RIWAYAT BACAAN BASMALAH DALAM TAFSIR AL-DURR AL-MANTHU<R (Kritik Atas Penafsiran al-Suyu>t}i>) Disusun oleh: HAIDIR RAHMAN 12.402.1.006 Tesis Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir PASCA SARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR 2015 RIWAYAT BACAAN BASMALAH DALAM TAFSIR AL-DURR AL- MANTHU<R (Kritik Atas Penafsiran al-Suyu>t}i>) Haidir Rahman Abstrak Permasalahan bacaan basmalah di awal al-Fa>tih}ah di dalam shalat merupakan permasalahan yang seringkali diperbincangkan oleh para mufasir dalam berbagai literatur kitab tafsir. Di antara kitab tafsir yang mencantumkan permasalahan tersebut adalah Tafsir al-Durr al-Manthu>r karya al-Suyu>t}i>. Dalam kitab tersebut al-Suyu>t}i> mencantumkan riwayat-riwayat al-jahr bi al-basmalah tiga kali lebih banyak daripada riwayat-riwayat al-sirr bi al-basmahah. Perbedaan jumlah riwayat yang dicantumkan di dalam tafsir tersebut boleh jadi mengindikasikan pesan tertentu yang ingin disampaikan al-Suyu>t}i>. Terkesan bahwa riwayat al-jahr bi al-basmalah lebih ditampilkan dibandingkan riwayat al-sirr bi al-basmalah. Mengingat tafsir al-Durr al-Manthu>r merupakan kategori bi al-ma’thu>r, alasan lebih ditampilkannya riwayat-riwayat al-jahr dibandingkan riwayat al-sirr tidak dapat diketahui karena al-Suyu>t}i> tidak memberikan komentar terkait riwayat- riwayat yang ia cantumkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) alasan di balik lebih ditampilkannya riwayat-riwayat al-jahr bi al-basmalah dibandingkan riwayat-riwayat al-sirr bi al-basmalah dalam tafsir al-Durr al- Manthu>r, 2) implikasi dari lebih ditampilkannya riwayat-riwayat al-jahr bi al- basmalah dibandingkan riwayat-riwayat al-sirr bi al-basmalah dalam tafsir al- Durr al-Manthu>r. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif. Data-data dalam penelitian ini bersumber pada bahan-bahan kepustakaan yang terdiri dari: 1) sumber primer yaitu al-Durr al-Manthu>r dan karya-karya al-Suyu>t}i> yang lain, 2) sumber sekunder berupa kitab-kitab yang mendukung sumber-sumber primer. Data tersebut akan dikumpulkan dengan metode menelaah dan mencatat. Kemudian data-data tersebut akan dianalisis dengan metode analisis kritis. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini menyatakan: 1) alasan lebih ditampilkannya riwayat-riwayat al-jahr bi al-basmalah dibandingkan riwayat- riwayat al-sirr bi al-basmalah oleh al-Suyu>t}i> karena menurutnya riwayat-riwayat al-jahr bi al-basmalah lebih banyak dan lebih sahih. 2) Implikasi dari lebih ditampilkannya riwayat-riwayat al-jahr bi al-basmalah dibandingkan riwayat- riwayat al-sirr bi al-basmalah adalah tarji>h} al-Suyu>t}i> terhadap pendapat bahwa basmalah dibaca keras di dalam shalat. Kata Kunci: Basmalah, al-Jahr, al-Sirr, al-Suyu>t}i>. ii يطويسلا ماملإل روثنلما ردلا يرسفت في ةملسبلا ةءارق تاياور )يطويسلا ماملإا يرسفت ىلع ةيدقن ةسارد( نحمرلا رديح صخلم لوأ في ةلمسبلا ةءارق ةلأسم مهيرسافت في نورسفلما اهنع ملكت تيلا ةلأسلما نم ِّ يطويسلا دروأ دقو .يطويسلا ماملإل روثنلما ردلا يرسافتلا كلت نمو .ةلاصلا في ةتحافلا يطويسلا نأب عينصلا اذه رعشيو .ابه رسلا تاياور نم رثكأ ةلمسبلاب رهلجا تاياور هيف ِ لمو روثألماب يرسافتلا عاونأ نم يرسفتلا اذه ناكو .ياعلما نم نعم كلذ ءارو نم دارأ ً اذه فدهيف .ابه رسلا تاياور نم رثكأ ةلمسبلاب رهلجا تاياور هداريإ ببس هيف رهظي اذه في ابه رسلا تاياور نم رثكأ ةلمسبلاب رهلجا تاياور هداريإ ببس )1 :ةفرعلم ثحبلا حيجترلا رومأ نم هيلع بتتري ام ةفرعمو )2 ،باتكلا )1 :ينمسق لىإ هرداصم مسقنتو .ةيعونلا ةيبتكلما ةساردلا عون نم ثحبلا اذه اهلليح ثم رداصلما كلت نم تامولعلما ثحابلا عمجيف .ةيعرفلاو )2 ،ةيسيئرلا رداصلما .يدقنلا ليلحتلا ةقيرط ىلع تاياور هداريلإ ببسلا نأ انل ينبت )1 :لياتلا ونح ىلع ثحبلا اذه جئاتن تلد دقو نم حصأو رثكأ ابه رهلجا تاياور نأ وه ابه رسلا تاياور نم رثكأ ةلمسبلاب رهلجا .ةلاصلا في ةلمسبلا رهبج لوقلا حيجرت رملأا اذه ىلع بَّتر ت )2 .هدنع ابه رسلا تاياور َ َ َ يطويسلا ،رسلا ،رهلجا ،ةلمسبلا :ةسيئرلا تاملكلا iii The Tradition of Basmalah Recitation In al-Durr al-Manthu>r (Critisism of Suyu>t}i> Interpretation) Haidir Rahman Abstract The issue of basmalah reciticing in al-Fa>tih}ah in shalah is one of issues often discussed by the interpreters. One of exegesis books that speak to this issue is al- Durr al-Manthu>r by al-Suyu>t}i>, one of tradition based exegesis books. Al-Suyu>t}i> as the author of this book mentions al-jahr bi al-basmalah traditions more than al- sirr bi al-basmalah. The exellence quantity of al-jahr bi al-basmalah indicates that the author wants particular meaning behind it. Due to this book based on traditions, the reason behind al-jahr traditions more than al-sirr traditions can not be known by only seeing al-Durr al-Manthu>r. Because the author did not argued regarding mention of the traditions. This study aims of finding: 1)the reason of mention al-jahr traditions more than al-sirr tradition, and 2) the implication of it. This study was qualitative library research. The source of data in this study was devided into two: 1) primary source consisted of al-Durr al-Manthu>r and another Suyu>ti’s books, 2) secondary source consisted of books that support the primary sources. The data would be collected by reviewing that sources, and analyzed by a critical analysis techniques. The result of this study concludes : 1) the reason behind al-jahr traditions more than al-sirr traditions by al-Suyu>t}i> because the al-jahr traditions are more and more valid then the al-sirr traditions according to him. 2) the implication of it is al-Suyu>t}i> prefers the opinion that al-basmalah recited aloud in shalah. Keyword: Basmalah, al-Jahr, al-Sirr, al-Suyu>t}i>> iv v vi PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA Arab Indonesia Arab Indonesia أ ’ ط T{/t} ب b ظ Z{/z} ت t ع ‘ ث th غ gh ج j ف f ح H{/h} ق q خ kh ك k د d ل l ذ dh م m ر r ن n ز z و w ش sh ه h س S ي y ص S{/s} ء ’ ض D{/d} vii A. Beberapa hal yang ditransliterasi: Untuk menunjukan bunyi hidup panjang (madd) maka caranya dengan menuliskan coretan horisontal (macron) di atas huruf, seperti a>, i>, dan u>. ( ا, ي, dan و ). Bunyi hidup dobel (diphtong) Arab ditransliterasikan dengan menggabungkan dua huruf ‚ay dan ‚aw, seperti layyinah, lawwa>mah. Kata yang berakhiran ta>’ marbu>t}ah dan berfungsi sebagai s}ifah (modifier) atau mud}a>f ilayh ditransliterasikan dengan ah, sedangkan yang berfungsi sebagai mud}a>f ditransliterasikan dengan at. Setiap bahasa Arab, ataupun bahasa lainnya yang bukan bahasa Indonesia atau yang belum dimasukkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ditransliterasikan. Nama orang yang memang berbahasa Arab ditransliterasi dan tidak dicetak miring. Tetapi nama orang Indonesia yang berasal dari bahasa Arab tidak ditransliterasi. B. Beberapa contoh transliterasi: 1. Alif Lam Shamshiyyah ditulis “al” kemudian tanda pisah (-). Contoh: Kata “ملقلا” ditransliterasikan menjadi al-Qalam. 2. Alif Lam Qamariyyah ditulis “al” kemudian tanda pisah (-). Contoh: Kata “يطويسلا” ditransliterasi menjadi al-Suyu>t}i>. 3. Huruf H{amzah (أ) di awal seperti dalam kata “يطويسلأا” ditransliterasikan menjadi al-’Asyu>t}i>, ditengah seperti dalam kata “لئاسلا” viii ditransliterasikan menjadi al-sa>’il, dan di akhir seperti dalam kata “ءادفلا” ditransliterasikan menjadi al- fida>’. 4. Huruf ‘Ain (ع) di awal seperti dalam kata “ةقلاعلا” ditransliterasikan menjadi al-‘ala>qah, di tengah seperti dalam kata “يرعبلا” ditransliterasikan menjadi al-ba‘i>r, dan di akhir seperti dalam kata “عرفلا” ditransliterasikan menjadi al-far‘. 5. Al-Maqs}u>r dan al-Manqu>s} ma‘rifah ditransliterasi dengan huruf “n” di akhir kata, seperti “نعم في” ditransliterasi menjadi fi> ma‘nan, dan seperti ِ “ ع ار نم له” ditrasnliterasi menjadi Hal min ra>‘in. َ َ 6. Kata “ةبوت” ditransliterasi menjadi Tawbah. 7. Kata “هتلدأو يملاسلإا هقفلا” ditransliterasi menjadi Al-Fiqh al-Isla>mi> Wa Adillatuh 8. Kata “ دم” ditransliterasi menjadi Madd 9. Kata “يعرش صن” ditransliterasi menjadi Nas}s} Shar’i> 10. Kata “ثيدح” ditransliterasi menjadi Hadi>th ix C. Pengecualian Transliterasi Kalimat zikir ditransliterasikan bersambung, seperti: 1. ميحرلا نحمرلا للها مسب ditransliterasi menjadi bismilla>hirrah}ma>nirrah}i>m. 2. ينلماعلا بر لله دملحا ditransliterasi menjadi alh}amdulilla>hirabbil‘a>lami>n. 3. للها ناحبس ditransliterasi menjadi subh}a>nalla>h. 4. للها رفغتسأ ditransliterasi menjadi astaghfirulla>h. 5. بركأ للها ditransliterasi menjadi Alla>hu’akbar. x
Description: