr, hlm. 445-446 1/137-138. 54 , VOLUME X No. 2, AGUSTUS 2016 TirmidzÊ, Sunan an-NasÉ’Ê.35 Beliau wafat di Syatta, Syaikh Sa‘Êd al-YamanÊ. Ia sering Makkah pada tahun 1330 H.”36 juga belajar kepada Syaikh MuÍammad 11. Syaikh MuÍammad ØÉlih bin ‘Umar al- MaÍfËÐ at-TermasÊ, dan hadir dalam SamÉranÊ (Semarang) yang dikenal dengan halaqah keilmuannya dalam kajian fikih, Syaikh Saleh Darat Semarang. Syaikh Nahwu, kemudian beliau diberi ijazah dari MaÍfËÐ: “Aku sering hadir di halaqahnya guru-gurunya termasuk Syaikh MaÍfËÐ dalam pembelajaran TafsÊr al-JalÉlayn sampai at-TermasÊ untuk mengajar di Halaqah al- tamat selama dua kali, Syarh as-SyarqÉwÊ ‘ala Masjid al-Haram. Maka ia pun mengajar di al-×ikam, WasÊlah at-ÙullÉb, Syarh al-MardÊnÊ fi halaqah Masjid Haram dalam kajian Nahwu al-Falak.”37 dan Fiqh, bahkan rumahnya menjadi tujuan para penuntut ilmu untuk belajar darinya. Beliau menulis kitab al-Kawkab al-BarrÊ fi Tsabat al-BanjarÊ, dan wafat pada tahun 1348 H.38 2. MuÍammad DimyatÊ at-TermasÊ, adik kandung Syaikh MaÍfËÐ, wafat pada tahun 1354 H. 39 3. Syaikh ‘Umar bin AbÊ Bakr bin ‘Abdillah bin ‘Umar bin ‘AlÊ bin MuÍammad Bajuned al-HadramÊ al-MakkÊ. Ia dilahirkan di Hadramaut Yaman pada tahun 1270 H. Murid-Murid Beliau Sejak kecil sudah menghafal al-Qur’an, Setelah guru-gurunya memberikan ijazah dan berlayar bersama ayahnya ke Haramain dalam ilmu-ilmu ‘aqli (ilmu-ilmu uÎËl fiqh, (Makkah-Madinah). Ia sering mendatangi mantiq (logika) dan juga ilmu-ilmu naqli (seperti Syaikh MuÍammad Sa‘id Babashil dan tafsir, hadits) dan mengizinkannya mengajar di banyak belajar darinya berbagai ilmu hingga halaqah Masjid al-Haram. Maka Syaikh TermasÊ selesai (khatam), ia juga belajar dari Syaikh memulai debut karirnya sebagai ulama dengan AÍmad ZaynÊ DaÍlÉn, Syaikh Sayyid mengajar di halaqah Masjid al-haram.Halaqah ×usayn bin MuÍammad al-HabsyÊ, belajar keilmuannya terletak di Bab Shafa, maka dengan hadits dari Syaikh Sayyid MuÍammad Ja‘far keilmuannya yang luas, dalam waktu singkat, al-KattanÊ. Ia mulai mengajar di Halaqah beliau sudah dikenal sebagai guru berpengaruh Masjid Haram, dan banyak pelajar yang di Tanah Haram. Banyak murid-murid dari belajar dan menimba ilmu darinya, ia wafat berbagai negara yang datang belajar ke Makkah pada tahun 1354 H. 40 sengaja mendatangi halaqahnya untuk menimba 4. Syaikh AÍmad bin ‘Abdillah bin ilmu darinya. Maka banyak sekali murid- MuÍammad SyihabuddÊn al-DimasyqÊ muridnya di kemudian hari menjadi ulama yang al-MukhallalatÊ, al-MuqrÊ al-MuÍaddits. berpengaruh di daerahnya masing-masing. Ia dilahirkan di Damaskus (Suriah) pada Diantara murid-muridnya antara lain : tahun 1287 H, ia mulai belajar di Madrasah 1. Syaikh ‘AlÊ bin ‘AbdillÉh Arsyad bin al-KhayyaÏÊn kemudian di Madrasah ‘AbdillÉh al-BanjarÊ (Banjarmasin- NuruddÊn as-SyahÊd, dan banyak belajar Kalimantan Selatan) al-IndËnisÊ al-MakkÊ dari para ulama Syam (Suriah), seperti as-SyÉfi‘Ê. Beliau dilahirkan di Makkah Syaikh AbË al-FatÍ bin ‘AbdirraÍÊm pada tahun 1285 H.Melewati masa kecil al-KhatÊb, Syaikh Sulaym al-AÏÏar, al- dan tumbuh kembang di Makkah. Ia sering Muhaddits BadruddÊn al-×asanÊ, dan belajar dengan Syaikh Sayyid AbË Bakr lainnya. Kemudian ia berangkat ke Makkah 35 Syeikh MaÍfËÐ at-TermasÊ, KifÉyat al-MustafÊd, hlm. 7 38 ‘Abdullah bin ‘Abdirrahman al-Mu‘allimÊ , A‘lÉm al-MakkiyyÊn, 36 al-Mu‘allimÊ, A‘lÉm al-MakkiyyÊn, 1/250; al-JawÉhir al-×isÉn 1/306-307; BulËgh al-AmÉnÊ, hlm. 60. fi Tarajim al-Fudala’ wa al-A‘yan 1/353; Mu‘jam al-Matbu‘at al- 39 Syeikh MaÍfËÐ at-TermasÊ, KifÉyat al-MustafÊd, hlm. 42. Arabiyyah 1/505. 40 Lihat ad-DalÊl al-Musyir hlm. 296; A‘lam al-MakkiyyÊn1/251; 37 Syeikh MaÍfËÐ at-TermasÊ, KifÉyat al-MustafÊd, hlm. 7. Idham al-QËt hlm. 371. 55 , VOLUME X No. 2, AGUSTUS 2016 pada tahun 1303 H. dan masuk sekolah FÉÌil bin IbrÉhÊm al-JogjawÊ (Jogyakarta) Øalwatiyyah, dan belajar di dalamnya dari al-IndunisÊ al-MakkÊ. Ia dilahirkan di kota MasyÉyikh terkenal, diantaranya Syaikh Jogyakarta pada tahun 1306 H. Kemudian MaÍfËÐ dan memberinya ijazah ‘ammah berlayar ke Makkah dan tumbuh kembang dan menuliskannya untuknya. Ia menulis di sana dan giat belajar dari pelbagai ulama banyak buku, diantaranya; NuÐËm fi QirÉ’at kondang diantaranya Seikh MaÍfËÐ; Syaikh Ibn Katsir, as-SirÉj al-Munir fi Syarh ManÐËmat AÍmad bin ‘Abd al-LaÏÊf al-MinkabawÊ Qira’at Ibn Katsir, al-MaqÉÎid al-Humaydiyyah, (Minangkabau-Sumatera Barat); Sayyid al-Jawhar al-MaknËn fi I‘rab Kun FayakËn. Ia ×usayn bin MuÍammad al-HabsyÊ. Maka wafat pada tahun 1362 H. 41 banyak guru-gurunya yang memberikan 5. Al-×Éfiz MuÍammad ×abÊb bin ‘AbdillÉh ijzazah padanya untuk mengajar di halaqah bin AÍmad Mayaba al-JinkÊ al-SyanqÊtÊ Masjid Haram. Ia pun menjadi guru yang (Syanggit) al-MÉlikÊ. Ia terlahir di Syanggit, sangat terkenal dan dicari para penunut Mauritania pada tahun 1295 H. Ia belajar ilmu dari berbagai negara. Ia menulis satu pada para ulama terbaik yang ada di buku besar tentang biografi ulama-ulama daerahnya, seperti Syaikh MuÍammad Indonesia. Ia wafat di Makkah pada tahun Amin al-Jinki, dan sering belajar dari 1286 H.44 Syaikh AÍmad bin AÍmad bin al-HÉdÊ dan 8. Syaikh MuÍammad ‘Abd al-BaqÊ bin ‘AlÊ bin ditangannya ia banyak menguasai ilmu- MuÍammad Mu‘Ên al-AyyubÊ al-LaknawÊ. Ia ilmu keislaman. Kemudian ia merantau ke lahir di Lucknow India pada tahun 1286 H. Marrakesh, Fas (Fez), Damaskus, Haramain