TINJAUAN HISTORIS AGRESI MILITER I DI SUMATERA TIMUR TAHUN 1947 Anita Rahmawati, Syaiful. M dan Muhammad Basri FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145 Telepon (0721) 704 947, Faximile (0721) 704 624 e-mail : [email protected] Hp. 085768639988 The research destination was knowing to attack of Dutch from first military aggression in East Sumatera in 1947. This research use history method. The research use literature techniques of collection with documentary, whereas analysis techniquese use qualitative analysis. According of the result this research Dutch business back to take Indonesian with three ways of take a line in the land, air and sea. In attack of land Dutch attack to all Medan area line with purpose able indonesian will line a control. Attack of air do in Pancur Batu and Binjai have purpose to make difficult and determine traffic, all effort attack of Dutch, they can make conclusions that Dutch purpose to environ and cornering Indonesian line a control. Tujuan penelitiaan ini untuk mengetahui proses serangan Belanda pada Agresi Militer I Di Sumatera Timur Tahun 1947. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kepustakaan serta dokumentasi, sedangkan Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, usaha Belanda untuk menduduki kembali wilayah Indonesia dilakukan dengan melakukan serangkaian serangan melalui tiga jalur serangan yaitu darat, udara serta laut. Pada serangan darat Belanda melakukan serangan ke seluruh wilayah Medan Area dengan tujuan untuk menyudutkan pihak Indonesia pada wilayah yang akan dikuasai. Serangan udara dilakukan di Pancur Batu dan Binjai dengan tujuan untuk mempersulit dan memutuskan hubungan lalu lintas, semua usaha serangan Belanda dapat disimpulkan bahwa Belanda bertujuan untuk mengepung dan menyudutkan pihak Indonesia pada wilayah yang akan dikuasai. Kata kunci : agresi militer, medan area, sumatera timur PENDAHULUAN Sumatera Timur di tahun 1980 Namun keberadaan Jepang di merupakan daerah yang terdiri dari Indonesia tidak berlangsung lama hingga beragam hutan serta perkampungan pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang dengan pusat pemerintahan di Keresidenan harus menyerah tanpa syarat kepada Deli. Sumatera Timur merupakan wilayah Sekutu setelah adanya peristiwa yang mempunyai lahan subur sekaligus pemboman di Hiroshima dan Nagasaki. menjadi pusat perdagangan yang cukup Proklamasi Kemerdekaan indonesia besar dan ramai. Mata pencarian penduduk dikumandangkan, pada tanggal 17 Agustus sehari-harinya mencari ikan serta bertanam 1945 yang dibacakan oleh Ir. Soekarno sayur-mayur diselingi bertanam komoditi pada saat Jepang sedang mengalami utamanya yaitu tembakau dan lada. kekalahan. Jepang yang sedang menunggu Keadaan ini kemudian berubah pada saat salah keputusan statusnya dari pihak Sekutu, seorang pengusaha swasta Belanda bernama mengalami kekosongan kekuasaan Jacobus Nienhuy, mulai mencoba membuka sehingga membuka kesempatan bagi usaha perkebunan tembakau di tanah milik Bangsa Indonesia untuk segera Kesultanan Deli. Nienhuys mengawali usaha memproklamasikan kemerdekaan. Kabar ini dengan mengolah dan menguji tembakau- gembira ini disiarkan secara serempak tembakau dari Sumatera Timur lalu ia melalui siaran-siaran radio di seluruh mengirimkan tembakau hasil kebunnya ke wilayah Indonesia. Sekutu telah Belanda pada bulan Maret 1864. Dari daun menyerahkan kembali wilayah kekuasaan tembakau yang dikembangkan oleh Nienhuys, tembakau-tembakau Sumatera Timur dinilai Indonesia kepada Belanda. berkualitas cukup tinggi. Pada tahun 1869 Kemerdekaan baru diumumkan di Nienhuys semakin mengembangkan kota Medan pada tanggal 6 Oktober 1945 komoditas tembakau hingga mendirikan suatu yang kabarnya masih terdengar samar- badan usaha perkebunan milik pengusaha samar di Sumatera Timur. Kabar gembira swasta Belanda yang terkenal bernama Deli ini dirasakan tidak lama yang kemudian Matschapaij. pada Tanggal 9 Oktober 1945 Tentara Pengusaha-pengusaha swasta dari Inggris perwakilan dari Sekutu mancanegara seperti Inggris, Amerika, membonceng Belanda (NICA) datang Jerman, Swis, dan Belgia gencar memasuki kota Medan. NICA atau berdatangan untuk menanamkan usaha kepanjangan Netherlands Indies Civil perkebunanannya di Sumatera Timur. Administration adalah sebuah badan Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan pemerintahan sipil Hindia Belanda yang oleh Belanda untuk segera menguasai dibentuk oleh Letnan Gubernur Jenderal Sumatera Timur, diantaranya dengan Hindia Belanda Dr. H.J van Mook dan menyerahkan penandatanganan akta pembantu utamanya Ch. O. Van Der Plas perjanjian secara paksa kepada sultan- selama mereka masih berkedudukan di sultan yang memimpin keresidenan- Australia, tidak berapa lama sebelum keresidenan di Sumatera Timur. Jepang menyerah. NICA inilah yang Masa kolonialisme berlangsung direncanakan Belanda menjadi badan sampai pada tanggal 13 Maret 1942 resmi yang akan mengambil alih ditandai kekalahan Belanda oleh Jepang. kekuasaan atas Indonesia dari tangan Jepang kemudian memasuki kota Medan Jepang dan oleh Dr. Beck cs hendak dan mengambil alih semua kekuasaan diterapkan di Sumatera Timur mendahului Belanda. Seluruh wilayah pemerintahan. penyerahan kekuasaan secara resmi oleh Kaum laki-laki diwajibkan mengikuti Jepang kepada panglima tentara Inggris militer bentukan Jepang yang akan ditugaskan menduduki Sumatera Mereka menjadi cikal bakal terbentuknya lasykar diperbolehkan masuk setelah adanya rakyat di Sumatera Timur. persetujuan dari Gubernur kota Medan, Mr. M.T Hasan. Tentara Sekutu yang pada melaksanakan juga tindakan propokatip mulanya bertugas untuk membantu yang diintruksikan atasannya. Pada Belanda mengembalikan tentara Jepang, menjelang tengah hari, hari Senin tanggal justru beralih membantu Belanda untuk 15 Oktober mereka mulai menurunkan menguasai kembali wilayah Indonesia. Sang Saka Merah-Putih di beberapa Kedatangan tentara Inggris itu tempat di Pematang Siantar termasuk di sebenarnya jelas sebagai tentara Sekutu depan Asrama-I B.K.P.I. Sudah terang hal dengan tugas-tugas tertentu, yaitu : tersebut mendapat tantangan yang keras membebaskan tawanan perang dan dari pemuda dan rakyat Indonesia di interniran Sekutu, melucuti tentara Jepang daerah itu. Perkelahian-perkelahian dan mengembalikannya ke negeri asalnya, setempat terjadi untuk memperebutkan sedang mengenai politik dalam negeri, bendera. Serdadu-serdadu NICA lalu Inggris tidak berhak melaksanakan melarikan diri ke kubunya di Siantar Hotel keinginannya sendiri. Namun demikian, sambil melepaskan tembakan-tembakan kedatangan mereka ke Indonesia ternyata dengan pistol (Nip. Xarim, 1976:133). membawa suatu misi yang lain, yaitu Pada Tanggal 17 Oktober 1945 T.M membantu Belanda menegakkan kembali Hassan menyatakan keinginannya untuk kekuasaanya di Indonesia (Nip Xarim, bekerjasama dengan Sekutu dalam 1976:241). Sehari setelah pendaratan melaksanakan kewajibannya. Namun tidak Sekutu dan NICA, mereka mendatangi membenarkan Belanda dan NICA kamp-kamp bekas tawanan Jepang yaitu mengganggu keamanan dan ketentraman para serdadu-serdadu KNIL (Belanda). di pulau Sumatera. Ia menyatakan bahwa Tawanan-tawanan ini kemudian Sumatera menolak kembalinya Belanda. dibebaskan dan dibentuk menjadi Medan Hal ini tidak dihiraukan oleh Sekutu dan Batalyon KNIL yang kemudian bergabung NICA. Pada tanggal 18 Oktober 1945, sebagai serdadu NICA di Polonia, Medan. Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly Dengan adanya kekuatan para bekas memberikan ultimatum kepada para tawanan, Sekutu dan NICA menjadi pemuda Medan untuk menyerahkan leluasa bertindak sewenang-wenang senjatanya kepada Sekutu. Tentara Inggris sehingga terjadi suatu insiden pada tanggal yang awalnya ditugaskan untuk 13 Oktober 1945 yaitu Peristiwa di Jalan mengembalikan tawanan justru beralih Bali Medan. Awal mulanya dikarenakan membantu Belanda dalam usaha menjajah salah satu serdadu NICA melempar serta kembali Indonesia setelah, adanya menginjak-nginjak lencana Merah Putih maklumat tersebut dari Brigadir Jenderal milik salah seorang pemuda. Mengetahui T.E.D Kelly. Pada tanggal 5 November penghinaan ini, kalangan pemuda-pemuda 1945 Tentara Inggris kemudian mengirim kota Medan marah kemudian merusak pasukan tambahan dengan tujuan untuk hotel serta menyerang serdadu-serdadu membersihkan unsure – unsure NICA di sekitaran Grand Hotel dan pemberontakan di Sumatera Timur. Pada Pension Wilhelmina tempat penginapan waktu itu patrol – patrol tentera Inggris sekaligus markas Belanda. masih terus dilakukan sampai-sampai ke Insiden itu kemudian merambah ke Binjai, Sunggal, Pancurbatu, Deli Tua, daerah-daerah, Belanda menurunkan Tanjung Morawa, Saentis bahkan masih Bendera Merah Putih di beberapa tempat ada serdadu-serdadu dan perwira-perwira di Pematang Siantar hingga merambah ke Inggris yang berjalan sendiri-sendiri atau beberapa kota lain seperti Tapanuli dan berdua saja ke luar kota Medan dan Langkat. Peristiwa ini mengakibatkan Belawan (Nip.Xarim, 1976:249). Hal ini penganiayaan, perkelahian, tembak- tentunya ditolak oleh para pemuda hingga menembak hingga banyaknya korban yang terjadi penyerangan, kekerasan serta berjatuhan. NICA di Pematang Siantar tembak-menembak di berbagai daerah. Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak daerah yang seharusnya menjadi daerah Sekutu dan NICA memasang papan-papan Republik sesuai dengan isi perjanjian yang dengan tulisan Fixed Boundaries Medan sudah disetujui bersama. Nyatalah dengan Area di perbatasan kota Medan. jelas bahwa maksud Belanda berunding Permusuhan yang kuat antara pihak hanya sekedar mengulur waktu untuk Indonesia dengan Sekutu dan NICA kota dapat kembali menyusun kekuatan baru. Medan ini dilanjutkan dalam suatu Perundingan terjadi lagi pada tanggal 26 pertempuran yang dikenal dengan nama Januari 1947 yang hasilnya Medan Area. Belanda kemudian menguntungkan Belanda, karena gencatan melakukan secara besar-besaran senjata berlaku saat pejuang Medan Area dibeberapa daerah sekitaran Medan Area. melancarkan serangan balasan. Bombardemen itu dilakukan mereka Pada tanggal 7 sampai 9 Januari dengan salvo-salvo mortir-mortir berat 1947 terjadi perkembangan baru, dimana dalam jumlah tak kepalang tanggung antara Indonesia dengan Belanda telah banyaknya. Karena itu penduduk bangsa diperoleh persetujuan untuk menghentikan Indonesia yang terus menerus terancam pertempuran secara menyeluruh di keselamatan jiwanya terpaksa mengungsi Indonesia. Usul Belanda menetapkan garis ke luar kota: ke Tanjung Morawa, Denai, demakrasi di kota-kota yang didudukinya Pancur Batu, Binjai, Tebing Tinggi, menurut situasi terakhir dipenuhi oleh Pematang Siantar dan sebagainya Republik yang tetap yakin atas (Nip.Xarim, 1976:261). terlaksananya Persetujuan Linggarjati. Sejak kembalinya Belanda kembali Pada waktu itu Belanda telah dapat ke Indonesia, banyak kekacauan- merampas daerah Republik yang jauh kekacauan yang ditimbulkan oleh pihak lebih luas dari pada situasi tanggal 14 Belanda mulai dari penembakan, Oktober 1946, sewaktu gencatan senjata penganiayaan, penurunan sang merah yang pertama kali diumumkan. Hanya di putih hingga pertempuran yang dibantu daerah Palembang, gerakan Belanda yang pasukan-pasukan Inggris. Tidak hanya di masih tetap sebagai semula tidak Sumatera Timur namun juga terjadi di memperoleh kemajuan. Pengumuman wilayah lain seperti Pertempuran tentang akan berlakunya senjata untuk Surabaya, Pertempuran Semarang, seluruh Indonesia itu dipancarkan dari Pertempuran Ambarawa, hingga Bandung radio Yogyakarta pada tanggal 12 Februari Lautan Api. 1947 (Sabaruddin Ahmad, 1994:228). Pertempuran-pertempuran ini Pada Tanggal 21 Juli 1947 pesawat- kemudian memicu diadakannya sebuah pesawat Belanda menyebarkan pamflet ke perundingan antara Sekutu, NICA dan beberapa daerah yang menyatakan bahwa Republik Indonesia, yang dikenal dengan tentara Belanda akan melakukan aksi nama Perundingan Linggarjati. Belanda pembersihan untuk menumbang tidak menerima atas hasil keputusan dari pemerintahan yang mementingkan diri perundingan tersebut beranggapan bahwa sendiri. Belanda berencana melancarkan Indonesia berkedudukan sebagai negara serangan Agresi militer I dibeberapa persemakmurannya. Sementara itu pihak wilayah di Indonesia seperti Jawa Tengah, Indonesia meyakini telah merdeka dan Jawa Timur dan Sumatera Timur. Seluruh mempunyai hak atas kedaulatan negaranya pangkalan udara Republik Indonesia akan yaitu Negara Kesatuan Republik diserang secara serempak bergerak dengan Indonesia. Klimaksnya terjadi pada menggunakan pesawat-pesawat tempur tanggal 2 Januari 1947, dimana Belanda seperti P-5 Mustang dan P-40 Kitty Hawk menyerang secara besar-besaran dari darat serta pesawat pembom B-25/B-26. dan udara. Mereka bergerak maju bukan Penyerangan dilakukan terhadap saja ke batas kota, tapi mereka merebut pangkalan-pangkalan udara Republik Indonesia yang sedang dalam proses yang menjadi sasaran usaha-usaha perintisan. Tujuannya untuk organisasi itu. menghancurkan kemampuan angkatan Militer adalah suatu profesi sukarela udara sehingga sulit mengadakan serangan karena setiap individu bebas memilih suatu balasan terhadap Belanda. Operasi militer pekerjaan di dalamnya, namun ia juga ini merupakan bagian dari Politionil Actie bersifat memaksa karena para anggotanya yang diberlakukan Belanda dalam rangka tidak bebas untuk membentuk suatu mempertahankan kekuasaan Belanda perkumpulan sukarela melainkan terbatas terhadap hasil Perundingan Linggarjati. kepada situasi hirarki birokrasi (Amos Agresi Militer I Belanda dilaksanakan Perlmutter, 2000:2). Serangan darat mulai dari tanggal 21 Juli 1947 yang dilakukan untuk memfokuskan serangan kemudian berakhir pada 5 Agustus 1947. pada bagian lemah musuh kemudian Berdasarkan latar belakang di atas, maka melakukan perlawanan terhadap kekuatan rumusan masalah dalam penelitian ini utama musuh baik secara frontal, adalah bagaimanakah serangan Belanda melambung, melingkar, penetrasi, pada Agresi Militer I Di Sumatera Timur perembesan, lintas udara, pendaratan Tahun 1947. Konsep Tinjauan Historis, amphibi maupun melalui serangan dalam. secara etimologis konsep tinjauan historis Pengertian serangan udara yaitu sebuah terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan operasi yang menggambarkan sejumlah historis. Kata tinjauan memiliki arti yaitu jenis operasi, biasanya terbatas pada jenis “hasil meninjau, pandangan, pendapat pesawat. Penyerangan dilakukan dengan (sesudah menyelidiki, mempelajari dan menggunakan pesawat tempur, sebagian sebagainya) perbuatan meninjau: buku itu besar, berkaitan dengan membangun banyak mengandung sejarah (Kamus superioritas udara dalam suatu ruang Besar Bahasa Indonesia, 2005:1198).” udara, atau atas suatu wilayah tertentu Sedangkan kata historis “berkenaan (Wikipedia, 2013:1) dengan sejarah; bertalian atau ada Sumatera Timur merupakan bagian hubungannya dengan masa lampau; dari Sumatera Utara yang terdiri dari tiga bersejarah. (Kamus Besar Bahasa bagian kekuasaan yaitu Aceh, Tapanuli Indonesia, 2005:405).” dapat disimpulkan serta Sumatera Timur. Setelah masuknya bahwa yang dimaksud dengan tinjauan kekuasaan Belanda di Sumatera Timur historis adalah pandangan dari suatu data maka susunan pemerintahpun mengalami atau bahan yang diselidiki dan dipelajari perubahan. Kerajaan-kerajaan di Sumatera berisi tentang peristiwa atau kejadian masa Timur (Leidong, Bilah, Batu Bara, Kota lalu, yang disusun melalui proses ilmiah Pinang, Kualuh, Serdang, Deli dan secara kronologi, sistematis dan saling Langkat) harus menandatangani Acte van berkaitan. Erkenning en Bavestiging pada tahun 1862 Agresi yakni penyerangan suatu sebagai tanda pengakuan atas kekuasaan negara terhadap negara lain; perasaan Belanda di Sumatera Timur. marah atau tindakan kasar akibat Sejak saat itulah terdapat dua macam kekecewaan atau kegagalan dalam pemerintahan yang memerintah di mencapai pemuasan atau tujuan yang Sumatera Timur yaitu pemerintahan dapat diarahkan kepada orang atau benda; Gubernamen dan pemerintahan Landscap, antara perbuatan bermusuhan yang bersifat yaitu pemerintahan raja-raja lokal yang penyerangan fisik ataupun psikis terhadap didampingi oleh Asisten Residen. Hal itu pihak lain. (Kamus Besar Bahasa juga terjadi pada beberapa kerajaan besar Indonesia, 2005:13).” Sebuah organisasi di Sumatera Timur seperti Deli, Langkat, yang paling sering melayani kepentingan Serdang dan Asahan (Depdikbud RI, umum tanpa menyertakan orang-orang 1977:5). PEMBAHASAN Sumatera Timur sangat menarik bagi Awal mulanya wilayah Sumatera kolonialisme baik ditinjau dari segi militer, Timur merupakan sebuah kerajaan besar namun ekonomis. Kawasan ini letaknya yang bernama kerajaan Aru. Hal ini sangat strategis dekat dengan semenanjung dijelaskan oleh Sabaruddin Ahmad Malaka dan ramai dilintasi oleh kapal- (1994:22) “dalam Sejarah, daerah Melayu kapal dagang dari Eropa sehingga Sumatera Timur ini dikenal dengan nama memungkinkan bagi penguasa lalu lintas Aru. Nama daerah ini telah dicatat oleh perdagangan melalui Selat Malaka. Mpu Prapanca tahun 1365 Masehi dalam Disamping itu kawasan ini juga memiliki suatu perjalanan ekspedisi Majapahit di tanah yang subur sehingga menghasilkan luar Jawa (Kakawin Negarakertagama, kekayaan alam yang melimpah. syair ke 13). Dalam buku sejarah Melayu Hasil bumi Labuhan Batu pada masa (Versi W.G Shellabear, 1986, hal 130 dan sebelum Belanda memasuki daerah ini 132) ada juga kisah tentang kerajaan Aru antara lain : rotan, damar, pinang, kopra, dan menyebut suatu kampung yang kopi dan hasil laut. Potensi alamiah inilah bernama Serbanyaman. Aru adalah yang telah mendorong kalangan pengusaha kerajaan besar yang kaya akan hasil bumi Belanda untuk menanamkan modalnya di terutama lada, tembakau, rota, pinang, Labuhan Batu dan sekaligus gambir, dan lain-lain. Kerajaan ini menguasainya. Dalam kawasan Labuhan mencakup seluruh daerah Sumatera Timur Batu terdapat beberapa kerajaan seperti Pusat kerajaan ini terletak di Labuhan kerajaan Asahan, Batu Bara, Kualuh, (Labuhan Deli) di pinggir Sungai Deli Panai, Kota Pinang, Rilah. Pada masa (sekarang letaknya telah jauh dari pantai). perang Paderi (1805-1825) Belanda telah Kemudian nama Aru hilang dan timbul memasuki daerah Labuhan Batu, namun Deli sebagai penggantinnya (Sabaruddin mereka belum menguasai wilayah ini. ahmad, 1994:22). Kedatangan mereka sekedar memenuhi Selanjutnya Sabaruddin Ahmad permintaan Sultan Mustafan (Sultan Kota memaparkan sebagai berikut :Nampaknya Pinang) untuk membantu melawan Tuanku pemerintahan di daerah-daerah berada di Tambusai. Berdasarkan keterangan diatas bawah masing-masing Kejeruan (Kejeruan dapat ditafsirkan bahwa Belanda telah adalah suatu gelar yang semula diberikan memasuki wilayah Labuhan Batu melalui Sultan Aceh kepada kepala Daerah), Sungai Barumun. Dibagian hulu kota masing-masing mereka bermukim di Labuhan Bilik sekarang Belanda Muara Sungai dan mengimpor serta mendirikan suatu basis pendaratan mereka mengeskpor sendiri hasil negerinya, yang terbuat dari beton (batu). Lama seperti halnya “Tuanku Leban, Kejeruan kelamaan basis pendaratan ini berkembang Besitang” demikian Anderson. Kejeruan menjadi suatu daratan dan kemudian Ahmad memperoleh penghasilan dari disebut Pelabuhan Batu dan disingkat ekspor yang diangkat dengan perahu menjadi Labuhan Batu (Sabaruddin dagang kepunyaannya sendiri dan ahmad, 1994:122-123). menerima seberapa bagian saja dari cukai Agresi Militer Belanda diselubungi impor, dan sekedar hadiah dari beberapa dengan nama Aksi Polisinil. Sabaruddin toko di daerah (Sabaruddin ahmad, Ahmad menjelaskan sebagai berikut : 1994:65). “Agresi Militer Belanda dilancarkan pada Labuhan Batu dan Asahan tanggal 21 Juli 1947 (dimulai jam 06.00) merupakan salah satu wilayah Sumatera diselubungi dengan nama Politioneal Actie Timur yang memiliki kekayaan alam (Aksi Polisinil), yang maksudnya untuk melimpah. Sabaruddin Ahmad kemudian mengelabui mata dunia bahwa gerakan menjelaskannya sebagai berikut: Wilayah belanda tersebut hanya bersifat urusan Labuhan Batu sebagai bagian dari daerah dalam negeri (Sabaruddin ahmad, 1994:230).” Tentara yang dikerahkan oleh mencegah bala bantuan dari daerah Belanda pada saat melancarkan Agresi Aceh. Setelah pertahanan kita dikedua Militer I yaitu : sektor itu bobol, serangan gelombang Tabel 1. DAFTAR PASUKAN BELANDA kedua dilaksanakan dengan poros yang PADA AGRESI MILITER I melambung dari sektor Barat untuk merebut Tanjung Morawa di Sektor No YONIF Selatan. Direbutnya jalan raya Medan- 1 YONIF IV dari KNIL Tanjung Morawa-Lubuk Pakam. 2 YONIF VI dari KNIL Serangan-serangan penjepitan ini akan 3 YONIF I-1 memaksa pasukan-pasukan Indonesia 4 YONIF III-3 (yang merupakan inti kekuatan kita di 5 YONIF IV-2 Sumatera Timur) mundur dan 6 YONIF IV/RS dari KL terkepung pada suatu medan yang Sumber : Team Asisten Pangdam II/BB, 1977 : 205 datar yang terbuka, yakni daerah Selama penerapan militer belanda disebelah utara dan timur Kota Medan dilengkapi dengan berbagai macam yang membelakangi Pantai Selat kekuatan tempur dan persenjataan modern Malaka, secara taktis medan yang seperti yang terlihat pada tabel 2, yaitu : demikian ideal sekali sebagai daerah Tabel 2. DAFTAR PERLENGKAPAN penghancuran (Killing Ground) apalagi TEMPUR BELANDA pasukan kita tidak memiliki senjata- PADA AGRESI MILITER I senjata PSU. No Senjata Yang Digunakan Jumlah 2. Terkepungnya Inti kekuatan pasukan 1 Eskander Kavaleri : 1 kita pada daerah penghancuran yang Tank ringan, Panser, Scout- diuraikan itu akan memudahkan bagi car, Bren-carrier tentara Belanda untuk melaksanakan 2 Yon Arti 2 leri : Yon 7, Yon 9 operasi tahap kedua, yakni secara kilat 3 Ki Zipur 2 merebut dan menguasai kota-kota 4 Ki Mariner ( LCT, MTB, 1 daerah jantung Sumatera Timur. Sama LVT ) seperti pada tahap pertama operasi ini 5 Eskander AU : Pemburu 1 dilaksanakan dengan gerakan-gerakan Mustang, Bomber, Pesawat melambung dan penjepitan. Melalui Pengintai (Piper Cup) pendaratan dari Pantai Cermin untuk Sumber : Team Asisten Pangdam II/BB, 1977 : 205 Untuk mencapai sasaran strategis itu menguasai Perbaungan serta dengan operasi-operasi militer Belanda serangan langsung melalui jalan raya dilaksanakan dalam 3 tahap, yakni sebagai Medan-Lubuk Pakam-Perbaungan, berikut : serangan dilanjutkan untuk merebut 1. Pertama adalah untuk menghancurkan dan menguasai Tebingtinggi-Pematang inti kekuatan TNI disekitar Medan Siantar. Dilanjutkan kemudian dengan yang dilaksanakan dalam dua gerakan melambung melalui Seribu gelombang. Gelombang pertama, Dolok guna menguasai Kabanjahe- dengan memusatkan kekuatan Brastagi. Bersamaan dengan gerakan menerobos pertahanan kita di Sektor langsung Tebingtinggi-Kisaran melalui Utara dan Sektor Barat dengan pendaratan di Tanjung Balai dengan serangan langsung dan serangan mudah dapat dikuasai. lambung (penjepitan) guna menguasai 3. Tahap ketiga adalah operasi-operasi jalan raya Pancur Batu-Binjai-Stabat. lanjutan untuk menguasai daerah Bobolnya pertahanan kita dikedua jantung dan operasi-operasi sektor ini akan memutuskan hubungan pembersihan terhadap daerah kantong- lalu lintas dan komunikasi dengan kantong (gerilya) (Team Asisten Sektor Selatan dan Timur, juga Pangdam II/BB, 1977 : 203). Komando Medan Area (KMA) bertempat penangkis udara. Pasukan yang bertahan di dan berkantor di Tanjung Morawa (15 front Klumpang segera mengundurkan diri kilometer dari Medan arah Siantar) ke Bulu Cina melalui Paya Bakung setelah dikepalai oleh Kolonel H.Sitompul dengan mendengar Titi Payung berhasil dikuasai dibantu oleh Letnan Kolonel Hasan oleh Belanda. Pada sore hari tentara dari Kasim, dan langsung memberi komando sektor utara berkumpul di depan markas kepada seluruh angkatan bersenjata yang KMA (Komando Medan Area). Dari memegang 4 sektor, yaitu : perantara telepon mereka meminta bantuan Tabel 3. PEMBAGIAN SEKTOR dari RIMA (Resimen Istimewa Medan WILAYAH DI KOTA MEDAN Area) maupun kesatuan lainnya. Namun hingga malam bantuan yang diharapkan SUMATERA TIMUR tidak muncul, maka seluruhnya mundur ke No Sektor Wilayah Tandam Hilir. Bantuanpun datang dan melakukan serangan balasan. Namun hal 1 Medan Utara Binjai ini tidak berhasil sehingga Belanda tetap 2 Medan Batangkuwis bertahan di wilayah perebutannya. Timur Pada hari pertama dua sektor jatuh ke tangan Belanda yaitu sektor Utara dan 3 Medan Tanjung Morawa Barat Daya, Bekala dan Pancur Batu. Pada Selatan siang hari mereka pun berhasil menguasai 4 Medan Barat Deli Tua Tandam Hilir dan terus mengikuti Sumber : Dr. A.H. Nasution, 1978:288 mundurnya pasukan Indonesia kemudian Serangan melalui darat dimulai pada bergerak ke sektor selanjutnya yaitu Binjai tanggal 21 Juli 1947 secara serempak dan Stabat. Front Simpang Empat atau Titi dengan kendaraan berlapis baja di pagi Besi dan kedudukan-kedudukan di hari Belanda menembak stelling di Padang sepanjang sungai Percut ditembaki dengan Bulan. Belanda berusaha menyelidiki mortir berat dari arah Kampung Baru. kedudukan-kedukan markas pasukan Pada tanggal 28 Juli 1947, maka Indonesia kemudian melakukan serangan segeralah Belanda melakukan gerakan melalui serangan udara beserta serangan untuk menguasai daerah Deli Serdang dari pasukan Pantzer. Dengan usaha secara keseluruhan. Pembersihan dan pertahanan dari pihak Indonesia pada pengejaran terhadap pasukan TRI di petang hari Belanda berhasil menduduki daerah Deli Serdang semakin dipergiat. Pancur Batu yang terpaksa harus segera Perlawanan di pos-pos tentara Belanda di ditinggalkan. Dengan dikuasainya Pancur Deli Serdang semakin sering terjadi. Batu dan Bekala maka hubunganpun Penyerbuan terhadap kedudukan Belanda terputus antara Medan Utara, Barat, ini seperti yang dilakukan oleh pasukan Selatan dan Timur. Napindo Batalyon I dipimpin oleh Dua jam kemudian Belanda berhasil A.Manaf Lubis dan kelompok Napindo menduduki Simpang Tiga Rantai Betul Batalyon II dipimpin oleh Manap. dimana meriam-meriam penangkis udara Setibanya di Pondok Genteng antara Kuala ditempatkan sehingga terpaksa stelling Namu dan Lubuk Pakam pada pagi hari ditinggalkan. Belanda berhasil pasukan tersebut melakukan penyerangan memutuskan perhubungan antara kepertahanan pasukan Belanda di Lubuk Hamparan Perak dengan Bulu Cina, siang Pakam. Esoknya sebagian bangunan- hari Belanda masuk ke Titi Payung, dalam bangunan di Kuala Namu dibumi keadaan pasukan Indonesia kehabisan hanguskan. Minggu pertama Agresi peluru sehingga terpaksa pada sore hari Militer I tentara Belanda ke Deli Serdang pasukan mundur ke Bulu Cina dan Asahan menguasai kota-kota seperti meninggalkan sebuah meriam dan Tanjung Morawa, Tebing Tinggi, Kisaran serta Tanjung Balai. Pada tanggal 22 Juli dihanguskan. Daerah Labuhan Batu 1947 Binjai sebagai ibukota Kabupaten dipertahankan oleh Resimen II di bawah Langkat dapat didudukinya. Dari Binjai pimpinan Let Kol Kasim Nasution. pasukan Belanda Pecah menjadi dua, Kemudian tanggal 20 Agustus pimpinan sebagian terus menuju Medan sedang militer di daerah itu diambil-alih oleh sebagian menuju ke kota Binjai. Tidak Mayor Bejo yang semenjak tanggal 26 Juli lama kemudian sore hari seluruh Binjai telah ditetapkan menjadi Komandan telah di duduki musuh. Stabat pun berhasil Brigade “B”. Mereka lalu membangun direbut oleh Belanda. Dengan jatuhnya suatu pertahanan baru di sekitar Ulak Binjai dan Stabat maka terancam garis Medan, Gunung Melayu, Pulau Rakyat hubungan dengan Aceh yaitu pemasok dan Bandar Pulau. Nama pimpinannya utama sumber logistik, pasukan sekaligus yaitu H. Dahlan Nurdin Nasution dan W.P. persenjataan. Sehari sesudah Binjai dapat Turagan. Anggota pasukan yang tidak diduduki Belanda, pasukan Belanda bersenjata diperintahkan mundur ketempat melancarkan serangan dari jurusan Binjai lainnya. Dengan demikian barulah front dan Sei Sikambing. Serangan disertai Asahan Labuhan Batu menjadi dengan tembakan dari pesawat sehingga terkonsolidasi kembali, Komando Brigadi banyak korban yang jatuh. TRI kemudian “B” untuk sementara waktu berkedudukan mengadakan rapat yang dipimpin oleh di Tangga Batu dan sejak tanggal 15 Mahlim Zainal memutuskan untuk September 1947 Komando Resimen II mengosongkan pertahanan di Binjai. Divisi X secara resmi dibubarkan. Mereka kemudian melakukan perjalanan Resminya seluruh kesatuannya ke arah Tambunan menuju Pangkalan digabungkan kedalam Slagorde Brigade Berandan. XII tetapi tidak sedikit pula pasukan yang Pertahananan pasukan di Bekiung bergabung dengan Brigade “B”. diserang oleh Belanda secara diam-diam. Pada gelombang ke empat, Belanda Belanda bergerak melalui jurusan Kuala melakukan serangan ke Asahan hingga sedangan sebagian berpencar lewat Padang pemeritahannya dipindahkan ke Bandar Cermin langsung dari belakang masuk ke Pulau. Bupati Asahan, Abdullah Eteng Bekiung. Pasukan yang mencoba lari tak membentuk suatu Dewan Pertahanan dapat luput dari serangan Belanda. Akibat Kabupaten Asahan guna mengurus daerah dari serangan ini maka jatuh korban ini setelah pejabat-pejabat kembali. Tugas sebanyak 42 orang prajurit Mujahiddin pokok dewan ini ialah mengumpulkan serta 3 orang TRI Batalyon II. Serangan tentara dan lasykar yang telah bubar akibat Belanda kemudian dilanjutkan ke arah serangan musuh. Dengan demikian dapat Stabat yang akan meneruskan serangan ke disusun kembali serangan terhadap arah Tanjung Pura. Belanda. Serangan Belanda di wilayah Belanda kemudian berhasil Asahan cukup kuat, sehingga terjadi menduduki Stabat pada tanggal 22 Juli pertempuran-pertempuran seperti di 1947. Gerakan Belanda kemudian menuju Kampung Sipolon Kecamatan Simpang ke arah utama yaitu Pangkalan Berandan. Empat yang dipimpin oleh A. Nurdin Pangkalan Berandan merupakan sumber Lubis. Karena