PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISIS KELENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONCENT INFORMASI TINDAKAN KEDOKTERAN PASIEN RAWAT INAP MENGGUNAKAN MICROSOF VISUAL STUDIO 2010 DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Semester VI Program Diploma IV Program Studi Manajemen Informatika D-IV Konsentrasi Informatika Rekam Medis Disusun Oleh : TAMRIN MANIK NPM. 12.403.023 POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG 2016 ABSTRAK TAMRIN MANIK NPM. 12.403.023 Manajemen Informatika D-IV Konsentrasi Informatika Rekam Medis PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISIS KELENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT TINDAKAN KEDOKTERAN PASIEN RAWAT INAP MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL STUDIO 2010 DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG. Skripsi : 148 Halaman Dalam pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengolahan data analisis kelengkapan formulir informed consent, dengan mengidentifikasi perancangan sistem informasi analisis kelengkapan formulir informed consent tindakan kedokteran pada pasien rawat inap menggunakan Microsoft Visual Studio di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui praktek kerja lapangan, dengan metode riset lapangan melalui kegiatan observasi langsung, wawancara dan dilengkapai dengan kajian pustaka yang berhubungan langsung dengan pokok permasalahan. Metode pengembangan yang digunkan yaitu Model Air Terjun atau Waterfall. Hasil penelitian yang dilakukan penulis di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menemukan beberapa permasalahan dalam proses analisis informed consent, yaitu : (1). Prosedur tetap yang ada belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik oleh pihak yang megisi informed consent; (2). Semua pariable telah dinilai pada formulir tetapi masih ditemukan formulir yang tidak terisis dengan lengkap; (3). Pengolaha data belum maksimal karna hanya menghasilkan laporan berdasarkan SMF. Beberapa saran dari penulis adalah, : (1). Prosedur yang berjalan harus dimonitoring dengan menempatkan petugas rekam medis diruang rawat inap sehingga setiap informed consent terisi dengan lengkap; (2). Melakukan sosialisasi prosedur informed consent kepada petugas terkait dan menghimbau untuk tidak mengabaikan kelengkapan formulir tersebut; (3). Pengembangan sistem informasi yang baru untuk pengolahan data analisis kelengkapan informed consent untuk meningkatkan kinerja serta menghasilkan laporan yang akurat dan terbaharui. Kata kunci : Analisis, Informed Consent, Tindakan Kedokteran, Microsoft Visual Studio 2010. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang diimbangi juga dengan perkembangan teknologi dalam bidang kesehatan, mempunyai dampak yang besar terhadap peningkatan mutu pelayanan dalam mencapai derajat kesehatan yang sangat tinggi. Tentu saja hal ini dapat dilihat dari pencapaian seluruh rumah sakit yang terus meningkatkan serta mengembangkan sistem teknologi dan sains agar dapat memberi pelayanan yang berkualitas terhadap masyarakat. Seiring dengan perkembangan tersebut, maka tuntutan masyarakat mengenai mutu pelayanan kesehatan juga ikut meningkat, khususnya dibidang administrasi rumah sakit. Dimana salah satu cara meningkatkan mutu pelayanan dibidang kesehatan melalui adanya penyelenggaraan rekam medis. Menurut permenkes RI.NO.269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis pada pasal 1, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Setiap rumah sakit harus membuat rekam medis baik itu rekam medis rawat jalan maupun rekam medis rawat inap. Rekam medis berguna sebagai bukti tertulis atas tindakan-tindakan pelayanan terhadap seorang pasien yang bersangkutan, rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya, apabila dikemudian hari terjadi suatu hal yang tidak diinginkan menyangkut berkas rekam medis itu sendiri. Didalam rekam medis terdapat banyak formulir-formulir, diantaranya adalah formulir persetujuan tindakan medis (informed consent). Dimana menurut PERMENKES Nomor 290/Menkes/Per/III/2008 “informed consent merupakan persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan dokter dan dokter gigi yang akan dilakukan terhadap pasien”. Menurut Layman (Fuady 2005:54) hal-hal yang harus di informasikan oleh dokter kepada pasien sebelum dilakukan tindakan medis diantaranya prosedur dan hasil diagnosa, nama tindakan medisnya, maksut dan tujuan tindakan medisnya, sifat dan luas tindakan medisnya, alternatif tindakan lainya, tindakan apa saja yang terlibat dalam terapi medis, prosedur tindakan medisnya,resiko jika dilakukan ataupun tidak dilakukan tindakan medis, kemungkinan komplikasi atau efek samping lain, keterbatasan tindakan medis, keadaan setelah dilakukan tindakan, tingkat kesuksesan dan kegagalan tindakan, dan biaya yang harus ditanggung pasien. Informed consent atau surat persetujuan tindakan kedokteran akan dibuat setelah mendapat kesepakatan bila pasien setuju atau penolakan medis, jika pasien ataupun keluarga pasien menolak untuk dilakukannya tindakan medis tersebut. Perlu diingat bahwa informed consent harus dibubuhi tandatangan dokter yang bersangkutan dan disertakan nama jelas, selain itu keterangan waktu dan jenis operasi takkala penting dalam pembuatan informed consent, hal ini dikarenakan dapat menjelaskan kapan dan apa tindakan medis yang dilakukan kepada pasien. Kelengkapan setiap poin-poin yang tercantum dalam lembaran informed consent harus diperhatikan dalam tata cara pengisian dan kelengkapan serta keakuratan data didalamnya, hal ini merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kasus-kasus hukum, karena disamping itu informed consent juga berfungsi untuk melindungi rumah sakit dari tuntutan ganti rugi yaitu dengan mengusahakan rekam medis yang lengkap dan akurat untuk meningkatkan kualitas rekam medis itu sendiri. Pada praktek kerja lapangan ini penulis melakukan penelitian pada surat persetujuan tindakan medis pasien rawat inap berdasarkan analisis kuantitatif yaitu tentang kelengkapan pengisian formulir persetujuan tindakan medis, oleh sebab itu dikarnakan masih ada formulir yang diisi tidak lengkap dan tidak sesuai dengan prosedur pengisian yang telah ditentukan, kelengkapan pengisian tanda tangan dokter dan nama dokter serta nama dan tandatangan saksi beserta tindakan yang dilakukan memerlukan sumber daya yang tidak sedikit. Ketidak lengkapan dalam pengisian informed consent dapat menyebabkan kesalahan informasi dan kekurangan perlindungan hukum baik pasien, rumah sakit, serta informasi yang ada didalam formulir tidak akurat, tidak tepat dan tidak legal sehingga tindakan medis tidak akan memiliki nilai guna dan nilai hukum. Menurut hasil pengamatan dilapangan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung analisis kelengkapan formulir informed consent tindakan kedokteran dan formulir pemberian informasi tindakan kedokteran belum dianalisa secara keseluruhan, pengisian formulir masih ada yang tidak lengkap diantaranya yaitu pemberian informasi, tanggal pembuatan informed consent, tandatangan dokter, tandatangan saksi, identitas, dan nama tindakan pada lembar informed consent, bahkan ada beberapa informasi tindakan kedokteran yang tidak terisi , pengolaan analisis masih kurang efesien yang dapat meningkatkan terjadinya kesalahan dan tidak akuratnya laporan yang dihasilkan. Serta sistem yang digunakan dalam mengelola data menggunakan Microsoft excel sehingga dalam pelaksanaannya masih belum optimal. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat judul yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISIS KELENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONCENT INFORMASI TINDAKAN KEDOKTERAN PASIEN RAWAT INAP MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL STUDIO 2010 DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG”. 1.2 Pokok Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang diatas dan dilihat dari hasil pengamatan di lapangan, maka penulis mengambil pokok permasalahan sebagai berikut : A. Sistem Informasi Kelengkapan Pengisian Formulir Persetujuan Tindakan Anestesi (informed consent) di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. B. Pengisian formulir informed consent yang tidak lengkap serta variable yang dinilai/analisa hanya variable tertentu saja. C. Dalam melakukan proses pengolahan analisa masih manual yang bias menyebabkan hasil laporan kurang akurat. 1.3 Pertanyaan Penelitian Merujuk pada pokok permasalahan di atas maka disimpulkan berbagai pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut: A. Bagaimana prosedur pengisian formulir persetujuan tindakan medis (informed consent) terhadap pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung? B. Bagaimana prosedur analisa kelengkapan formulir persetujuan tindakan medis (informed consent) pasien rawat inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung? C. Bagaimana merancang serta membangun sistem informasi pengolahan data analisis kelengkapan informed consent pasien rawat inap di RSHS Dr. Hasan Sadikin Bandung? 1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian A. Tujuan Laporan 1. Tujuan Umum Pembuatan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai kelengkapan pengisian formulir persetujuan tindakan medis ( informed consent ) pada pasien rawat inap denagan mengidentifikasi perancangan system informasi kelengkapan formulir informed consent atau informasi tindakan kedokteran menggunakan Microsoft visual studio 2010 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2. Tujuan Khusus a) Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan formulir tindakan medis di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. b) Untuk mengetahui sistem pelaksanaan pengisian formulir persetujuan tindakan medis (informed consent) di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. c) Untuk mengetahui system pengolahan data dan analisis kelengkapan formulir informed consent dan tindakan kedokteran pasien rawat inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. B. Manfaat Laporan 1. Bagi Penulis Penulis menegetahui perbandingan serta perbedaan antara teori yang diperoleh selama perkuliahan dengan yang terjadi disaat melakukan praktek kerja lapagan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, khususnya yang berhubungan dengan analisis kuantitatif pengisian formulir tindakan medis (informed consent) dan pengolahan data informasi informed consent. Mengaplikasikan dan mengembangkan wawasan, cara berpikir setelah melakukan praktek kerja lapangan dan penelitian sehingga dapat menerapkan teori-teori yang didapat selama perkuliahan ditempat kerja suatu saat nanti, serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam mengkaji masalah yang terjadi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2. Bagi Rumah Sakit Diharapkan menjadi sumbangan pemikiran, referensi, dan pertimbangan dalam mengambil keputusan mengenai kelengkapan berkas rekam medis khususnya kelengkapan pengisian persetujuan tindakan medis (informed consent) dan menjadi bahan masukan dalam menyelesaikan kendala-kendala yang terjadi dalam analisis kelengkapan berkas rekam medis khususnya di tindakan medis (informed consent) di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Serta memberikan dorongan untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan penerapan akreditasi JSI yg akan menjadikan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menjadi rumah sakit yang unggul dan bersaing secara internasional. 3. Bagi Akademik Membantu pihak akademik dalam ilmu baik yang terdapat dalam teori maupun lapangan mengenai betapa pentingnya kelengkapan suatu formulir rekam medis khususnya kelengkapan pengisian persetujuan tindakan medis (informed consent).
Description: