ABU UTSMAN KHARISMAN AKIDAH IMAM AL-MUZANI (MURID IMAM ASY-SYAFI’I) (Penjelasan Syarhus Sunnah lil Muzani) Penerbit Pustaka Hudaya AKIDAH IMAM AL-MUZANI Oleh: (Abu Utsman Kharisman) Penerbit (Pustaka Hudaya) Desain Sampul: (Ahmad Qomary) Cetakan Pertama (Rajab 1434H / Mei 2013) Edisi: 1.0 2 PENGANTAR PENULIS Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah. Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad, para Sahabat, dan pengikut beliau hingga hari kiamat. Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah. Buku ini bisa tersaji di hadapan pembaca hanya atas karunia dan kemudahan dari Allah Azza Wa Jalla. Tulisan ini adalah materi yang dikaji dalam kajian ilmu Islam setiap Rabu malam Kamis ba’da Isya’ di masjid anNuur Perum PJB Paiton Probolinggo Jawa Timur, yang dimulai pada Jumadil Akhir 1434 H (bertepatan dengan April 2013). Pada kajian akidah, kitab yang dipilih adalah risalah Syarhus Sunnah karya al-Imam al- Muzani rahimahullah. Beliau adalah murid al- Imam asy-Syafi’i, bahkan beliaulah yang memandikan jenazah al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah. Pembahasan akidah tidaklah pernah lekang oleh jaman. Selalu dibutuhkan. Penyimpangan- penyimpangan akidah akan selalu muncul dengan nama baru meski mengusung pemikiran lama. Kita seharusnya sering dan 3 berulang mengkaji akidah yang shahihah, akidah yang benar. Akidah Nabi dan para Sahabatnya. Tujuan awal penulisan buku ini adalah sebagai catatan pribadi penulis dalam merangkum penjelasan para Ulama terhadap karya legendaris murid al-Imam asy-Syafi’i tersebut. Hal itu akan sangat memudahkan dalam penyampaian kajian sejenis jika dibutuhkan di masa yang akan datang. Juga sebuah upaya untuk mengikat ilmu dengan tulisan, disebabkan berbagai keterbatasan yang ada pada penulis. Di dalam sebuah hadits dinyatakan: َبِ ا تكِ ْلاِبَم لِْعْلاَاودُِّيَ ق Ikatlah ilmu dengan tulisan (H.R atThobarony, Ibnu Abi Syaibah, dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati al-Albany) Selain itu, penyusunan buku ini adalah sebagai dokumentasi penyampaian kajian ilmu agar bisa dibaca oleh pihak yang belum berkesempatan untuk menghadirinya. Sebagai motivasi akan pentingnya kajian ilmu syar’i di masjid-masjid kaum muslimin. Ini adalah buku dokumentasi kajian ilmu yang kedua, setelah buku sebelumnya berjudul Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi shollallahu alaihi wasallam. Semoga Allah Azza Wa Jalla 4 memberikan kemudahan tersusunnya buku- buku kajian ilmu selanjutnya. Alhamdulillah penulis banyak dimudahkan dalam mencari referensi, khususnya penjelasan langsung (syarh) dari para Ulama’ tentang Syarhus Sunnah karya al-Muzani tersebut. Ada 3 jenis rujukan utama, yaitu: penelitian khusus tentang risalah tersebut, audio ceramah para Ulama’, dan transkrip ceramah tertulis. Penelitian khusus tentang risalah tersebut ditulis oleh Dr. Jamal Azzun. Beliau meneliti tentang biografi al-Imam al-Muzani, pujian- pujian Ulama terhadapnya, keshahihan penisbatan Syarhus Sunnah sebagai karya yang sebenarnya dari al-Muzani berdasarkan manuskrip-manuskrip asli yang berhasil dihimpun. Karya Dr. Jamal Azzun tersebut adalah “Ismail bin Yahya al-Muzani wa Risaalatuhu Syarhus Sunnah”. Sedangkan audio ceramah para Ulama’, penulis berhasil mendapatkan 4 ceramah lengkap tentang penjelasan Syarhus Sunnah lil Muzani dari : 1. Syaikh Abdul Aziz arRajihi (murid senior Syaikh Bin Baz). 2. Dr. Abdullah al-Bukhari (dosen ilmu hadits di Jamiah Islamiyyah Madinah). 5 3. Prof. Abdurrozzaq bin Abdil Muhsin al- Abbad (guru besar bidang akidah di Jami’ah Islamiyyah Madinah). 4. Syaikh Zaid bin Hadi al-Madkhali (Ulama di Shamithah, wilayah bagian Selatan Saudi Arabia). Alhamdulillah ke-empat audio ceramah tersebut telah tuntas penulis dengarkan semua. Bahkan sebagiannya penulis dengarkan dua kali. Dalam penulisan, bila ada kutipan pada buku ini yang merujuk pada salah satu Ulama tersebut, penulis catat menit audionya, dan putar ulang saat dibutuhkan. Hampir semua proses mendengarkan ceramah tersebut dilakukan selama perjalanan harian dari Kraksaan ke Dringu (48 km pulang pergi ) dalam kendaraan, dan pada saat pagi ba’da Subuh, maupun menjelang tidur malam hari. Semuanya adalah nikmat dari Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Sedangkan penjelasan Syarhus Sunnah lil Muzani yang didapatkan dari transkrip tertulis, adalah dari 2 Ulama’: 1. Syaikh Ahmad bin Yahya anNajmi rahimahullah, pada karyanya yang berjudul Fathurrobbil Ghoniy bi Taudhiihi Syarhis Sunnah lil Muzani. 2. Syaikh Ubaid al-Jabiri hafidzhahullah, dalam format file dokumen (doc). 6 Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah. Semua kemudahan itu adalah dari Allah Azza Wa Jalla. Jika al-Imam Ibnu Katsir saja dalam salah satu karyanya menyebutkan ungkapan terima kasih untuk ibundanya, maka penulis pun juga demikian. Ucapan terima kasih yang tak terhingga dalam balutan kasih sayang terhaturkan untuk kedua orangtua penulis: ayahanda Sudirman Rais bin Matrais bin Ali Adimin, SH,MM, dan ibunda tercinta Mintarsih binti Muharram Mintardjo, atas segala curahan kasih sayang yang menghantarkan ananda pada tahapan yang penuh dengan nikmat Allah ini. Allahummaghfirlanaa wa li waalidiinaa Zaujatii as-Shoolihah (istriku yang shalihah), jazaakillahu khoiron… Tentunya buku ini tidak akan luput dari kesalahan. Masukan yang membangun dari pembaca, khususnya para Asatidzah sangat penulis harapkan. Semoga Allah Subhaanahu Wa Ta’ala menjadikan buku ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian, menjadi pemberat timbangan amal kebajikan saat tiada Penguasa lain kecuali hanya Allah semata. Kraksaan Probolinggo, 4 Rajab 1434H/ Mei 2013 7 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 3 DAFTAR ISI 8 BIOGRAFI IMAM AL-MUZANI 17 Nama Lengkap 17 Masa Kehidupan 17 Pujian Ulama terhadap Beliau 17 Tempat Tinggal 18 Guru-guru Beliau 18 Murid-murid Beliau 19 Penolong Madzhab asy-Syafi’i 19 Kecerdasan dan Kekuatan Hujjahnya dalam 20 Berdebat Kekuatannya dalam Beribadah 20 Senang Memandikan Jenazah 21 Karya-karya al-Muzani 23 LATAR BELAKANG PENULISAN 26 SYARHUSSUNNAH LIL MUZANI KALIMAT PEMBUKA (MUQODDIMAH) AL-MUZANI 27 Penjelasan yang Terang Benderang 30 8 Sikap anNashiihah terhadap Kaum 32 Muslimin PUJIAN DAN SANJUNGAN KEPADA ALLAH 34 Allahlah yang Paling Berhak Diingat 36 Allahlah Paling Berhak Disyukuri 40 Allah Maha Tunggal 42 Allah adalah as-Shomad 43 Allah Tidak Beristri dan Tidak Memiliki 44 Anak Tidak Ada yang Semisal, Setara, dan 44 Sebanding dengan Allah Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat 44 Allah Maha Berilmu dan Maha Mengetahui 47 secara Detail Allah Maha Mencegah dan Maha Tinggi 48 ALLAH TINGGI DI ATAS ‘ARSY SEKALIGUS 52 DEKAT DENGAN HAMBA-NYA Ketinggian Allah di Atas ‘Arsy 52 Akidah Para Sahabat Nabi Bahwa Allah 68 Berada di Atas Allah Berada di Atas ‘Arsy Namun Dia Dekat 72 dengan Hamba-Nya KETENTUAN TAQDIR ALLAH 72 9 Menahan Diri dari Berbicara tentang Taqdir 77 Empat Tahapan Iman terhadap Taqdir 78 Manusia adalah Pelaku, Allahlah Pencipta 83 Perbuatan Manusia Makna Perkataan al-Muzani pada Bagian Ini 88 Beriman Bahwa Segala yang Baik Maupun 89 Buruk Telah Ditakdirkan oleh Allah Apakah Allah Menghendaki Terjadinya 94 Keburukan? Segala Sesuatu Telah Ditakdirkan, 96 Termasuk Akibat dan Penyebabnya Tidak Ada Daya dan Kekuatan Kecuali Atas 100 Pertolongan Allah IMAN TERHADAP MALAIKAT 102 Allah Tidak Butuh dengan Para Makhluk 102 Malaikat Makhluk Ciptaan Allah yang Taat 105 Jumlah Malaikat Sangat Banyak Tidak Ada 106 yang Tahu Kecuali Allah Malaikat yang Membawa ‘Arsy 107 Berbagai Tugas Para Malaikat 109 Buah Keimanan kepada Para Malaikat 111 AKIDAH TENTANG NABI ADAM 114 10
Description: