justify;text-indent:35.45pt;line-height:normal">
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:EN-AU">Konflik atau konflik sosial adalah suatu keniscayaan, sunatullah. Konflik terjadi dalam level individu, antar individu, keluarga, kelompok, komunitas, masyarakat, bangsa, dan antar bangsa. Konflik dapat bersifat fungsional dan/atau pun
disfungsional dalam perjalanan kehidupan manusia. Oleh karena konflik itu pasti terjadi, maka manusia seyogyanya mampu berdamai secara konstruktif atas konflik yang dihadapinya. Damai itu harus dimulai dari diri sendiri.
justify;text-indent:35.45pt;line-height:normal">
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:EN-AU">Bangun struktur konflik adalah multidimensional. Kita dapat memahami konflik melalui berbagai alternatif taksonomi yang ada. Proposisi konflik dari Karl Marx, Max Weber, Georg Simmel, Ralf Dahrendorf, dan Lewis Coser sebagaimana disajikan dalam buku referensi ini dapat membantu kita memahami teori konflik secara komprehensif, sekaligus mengetahui peta konsep-konsep dasar yang ada dalam studi konflik.
justify;text-indent:35.45pt;line-height:normal">
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:EN-AU">Buku yang diharapkan dapat menjadi salah satu referensi kajian konflik ini menyajikan berbagai ragam perspektif dengan terkandung maksud untuk memperkaya sudut pandang
(point of view). Memperhatikan realita ekstensi kerja teori konflik ke dalam
berbagai ilmu sosial, maka dicoba diangkat terapan atau praktek dari teori konflik dalam ilmu sosiologi, Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional, Pekerjaan Sosial, dan Ilmu Politik.