ebook img

Revolusi Kemerdekaan Indonesia di Aceh (1945-1949) PDF

206 Pages·2016·24.56 MB·Italian
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Revolusi Kemerdekaan Indonesia di Aceh (1945-1949)

SERI PENERBITAN .10 MUSEUM NEGERI ACEH lEVOLUSI N MERDEKAAN IA 45 Ai Dr. T. Ibrahim Alfian. M. A. Drs. Zakaria Ahmad. Drs. Muhammad Ibrahim. Drs. Rusdi Snfi. Drs. Nasruddin SulaimanjT - *V—-v ; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Prove k Pengembangan Permuseuman Daerah istimewa Aceh BIBLIOTHEEK KITLV 0038 1218 OSS QZJ Oft/ SERI PENERBITAN 10 MUSEUM NEGERI ACEH REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA DI ACEH (1945-1949 J Penyusun : Dr. T. Ibrahim Alfian. M.A. Drs. Zakaria Ahmad. ^ jjgg U J K Drs. Muhammad Ibrahim. ^0^ <S> Drs. Rusdi Sufi. jj VOOR «« | Drs. Nasruddin Sulaiman. ^ ^ ^ / Drs. M. Isa Sulaiman. ' ^*°- »TOUf^Ê Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pengembangan Permuseuman Daerah Istimewa Aceh 1982 KATA PENGANTAR Seri Penerbitan Museum Negeri Aceh nomor 10 ini di terbit- kan dengan judul "REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA DI ACEH (1945 - 1949)". Penerbitan ini merupakan suatu hasil dari penelitian Sejarah yang dilakukan oleh sebuah team yang di mintakan oleh Museum Negeri Aceh. Team penelitian dan penyusunan naskah ini terdiri dari DR. T. Ibrahim Alfian, MA, Drs. Zakaria Ahmad. Drs. Muhammad Ibrahim, Drs. Rusdi Sufi Drs. Nasruddin Sulaiman dan Drs. M. Isa Sulaiman yang di koor dinir oleh Drs. Muhammad Ibrahim. Team di dalam melakukan penelitian ini telah mempergu- nakan sumber- sumber tertulis maupun sumber-sumber lisan. Peng- gunaan sumber tertulis melalui karya kepustakaan terhadap do- kumen-dokumen, majalah, surat kabar, serta buku-buku dan arti- kel yang terdapat di beberapa perpustakaan di Aceh seperti Museum Negeri Aceh, Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh, Universitas Syiah Kuala, IAIN Ar - Raniry, Kantor Gubernur Dae- rah Istimewa Aceh, dan lain - lain. Selain perpustakaan resmi ma- sih di pergunakan juga perpustakaan perorangan/pribadi. Demikian pula penggunaan sumber lisan telah dilakukan wawancara dengan sejumlah tokoh-tokoh masyarakat yang terlibat secara langsung/ ikut berperan pada masa revolusi kemerdekaan. Terhadap peng- gunaan ke dua sumber ini dapat dilihat pada daftar bacaan dan daftar informan. Penerbitan buku ini di biayai oleh Proyek Pengembangan Permuseuman Daerah Istimewa Aceh dengan persetujuan Kepala Museum Negeri Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data-data tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada umumnya dan Aceh pada khususnya, terutama pada periode perang kemerdekaan yang jarang di tulis secara lengkap. Data- data tersebut di dalam bentuk tertulis di sajikan melalui pener- bitan buku yang sederhana ini, sedangkan dalam bentuk visualisasi akan di sajikan melalui pameran di museum yang berbentuk foto-foto dokumentasi maupun diorama, karya ini berkaitan erat dengan rencana Museum Negeri Aceh untuk membangun gedung Pameran Wawasan Nusantara dan Pameran Perjuangan yang telah mulai dilaksanakan. Dalam penerbitan buku ini kami menyadari masih banyak yang belum sempurna, baik materi maupun teknik serta bentuk penyajiannya.Oleh karena itu saran - saran dari berbagai pihak dalam usaha perbaikan serta penyempurnaannya sangat kami harapkan. Pada kesempatan ini sudah pada tempatnya kami menyam- paikan terima kasih kepada Kepala Museum Neger' Aceh yang telah merestui penerbitan ini, pimpinan-pimpinan lembaga perpustakaan yang telah kami sebutkan di atas yang telah menye- diakan waktu membantu para peneliti, dan kepada para informan yang telah memberikan data-data yang sangat berharga dalam penyusunan buku ini. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih pula kepada para peneliti yang telah dengan bersusah payah serta kerja keras, sehingga telah berhasil mewujudkan karya ini se- cara nyata. Akhirnya, harapan kami semoga buku yang sederhana ini ada manfaatnya bagi kita sekalian. Banda Aceh, Nopember 1982, Proyek Pengembangan Permuseuman Daerah Istimewa Aceh P e m i m pin. (Drs. Nasruddin Sulaiman ) NIP. 13051846 5. KATA PENGANTAR Pada waktu wilayah kepulauan Indonesia sebelah barat diper- satukan di bawah naungan Kerajaan Sriwijaya (mulai abad ke 7 sampai abad 12), wilayah ini pernah mendapat serangan dari luar yaitu dari kerajaan Cola India. Dalam prasasti Tanjore (1030) yang memuat laporan ekspedisi Rajendra Cola Dewa I menyebutkan bahwa salah satu tempat yang turut diserang oleh kerajaan Cola tahun 1025 ialah Ilamuri decam. Dari sekian banyak tempat yang diserang oleh kerajaan Cola tersebut, Ilamuri decamlah yang memberi perlawanan yang paling sengit. Ilamuri decam ini dikemu- dian hari terkenal dengan nama Aceh. Permulaan abad 16 orang-orang Barat mulai melakukan eks- pansi ke seluruh pelosok dunia. Terkenallah pada masa itu bangsa Portugis dan Spanyol sebagai Conquistador. Malaka set < ousat perdagangan bangsa-bangsa Asia Tenggara dengan bangsa-bangsa lain diseluruh dunia ditaklukkan oleh Portugis pada tahun 151! Reaksi pertama terhadap penaklukan ini diberikan Dipati Unus dari kerajaan Demak berupa penyerangan terhadap Portugis di Malaka pada tahun 1512. Dalam sejarah tercatat 25 kali penye- rangan dari bangsa kita terhadap imperalisme Portugis yang bermukim di Malaka, 24 kali diantaranya telah dilakukan oleh kerajaan Aceh. Dalam kurun waktu 125 tahun konfrontasi bangsa kita dengan Portugis, telah melahirkan sejumlah tokoh-tokoh pe- juang bangsa kita seperti : Sultan Alaiddin Riayat Syah Al Qahar, Iskandar Muda, Laksamana Malahayati dan lain-lain. Pax Neerlandica yang dilaksanakan oleh pemerintah Kolonial Belanda mulai menguasai sebagian besar Wilayah Indonesia telah menjadikan Aceh sebagai sasaran akhir dari daerah-daerah yang akan ditaklukkan' Pelaksanaan rencana itu dilakukan pada tahun 1873. Seperti pada masa-masa yang lampau rakyat Aceh juga telah memberikan reaksi yang nyata terhadap perlakuan koloni- alisme. Karena harga kemerdekaan itu tetap mempunyai nilai yang 'tinggi dihati rakyat Aceh sepanjang zaman, maka Belanda terpaksa harus menanggung akibat yang cukup fatal yang tidak pernah mereka perhitungkan. Perang yang semula merupakan perang antara dua kerajaan telah berubah menjadi perang rakyat semesta yang berlangsung lebih dari setengah abad dan merupa- kan perang yang terlama dalam melawan penjajahan di Nusantara »ni. Perang yang memberi kebanggaan kepada seluruh bangsa Indonesia ini telah melahirkan pula tokoh-tokoh Pahlawan Nasio- nal Indonesia, seperti : Tgk. Cik Di Tiro, Teuku Umar, Cut Nyak Din, Cut Mutia dan lain - lain. Pergerakan kebangsaan Indonesia telah mengantar bangsa In- donesia kepintu gerbang kemerdekaan. Dalam periode ini rakyat Aceh pun telah ikut serta secara aktif. Sumpah Pemuda pada ta- hun 1928 telah diberi bentuk yang nyata, oleh sejumlah pemim- pin rakyat Aceh dalam suatu rapat di Deli Bioskop Koetaradja pada tahun 1931 telah melakukan suatu protes sehubungan dengan pemakaian bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada sekolah- sekolah rakyat, karena dianggap mem perlemah kan se mangat nasional yang sedang tumbuh akibat sumpah Pemuda tersebut. Sejumlah tokoh-tokoh pergerakan telah lahir pula seperti pahlawan nasional Teuku Nyak Arief dan lain - lain. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 telah menjadi beban tanggung jawab pada seluruh bangsa Indonesia un- tuk mempertahankan dan memeliharanya. Sejauh mana beban tang- gung jawab itu telah dilaksanakan oleh rakyat Aceh sebagai bahagian dari rakyat Indonesia, yang tak dapat dipisahkan, dapat dilihat diantaranya dari karya yang diterbitkan ini oleh Museum Negeri Aceh dengan judul "Revolusi Kemerdekaan Indonesia di Aceh". Berbagai usaha telah dilakukan oleh Museum Negeri Aceh un- tuk menanam semangat kebangsaan dan usaha memperkenalkan perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan. Di antara usaha yang dilakukan yaitu berupa pameran-pameran ten- tang kepahlawanan, penerbitan - penerbitan dan sebagainya. Penerbitan ini menipakan realisasi permulaan dari rencana yang lebih besar dalam rangka pembangunan gedung Pameran Wawasan Nusantara dan Pameran Perjuangan yang sedang dilak- sanakan. Persembahan Museum Negeri Aceh yang banyak cacat celanya ini kiranya akan berguna bagi masyarakat.

Description:
Banda Aceh: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982. — 173 p.Альфиан И., Ахмад З. и др. Индонезийская национально-освободительная революция в провинции Ачех, 1945-1949 гг. (на индонезийск. яз.)Daftar
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.