ebook img

perencanaan struktur gedung baja-beton komposit aman gempa PDF

18 Pages·2014·0.54 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview perencanaan struktur gedung baja-beton komposit aman gempa

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BAJA-BETON KOMPOSIT AMAN GEMPA Umar Iswanto, Yurisman, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Padang Email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Penggunaan baja sebagai material struktur bangunan di Indonesia masih belum meluas seperti di negara-negara lain, khususnya di kota Padang. Bila menggunakan struktur baja biasa, penampang baja yang diperlukan akan lebih besar. Berbeda bila menggunakan struktur komposit, maka akan diperoleh penghematan berat baja. Dalam tulisan ini direncanakan struktur komposit dari sebuah gedung kantor 4 lantai yang terletak di Jl. Air Pacah Kota Padang. Struktur komposit mencakup struktur atas (pelat lantai, balok dan kolom). Beban gempa dihitung dengan metoda statik ekivalen dimana struktur ditinjau secara 3D dan sesuai dengan peraturan gempa terbaru, yaitu RSNI 03-1726-201x. Dari peta respon spektra, diperoleh respon spektra periode pendek (Ss) = 1,35g dan periode 1 detik (S ) = 0,55g, Kota 1 Padang termasuk dalam kategori desain seismik “D”. Design Base Shear (V) diperoleh sebesar 4269034 N. Dari hasil perhitungan diperoleh ketebalan pelat 11 cm dengan memakai union floordeck W-1000, balok induk memakai profil IWF 400.200.8.13 dan IWF 350.175.8.9, dimensi kolom 600x600 mm dengan profil IWF 400.400.21.21 di dalamnya. Adapun struktur bawah digunakan sloof 30x40 cm, pondasi memakai 4 pondasi tiang Φ40 cm (per titik) dengan kedalaman 15 m dan pilecap 2,2 x 2,2 x 0,7 m. Kata kunci : Struktur komposit, baja-beton, floordeck DESIGN OF STEEL-CONCRETE COMPOSITE BUILDING STRUCTURE WITH EARTHQUAKE SAFETY Umar Iswanto, Yurisman, Khadavi Department of Civil Engineering, Faculity of Civil Engineering and Planing, University Of Bung Hatta Padang Email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrack The use of steel as a structural material in Indonesia is still not as widespread as in other countries particularly in the city of Padang. When using ordinary steel structures, steel section required will be larger. When using composite structures, it will obtain a weight saving of steel. In this paper, planned composite structure of a 4-storey office building located on Jl. Air Pacah Padang. Composite structures include upper structures (floor slabs, beams and columns). Earthquake loads are calculated with equivalent static method whereby 3D structure reviewed and in accordance with the newest eartquake regulation, thats is RSNI 03- 1726-201x. From spectral respon map, obtained that the short period spectral respon (S ) = 1 1,35g and 1s periode spectral respon (S ) = 0,55g. Padang City classified seismic design 1 category “D”. Design Base Shear (V) obtained 4269034 N. From the calculations, the plate thickness is 11 cm by using union floordeck W-1000, primary beam using IWF 400.200.8.13 and IWF 350.175.8.9 profile, dimensions of column is 600x600 mm with IWF profile 400.400.21.21 inside. The bottom structure is used sloof 30x40 cm, 4 pile foundation Φ40 cm (per point) with 15 m depth and used pilecap 2.2 x 2.2 x 0,7 m. Keywords : composite structure, steel-concrete, floordeck PENDAHULUAN kantor 4 lantai yang terletak di Jl. Air Pacah, Kota Padang dengan struktur Penggunaan baja sebagai material baja komposit yang ditujukan dapat struktur bangunan di Indonesia masih menahan beban gempa yang terjadi, belum meluas seperti di negara-negara sesuai dengan peraturan – peraturan lain, khususnya di kota Padang. dalam RSNI 03-1729-201x. Perencanaan struktur baja umumnya Adapun maksud dari penulisan masih menggunakan struktur baja tugas akhir ini adalah sebagai berikut : konvensional. 1. Merencanakan struktur gedung Bila menggunakan struktur baja dengan memanfaatkan keuntungan biasa, penampang baja yang diperlukan dari struktur baja dan beton yang akan lebih besar dan kurang efisien. dikombinasikan sehingga beraksi Penggunan baja sebagai struktur sebagai struktur baja-beton bangunan akan lebih baik lagi bila komposit. dikombinasikan dengan beton. 2. Merencanakan struktur baja-beton Perpaduan antara baja profil komposit yang memenuhi dengan beton yang digabung bersama persyaratan tahan gempa untuk memikul beban tekan dan lentur berdasarkan RSNI 03-1729-201x disebut struktur komposit. dimana pada saat terjadi gempa Keistimewaan yang nyata dari sitem kekuatan gedung yang komposit (Charles G.Salmon, 1991) direncanakan dapat melindungi adalah : jiwa penghuni dan memastikan 1) Penghematan berat baja kerusakan yang terjadi berada pada 2) Penampang balok baja yang batas yang masih dapat diperbaiki digunakan lebih kecil kembali. 3) Kekakuan lantai meningkat 3. Bisa merencanakan sambungan 4) Kapasitas menahan beban lebih pada struktur baja komposit yang besar memenuhi persyaratan. 5) Panjang bentang untuk batang tertentu dapat lebih besar Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah : Dalam tugas akhir ini akan dibuat 1. Mendapatkan dimensi pelat contoh perencanaan sebuah gedung komposit, balok komposit dan ditinjau pada dua arah); kolom komposit yang mampu 4. Baja yang digunakan untuk menahan gempa dan memenuhi struktur komposit adalah profil persyaratan keamanan struktur. IWF. 2. Memperoleh perencanaan sambungan balok anak dengan METODOLOGI PENULISAN balok induk, dan sambungan balok Metodologi penulisan dalam tugas induk dengan kolom yang sesuai akhir ini, yaitu dilakukan dengan dengan SNI 03-1729-2002. metode studi pustaka atau studi literatur dengan mengumpulkan informasi, data BATASAN MASALAH – data, dan keterangan dari buku-buku, Secara garis besar batasan standar, peraturan atau pedoman masalah dalam Tugas Akhir ini adalah : perencanaan yang relevan, ditambah 1. Tidak meninjau analisa biaya, dengan masukan dari dosen manajemen konstuksi, maupun segi pembimbing. arsitektural; 2. Perhitungan tidak meninjau HASIL struktur sekunder, seperti tangga; A. Pelat Komposit 3. Analisa Struktur Pelat komposit adalah struktur a) Beban gempa dihitung pelat beton yang memakai dek baja dengan menggunakan analisa (floordeck atau bonedeck), dimana dek beban gempa statik ekuivalen baja berfungsi sebagai bekisting tetap (RSNI 03-1726-200x); sekaligus sebagai tulangan yang b) Perhitungan mekanika menahan momen positif. Pelat komposit struktur (kecuali struktur ini biasanya digunakan pada proyek- pelat lantai dan balok anak) proyek yang besar dan membutuhkan untuk mendapatkan waktu penyelesaian yang cepat. gaya-gaya dalam (bidang M, Dalam tugas akhir ini, pelat D dan N) menggunakan komposit direncanakan menggunakan bantuan program SAP2000; Union floordeck W-1000 dari PT. c) Permodelan struktur Union Metal, Bekasi dengan tebal 0,7 dilakukan secara 3 mm. Dimensi (analisa gempa I +I I = c u d 2 N.A ycc or yuc yuc or ycs C.G.S ysb Gambar 2. Penampang Pelat Komposit Dimana, ( ) ycc = d 2ρn+(ρn)2 −ρn Gambar 1. Denah Pelat ycs = d – ycc Berdasarkan SNI 03-1729-2002, b 0,5b(hc)2 +n.Asd+Wr.dd(h−0,5dd) tebal minimal beton di atas gelombang Cs yuc= b floordeck adalah 50 mm. Dalam tugas b.hc+n.As+Wr.dd. Cs akhir ini, dicoba dengan ketebalan 60 yus = d – yuc mm, sehingga total tebal pelat komposit n = rasio modulus (Es/Ec) menjadi 110 mm. Is = Momen inersia dek baja Momen Inersia pelat komposit ρ = rasio tulangan = As/bd2 perlu dihitung untuk mengetahui kekuatan pelat komposit dalam Untuk mengetahui ketahan pelat menahan lendutan. Momen inersia pelat komposit dalam menahan momen yang komposit yang dihitung adalah momen terjadi, terlebih dahulu pelat komposit inersia cracked section (I ) dan momen c digolongkan pada pelat under reinforce inersia uncracked section (I ). Rata – uc atau pelat over reinforce yang rata dari keduanya merupakan momen tergantung pada rasio besarnya tekanan inersia desain (I ) yang digunakan d (c/d) dari pelat. Perbandingan tersebut dalam kontrol lendutan. adalah: I ={( b/3× y 3 +n× A × y 2 )}+n×I 711(h−dd) c cc s cs s (c/d) = b b(hc)3 (711+ fy)d I = +b.hc.(yuc−0,5hc)2 + UC 12 ϕs.As.fy c = +Wr.dd.dd2 +(h−yuc−0,5dd)2 b + α1.ϕc.fc'.d.b.β1  12 Cs n.Is+n.As.(yus)2 • Pelat under reinforce, c < (c/d) Dari hasil perhitungan diperoleh b M = φ .As.fy (d – a/2) wiremesh yang dipakai : ru s • Pelat under reinforce, c > (c/d) - arah x : Φ10 – 100 b Mro = α1.Φc.fc.b.β1.c. (d-β1.c/2) - arah y : Φ6 –100 Hasil perhitungan menunjukkan Berikut ini adalah gambar hasil bahwa pelat tergolong over reinforce. perhitungan pelat komposit : Adapaun hasil kontrol adalah sebagai WIREMESH Ø6-100 WIREMESH Ø10-100 berikut : • Kontrol terhadap lendutan : UNION FLOORDECK W-1000 T.0,7 MM - δ = 10,8 mm Gambar 3. Pelat komposit dengan - δ = 16,67 mm izin wiremesh Syarat : δ < δ izin B. Struktur Aman Gempa 10,8 mm < 16,67 mm.................OK Beban gempa dalam tugas akhir • Kontrol terhadap momen : ini dihitung dengan metode analisis - Mu = 11,391 KNm beban statik ekivalen yang berdasarkan - Mro = 33,730 KNm RSNI 03-1726-201x. Syarat : Dari analisa beban gempa Mu < Mro diperoleh parameter – parameter 11,391 < 33,730 ...........................OK sebagai berikut : • Kategori resiko bangunan : II Tulangan pada pelat direncanakan • Faktor keutamaan (I ) : 1,0 e menggunakan wiremesh. Untuk • Klasifikasi situs : D menghitungnya, pertama luas tulangan • Respon Spektra percepatan dengan perhitungan tulangan pelat - Periode pendek (Ss) : 1,35g konvensional. Setelah didapat luas - Periode 1 dt (S ) : 0,55g 1 tulangan yang diperlukan (As • Koefisien Situs konvensional), selanjutnya - Periode pendek (Fa) : 1,0 dikonversikan ke luas tulangan - Periode 1 dt (F ) : 1,0 v wiremesh dengan formula berikut : • Parameter Respon Percepatan - Periode pendek (S ) : 1,35g MS - Periode 1 dt (SM1) : 0,55g • Parameter percepatan balok baja sebagai penyangganya Spektral Desain dihubungkan secara menyeluruh dan - Periode pendek (SDs) : 0,9g mengalami defleksi sebagai satu - Periode 1 dt (S ) : 0,37g kesatuan. (Salmon & Johnson, 1991) 1 • Kategori Desain Seismik : D Dalam perencanaan balok • Koefisien R, C , dan Ω komposit, ada beberapa tahapan yang d 0 - R : 8 perlu diperhatikan : - C : 3 1) Preliminary Design d - Ω : 5,5 2) Kontrol Stabilitas Penampang 0 • Periode Struktur 3) Kontrol Kekuatan Balok Fundamental (T) : 0,55dt • Sebelum Komposit • Koefisien Respon • Setelah Komposit Gempa (Cs) : 0,081 • Design Base Shear (V): 4269034 N Preliminary design dilakukan dengan memilih profil baja yang • Distribusi Gaya Lateral (Fx) dan direncanakan. Dalam hal ini, profil baja gaya horizontal (Vstory) : yang dipilih adalah: Tabel 1. Distribusi gaya horizontal • Balok anak : IWF 250.175.7.11 Lantai Fx (N) Vstory (N) • Balok induk arah x 4 1.657.246,95 1.657.246,95 IWF 400.200.8.13 3 1.305.893,53 2.963.140,47 • Balok induk arah y 2 870.595,68 3.833.736,16 IWF 350.175.8.9 1 435.297,84 4.269.034,00 Kontrol stabilitas penampang dilakukan pada sayap dan web dari C. Balok Komposit profil baja, dengan rumusan sebagai Sebuah balok komposit adalah berikut : sebuah balok yang kekuatannya a. Pada sayap bergantung pada interaksi mekanis 170 b diantara dua atau lebih bahan. λ = λ f p f = fy 2t f Aksi komposit terjadi apabila dimana, dua batang struktural pemikul pemikul b : lebar flens f beban seperti pada pelat beton dan tf : tebal flens Bila λ < λ , maka dikategorikan geser dan lendutan yang terjadi. f p penampang kompak, bila λ > λ , • Kuat lentur f p dikategorikan ponampang tak kompak. Mp = Zx . fy Berikut ini adalah hasil perhitungan dari Mu Syarat : ≤ Mp ϕ balok yang direncanakan : Tabel 4. Hasil kontrol kuat lentur balok Elemen Mu/φ (Nmm) Mp (Nmm) Ket Tabel 2. Hasil kontrol stabilitas pada sayap Balok Elemen λ λ Ket 211.758,4 12.480.000 OK p f Anak Penampang Balok Balok Anak 7,96 10,97 Kompak Induk 224.597.483 285.600.000 OK Balok Induk Penampang Arah x 7,96 10,97 Arah x Kompak Balok Balok induk Penampang induk 73.876.282,22 153.840.000 OK 7,96 9,72 arah y Kompak arah y b. Pada Web • Kuat geser 1680 b λ = λ = w Vn = 0,6 . fy . Aw p w fy 2t w Syarat : Vu ≤ φ Vn dimana, bw : lebar web Tabel 5. Hasil kontrol kuat geser balok t : tebal web Elemen Vu (N) φVn (N) Ket w Balok Anak 28,00 71,00 OK Balok Induk Tabel 3. Hasil kontrol stabilitas pada web 42,75 71,00 OK Arah x Elemen λ λ Ket p f Balok induk 38,00 71,00 OK Penampang arah y Balok Anak 108,44 28,00 Kompak Balok Induk Penampang 108,44 42,75 • Lendutan Arah x Kompak Syarat : δ ≤ δ Balok induk Penampang izin 108,44 38,00 arah y Kompak Hasil kontrol balok sebelum Untuk mengontrol kekuatan balok komposit dapat dilihat pada tabel sebelum komposit, maka balok berikut ini : dikontrol terhadap kuat lentur, kuat Tabel 6. Hasil kontrol lendutan balok Tabel 7. Hasil kontrol lendutan balok sebelum komposit sebelum komposit dengan penyokong δ δizin sementara Elemen Ket (mm) (mm) δ δizin Elemen Ket Balok Anak 44 16,7 OK (mm) (mm) Balok Induk Balok Anak 2,8 8,35 OK 28,56 16,7 OK Arah x Balok Induk 1,78 8,35 OK Balok induk NOT Arah x 48,00 19,44 arah y OK Balok induk 3,00 9,72 OK arah y Dari ketiga hasil di atas, ternyata Untuk mengontrol kekuatan balok balok tidak dapat menahan lendutan setelah komposit, maka terlebih dahulu yang terjadi, maka balok diberi ditentukan lebar efektif dari pelat beton. penyokong sementara di tengah – Lebar efektif pelat beton diamibil dari tengah bentang. nilai yang terkecil dari : Balok Induk a) beff ≤ L/4 b) b ≤ b eff o Penyokong Kolom Sementara Kolom c) b ≤ bf + 16tc IWF IWF eff 400.400.21.21 400.400.21.21 Momen nominal (Mn) balok komposit dihitung berdasarkan distribusi tegang plastis. Gambar 4. Balok induk dengan diberi penyokong sementara Penyokong sementara dipasang sampai beton mengeras, dan setelah Gambar 5. Distribusi tegangan plastis beton mengeras maka penyokong balok komposit sementara boleh dilepaskan. Berikut ini H a Mn = As⋅ fy +tc− adalah hasil kontrol lendutan balok    2 2 setelah diberi penyokong sementara : dimana, tc = Tebal pelat (mm) a = tinggi blok tekan (mm) b b = Eff tr T n = 0,85⋅ f'c⋅b A = b . tc Eff tr tr T = As . fy A ⋅t  H tr c + As t + 2  c 2  y = na A + As Tabel 8. Hasil kontrol balok terhadap tr momen Elemen Mu/φ (Nmm) Mp (Nmm) Ket Selanjutnya, momen inersia Balok penampang transformasi dihitung 113.894.072,50 477.629.860,61 OK Anak dengan rumusan sebagai berikut : Balok b ⋅tc3  tc2 Induk 113.894.072,50 477.629.860,61 OK I = tr + A y −  +Is+ tr 12 tr na 2  Arah x Balok H  2 As +tc−y  induk 131.913.381 288.012.890,72 OK  2  na arah y Berikut ini adalah tabel hasil Momen inersia yang digunakan kontrol balok setelah terhadap lendutan: dalam mengontrol kekuatan terhadap lendutan adalah momen inersia Tabel 9. Hasil kontrol lendutan balok penampang transformasi. Untuk setelah komposit menentukannya, maka harus dihitung : δ Elemen δizin (mm) Ket • Lebar transformasi (b ) (mm) tr Balok Anak 14,8 16,7 OK • Luas transformasi (A ) tr Balok Induk • Letak garis netral penampang 10,6 16,7 OK Arah x tranformasi (y ) na Balok induk 14,79 19,44 OK arah y Gaya geser yang terjadi antara pelat beton dan profil baja harus dipikul oleh sejumlah penghubung geser (stud connector) , sehingga tidak Gambar 6. Penampang transformasi balok terjadi slip pada saat masa layan. komposit

Description:
dengan peraturan gempa terbaru, yaitu RSNI 03-1726-201x. Dari peta respon berdasarkan RSNI 03-1729-201x dimana pada saat Berdasarkan SNI 03-1729-2002, tebal minimal .. Simms WI, Hughes AF. 2011. Composite
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.