ebook img

stikom ak PDF

106 Pages·2017·2.29 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview stikom ak

ISSN : 2338 - 3585 STIKOM AK JURNAL ILMIAH MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK INFORMATIKA Perancangan Aplikasi Tes Buta Warna Menggunakan Metode Ishihara pada SMKN 2 Cilegon Oleh:Susy Katarina Sianturi,Adi Rifkiyadi Analisis Pengaruh Sistem Informasi Akademik dan Kemampuan (Kompetensi) Teknis terhadap Efektifitas Kerja Karyawan Oleh:Darpi Penerapan Aplikasi Interaktif Mufrodat pada Platform Android untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Pondok Pesantren Al-Khairiyah Oleh:Shodik Nuryadhin Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi dengan Metode Simple Additive (SAW) di PT Krakatau Daya Listrik Oleh:Rulin Swatika Manajemen Pegadaian Syariah Oleh:Fajri Ali LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM) J S A Volume 7 Nomor 2 Halaman 82-181 Cilegon, Juli 2017 STIKOM AK Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika DEWAN REDAKSI PEMBINA Ketua STIKOM Al-Khairiyah PENANGGUNGJAWAB Ir. Zainal Alwan DEWAN PENYUNTING KETUA : Rafiudin, M.Si SEKRETARIS : Maria Ulfah, SE Putri Pertiwi PENYUNTING AHLI : Ir. Sudarmono, M.Kom Ir. Hanan Nasrullah, MM MITRA BESTARI : Drs. Fajri Ali, MM Rulin Swastika, M.Kom Darpi, M,Kom Deviyantoro, MM Wahyu Okta, MT Slamet Gunadi, MM TATA USAHA : Efi Rohman, S.Kom Feni Fadillah, S.Kom DISTRIBUSI : Rizmi Samsul Rizal, S.Kom Alamat Redaksi : GEDUNG STIKOM AL-KHAIRIYAH Jl. H. Enggus Arja No.1 Cilegon Telp/Fax 0254-378388 i STIKOM AK Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, Shalawat serta salam selalu tercurahkan kapada junjungan nabi besar Muhammad Saw. Dalam rangka melaksanakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu penelitian, sebagai civitas akademika dituntut memberikan sumbangsih karya- karya intelektual dengan menyelenggarakan penelitian kepada masyarakat. STIKOM AK, Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika diterbitkan oleh LP3M STIKOM Al-Khairiyah sebagai media untuk menyalurkan pemahaman tentang aspek MI dan TI berupa hasil penelitian lapangan atau laboratorium maupun studi pustaka. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan januari dan juli. Redaksi menerima naskah yang belum pernah diterbitkan dalam media lain dari dosen, peneliti, mahasiswa maupun praktisi dengan ketentuan penulisan seperti tercantum pada halaman belakang. Naskah yang masuk akan dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah, dan tata cara lainnya. Pada volume 7 No.2 Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika ini sebagian besar masih diisi oleh para akademisi di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah dan Sekolah Tinggi lain di sekitar kota Cilegon. Semoga kehadiran jurnal ilmiah ini dapat berguna bagi siapapun dan bagi para peneliti lanjutan. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk penerbitan jurnal selanjutnya. Atas kerjasama semua pihak kami ucapkan terima kasih. Cilegon, Juli 2017 Dewan Redaksi ii STIKOM AK Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika DAFTAR ISI Dewan Redaksi ............................................................................................ i KataPengantar ............................................................................................. ii Daftar Isi ...................................................................................................... iii Perancangan Aplikasi Tes Buta Warna Menggunakan Metode Ishihara pada SMKN 2 Cilegon Oleh: Susy Katarina Sianturi, Adi Rifkiyadi ............................................... 82-97 Analisis Pengaruh Sistem Informasi Akademik dan Kemampuan (Kompetensi) Teknis terhadap Efektifitas Kerja Karyawan Oleh: Darpi.................................................................................................... 98-121 Penerapan Aplikasi Interaktif Mufrodat pada Platform Android untuk meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Pondok Pesantren Al-Khairiyah Oleh: Shodik Nuryadhin............................................................................... 122-144 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) di PT Krakatau Daya Listrik Oleh: Rulin Swastika.................................................................................... 145-172 Manajemen Pegadaian Syariah Oleh: Fajri Ali .............................................................................................. 173-181 iii Perancangan Aplikasi Tes Buta Warna Menggunakan Metode Ishihara pada SMKN 2 Cilegon Susy Katarina Sianturi, Adi Rifkiyadi Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Ilmu Komputer Insan Unggul Jalan SA Tirtayasa No 146 Cilegon Banten 42414 Email :[email protected] Email :[email protected] Abstrak Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat memudahkan manusia dalam berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam dunia kedokteran. Kemajuan teknologi di bidang kedokteran turut dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi. Seperti munculnya peralatan medis yang semakin canggih dalam upaya menyembuhkan penyakit maupun untuk melakukan deteksi dini pada kondisi-kondisi tertentu. Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya dan berfungsi mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Buta warna adalah salah satu jenis penyakit keturunan yang akan terekspresi kepada pada para pria, tetapi tidak pada wanita karena wanita secara genitis sebagai carrier atau pembawa sifat. Gangguan buta warna dapat diketahui dengan melakukan tes buta warna, salah satu cara dengan menggunakan buku tes buta warna menggunakan citra ishihara. Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi tes buta warna yang mengimplementasikan metode Ishihara. Salah satu solusi tepat agar calon siswa/siswi di SMK Negeri 2 Cilegon bisa dengan mudah melakukan tes buta warna dengan menggunakan aplikasi tes buta warna yang terkomputerisasi. Perancangan aplikasi tes buta warna ini menyediakan 20 plate angka yang diambil dari metode Ishihara tes. Pengujian dilakukan dengan mengerjakan tes buta warna berupa plate angka, hasil akhir tersebut akan keluar berupa laporan yang akan menunjukkan apakah siswa/siswi tersebut mengalami buta warna atau tidak. Kata Kunci: buta warna, aplikasi tes buta warna,metodeIshihara 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat memudahkan manusia dalam berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam dunia kedokteran. Kemajuan teknologi di bidang kedokteran turut dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi. Seperti munculnya peralatan medis yang semakin canggih dalam upaya menyembuhkan penyakit maupun untuk melakukan deteksi dini pada kondisi-kondisi tertentu. Tes buta warna merupakan salah satu jenis tes kesehatan yang mutlak diperlukan dalam bidang-bidang tertentu seperti bidang industri, pemerintahan, pendidikan maupun bidang kesehatan. Tes buta warna yang ada saat ini masih bersifat manual, yaitu dengan memperlihatkan sebuah buku 82 berisikan citra tertentu yang diberi nama citra Ishihara sesuai dengan nama penemunya Shinobu Ishihara kepada mereka yang akan mengikuti tes buta warna. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dianggap kurang efektif dan efisien. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah aplikasi tes buta warna menggunakan gambar- gambar Ishihara yang diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam melakukan tes buta warna dan menghasilkan suatu informasi yang maksimal dan efektif. Output dari aplikasi ini adalah hasil tes setiap user dalam bentuk report yang akan di simpan dalam database komputer dan hasil tes itu sendiri bisa di print sebagai pedoman atau arsip hasil tes buta warna. Beberapa penelitian untuk mengembangkan aplikasi tes buta warna menggunakan metode Ishihara telah dilakukan. Widianingsih (2010) mengembangkan aplikasi tes buta warna berbasis desktop dengan metode Ishihara untuk mengidentifikasi buta warna total, buta warna parsial dan mata normal. Agusta (2012) mengembangkan instrumen pengujian buta warna otomatis menggunakan dua metode berbeda. Metode Ishihara digunakan untuk menentukan tipe mata normal dan buta warna protan, dan metode Farnsworth digunakan untuk menentukan tipe buta warna tritan. 2. Landasan Teori 2.1 Defenisi Aplikasi Jogiyanto (1999:12) mendefenisikan aplikasi sebagai penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. 2.2 Buta Warna Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu sehingga warna yang terlihat tidak sesuai dengan warna yang dilihat mata normal (Zenny, 2012:20). Pada buta warna parsial sel kerucut bersifat sensitif dalam menangkap warna dan sel batang sensitif terhadap cahaya, sedangkan buta warna total tidak memiliki sel kerucut sehingga tidak dapat menangkap warna. Buta warna adalah salah satu jenis penyakit keturunan yang akan terekspresi kepada laki- laki, tetapi tidak pada perempuan karena perempuan secara genetis sebagai carrier atau pembawa sifat (Widianingsih, 2010. 36-37). Istilah buta warna adalah pengertian yang salah, karena seorang penderita buta warna tidak buta terhadap seluruh warna melainkan hanya beberapa warna, penyakit buta warna lebih tepat bila disebut sebagai gejala gangguan penglihatan warna tertentu saja atau disebut dengancolour vision deficiency(Karim, 2013). 83 Retina pada mata manusia normal mengandung dua jenis sel yang sensitif terhadap cahaya, yaitu sel batang yang aktif pada cahaya gelap dan sel kerucut yang aktif pada cahaya terang. Mata manusia memiliki tiga jenis sel kerucut yang masing-masing mengandung pigmen berbeda. Sel kerucut aktif ketika menyerap cahaya, namun spektrum penyerapan cahayanya memiliki nilai yang berbeda. Sel kerucut pertama cukup sensitif terhadap gelombang pendek (short wavelengths), sel kerucut kedua sensitif terhadap gelombang medium (medium wavelengths), yang ketiga bersifat sensitif pada gelombang panjang (long wavelengths). Sensitifitas penglihatan warna normal tergantung dari spektrum cahaya yang lebih banyak diserap dari ketiga sistem (merah hijau biru), perbedaan warna yang terlihat tergantung dari tipe sel kerucut yang distimulasi dan luasnya. Kelainan yang dialami oleh mereka yang memiliki kelemahan penglihatan warna adalah kelainan pada satu sel kerucut seperti tingkat penyerapan gelombang cahaya yang berbeda dari mata manusia normal. (Widianingsih, 2010. 42). 2.3 Metode Ishihara Gangguan buta warna dapat dideteksi menggunakan tabel warna khusus yang disebut dengan IshiharaTest Plates. Tes buta warna dengan menggunakan citra Ishihara dikembangkan oleh Dr. Shinobu Ishihara. Tes ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1917 di Jepang. Sejak saat itu tes ini masih digunakan di seluruh dunia sampai sekarang. Dain (2004) menyatakan, pada beberapa penelitian disebutkan bahwa tes Ishihara masih merupakan tes yang paling banyak digunakan dan bentuk baku dalam identifikasi secara cepat defisiensi warna merah-hijau. Yanuarita (2012:12) tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang di dalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran. Warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga mereka yang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti layaknya yang dilihat orang normal (Gambar 2.1). Metode Ishihara merupakan metode yang digunakan oleh para medis untuk menentukan dengan cepat adanya kelainan buta warna pada seseorang (Widianingsih, 2010. 37). Gambar 2.1.PlateIshihara Citra Ishihara memiliki banyak plate. Setiap plate memiliki objek berupa angka maupun alur tertentu, warna objek (object color), dan warna latar (background color) yang berbeda. Plate pada citra Ishihara memiliki interpretasi yang berbeda-beda antara mata normal dan penderita gangguan penglihatan warna. Citra Ishihara yang digunakan lebih dominan menggunakan warna 84 merah dan hijau, sehingga hanya dapat digunakan untuk mengetahui gangguan penglihatan warna parsial terhadap warna merah-hijau. Gangguan penglihatan pada warna biru dan kuning akan sulit diketahui dengan menggunakan tes Ishihara karena citra Ishihara yang digunakan hanya sedikit menggunakan warna biru dan kuning. 2.4 Unified Modeling Language(UML) Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa standar dalam penulisan blue print software (Pressman, 2011:841). UML merupakan metode pemodelan secara visual untuk perancangan sistem berorientasi objek. UML dapat digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membangun, dan membuat dokumen artefak dari sebuah sistemsoftwareyang intensif. 2.4.1 Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan bagaimana user berinteraksi dengan sistem dengan cara mendefenisikan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tujuan tertentu (Pressman, 2010:847). Dalamuse case diagram,use caseditampilkan dalam bentuk oval. Paraaktor terhubung dengan setiapuse casemenggunakan garis (Gambar 2.2). Gambar 2.2Use Case Diagram. 2.4.2 Activity Diagram Menurut Pressman (2010:853) activity diagram menggambarkan perilaku dinamis dari suatu sistem atau bagian dari sistem melalui aliran kontrol antara tindakan bahwa sistem melakukan kegiatan tersebut. Hal ini mirip dengan flowchart kecuali bahwa suatu diagram aktivitas dapat menunjukan aliran secara bersamaan(Gambar 2.3). Gambar 2.3Activity Diagram 85 2.4.3 Sequence Diagram Sequence diagram digunakan untuk menunjukan komunikasi yang dinamis antara objek selama mengeksekusi perintah (Pressman, 2010:848). Sequence diagram menampilkan metode panggilan menggunakan panah horizontal dari pelaku ke target pelaku, diberi label dengan nama metode dan termasuk parameter, jenis dan jenis timbal balik. Untuk kasus looping, conditional, dan struktur kontrol lainnya dalam sequence diagram, dapat menggunakan frame interaksi seperti persegi panjang yang mengelilingi bagian dari diagram (Gambar 2.4). Gambar 2.4Sequence Diagram. 3 Class Diagram Sebuah class diagram menggambarkan hubungan antar kelas daripada hubungan antar objek (Debbabi, Hassaine et al., 2010:39). Jadi diagram ini dapat memberikan sebuah gambaran mengenai sistem maupun relasi-relasi yang terdapat pada sistem tersebut (Gambar 2.5). Gambar 2.5ClassDiagram 86 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi ini adalah metode waterfall karena metode ini menggunakan pendekatan yang sistematis dan terurut. Metode waterfall memiliki beberapa tahapan yaitu: requirement (analisis kebutuhan), system design (desain sistem), implementation(implementasi), danmaintenance(pemeliharaan) (Pressman, 2010). Modelwaterfall pertama kali dikenalkan oleh Winston Royce tahun 1970. Model waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya (Trisno, 2010). 3.1 Analisis Kebutuhan Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap proses tes buta warna yang ada saat ini yang masih dilakukan secara manual. Maka diperlukan sebuah aplikasi tes buta warna berbasis komputer untuk mengatasi hal tersebut. Studi terhadap literatur yang ada serta wawancara terhadap pakar (dokter) dilakukan pada tahap awal analisis. Kemudian dilakukan analisis kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras sistem yang akan digunakan untuk mengembangkan aplikasi. Aplikasi ini dikembangkan pada Sistem Operasi Windows 7, menggunakan bahasa pemrograman Visual Studio 2008, Microsoft SQL Server 2008 untuk desain basis data, serta Active Report untuk pembuatan laporannya. Perangkat keras yang digunakan adalah Personal Computer dengan spesifikasi Procesor Intel Atom N570 1.66GHz, memory 2 GB RAM, Video Card Intel GMA 256 MB, dan Harddisk 40 GB. 3.2 Desain Sistem Tahap desain aplikasi meliputi beberapa tahap seperti desain struktur navigasi, desain UML mulai dari use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram serta desain interface aplikasi. 3.2.1 Struktur Navigasi Struktur navigasi merupakan rancangan hubungan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh menu dalam aplikasi. Struktur navigasi yang digunakan pada aplikasi ini adalah struktur navigasi hirarki yang akan memandu userke setiap fitur yang ada berdasarkan menu yang dipilih. Menu utama merupakan pusat navigasi yang menghubungkan semua fitur pada aplikasi (Gambar 3.1). 87

Description:
Tes buta warna yang ada saat ini masih bersifat manual, yaitu dengan .. in System Engineering (Assessing UML/SysML Design Models) Kemampuan atau kompetensi yang dipahami dalam rumusan pengertian ini adalah.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.