Sejak kecil ia sudah menghafal al-Qur’an (Makkah-Madinah), Mesir (Kairo) dan dari tangan MuqrÊ Ja‘far ‘AlÊ al-BiswanÊ, banyak belajar dari ulama-ulamanya. Ia dan membaca kitab DaruriyyÉt al-Fiqh banyak menulis buku, diantaranya: DalÊl kepada besannya Syaikh ‘Abd al-WahhÉb as-SÉlik ila MuwaÏÏa’ MÉlik, ZÉd al-Muslim fÊmÉ bin MuÍammad ‘Abd ar-RazzÉq al-AnsÉrÊ, ittafaqa ‘alayhi al-BukhÉrÊ wa Muslim, AnwÉr dan saudaranya MuÍammad IbrÉhim an-NafaÍÉt fÊ SyarÍ NuzËm al-WaraqÉt, IbrÉj al-AnsÉri. Ia belajar bahasa Arab kepada ad-Durr al-MaÎËn ‘ala al-Jawhar al-MaknËn. Ia Sayyid ×amzah at-TaqwÉ. Ia mendapatkan wafat di Mesir (Kairo) pada tahun 1363 banyak ijazah dari para ulama, yaitu Syaikh H.42 ‘Abd al-×ayy al-LaknawÊ, Syaikh ‘AlÊ al- 6. Syaikh MuÍammad Baqir al-JÉwÊ al-MarikÊ QÉdÊ, Syaikh FaÌl ar-RaÍman bin AhlillÉh (Ngruki), dilahirkan pada tahun 1305 H. al-MurÉdabÉdÊ. Kemudian ia hijrah ke Ia belajar sejak dini dari ayahnya, dan Haramain pada tahun 1322 H dan belajar Syaikh MaÍfËÐ; Syaikh ‘Abd al- Karim ad- dari ulama-ulama kondang di antaranya DagistanÊ; Syaikh ad-DimyatÊ adik Syaikh Syaikh MaÍfËÐ TermasÊ. Ia banyak menulis MaÍfËÐ. Ia telah menjadi seorang guru di buku diantaranya: RisÉlah as-Sa‘Édah fÊ Syarh Halaqah Masjid Haram yang dituju oleh RisÉlah al-Adab li ÙÉsy KubrÉ; al-Minah al- murid-murid dari pelagai negara dalam Madaniyyah fi Madzhab as-ØËfiyyah; TuÍfat mengkaji ilmu-ilmu agama dan nalar. Ia al-MajÊd bi ×ukm ØalÉt al-JanÉzah fi al-MasÉjid. pun menjadi primadona di Halaqah Masjid Ia wafat di Madinah Munawaroh pada Haram pada masanya sehingga banyak tahun 1364 H.45 murid yang belajar kepadanya. Ia wafat di 9. Syaikh MuÍammad Hasyim Asy‘ari al- Makkah pada tahun 1363 H.43 JumbÉnÊ as-SyÉfi‘Ê. Ia lahir di desa di 7. Syaikh Kiyai BÉqir bin MuÍammad NËr bin Jombang Jawa Timur pada tahun 1282 H, menghafal al-Qur’an dan belajar fikih, nahwu, sharaf dari Syaikh KhalÊl 41 Ad-DalÊl al-Musyir hlm. 43-47; A‘lam al-MakkiyyÊn3/845-846; al-JawÉhir al-×isÉn 1/231-232; Mawsu‘ah A‘lam al-Qarn ar-Rabai’ Asyar al-Hijri 2/494. 44 A‘lam al-MakkiyyÊn1/349-350; BulËgh al-AmÉnÊ hlm. 62-63; 42 Ad-DalÊl al-Musyir hlm. 72-76; TansyÊf al-Asma’ bi SyuyËkh TansyÊf al-Asma’ bi SyuyËkh al-IjÉzah wa as-SimÉ‘ hlm. 268-271. al-IjÉzah wa al-SimÉ‘ hlm. 155-158, al-A’lam 6/79; Mu’jam 45 Al-JawÉhir al-×isÉn 1/225-230; Fihris al-FahÉris 1/181; BulËgh al-Muallifin 3/420. al-AmÉnÊ hlm. 70; TansyÊf al-Asma’ bi Syuyukh al-IjÉzah wa as- 43 A‘lam al-MakkiyyÊn1/265; al-JawÉhir al-×isÉn 1/419-420. SimÉ‘ hlm. 268-271. 56 , VOLUME X No. 2, AGUSTUS 2016 bin ‘AbdillÉh al-BankalÉnÊ (Bangkalan ar-RaÍmÉn al-JampasÊ. Ia lahir di Kampung Madura). Kemudian ia berlayar ke Makkah Jampas di Jawa Tengah. Ia belajar kepada Mukarramah, dan menetap di sana selama Syaikh MaÍfËÐ di Makkah pada tahun 1321 6 tahun belajar banyak dari para masyayikh dan memberikan ijazah umum kepadanya. dan juga memanfaatkan waktu dalam Ia juga belajar kepada Syaikh Zaynuddin beribadah secara intensif. Di Makkah bin Badawi as-SumbawÊ (Sumbawa) al- inilah ia bertemu dengan Syaikh MaÍfËÐ MakkÊ, Syaikh ‘Umar bin Saleh as-Samarani dan sering belajar dengannya karena (Semarang) dan lain-lainnya. Ia wafat di beliau merupakan rujukan para ulama di Jampas pada tahun 1374 H.48 Makkah pada saat itu. Begitu juga ia belajar 12. Syaikh Kiyai ‘Abd al-MuhÊÏ bin Ya‘qËb dari Syaikh Sayyid Alawi bin AÍmad as- bin Panji as-SËrabawÊ (Surabaya) al- Saqqaf (Assegaf); Sayyid ×usayn bin JawÊ al-MakkÊ. Ia lahir di Surabaya Jawa MuÍammad al-HabsyÊ dan masih banyak Timur pada tahun 1311 H. Dan pada lainnya. Kemudian ia kembali ke kampung tahun 1329 ia berlayar ke tanah Hijaz. halamannya Jombang pada tahun 1314 Kemudian ia belajar secara inten kepada H. dan ia mulai mengajar di pondok Syaikh MaÍfËÐ pada kajian fikih, bahasa pesantren yang didirikan oleh ayahnya. arab dan qira’at, begitu mendengar kutub Maka ia mulai memperluas jaringan pondok sittah dalam hadits. Oleh karena itu pesantrennya. Banyak para ulama dari Syaikh MaÍfËÐ merupakan rujukan utama berbagai daerah berdatangan untuk belajar baginya dalam hal periwayatan hadits. Ia kepadanya. Ia mendirikan organisasi juga belajar kepada Syaikh ‘Umar bin SÉliÍ kemasyarakatan dengan nama Nahdlatul [Saleh] as-SamaranÊ (Semarang), Syaikh Ulama, dan pada tahap awal ia menjabat ‘Abdus Syakur bin ‘Abdul JalÊl as-SurabawÊ sebagai ketuanya. Ia wafat di Jombang Jawa (Surabaya) dan lain-lain. Ia wafat di Jeddah Timur pada tahun 1366 H.46 pada tahun 1384 H.49 10. Syaikh al-MuÍaddits ‘Umar bin ×amdÉn 13. Syaikh Kiyai Ma‘sËm bin AÍmad bin bin ‘Umar al-MaÍrËsÊ al-MadanÊ al-MakkÊ. ‘Abdul KarÊm al-LasimÊ (Lasem-Rembang, Ia dilahirkan di kampung Garbah Tunisia Jawa Tengah). Ia dilahirkan di desa Lasem, pada tahun 1291 H. Ia belajar al-Qur’an Rembang Jawa Tengah pada tahun 1290 H. dan ilmu-ilmu dasar pada para ulama di Ia belajar kepada Syaikh KhalÊl bin ‘Abd daerahnya. Kemudian ia berlayar ke tanah al-LatÊf al-BankalanÊ (Bangkalan-Madura) Hijaz pada tahun 1304, dan belajar kepada al-MadËri, Syaikh Umar Saleh as-SamaranÊ para ulama haramain seperti Syaikh AbË (Semarang) dan lain-lain. Kemudian ia ×asan ‘AlÊ al-WatrÊ, Syaikh AÍmad bin berlayar ke haramain karena ia menambah Isma‘Êl al-BarzanjÊ, Syaikh Muhaddits ilmu-ilmu agama yang lebih luas. Dan MuÍammad bin Ja‘far al-KattanÊ, dan ia bertemu dengan Syaikh MaÍfËÐ dan lain-lain. Dan diantara guru-gurunya yang adiknya MuÍammad DimyaÏi di Makkah memberikan ijazah kepadanya adalah dan belajar dari keduanya. Setelah selesai Syaikh MaÍfËÐ TermasÊ, meskipun ijazah belajar ia kembali ke kampung halamannya yang diberikan ijazah umum terhadap Lasem Rembang, dan mulai mengajar, periwayatan dan kitab-kitabnya. Ijazah dan banyak murid-murid yang belajar yang diberikana dengan tulisan Syaikh kepadanya. Dari tangannya lahir para ulama MaÍfËÐ di kitab karyanya Syarh Alfiyyat as- kondang di tanah air. Ia wafat di Lasem SuyËtÊ, yang tertanggal 24 Dzulhijjah tahun pada tahun 1392 H.50 1337 H. Ia wafat pada tahun 1368 H.47 14. Syaikh Kiyai Baidhawi bin ‘Abdul ‘AzÊz 11. Syaikh al-MuÍaqqiq Kiyai Ihsan bin bin BaidhawÊ al-IndunisÊ al-LasemÊ as- ‘AbdillÉh bin MuÍammad SÉlÊh bin ‘Abd SyÉfi‘Ê. Ia lahir di Desa Lasem Rembang 46 BulËgh AmÉnÊ hlm. 175; A‘lÉm al-MakkiyyÊn 1/350-351; TansyÊf 48 BulËgh AmÉnÊ, hlm. 174. al-Asma’ bi Syuyukh al-IjÉzah wa as-SimÉ‘ hlm. 562-564. 49 BulËgh AmÉnÊ hlm. 63; TansyÊf al-Asma’ bi Syuyukh al-IjÉzah wa 47 ad-DalÊl al-Musyir hlm. 310-337; A‘lÉm al-MakkiyyÊn 1/38-39; as-SimÉ‘ hlm. 363-364. al-JawÉhir al-×isÉn 1/146-154. 50 A‘lÉm al-MakkiyyÊn 2/925 57 , VOLUME X No. 2, AGUSTUS 2016 Jawa Tengah, tidak ditemukan data Analisis Naskah tahun kelahirannya. Ia belajar kepada Kitab KifÉyat al-MustafÊd Lima ‘AlÉ min al-AsÉnÊd Syaikh Kiyai ‘Umar Harun as-SaranÊ adalah sebuah karya Syaikh MaÍfËÐ yang tak (Sarangan) secara intensif dalam kurun diragukan lagi. Otentisitas karya ini sebagai waktu sepuluh tahun. Ia juga belajar kepada karya asli beliau didasari oleh naskah asli yang Kiyai MuÍammad Idris Solo, Kiyai Hasyim dimiliki Syaikh AbË al-FayÌ MuÍammad YÉsÊn Padangan (Bojonegoro-Jawa Timur). bin ‘ÔsÉ al-FÉdÉnÊ al-MakkÊ yang juga seorang Kemudian ia berlayar ke Makkah karena ulama terkenal di Haramain asal Padang ingin menetap dan belajar ilmu agama. Di Sumatera Barat pada abad XX masehi. Bahkan Makkah ia bertemu dengan Syaikh MaÍfËÐ Syaikh YÉsÊn ini pada bagian akhir kitab KifÉyat dan belajar kepadanya selama empat tahun al-MustafÊd menjelaskan bahwa Syaikh MaÍfËÐ dan banyak belajar berbagai ilmu agama. merupakan Syaikh syuyËkhih (guru dari guru- Dan ia merupakan murid yang berhasil gurunya).56 Naskah KifÉyat al-MustafÊd yang ada di tangannya. Kemudian ia kembali ke di tangan Syaikh YÉsÊn al-FÉdÉnÊ ini sesudah kampung halamannya dan mulai mengajar beliau ta‘liq dan tashih telah diterbitkan di pondok pesantren yang dibangunnya. pertama kali oleh MaÏba‘at al-HilÉl di Mesir Ia wafat di Lasem pada tahun 1390 H.51 pada tahun 1332 H atas sumbangan dana dari 15. Syaikh ‘Abdul Qadir bin Sabir al-Mandahil Ê Syirkah Islam di Makkah,57 kemudian dicetak (Mandailing Sumatera Utara). Ia lahir pada ulang oleh Dar al-Basya’ir al-Islamiyah Beirut tahun 1283 H. Ia belajar kepada Syaikh pada tahun 1987 sepanjang 46 halaman dengan MaÍfËÐ. Ia termasuk salah satu dari 15 ukuran 17x24 cm. Naskah cetakan penerbit ulama yang terpilih sebagai pengajar di inilah yang peneliti dapat unduh dari internet halaqah Masjid Haram pada tahun 1333 dalam bentuk buku digital dalam format pdf. H.52 Sepencarian peneliti belum dijumpai penerbit 16. Syaikh Kiyai Shodiq bin ‘AbdillÉh bin lain yang menerbitkan naskah kitab KifÉyat al- SalÊh bin MuÍammad al-Lasimi (Lasem- MustafÊd ini. Rembang) al-Jambari (Jember Jawa Timur). Dalam edisi DÉr al-BasyÉ’ir al-Islamiyah ini Ia lahir di Lasem Rembang Jawa Tengah, tidak seluruh kitab merupakan tulisan Syaikh dan menetap di Jember Jawa Timur. Ia MaÍfËÐ, namun ada sisipan dari mu‘alliq dan belajar kepada para ulama, diantaranya: musaÍÍÊÍ Syaikh dari halaman 40 hingga halaman Syaikh MaÍfËÐ TermasÊ, Syaikh ZaynuddÊn 43. Pun tidak disebutkan kapan kitab ini bin BadawÊ as-SumbawÊ (Sumbawa NTB), ditulis oleh Syaikh MaÍfËÐ. Namun pada akhir Syaikh Abdul Ghani Sabah al-Bimawi halaman kitab KifÉyat al-MustafÊd disebutkan (Bima NTB).53 bahwa penulisan kitab ini selesai pada waktu 17. Syaikh Kiyai ‘Abdul Wahhab bin Hasbullah dhuha hari selasa, tanggal 19 shafar tahun 1320 al-JumbanÊ (Jombang-Jawa Timur). Ia H bertepatan tanggal 28 Mei 1902 M.58 berasal dari Jombang Jawa Timur. Ia sering Secara garis besar KifÉyat al-MustafÊd ini berlayar ke Makkah dalam rangka berhaji memaparkan silsilah keilmuan Syaikh MaÍfËÐ dan Umrah pada musim-musim haji. dalam beberapa ilmu yang dipelajarinya, Kemudian bertemu dengan Syaikh MaÍfËÐ meliputi ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu fikih, ilmu di Makkah dan belajar kepadanya dalam alat, ilmu uÎËlin dan ilmu tasawuf dan wirid- ilmu riwayat dan hadits.54 wirid. Pada muqaddimahnya Syaikh MaÍfËÐ 18. Kiyai KhalÊl al-LasemÊ, juru tulis Syaikh memulai dengan pujian kepada Allah SWT, MaÍfËÐ.55 dua kalimat syahadat dan shalawat kepada Nabi MuÍammad SAW dan sahabat serta tabi’in, sebagaimana kebiasan para ulama pendahulunya 51 A‘lÉm al-MakkiyyÊn 2/819; BulËgh AmÉnÊ hlm. 173; TansyÊf al-Asma’ bi Syuyukh al-IjÉzah wa as-SimÉ‘ hlm. 130-131. 52 A‘lÉm al-MakkiyyÊn 2/925 56 Syeikh MuÍammad MaÍfËÐ, KifÉyat al-MustafÊd, hlm. 41 53 BulËgh AmÉnÊ hlm. 177 57 Lihat catatan kaki Syeikh Yasin dalam KifÉyat al-MustafÊd, 54 BulËgh AmÉnÊ hlm. 176 hlm. 39. 55 Syeikh MaÍfËÐ at-TermasÊ, KifÉyat al-MustafÊd, hlm. 42 58 Syeikh MuÍammad MaÍfËÐ, KifÉyat al-MustafÊd, hlm. 39. 58 , VOLUME X No. 2, AGUSTUS 2016
Description: