PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP PROFIL PROTEIN DAN ASAM AMINO PADA KEONG MATAH MERAH (Cerithidea obtusa) ZARA TAHIRA INSANABELLA DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 RINGKASAN ZARA TAHIRA INSANABELLA. C34070017. Pengaruh Pengolahan Terhadap Profil Protein dan Asam Amino pada Keong Matah Merah (Cerithidea obtusa). Dibimbing oleh SRI PURWANINGSIH dan ELLA SALAMAH. Protein merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Kebutuhan protein dalam tubuh dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi bahan pangan yang mengandung protein hewani maupun protein nabati. Bahan pangan yang mengandung protein hewani diantaranya adalah ikan, krustasea, susu dan daging. Asam amino merupakan penyusun protein dalam tubuh. Tubuh dapat mensintesis asam amino non esensial, namun tidak dapat mensintesis asam amino esensial. Salah satu biota perairan yang mengandung protein hewani yang dapat memenuhi kebutuhan asam amino dalam tubuh yaitu keong matah merah (Cerithidea obtusa). Pada umumnya, keong matah merah dikonsumsi setelah mengalami pengolahan. Pengolahan pada bahan pangan berpengaruh terhadap kandungan gizinya sehingga diperlukan penelitian mengenai pengaruh pengolahan terhadap kandungan protein dan asam aminonya. Tujuan penelitian ini adalah menentukan rendemen keong matah merah, menentukan komposisi kimia dan abu tak larut asam dari daging keong matah merah, menentukan kandungan asam amino daging keong matah merah serta menentukan kandungan taurin daging keong matah merah. Berdasarkan hasil penelitian keong matah merah memiliki rendemen daging 19,69%, jeroan 18,09% dan cangkang 61,42%. Perlakuan pengukusan, perebusan dan perebusan dengan penambahan garam mengakibatkan perbedaan pada komposisi kimianya. Daging kukus memiliki kandungan protein tertinggi yaitu sebesar 65,85% (basis kering). Asam amino esensial tertinggi pada daging keong matah merah segar adalah histidin 2,81%. Arginin merupakan kandungan asam amino esensial tertinggi yang terdapat dalam daging keong matah merah yang telah mengalami perlakuan. Kandungan arginin pada daging keong kukus sebesar 1,60%, pada daging keong rebus sebesar 1,51%, dan pada daging keong rebus garam sebesar 1,03%. Asam amino non esensial tertinggi pada daging keong matah merah segar, kukus, rebus dan rebus garam adalah asam glutamat. Kandungan asam glutamat pada daging keong segar sebesar 2,41%, pada daging keong kukus sebesar 3,23%, pada daging keong rebus sebesar 2,94% dan pada daging keong rebus garam sebesar 2,03%. Pengukusan merupakan metode pengolahan terbaik bila dibandingkan dengan perebusan dan perebusan garam. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya kadar air, tingginya kadar protein dan tingginya asam amino pada daging keong kukus. Pengukusan berpengaruh baik terhadap kadar protein dan kadar air dari daging keong matah merah namun tidak berpengaruh baik pada kandungan taurinnya. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya kandungan taurin yang cukup banyak pada daging kukus yaitu dari 184 mg per 100 gr menjadi 21 mg per 100 g. PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP PROFIL PROTEIN DAN ASAM AMINO PADA KEONG MATAH MERAH (Cerithidea obtusa) ZARA TAHIRA INSANABELLA C34070017 Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengolahan terhadap Profil Protein dan Asam Amino pada Keong Matah Merah (Cerithidea obtusa)” adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Zara Tahira Insanabella NRP C34070017 iii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 7 Maret 1989. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Sudewo Suwarno dan Yayu Sekarwulan. Pendidikan formal yang ditempuh Penulis dimulai dari TK Tadika Puri Bogor (1995-1996) kemudian melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Banjarsari 1 Bandung (1996-2001). Pada tahun 2001, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Bandung (2001-2004) kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Yayasan Persaudaraan Haji Bogor (2004-2007). Pada tahun 2007, Penulis melanjutkan ke Program Strata 1 (S1) Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI. Selama masa perkuliahan, penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan HIMASILKAN (Himpunan Mahasiswa Hasil Perikanan) 2009-2010 sebagai ketua divisi informasi dan telekomunikasi. Penulis juga aktif sebagai asisten mata kuliah Teknologi Pengolahan Tradisional Hasil Perairan (2010-2011). Sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Metode Pengolahan terhadap Profil Protein dan Asam Amino pada Keong Matah Merah (Cerithidea obtusa)” . iv KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengaruh Pengolahan terhadap Profil Protein dan Asam Amino pada Keong Matah Merah (Cerithidea obtusa)” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1) Dr. Sri Purwaningsih, M.Si dan Dra. Ella Salamah M.Si sebagai komisi pembimbing, dan Dr. Tati Nurhayati, S.Pi, M.Si sebagai dosen penguji atas segala saran, kritik, arahan, perbaikan, dan motivasi, serta ilmu yang telah diberikan. 2) Dr. Ir. Ruddy Suwandi, MS, M.Phil selaku Ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan dan Dr. Ir. Agoes M. Jacoeb, Dipl. Biol selaku komisi pendidikan Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 3) Papa (Sudewo S), Mama (Yayu S), adik Wira, adik Adira, adik Ezra, mba Ning, mba Asri dan mas Emil yang telah mendoakan dan memberikan semangat dan motivasi kepada penulis. 4) Bu Ema, Mas Zacky, dan seluruh staf TU THP yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menjalankan penelitian. 5) Sahabat penulis Izzati, Sendy, Resty, Apoi, Fadil, Anda, Ibel, Zia, Indah dan Dade, serta rekan-rekan THP 42, 43, 45 dan 46 yang telah membantu penulis melalui tenaga, fikiran dan doa dalam menyelesaikan penelitian ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangannya. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan dalam skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Bogor, Mei 2012 Zara Tahira Insanabella C34070017 v DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Tujuan ............................................................................................... 2 2 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………... . 3 2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Keong Matah Merah (Cerithidea obtusa)…………………………………………….… . 3 2.2 Komposisi Kimia Keong Matah Merah (Cerithidea obtusa)…....... 4 2.3 Protein ……………………………………………..……………... 5 2.4 Asam Amino ……..………………………………………………. . 6 2.4.1 Asam amino esensial ....………………………………….... . 8 2.4.2 Asam amino non esensial ...……………………………….. . 10 2.5 Pengaruh pengolahan terhadap Protein ............................................ 11 2.6 Taurin ............................................................................................... 13 2.7 High Performance Liquid Chromatography (HPLC) ...................... 15 METODOLOGI ........................................................................................ 17 3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................... 17 3.2 Bahan dan Alat ................................................................................. 17 3.3 Metode Penelitian ............................................................................. 17 3.3.1 Pengambilan dan preparasi sampel ........................................ 19 3.3.2 Pemasakan .............................................................................. 19 3.4 Analisis Kimia ................................................................................. 20 3.4.1 Uji Proksimat (AOAC 2005) .................................................. 20 3.4.2 Analisis kadar abu tidak larut asam menurut SNI 01-3836-2000 (BSN 2000) .............................................. 22 3.4.3 Analisis asam amino (AOAC 2005 dengan modifikasi) ......... 22 3.4.4 Analisis kandungan taurin (AOAC 1999) ............................... 24 3.5 Rancangan Percobaan dan Analisis Data (Steel dan Torrie 1993) ... 25 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 27 4.1 Morfometrik dan Rendemen Keong Matah Merah (Cerithidea obtusa)…………………………………………….… . 27 4.2 Hasil Analisis Kimia ....................................................................... 29 4.2.1 Komposisi kimia ................................................................... 29 1) Kadar air ........................................................................... 30 2) Kadar abu ......................................................................... 32 3) Kadar protein ................................................................... 33 4) Kadar lemak ..................................................................... 35 4.2.2 Kadar abu tak larut asam ....................................................... 37 4.2.3 Kandungan asam amino ........................................................ 38 vi 4.3 Penentuan Metode Pengolahan Terbaik ........................................... 44 4.4 Kandungan Taurin ........................................................................... 46 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 48 5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 48 5.2 Saran ................................................................................................ 48 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 49 LAMPIRAN ................................................................................................ 54 vii DAFTAR TABEL No Teks Halaman 1 Kandungan gizi keong matah merah (Cerithidea obtusa) ............... 5 2 Tingkat kebutuhan manusia akan protein dan daging ikan .............. 6 3 Asam amino esensial ........................................................................ 9 4 Asam amino non esensial ................................................................. 10 5 Kandungan taurin pada produk perikanan dan peternakan .............. 15 6 Karakteristik fisik keong matah merah (Cerithidea obtusa) ............ 27 7 Komposisi kimia keong matah merah (Cerithidea obtusa) ............. 30 8 Presentase kadar protein pada beberapa spesies dari moluska ........ 33 9 Kandungan asam amino daging keong matah merah segar, kukus, rebus dan rebus garam ..................................................................... 40 10 Presentase kehilangan komposisi kimia, kandungan asam amino, dan kandungan taurin setelah pengolahan pada keong matah merah (Cerithidea obtusa) ............................................................... 45 viii DAFTAR GAMBAR No Teks Halaman 1 Keong matah merah (Cerithidea obtusa) ......................................... 3 2 Struktur umum asam amino ............................................................. 7 3 Asam amino konfigurasi L (kiri) dan D (kanan).............................. 7 4 Struktur taurin .................................................................................. 13 5 Skema pembentukan taurin dalam hati ............................................ 14 6 Diagram skematika sistem kromatografi cair .................................. 16 7 Diagram alir metode penelitian ........................................................ 18 8 Keong matah merah (Cerithidea obtusa) yang diuji ........................ 27 9 Rendemen keong matah merah (Cerithidea obtusa) daging jeroan cangkang ..................................................................... 28 10 Histogram kadar air (bb) daging keong matah merah segar kukus rebus rebus garam ........................................................ 30 11 Histogram kadar abu (bk) daging keong matah merah segar kukus rebus rebus garam ........................................................ 32 12 Histogram kadar protein (bk) daging keong matah merah segar kukus rebus rebus garam ........................................ 34 13 Histogram kadar lemak (bk) daging keong matah merah segar kukus rebus rebus garam ................................................... 36 14 Histogram kandungan abu tak larut asam daging keong matah merah segar kukus rebus rebus garam ......................... 37 15 Proses pemutusan ikan pada protein menjadi asam amino .............. 39 16 Histogram kandungan asam amino esensial daging keong matah merah segar kukus rebus rebus garam ......................... 41 17 Histogram kandungan asam amino non esensial daging keong matah merah segar kukus rebus rebus garam............... 43 18 Histogram kandungan taurin daging keong matah merah segar kukus ............................................................................. 46 ix
Description: