Description:Terdapat dua pendapat dalam memandang K.H. Abdul Halim, seorang founding father organisasi massa Islam Persatuan Ummat Islam (PUI). Di satu pihak ia dipandang sebagai seorang pembaharu Muslim di Indonesia yang memiliki hasrat besar dalam mengantarkan bangsanya dari corak kehidupan statis-pasif menjadi bangsa yang dinamis-revolusioner. Melalui hasrat besarnya itu ia dipandang sebagai seorang modernis-rasional. Sementara di pihak lain, ia diklaim sebagai seorang tradisionalis dan disebut-sebut sebagai seorang Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, pengikut setia teologi Asy'ari. Tergerak untuk mengetahui pemikiran yang sesungguhnya dari kedua pendapat tersebut, penulis buku ini mencoba merajut gagasan, pemikiran, dan gerakan dengan penuh kehati-hatian dan komprehensif melalui telaah komparatif dari sejumlah karya K.H. Abdul Halim dan para muridnya, serta mencoba memahaminya dari sudut pandang teologi Islam. Simpulan apapun yang terbangun dari penelusuran ini, penulis dipandang berhasil dalam menyusun ulang gagasan, pemikiran, dan gerakan tokoh K.H. Abdul Halim sebagai “embahnya” organisasi massa Islam Persatuan Ummat Islam (PUI).