Description:Sekitar 800 tahun lalu, Jalaluddin Rumi, penyair dan mistikus itu menulis. “Spirit untuk memenuhi panggilan hidup sudah ditanam di hatimu.” Tapi, apa yang ditanam di hatimu, di hati manusia, di hati homo sapiens? Sejak 1950, datanglah ilmu baru yang cepat tumbuh: Neuroscience. Hati itu bahasa penyair dan mistikus. Dalam bahasa neuroscience, hati itu ada di otak manusia. Tapi apakah yang ditanam di otak manusia, yang menurut Rumi menggerakkan individu memburu panggilan hidup? Buku ringkas ini intisari 40 tahun perjalanan spiritual dan intelektual saya. Sejak tahun 1980an, di usia mahasiswa, saya menjadi seorang pelancong spiritual. Aneka agama besar: Islam, Kristen, Hindu, Budha, saya pelajari. Ditambah pula dengan Theosophy, Krishnamuri, Perenial Philosophy, Swami Vivakananda, Osho, Subud hingga Ki Ageng Surya Mentaram.