SWORD ART ONLINE VOL 10 – ALICIZATION RUNNING By : Cardinal System SWORD ART ONLINE VOL 10 – ALICIZATION RUNNING By : Cardinal System SWORD ART ONLINE VOL 10 – ALICIZATION RUNNING By : Cardinal System SWORD ART ONLINE VOL 10 – ALICIZATION RUNNING By : Cardinal System SWORD ART ONLINE VOL 10 – ALICIZATION RUNNING By : Cardinal System SWORD ART ONLINE VOL 10 – ALICIZATION RUNNING By : Cardinal System SWORD ART ONLINE VOL 10 – ALICIZATION RUNNING By : Cardinal System BAB 2 - Project Alicization Bagian 1 Bulan purnama yang bersinar putih keperakan, terbagi menjadi 4 bagian oleh bingkai jendela, terlihat menjulang tinggi di langit. Di sudut barat daya dari ALFheim, di wilayah kaum Sylph, jalanan di ibu kota Sylvain telah diselimuti kegelapan yang pekat Terlihat sebagian besar pintu-pintu besi kokoh dari deretan toko-toko telah tertutup, dan ada sejumlah pemain tampak berjalan di jalanan utama kota. Hal ini dikarenakan sekarang masih jam 4 subuh, saat di mana paling sedikit orang-orang terhubung ke server. Asuna mengalihkan pandangannya dari jendela ke arah meja di hadapannya, lalu mengambil cangkir yang masih beruap. Ia mendekatkan cangkir, yang berisi teh berwarna pekat, ke bibirnya, dan ia dapat merasakan rasa panas semu seakan-akan menyerang lidahnya. Walaupun ia tak mengantuk, ia merasa kalau pikirannya sedikit kabur, itu karena dirinya sudah tidak tidur selama 3 hari ini. Asuna menaruh kembali cangkir itu ke meja lalu ia menutup matanya dan menggunakan jari-jarinya untuk menepuk-nepuk pelipisnya perlahan. Seorang gadis Sylph yang melihat hal ini dengan rasa khawatir bertanya, "Kamu gak apa-apa khan Asuna-san? Aku tahu kalau kamu belum sempat tidur." "Iyaaa .. Aku gak apa-apa kok, Lyfa. Kamu sendiri juga pasti capek khan setelah berjalan hilir mudik ke sana kemari?" "Tubuh asli-ku sih beristirahat dengan baik di atas ranjang ... jadi yah aku baik-baik aja." Meskipun keduanya sama-sama bilang kalau mereka baik-baik saja, mereka sebenarnya menyadari kalau gak ada satu-pun di antara mereka berdua yang sepertinya bersemangat, dan memunculkan senyuman masam. Tempat ini adalah rumah dari Lyfa, avatar kepunyaan Kirigaya Suguha di ALfheim Online. Tembok yang mengelilingi ruangan bundar ini sangatlah mengkilap, dipenuhi warna-warni yang berganti-ganti secara teratur, membuat suasana di ruangan itu seakan-akan bukan di alam nyata. Meja mutiara putih dan beberapa kursi yang sesuai dengan meja itu, terletak di tengah-tengah ruangan, 3 di antara kursi-kursi itu sekarang sedang dipakai. Mendengar percakapan kedua gadis tadi, seorang gadis lain, yang memiliki rambut berwarna biru terang dengan kuping berbentuk segitiga, menepukkan jari-jarinya di atas meja dan membuka mulutnya, SWORD ART ONLINE VOL 10 – ALICIZATION RUNNING By : Cardinal System "Kalau kalian terlalu memaksakan diri, pikiran kalian gak akan bisa kerja dengan baik di saat-saat genting. Walaupun kalian gak bisa tidur, akan sangat beda hasilnya walaupun kalian cuman menutup mata kalian." Pemilik suara yang kalem itu adalah Asada Shino, ia menggunakan avatar Cait Sith yang telah ia gunakan selama setengah tahun. Nama karakter-nya sama persis dengan username- Sinon dari Gun Gale Online. Asuna memandangnya dan mengangguk. "Oke... Setelah pertemuan ini berakhir, tolong izinkan aku untuk menggunakan tempat tidur disini. Huff... andaikan aja sihir tidur bisa mempengaruhi pemain juga ..." "Aku pikir kau cuman bisa tidur nyenyak kalau onii-chan tidur di atas kursi itu..." Asuna dan Sinon tersenyum kepada gerutuan Lyfa, tapi hanya senyuman capek yang muncul di bibir keduanya. Lyfa menaruh cangkir, yang ia pegang dengan kedua tangannya, di atas meja, dan menghela nafas yang dalam, kemudian mengubah ekspresinya. "Oke kalo gitu ... kita mulai dengan informasi yang telah kita dapatkan hari ini, eh bukan, kemarin. Kesimpulannya kita gak bisa menemukan bukti yang kuat kalau onii-chan telah dibawa ke «Tokorozawa National Defense Medical College Hospital»[1]. Data telah membuktikan kalau dia telah di pindahkan ke departemen bedah syaraf di lantai 23, tapi mereka menolak semua akses ke dalam ruangan perawatan, bahkan seluruh lantai tak bisa diakses sama sekali. Juga tak ada petunjuk yang menandakan adanya ambulan darurat tiba di sana pada jam yang semestinya. Kami tahu ini dengan pasti karena Yui telah meng-hack dan masuk ke dalam kamera pengawas serta mengecek rekaman yang tertangkap oleh kamera tersebut." "Dengan kata lain... Kemungkinan besar Kirito tak ada di Defense Medical Hospital[2].... bener gak seperti itu?" Lyfa mengangguk, setuju dengan pernyataan yang Sinon sampaikan. "Ini memang sulit dipercaya... Tapi aku terkejut karena bahkan anggota keluarganya gak boleh menjenguknya. Ini sangat aneh bagaimana-pun kita memikirkannya ..." Perkataan yang lain tak diucapkan hanya digantikan oleh gelengan kepala yang serempak dari ketiganya. Pada saat itu, suasana ruangan menjadi sangat sunyi. Kakak lelaki Lyfa, Kirito - Kirigaya Kazuto, diserang oleh buronan dari insiden Death Gun, 'Johnny Black' — Kanemoto Atsushi 2 hari yang lalu, pada tanggal 29 juni. Pada saat itu, Kazuto disuntik dengan obat yang tingkat bahayanya sangat tinggi, succinylcholine, oleh Kanemoto, di dekat rumah Asuna, di jalanan Setagaya, wilayah Miyasaki 1-chome, di Tokyo. Di bawah pengaruh obat yang membuatnya lumpuh dan tidak berdaya, ia segera mengalami kondisi jantung berhenti. Bahkan setelah SWORD ART ONLINE VOL 10 – ALICIZATION RUNNING By : Cardinal System dilakukan CPR dan perawatan yang dilakukan di ambulan, hilangnya oksigen menyebabkan jantungnya berhenti segera setelah itu. Ia dimasukkan ke dalam kasus Death on Arrival (DOA) sesaat setelah ia sampai di Rumah Sakit Umum Setagaya. Entah karena keahlian para dokter di UGD atau kehendak yang sangat kuat dari Kazuto untuk tetap hidup, atau keberuntungan sangat besar menaungi kedua kemungkinan itu, sehingga jantung Kazuto kembali berdetak dan bernafas secara normal setelah pengaruh obat mulai menunjukkan reaksinya. Ia terhindar dari cengkeraman sang maut secara ajaib. Saat Asuna mendengar berita ini dari dokter yang keluar dari UGD, wajah tegang dan khawatirnya segera menjadi rileks tapi ketika mendengar perkataan selanjutnya dari sang dokter, Asuna tak bisa mengatakan apapun juga. Dokter memberitahu Asuna bahwa jantung Kazuto telah berhenti selama lebih dari 5 menit, dan ada kemungkinan kalau otaknya menderita kerusakan dikarenakan terhentinya pasokan oksigen ke otak. Dan kemungkinan itu adalah kerusakan dari proses berpikirnya atau fungi motoriknya, atau keduanya, dan dalam situasi yang paling buruk, Kazuto mungkin saja tidak akan pernah sadar lagi - dan, Dokter menyimpulkan bahwa investigasi secara rinci menggunakan MRI sangat diperlukan untuk mengetahui apa benar itu kasusnya, dan mungkin mereka akan memindahkannya ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik. Asuna bergumul melawan rasa cemas yang menyerangnya kembali dan segera menghubungi adik perempuan dari Kazuto, Suguha untuk menjelaskan situasinya. Pada akhirnya Asuna mulai menangis sesaat setelah ia melihat Suguha mendatanginya. Malam itu, ibu Kazuto, Kirigaya Midori datang terburu-buru dari tempat kerjanya di Iidabashi dan menginap di kursi di depan ruangan UGD. Hari berikutnya, pada tanggal 30 Juni, Asuna dan Suguha diyakinkan oleh seorang pengawas kalau kondisi Kazuto sudah 'lepas dari bahaya'. Keduanya merasa lega dan segera kembali ke rumah Asuna yang lebih dekat, sementara Midori kembali ke rumahnya di Kawagoe untuk sementara waktu, mengurus asuransi kesehatan Kazuto. Setelah mereka berdua mandi, mereka menghubungi sekolah mereka masing- masing dan memberitahu kalau mereka akan absen, setelah berbincang-bincang selama beberapa jam, mereka tidur sejenak. Sekitar satu jam kemudian, Asuna terbangun oleh bunyi telepon, panggilan dari Midori Asuna segera bergegas menuju ke terminal portable nya dan Midori memberitahunya bahwa sangat disayangkan, Kazuto maih belum kunjung sadar, tapi dia telah dipindahkan ke Defense Medical College Hospital yang lebih dekat dengan rumahnya di Kawagoe untuk pengamatan yang lebih seksama dan mendapatkan fasilitas yang lebih bagus. Setelah itu, ambulan datang untuk memindahkan Kazuto. Midori berkata kalau dirinya akan memanggil taxi setelah ia SWORD ART ONLINE VOL 10 – ALICIZATION RUNNING By : Cardinal System selesai dengan prosedurnya, dan Asuna berkata padanya bahwa mereka juga akan segera menuju ke rumah sakit yang baru. Kazuto yang tak sadarkan diri telah dipindahkan dari Rumah Sakit Setagaya melalui pintu keluar darurat menuju ambulan pada jam 1.45 siang pada tanggal 30. Yui benar-benar mengamatinya dengan jelas dari kamera pengawas rumah sakit. Rekaman tersebut menunjukkan bahwa ambulan mencapai Defense Medicine College Hospital di Tokorozawa di Saitama. Kazuto dengan segera dimasukkan ke departemen bedah syaraf di lantai 23 untuk perawatan intensif, dan di bawah pengawasan — Asuna dan Suguha tanpa ragu percaya akan hal tersebut dan pergi mengunjungi nya dua hari yang lalu pada malam hari, tapi mereka tak diizinkan untuk melihat Kazuto atau bahkan melihatnya dari kejauhan. Asuna memikirkan baik-baik perkataan Lyfa lalu menggangguk dan berkata, "Memang benar kalau Kirito-kun dibawa dari rumah sakit di Setagaya ke National Defense Medical University Hospital menggunakan ambulan. Bahkan ada laporan penerimaan yang bertuliskan 'Kirigaya Kazuto'... tapi gak ada laporan tentang kondisi Kirito-kun, atau rekaman dari kamera pengawas. Mungkin saja ambulan yang dinaiki Kirito-kun pergi ke tempat lain selain rumah sakit... Seperti pertukaran pasien atau kejadian lain— tapi kayaknya gak begitu ..." "Ada niat untuk membohongi kita, berarti ini mungkin telah direncanakan oleh seseorang ... Mungkinkah ini .. Penculikan? Sinon berkata dengan nada yang tenang, walapun kuping segitiganya menyentak sangat kuat. "Tapi di situasi seperti itu, ambulannya harus disamarkan khan? Selain paramedis, kendaraan nya seharusnya palsu kan? Aku pikir rasanya gak mungkin ada orang yang sudah meramalkan kalau onii-chan akan di serang di Setagaya oleh orang yang namanya Kanemoto atau apa lah, dan dibawa ke rumah sakit. Dan juga, ini baru aja 18 jam setelah onii-chan di masuk-kan ke rumah sakit." "Secara fisik mustahil untuk mengatur ambulan palsu setelah mereka tau kalau Kirito-kun jatuh pingsan" Asuna mulai ragu lagi dengan pertanyaan yang Sinon katakan. "Tapi jika demikian, kalau ada penculikan pasien yang menggunakan ambulan palsu, bagaimana jika orang yang merencanakan hal ini dari awal mengincar Kirito itu hanyalah sebuah kebetulan..." "Kayaknya gak begitu deh." Lyfa mengibaskan rambut ekor kudanya ke samping dan mulai menjelaskan dengan nada yang semakin mendesak.
Description: