ebook img

Pengantar hukum administrasi negara indonesia PDF

283 Pages·2014·7.02 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Pengantar hukum administrasi negara indonesia

E. U T R E C H T / M ° H ' S ^-LEH D JlWDANt;? Cetakan kedelapais P E N E R B I T -YLAI B U K U I C H T I A k J A K A R T A I 429/1995 BAB I OBYEK HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Paragrap 1_: Bidang administrasi negara Hukum administrasi negara (lukum pemerintahan^) menguj i hubungan-hukum khusus yang diadakan akan memungkinkan paarr a Penjabat (ambtsdragers)(administrasi negara) melakukan tuggaa s mereka yang khusus.2 . . Dari definisi tersebut ternyata bahwa hukum administrasi nen=>i--» i__>,ann mennatuT sebaoian bidang pekerjaan pengertian arti kata sempit;, » ------------ "hukum administrasi negara” dan pengertian hukum yang pengatur peker jaan administrasi, negara i tulah Jidak identik (tidak sama) ¡Pengertian yang kedua adalah lebih luas. Timbul dua pertanyaan: a- apakah yang dimaksud dengan »administrasi negara» itu ? b- apakah yang menjadi bidang pekerjaan »administrasi negara» itu ? a. Oleh pandangan yang kelasik,3 yang berpegangan pada trias °pl i t i Mnnf psnuieu sebagaf^angkal peninjauan pertanyaan ^apat dTjawab secara membuat suatu definisi sempit: b-a tand -_yannrii h Pemerintah ( Presiden,. .y an Q_d i b_an t (j oleh Menteri) melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintati (tugas pemerintah, overheidstaa^_- funksi adminA stra^i - Vang tidak d i tu qa s k a_n_J<JlEi^-^ an-b^ad an^ej, gadil^n k legislatif (jgusct) d“an badanrba^n_eem^er_intah (ouerheidsorga nen)^.arillcgi^e^tyan hukynr"(rechtsgemeenschappen) yang^leb^ ¿yaitu, badan-badan pemerintahan (bestuursi^tingkat dari persekutuan-hukum daerah (swatantra, berotonomi) digeri ¿»II dan III dan daerah istimewa, yang ma?1?9Tm?fin9sendiri ^kuasaan (wewenang) untuk berdasarkan inisiatir ^ pg_ (-watantra, otonomi) atau berdasarkan suatu del g 1 merintah pusat ( "rnedebewind") - memerintah sendiri daerah­ nya/. B Lihatlah kritik (keberatan-keberatan) terhadap trias politica dibauiah nanti. b. Pada Zaman Pertengahan (abad ke-4 sampai abad ke-15), y 3“ itu sebelum lahirnya negara modern, maka di Eropa Barat selu- ruh pemerintahan dalam arti kata luas? disentralisasi (dipu­ satkan) dalam satu tangan, yaitu dalam tangan raja: kemudian dalam tangan birokrasi (alat pemerintah, regeerapparaat) ke- rajaan yang pada waktu itu belum mengenal apa yang pada zama^ sekarang disebut pembagian kekuasaan (funksi)(functie—verde' ling = pembagian-tugas dalam organisasi), yaitu dalam kekua­ saan legislatif, kekuasaan eksekutif dan kekuasaan yudikatif (kehakiman) yang masing-masing mempunyai bidang pekerja3n sendiri dan yang pada azasnya (in beginsel) terpisah-pisa11 yang satu dari yang lain. Jadi, pada waktu itu raja serenta1* (sekaligus) menjadi pembuat peraturan,8 pengeksekutif (menja­ lankan dan mempertahankan peraturan) serta hakim (menaadili dalam perselisihan). Susunan pemerintahan semacam ini masih terdapat dalam be­ berapa persekutuan-hukum adat (adatrechtsgemeenschappen) di' negeri kita, dibeberapa pulau terpencil diluar Jawa, di Kali" mantan Tengah dan di Irian Jaya: pemimpin persekutuan-huk^ 1 adat menjadi pembuat hukum, pengeksekutif serta hakim dari masyarakatnya. Tetapi jumlah persekutuan-hukum adat vaf19 sedemikian, dimana pembuat hukum, pengeksekutif dan hakim ada dalam satu tangan, makin lama makin berkurang Tetapi lama-kelamaan - dengan dilahirnya Aegara modern - diadakan desentralisasi ; 10 kekuasaan kehakimanlah yano mU" la-mula - yaitu pada kira-kira akhir Zaman Pertengahan padf Zaman Renaissance - diambil dari kekuasaan pusat (sentra^ yang dipegang raja, selanjutnya diserahkan kepada suatu b*" dan negara (staatsorgaan) yang berdiri tersendiri dan v3^ tidak dapat dipengaruhi raja tersebut, yaitu kepada bada^1 pengadilan. Pemerintahan raja yang absolut (mutlak), pacja abad ke-16 sampai dengan abad ke-18, masih mengenal suatu kekuasaan sat dalam tangan raja yang meliputi kekuasaan membuat pera" turan serta kekuasaan menjalankan dan mempertahankan pef”" aturan (sifat mempertahankan peraturan berbadalah daripa^ sifat mengadili perkara !). 2 . l,l ‘o 17 dan ke-1 8 timbul aliran—alir— Tetapi pada abad-abad ke 17 rgja harug diambil ke- an yang mengemukakan bahwa darj |anjutnyaf kekua saan itu kuasaan membuat peraturan oan, kenegaraan (staatkundig harus diserahkan kepada suatu badan ken g dipenga- orgaan) yang berdiri tersendiri dan yang^ (parlemeY). ruhi raja, yaitu kepada dewan P N8geri Inggris tercakup Aliran-aliran tersebut kemudians eorang ahli filsafat dalam suatu teori yang d _ th. 1704), dalam bukunya yang bernama 3ohn Locke 1t . t ie90.1i Treatises on( f) -------¡TTTiaara dibagi dalam tiga ke- t-lenurut Locke.maka.lie ^ekCasaan^ legislatif, kekuasaan ek- kuasaan (wewenang), yaitu ^ disebutnya "federative pow- sekutif dan kekuasaan feder£* ; nn-masing terpisah-pisah er of the commonwealth' - ya 9 legislatif meliputi mem- yang satu dari yang lain. pt<opkutif meliputi mempertahankan buat peraturan, kekuasaan /Locke melihat mengadili Peraturan serta mengadil^ u menurut \Ian VollenhovenJ/ sebagai pelaksanaan ( u Yir.U4-i segala sesuatu jang tida dan kekuasaan federatif mel P disebut pertama itu.* ^ bu" termasuk bidang kekuasaan kekuasaan federatif. n9an luarnegeri, misalnya, „enaaruh teori Locke tidak 9 Diluar Negeri inggris P ^aCam yang dibuat oleh se0*a"9 besar seperti pengaruh teo yanQ kemudian diterima, s aahhllii hhuukkuumm bbaannggssaa PPeerraanncc is ® sseetteemmppaatt,, sseebbaaggaaii ssaallaah sa u h i _.. _ • 1 ^annan ksadaa i ■ _ r* o naf a Barat y an Q dah disesuaikan dengan h mo^r jisetiap negara Bara Uang sistim pemerintahan (th. 1609 - th. 1755), Modern. Orang itu Ch. de Mo Bordeaux.14 Dalam buku bekas-ketua _(p e n g a d i ^ Montesquieu - P a r le m e n t k' Esprit des i.ois (jiwa un pernah mengunjungi eQ yang sebelum membuat teori tentang teori John Locke - ïnggris dan disitu " ^ " ^ " ^ ' ^ a s a a n (funksi) negara dalam hgemukakan suatu Pemba9t*" maSing mempunyai bidang tiga kekuasaan, yang masinj ^ y dgri yang lain. D ( sendiri lagi terpisah-pisah y .9 Buku XI> gab UIf bahwa nce *<annya dalam L' Esprit des _ d(J£. pouvoirs, la onc|ent P, exécutrice des choses qu P e legislatif ("la puissance législative"), kekuasaan eksekutif ("la puissance de juger").10 Masing-masing kekuasaan itu mem­ punyai bidang pekerjaan sendiri yang harus dipisah-pisahkan yang satu dari yang lain. Ketiga kekuasaan tersebut - ketiaa funksi 17 tersebut - dipegang oleh tiga badan kenegaraan yang berlain-lainan. Yang menjalankan funksi (kekuasaan) leoisla- tif ialah deuian P««»*“»" „ „ „ eksekutif ialah raja dan yang menjalankan funksi yudikatif ialah badan pengadilan (hakim). Teori montes ieu um* £ka nal dibawah nama teori trias politi r~ => _ 1 B terne Apakah maksud Montesquieu denn^n .. 1‘ Montesquieu - sesuai dengan aliran^lir-n “ teormya ? "Aufklarung" di Eropa Barat - mengi^i^i ?Wa Zamar dekaan individu terhadap tindakan son™ r. 3 kemer- yang berkuasa didalam negara. Wontesnnf p-wenan9 ° f*1 merek£ kemerdekaan individu hanya dapat di iamin m®n9e^ukakan bahwE sat ditangan raja didesentr»???!.. ?1 Jaml?■ kafau kekuasaan pu- badan kenegaraan yang berdiri "tërspnH i r- h lba9x antara tig* kerjaannya samasekali terpisah yano satu /an9 b*d?n9 Pe' dikemukakan Montesquieu ialah suatn nnmi arl Van9 lain. YanÇ tiga funksi dan tiga badan kenenai-= n sahan mutlak antar« pemisahan mutlak itu, maka tentulah^iri u* h (?anya kalau ad£ gi mereka yang berkuasa (para penouasiT^i h ? kemun9kinan ba­ ra untuk bertindak seyenang-uenanotltl ^ldalam sesuatu nega Jika tiga kekuasaan dan tiga badan k P Para War9anegara' sekali-kali dipisahkan? Sengan sen^f3"" tersebut tl£ didalam negara dapat bertindak sen°n endlrlr>ya para pengua dapat Montesquieu maka tuiuan nf f’nan9“UJenang. Menurut P*0 buat hukum dan mempertahankan^r"1" daïf "eQara ialah ^ mempunyai kemerdekaan terjamin ~h— ~ sehingga para warga- teratur. Tujuan pertama daïi n e S a î a T k “ ?1^ menjadi suatu alat kekuatan ( m a c h t s a p o a r bul<anlah negara menjaJ alat hukum (rechtsapparaat) ?paraat> melainkan menjadi sua* Biarpun pelajaran Montesauim. h u ■ . . ' gara-negara di Eropa Barat, ^ a i h ^ lma. hamplr *isemUadaIi pelajaran tersebut menjadi daaar t»tJ»9a fdi Indonesia, dimana undang-undang dibC2t9nïah °emlk;!-a" ¿u?pre' sidân dibantu oleh Menteri atau b a b « ™ °leh Pemerintah (P* ma dengan Dewan Perwakilan Rakyat! D?Pa ^nteri) barsama-g, lah ternyata teori Montesquieu Sei°.KSuatu "e9a*a modern t* tikkan. Pada zaman sekarang hnïa tidak dapat dipr£ îîruSn;. haW a diprakt^an oi 4 disitupun telah timbul kesukaran.2Ü Sekarang timbul pertanyaan: * apakah sebabnya maka teori Montesquieu itu disuatu negara modern tidak dapat dipraktek­ kan seluruhnya ? Pada umumnya dapat dikemukakan dua keberat- an terhadap teori Montesquieu |tu. Keberatan pertama terhadap teori Montesquieu: pemisahan mutlak seperti yang dikemukakan Montesquieu, mengakibatkan adanya badan kenegaraan yang tidak (dapat) di— tempatkan dibawah pengawasan (contrôle)(suatu badan kenegara­ an lain). Tidak ada pengawasan itu berarti kemungkinan bagi sesuatu badan kenegaraan untuk melampaui batas kekuasaan (we- wenang)—nya, dan, oleh sebab itu, kerjasama antara masing-ma- masing badan kenegaraan dipersulit. Sebetulnya, setiap subyek hukum sebagai pendukung kekuasaan (wewenang) dengan sendiri­ nya cenderung melampaui batas kekuasaannya, terutama bila kekuasaan yang diberi kepadanya tidak cukup luas supaya dapat memperhatikan seluruh kepentingannya. Itulah apa yang disebut para ahli hukum yang berbhasa Inggris: "the encroaching na­ ture of pDuer". Maka dari itu disetiap negara, badan-badan kenegaraan yang masing-masing diberi kekuasaan beda-beda, yang J, ai bi d: tidak sa; mai agar kepentingan umum dapat diselenggarakan'"secara efisien (efficient, bermanfaat, jitu). Tetapi pembagian kekuasaan tidak boleh diadakan serupa hingga tidak laqi ada pengawasan dan kemungkinan untuk mengadakan ko-orcjinasi vanci perlu guna penyelesaian persoalan secara integral, kolektif. atau - me­ nurut prinsip Indonesia asli sendiri - secnra Dotonq-royona- Disatnping itu tidak ada pengawasan ber r kinan supaya bertindak secara s e w e n a n g k a h Hanya kalau ada pengawasan antara masing-masing badan kendaraan dan an­ tara masing-masing kekuasaan (funkti? " S ! kemerdekaan individu sungguh-sungguh t e r j a m i n ' 3 Dapat dikatakan, bahwa d i s e H a n tid®^ ada badan kenegaraan yang tidak dibawahP negara mod tu badan k.n.,.r..n lain - Jug. .p. 5 "tertinggi" ditempatkan dibawah pengawasan, yaitu, paling se­ dikit dalam teori, dibawah kehendak dan pengauasan rakyat. Badan-badan kenegaraan itu bersama-sama merupakan suatu hierarkhi. Inilah suatu azas yang menentukan sifat dan corak hukum administrasi negara ! Kekurangan ini dalam teorinya, rupanya, telah dirasa oleh Montesquieu sendiri. Tetapi tidak dibuatnya penyelesaian foo- lossing) kekurangan ini. Dikatakannya bahwa praktek sendiri akan membuat penyelesaian itu apabila pada sesuatu uaktu di­ rasa perlu . ( Mais comme par le mouvement nécessaire des d^allsr S ^ c S n ^ î t - T Î S S Î ^ n S l Î ^ ' U : } 16?,*«0^ forcées ker jasaniaj«daI^an * de"9a" aka" « ^ e k a Oi Amerika Serikat - seperti tplah i Montesquieu dipraktêkkan seluruhnya. Kekuasa^3? ^ ? ^ ~ te0?i beri kepada suatu Congress (dewan perwaki]=n 1®9islatif di- terdiri atas dua tingkat, yait^Th^HoSSe1“? *anQ dan The Sénats; kekuasaan eksekutif diberi kp5 5resentatiwes sidân (Président) - Para menteri di Âmerik k®Pada suatu pre- gungjawab kepada presidên dan tidak kPn h rikat bertang- rakyat - dan kekuasaan yudikatif Hihpri l 3 dewan perwakilan (mahkamah agung). Tetapi ketioa bari k^Pada Supreme Court yang diberi tiga funksi yang berbeda-bed ."e9araan tersebut yang lain dapat juga saling mengawasi h- U’ yan9 satu dan yang lain itu samasekali terpisah ?^arpun menurut teori Si yang diperkembangkan oleh praktêk Pengawasan itu - terkenal dengan nama »cheFTs and' baïf«? ,.b!ïbillt“bilit d?n pengawasan itu supaya ketiga funksi *! ! * Tujuan sistim dalam tiap-tiap keadaan tertentu efsebut menjadi seimbang STcSsi). > niVir^tTip~kli5i ^ Î L * al?nce.in each piîtTHürr tertentu. Sistim Pen9awasan tersehn^K ?jadakan pengawasan tuk setiap hal yang bersifat terspnn,- .?rsifat kasuistis (un- Oi Eropa B.i.t kekuas,“ u ' H u t Î Î ’;, atu dewan perwakilan rakyat bers«mt tu dlberi kepada su- fen jalankan funksi eksekutif . d ^ e n n V 8"93" yang berkuasa Eertanggungjawab kepada dew^n perwakn® Sekutif itu langsung Eropa Barat pengawasan bersifat lebih a r V akyat« Disisti* naawasan dalam sistim "checks and ba? at dariPada difat Pf~ 9 o disebut terakhir kadanq-kari^ balances''. Tetaoi sistim *atif keleluasaan lebih besar untuk fn®mberi kepada peng i « “l,faat d3-a:-k,3daa" « « S t berU"‘l»K seca?» ; « £ 6ah“* “st” check= 6 pokoknya^untu^tiap-tia^kRari’ b*f9u"». Jitu), sebabnya pada kan fuiksi maia1M M l ^ a i , i a ’S; e i " ' r tu «i P « “ »“S?: Samping itu penoeksekuti f semacam apa yang perlu. U1 ces" -tidak sering - akibat "checks and balan- ditentukan terlebih d a h u l u i pemba91al? funksi yang telah Hal yang disebyt terakhir in?aJ-/?n9 tidak lagi dapat ubah. Dainva =„=f,. V t^rak?lr ini tidak jarang menghalangi dica- diingini dan ^ ^ H alan-P«soalan (problem-solving) yang mi s ah an1 mu t J ak antara tig^funi^ men9emljkakan suatu pe- suaikan dengan pelajarankid2m \ tersebut’ ““ak dapat dise- uolkssouvereini teitf d a n f ^ ^ ^ rakaat (leer van de SuiyJfayanr?ltsifi) dinegara "i r ""? ” ba9“ “ ‘“''«t^daLr^istim paieiintaSan Si2SaQ?”ai1iaak;,iefSpS?(pt"a^l1UuS0a}a" E“ kSif! s»bVat- 2?" V8E0 ’endek»ti iistirSLerintShln yang akhirnva hpS*??1 '!dlrect government" ("mendekati" karena pada leau rial am , J,ia P ^ -3- 1- ^ SaJa). Lihat dko teori Rous- dLulu- J k I 1335 undang-undang dasar sementara tahun 1950 dahulu. Kemauan Rakyat adalah u„i________ ________ r- :E3 keinunakinin rio * T * P6rlu rakVat senantiasa d: ïat - SntSk :p en9an.pfFa t“ aan suatu dewan perwakilan r_a_k - yat untuk mengawasi tindakan para penguasa vanq hanya men­ jadi u;akil, dari rakyat itu. Kemungkinan tersebut tidak ada bila dewan perwakilan rakyat itu d i l a r i m S misal­ nya, pekerjaan hakim (lihatlah paSal n "¡en9awa^1 » J1®? mah Agung Indonesia, LNRIS 1950 Nr 30 dah ? nn tidak lagi berlaku). Atau dengan kata lain- £ ’ , P ^ ï ^ e S u t tidak ada bila diadakan suatu oemf. E* kemun9kinan tersebut sa (badan kenegaraan) dan antara f^ksi P6?ata- negara kita berdasarkan ana unksi-funksi mereka. •ata tatanegara di Negeri Inggris dan !jerk?nai dalam ilmu hukum "legislative supremacy" - rii a Amerika Serikat dengan nama 11 judicial supremacy "f hakim mD ei”ka Serikat ada suatu Montesquieu itu tidak daoat rii n9UJ1 undang-undang. Pelajara lative supremacy" itu. dlsesuaikan dengan azas "legis- nis,DÎnt ^ a r pol9îLacEa;° ^ J ^ Ur» yaitu dinegara-negara ko«- "Soviet writers express samasekali tidak diterima. express an aversion to the separation of 7

Description:
bali kedudukan dan m e m p erbpc s 8 m P u r ['ak a n ) > m e m p e r k u a t ke r. n a n y o c a r a t ^ k a n c a r a dikota Mataram, pulau Lombok.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.