ebook img

Setengah Abad Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Semangat Kebangsaan PDF

138 Pages·2008·0.49 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Setengah Abad Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Semangat Kebangsaan

Setengah Abad Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Semangat Kebangsaan 1 2 Tidak Diperjualbelikan Hak Cipta dilindungi Undang-Undang All Rights Reserved Cetakan Pertama April 2006 Naskah & Penyelaras : Zaenal Abidin EP & Lisa Suroso Foto-foto : Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Dokumentasi Pribadi, Eric Satyadi Foto & Desain Sampul : Eric Satyadi Setting Layout & Percetakan : Sugeng Santoso Imam, Percetakan Sumber Agung 3 Setengah Abad Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Semangat Kebangsaan Diterbitkan untuk memperingati Setengah Abad Jimly Asshiddiqie Didukung oleh : Perhimpunan Indonesia Tionghoa Majelis Tinggi Agama Khonghucu (Perhimpunan INTI) Indonesia (MATAKIN) 4 Konstitusi adalah dasar sebuah negara. Bila dasar itu kokoh, kita bisa berharap di atasnya dapat dibangun sebuah bangsa dan negara yang kokoh pula. Namun bila konstitusinya rapuh, maka sudah dapat dipastikan bangunan di atasnya akan rapuh pula. Budi S. Tanuwibowo Tidak satu pun negara di dunia yang membangun landasan demokrasi, membiarkan konstitusi menjadi barang mati. Alm. Munir 5 Lihatlah jalan setapak di pegunungan, Kalau jarang dilewati akan tertutup alang-alang, Kalau sering dilewati, akan menjadi jalan yang lapang… Jangan biarkan alang-alang menutupi hatimu, Belajarlah tanpa kenal capai dan jemu, Bawalah Kebajikan dalam setiap tarikan nafasmu… 6 SAMBUTAN Indonesia adalah negara yang sangat plural. Kemajemukan itu praktis meliputi semua hal : suku, etnis, adat, budaya, agama, bahasa dan lainnya. Dalam masyarakat yang sangat bhinneka seperti Indonesia, potensi terjadinya benturan secara horizontal relatif lebih besar ketimbang benturan vertikal. Untuk itu diperlukan adanya aturan main bersama, yang nantinya akan menjadi pegangan dasar bagi semua. Konstitusi atau Undang-Undang Dasar merupakan pegangan dasar sebuah negara, yang memuat semua komitmen awal dan mendasar dari para pendiri bangsa. Dari sinilah semua undang-undang dan peraturan lainnya yang dibuat harus sinkron dan tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang Dasar. Mengingat konstelasi politik setiap saat bisa berubah sesuai hasil pemilihan umum, tidak bisa dipungkiri bahwa pendulum politik juga terus bergeser dan bukan mustahil bertentangan dengan Undang-Undang Dasar. Disinilah Mahkamah Konstitusi (MK) memainkan peran yang sangat penting, karena ia mempunyai wewenang untuk menganulir undang-undang yang bertentangan tersebut. Dari uraian diatas, menjadi jelas bahwa peranan MK sangat vital untuk menjaga keutuhan bangsa yang sangat majemuk seperti Indonesia. Ia harus mampu mewakili rasa keadilan dan keterwakilan setiap warga negara, meskipun itu hanyalah suara satu orang warga negara saja. MK adalah lembaga baru dalam negara kita. Bagaimana MK berperan ke depan, tentu tidak bisa dilepaskan dari kiprah dan visi orang-orang yang menjadi anggota di jam-jam pertama, terutama visi dan figur Ketua MK yang pertama, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. Pada merekalah kita berharap agar bisa merasakan nafas dan semangat hidup di hati para pendiri bangsa. Jangan 7 sampai negara yang lahir karena kesamaan nasib dan cita-cita ini kelak melenceng dari komitmen bersama yang terpatri kuat sejak awal. Buku “Setengah Abad Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Semangat Kebangsaan” ini tidak saja menggali apa dan bagaimana MK yang begitu vital perannya, tapi juga sekaligus mengenal lebih dalam sosok Prof. Jimly sebagai pribadi. Dengan mengenal latar belakang, cita-cita dan komitmen seorang Jimly, maka kita bisa menaruh harapan dan memperkirakan arah MK ke depan. Terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya pembuatan buku ini. Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH beserta keluarga yang telah sangat ramah menerima kedatangan panitia, para sahabat ‘Pak Jimly yang bersedia diwawancara dan menulis kesan dan harapan dalam buku ini, seluruh Tim Media MK dibawah arahan Rofiqul Umam Ahmad yang membantu segala persiapan, Zaenal Abidin Aep dan Lisa Suroso sebagai penulis yang dalam waktu singkat telah berhasil menyusun buku ini, Eric Satyadi sebagai photografer dan desainer cover, percetakan Sumber Agung, dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Selamat membaca dan semoga bermanfaat. Panitia Penerbitan 8 PRAKATA Buku ini dengan bahasa yang sederhana mencoba memperkenalkan sebuah Lembaga Negara Republik Indonesia yang baru dan sosok pemimpinnya, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. Sebuah lembaga yang sangat vital dalam menjaga kemurnian berjalannya hukum dan demokrasi sesuai Undang-Undang Dasar 1945. Dengan menengok perjalanan pertama MK dan kiprahnya dalam penyelesaian beberapa masalah, latar belakang kehidupan Ketua MK dan juga visi semangat kebangsaannya, kita akan digiring untuk melihat dari dekat bagaimana komitmen MK sebagai penjaga konstitusi dan pengawal demokrasi. Buku ini bukanlah buku ilmiah yang membahas hukum dan ilmu politik. Juga bukan buku otobiografi dari Ketua MK sendiri. Buku ini hanya memperkenalkan kulit luar MK dan pandangan-pandangan ketua MK akan visinya terhadap bangsa ini, yang digali melalui pengalaman hidupnya yang menginjak setengah abad. Disini dicoba digambarkan posisi MK sebagai lembaga yang baru dalam konstelasi yudisial Republik Indonesia. Tentang sejarah kemunculannya, fungsi dan kewenangannya, keterbatasan dan kendala-kendalanya, juga beberapa pandangan dari para Hakim Konstitusi dan sahabat-sahabat ketua MK sendiri. Dengan segala keterbatasan yang ada, dari sudut pandang itulah penulis menyusun buku ini. Kami menyadari segala kekurangan yang ada dan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami harap buku ini dapat bermanfaat. Selamat menikmati. Zaenal Abidin Aep & Lisa Suroso 9 Pengantar Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. Jika saya menengok ke belakang, waktu akan terasa berjalan begitu cepat. Masa lima puluh tahun seolah hanya beberapa kejap dan belum banyak yang telah saya lakukan dibanding dengan besarnya karunia Tuhan berupa kesehatan, kekuatan, dan pengetahuan yang telah dilimpahkan-Nya. Seandainya Allah Yang Maha Kuasa menentukan usia saya adalah enam puluh tahun, maka tinggal sepuluh tahun lagi waktu saya untuk mengabdi dan memenuhi tugas kemanusiaan saya sebagai hamba-Nya. Sepuluh tahun adalah waktu yang sangat singkat dibanding lima puluh tahun yang telah dikaruniakan kepada saya. Apalagi jika usia saya ditentukan kurang dari itu, lima puluh lima, lima puluh satu, atau bahkan lima puluh tahun lebih beberapa hari. Namun, sesingkat apapun kehidupan seseorang, tentu memiliki arti tersendiri sesuai dengan kualitas hidup dan kehidupan yang dijalaninya. Kualitas hidup ditentukan oleh pemaknaan diri sebagai makhluk Tuhan, sebagai manusia di antara manusia lainnya, dan sebagai anggota dari komunitas bangsa. Kualitas tersebutlah yang menentukan bagaimana manusia dapat menjalani peran sebagai wakil Tuhan di muka bumi untuk memberikan rahmat bagi seluruh alam, mengembangkan peradaban umat manusia, dan menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Kualitas tersebutlah yang coba saya capai dan saya perankan dalam perjalanan lima puluh tahun kehidupan saya. Serpihan-serpihan kehidupan dari yang bersifat pribadi masa kecil hingga aktivitas saya sebagai salah seorang hakim konstitusi adalah bagian dari kehidupan saya yang direkam dalam buku ini oleh sahabat-sahabat dari Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN). 10

Description:
Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. Nama yang tidak asing di telinga masyarakat .. menggapai cita-cita itu, dialog multikultural, komunikasi terbuka, ataupun.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.