Di tangan Arief Budiman hal yang kompleks berbelit-belit
selalu dapat dipetakan secara sederhana dan gamblang. Kenyataan ini amat
membantu pembaca untuk memahami belantara perkara yang sedang dibahas, tanpa
dibuat bingung oleh semak dan pohon rincian perkara tersebut.
Pembaca akan menemukan hal yang sama dalam Teori Pembangunan
Dunia Ketiga ini. Tanpa kehilangan rincian pokoknya, disajikan peta besar
persoalan disekitar pembangunan, berikut seperangkat teori yang berusaha
menjelaskan dan menampilkan jalan pemecahan masalah di sekitar perkara
tersebut.
Munculnya teori-teori itu sendiri ditampilkan sebagai proses
dialogis, kalau bukannya sialektis. Setiap teori memiliki kekuatan dan
kelemahannya sendiri, yang menjadi dasar bagi teori berikut untuk mengkritik
dan mendasari dirinya dengan landasan yang lebih kokoh dan inklusif, dengan
paradigma dan asumsi-asumsi yang barang kali lain sama sekali.
Dengan demikian, pembaca tidak hanya memiliki peta, tetapi
dapat melanjutkan proses dialog atau dialektika itu, sampai menemukan teori
alternatifnya sendiri. Inilah yang disajikan dan diharapkan oleh buku ini.