''Super smart society era sudah datang. TIdak terkecuali semua sektor harus beradaptasi. Era digital yang berfokus manusia sebagai pusatnya tentu akan memberikan pressure tambahan kepada para abdi layanan publik. Di perusahaan swasta, semua berbenah, kehadiran layanan digital omnichannel menjadi salah satu menu utama saat ini. Bagaimana membuat integrase dan kolaborasi antar entitas menjadi wajib. Tidak selalu organisasi dalam satu paying holding tertentu namun bahkan antar kompetitor pun terbuka untuk bermitra. Kuncinya satu, elemen transformasi digit al yang saling terkoneksi. Dari sisi pemerintahan pun juga tidak tinggal diam. Indonesia memiliki Peraturan Presiden No. 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Hadirnya kebijakan tersebut mengampu proses digitalisasi layanan publik yang selama ini dinilai belum optimal karena pengembangan yang masih silo, tidak terstandar, dan belum terintegrasi satu sama lain. Sejalan dengan hal itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 2024, Kementerian PANRB diamanatkan untuk dapat mewujudkan pelayanan publik berbasis elektronik yang terintegrasi. Jadi baik swasta maupun pemerintah semua bersiap diri untuk masuk ke dalam pusaran layanan berbasis society 5.0. benang merahnya adalah apapun transpformasinya maka manusia ali as SDM menjadi driver dan subyeknya sekaligus pengguna jasa/produknya. Kunci sukses Bagaimna mengundang semua stakeholder turut menjadi mitra di dalamnya. Partisipasi ini dimulai dari penetapan standar pelayanan, forum konsultasi publik, survei kepuasan pe langgan, inovasi pelayanan, integrasi pelayanan, pengaduan hingga evaluasi pelayanan.
Buku ini membahas dengan holistik dari hasil fundamental karakteritik pelayanan di era society 5.0 hingga menyajikan panduan praktis dari multi perspektif baik dari proce s , people dan psikologis. Hal ini akan memudahkan para pembaca memahami konsep dan praktek layanan di era Now Normal saat ini.