ebook img

Prof. Dr. Adler Haymans Manurung PDF

354 Pages·2016·44.9 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Prof. Dr. Adler Haymans Manurung

RAJA MANURUNG tu Tuan Sogar Manurung dan Pomparannya “MULAK MA OGUNG tu SANGKE NA” Prof. Dr. Adler Haymans Manurung PT Adler Manurung Press, September 2016 Sanksi Pelanggaran Pasal 44 Undang Undang Nomor 7 Tahun 1987 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan penjara paling lambat 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). ii RAJA MANURUNG tu Tuan Sogar Manurung dan Pomparannya “MULAK MA OGUNG tu SANGKE NA” @Prof. Dr. Adler Haymans Manurung, M.Com. Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang All rights reserved Cetakan Pertama: September 2016 Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Adler Manurung Press Design Cover : Adry Gracio Manurung Lukman Hasangapan Manurung Editor : Ir. Zulkarnaen Manurung Josua Manurung, SE X + 210 hal, 17,5 x 25 cm ISBN 978-979-3439-14-3 Dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari Penerbit. Dicetak oleh: Percetakan CV Rioma Isi diluar tanggung jawab percetakan iii Buku ini saya dedikasikan kepada: Ayah tercinta SAHAT MARULI MANURUNG dan Ibu tercinta yang melahirkan ku ANNA RIA br SIMANJUNTAK iv v vi Kata Pengantar Awalnya, buku ini akan diterbitkan pada April tahun 2015 ketika terjadi Bona Taon Punguan Tuan Sogar Manurung dohot Boruna (PTSMB). Buku ini diutamakan untuk pegangan pomparan Tuan Sogar Manurung dohot Boruna, tetapi adanya perkembangan diskusi sehingga buku ini melebar ke yang lebih besar karena belum ada buku sejenis yang sudah diterbitkan. Buku ini berjudul “RAJA MANURUNG tu Tuan Sogar Manurung dan Pomparannya: MULAK MA OGUNG tu SANGKE NA.” Judul buku ini sudah jelas menggambarkan ke arah mana isi buku ini ditulis karena penulisnya juga merupakan bagian dari Tarombo yang ditulis dalam buku ini. Buku ini menjelaskan tentang cerita kelahiran Raja Toga Manurung sebagai Raja di Sibisa dan mempunyai keturunan yang cukup banyak sekali. Raja Toga Manurung mempunyai anak 3 orang yang dilahirkan dua isteri serta dua orang perempuan yaitu Hutagurgur Manurung, Hutagaol Manurung dan Simanoroni Manurung. Salah satu anak keturunan dari Hutagurgur Manurung yaitu Tuan Sogar Manurung. Keturunan dari Raja Toga Manurung ini kebanyakan menjadi dukun besar dan dukun besarlah menjadi keinginan banyak orang pada waktu itu. Tuan Sogar Manurung sebagai salah satu keturunannya dan mempunyai kedukunan yang cukup terkenal dan disegani serta juga mempunyai anak yang banyak yaitu 10 orang dan isteri 8 orang (bukan dikawini secara bersama tetapi punya waktu selang) dan sangat terkenal dengan keberanian dan bisa mengobati orang sakit. Isterinya tersebut didapatkan dikarenakan mengobati wanita tersebut dan bayarannya sebagai isterinya. Bahkan isterinya yang membesarkan anak-anak yang dimilikinya dari isterinya tersebut sementara Tuan Sogar Manurung sukanya berkelana (maredang-edang) mengadu kedukunannya tersebut. Buku ini lebih banyak bercerita tentang Tarombo keturunan Tuan Sogar Manurung yang menjadi keturunan dari Banuluhung Manurung yang telah berpencar dari Janjimatogu, Gala-gala Pangkailan, Narumambing, Jangga, Doloksanggul ke daerah perantauan lain. Walaupun tujuan utama penulisan buku ini untuk memberikan pengetahuan kepada pomparan Tuan Sogar Manurung mengenai silsilahnya tidak akan lepas membahas tentang Manurung vii keseluruhan karena Tuan Sogar Manurung menjadi anak terkecil di Pomparan Banualuhung Manurung merupakan generasi ke-lima dari Toga Raja Manurung. Cerita dalam buku ini umumnya sebuah sejarah atau lebih sederhananya turi-turian karena materi yang didapat dari cerita dan buku yang diperoleh penulis. Sumber buku ini ada pada sebuah buku buku putih yang diketik ulang dari cerita orang tua yang sudah meninggal saat ini dalam Bahasa Batak. Penulis juga melakukan perjalanan yang panjang ke kampung- kampung asalnya marga Manurung untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai Marga Manurung tersebut. Buku ini seharusnya bisa lebih lengkap lagi bila diteruskan dengan biaya yang cukup memadai. Bila ada kekurangan buku terutama urutan partuturan (tarombo) yang tidak sesuai dengan apa yang dipesankan oleh natua-natua dan juga berbeda dengan milik orang lain, maka saya terlebih dahulu minta maaf karena bukan disengaja atau adanya persekongkolan dengan pihak lain tersebut, ada juga karena kemungkinan ada salah ketik dan tidak sesuai namanya. Buku ini merupakan awal dari sebuah buku Tarombo untuk marga Manurung dan akan diperbaiki dengan masukan dari beberapa pihak terutama partuturan yang kurang tepat. Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang merupakan pomparan Banualuhung Manurung yang banyak berdiskusi dengan penulis baik dalam bentuk rapat maupun diskusi berdua terutama Abang Kol. Marisi Manurung sebagai teman saya berdikusi dalam menulis buku ini sehingga banyak ide buku ini bisa terjadi. Saya sangat berterima kasih kepada Bapatua Op. Viona Manurung di Tuktuk Siadong, Bapauda Djamidin Manurung yang banyak memberikan buku untuk saya baca dalam memperkaya pengetahuan saya dan juga Bapauda Dr. Laurensius Manurung yang mendorong terus untuk menulis buku dan memberikan saran untuk memperbaiki yang selama ini belum jelas. Beberapa Anggi Doli seperti Bonafacius Manurung, Roy Manurung dan English Manurung serta haha doli Markus Manurung dan Gurgur Manurung yang menjadi teman diskusi dan banyak memberikan masukan dan saya ucapkan terima kasih. Semua pengurus Punguan Tuan Sogar Manurung periode 2011 – 2018 atas dukungan yang diberikan sehingga saya bisa menuliskan buku ini seperti Abang Zulkarnaen Manurung, Abang Sahat Manurung, Abang Hotman Manurung, Angginiba Anton Manurung, Sekretaris Umum Se Jadebotabek viii PTSMB, dan seluruh penasehat punguan tersebut. Semua, Bapatua, Bapauda, Abang, Anggi yang harus kerja keras untuk mendapatkan tarombonya sehingga bisa muncul di buku ini. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada isteri tercinta Rina Sitanggang yang selalu memberikan dorongan baik langsung maupun tidak langsung bahkan teman diskusi dalam segala bidang. Saya juga mengucapkan terimana kasih kepada boruku yang manis dan cantik Castelia Romauli Manurung dimana sekarang sedang menyusun Skripsi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Ucapan terima kasih juga kepada anakku yang pintar dan ganteng serta bijak Adry Gracio Manurung dimana saat ini sedang menempuh kuliah Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Design Cover dari buku ini dikerjakan Adry Gracio Manurung dan saya sangat mengagumi kreatifitasnya. Banyak waktu mereka yang tidak saya ikuti karena terkonsentrasi dan tersita waktu untuk menulis buku ini. Hormat saya, September 2016 Prof. Dr. Adler Haymans Manurung, M.Com, ME. SH. ix

Description:
dan 1 (satu) sarune (clarinet). Kelima gong tersebut berfungsi memberikan rhytmus yang konstan. Sarune dan taganing berfungsi memainkan melodi (lagu). Sementara Gondang dan odap berfungsi memberikan rhytmus variabel. Umumnya pemain dalam. 11 MA Marbun dan IMT Hutapea (1987);
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.