ebook img

pertentangan kelas di indonesia dalam novel bumi manusia karya pramoedya ananta toer PDF

19 Pages·2013·0.31 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview pertentangan kelas di indonesia dalam novel bumi manusia karya pramoedya ananta toer

PERTENTANGAN KELAS DI INDONESIA DALAM NOVEL BUMI MANUSIA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER Kajian Analisis Isi Strukturalisme Genetik dengan Penekanan Pada Unsur Penokohan Rony Pigome Dosen Program Studi Bahasa Inggris Universitas Satya Wiyata Mandala, Nabire-Papua Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pertentangan kelas di Indonesia dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Fokus dalam penelitian ini adalah Pertentangan Kelas di Indonesia dalam Novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, dengan subfokus: (1) Penokohan dalam novel Bumi Manusia sebagai mediator pandangan dunia Pramoedya Ananta Toer; (2) Pengelompokan tokoh-tokoh ke dalam kelas-kelas sosial berdasarkan faktor genetiknya; (3) Bentuk pertentangan kelas yang terdapat dalam novel Bumi Manusia; (4) Akibat pertentangan kelas terhadap manusia Indonesia; (5). Makna estetis pertentangan kelas dalam novel Bumi Manusia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis isi. Pendekatan yang digunakan adalah strukturalisme genetik. Sumber datanya adalah novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer. Kesimpulan hasil penelitian tentang pertentangan kelas di Indonesia dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer adalah usaha pengarang dalam mengungkapkan kondisi Indonesia ditengah arus politik dan ekonomi kapitalis. Dalam arus kapitalis, Indonesia terbagi dalam kelas-kelas sosial yang saling bertentangan antara kelas penguasa dengan rakyat bawah. Di tengah pertentangan ini, lahir kelas menengah yang kehadirannya merupakan pembelah kelas bawah. Kata Kunci: Novel Bumi Manusia, analisis isi, sastra, struktur genetik, pertentangan kelas. bahwa inti pendapat-pendapat para sarjana PENDAHULUAN antropologi itu menunjuk pada adanya tujuh Karya sastra adalah hasil cipta atau karya unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural manusia yang dapat dituangkan melalui ekspresi universal yaitu salah satu unsur kebudayaan berupa tulisan dengan menggunakan bahasa manusia adalah kesenian, yang didalamnya sebagai mediumnya. Selain itu, karya sastra juga termasuk sastra. Sebagai produk kebudayaan, merupakan hasil karya seseorang yang sastra dapat diartikan sebagai hasil pemikiran diekspresikan melalaui tulisan yang indah, sebuah masyarakat, yang dalam hal ini diwakili sehingga karya yang dinikmati mempunyai nilai oleh pengarang. Hal ini dapat diartikan bahwa estetis dan dapat menarik para pembaca untuk sastra merupakan manifestasi pemahaman menikmatinya dengan sepenuh hati, jiwa dan pikiran masyarakat terhadap budayanya yang raga. pada gilirannya karya sastra menjadi “cermin” Dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar, keadaan sosial masyarakat tempat karya sastra Soerjono Soekanto (1999:192-193) mengatakan itu lahir dan hidup. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 2, Juli 2011 108 Dalam perkembangannya, sastra dapat menyelami dan seolah-olah hadir dalam Indonesia menunjukkan kecenderungan cerita tersebut. tersebut. Hardjana (1991:71) mengatakan Pulau Buru menjadi saksi di mana bahwa dalam sastra Indonesia, munculnya Pramoedya telah memanfaatkan sejarah dengan roman tidak dapat dipisahkan dari tata baik dalam menulis karya-karyanya, terutama kemasyarakatan yang ada. Roman dalam sastra pada novel-novel yang ia ciptakan, salah satu Indonesia merupakan pengolahan data karyanya adalah novel yang bertajuk Bumi kemasyarakatan oleh kaum terpelajar Indonesia Manusia. sekitar tahun 20-an. Tata kemasyarakatan Dalam novel Bumi Manusia ini tersebut tidak hanya dicerminkan atau diuraikan dimanfaatkannya sebagai sejarah masa kebangkitan bangsa Indonesia pada awal abad dengan lukisan-lukisan yang rapi, rinci, dan ke 20. Hal ini didorong oleh kesadaran hidup, tetapi juga digarap dengan semangat Pramoedya akan kedudukan sejarah pada zaman yang menandai masa-masa kebangkitan perkembangan manusia. Ia menyadari dengan nasional. Dalam hal ini Hardjana memberikan slogan “The people must know their history” yang contoh Azab dan Sengsara, Sitti Nurbaya, dilontarkan Maxim Gorky, sastrawan Rusia Pertemuan dan salah Asuhan. Dalam keempat pendiri aliran sastra realisme sosialis. Suatu novel ini benar-benar dilukiskan masyarakat bangsa harus mengetahui sejarah bangsanya, Minangkabau secara jelas. Hal ini disebabkan karena kesadaran akan sejarah membawa rakyat penulisnya berasal dari Minangkabau yang untuk mampu berpikir secara dialektis (artinya sudah pasti mengetahui dan menghayati rakyat tidak lagi memandang sejarah sebagai persoalan-persoalan yang dihadapi sesuatu yang telah “selesai”, tetapi melihatnya masyarakatnya. Dengan demikian dapat sebagai realitas yang harus bergerak secara diasumsikan bahwa karya tidak lahir dari aktif), yang ditandai dengan kemampuan kekosongan sosial. memandang masa lampau, sekarang dan masa Dengan kenyataan demikian, sastra sering yang akan datang sebagai suatu kesatuan dijadikan objek dokumen suatu kurun waktu integral (Toer, 1963:15). atau peristiwa tertentu. Hal ini diungkapkan Konsepsi dalam karya sastra telah oleh Damano (1984:7) dalam mengungkapkan menjerumuskannya ke dalam prasangka negatif pandangannya tentang novel. Menurutnya yang berkepanjangan. Ia dianulir sebagai novel, sebagai genre utama sastra, dalam zaman sastrawan yang berideologi komunis. Prasangka industri ini, dapat dianggap sebagai usaha untuk ini diperburuk oleh tergabungnya Pramoedya menciptakan kembali dunia sosial ini: dengan lembaga kebudayaan LEKRA yang hubungan manusia dengan keluarganya, berdiri di bawah naungan Partai Komunis lingkungannya, politik, negara, dan sebagainya, Indonesia (PKI). Sejak itu buku-bukunya sehingga pendekatan sosiologi terhadap karya dilarang terbit oleh Pemerintah Indonesia, sastra yang banyak dilakukan saat ini menaruh bahkan Pramoedya sendiri mengalami perhatian besar pada aspek dokumenter sastra. hukuman penjara tanpa proses pertadilan. Di Seperti yang diungkapkan “The American luar dugaan, bukunya bisa lolos diterbitkan College Dictonary” (dalam Tarigan, 1984:164) secara diam-diam dan diterjemahkan ke dalam bahwa novel adalah suatu cerita prosa yang berbagai bahasa. Karena buku-bukunya ini, fiktif dalam panjang yang tertentu yang Pramoedya mendapat penghargaan dari dunia melukiskan para tokoh, gerak serta adegan internasional dengan penganugerahan Roman kehidupan nyata yang representatif dalam suatu Magsaysay Award for Journaslism, literature, and Creative Communications Arts di Manila tahuin alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau 1995, meskipun diwarnai aksi protes dari pihak kusut. Karya novel biasanya mengangkat sastrawan. berbagai fenomena yang terjadi dimasyarakat. Berdasarkan fenomena ini, menimbulkan Karya-karya yang menarik itu dapat banyak pertanyaan dalam pikiran peneliti untuk mempengaruhi jiwa para pembaca sehingga 109 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 1, Juni 2011 mengetahui apa sebenarnya yang menyebabkan Sesuai dengan masalah dan rumusan banyaknya novel-novel Pramoedya dilarang masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan diterbitkan oleh pemerintah pada masa orde untuk mengetahui dan memberikan baru tersebut. Hal inilah yang menjadi pemahaman yang lebih mendalam tentang penelitian peneliti untuk meneliti lebih jauh Pertentangan Kelas di Indonesia dalam Novel karya Pramoedya dalam novel Bumi Manusia Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. dengan melihat pertentangan kelas di Indonesia Manfaat penelitian dalam penelitian ini dengan melihat unsur-unsur penokohannya. a d a l a h m e m b e r i k a n p e m a h a m a n y a n g l e b i h Fokus dalam penelitian ini adalah mendalam kepada pengajar tentang karya sastra Pertentangan Kelas di Indonesia dalam Novel dan juga sebagai referensi dalam Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, mengembangkan karya sastra dan membuka dengan subfokus: (1) Penokohan dalam novel wawasan kepada para mahasiswa dalam Bumi Manusia sebagai mediator pandangan melakukan penelitian tentang karya sastra dunia Pramoedya Ananta Toer, (2) khusus penelitian lanjutan dari novel Bumi Pengelompokan tokoh-tokoh ke dalam kelas- Manusia karya Pramoedya Ananta Toer kelas sosial berdasarkan faktor genetiknya, (3) tersebut serta hasil penelitian ini juga Bentuk pertentangan kelas yang terdapat dalam memberikan sumbangan yang positif bagi novel Bumi Manusia, (4) Akibat pertentangan peneliti lainnya maupun penikmat karya sastra kelas terhadap manusia Indonesia, (5) Makna dalam memahami dan melakukan penelitian estetis pertentangan kelas dalam novel Bumi lanjutan. Manusia. Berdasarkan latar belakang masalah KAJIAN TEORI tersebut di atas, masalah utama yang menjadi 1. Novel fokus dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut: Dalam The American College Dictionary “Bagaimanakah Pertentangan Kelas di (Tarigan, 1984:164) bahwa novel adalah suatu Indonesia dalam Novel Bumi Manusia karya cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang Pramoedya Ananta Toer? tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak Pertanyaan penelitian digunakan untuk serta dengan adegan nyata representatif dalam memperoleh gambaran dan uraian tentang suatu alur atau suatu keadaan yang kacau atau bagaimana Pertentangan Kelas di Indonesia kusut. dalam Novel Bumi Manusia karya Pramoedya Dalam bahasa Jerman istilah novel yaitu Ananta Toer, maka dibuatlah pertanyaan novelle, dan secara harafiah novella berarti penelitian sesuai dengan subfokus penelitian sebuah barang baru yang kecil dan kemudian sebagai berikut. diartikan sebagai cerita yang pendek dalam 1. Bagaimanakah penokohan dalam novel bentuk prosa (Abrams dalam Nurgiyantoro, Bumi Manusia sebagai mediator 2000:9). pandangan dunia Pramoedya Ananta Unsur-unsur Intrinsik novel sebagai Toer? berikut: (a). Tema. Menurut Scharbach 2. Bagaimanakah pengelompokan tokoh- (Aminuddin, 2000:91) bahwa istilah tema tokoh ke dalam kelas-kelas sosial berasal dari bahasa latin yang berarti “tempat berdasarkan faktor genetiknya? meletakkan suatu perangkat”. Disebut demikian 3. Bagaimanakah bentuk pertentangan karena tema adalah ide yang mendasari suatu kelas yang terdapat dalam novel Bumi cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal Manusia? tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi 4. Apa akibat pertentangan kelas terhadap yang diciptakannya; (b) Alur atau plot. Menurut manusia Indonesia? Stanton (Nurgiyantoro, 2000:113) 5. Apa makna estetis pertentangan kelas mengemukakan bahwa alur atau plot adalah dalam novel Bumi Manusia? cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 2, Juli 2011 110 kejadian itu hanya dihubungkan secara segala mampu merekonstruksikan pandangan dunia akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau pengarang. Bukan seperti pendekatan Marxisme menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. yang cenderung positivistik dan mengabaikan Aminuddin (2000:83) mengutarakan bahwa kelitereran sebuah karya sastra. Goldmann plot atau alur adalah rangkaian cerita yang tetap berpijak pada strukturalisme karena ia dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa menggunakan prinsip struktural yang dinafikan sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh pendekatan marxisme, hanya saja, oleh para pelaku dalam suatu cerita; (c) kelemahan pendekatan strukturalisme Penokohan. Menurut Nurgiyantoro (2000:1164), diperbaiki dengan memasukkan faktor genetik istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan, di dalam memahami karya sastra (Rachmat watak dan perwatakan, atau karakter dan Djoko Pradopo. et al, 2002:60). karakterisasi. Istilah tersebut merupakan istilah Goldmann (dalam Teeuw, 2003:126:127) yang sama yang dipergunakan dalam menyebut metode kritik sastranya penokohan. Istilah tokoh merujuk pada strukturalisme genetik. Ia memakai istilah orangnya, dan pelaku cerita; (d) Latar atau strukturalisme karena lebih tertarik pada Setting. Latar atau setting menyangkut tempat, struktur kategori yang ada dalam suatu dunia waktu, dan situasi yang mendukung dalam visi, dan kurang tertarik pada isinya. Genetik, suatu cerita. Menurut Abrams (Nurgiyantoro, karena ia sangat tertarik untuk memahami 2000:216) latar atau setting adalah landas bagaimana struktur mental tersebut diproduksi tumpu, menyaran pada pengertian tempat, secara historis. Dengan kata lain, Goldmann hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat memusatkan perhatian pada hubungan antara terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan; suatu visi dunia dengan kondisi-kondisi historis (e) Sudut Pandang atau Point of View. Sudut yang memunculkannya. Kemudian, atas dasar pandang merupakan strategi, teknik, siasat, analisis visi pandangan dunia pengarang dapat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk membandingkannya dengan data dan analisis mengemukakan gagasan dan ceritanya. Menurut sosial masyarakat. Untuk menopang teorinya Aminudin (2000:90) titik pandang adalah cara tersebut, Goldmann membangun seperangkat pengarang menampilkan para pelaku dalam kategori yang saling bertalian satu sama lain cerita yang dipaparkannya; (f)Gaya Bahasa. sehingga membentuk apa yang disebut sebagai Istilah gaya menurut Aminuddin (2000:72) strukturalisme genetik. diangkat dari istilah style yang berasal dari Strukturalisme genetik tidak dapat lepas bahasa latih stillus dan mengandung arti leksikal begitu saja dari struktur dan pandangan “alat untuk menulis”. Gaya mengandung pengarang. Pandangan pengarang itu sendiri pengertian cara seorang pengarang dapat diketahui melalui latar belakang menyampaikan gagasannya dengan kehidupan pengarang (Faruk 1999:12 -13). menggunakan media bahasa yang indah dan Orang yang dianggap sebagai peletak dasar harmonis serta mampu menuansakan makna mazhab genetik adalah Hippolyte Taine dan suasana yang dapat menyentuh daya (Sapardi Djoko Damono dalam Zaenudin intelektual dan emosi pembaca. Fananie 2000:116). Taine mencoba menelaah 2. Strukturalisme Genetik sastra dari sudut pandang sosiologis. Menurut Taine, sastra tidak hanya sekedar karya yang Strukturalisme genetik merupakan bersifat imajinatif dan pribadi, tetapi dapat pula pendekatan yang biasanya digunakan dalam merupakan cerminan atau rekaman budaya, sosiologi sastra. Adapun tokohnya yang suatu perwujudan pikiran tertentu pada saat terkenal adalah goldmann. Lucien goldmann karya itu dilahirkan (Umar Junus dalam merupakan pelopor kritus modern penganut Zaenudin Fananie 2000:117). Fenomena aliran marxis dari Perancis (Saraswati, 2003:75). hubungan tersebut kemudian dikembangkan Pendekatan strukuralime genetik oleh Lucien Goldmann dengan teorinya yang merupakan satu-satunya pendekatan yang 111 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 1, Juni 2011 dikenal dengan Strukturalisme genetik kenyataan empiris. Ketiga, analisis yang (Zaenudin Fananie 2000:117). dilakukan menyangkut struktur yang sinkronis Strukturalisme-Genetik pada prinsipnya dan bukan yang diakronis. Keempat, adalah teori sastra yang berkeyakinan bahwa strukturalisme adalah metode pendekatan yang karya sastra tidak semata-mata merupakan antikausal (bukan sebab-akibat tetapi hukum suatu struktur yang statis dan lahir dengan perubahan bentuk) (Saraswati, 2003:75). sendirinya, melainkan merupakan hasil Untuk menopang teorinya Goldmann strukturasi struktur kategoris pikiran subjek mengemukakan seperangkat konsep dasar penciptanya atau subjek kolektif tertentu yang (kategori) yang saling berkaitan yang akhirnya terbangun akibat interaksi antara subjek itu membentuk strukturalisme genetik tadi. dengan situasi sosial dan ekonomi tertentu. Konsep dasar atau kategori itu adalah fakta Oleh karena itu, pemahaman mengenai struktur kemanusiaan, subjek kolektif, strukturasi, karya sastra, bagi strukturalisme genetik, tidak pandangan dunia, pemahaman penjelasan. mungkin dilakukan tanpa pertimbangan faktor- a. Fakta Kemanusiaan: (1) Fakta kemanusiaan faktor sosial yang melahirkan-nya, sebab faktor- adalah segala hasil aktivitas atau perilaku faktor itulah yang memberikan kepaduan pada manusia baik yang verbal maupun yang fisik. struktur itu (Goldmann dalam Faruk 1999 Fakta itu dapat berwujud aktivitas sosial, (b):13). aktivitas politik maupun kreasi kultural Penelitian strukturalisme genetik semula seperti filsafat, seni rupa, seni musik, dan dikembangkan di Perancis atas jasa Lucien seni sastra; (2) Goldmann menganggap Goldmann. Dalam beberapa analisis novel, bahwa fakta kemanusiaan merupakan suatu Goldmann selalu menekankan latar belakang struktur yang berarti, jadi ada strukturnya sejarah. Karya sastra, di samping memiliki dan ada artinya. Dikatakan mempunyai arti unsur otonom juga tidak dapat lepas dari unsur karena fakta kemanusiaan itu merupakan ekstrinsik. Teks sasta sekaligus respon dari subjek kolektif atau individual, mempresentasikan kenyataan sejarah yang sebagai upaya untuk mengubah situasi yang mengkondisikan munculnya karya sastra. Pada ada agar sesuai atau cocok bagi aspirasi dasarnya, pengarang akan menyarankan suatu subjek itu, yaitu dalam upaya mencapai pandangan dunia yang kolektif. Pandangan keseimbangan dengan dunia sekitar. tersebut juga bukan realitas, melainkan sebuah b. Subjek Kolektif. Pada konsep ini ditekankan refleksi yang diungkapkan secara imajinatif. bahwa fakta kemanusiaan di atas bukanlah Goldmann mengemukakan bahwa semua sesuatu yang muncul begitu saja melainkan aktivitas manusia merupakan respon dari subjek hasil dari aktivitas manusia sebagai subjek. kolektif atau individu dalam situasi tertentu Di sini pun Goldmann membedakan antara yang merupakan kreasi atau percobaan untuk subjek individual dan subjek kolektif. Subjek memodifikasi situasi yang ada agar cocok kolektiflah yang merupakan subjek dari fakta dengan aspirasinya. Sesuatu yang dihasilkan sosial dan historis. merupakan fakta hasil usaha manusia untuk c. Pandangan Dunia. Menurut Goldmann mencapai keseimbangan yang lebih baik dengan (dalam Saraswati, 2003:76-78)., pandangan dunia sekitarnya (Fananie, 2000:117). dunia adalah (1) kompleks menyeluruh dari Metode strukturalisme memiliki beberapa gagasan, aspirasi-aspirasi, dan perasaan- ciri. Pertama, perhatihannya terhadap keutuhan, perasaan, yang menghubungkan/mengikat terhadap totalitas. Yang menjadi dasar telaah anggota-anggota suatu kelompok sosial strukturalisme bukanlah bagian-bagian totalitas tertentu dalam suatu kesatuan dan yang itu, tetapi jaringan hubungan yang ada antara membedakannya dari kelompok-kelompok bagian-bagian itu, yang menyatuhkannya sosial yang lain. Dengan demikian, menjadi totalitas. Kedua, strukturalisme tidak pandangan dunia itu bukanlah kesadaran menelaah struktur permukaannya, tetapi individual, melainkan kesadaran kolektif. struktur yang ada di bawah atau di balik Pendekatan strukturalisme genetik Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 2, Juli 2011 112 menyatakan bahwa karya sastra tidak semata- (Suseno, 1999:112). Sedangkan menurut Lenin mata merupakan struktur yang statis dan lahir (Suseno, 1999:111), kelas sosial dianggap dengan sendirinya, tetapi tetapi merupakan jasil sebagai golongan sosial dalam sebuah tatanan strukturisasi struktur kategoris pikiran subjek masyarakat yang ditentukan oleh posisi tertentu penciptanya yang terbangun akibat interaksi dalam produksi. antarsubjek itu dengan situasi sosial dan ekonomi tertentu (Triyono, 1993:4). METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan strukturalisme genetik Penelitian terhadap karya ini hanya mungkin diterapkan pada karya sastra menggunakan metode kualitatif dengan teknik yang memiliki empat syarat. Pertama, karya analisis isi. Pendekatan yang digunakan adalah sastra yang merupakan karya besar atau agung. strukturalisme genetik. Kedua, objek merupakan karya sastra masa Penelitian ini merupakan penelitian lampau, tetapi syarat ini bukan merupakan studi pustaka, maka tempatnya bisa di mana prinsip, hanya sekedar pertanyaan fakta saja. saja dengan waktu penelitian selama 2 bulan. Ketiga, karya yang memiliki pandangan dunia Data tentang pertentangan nilai di pengarang duduk sebagai subjek individu yang Indonesia dalam novel Bumi Manusia memiliki subjek kolektif. Goldmann dikumpulkan untuk dianalisis secara deskriptif berpandangan bahwa tanpa pandangan dunia, agar mendapatkan gambaran bagai-mana cara novel besar tidak mungkin diciptakan. Keempat, pengarang menggambarkan pertentangan nilai karya sastra yang memunculkan tokoh tersebut. problematik (Damono, 1984:42-46). Sumber data penelitian ini adalah novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer, 3. Pertentangan Kelas terbitan Lentera Dipantara, Utan Kayu, Jakarta Dalam mengembangkan teorinya, Timur, Indonesia, cetakan ke 13, tahun 2008, Goldmann tidak terlepas dari teori marxis dan buku-buku lain yang berhubungan dengan meskipun dia menganggap teori sosiologi novel Bumi Manusia. sasatra marxis terlalu reduksionis dan simplistis Pendekatan yang digunakan dalam dan searah, karena persoalan yang bersangkut penelitian ini adalah pendekatan struktural paut dengan hubungan antara kesusastraan genetik dengan langkah-langkah sebagai dengan masyarakat merupakan persoalan berikut: (1) Membaca novel secara intensif, (2) komplek (Faruk, 1994:10). Meskipun demikian, Menganalisis struktur novel, (3) Membuat Goldmann mengakui teori kelas marxis, kesimpulan tentang pertentangan nilai di karrena ia menganggap pengertian kelas ini Indonesia berdasarkan struktur novel Bumi telah terbukti dalam sejarah sebagai kelompok Manusia, dan (4) Menyususn laporan penelitian. tyang telah menciptakan suatu pandangan yang menyeluruh tentang kehidupan dan yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN memengaruhi perkembangan sejarah umat manusia (Faruk, 1994:15). Oleh karena itu ia 1. Penokohan Dalam Novel Bumi Manusia menspesifikasikan subjek kolektif sebagai kelas Tokoh-tokoh yang ditampilkan tidak sosial menurut pengertian ini. kurang dari dua puluh orang dan tokoh-tokoh Pencetus teori kelas, Marx hanya ini memiliki karekter yang beraneka ragam mengemukakan bahwa sebuah kelas naru di dengan latar belakang yang berbeda pula, yang dianggap kelas dalam arti sebenarnya apabila dapat diuraikan berikut. dia bukan hanya ‘secara objek’ merupakan golongan sosial dengan kepentingan sendiri, a. Nyai Ontosoroh melainkan juga ‘secara subjektif’ menyadari diri Nyai Ontosoroh bernama asli Sanikem. sebagai kelas, sebagai golongan khusus dalam Nama Nyai Ontosoroh ia dapat setelah masyarakat yang mempunyai kepentingan- berdirinya perusahan Boerderij Buitenzorg. Ia kepentingan spesifik serta memperjuangkannya terlahir sebagai anak seorang juru tulis 113 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 1, Juni 2011 perkebunan milik Tuan Herman Mellema, pun yang tidak berhubungan dengan keluarga Sastrotomo. Orang tuanya telah menjadikan dan perusahaannya. dirinya sebagai nyai-nyai sebagai penukar untuk b. Minke jabatan ayahnya sebagai kasir perkebunan. Oleh karena itu, ia sangat mendendam terhadap Minke (bukan nama asli) lahir dari orang tuanya tersebut. “Ya Ann, aku telah keluarga bangsawan. Dia memiliki gelar mendendam orang tuaku sendiri” (hlm. 80) bangsawaan di depan namanya, tetapi dia tidak Kedendaman saja dirasakan belum pernahmemakainya. Ia sekolah di HBS, yang cukup, karena bagaimanapun hidupnya sebagai dengan demikian dia mendapat pengajaran cara nyai-nyai harus berjalan, maka ia berusaha Belanda. Dia banyak mengenal ilmu untuk menjadi nyai-nyai yang baik, yang selalu pengetahuan dan teknologi yang telah menuruti kemauan tuannya. Sebagai nyai-nyai, berkembang saat itu dari sekolahnya. Selain ia termasuk nyai-nyai yang beruntung karena mendapat pelajaran, ia juga dituntut untuk Tuan Herman Mellema adalah seorang tuan berperilaku sebagaimana adat dan kebiasaan yang baik dan menghormatinya. Ia banyak Eropa. Mau tidak mau hal ini telah melahirkan mendapat pelajaran yang hanya layak dipelajari paham yang berseberangan dengan paham wanita Eropa dari tuannya ini. keluarganya. Mau tidak mau hal ini telah melahirkan telah melahirkan paham yang “Akan kubuktikan pada mereka, apapun yang berseberangan dengan paham keluarganya. telah diperbuat atas diriku, aku harus bisa Keluarganya penganut budaya Jawa yang lebih berharga daripada mereka, sekalipun fanatik, terutama ayahnya yang kemudian hari hanya sebagai nyai” (hlm. 80). diangkat menjadi bupati. Dari pemahamannya Berbekal pelajaran yang ia dapat dari tentang budaya Eropa, Minke menganggap tuannya, ia bertekad untuk bisa menunjukkan budaya Jawa yang dianut keluarganya sudah integritas dirinya. Ia tidak ingin menjadi seorang tidak relevan dengan perkembangan zaman. nyai-nyai biasa. Kekerasan tekadnya semakin Zaman yang telah ia kenal adalah zaman kuat setelah tragedi yang menimpa keluarganya. modern yang tentu saja diikuti dengan Tragedi yang dimaksud adalah ketika putra peradaban yang modern pula. Budaya Jawa Tuan Herman Mellema datang dengan sangat baginya sudah merupakan budaya yang sangat tidak sopan mendakwanya sebagai perempuan kolot dan sangat menyiksa. Watak ini terlihat yang telah merebut suami dari istrinya dan ketika Minke harus merangkak sambil menuntut semua yang menjadi haknya. Pada menunduk ketika menghadap panggilan bupati saat itu pula ia kehilangan rasa hormat terhadap yang ternyata adalah ayahnya sendiri. “Sungguh temam-teman sekolah akan tuannya karena ia melihat tuannya tidak dapat menertawakan aku sekenyangnya melihat bersikap tegas atas semua perlakuan Maurits sandiwara bagaimana manusia, biasa berjalan Mellema terhadapnya. sepenuh kaki, di atas telapak kaki sendiri, “Sejak detik itu, Ann, lenyap rasa hormatku sekarang harus berjalan setengah kaki, dengan pada ayahmu. Didikannya tentang harga diri bantuan dua belah tangan. Ya Allah, kau nenek dan kehormatan telah jadi kerajaan dalam moyangku, apa sebab kau ciptakan adat diriku. Dia tidak lebih dari seorang menghina martabat turunanmu sendiri begini Sastrotomo dan istrinya. Kalau Cuma sampai macam? Tak pernah terpikir olehmu, nenek di situ bobotnya dalam menghadapi ujian moyang yang keterlaluan! Keturunan bisa lebih sekecil itu, tanpa dia pun aku dapat urus anak mulia tanpa menghinakan kau! Sial dangki! -anakku seorang diri” (hlm. 93-94). Mengapa kau sampai hati mewariskan adat semacam” (hlm. 116-117). Sejak saat itu, Nyai Ontosoro menjalankan perusahaannya dan mengurus Pengetahuan tentang perkembangan anak-anaknya dengan penuh tekad dan teknologi yang kebetulan lebih banyak dendam. Ia berkembang menjadi wanita kuat ditonjolkan di Eropa menambah dan tidak mau menaruh kepercayaan pada siapa kekagumannya terhadap Eropa. Eropa Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 2, Juli 2011 114 dianggapnya sangat memperhatikan dikirim ke Afrika untuk memimpin peperangan. kemanusiaan. Baginya, mereka telah memiliki Maurits Mellema berusaha memperoleh peradaban yang sangat tinggi. Dia sangat warisan atas kekayaan yang telah menjadi hak bangga dapat bergaul dan mengetahui Nyai Ontosoroh dan anak-anaknya. Untuk peradaban orang-orang Eropa. memperoleh warisan itu, ia berusaha dengan “Tentu dada ini menjadi gembung. Aku belum cara yang sangat licik. Ia memanfaatkan pernah ke Eropa –benar tidaknya ucapan Tuan kelemahan kedudukan Nyai Ontosoroh. Direktur aku tak tahu. Hanya karena menyenangkan aku cenderung d. Ayah Minke mempercayainya. Lagi pula semua guruku Ayah Minke adalah seorang penganut kelahiran sana, dididik di sana pula. Rasanya fanatik budaya Jawa, khususnya budaya yang tak layak tak mempercayainya guru . . . Oleh hidup dalam lingkungan bangsawan. Kebesaran masyarakat Eropa, terpelajar dan Indo bangsawaan ditandai dengan kesetiaannya dianggap terbaik dan tertinggi nilainya di seluruh Hindia Belanda. Maka aku harus kepada feodalisme. Dia berusaha memelihara mempercayainya” (hlm. 2). budaya ‘berkuasa’ sebagai ciri khas bangsawan feodal. Ia tidak mau disamaratakan dengan Kemudian Minke telah melahirkan orang-orang biasa yang menjadi bawaannya, penilaian-penilaian yang polos. Akan tetapi paham ini disimbolkan dalam tata cara kemudaannya pula yang kemudian penyembahan kawula kepadanya pada saat mengantarkannya pada persoalan-persoalan menghadap petinggi mereka. sulit, yang kemudian hari akan membentuknya Pada sisi lain, ayah Minke, yang kemudian menjadi pemuda terpelajar yang dewasa. Atas diangkat menjadi Bupati B, merasa dirinya ajakan Robert Suurhof, Minke berkenalan terlalu rendah bila berhadapan dengan orang- dengan Annelies, gadis Indo yang cantik tiada orang Eropa. Eropa dianggapnya sebagai orang tandingan. Pada saat yang sama, ia juga -orang yang telah menebar jasa bagi berkenalan dengan Nyai Ontosoroh, ibu kekuasaannya, sehingga mereka harus disegani. Annelies. Kecucukannya telah menyeretnya ke Jika sudah demikian, segala keputusan orang dalam persoalan pelik keluarga Nyai Eropa, baginya dianggap sebagai perintah yang Ontosoroh. tidak bisa dibantah. Ia menganggap Eropa Keanehan keluarganya nyai-nyai ini adalah lambang kebesarannya, sehingga berpengaruh terhadap pembentukan karakter berhubungan dengan Eropa dengan sendirinya Minke. Karena tinggal bersama keluarga ini, ia telah menambah poin bagi martabatnya, hal ini jadi mengetahui persoalan yang terjadi dalam terlihat pada saat Minke mendapat undangan keluarga tersebut, ia juga merasa ikut dari Assisten Resident Herbert de la Croix, semua bertanggung jawab untuk menyelesaikan kesalahan yang telah didakwakan kepada persoalan-persoalannya. Dalam menangani Minke, terampuni dengan sendirinya (hlm. permasalahannya ini, intelektualitas Minke 142). merasa tertantang. Sebagai golongan intelektual, e. Robert Suurhof ia merasa memiliki tuntutan tersendiri dalam menghadapi berbagai persoalan. Robert Suurhof adalah teman sekelas Minke di HBS. Dia selalu merasa lebih tinggi c. Maurits Mellema dari Minke dengan kewarganegaraan Belanda Maurits Mellema adalah anak tunggal yang ia peroleh. Pada hal kewarganegaraan itu Herman Mellema dari perkawinan sahnya ia peroleh hanya karena lahir di atas kapal Van dengan Amilia Mellema Hammers. Pada surat- Heemskerk yang sedang berlabuh di Tangjung surat Sarah dan Miriam De la Croix untuk Perak. Sedangkan bapak dan ibunya seorang Minke, dikatakan bahwa Maurits Mellema Indo (hlm. 8). Tidak hanya itu, dia bahkan adalah bekas pasukan perang Belanda yang membenci Pribumi, apalagi si Pribumi itu lebih 115 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 1, Juni 2011 maju dari padanya. Dia selalu membuat untuk Ia bermimpi ingin menjadi seorang Eropa meyakinkan bahwa dia lebih baik dari seorang sepaerti ayahnya. Baginya, menjadi Eropa jauh Minke. akan lebih baik daripada menjadi pribumi. Kekalahannya dalam persaingan dengan Pilihan Robert ini terbentur pada Minke untuk mendapat perhatian Annelies kenyataan. Ibunya yang pribumu telah berhasil tidak mengurangi kesombongannya. Pada pesta menjadi pengusaha dan menguasai urusan perkawinan Minke dan Annelies, ia keluarga, serta menjadi nyonya rumah yang menghadiahkan sebuah cincin berlian yang menguasai semua harta keluarga. Sedangkan sangat besar meskipun untuk itu ia harus Robert melihat orang yang justru ia banggakan menggali kuburan Cina. Pada suratnya, ia juga telah menjadi gila dan pecandu ‘pelesir’ di mengatakan akan berlayar ke Eropa untuk rumah pelesiran Baba Ah Tjong. Ia kehilangan meneruskan sekolahnya. Pada kemudian hari, sandaran hidup. Gengsinya terlalu tinggi untuk menurut berita Jufrouw Magda Peters, Robert mengikuti aturan main nyonya rumah. bekerja di kapal layar. Di tengah kebimbangannya, Minke hadir dengan membawa kebesaran HBS-nya. Robert f. Babah Ah Tjong tidak menyukai kehadiran Minke. Ia Babah Ah Tjong adalah seorang warga menganggap Minke langsung sebagai saingan Cina yang usahanya membuka rumah pelesiran. beratnya sebagai ahli waris kekayaan keluarga Rumah pelesiran itu terletak bersebelahan karena Minke langsung mendapat tempat di dengan rumah dan perusahaan keluarga hatinya ibu dan adiknya. Dengan membawa Herman Mellema dan Nyai Ontosoroh. Ia kebimbangannya, ia terjebak ke dalam membuka rumah pelesirannya hanya pada kenikmatan semu yang ia dapat dari rumah waktu-waktu tertentu. pelesiran tempat ayahnya mendekam selama Berdasarkan pengakuannya di depan lima tahun. pengadilan kulit putih, Babah Ah Tjong terlibat h. Kakak Minke dalam pembunuhan Herman Mellema. Motif pembunuhannya sendiri tidak dijelaskan. Ia Kakak Minke adalah siswa SIBA (School hanya mengaku bahwa secara sengaja voor Inlandsche Bestuur-sambtenaren), sekolah mencampurkan racun pada minuman Herman calon Pejabat Pangreh Praja. Sebagai siswa Mellema. Racun itu akan membunuh secara SIBA ia dicetak untuk menjadi amtenar yang perlahan-lahan orang yang meminumnya. akan menjadi pejabat pemerintahan pribumi. Pengakuan Babah Ah Tjong tentang Menjadi pejabat pemerintahan berarti menjadi pembunuhan itu telah membebaskan Nyai priyayi terhormat. Oleh karena itu, ia selalu Ontosoroh dari tuduhan membunuh tuannya. menjaga tradisi kepriyayian untuk terus menjaga Atas pengakuannya ini, Babah Ah Tjong wibawanya. dihukum sepuluh tahun ditambah denda untuk Sebagai orang yang berjiwa priyayi, ia biaya pengadilan dan pengobatan terhadap tidak menyukai sikap Minke yang ke Barat- penyakit yang dihidap Maiko, serta kerja paksa. baratan. Ia menganggap adiknya sudah bukan Jawa karena hal itu sangat menyalahi tradisi g. Robert Mellema keluarganya. Sebaliknya, oleh Minke, ia Robert Mellema adalah anak pertama dianggap sebagai intelek-tual pengecut. Nyai Ontosoroh dengan Tuan Herman 2. Pengelompokan Tokoh - tokoh ke Mellema (berarti kakak kandung Annelies dalam Kelas-kelas Sosial Berdasarkan Mellema). Tidak seperti Annelies, Robert Faktor Genetiknya Mellema sangat membenci ibunya karena ia seorang pribumi. Ibunya juga dianggap sebagai Struktur penokohan Bumi Manusia penghalangnya dalam mencapai cita-citanya mengindikasikan bahwa terdapat disfungsi untuk menjadi awak kapal sebagai orang Eropa, sistem dalam struktur masyarakat Indonesia, karena ibunya telah mengeluarkannya dari ELS. yang kemudian melahirkan kelas-kelas sosial. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 2, Juli 2011 116 Dalam teks Bumi Manusia, tokoh-tokoh wajar, sedangkan hukum kolonial akan tergolong ke dalam stratifikasi kelas masyarakat. menghukum manusia dengan tingkat usaha itu Kelas sosial tertinggi diduduki oleh p[enduduk dalam melawan kolonialisme. kulit putih, setelah itu menyusul golongan Indo, Maurits Mellema memiliki dendam dan warga Asia Timur (dalam hal ini Cina), ambisi pribadi terhadap Nyai Ontosoroh, si bangsawan-bangsawan lokal, kaum intelektual, pribumi nyai-nyai ayahnya. Karena ia seorang dan rakyat biasa. Juga mengingat pendapat Belanda dan yang menjadi sasarannya adalah Pramoedya mengenai ciri karya sastra realisme pribumi, ia mendapat dukungan penuh dari sosial, Pemerintah Hindia Belanda dan pengadilan “Realisme sosial . . . dalam menghadapi Amsterdam untuk mendapatkan ambisinya. persoaln masyarakat mempergunakan Keabsahan pengadilan Amsterdam dan pandangan yang struktural fundamental, keabsolutan perintah pemerintah Hindia mendapatkan kontradiksi pokok dan Belanda ia jadikan alat untuk meyakinkan mengikuti gerak-gerik kontradiksi sosial yang dirinya bahwa ia adalah orang yang paling kurang pokok . . .” (Kurniawan, 1999:146). berkuasa di atas orang-orang pribumi semacam Nyai Ontosoroh dan lainnya. Ia menyadari Kontradiksi sosial dalam konteks di atas bahwa di bawah Hukum Eropa, orang-orang mengacu pada pengertian pertentangan kelas. pribumi tidak akan dapat berbuat apa-apa. Ia Kontradiksi sosial oleh Pramoedya dikatakan menggenggam hidup-matinya pribumi, karena sebagai kontradiksi struktural fundamental di ia menyadari bahwa itu sudah seharusnya dalam kehidupan sosial anatara kelas penghisap terjadi. dan kelas terhisap, kelas penindas dan kelas tertindas, serta golongan yang terlibat di b. Bangsawan (Bupati B, Tokohnya: Ayah dalamnya. Minke) Golongan-golongan masyarakat dalam Pada masa penjajahan, Bupati adalah Bumi Manusia, dengan memperhatikan struktur kedudukan tinggi dalam sistem kekuasaan masyarakat Indonesia yang dimaksud oleh feodalisme Jawa. Orang-orang atau keluarga Pramoedya dan pendapat tokoh kelas yang terlibat dalam kekuasaan ini termasuk ke menengah Indonesia lainnya, dapat dikatakan dalam golongan bangsawan meerupakan kaki sebagai refleksi struktur masyarakat Indonesia. tangan Belanda, karena melalui pemanfaatan Kelas-kelas yang dimaksud adalah kelas loyalitas rakyat terhadap Bupati, Belanda secara penguasa, kelas pendatang (dalam hal ini warga tidak langsung telah menguatkan kekuasaan etnis Cina), bangsawan-bangsawan lokal mereka terhadap pribumi. (birokrat pemerintahan), intelektual, dan rakyat biasa. c. Timur Asing (Pedagang, Tokohnya: Babah Ah Tjong) a. Penguasa (Tokohnya: Maurits Mellema) Pada masa penjajahan Belanda, kolonial Maurits Mellema dapat Belanda membagi masyarakat Hindia Belanda dikatakan sebagai penguasa karena ia adalah menjadi tiga golongan besar berdasarkan ras, seorang Belanda, kulit putih totok. Dalam yaitu Europeanen (semua kulit putih), Vreemde cerita, kulit putih, apalagi warga Belanda atau Oasterlingen (Timur asing termasuk Cina, Arab, Hindia Belanda, memiliki kedudukan dan dan India), dan Inlanders (golongan pribumi) derajat lebih tinggi dibandingkan dengan Indo (Siong,1962:30). atau pribumi. Orang-orang kulit putih Para pedagang Cina memiliki sifat rajin, mendapat perlindungan kuat dari hukum ulet, dan cerdas dan mereka memiliki hubungan Eropa. Hukum Eropa yang dipakai itu sendiri perdagangan baik dengan pribumi. Dengan bukan hukum yang bersifat universal tetapi demikian, pedagang Cina mengetahui seluk hukum yang bersifat kolonial. Hukum yang beluk perdagangan pribumi. Hal ini membawa universal memandang atau menghukum keberuntungan bagi Belanda dalam usahanya manusia yang melakukan kesalahan secara 117 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 1, Juni 2011

Description:
waktu-waktu tertentu. Berdasarkan pengakuannya di depan pengadilan kulit putih, Babah Ah Tjong terlibat dalam pembunuhan Herman Mellema.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.