RRuussaaddii KKaannttaapprraawwiirraa FILSAFAT DAN PENELITIAN ILMU-ILMU SOSIAL Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku. Ketentuan Pidana Pasal 72: 1. Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hal Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Rusadi Kantaprawira Copyright © Rusadi Kantaprawira Editor : Dede Mariana Setting/layout : Windu Setiawan Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa ijin tertulis dari penerbit Diterbitkan pertama kali oleh: Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Bandung Bekerjasama dengan Puslit KP2W Lembaga Penelitian Unpad Jl. Cisangkuy 62 Bandung 40115 Telp/Fax. (022) 7279435 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT); Filsafat dan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial cetakan 1, Bandung; Penerbit AIPI Bandung, 2009 xii + 204 hal. 21 cm x 14 cm termasuk gambar, daftar pustaka, dan indeks ISBN: 978 - 979 - 24 - 7479 - 4 I. Filsafat dan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial II. Kantaprawira, Rusadi III. Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Bandung IV. Puslit KP2W Lemlit Unpad BaB 9 Kata Pengantar P roses pendidikan itu akan merupakan investasi, karena akan selalu memakan energi dan waktu yang akan berbuah dan dipetik di masa depan. Kesungguhan di dalam menempuh dan meningkatkan berbagai jenjang pendidikan tersebut sudah pasti akan mempunyai dampak positif, baik bagi diri pribadi yang bersangkutan maupun bagi masyarakat luas sebagai pengusung budaya yang menjadi substratum-nya. Adalah merupakan kerugian besar apabila pendidikan itu hanya menciptakan suatu keadaan yang tidak membawa ke arah perubahan menuju kemajuan. Jangankan bila terjadi suatu kemunduran, dengan tetap berlangsungnya suatu keadaan yang “berjalan di tempat” atau “stasioner” saja akan berarti kerugian yang demikian besar. Dilihat dari satu individu saja, mungkin tidak terlalu dirasakan kerugian tersebut, namun dari sekian banyak manusia yang dihasilkan oleh berbagai institusi pendidikan di Indonesia ini; maka kerugian tersebut amatlah takterperikan besarnya. Kerugian waktu, materi, energi yang besar dan kerugian perkembangan budaya itu sebenarnya tidak perlu terjadi. Energi, materi dan waktu itu sesungguhnya bisa diinvestasikan untuk tujuan-tujuan lain dan dapat bermanfaat secara berlipat ganda. Dengan mendapatkan pembekalan yang tepat berkenaan dengan Kata Pengantar v filsafat dan metodologi untuk para mahasiswa program strata-1 (sarjana), strata-2 (magister) dan strata-3 (doktor), maka kerugian ketertinggalan budaya tersebut dapat dihindari. Dari pengalaman mengajar, menulis buku, meneliti dan mengaplikasikannya di berbagai tempat dan instansi; dirasakan “ada sesuatu yang kurang diperhatikan dengan sungguh- sungguh” oleh kita. Hal yang dianggap kecil ini adalah kita selalu tidak mau beranjak dari suatu kebiasaan. Kebiasaan tersebut adalah ternyata tidak akan pernah mengantarkan pada suatu pembaharuan yang bernilai. Dari waktu ke waktu hal demikian berjalan tanpa tantangan, kritisme dan akhirnya kita akan terjebak pada rutinitas. Yang rugi adalah masyarakat, karena tidak mendapatkan pakan-balik positif dari pendidikan. Apakah dengan yang rutin tersebut dapat ditemukan suatu pembaharuan dan perbaikan? Semua orang akan sepakat untuk menjawab, bahwa “discovery” dan “invention” itu hanya akan muncul dari institusi yang menyelenggarakan proses belajar dan mengajar yang baik dan bertanggung jawab. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu proses belajar- mengajar adalah dengan membangkitkan “rasa keingintahuan” (curiosity). Pembangkitan rasa ingin tahu lebih banyak dan lebih mendalam itu akan terjawab melalui peningkatan budaya-baca. Filsafat ilmu, kaidah-kaidah keilmuan dan metodologi serta metode-metodenya akan menjadi pengantar untuk bisa memahami sesuatu itu secara pas dan pantas. Dalam buku ini filsafat didekati dengan cara yang unik agar dapat mengenai sasarannya, yakni guna membangkitkan minat ilmiah. Kenyataan menunjukkan betapa banyak skripsi, thesis dan disertasi yang “say nothing”, karena dikerjakan tanpa sentuhan “rasa ingin tahu” dan tanpa upaya untuk selalu menyajikan yang terbaik (perfection). Yang diteliti seringkali dari topik itu ke itu juga. Keterbatasan akan teori yang dijadikan landasan seringkali vi Filsafat dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial menunjukkan kegersangan gagasan yang terjauh dari akan diperolehnya hal yang baru. Kemudian, metode yang dipakai ternyata hanya didasarkan pada “parrotism” atau “beo-isme”. Mengapa harus menggunakan metode kualitatif dan mengapa pula menggunakan uji statistik, atau sebaliknya? Semuanya itu kerapkali dilakukan tanpa kesadaran dan konsekuensi mengapa kita harus melakukan hal yang seperti itu. Dengan demikian, lebih lanjut diharapkan pemahaman akan filsafat, ilmu dan metodologi yang berselaras akan berakibat pada hasil-akhir dan kualitas suatu penelitian. Sementara itu kemajuan di dunia internasional demikian pesatnya. Apabila perkembangan ilmu di dalam negeri tidak digalakkan, maka kesenjangannya akan makin melebar. Khusus untuk turus ilmu-ilmu sosial, manfaat yang dirasakan oleh masyarakat perlu ditinjau-ulang. Untuk itu perlu diupayakan “revitalisasi” agar ilmu-ilmu sosial itu juga mempunyai daya-terap dan manfaat riel bagi masyarakat. Di samping itu ilmu-ilmu sosial perlu meningkatkan kemampuannya untuk membuat prediksi dan proyeksi ke depan. Agar peningkatan jenjang pendidikan itu menjadi makin bermakna, maka sebaiknya segala upaya itu terlebih dahulu didasarkan pada pemahaman akan filsafat ilmu dan metodologi yang memadai. Pemikiran dalam buku ini tidak terlepas dari jasa dan bantu- an serta pemikiran teman-teman sejawat para guru besar, dosen dan asisten dalam berinteraksi selama membimbing dan menguji para mahasiswa di berbagai strata dan di berbagai perguruan tinggi. Diskusi yang bernas kerap berlangsung dengan rekan saya Prof. Dr. B. Arief Sidharta yang lebih dahulu menekuni filsafat, terutama di masa lalu tatkala belajar bersama di “padepokan” Leiden, Belanda. Demikian pula “academic exercise” yang cerdas dilakukan dengan Prof. Dr. John Nimpoeno, diplom. psych. dan almarhum Drs. Suwardi Wiriaatmadja, M.A. serta almarhum Dr. Kata Pengantar vii Alfian yang begitu “resourceful”. Kebersamaan dengan mereka itu akan selalu menginspirasi saya untuk terus mengkaji ilmu. Demikian pula selama lebih kurang lima tahun kebersamaan dengan Prof. Dr. Komar Kantaatmadja, SH, LL.M., almarhum, di Pusat Studi Asia-Afrika Unpad, Gedung Merdeka Bandung, juga telah meninggalkan kesan akan pentingnya interaksi ilmiah dengan berbagai kalangan. Rasa terima kasih yang khusus ditujukan kepada Prof. Dr. H. R. Sri Soemantri Martosoewignyo, SH. yang tidak lelahnya mendorong dan mendukung penulis hingga menjadi guru besar dan kemudian dapat mengamalkan keahlian di Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2001-2007. Demikian pula terima kasih kepada Rektor, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Direktur Pascasarjana Universitas Padjadjaran di tempat mana saya mengabdi yang selalu memberi dukungan untuk mengembangkan ilmu. Tentunya banyak lagi yang berjasa dan menyumbang pemikiran, namun takdapat disebutkan satu persatu. Demikian pula, buku ini hanya mungkin tersaji di tangan pembaca, karena ketelatenan dan pengertian isteri saya, Etty A. Mardjoeki, S.H., Not. yang selalu setia mendampingi di saat susah dan senang. Begitu juga halnya bagi seluruh anak-menantu dan cucu-cucu yang menjadi buah hati yang menghibur. Untuk mereka semuanyalah rasa terima kasih ini ditujukan, mudah-mudah upaya kita mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Amin. Akhirnya buku ini mudah-mudahan dapat memenuhi harapan akan adanya salah satu bacaan alternatif dari sekian banyak buku sejenis, sehingga dapat memperkaya khasanah ilmu di nusantara. Bandung, 22 Maret 2009 Rusadi Kantaprawira viii Filsafat dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial
Description: