ebook img

Pengukuran Standar Kerja PDF

12 Pages·2010·0.4 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Pengukuran Standar Kerja

REDESAIN HELM MILITER UNTUK SISWA TNI AL DI PUSAT LATIHAN PENDIDIKAN DASAR MILITER, KOBANGDIKAL Oleh : Beni Rusdianto*, Sritomo Wignjosoebroto**, Dyah Santhi Dewi ** Abstrak Proses pendidikan pertama siswa TNI AL merupakan salah satu bentuk pendidikan yang akan menjadi dasar ke jenjang pendidikan militer selanjutnya. Tentunya keberadaan kelengkapan perorangan dalam menjalani kegiatan pendidikan militer ini sangat dibutuhkan. Salah satu bentuk perlengkapan peorangan tersebut adalah helm militer. Keberadaan helm militer pada saat ini dirasakan tidak sesuai dengan anatomi kepala siswa pendidikan pertama (Dikma) dan pendidikan pembentukan (Diktuk) sehingga dirasakan kurang nyaman dalam pemakaiannya. Penerapan ergonomi sebagai bentuk disiplin ilmu dalam berbagai bidang yang menyangkut manusia dan lingkungan kegiatannya, berkembang sangat pesat. Dalam kaitannya ini diharapkan ergonomi dapat membantu memecahkan masalah dengan merancang suatu helm militer bagi siswa Dikma dan Diktuk yang memenuhi syarat-syarat ergonomi. Dalam penerapan ilmu ergonomi untuk merancang helm militer ini, dibutuhkan data anthropometri dan kontur kepala para siswa Dikma dan Diktuk. Pengujian-pengujian secara statistik yang dilaksanakan diharapkan dapat mewakili populasi, yang pada akhirnya penyesuaian peralatan kerja terhadap manusia selalu akan menjadi tujuannya serta kenyamanan dan hasil akhir yang maksimal bisa tercapai. Kata Kunci: Ergonomi, Antropometri, Proses Perancangan Produk BAB I PENDAHULUAN sehingga dalam kegiatan latihan sehari-hari, dimana keamanan dan keselamatan, sangat 1.1 Latar Belakang diperlukan untuk kelancaran dalam pelaksanakan Perlengkapan perorangan lapangan pada kegiatan pendidikan dan latihan tersebut. dasarnya adalah perlengkapan yang bersifat Kondisi helm yang berada di Pusat Latihan mutlak mendukung seorang prajurit TNI di Pendidikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) pada dalam melaksanakan tugasnya, baik itu latihan saat sekarang: maupun pertempuran yang sebenarnya. Karena a. Helm hanya memiliki satu tali pengikat. jati diri prajurit TNI merupakan prajurit b. Tali pengikat kepala bagian dalam hanya lapangan, sehingga diperlukan perlengkapan berupa tali pita nilon, tanpa penyerap keringat. khusus perorangan untuk melaksanakan tugas, c. Bentuk dan bahan tali bagian dalam pendidikan ataupun latihan di lapangan. Salah menyulitkan siswa untuk membersihkan dan satu bentuk perlengkapan tersebut adalah sebuah merawat helm. helm militer yang memiliki spesifikasi keamanan d. Tidak terdapat tali penyangga bagian leher, dan kenyamanan yang baik sehingga tidak seperti halnya helm militer standar. mengganggu jalannya proses pelaksanakan tugas e. Pada tali dagu tidak terdapat tutup dagu. atau latihan yang sedang berlangsung. Selain itu dapat dilihat juga tabel keluhan- Salah satu tugas pokok TNI-AL adalah keluhan yang dialami para siswa Pendidikan mendukung personil dalam melaksanakan Bintara (Dikba) pada saat mereka memakai kegiatannya, baik itu operasi militer, pendidikan helm. Keluhan-keluhan tersebut bisa dilihat dari ataupun latihan, sehingga kegiatan yang sedang tabel di bawah ini. berjalan bisa dilaksanakan tanpa kendala. Oleh karena itu bentuk dari sebuah dukungan itu No Keluhan Jumlah Persentase 1 Sakit pada kulit kepala 77 79,38% adalah menyediakan perlengkapan perorangan 2 Sakit pada lingkar kepala 79 81,44% agar personil tersebut bisa melaksanakan 3 Sakit pada dahi 72 74,23% 4 Sakit pada bagian belakang kepala 76 78,35% kegiatan tugas, pendidikan dan latihan dengan 5 Sakit pada bagian leher 75 77,32% baik. Dukungan perlengkapan perorangan itu 6 Sakit pada bagian dagu 52 53,61% salah satunya adalah penyediaan helm yang tepat Sebagai pendukung, peranan helm militer di bagi siswa dan sesuai ukuran kepala yang lembaga pendidikan, khususnya pendidikan memakainya selama pendidikan pertama pertama (Dikma) dan pendidikan pembentukan (Dikma) dan pendidikan pembentukan (Diktuk) (Diktuk), sudah tidak dapat dipisahkan lagi berlangsung. dengan aktivitas siswa. Dalam kegiatan-kegiatan Perlengkapan perorangan berupa helm yang yang bersifat darurat/segera peran helm tidak ada, masih mempunyai beberapa kekurangan bisa dipandang sepele. Oleh karena itu perlu dalam mendukung pelaksanaan kegiatan, * Pasis STTAL, TI-26 ** Dosen ITS, Jurusan Teknik Industri redesain helm yang ergonomis diharapkan dapat b. b. Semua bahan dan asesoris helm yang meningkatkan kenyamanan sehingga dirasakan dimaksudkan dapat dipenuhi oleh pihak pabrik. nyaman dan aman bagi para siswa pendidikan c. c. Semua material yang digunakan pada (Dikma) dan pendidikan pembentukan (Diktuk) rancangan ulang helm militer sesuai dengan serta sebagai masukan dalam pengadaan standarisasi TNI. perlengkapan perorangan lapangan (kaporlap) yang standar di kalangan TNI-AL. 1.5 Tujuan Tugas Akhir Dengan demikian jelas bahwa faktor Adapun tujuan dari kegiatan tugas akhir ini redesain yang ergonomis dari suatu produk, yang adalah: dalam hal ini produk helm bagi TNI-AL yang a. a. Mengidentifikasikan keinginan atau ergonomis, menjadi suatu bagian yang sangat kebutuhan para siswa pendidikan pertama dan penting, baik dari segi kenyamanan maupun pendidikan pembentukan di dalam redesain helm keamanan pemakai. militer yang ergonomis. b. b. Mendapatkan sebuah redesain helm yang 1.2 Perumusan Masalah ergonomis dan aman bagi siswa prajurit TNI AL Berpedoman pada bagian latar belakang yang mengikuti pendidikan pertama dan masalah, maka perumusan masalah dalam tugas pendidikan pembentukan. akhir ini adalah: a. Bagaimana mengidentifikasikan keinginan 1.6 Manfaat Tugas Akhir atau kebutuhan para siswa Pusat Latihan Hasil dari redesain ini diharapkan: Pendidikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) yang a. Bagi para siswa prajurit mendapatkan helm berkaitan dengan rancangan helm, dalam upaya ergonomis yang benar-benar nyaman dan aman memberikan rancangan helm yang lebih nyaman untuk dipakai. dan aman? b. Memberikan kepuasan bagi pemakainya dan b. Bagaimana merancang ulang helm militer menambah nilai tertentu yang layak, misalnya yang sudah ada bagi siswa Pusat Latihan kesehatan pada kepala pemakai, keselamatan, Pendidikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) yang kenyamanan dan tidak mengurangi nilai estetika ergonomis? sehingga diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar dan berlatih bagi para siswa. 1.3 Pembatasan Masalah c. Dapat menjadikan model atau contoh jenis Pembatasan masalah yang dibahas dibatasi helm militer yang ergonomis di kalangan TNI. meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Redesain helm ini hanya membahas pada BAB II LANDASAN TEORI modifikasi bagian dalam helm. 2.1 Sejarah Helm b. Data antropometri yang digunakan Sejarah kemunculan helm telah lahir sejak berdasarkan siswa pendidikan pertama Bintara zaman Yunani kuno. Pada zaman ini helm yang sedang melaksanakan pendidikan karena merupakan bagian dari teknologi perang yaitu dalam kegiatan pengukuran antropometri kepala sebagai pelengkap dari baju zirah/baju besi. di Puslatdiksarmil yang ada hanya siswa Melihat peranannya yang cukup penting untuk pendidikan pertama Bintara. melindungi kepala penggunanya dari ancaman c. Pengambilan data primer berupa ukuran senjata-senjata musuh maka helm terus antropometri kepala tidak membedakan jenis berkembang luas. kelamin. Helm dianggap sebagai pelindung paling d. Analisa biaya tidak diikutkan dalam efektif bagi kepala dari tebasan senjata lawan, pembahasan. lesatan anak panah, atau bahkan bidikan peluru e. Analisa ergonomi yang dilakukan hanya berkecepatan rendah (dari senapan awal seperti berkaitan dengan analisa antropometri kepala. arquebus). Alhasil hingga zaman Romawi f. Redesain helm ini sesuai dengan kondisi Klasik, abad pertengahan sampai akhir abad 17, kota Surabaya, dimana Pusat Latihan Pendidikan keberadaan helm sebagai perlengkapan pakaian Dasar Militer, Kobangdikal berada. perang ini terus berkembang secara luas, baik di Eropa bahkan sampai ke Jepang. 1.4 Asumsi Sayangnya perkembangan senjata api Agar dalam pemecahan masalah lebih sangatlah cepat. Dengan kemampuan ilmu terarah maka terdapat beberapa asumsi sebagai pengetahuan manusia, maka kecepatan peluru berikut: pun semakin tinggi. Akibatnya sejak tahun 1670 a. Keinginan siswa pendidikan pertama yang penggunaan helm mulai menurun karena diukur, bisa mewakili sebagian besar keinginan dianggap tidak efektif lagi untuk melindungi para siswa prajurit TNI AL yang sedang penggunanya. Sampai akhirnya pada abad 18, mengikuti pendidikan. para infantri tidak ada lagi yang mengenakan helm sama sekali. Namun ternyata riwayat helm tidak berakhir sebagai alat pelindung kepala terhadap pukulan, sampai di situ saja. Meski kecepatan peluru benturan, tembakan dan benda-benda tajam, sudah tak terukur lagi, akhirnya banyak kalangan keras serta pecahan-pecahan granat/bom. yang tetap memandang keberadaan helm sebagai pelindung yang efektif. Hal itu berdasarkan 2.3 Macam-Macam Helm Militer TNI pemikiran bahwa semua tergantung dari Macam-macam helm yang dimiliki oleh teknologinya dan kualitas bahan yang digunakan. Tentara Nasonal Indonesia ada 2 macam: Akhirnya pada era Napoleon, penggunaan 1. Helm Jerman (two in one) helm kembali dikukuhkan bagi prajurit kavaleri. 2. Helm US (baja) Ketika sedang maraknya penggunaan artileri berat pada Perang Dunia I, helm telah mampu 2.4 Ergonomi menunjukkan fungsinya dalam mengurangi 1 Pengertian Ergonomi korban akibat serpihan bom. Pembuktian ini Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu menjadikan helm kembali marak digunakan oleh dari kata “Ergos” yang berarti kerja dan “Nomos militer sepanjang waktu kemudian. Sejak ” berarti hukum. Maka, ergonomi dapat diartikan pecahnya Perang Dunia II hingga sekarang ini sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam pun helm masih diwajibkan sebagai peralatan lingkungan kerjanya yang ditinjau secara standar bagi prajurit. anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain. Dalam hal ini ergonomi 2.2 Pengertian Helm dimaksudkan sebagai suatu ilmu yang 1. Kamus Besar Bahasa Indonesia mempelajari manusia dalam kaitannya dengan Helm adalah topi pelindung kepala yang pekerjaan. Ergonomi, juga merupakan suatu dibuat dari bahan yang tahan benturan (dipakai aturan atau norma dalam suatu sistem kerja tentara, anggota barisan pemadam kebakaran, (Wignjosoebroto, 2003). pekerja tambang, penyelam sebagai bagian dari Menurut Kroemer (2001), Ergonomi pakaian selam, pengendara sepeda motor dsb) diartikan sebagai “the application of scientific 2. Cambridge, Internastional Dictionary Of principles, methods and data drawn from a English variety of disciplines to development of Helm adalah topi yang kuat dan keras yang engineering systems in which people play a berfungsi sebagai penutup dan pelindung kepala. significant role”. Ada perbedaan tipe untuk tiap perbedaan Ergonomi juga merupakan salah satu dari kegunaan. persyaratan untuk mencapai desain yang 3. Webster’s World University Dictionary qualified, certified dan customer need (Wardani, Helm adalah suatu potongan kulit untuk 2003). Ilmu ini akan menjadi suatu keterkaitan perlengkapan perang untuk kepala, penutup dan yang simultan dan menciptakan sinergi dalam pelindung untuk kepala dalam olahraga dan pemunculan gagasan, proses desain dan desain perang. final. 4. Oxford, Advance Learner’s Dictionary Salah satu tujuan penelitian ini adalah Helm adalah salah satu jenis topi yang keras mendapatkan rancangan ulang helm militer yang untuk melindungi bagian kepala, misalnya yang aman dan nyaman. Aspek kenyamanan dapat dikenakan oleh polisi, tentara atau seseorang dipenuhi dengan melakukan analisa melalui sisi yang memainkan olahraga tertentu. keilmuan ergonomi. 5. Wikipedia Indonesia Helm (dari bahasa Belanda Helm) adalah 2. Pengertian Antropometri bentuk perlindungan tubuh yang dikenakan di Istilah antropometri sendiri berasal dari kata kepala dan biasanya dibuat dari metal atau bahan ”Anthro” yang berarti manusia dan ”Metri” yang keras lainnya seperti kevlar, serat resin, atau berarti ukuran. Antropometri adalah suatu plastik. Helm biasanya digunakan sebagai kumpulan data numerik yang terkait dengan perlindungan kepala untuk berbagai aktivitas karakteristik fisik manusia, ukuran, bentuk dan pertempuran (militer), atau aktivitas sipil seperti kekuatan serta bagaimana implementasi dari data olahraga, pertambangan, atau berkendara. Helm tersebut untuk penanganan masalah desain dapat memberi perlindungan tambahan pada (Stevenson, 1989; Nurmianto, 1998). sebagian dari kepala (bergantung pada Antropometri juga dinyatakan sebagai suatu strukturnya) dari benda jatuh atau berkecepatan studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tinggi. tubuh manusia (Wignjosoebroto, 2003). 6. Drs. Eko Misrianto (Buletin Balitbang Antropometri juga dinyatakan sebagai Dephan, ”Sekilas Helm Militer dan Peluang pengukuran dimensional fisik tubuh manusia Pemberdayaan di Lapangan”) atau fungsi-fungsi dari tubuh termasuk Helm militer adalah helm perorangan didalamnya dimensi linier, berat tubuh sampai dipergunakan tugas operasi yang berfungsi range dari gerakan anggota tubuh. Pengukuran-pengukuran ini perlu dilakukan 4. Dari setiap luas kelas atau nilai probabilitas karena pada dasarnya manusia memiliki ukuran, tersebut dikaitkan dengan jumlah data, maka bentuk tubuh dan berat yang berbeda satu dengan didapat hasil berupa frekuensi ekspektasi (E) i yang lainnya. Anthropometri secara luas akan yang diharapkan (E = LZ x N ). i digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan 5. Frekuensi pengamatan (Q) adalah frekuensi i ergonomis dalam mengkaji interaksi manusia dari daftar distribusi frekuensi. dengan lingkungan sekitarnya. Rumus uji distribusi normal: ∑(Q - e )2 2.5 Metode Statistik X2 = i i e Proses mengolah data dalam tugas akhir ini i digunakan beberapa rumus statistik. Untuk data Keterangan : Q = Frekuensi pengamatan i pengukuran digunakan perhitungan mean (nilai e = Frekuensi yang diharapkan i rata-rata), nilai standar deviasi, uji normalitas 6. Untuk menghitung nilai Z digunakan rata- data, uji keseragaman data, uji kecukupan data rata (mean) dan standard deviasi dari himpunan dan perhitungan persentil. Sedangkan data data dengan rumus : berupa hasil kuisioner diuji dengan uji validitas X  X dan uji reliabilitas. Sedangkan untuk Zi  iSD pengambilan sampel minimum dalam suatu populasi dipakai persamaan Bernoulli. 7. Derajat kebebasan dari distribusi chi kuadrat sama dengan : K – 2 – 1. 1. Mean (Nilai Rata-Rata) 8. Data distribusi normal apabila X2  X2 hitung Mean (X ) adalah nilai rata-rata yang tabel dihitung dari sekelompok data tertentu. Rumus mean (nilai rata-rata) dinyatakan sebagai berikut: 4. Uji Keseragaman Data ∑ Pengujian keseragaman data dilakukan Xi untuk mengetahui homogenitas data atau untuk X = n mengetahui tingkat keyakinan tertentu data yang diperoleh seluruhnya berada dalam batas kontrol. Dimana: ∑ Xi = Jumlah semua nilai X ke i Data yang terlalu ekstrim sewajarnya dibuang n = jumlah sampel yang diteliti dan tidak dimasukkan dalam perhitungan selanjutnya. 2. Standar Deviasi Ada dua batas kontrol, yakni : Standar Deviasi (SD) adalah simpangan a. Batas Kontrol Atas (BKA) atau Upper yang dibakukan dari data yang dihitung. Rumus Control Limit (UCL) standar deviasi dinyatakan sebagai berikut: BKA  X KX n∑Xi2-(∑Xi)2 3. Batas Kontrol Bawah (BKB) atau Lower SD= n(n-1) Control Limit (LCL). Dimana: ∑ Xi2 = Jumlah semua nilai X ke i BKB  X KX dikuadratkan ∑ Xi = Jumlah semua nilai X ke i Dalam hal ini, harga K (tingkat kepercayaan) n = Jumlah sampel yang diteliti berkisar antara untuk tingkat kepercayaan 99 %, harga K = 3 3. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas dimaksudkan untuk Batas Kontrol Atas (BKA) = X + 3(SD) mengetahui apakah data hasil pengukuran Batas Kontrol Bawah (BKB) = X - 3(SD) berdistribusi normal atau tidak, sehingga nantinya memudahkan dalam pengolahan 5. Uji Kecukupan Data datanya. Uji distribusi tersebut dengan Uji kecukupan data bertujuan untuk menggunakan distribusi Chi Kuadrat (X2), mengetahui apakah data hasil pengukuran adalah sebagai berikut : dengan tingkat kepercayaan dan tingkat 1. Data disusun dalam daftar distribusi ketelitian tertentu jumlahnya telah memenuhi frekuensi. atau tidak. Untuk menetapkan berapa jumlah 2. Cari nilai Z pada setiap batas bawah kelas. observasi yang seharusnya dibuat (N1) , maka 3. Dari setiap nilai Z dicari luasnya terlebih dahulu harus ditetapkan tingkat berdasarkan daftar distribusi normal standar (LZ kepercayaan (convidence level) dan derajat = LZ – LZ ). 1 2 ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran rancangan. k N∑X2-(∑X)2 2 Dimana : x = skor tiap-tiap variabel N1 = s ∑ y = skor total tiap responden X N = jumlah responden Dimana: N = Jumlah data yang didapat Setiap variabel yang dihipotesakan akan diukur X = Data yang didapat dari korelasinya dan dibandingkan dengan melihat pengamatan. angka kritisnya. Cara melihat angka kritis adalah N1 = Jumlah pengamatan yang dengan melihat baris N-2 pada tabel korelasi diperlukan nilai r. k = harga indeks confidence (tingkat kepercayaan) 8. Uji Reliabilitas s = tingkat ketelitian Uji reliabilitas digunakan untuk melihat tingkat konsistensi dari responden tehadap 6. Perhitungan Persentil variabel yang ada sehingga data yang diperoleh Persentil adalah suatu nilai yang akan cenderung memberikan hasil yang sama menyatakan prosentase tertentu dari sekelompok (konsisten). orang yang dimensinya sama atau lebih rendah dari nilai tersebut. Persentil ke-95 akan Rumus untuk koefisien variansi (dengan  menunjukan populasi 95% populasi berada pada Cronbrach) adalah sebagai berikut : atau dibawah ukuran tersebut, sedangkan MV V  persentil ke-5 akan menunjukan 5% populasi R  t x tt M 1V  berada pada atau diatas ukuran itu. t Umumnya ada beberapa nilai persentil yang Dimana : V = variansi total t sering dipergunakan, yaitu seperti terlihat pada V = variansi butir x tabel di bawah ini. M = jumlah butir NO PERSENTIL KALKULASI 9. Persamaan Bernoulli Dalam penyebaran kuisioner untuk 1. 1 st X – 2,325  x menentukan jumlah sampel minimumnya 2. 2,5 th X – 1,960  x diperoleh dari persamaan Bernoulli yaitu: 3. 5 th X – 1,645  x (Z )2p.q 4. 10 th X – 1,280  x N ≥ α/e22 5. 50 th X Dimana: N = Jumlah sampel minimum 6. 90 th X + 1,280  x Z = Nilai distribusi normal e = Tingkat kesalahan 7. 95 th X + 1,645  x p = Proporsi jumlah kuisioner yang 8. 97,5 th X + 1,960  x dianggap benar 9. 99 th X + 2,325  x q = Proporsi jumlah kuisioner yang dianggap salah 7. Uji Validitas 2.6 Proses Perancangan Produk Uji validitas berguna untuk mengukur Dalam melakukan proses perancangan apakah kuisioner tersebut stabil, akurat dan produk, ada tahap-tahap yang harus dilalui unsur-unsurnya homogen. (Ulrich & Eppinger, 2000). Tahapan-tahapan Pengujian validitas ini dilakukan dengan tersebut adalah sebagai berikut: internal validity, dimana kriteria yang dipakai a. Identifikasi Customer Needs (Kebutuhan berasal dari dalam alat tes itu sendiri dan Pengguna ) masing-masing item tiap variabel dikorelasikan Identifikasi kebutuhan pengguna merupakan dengan nilai total yang diperoleh dari koefisien bagian penting dari fase pengembangan produk korelasi rendah dan tingkat signifikan, maka item sebab digunakan untuk menetapkan spesifikasi yang bersangkutan gugur, taraf signifikan yang produk, membuat konsep produk dan menyeleksi digunakan adalah 5%. Perhitungan korelasi pada konsep produk untuk pengembangan masing-masing variabel dengan skor total selanjutnya. menggunakan rumus teknik korelasi “produk b. Concept Generation (Pembuatan konsep) moment “ yang dirumuskan sebagai berikut: dan Specification Nxyxy Proses penyusunan konsep yang terstruktur akan r  Nx2x2 Ny2y2 12 mengurangi kemungkinan kesalahan/masalah yang merugikan. Kemudian penyusunan BAB IV PENGUMPULAN DAN spesifikasi rancangan. PENGOLAHAN DATA c. Concept Selection (Pemilihan Konsep) Penyelesaian konsep merupakan proses menilai 4.1 Pengumpulan Data konsep dengan pertimbangan kebutuhan Dikumpulkan data-data baik data primer pengguna dan kriteria lainnya dengan maupun sekunder. Data primer diperoleh dari membandingkan kekuatan dan kelemahan pengukuran langsung antropometri kepala para konsep serta memilih satu atau lebih konsep siswa, baik pria maupun wanita, yang diukur untuk penyelidikan atau pengembangan lebih bersama-sama secara random dan hasil dari lanjut. kuisioner serta wawancara terstruktur dengan d. Concept Testing (Uji Konsep) pihak-pihak yang berkepentingan dengan desain Setelah pelaksanaan concept selection, langkah helm militer yaitu siswa itu sendiri. Selain itu, berikutnya adalah concept testing dimana konsep data sekunder seperti data antropometri orang ini digunakan untuk meyakinkan bahwa Indonesia dan data-data teknis helm militer kebutuhan pelanggan telah terpenuhi. didapat melalui badan-badan militer terkait dan e. Pembuatan Prototype/PengembanganProduk beberapa literatur yang telah ada. Pembuatan Prototype ini digunakan untuk menjelaskan fungsi produk, aspek ergonomi dan 1. Data Aspek Ergonomi kesuaian dengan customer needs. Pada aspek ergonomi, data yang dikumpulkan adalah data antropometri kepala BAB III METODE PENELITIAN orang Indonesia dan data teknis helm militer yang dipakai. Ada 5 tahap yg ditempuh dalam tugas akhir ini dan seluruhnya dijelaskan dalam gambar di a. Data Antropometri bawah. Data antropometri yang dikumpulkan adalah Tahapan-tahapan tersebut adalah: data antropometri kepala orang Indonesia pria 1. Tahap Identifikasi, Perumusan Masalah, dan wanita. Data ini adalah data sekunder yang Batasan dan Tujuan didapat dari buku Nurmianto (1998). 2. Tahap Studi Literatur dan Observasi Lapangan DIMENSI (dalam mm) 5th 50thPRIA95th S.D. 5th 50WthANITA95th S.D. 3. Tahap Penentuan Variabel 1 panjang kepala 166 176 186 6 158 168 178 6 2 lebar kepala 132 140 148 5 121 129 137 5 4. Tahap Pengumpulan Data 3 diameter maksimum dari dagu 217 230 243 8 198 209 221 7 4 dagu ke puncak kepala 192 203 215 7 185 196 208 7 5. Tahap Pengolahan Data 5 telinga ke puncak kepala 70 77 84 4 69 74 79 3 6 telinga ke belakang kepala 62 67 72 3 59 64 69 3 6. Tahap Analisa dan Interpretasi Hasil 7 antara dua telinga 48 51 54 2 45 48 51 2 8 mata ke puncak kepala 19 21 23 1 16 18 20 1 7. Tahap Kesimpulan dan Saran 9 mata ke belakang kepala 19 21 23 1 15 17 19 1 10 antara dua pupil mata 18 20 22 1 15 17 19 1 11 hidung ke puncak kepala 16 18 20 1 13 15 17 1 12 hidung ke belakang kepala 74 81 88 4 68 73 78 3 13 mulut ke puncak kepala 88 98 108 6 82 89 96 4 Mulai 14 lebar mulut 68 75 82 4 64 59 74 3 Identifikasi dan perumusan masalah Untuk data awal dalam tugas akhir ini Penentuan batasan dan tujuan tugas akhir adalah data primer ukuran antropometri kepala Tahap 1 Studi literatur: siswa Dikba Angkatan XXVII TA 2007 pria dan 1. Studi ttg aspek ergonomi 2. Studi ttg antropometri Observasi lapangan: 3. Studi ttg metode statistik Observasi helm militer yang ada wanita sebanyak 60 orang siswa. Sudah 3. Studi ttg perancangan produk 4. Penelitian terdahulu Tahap 2 diketahui sebelumnya bahwa pengambilan data Pemilihan variabel-variabel yang akan menjadi obyek tugas akhir Tahap 3 primer ini secara random dimana seluruh siswa yang menjadi objek pengukuran dicampur dan Data aspek ergonomi peranDcaatan gaasnp epkro duk diambil satu per satu tanpa membedakan jenis --- DDDaaikttbaaa Au (knputrrrioaap ndo aamnne twrtoraip nKoietmap)eatlrai kOerpaanlga Isnisdwoan e sia --- PIDdeaentnagt iuvfiakkuarirasais nmi hdaeitmelmrei anslse hir uehplemalm yang ada Dsmiasilwittaea r KiDdueiiksabilo.an e(rp rdiaa nd aWn awwaanncitaar)a uttekr sktrruitketruiar phaedlma k elaminnya. Tahap 4 Pengujian Data: ---- UUUUjjjjiiii Pnkkpeeeoescnrrmseugerkuaanujligitpatialaan smn d dadaanatat tada:ata (SPuumslmatadriyk skaormmpil adraans i Baanbtaerk h TeNlmI) Iddeannt ifpikeams-- biUU okjjrbii itVRoetaeraillaniida aikbtarwiliistatealr sihae plmro didueka l 3 yang diinginkan Tahap 5 Analisa data: 1. Analisa data aspek ergonomi 2. Analisa data aspek perancangan produk 1. Identifikasi kePbeuntyuuhsaunn paenn kgognusneap produk: 23.. KPeomnsileilpihtuaanl iksoanssi edpa nra pnecnaynugsaunnan spesifikasi rancangan Bagian-Bagian Kepala yang menjadi Objek Pembuatan prototype Pengujian prototype dengan Pengukuran kuisioner pemilihan produk: 12.. UUjjii Vrealilaidbitilaitsas Tahap 6 1) Panjang Kepala, KesimSpauralann dan Tahap 7 2) Lebar Kepala Selesai 3) Lingkar Kepala Flowchart Metode Penelitian Hasil dari pengukuran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No Panjang Kepala Lebar Kepala Lingkar Kepala 1 16.3 12.9 55.1 Produsen tidak ada 2 15.5 12.8 54.8 3 17.3 12.2 55.0 4 16.5 13.5 56.6 Material aramida/kevlar 5 16.8 11.7 54.4 6 16.7 13.0 56.8 7 15.6 12.8 55.8 Bobot 1,3 kg 8 15.3 11.7 55.7 9 14.9 13.1 54.4 10 16.5 13.4 55.4 11 16.8 13.3 56.0 p l t 1123 1167..79 1133..04 5556..01 Dimensi 14 17.1 13.2 55.3 26 - 31 21 - 27 14 - 19 15 15.6 11.6 57.7 16 15.6 13.2 53.8 17 16.5 12.2 54.2 18 14.7 13.6 55.2 Warna Hijau TNI 19 16.0 14.3 56.6 20 16.5 12.6 53.2 21 15.6 12.3 54.4 22 14.9 13.6 56.1 Kondisi helm di Babek TNI pada saat sekarang: 23 18.3 13.2 54.5 24 15.6 12.2 56.6 a. Bagian depan sebelah dalam diberi 25 17.6 13.5 56.9 26 15.4 13.6 53.8 pengaman dari busa yang dibungkus kulit. 27 17.0 13.8 55.5 28 16.7 13.2 55.0 b. Tali pengikat kepala bagian dalam masih 29 15.2 14.0 54.3 30 15.3 11.7 54.6 versi yang lama dan bersifat permanen tapi sudah 31 16.6 12.5 55.7 32 16.1 14.5 55.7 33 17.0 11.6 55.4 terdapat penyerap keringat. 34 15.9 14.0 54.1 35 16.3 13.4 54.8 c. Sudah terdapat tali penyangga bagian leher. 36 18.0 11.9 55.5 37 16.6 14.2 56.5 d. Di bagian tali dagu sudah terdapat tutup 38 18.8 12.2 53.1 39 15.6 13.8 54.4 dagu. 40 15.3 12.4 56.1 41 16.8 12.7 55.2 42 15.6 14.1 54.7 43 14.5 11.6 53.7 44 16.7 12.5 54.4 2. Data Aspek Perancangan Produk 45 14.9 13.5 54.7 46 16.5 13.8 54.2 Pada aspek perancangan produk, data yang 47 16.3 11.2 54.4 48 15.4 14.3 55.7 diambil adalah data primer dari hasil kuisioner 49 16.5 13.8 53.3 50 15.8 14.1 54.4 yang bertujuan untuk mendapatkan kriteria helm 51 17.5 11.9 54.0 52 16.7 13.6 56.0 militer yang ideal. Pada kegiatan kuisioner ini 53 16.4 12.6 55.3 5545 1166..32 1122..09 5555..79 responden yang dilibatkan adalah siswa 56 15.7 12.6 57.0 57 15.9 13.1 54.1 pendidikan Bintara (Dikba) pria dan wanita 58 15.6 12.8 54.4 59 14.8 12.2 53.6 berjumlah 100 responden dari 476 orang. 60 15.1 13.1 55.4 Untuk tugas akhir ini proporsi jumlah b. Data Teknis Helm yang ada di kuisioner yang dianggap benar adalah 95% dan Puslatdiksarmil proporsi jumlah kuisioner yang dianggap salah adalah 5% maka jumlah sampel minimum yang Asal Pusdiksarmil, Kobangdikal didapatkan dari rumus persamaan Bernoulli Type Jerman (two in one) yaitu: Produsen tidak ada (1,96)2 N ≥ x(0,95)x(0,05) (0,05)2 Material ebonit N ≥ 72,99 ≈73 Bobot 1,6 kg Berdasarkan perhitungan tadi diperkirakan p l t jumlah proporsi kuisioner yang dianggap benar Dimensi 25 - 28 22 - 24 14 - 17 adalah 0,95 dan jumlah proporsi yang dianggap salah adalah 0,05 maka diperlukan sampel Warna Hijau TNI minimum sebesar 73. Pada tugas akhir ini jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 97 Kondisi helm yang berada di Puslatdiksarmil responden maka jumlah tersebut sudah pada saat sekarang: memenuhi syarat kecukupan Bernaulli. Pada a. Helm hanya memiliki satu tali pengikat. tabel di bawah ini dapat dilihat jumlah kuisioner b. Tali pengikat kepala bagian dalam hanya berupa tali pita nilon, tanpa penyerap keringat. yang sah. c. Bentuk dan bahan tali bagian dalam Jumlah kuisioner yang disebarkan Kuisioner cacat Kuisioner sah menyulitkan siswa untuk membersihkan dan 100 3 97 merawat helm. Hasil kuisioner aspek perancangan produk d. Tidak terdapat tali penyangga bagian leher, adalah sebagai berikut: seperti halnya helm militer standar. No Variabel Persentase 1 frekwensi pemakaian helm 8-12 jam (47.42%) e. Pada tali dagu tidak terdapat tutup dagu. 2 keluhan yg dialami pd saat pemakaian helm ab.. ssaakkiitt ppaaddaa klinuglitk aker pkaelpaala YYaa ((7891..3484%%)) c. Data Teknis Helm di Babek TNI cd.. ssaakkiitt ppaaddaa dbaahgiian belakang kepala YYaa ((7748..2335%%)) e. sakit pada leher Ya (53.61%) f. sakit pada dagu Ya (77.32%) Asal Babek TNI 3 kondisi lingkungan tempat pendidikan Panas (56.70%) 4 frekwensi menemukan helm yang rusak Ya (52.58%) 5 kenyamanan helm Tidak (79.38%) Type Jerman (two in one) 6 alasan helm jika dirasa tidak nyaman Lembab dan Bau (26.80%) 7 perlunya perbaikan desain helm Ya (79.38%) 8 perbaikan yang diinginkan Nyaman di Kepala (40.12%) 4.2 Pengolahan Data 8. 97,5 th 16,20 + 1,960 (0,92) = 17,99 1. Pengolahan Data Aspek Data Ergonomi a. Metode Statistik 9. 99 th 16,20 + 2,325 (0,92) = 18,33 1) Mean Mean (X ) adalah nilai rata-rata yang b) Lebar Kepala dihitung dari sekelompok data tertentu. NO. PERSENTIL KALKULASI Dimensi Panjang Kepala Lebar Kepala Lingkar Kepala 1. 1 st 12,96 – 2,325 (0,82) = 11,05 rata-rata 16.20 12.96 55.10 2. 2,5 th 12,96 – 1,960 (0,82) = 11,35 2) Standar Deviasi 3. 5 th 12,96 – 1,645 (0,82) = 11,.61 Standar Deviasi (SD) adalah simpangan yang dibakukan dari data yang dihitung. 4. 10 th 12,96 – 1,280 (0,82) = 11,91 rataD-riamtaensi Panja1n6g.2 K0epala Leba1r2 K.9e6pala Lingk5a5r. 1K0epala 5. 50 th 12,96 standar deviasi 0.92 0.82 1.03 6. 90 th 12,96 + 1,280 (0,82) = 14,01 3) Uji Normalitas Data 7. 95 th 12,96 + 1,645 (0,82) = 14,31 Uji normalitas data bertujuan untuk 8. 97,5 th 12,96 + 1,960 (0,82) = 14,57 mengetahui apakah data yang sedang diuji berdistribusi normal atau tidak. 9. 99 th 12,96 + 2,325 (0,82) = 14,87 No DIMENSI (dalam cm) N X tabel X hitung Ket c) Lingkar Kepala 1 Panjang Kepala 60 9.49 6.5956 Normal 2 Lebar Kepala 60 9.49 9.2655 Normal NO. PERSENTIL KALKULASI 3 Lingkar Kepala 60 9.49 6.9405 Normal 1. 1 st 55,10 – 2,325 (1,03) = 52,70 4) Uji Keseragaman Data 2. 2,5 th 55,10 – 1,960 (1,03) = 52,71 Uji keseragaman data bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengukuran 3. 5 th 55,10 – 1,645 (1,03) = 53,40 memiliki homogenitas data dengan tingkat 4. 10 th 55,10 – 1,280 (1,03) = 53,41 keyakinan tertentu sehingga data tersebut 5. 50 th 55,10 diharapkan berada dalam batas kontrol. 6. 90 th 55,10 + 1,280 (1,03) = 56,42 No DIMENSI (dalam cm) N BKB Rata-Rata BKA Ket 7. 95 th 55,10 + 1,645 (1,03) = 56,80 1 Panjang Kepala 60 13.429 16.197 18.964 Seragam 2 Lebar Kepala 60 10.037 12.958 15.879 Seragam 3 Lingkar Kepala 60 51.934 55.103 58.272 Seragam 8. 97,5 th 55,10 + 1,960 (1,03) = 57,12 9. 99 th 55,10 + 2,325 (1,03) = 57,49 5) Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data bertujuan untuk b. Komparasi Data Teknis Helm mengetahui apakah data hasil pengukuran dengan tingkat kepercayaan dan tingkat Asal Puslatdiksarmil, Kobangdikal Babek TNI ketelitian tertentu jumlahnya telah memenuhi Type Jerman (two in one) Jerman (two in one) atau tidak. Produsen Tidak Diketahui Tidak Diketahui No Dimensi N N' Keterangan 1 Panjang Kepala 60 1,26 cukup Material Ebonit Aramida/Kevlar 2 Lebar Kepala 60 1,58 cukup Bobot 1.6 kg 1.3 kg 3 Lingkar Kepala 60 0,14 cukup Dimensi(cm) p l t p l t 21 - 6) Perhitungan Persentil 25 - 28 22 - 25 14 - 17 26 - 31 27 14 - 19 a) Panjang Kepala Warna Hijau TNI Hijau TNI Kelebihan bentuk masih standar asesoris standar cukup lengkap NO. PERSENTIL KALKULASI daya lindung masih bagus daya lindung bagus Kekurangan asesoris standar kurang jumlah masih terbatas 1. 1 st 16,20 – 2,325 (0,92) = 14,06 pengikat bagian dalam helm kurang nyaman masih memakai konsep lama 2. 2,5 th 16,20 – 1,960 (0,92) = 14,40 3. 5 th 16,20 – 1,645 (0,92) = 14,69 2. Pengolahan Data Aspek Perancangan 4. 10 th 16,20 – 1,280 (0,92) = 15,02 Produk 5. 50 th 16,20 a. Uji Validitas Data bisa dikatakan valid jika nilai r hit > r 6. 90 th 16,20 + 1,280 (0,92) = 17,37 tab. 7. 95 th 16,20 + 1,645 (0,92) = 17,71 No Variabel r hitung r tabel ket yang telah dilaksanakan. Outputnya diurutkan 1 frekwensi pemakaian helm 0.236 0.202 valid 2 keluhan yang dialami pada saat pemakaian helm 0.252 0.202 valid berdasarkan nilai rata-rata terbesar dari masing- a. sakit pada kulit kepala 0.360 0.202 valid b. sakit pada lingkar kepala 0.360 0.202 valid masing atribut tersebut. Hasil pengolahan data c. sakit pada dahi 0.294 0.202 valid d. sakit pada bagian belakang kepala 0.231 0.202 valid bisa dilihat di tabel di bawah ini. e. sakit pada leher 0.302 0.202 valid f. sakit pada dagu 0.207 0.202 valid 3 kondisi lingkungan tempat pendidikan 0.356 0.202 valid No Kriteria Mean 4 frekwensi menemukan helm yang rusak 0.842 0.202 valid 1 Keamanan 4.28 5 kenyamanan helm 0.447 0.202 valid 6 alasan helm jika dirasa tidak nyaman 0.447 0.202 valid 2 Kenyamanan 4.26 7 perlunya perbaiakan desain helm 0.842 0.202 valid 8 perbaikan yang diinginkan 0.489 0.202 valid 3 Kemudahan 3.33 4 Nilai estetika 2.35 b. Uji Reliabilitas Data bisa dikatakan reliable jika nilai Alpha BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI > nilai standardized item alpha. HASIL No Alpha Standardized item Alpha 5.1 Analisa Data Aspek Ergonomi 1 0.5791 0.5140 Dalam perancangan ulang ini dipilih ukuran persentil ke-95 yang diharapkan dapat c. Pembobotan Kriteria menimbulkan kenyamanan pada para pemakai Berdasarkan hasil kuisioner tentang dan juga kecenderungan dipakai oleh semua keluhan-keluhan yang dialami dan harapan orang lebih besar. perbaikan yang diinginkan oleh pengguna helm No Objek Pengukuran Persentil ke-95 Ukuran Rata-rata Allowance maka dihasilkan beberapa kriteria yang akan 1 Panjang Kepala 17.71 16.2 1.51 2 Lebar Kepala 14.31 12.96 1.35 menjadi atribut-atribut utama dalam konsep 3 L ingkar Kepala 56.8 55.1 1.7 rancangan baru. Kriteria-kriteria tersebut adalah Dari tabel mengenai komparasi variasi helm bahwa perbaikan rancangan harus meliputi: yang ada, diketahui bahwa helm yang dipakai di 1. Keamanan Puslatdiksarmil termasuk ke dalam tipe Jerman 2. Kenyamanan (two in one). Pada dasarnya, yang dicari dari 3. Kemudahan komparasi produk-produk helm tersebut adalah 4. Adanya nilai estetika mencari gambaran spesifikasi produk yang Untuk memperjelas hasil dari beberapa aman, nyaman, mudah dalam perawatan dan atribut diatas maka disusun bobot kriteria yang pemakaiannya serta tidak mengurangi nilai akan menjadi patokan perbaikan perancangan estetika. yang akan dibuat. Pembobotan ini berdasarkan Dari kelebihan dan kekurangannya, maka hasil kuisisoner bobot kriteria produk yang diformulasikan (untuk kemudian bersama-sama disebarkan pada para pengguna helm. Hasil dengan hasil wawancara terstruktur berupa pembobotan dari kuisioner ini diurutkan identifikasi kebutuhan pelanggan) menjadi berdasarkan nilai rata-rata yang paling besar berupa kriteria-kriteria produk yang akan dahulu (Ulrich dan Eppinger, 2000). dirancang yaitu keamanan (kelengkapan Sebelum dilaksanakan pengolahan data, proteksi), kenyamanan, kemudahan (perawatan terlebih dahulu data yang didapat diuji validitas dan pemakaian) dan ada nilai estetikanya. dan reliabilitasnya. 5.2 Analisa Data Aspek Perancangan Produk 1. Uji Validitas Untuk mendapatkan kriteria rancangan Data bisa dikatakan valid jika nilai r hit > r produk yang benar-benar ideal, maka suara tab. pengguna (voice of customer) menjadi sangat No Kriteria r hitung r tabel ket penting untuk diketahui. 1 Keamanan 0.562 0.202 valid No Variabel Persentase 2 Kenyamanan 0.573 0.202 valid 1 frekwensi pemakaian helm 8-12 jam (47.42%) 3 Kemudahan 0.607 0.202 valid 2 keluhan yg dialami pd saat pemakaian helm a. sakit pada kulit kepala Ya (79,38%) 4 Nilai estetika 0.297 0.202 valid b. sakit pada lingkar kepala Ya (81.44%) c. sakit pada dahi Ya (74.23%) d. sakit pada bagian belakang kepala Ya (78.35%) 2. Uji Reliabilitas e. sakit pada leher Ya (77.32%) Data bisa dikatakan reliable jika nilai Alpha f. sakit pada dagu Ya (53.61%) 3 kondisi lingkungan tempat pendidikan Panas (56.70%) > nilai standardized item alpha. 4 frekwensi menemukan helm yang rusak Ya (52.58%) 5 kenyamanan helm Tidak (79.38%) No Alpha Standardized item Alpha 6 alasan helm jika dirasa tidak nyaman Lembab & Bau (26.80%) 7 perlunya perbaikan desain helm Ya (79.38%) 1 0,6321 0,5671 8 perbaikan yang diinginkan Nyaman di Kepala (40.21%) 5.3 Konsep Perancangan Setelah dilaksanakan pengujian validitas dan Menurut Ulrich & Eppinger (2000) dalam reliabilitas, maka dilaksanakan pembobotan melakukan proses perancangan produk ada kriteria yang sumber datanya dari hasil beberapa tahap yang harus dilalui. Tahapan- pengolahan data kuisioner pembobotan kriteria tahapan dalam tugas akhir ini adalah sebagai Penjabaran spesifikasi awal rancangan berikut: adalah sebagai berikut: f. Identifikasi Kebutuhan Pengguna. 1. Ada bantalan di bagian paling dalam helm g. Pembuatan konsep dan spesifikasinya. 2. Ada bantalan untuk bagian dahi h. Pemilihan Konsep. 3. Ada bantalan untuk bagian belakang kepala i. Pembuatan Prototype. 4. Ada bagian penutup dagu 5. Nyaman dipakai pada kepala 1. Identifikasi Kebutuhan Pengguna 6. Material helm ringan/standar Tahap pertama dalam melakukan 7. Kelengkapan tali pengikat memenuhi perancangan produk adalah identifikasi standar kebutuhan pengguna sudah dilakukan pada 8. Kemudahan dalam pemasangan dan langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan pelepasan helm data-data aspek ergonomi dan aspek perancangan 9. Kemudahan dalam perawatan produk. Kebutuhan-kebutuhan pengguna dalam 10. Fleksibel dari sisi antropometri hal helm militer yang ergonomi adalah: 1. Keamanan 4. Pembuatan Prototype 2. Kenyamanan Ada dua jenis prototype yang dibuat dalam 3. Kemudahan tugas akhir ini yairu prototype 3D dan prototype 4. Adanya nilai estetika fisik. Selanjutnya untuk bentuk prototype helm bisa dilihat pada gambar di bawah ini. 2. Pembutan Konsep dan Spesifikasinya Tahap kedua yaitu konseptualisasi dan penyusunan spesifikasi rancangan. Kriteria- kriteria yang didapatkan dari hasil data kuisioner dibobotkan dengan penilaian yang melibatkan responden. Selanjutnya ditentukan penjabaran dari 4 kriteria tadi untuk mendapatkan faktor-faktor desain yang termasuk kedalam kriteria-kriteria diatas. Hal ini akan diformalisasikan berdasarkan hasil pengolahan data aspek ergonomi dan aspek perancangan produk. Kriteria Sub Kriteria Keamanan Melindungi bagian kepala Ada bantalan untuk bagian kepala Prototype 3D Helm Militer Hasil Redesain Kenyamanan Kelengkapan tali pengikat Bisa menyerap keringat Kemudahan dalam perawatan Kemudahan Kemudahan dalam pemakaian Nilai Estetika Terlihat pantas untuk dipakai 3. Pemilihan Konsep Tahap ketiga adalah melakukan pemilihan konsep rancangan yaitu bagaimana memperbaiki desain helm militer yang saat ini digunakan untuk meningkatkan aspek kenyamanannya. Konsep desain yang akan dilakukan berdasarkan 2 aspek yaitu aspek ergonomi dan aspek perancangan produk (kebutuhan pengguna). Dari kedua aspek ini, maka Prototype Fisik Helm Militer Hasil Redesain diformulasikan menjadi kriteria-kriteria helm militer ideal. Untuk memenuhi kriteria ideal, 5.4 Pengujian Prototype salah satu ide modifikasi yang dapat dilakukan Pengujian prototype dilakukan dengan diantaranya adalah mengubah bentuk bagian melaksanakan wawancara berbasis kuisioner dalam helm. Nantinya konsep perancangan ini terakhir yang berisi tanggapan dari pengguna. akan menyediakan beberapa bagian yang dinilai Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui cukup aman dan nyaman bila dipakai. apakah rancangan helm yang baru lebih disukai atau tidak jika dibandingkan helm yang lama.

Description:
anthropometri dan kontur kepala para siswa Dikma dan Diktuk. Pengujian-pengujian secara dalam kegiatan pengukuran antropometri kepala.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.