ebook img

Tiada Tuhan Selain yang Esa: Allah atau Yesus? - No God but One: Allah or Jesus (Indonesia) PDF

241 Pages·2016·3.708 MB·Indonesian
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Tiada Tuhan Selain yang Esa: Allah atau Yesus? - No God but One: Allah or Jesus (Indonesia)

NO GOD BUT ONE - ALLAH OR JESUS (Tiada Tuhan Selain yang Esa - Allah atau Yesus?) Oleh Nabeel Qureshi sunnahnabi.com/forum TIADA TUHAN SELAIN YANG ESA: ALLAH ATAU YESUS? Buku ini kubaktikan bagi David Wood, seorang sahabat yang baik yang konyol total. Ucapan Terima Kasih Kata Pengantar Bagian Pembuka: Dilema Fatima PERTANYAAN 1: APAKAH PERBEDAAN ANTARA ISLAM DAN KRISTEN? BAGIAN 1: Syariah atau Injil? Dua Solusi yang Berbeda 1. Cara Hidup 2. Membandingkan Syariah dan Injil 3. Mempertanyakan Rahmat 4. Diagnosa dan Pembebasan BAGIAN 2: Tawhid atau Trinitas? Dua Tuhan yang Berbeda 5. Inquisisi Islam 6. Membandingkan Tawhid dan Trinitas 7. Mempertanyakan Kerumitan 8. Apakah Umat Muslim dan Kristen Menyembah Tuhan yang Sama? BAGIAN 3: Muhammad atau Yesus? Dua Tokoh yang Berbeda 9. Council of Nicaea 10.Membandingkan Sang Rasul dan Sang Mesiah 11.Mempertanyakan Tuhan-Manusia 12.Sahabat Libya BAGIAN 4: Qur'an atau Alkitab? Dua Kitab Suci yang Berbeda 13.Membakar Kitab Suci 14.Membandingkan Qur'an dan Alkitab 15.Mempertanyakan Catatan² Sejarah 16.Pembakaran Qur'an yang Pertama BAGIAN 5: Jihad atau Perang Salib? Dua Perang Suci yang Berbeda 17.Perang Salib Pertama 18.Memandingkan Tradisi Tokoh² Pendiri 19.Mempertanyakan Kedamaian Kristen 20.Yesus versus Jihad PERTANYAAN 2: DAPATKAH KITA MENGETAHUI APAKAH ISLAM ATAU KRISTEN YANG BENAR? BAGIAN 6: Apakah Yesus Mati di Salib? 21. Kasus Positif: Catatan² Anonim sunnahnabi.com/forum 22.Jawaban Islamiah: Dibuat Agar Tampak Begitu 23.Menanggapi Jawaban Islamiah: Qur'an dan Yesus dalam Sejarah 24.Kesimpulan: Yesus Mati di Atas Kayu Salib BAGIAN 7: Apakah Yesus Bangkit dari Kematian? 25.Kasus Positif: Penjelasan Terbaik dari Fakta² 26.Bantahan Islam: Semuanya Salah Paulus 27.Menanggapi Bantahan Islam: Paulus dan Murid² dalam Perspektif yang Benar 28.Kesimpulan: Yesus Bangkit dari Kematian BAGIAN 8: Apakah Yesus Mengaku Sebagai Tuhan? 29.Kasus Positif: Yesus Itu Senantiasa Adalah Tuhan 30.Bantahan Islam: Apakah Yesus Benar² Mengatakan "Aku adalah Tuhan?" 31.Menanggapi Bantahan: Biarkan Konteksnya Berbicara 32.Kesimpulan: Yesus Mengakui Sebagai Tuhan Kesimpulan Tengah bagi Pertanyaan 2: Menemukan Kasus bagi Kristen dan Usaha² Islam dalam Mengungkapkan Asal-Usul Kristen BAGIAN 9: Apakah Muhammad adalah Nabi Tuhan? 33.Kasus Positif: Suri Teladan yang Telah Diramalkan 34.Jawaban: Jangan Lupa Bukti yang Bertentangan 35.Menanggapi Jawaban: Hadis versus Sejarah 36.Kesimpulan: Dilema Sejarah Muhammad BAGIAN 10: Apakah Qur'an adalah Firman Tuhan? 37.Kasus Positif: Tiada Buku Seperti Itu 38.Tanggapan: Apakah Keajaibannya? 39.Menanggapi Jawaban: Buku Apakah Qur'an? 40.Kesimpulan: Tiada Alasan Kuat bahwa Qur'an adalah Firman Tuhan Kesimpulan untuk Pertanyaan 2: Islam atau Kristen? Bukti Sudah Jelas KESIMPULAN: APAKAH LAYAK MATI DEMI KEBENARAN? sunnahnabi.com/forum UCAPAN TERIMA KASIH Hati yang dermawan dan begitu banyak waktu penuh usaha telah dicurahkan untuk membuat buku ini. Aku sangat berhutang budai pada tim Zondervan atas dukungan mereka meskipun menghadapi banyak rintangan dan tikungan di sepanjang prosesnya. Aku terutama ingin mengucapkan terima kasih kepada Madison Trammel atas bantuannya yang selalu siap diberikan, Jesse Hillman bagi perspektif strategi, Brian Phipps atas kesabarannya, dan Stan Gundry atas pandangannya dalam membuat buku ini menjadi kenyataan. Terima kasih juga pada Mark Sweeney untuk pengetahuannya, hikmatnya, dan persahabatan yang setia. Aku juga ingin berterima kasih pada banyak orang yang juga membantu membuat buku ini menjadi lebih baik: Richard Zetter, Richard Shumack, Matthew Thomas, John Njoroge, Shawn Hart dan Betsy Duncan. Aku harus berterimakasih pada pengantinku yang kucintai, Michelle, atas dorongannya yang penuh kasih meskipun aku harus meluangkan banyak hari untuk menulis. Aku juga mengucapkan terima kasih pada anak perempuan kami yang cantik, Ayah, karena lahir di pertengahan proyek penulisan ini, memenuhi hidupku dengan warna dan sukacita. Terakhir, tapi tak kalah pentingnya, aku ingin berterima kasih pada Tuhan karena memberiku dorongan dan makna untuk mencurahkan seluruh usahaku pada penulisan buku ini. Aku berdoa agar buku ini bisa berguna bagi kemuliaaNya dan umatNya. Amin. sunnahnabi.com/forum KATA PENDAHULUAN Wahai Pembaca, Aku benar² berterima kasih padamu karena bersedia meluangkan waktu membaca buku ini. Bagiku, dan bagi jutaan orang lainnya yang seperti aku, masalah yang dibahas di buku ini jauh lebih penting daripada sekedar informasi belaka. Masalah ini melibatkan jiwa dan pikiran dalam usaha mencari Tuhan dan Kehidupan yang sejati. Yang kubagikan di sini adalah kesimpulan dari riset selama 15 tahun yang menarik hatiku dan merubah hidupku. Mungkin engkau telah membaca perjalananku dari Islam ke Kristen di buku Seeking Allah, Finding Jesus. Buku itu merupakan kisah jiwaku, karena menjelaskan secara detail hubungan, emosi, dan pergulatan spiritual dalam usahaku mencari Tuhan. Buku No God but One: Allah or Jesus? adalah kisah pikiranku dalam meneliti agama² dan pengakuan²nya. Dalam buku ini, aku berharap menjelaskan dua masalah: bahwa terdapat perbedaan besar antara Islam dan Kristen, dan bukti sejarah dengan kuat mendukung klaim² Kristen. "TUHAN", "ALLAH", DAN "YAHWEH" Sebelum dimulai, judul buku ini perlu diterangkan terlebih dahulu. Baik Islam maupun Kristen adalah monotheistik, percaya bahwa hanya ada satu Tuhan saja, tapi sangat berbeda dalam menerangkan siapa Tuhan itu sebenarnya: Allah atau Yesus. Setidaknya ada empat penggunaan kata Arab Allah. Pertama dan yang utama, kata Allah digunakan berhubungan dengan konsep Muslim tentang Tuhan seperti yang dijabarkan Islam. Ini sudah umum diketahui. Penggunaan kata Allah yang kedua adalah kata yang berarti Tuhan secara umum; sama seperti kata Inggris God, dan ini berarti Allah bukan merupakan Tuhan bagi agama tertentu. Dua penggunaan kata Allah terakhir mungkin mengejutkan: banyak orang² Arab Kristen yang juga menggunakan kata Allah sewaktu menyebut Tuhan Kristen yang tritunggal, dan kadangkala orang² Kristen menyebut kata Allah sebagai tokoh pertama dalam Trinitas, yakni Sang Bapa. Masalah tampak lebih rumit lagi sewaktu orang² Kristen tidak secara jelas membedakan sosok² dalam Tuhan yang tritunggal. Karena itu mereka bisa membingungkan teman Muslim mereka saat mengatakan "Yesus itu Tuhan," lalu di kalimat berikutnya menyatakan, "Yesus adalah Anak Tuhan." Meskipun pernyataan² ini secara teknis merupakan doktrin yang tepat, tetapi hal itu bisa membingungkan karena mengganti penggunaan kata Tuhan. Teman² Muslim mereka mungkin akan bertanya, "Jadi Yesus itu putra dirinya sendiri?" Sudah bisa dimengerti bahwa mereka butuh penjelasan. Di buku ini, aku berusaha menaruh perhatian khusus pada penggunaan kata² tersebut. Kata Allah hanya berhubungan dengan Tuhan umat Muslim saja, kata Yahweh hanya akan digunakan khusus bagi ketiga sosok dalam Tritunggal, dan kata Tuhan akan digunakan sebagai sunnahnabi.com/forum makna Tuhan secara umum. Istilah² Bapa, Anak, dan Roh digunakan berhubungan dengan sosok² tertentu dalam Tritunggal. Akhirnya, jika masih sukar dimengerti, mohon lihat bagian ke dua buku ini. TANTANGAN SEMANTIK Satu dari masalah² terbesar dalam diskusi agama adalah bagaimana menjelaskan kata² yang kita gunakan. Ketika sebagian orang mengatakan "Islam," yang mereka maksudkan adalah agama yang dipraktekkan rekan Muslim mereka. Tapi yang dilakukan seorang teman Muslim bisa tampak sangat berbeda dengan apa yang dilakukan seorang imam di Saudi Arabia, sehingga bagaimana kita bisa menentukan yang manakah yang mewakili Islam secara lebih tepat? Ada banyak cabang dan aliran yang mengikuti Islam, sehingga bagaimana kita bisa tahu apakah mereka adalah benar² Muslim? Apakah kita beranggapan bahwa setiap orang yang mengaku sebagai Muslim bisa mewakili Islam? Jika begitu, bagaimana kita bisa menganggap bahwa kelompok² teroris seperti ISIS tidaklah mewakili Islam padahal mereka mengaku sebagai Muslim? Masalah ini lebih sulit daripada yang tampak di luar, tapi agar bisa tetap fokus pada target pembahasan, kita harus membatasi definisinya. Kupikir sebuah kelompok agama perlu dijelaskan melalui lensa sejarah. Apakah yang bisa memberi kelompok itu identitasnya sendiri yang berbeda dengan kelompok lain, menurut tradisi narasinya? Pada kasus Muslim, umat Muslim menunjukkan itu dengan mengatakan Muhammad sebagai nabi dan secara khusus mengikuti ajarannya yang mereka anggap sebagai wahyu dari Tuhan. Di buku ini, kita akan menganggap semua yang mengikuti ajaran Muhammad adalah Muslim. Kita akan menganggap Islam sebagai ajaran Muhammad di awal jamannya, yang membentuk identitas Islam. Dengan menggunakan pemikiran yang sama, orang² Kristen membedakan identitas mereka dari konteks Yunani-Romawi mereka melalui iman pada Tuhan dari Alkitab Ibrani; tapi mereka berbeda dengan orang Yahudi lainnya karena, melalui kebangkitan Yesus, mereka percaya Yesus adalah Tuhan di Alkitab Ibrani, setidaknya dalam sebagian pengertian agama mereka. Dengan begitu, mereka yang percaya pada monotheisme Alkitab Ibrani dan juga mengikuti Yesus yang bangkit dari kematian, aku anggap sebagai orang Kristen. Karena itu, keKristentan dibentuk melalui ajaran² Yesus yang dimengerti di awal jamannya, yang membentuk identitas Kristen. PESAN TERAKHIR DAN DOA PENUTUP Buku ini merupakan impianku selama sepuluh tahun. Aku bertemu dengan ribuan orang yang berusaha keras mencari Tuhan dan terjebak dalam polemik² Islam dan Kristen. Aku tidak mengaku diriku ini tidak berprasangka, tapi aku sudah pernah berada di kedua belah pihak dalam perdebatan agama ini, dan aku tahu kadangkala sukar sekali untuk mengarungi semua pertentangan ini. Doaku adalah semoga buku ini bisa menjangkau mereka yang sedang berjuang dalam pencarian, dan bisa membimbing mereka ke altar Tuhan yang esa dan sejati. sunnahnabi.com/forum Jika engkau adalah orang tersebut, ketahuilah bahwa aku telah berdoa dan meneteskan airmata bagimu, dan buku ini ditulis bagimu. Jika engkau membaca buku ini untuk belajar saja dan bukan karena pergulatan iman pribadi, mohon berhenti sebentar sekarang dan berdoa bagi mereka yang sedang bergulat antara Islam dan Kristen, berjuang mencari Tuhan. Berdoalah agar Dia bertemu mereka, dan agar Dia melengkapi dirimu untuk menjadi bagian perjalanan mereka. Sekarang bagi Yahweh, Tuhan Semesta Alam, yang mampu melakukan segalanya yang tak terukur lebih daripada yang bisa kita minta atau bayangkan, aku berdoa. Aku persembahkan buku ini bagiMu, ya Tuhan, agar Engkau dikenal dan dipermuliakan. Aku memohon agar Engkau menyelamatkan jiwa² dan merubah dunia ini. Semoga banyak orang yang mengerti keselamatan daripadaMu dan menemukan hubungan yang memenuhi jiwaMu dan jiwa mereka dengan sukacita. Aku berdoa dalam nama Tuhan Yesus. Amin. sunnahnabi.com/forum BAGIAN PEMBUKA DILEMA FATIMA Bertobat! Jika tidak maka engkau telah menghujat! Abangnya sangat marah, kata²nya masih terngiang di benak Fatima. Bertobat! Engkau telah menghujat Tuhan! Ada ancaman terhadap tuduhan itu: Hukuman bagi penghujatan adalah mati. Apakah dia benar² menghujat? Dia tidak bermaksud begitu. Yang terjadi adalah perdebatan yang sengit, dan dia secara tak sengaja mengucapkan beberapa kata ... tapi lalu apa yang akan terjadi sekarang? Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Dia berusaha berpikir jelas. Hidupnya sekarang berada dalam bahaya. Dengan mengangkat wajahnya dari kedua tapak tangannya, Fatima memandang komputernya. Dengan komputer itulah dia mengungkapkan segala pikiran pribadinya dan pergumulan dalam jiwanya, di mana dia bisa membicarakan gagasan² baru dan membagi pendapat dengan telinga² yang bersedia mendengarkan dengan penuh perhatian. Komputernya itu adalah jendela baginya untuk bertemu teman² dan meraih kebebasan. Tapi sekarang, komputer itu juga yang menkhianatinya. Akibatnya, dia dikunci di dalam kamarnya selama berjam-jam dan dia takut akan nyawanya. Abangnya bisa kembali kapan saja, dan jika dia tidak mau bertobat, maka habislah sudah. Dia harus berpikir keras. Dia harus berpikir cepat dengan jelas. Meskipun telah dikhianati, komputernya itulah satu²nya jalan keluar baginya yang masih ada. Seperti yang sudah dilakukannya banyak kali sebelumnya, dia kembali ke laptopnya untuk menolongnya berpikir. Dia masuk ke forum Arab dan mulai menulis. Time stamp: 5:14 a.m., July 24, 2008 Penulis: Rania Dia login dengan username sebagai "Rania" bertahun-tahun, tapi forum itu mengenal baik siapa dirinya. Mereka tahu bahwa dia sebenarnya adalah Sara Fatima al-Mutairi, usia 26 tahun, wanita penuh semangat, guru yang berbakti, bangga menjadi warga Saudi, dan baru² ini memeluk Kristen. Lahir di propinsi Qasim, keluarga Fatima berasal dari suku Beduin yang terhormat dan dibesarkan sesuai dengan agama kakek moyangnya, Islam. Karena ingin putrinya taat beragama, ibunya memasukkannya ke sekolah Qur'an di usia muda, dan Fatima mulai mempelajari iman Islam sangat serius. Dia mulai mempelajari Qur'an, menutupi rambutnya dengan hijab, dan bahkan puasa dua kali seminggu. Dia mulai lebih beriman daripada keluarganya, menghindari nonton TV dan mendengar musik sekuler, dan akhirnya meninggalkan teman²nya dalam usahanya beribadah dengan taat. sunnahnabi.com/forum Ibu Fatima mulai merasa khawatir. Dia ingin putrinya taat beragama, tapi tidak jadi fanatik seperti ini. Ini bukanlah Islam yang dia kenal. Menyesali keputusannya yang dulu, dia lalu mengeluarkan Fatime dari sekolah Qur'an dan memasukkannya ke sekolah negeri. Di tahun² berikutnya, kehidupan Fatima jadi normal lagi, tapi dia tetap sangat fanatik dengan agamanya. Dia berdebat di internet dengan para agnostik dan murtadin, membela nabinya yang tercinta dan Islam dari serangan² mereka. Dalam proses dialog ini, dia memeriksa sejarah dan theologi Islam dengan seksama, dengan penuh keyakinan bahwa imannya akan tetap teguh menghadapi pengamatan kritis. Akan tetapi dalam menghadapi berbagai perdebatan, akhirnya dia merasa gelisah dan merana setelah menyadari bahwa dia tidak dapat lagi mengikuti Islam. Dia berhenti makan selama beberapa hari, merasa depresi, dan akhirnya menjadi atheis. Tapi sesuatu mengatakan padanya bahwa itu bukanlah jawaban yang tepat. Dia mulai mencari Tuhan yang baru, kali ini meminta Tuhan sendiri untuk menolongnya. Di saat itulah dia menemukan Injil, terutama Injil Matius. Isinya menarik hatinya. Dia membaca kitab itu empat kali, dan paling tergerak dengan Khotbah di Bukit. Setelah berbulan-bulan mencari dan memeriksa, dia akhirnya menerima pesan kitab itu. Orang² Kristen yang berhubungan dengannya menasehati dirinya untuk merahasiakan iman barunya, karena meninggalkan Islam di Arabia akan berakibat menghadapi hukuman mati. Ini sungguh sukar bagi Fatima, yang suka bicara apa adanya dengan penuh semangat, tapi dia merahasiakan perubahan imannya, dan hanya menuliskan pemikiran pribadinya di komputernya dan berbicara dengan teman² Kristen di internet saja. Pada komunitas online ini juga dia kembali mengadu akan nasibnya yang dalam bahaya. Setelah berpikir singkat, dia menulis di forum Arab itu: Time stamp: 5:15 am, July 24, 2008 Author: Rania Title: Aku dalam bahaya besar Body: Damai dari Tuhan kita Yesus sang Messiah. Aku sedang dalam bahaya besar. Keluargaku mulai curiga padaku karena debat agama di malam ini antara aku dengan ibu dan abangku ... Abangnya. Fatima tidak perlu menjelaskan di forum itu betapa bahayanya berdebat agama dengan dia. Abang Fatima dibesarkan di keluarga itu juga, tapi kisahnya berkembang ke arah lain. Semangatnya membela Islam telah tumbuh sejak kecil, dan dia menjadi Muslim yang fanatik. Akhirnya dia bergabung dengan Komisi Penegak Keluhuran dan Pencegah Maksiat (Commission for the Promotion of Virtue and Prevention of Vice), yang adalah polisi agama di Saudi Arabia, yang bertugas untuk menegakkan aturan Islam extrim pada warganya. Meskipun banyak Muslim yang mempermasalahkan Komisi ini dan penerapan versi Islam yang sangat keras di Saudi Arabia, keketatan aturan agama Islam ternyata menarik banyak anak muda yang sangat bersemangat membela Islam, seperti abang Fatima itu. Jari² Fatima mengetik cepat di atas keyboard, kata²nya tertuang dari dalam hatinya sewaktu dia menceritakan kejadian di malam itu. Dia menjelaskan bahwa, di saat lemah, dia mengomel tentang tiadanya kebebasan beragama dalam Islam. Ketika keluarganya mendesak apa sunnahnabi.com/forum maksudnya sebenarnya, dia berkata, "Jalan sang Messiah itu lebih murni daripada jalan sang Rasul, dan ada perbedaan sangat besar diantara keduanya!" Abangnya langsung ngamuk, dan lalu mengancam, "Bertobat! Jika tidak, maka engkau telah menghujat!" Meskipun Fatima mencoba minta maaf, dia mendobrak masuk ke kamarnya, mengambil komputernya, dan mulai mencari di dokumen² di komputer itu. Di situ dia menemukan jurnal Fatima, pengakuan iman Kristennya, dan bahkan gambar salib segala. Kecurigaannya yang terbesar terbukti sudah. Matanya penuh angkara murka. Dia meninggalkan Fatima, memberinya waktu empat jam untuk memikirkan apa yang telah dilakukannya. Bertobat! Engkau telah menghujat! Sewaktu dia mengakhiri tulisannya, dia meminta ini: "Tatapan matanya menakutkan diriku. Aku tak percaya padanya. Tolong berdoa bagiku ..." Empat jam telah berlalu. Abangnya bisa kembali kapan saja. Dia harus memilih: Akankah dia bertobat dan memeluk Islam, atau apakah dia bersedia mempertahankan iman Kristennya, dengan resiko kehilangan nyawa? Apa yang dipilih: Islam atau Kristen? ISLAM ATAU KRISTEN? Bagi Fatima, segalanya tergantung pada pertanyaan itu. Tidak peduli betapapun kuatnya keyakinannya, saat berhadapan dengan ancaman bunuh, dia mungkin mempertimbangkan berapa kuat imannya: Apakah jalan sang Messiah itu benar² berbeda dengan jalan sang Nabi? Apakah kita bisa sangat yakin bahwa agama kitalah yang benar dan bukan agama lain? Meskipun begitu, apakah kebenaran layak dipertahankan dengan nyawa? Setiap tahun, jutaan orang menghadapi dilema Fatima: mau ikut Islam atau Kristen, menyembah Allah atau Yesus. Seperti Fatima, kecuali pencari kebenaran hidup di lingkungan yang normal atau sekuler, maka taruhannya besar: dia bisa kehilangan keluarganya, teman²nya, pekerjaannya, dan akhirnya nyawanya juga. Bagi para pencari ini, masalahnya tidak sesederhana memilih apa yang benar. Mereka harus yakin sekali dan mereka perlu tahu apakah kebenaran itu layak bagi pengorbanan yang akan dialami. Bagiku, saat itu sudah sepuluh tahun lewat sejak aku memutuskan untuk meninggalkan Islam, dan akibat keputusanku menghantuiku setiap hari. Aku tahu memang itu yang akan terjadi, jauh hari sebelum aku berubah iman, tapi aku juga tahu bahwa tekadku sudah mantap. Aku sudah yakin bahwa Islam dan Kristen bukanlah dua jalan berbeda yang menuju Tuhan yang sama, tapi dua jalan yang berbeda yang menuju arah berbeda pula. Aku yakin aku punya alasan² sejarah sangat kuat untuk percaya Injil. Aku yakin bahwa, meskipun aku cinta Islam saat itu, aku tidak bisa mengabaikan masalah² yang melumpuhkan fondasinya. sunnahnabi.com/forum

See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.