ebook img

psikologi lintas budaya PDF

135 Pages·2016·0.85 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview psikologi lintas budaya

BAHAN AJAR PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA Tim Penyusun: (cid:1) Yohanes Kartika Herdiyanto (cid:1) Naomi Vembriati (cid:1) David Hizkia Tobing (cid:1) Ni Made Ari Wilani (cid:1) Dewi Puri Astiti (cid:1) Ni Made Swasti Wulanyani (cid:1) I Made Rustika (cid:1) Adijanti Marheni (cid:1) Komang Rahayu Indrawati (cid:1) Putu Wulan Budisetyani (cid:1) Luh Kadek Pande Ary Susilawati (cid:1) Supriyadi (cid:1) Luh Made Karisma Sukmayati Suarya (cid:1) Tience Debora Valentina (cid:1) Made Diah Lestari Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PPPPRRRRAAAAKKKKAAAATTTTAAAA Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memperkenankan buku itu dituliskan untuk membantu para mahasiswa matakuliah Psikologi Lintas Budaya untuk memahami dan mendalami materi yang dibahas dalam matakuliah tersebut. Penyusunan buku ini masih sangat membutuhkan perbaikan dan penyesuaian dengan topik-topik terkini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan masukan maupun kritik demi perbaikan di masa yang akan datang. Selamat belajar. Denpasar, 21 Juli 2016 Tim Penyusun 2 DDDDAAAAFFFFTTTTAAAARRRR IIIISSSSIIII PRAKATA ................................................................................................................................................. 1 DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4 MATERI 1: PENGANTAR PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA ............................................................................. 8 MATERI 2: METODE PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA ................................................ 14 MATERI 3: ENKULTURASI ...................................................................................................................... 24 MATERI 4: BUDAYA DAN PROSES PERKEMBANGAN............................................................................. 34 MATERI 5: MATERI KOGNISI ................................................................................................................. 44 MATERI 6: BUDAYA DAN KESEHATAN .................................................................................................. 51 MATERI 7: BUDAYA DAN EMOSI ........................................................................................................... 61 MATERI 8: BUDAYA, BAHASA DAN KOMUNIKASI ................................................................................. 72 MATERI 9: BUDAYA DAN KEPRIBADIAN ................................................................................................ 83 MATERI 10: BUDAYA DAN ABNORMALITAS .......................................................................................... 93 MATERI 11: BUDAYA DAN GENDER .................................................................................................... 105 MATERI 12: SELF AND IDENTITY.......................................................................................................... 114 MATERI 13: INTERPERSONAL AND INTERGROUP RELATIONS ............................................................ 125 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 135 3 PPPPEEEENNNNDDDDAAAAHHHHUUUULLLLUUUUAAAANNNN 1. Manfaat Mata Kuliah Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada mahasiswa tentang dasar-dasar perilaku wisatawan berdasarkan teori-teori psikologi dan ilmu sosial yang lainnya. Mahasiswa juga disiapkan untuk menganalisis fenomena- fenomena sosial yang terjadi pada wisatawan dan penduduk local. Selain memberikan konsep- konsep tentang perilaku wisatawan, mahasiswa juga diharapkan mampu memahami dan dapat pula mengaplikasikan berbagai pendekatan penelitian pada bidang perilaku wisatawan tersebut untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul akibat turisme di sekitarnya. 2. Deskripsi Perkuliahan Mata kuliah ini secara garis besar akan membahas tiga hal utama, yaitu yang pertama adalah proses psikologis turis sebelum datang ke tempat wisata (sampai dengan proses menetapkan tujuan wisata yang akan dikunjunginya), yang kedua adalah proses psikologis yang dialami oleh turis maupun host saat turis sampai di tujuan wisata yang telah direncanakannya (sejak turis datang sampai dengan pulang dari tempat wisata), dan yang terakhir adalah proses yang dialami oleh turis maupun host setelah kunjungan wisata tersebut berlangsung. 3. Tujuan Instruksional Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester), mahasiswa dapat menunjukkan pemahaman yang komprehensif tentang dasar-dasar perilaku wisatawan berdasarkan teori-teori psikologi dan ilmu sosial yang lainnya. Mahasiswa diharapkan mampu untuk menganalisis fenomena-fenomena sosial yang terjadi pada wisatawan dan penduduk lokal (host). Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu memahami dan dapat pula mengaplikasikan berbagai pendekatan penelitian pada bidang perilaku wisatawan tersebut untuk memecahkan permasalahan- permasalahan yang timbul akibat turisme di sekitarnya. 4. Organisasi Materi Organisasi materi dapat dilihat pada jadwal perkuliahan. 5. Strategi Perkuliahan Strategi instruksional yang digunakan pada mata kuliah ini terdiri dari: 4 a. Urutan kegiatan instruksional berupa: pendahuluan (tujuan mata kuliah, cakupan materi pokok bahasan, dan relevansi), penyajian (uraian, contoh, diskusi, evaluasi), dan penutup (umpan balik, ringkasan materi, petunjuk tindak lanjut, pemberian tugas di rumah, gambaran singkat tentang materi berikutnya) b. Metode instruksional menggunakan: metode ceramah, tanya-jawab, diskusi kasus, dan penugasan lapangan dan penulisan paper. • Ceramah berupa penyampaian bahan ajar oleh dosen pengajar dan penekanan-penekanan pada hal-hal yang penting dan bermanfaat untuk diterapkan nantinya. • Tanya jawab dilakukan sepanjang tatap muka, dengan memberikan kesempatan mahasiswa untuk memberi pendapat atau pertanyaan tentang hal-hal yang tidak mereka mengerti atau bertentangan dengan apa yang mereka pahami sebelumnya. • Diskusi kasus dilakukan dengan memberikan contoh kasus/kondisi pada akhir pokok bahasan, mengambil tema yang sedang aktual di masyarakat dan berkaitan dengan pokok bahasan tersebut, kemudian mengajak mahasiswa untuk memberikan pendapat atau menganalisis secara kritis kasus/kondisi tersebut sesuai dengan pengetahuan yang baru mereka dapatkan. • Penugasan (berupa penugasan lapangan dan paper) diberikan untuk membantu mahasiswa memahami bahan ajar, membuka wawasan, dan memberikan pendalaman materi. Penugasan bisa dalam bentuk kunjungan ke lapangan (daerah wisata, bandara, hotel, dsb.), menulis tulisan ilmiah, membuat review artikel ilmiah, ataupun membuat tulisan yang membahas kasus/kondisi yang berkaitan dengan pokok bahasan. Pada penugasan ini, terdapat komponen analisis sosial, ketrampilan menulis ilmiah, berpikir kritis, penelusuran referensi ilmiah, dan ketrampilan berkomunikasi. c. Media instruksionalnya berupa: LCD projector, whiteboard, kertas plano, artikel aktual di surat kabar/internet/majalah/jurnal ilmiah, buku diktat bahan ajar, handout, dan kontrak perkuliahan. d. Waktu (per-SKS): 5 menit pada tahap pendahuluan, 40 menit pada tahap penyajian, dan 5 menit pada tahap penutup. e. Evaluasi: evaluasi formatif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. 6. Materi/Bacaan Perkuliahan Buku/bacaan pokok dalam perkuliahan ini adalah: A. Pearce, Philip L. (2005). Tourist Behaviour: Themes and conceptual schemes. NY: Channel view publications 5 B. Richard, G. and Munsters, W. (ed). (2010). Cultural tourism research methods. Cambridge: CAB International C. Reisinger, Y. and Turner, L.W. (2003). Cross-cultural behaviour in tourism: Concept and analysis. San Francisco: Butterworth Heinemann 7. Tugas Dalam perkuliahan, diberikan beberapa tugas sebagai berikut: a. Quiz diberikan secara tak terjadual kurang lebih 4 kali selama proses perkuliahan untuk menilai pemahaman mahasiswa dan absensi. Format soal quiz berupa pilihan ganda atau essay. b. Penugasan kunjungan lapangan diberikan secara berkelompok (maksimal 5 orang/kelompok). Tempat kunjungan lapangan dapat berupa tempat-tempat wisata, sarana transportasi umum (bandara, pelabuhan, terminal, dsb.), hotel, guide association, rumah sakit/klinik di tempat wisata, dan unit kepolisian wisata. 8. Kriteria Penilaian Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: Nilai dalam huruf Rentang skor A 80- keatas B 65-79 C 55-64 D 40-54 E kebawah -39 • Pembobotan nilai adalah sebagai berikut: Nilai Tugas & Quiz : 30% (kunjungan lap/interview, laporan & presentasi, quiz) UTS : 35% UAS : 35% • Program Studi Psikologi tidak mentolerir adanya kecurangan dalam ujian. Ujian Kuis, UTS, UAS adalah instrumen untuk menguji kemampuan mahasiswa dalam memahami mata kuliah. Apabila mahasiswa menunjukkan gerak-gerik mencurigakan selama tes-tes tersebut, atau ditemukan mencontek/memberikan contekan, akan mendapatkan pengurangan nilai 25% dari nilai yang diperolehnya untuk tes tersebut, dan pengurangan ini akan disampaikan secara terbuka pada waktu pengumuman nilai. Apabila mahasiswa ditemukan membawa/membuat (walaupun tidak 6 membuka) catatan selama tes-tes tersebut, baik berupa kertas, coretan di kursi, dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan mendapat nilai 0 untuk tes tersebut. • Presentasi ketentuan mendapatkan penilaian kehadiran sebagai berikut: - Setiap mahasiswa wajib hadir tepat waktu saat perkuliahan dimulai. Bagi yang terlambat melebihi 15 menit maka diperkenankan masuk tetapi tidak diperkenankan melakukan presensi. - Bagi mahasiswa yang jumlah presensinya kurang dari 75% dari jumlah kehadiran kuliah sebelum UTS (atau tidak hadir sebanyak 2 kali) maka orang bersangkutan tidak boleh mengikuti UTS (atau tidak hadir sebanyak 4 kali) maka orang bersangkutan tidak boleh mengikuti UAS. Larangan ini tidak berlaku apabila yang bersangkutan mengganti ketidakhadiran dengan menulis paper/tugas/makalah. 7 MMMMAAAATTTTEEEERRRRIIII 1111:::: PPPPEEEENNNNGGGGAAAANNNNTTTTAAAARRRR PPPPSSSSIIIIKKKKOOOOLLLLOOOOGGGGIIII LLLLIIIINNNNTTTTAAAASSSS BBBBUUUUDDDDAAAAYYYYAAAA A. Hakikat Pengetahuan dalam Psikologi 1. Penelitian Ilmiah Psikologi menggunakan penelitian ilmiah tentang manusia untuk mendapat pengetahuan bagaimana dan mengapa manusia bertingkah laku. Standar-standar minimal ketepatan logika ilmiah (scientific rigour) dibutuhkan dalam penelitian agar dapat memastikan kebenaran psikologis. 2. Parameter Pengetahuan yang dihasilkan dari pengetahuan psikologis terikat oleh parameter-parameter dan keterbatasan. Beberapa parameter yaitu : a. Parameter tugas (task) Parameter ini diberikan oleh partisipan penelitian. Misalnya, subjek diminta untuk meilai orang lain berdasarkan persepsinya. b. Parameter lingkungan Parameter ini adalah lataratau situasi penelitian dilakukan. Misalnya, di rumah sakit, pagi hari, dan suasana di rumah sakit saat ini. c. Parameter partisipan Parameter yang berkaitan dengan partisipan. Misalnya, suku, agama, pekerjaan, atau status sosial. 3. Kebenaran Psikologis Ialah pengetahuan yang berhasil bertahan melalui tantangan waktu dan melewati ujian eksperimen jaman. Kebenaran psikologis terjadi apabila meemukan hasil yang sama dalam serangkaian penelitian dimana kita memvariasikan parameter-parameter tugas, lingkungan, dan partisipasinya. Bila telah melibatkan orang-orang dari berbagai latar belakang, ras, sosial, ekonomi yang berbeda- beda namun tetap memperoleh temuan yang sama. B. Apa itu Psikologi Lintas Budaya dan Dampak pada Kebenaran Psikologis 1. Pengertian Psikologi Lintas Budaya Cabang psikologi yang menaruh perhatian pada pengujian berbagai kemungkinan batas-batas pengetahuan dalam memepelajari orang-orang dari budaya berbeda. a. Pengertian secara sederhana 8 Hanya tentang dilibatkannya partisipan dan latar belakang kultural yang berbeda dan pengujian pebedaan antar partisipan. b. Pengertian secara luas Pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip psikologi bersifat universal atau khas budaya. 2. Dampak pada kebenaran psikologis Penelitian tentang psikologi lintas budaya telah sejak lama dilakukan dan mulai populer belakangan ini dan dampaknya terhadap kebenaran psikologi mulai terlihat. C. Etik, Emik, Etnosentrisme Dan Stereotip 1. Etik Etik mengacu pada kebenaran atau prinsip yang universal. Dimana dalam hal ini kebenaran yang diketahui merupakan kebenaran bagi semua orang di budaya apapun. Contoh etik antara lain : matahari terbit dari timur, bumi itu bulat, bulan dan bintang muncul dimalam hari, awan berada di langit, air mengalir dari hulu ke hilir. 2. Emik Emik mengacu pada kebenaran yang bersifat khas budaya. Dimana dalam hal ini, kebenaran bagi budaya tertentu belum tentu kebenaran bagi budaya lain. Contoh emik antara lain : misalkan saja, ada budaya yang biasa menatap mata saat melakukan pembicaraan dengan orang lain, namun ada budaya yang tidak memperbolehkan melakukan kontak mata, disaat kedua budaya ini saling bertemu dan tidak memahami budaya satu sama lain maka akan terjadi salah persepsi. 3. Etnosentrisme Etnosentrisme merupakan cara pandang dan penafsiran terhadap orang lain dari kaca mata kultural kita sendiri. Contoh : berdasarkan contoh emik, orang yang berasal dari budaya yang biasa menatap mata lawan bicara, akan menafsirkan bahwa lawan bicaranya tidak sopan ketika tidak menatap matanya saat berbicara, begitu juga sebaliknya orang yang tidak biasa menatap mata akan menafsirkan lawan bicaranya tersebut tidak sopan. Penafsiran tersebut disebut etnosentrime. 4. Stereotip Stereotip adalah sikap, keyakinan, atau pendapat yang baku tentang orang-orang yang berasal dari budaya lain. Contoh : orang batak itu keras, orang timur itu cocoknya jadi satpam, orang solo itu lemah lembut, dll. Namun stereotip bisa menjadi berbahaya dan merusak bila kita 9 memegangnya dengan kaku dan menerapkannya secara pukul rata pada semua orang dari latar belakang budaya tertentu, tanpa menyadari kemungkinan adanya kekeliruan pada dasar-dasar stereotip tersebut maupun adanya perbedaan individual di dalam sebuah budaya. D. Beberapa Isu Khusus Tentang Metodologi Penelitian Lintas Budaya 1. Seseorang terhadap pengetahuan, dan kebenaran yang didapat dari penelitian sistematis yang memenuhi standar ketegaran ilmiah dan metodologis untuk memastikan kualitas pengetahuan dan kebenaran tersebut. 2. Penting untuk membahas beberapa isu yang relevan bagi bagi pelaksanaan penelitian lintas budaya. Diantara isu-isu tersebut adalah definisi operasional dari konsep budaya yang digunakan dalam penelitian, pengambilan sampel (sampling), ekuivalensi lintas budaya, perumusan pertanyaan penelitian dan penafsiran data, bahasa, lingkungan penelitian, serta kerangka respon. E. Definisi-Definisi Operasional Konsep Budaya 1. Budaya merupakan konglomerasi atau sekumpulan sikap, nilai, perilaku, dan keyakinan bersama, yang dikomunikasikan dari satu generasi ke generasi berikutnya lewat bahasa. 2. Budaya tidak musti merupakan ras ataupun kebangsaan. Budaya benar-benar merupakan sebuah konstruk sosiopsikologis. 3. Karena tidak menemukan cara untuk mengukur budaya pada level sosiopsikologis, sesuai dengan definisi tentang budaya, para peneliti terpaksa “merendahkan standar” kemampuan untuk benar-benar mengkaji perbedaan lintas budaya. E. Pengambilan Sampel (Sampling) 1. Kriteria apa yang bisa digunakan sebagai dasar untuk memutuskan apakah jumlah sampel sudah memadai sebagai representasi budaya tersebut atau tidak. Peneliti lintas budaya harus memberi perhatian khusus pada isu-isu sampling dalam menjalankan riset. 1. Disamping ketidakmampuan mengukur budaya pada level sosiopsikologis, bila ingin menarik kesimpulan tentang perbedaan kultural dari suatu sampel, peneliti lintas budaya perlu memastikan bahwa para peserta penelitian tersebut merupakan representasi yang memadai dari budayanya, apa pun budaya tersebut. F. Kesetaraan atau Ekuivalensi Lintas – Budaya 10

Description:
kabar/internet/majalah/jurnal ilmiah, buku diktat bahan ajar, handout, dan Teori oleh Hegel (Abad 18), mengurutkan semua masyarakat dalam skala K. Cultural Differences in Emotion (Perbedaan Budaya dalam Emosi).
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.