tidak seimbangnya devisa terbesar di Sumatera Timur yang persenjataan maka pasukan mengundurkan memuat kilang-kilang minyak. Belanda diri kurang lebih 5 jam. Belanda kemudian giat melakukan pengintaian di Pangkalan berhasil menguasai Tanjung Balai serta Berandan dimulai dari tanggal 11 Agustus Teluk Nibung. Awal mula serangan 1947. Karena keadaan yang Belanda bertujuan untuk menyelidiki mengkawatirkan ini maka pada tanggal 13 kedudukan-kedukan markas pasukan Agustus 1947 pada sore hari bangunan- Indonesia kemudian pasukan-pasukan bangunan serta tambang minyak bumi terpaksa mengundurkan diri ke arah Brastagi. Sektor Utara tentara Belanda kedudukan pasukan Indonesia. Pasukan telah berhasil menduduki Terjun, Indonesia semakin mundur sekaligus Hamparan Perak dan Bulu Cina sedangkan mengurangi derah-daerah sumber logistik. pasukan-pasukan Belanda meneruskan Tujuan lainnya juga adalah untuk gerakannya menuju Binjai dan Stabat. mempersulit dan memutuskan hubungan Perhubungan dengan sektor Medan Barat lalu lintas dan komunikasi diberbagai dan Medan Utara menjadi terputus. sektor. Apabila wilayah telah dikuasai Pembersihan dan pengejaran terhadap Belanda dapat mengambil apa saja yang pasukan Indonesia dipergiat. Kesulitan ada di dalamnya termasuk alat-alat dari pasukan Indonesia pada saat itu yaitu komunikasi, markas-markas serta senjata- terkepung pada suatu medan yang sangat senjata yang telah ditinggalkan pasukan tidak menguntungkan yakni medan yang Indonesia. datar dan terbuka, dengan rintangan- Serangan melalui udara dimulai pada rintangan alam yang berat, ke belakang tanggal 21 Juli 1947 diawali oleh pesawat- penuh rawa-rawa serta laut Selat Malaka, pesawat Belanda terlihat di sekitaran kedepan terbentang Sungai Ular yang Pancur Batu dan melakukan serangan pada dalam. Selain rintangan alam, kesukaran pagi hari yang berhasil dikalahkan oleh lain adalah semakin menipisnya persediaan pasukan Indonesia. Namun justru peluru, makanan yang tak dapat diatasi kemudian Belanda datang dengan jumlah karena jarangnya desa-desa dan tidak yang lebih besar. Pasukan Indonesia yang mampu membekali pasukan. Bersamaan terdiri dari 500 orang bertahan selama 13 dengan penempatan pos-pos yang jam dalam pertempuran antara jarak 20 diperkuat musuh mengadakan patroli- meter kemudian Belanda menduduki patroli penghancuran dengan Pancur Batu setelah serangan-serangan menggunakan kendaraan-kendaraan hebat dari pesawat Belanda. berlapis baja dibantu oleh pengintai dan Gerakan militernya dilancarkan begitu penembakan udara serta penembakan cepat baik di darat, di laut, di udara dengan artileri. bantuan pesawat-pesawat Mustang yang Dapat diketahui bahwa tujuan menembaki asrama-asrama pasukan, Belanda yaitu menguasai pusat-pusat kendaraan-kendaraan yang bergerak pertahanan dan sektor-sektor penting di dibawah, sebelum pasukan-pasukannya seluruh wilayah Sumatera Timur. masuk ke daerah-daerah. Perlawananan Kemudian Belanda menduduki Pancur terjadi terus-menerus dan berlanjut dalam Batu memutuskan hubungan antara Medan bentuk aksi bumi hangus, aksi perusakan Utara, Barat, Selatan dan Timur. Belanda jalan, aksi penumbangan pohon-pohon menduduki Simpang Tiga Rantai Betul sepanjang jalan tentara Belanda, aksi dimana meriam-meriam penangkis udara ssabotase dan sebagainya. Serangan ditempatkan sehingga perhubungan antara terbesar kemudian terjadi di Langkat di Hamparan Perak dengan Bulu Cina ibukotanya yaitu Binjai. terputus. Tujuan Belanda yaitu menguasai Beberapa kendaraan-kendaraan yang Pangkalan Berandan yang merupakan melewati jalan raya dihancurkan begitu sumber devisa terbesar di Sumatera Timur. saja dengan serangan peluru-peluru dari Belanda kemudian melakukan gerakan pesawat Mustang Belanda. Bunyi sirine untuk menguasai daerah-daerah secara tanda bahaya besar, membuat seluruh keseluruhan. penduduk panik disertai dengan Serangan Belanda yang terus munculnya dari kejauhan tiga pesawat menerus dilakukan merupakan usahanya Mustang disusul tiga pesawat Bomber untuk mempersempit serta menyudutkan milik Belanda. Sekitar dua belas Bom wilayah kekuasaan Indonesia di Sumatera jatuh di atas Binjai secara bertubi-tubi, Timur dengan menyerang daerah-daerah sehingga rumah-rumah penduduk hancur
Description: