ebook img

PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA (Studi di Madrasah ... PDF

17 Pages·2013·0.39 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA (Studi di Madrasah ...

PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA (Studi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Disusun Oleh : Nugrahani Khoirunisa G 000 090 055 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Bismillahirrahmanirrohim. Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : Nama : Nugrahani Khoirunisa NIM : G 000 090 055 Fakultas/ Progdi : FAI / Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Jenis : Skripsi Judul Skripsi : PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA (Studi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun 2013) Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk : 1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpusatakaan UMS atau penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana semestinya. Surakarta, 19 Juli 2013 Yang Menyatakan (Nugrahani Khoirunisa) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS AGAMA ISLAM Jl. A. Yani, Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura, Telp. (0271) 717417 Ext. 185, Fax 715448 Surakarta SURAT PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Pembimbing : Drs. Zaenal Abidin, M.Pd. Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama : Nugrahani Khoirunisa NIM : G 000 090 055 Fakultas/ Progdi : FAI / Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Judul Skripsi : PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA (Studi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun 2013) Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian surat pengesahan ini dibuat, semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, 19 Juli 2013 Pembimbing Drs. Zaenal Abidin, M.Pd PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA (Studi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun 2013) Oleh: Nugrahani Khoirunisa (NIM: G 000 090 055) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan kepada Allah SWT, bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Akhlak mulia berawal dari aqidah, jika aqidahnya sudah baik maka dengan sendirinya akhlak mulia akan terbentuk sehingga karakternya akan menjadi baik. Iman yang teguh pasti tidak ada keraguan dalam hatinya dan tidak tercampuri oleh kebimbangan. Beriman kepada Allah pasti akan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Beriman kepada Allah juga harus beriman kepada malaikat, Nabi, kitab, hari akhir, qada dan qadar Allah. Permasalahan yang akan dikaji adalah pelaksanaan pendidikan aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara (interview), dan dokumentasi.Analisis data menggunakan teknik analisis deskriftif kualitatif yang dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan dengan pola pikir induktif. Sedangkan yang dijadikan subyek penelitian adalah guru mata pelajaran aqidah akhlak, guru BK, wakasek bidang kesiswaan, dan semua hal yang terkait dengan Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, guru mengaplikasikan kurikulum dengan materi yang diprogramkan, melaksanakan evaluasi untuk mengukur seberapa tingkat pemahaman siswa dengan materi yang sudah dijarkan. Segi perilaku siswa MAN 2 Surakarta sudah mencerminkan perbaikan nilai karakter. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa, ketekunan siswa dalam beribadah, sopan dan santun terhadap guru, dapat menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan dapat menjadi siswa berprestasi dengan menjuarai berbagai lomba. Tujuan pembelajaran aqidah akhlaknya adalah: siswa mampu menjelaskan, mendeskripsikan, memahamai, mengetahui, menganalisis dan mengerti tentang ilmu kalam, akhlak terpuji dan akhlak tercela. Dari tujuan pembelajara tersebut, guru mengharapkan siswa menjadi anak yang disiplin, patuh terhadap orang tua, berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru menggunakan metode ceramah, sosio drama dan diskusi dalam pembelajaran yang bertujuan agar siswa mudah memahami, namun metode tersebut kurang menarik sehingga siswa cenderung bosan dan sulit memahami. Evaluasi pembelajaran di MAN 2 Surakarta sudah memenuhi standar KKM 75 yaitu, nilai rata-rata ujian tengah semester kelas XI Ilmu Sosial 4 adalah 77 dan mengalami kenaikan pada ujian semester menjadi 78,9. Nilai rata-rata ujian tengah semester kelas XI Ilmu Sosial 5 adalah 77,5 dan nilai rata-rata ujian semester 78,5 ini dapat dikatakan baik karena mengalami kenaikan. Berdasar pengamatan di sekolah, siswa mengalami perubahan dalam kedisiplinan serta ketaatan dalam beribadah, dan kesopanan terhadap guru, karyawan sekolah, dan masyarakat. Pelaksanaan pengembangan diri siswa dengan melakukan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Kata Kunci: Pendidikan Aqidah Akhlak, Karakter Siswa, MAN 2 Surakarta. 1 PENDAHULUAN manusia yang mempengaruhi pikiran dan perbuatannya (Majid dan Dian, 2012: 12). Latar Belakang Penanaman pendidikan aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa Aqidah memiliki peranan penting dengan melihat unsur atau nilai-nilai yang dalam mendidik siswa, ruang lingkup harus dikembangkan di sekolah dalam aqidah yang dapat membentuk akhlak menentukan keberhasilan pendidikan mulia akan mengantarkan manusia karakter, yaitu: (1) religius; (2) jujur; (3) Indonesia sebagai manusia yang mumpuni toleransi; (4) disiplin; (5) kerja keras; (6) dalam segala aspek kehidupan. Ruang kreatif; (7) mandiri; (8) demokratis; (9) lingkup dari aqidah yaitu: Ilahiyat, rasa ingin tahu; (10) semangat kebangsaan; nubuwat, ruhaniyat, dan sam’iyyat (Ilyas, (11) cinta tanah air; (12) menghargai 2000: 6). Dari ruang lingkup aqidah yang prestasi; (13) bersahabat/komunikatif; (14) dijadikan rujukankan terbentuknya cinta damai; (15) gemar membaca; (16) manusia berakhlakul karimah, berarti peduli lingkungan; (17) peduli sosial; (18) manusia dapat menghindari akhlak tercela tanggung jawab. Dari indikator tersebut sebagai manifestasi dari ajaran-ajaran dapat menjadi acuan untuk aqidah Islam. mengembangkan akhlak peserta didik Aqidah akhlak yang bersumber dari dalam membentuk karakter (Fitri, 2012: Qur’an dan hadits dijadikan 40). pengembangan nilai spiritual yang dapat Realita pendidikan di Madrasah menghasilkan generasi berkualitas. Aqidah Aliyah Negeri 2 Surakarta adalah siswa tidak terlepas dari akhlak, akhlak mulia bersikap sopan terhadap guru dan teman, menjadi cermin bagi kepribadian dapat melaksanakan sholat berjama’ah, seseorang, disamping mampu mampu menciptakan lingkungan sekolah mengantarkan seseorang kepada martabat yang bersih dan nyaman, aktif dalam yang tinggi. Pendidikan akhlak dapat kegiatan ekstra kulikuler dan lain dikatakan sebagai pendidikan moral dalam sebagainya. Aqidah akhlak sebagai diskursus pendidikan Islam (Tafsir, 2012: pembentuk karakter akan mempengaruhi 10). keberhasilan atau kesuksesan seseorang, Baik dan buruknya prilaku hal tersebut dapat dilihat dari akhlak yang seseorang sangat ditentukan oleh nilai tercermin dalam karakternya, semakin akhlaknya. Pembentukan karakter dilakukan lemah karakter orang tersebut maka akan sejak dini, agar dapat mencegah timbulnya semakin tertinggal dengan yang lainnya, kemrosotan dimasa yang akan datang. akan menjadi manusia yang dipinggirkan, Fenomena yang terjadi di MAN 2 yang paling parahnya akan menjadi (Madrasah Aliyah Negeri 2) adalah prilaku sampah masyarakat. “Bertakwalah kepada siswa telah mampu menjadi teladan bagi Allah dimana saja kamu berada; iringilah siswa lain, misalnya dalam tutur kata, kejahatan/kejelekan dengan kebaikan sopan, karena mereka memiliki rasa niscaya akan menghapusnya dan kebersamaan yang baik, cinta lingkungan bergaullah dengan manusia dengan dan lain sebagainya. Perbuatan yang akhlak/budi pekerti yang baik” (HR. At- dilakukan karena Allah lebih terasa tenang Thabrani; Hidayatullah, 2010: 1). dan nyaman ketika mengerjakannya, Bahwasanya berbuat baik tidak melihat aqidah akhlak dalam membentuk karakter siapa orangnya, dimanapun berada akan sangat mempengaruhi kesuksesan kebaikan tersebut harus selalu ditanamkan seseorang dimasa sekarang dan yang akan dan bergaullah dengan manusia yang baik datang. Pada akhirnya pendidikan aqidah pula. Generasi instan melakukan sesuatu akhlak dapat dikatakan sebagai wadah tanpa perhitungan yang matang, generasi untuk membina dan membentuk karakter instan sama sekali tidak melihat dari sisi siswa yang baik. Karakter merupakan sifat 2 efektivitas dan efisiensi. Mereka hanya seseorang dan masyarakat sehingga melihat dari aspek hasilnya (Asmani, membuat orang dan masyarakat 2011: 114). Untuk mencapai kehidupan jadi beradab. Pendidikan bukan yang aman, tentram dan sejahtera merupakan sarana transfer ilmu membutuhkan proses dan kesabaran yang pengetahuan saja, tetapi lebih luas amat sangat tinggi. lagi, yaitu sebagai sarana Pendidikan karakter berawal dari keluarga, pembudayaan dan penyaluran nilai keluarga sebagai tempat belajar pertama (enkulturisasi dan sosialisasi) anak. Antara aqidah akhlak dan karakter (Muslich, 2011: 69). akan berdampak pada berbagai hal, Dengan demikian pendidikan bergantung pada ke arah mana aqidah adalah suatu proses penanaman akhlak itu mendasari aktifitas seseorang. akhlak mulia pada anak melalui sarana transfer ilmu, agar berguna Tujuan Penelitian bagi diri sendiri, agama, nusa, dan bangsa. Tujuan yang ingin dicapai dalam 2. Aqidah penelitian ini adalah: mengetahui Dalam kamus Al-Munawwir, pelaksanaan pendidikan aqidah akhlak Aqidah berasal dari kata دَ قَ عَ – دُقِ عْ َي – dalam membentuk karakter siswa di ادً قْعَ berarti menyimpulkan, Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta. mengikat, dan perjanjian. Kemudian terbentuk menjadi ةٌ دَ يْقِعَ Landasan Teori berarti kepercayaan atau keyakinan (Munawwir, 1997: 953-954). Untuk menghindari berbagai Secara etimologis aqidah macam penafsiran terhadap judul Skripsi berakar kata „aqada-ya‟qidu- ini, terlebih dahulu Penulis menjelaskan „aqdan-„aqidatan. „Aqdan beberapa istilah yang terdapat dalam judul memiliki beberapa makna Skripsi ini. diantaranya adalah simpul, kokoh, ikatan, dan perjanjian. Setelah kata 1. Pendidikan „aqdan terbentuk menjadi „aqidah Pendidikan adalah bimbingan maka berarti keyakinan. Kaitan yang diberikan dengan sengaja oleh antara arti kata „aqdan dan „aqidah orang dewasa kepada anak-anak, adalah keyakinan itu tersimpul dalam pertumbuhannya (jasmani dengan kokoh di dalam hati, dan rohani) agar berguna bagi diri bersifat mengikat dan mengandung sendiri dan bagi masyarakat perjanjian (Sudarno, dkk. 2012: 1). (Purwanto, 2000: 10). Aqidah adalah sejumlah Pendidikan menurut Al- kebenaran yang dapat diterima Ghulayaini dalam pemikiran secara umum (axioma) oleh pendidikan Islam adalah manusia berdasarkan akal, wahyu penanaman akhlak yang mulia pada dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan jiwa anak dan menyiraminya oleh manusia didalam hati serta dengan petunjuk dan nasehat, diyakini kesahihan dan sehingga pribadinya menjadi jiwa keberadaannya secara pasti dan yang baik lalu buahnya kemuliaan ditolak segala sesuatu yang dan kebaikan serta cinta beramal bertentangan dengan kebenaran itu untuk kepentingan negara ( Kholiq, (Al-Jazairy, 1978: 21. Dikutip dari dkk. 1999: 121). Ilyas, 2000: 2). Pendidikan adalah proses Aqidah Islam berpangkal pada internalisasi budaya ke dalam diri keyakinan “Tauhid” yaitu 3 keyakinan tentang wujud Allah, Akhlak yang dimaksud Tuhan yang maha esa, tidak ada menurut Ilyas disini adalah akhlak yang menyekutuinya, baik dalam yang secara spontan datang dari zat, sifat-sifat maupun perbuatan- dalam diri individu tanpa individu perbuatannya (Basyir, 1988: 43). tersebut merencanakannya. Berdasar uraian tersebut dapat 4. Karakter jelaskan bahwa aqidah adalah Karakter berasal dari bahasa keyakinan dalam hati yang tidak Yunani yang berarti “to mark” atau memliki keraguan sedikitpun. menandai dan memfokuskan 3. Akhlak bagaimana mengaplikasikan nilai Akhlak secara etimologis kebaikan dalam bentuk tindakan (bahasa) berasal dari kata قَ َلخَ – atau tingkah laku, sehingga orang قُ ُلخْ َي - اقً لْخَ yang berarti menjadikan, yang tidak jujur, kejam, rakus dan membuat, dan menciptakan. perilaku jelek lainnya dikatakan Kemudian berubah menjadi قٌ لََخْ َأ orang berkarakter jelek. yang berarti pantas, patut, tabiat, Sebaliknya, orang yang budi pekerti, atau pembawaan perilakunya sesuai dengan kaidah (Munawwir, 1997: 363-364). moral disebut dengan berkarakter Akhlak menurut Al-Ghazali mulia (Juansya, dalam buku pemikiran pendidikan http://juansyah.wordpress.com/201 Islam mengatakan bahwa Al- 2/07/29/pengertian-karakter/ khuluq (jamak akhlak) ialah ibarat Diakses pada tanggal 13-11-2012, (sifat atau keadaan) dan pelaku pukul 18.59 WIB). yang konstan (tetap) dan meresap Menurut Gordon W. Allport dalam jiwa, dari padanya tumbuh dalam pendidikan karakter, perbuatan-perbuatan dengan mudah karakter merupakan suatu dan wajar tanpa memerlukan organisasi yang dinamis dari sistem pikiran dan pertimbangan (Kholiq, psiko-fisik individu yang dkk. 1999: 87). menentukan tingkah laku dan Akhlak adalah perbuatan yang pemikiran individu secara khas. timbul dari dalam diri orang yang Interaksi psiko-fisik mengarahkan mengerjakannya tanpa ada paksaan tingkah laku manusia, karakter atau tekanan dari luar (Saebani dan bukan sekedar sebuah kepribadian Abdul, 2010: 15). (personality) karena karakter Secara etimologis (Lughatan) sesungguhnya adalah kepribadian akhlaq (bahasa arab) adalah bentuk yang ternilai (personality jamak dari khuluq yang berarti budi evaluated) (Narwati, 2011: 2). pekerti, perangai, tingkah Karakter adalah kualitas atau laku/tabiat. Berakar dari kata kekuatan mental atau moral, akhlak khalaq yang artinya menciptakan atau budi pekerti individu yang seakar dengan kata khaliq merupakan kepribadian khusus (pencipta), makhluk (yang yang menjadi pendorong dan diciptakan) dan khalq (pencipta). penggerak, serta membedakan Secara terminologis menurut Imam dengan individu lain (Hidayatullah, Ibrahim Anis, akhlak adalah sifat 2010: 13). yang tertanam dalam jiwa yang Dengan demikian karakter dengannya lahirlah macam-macam adalah perangai, watak, tingkah perbuatan baik atau buruk, tanpa laku baik dan buruknya seseorang. membutuhkan pemikiran dan pertimbangan (Ilyas, 2001: 1-2). 4 Metode Penelitian tertentu. Masalah sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian oleh hal berikut: Penelitian adalah suatu a. Penelitian bermaksud kegiatan atau proses sistematis mereduksi objek penelitian untuk memecahkan masalah yang sebagai akibat dari besarnya dilakukan dengan menerapkan jumlah populasi sehingga metode ilmiah (Emzir, 2010: 1). harus meneliti sebagian saja Ditinjau dari tempatnya, dari populasi. penelitian ini termasuk penelitian b. Penelitian bermaksud lapangan (Field Research), karena mengadakan generalisasi dari data sepenuhnya digali dari hasil-hasil penelitiannya, lapangan. Pendekatan yang dalam arti menganakan digunakan adalah pendekatan kesimpulan-kesimpulan kualitatif, adalah prosedur kepada objek, gejala atau penelitian yang menghasilkan data kejadian yang lebih luas deskriptif berupa kata-kata tertulis (Sutrisno Hadi, 1980. Dikutip atau lisan dari orang-orang dan dari buku metode penelitian perilaku yang dapat diamati karya Margono, 2010: 121) (Bogdan dan Taylor dikutip dari Moleong, 1993: 3). 3. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam 2. Subjek Penelitian pengumpulan data adalah sebagai Sumber data adalah semua berikut: informasi baik yang merupakan a. Metode Wawancara benda nyata, sesuatu yang bersifat (Interview) abstrak, peristiwa/gejala yang baik Wawancara adalah secara kuantitatif atau kualitatif percakapan dengan maksud (Sukandarrumidi, 2006: 44). tertentu. Percakapan itu Populasi adalah keseluruhan dilakukan oleh dua pihak, yaitu subjek penelitian yang akan diteliti. pewawancara (interviewer) (Arikunto, 2006: 130). Jika kurang yang mengajukan pertanyaan dari 100, lebih baik diambil semua dan yang diwawancarai sehingga menjadi penelitian (interviewee) yang populasi. Jika subjeknya besar memberikan jawaban atas dapat diambil antara 10-20% atau pertanyaan (Moleong, 1993: 20-25% (Arikunto, 2006: 134). 135). Berdasarkan penelitian Pada penelitian ini penulis tersebut, maka penulis menentukan menggunakan metode penelitian ini sebagai penelitian wawancara bebas terpimpin, Populasi. Adapun yang menjadi yaitu dengan mengajukan populasi dalam penelitian adalah pertanyaan lengkap dan kepala sekolah, guru, siswa dan terperinci sesuai keinginan semua pihak yang terkait dalam penulis akan tetapi masih tetap pembentukan pendidikan aqidah berpedoman pada tema akhlak melalui pendidikan penelitian yang diteliti. karakter. Adapun metode wawancara ini Sampel adalah sebagai bagian akan penulis gunakan untuk dari populasi, sebagai contoh yang mencari data yang diambil menggunakan cara-cara berhubungan dengan 5 pendidikan aqidah akhlak Setelah data terkumpul maka dalam membentuk karakter langkah selanjutnya adalah siswa, dan pelaksanaannya. menganalisis data untuk b. Metode Observasi memperoleh kesimpulan, dalam (Pengamatan) menganalisis data dilakukan secara Metode observasi adalah diskriptif (Menutur kata dengan apa cara mengumpulkan data adanya secara kualitatif) dengan dengan mengamati atau menggunakan metode induktif. mengobservasi obyek Metode induktif adalah penelitian atau peristiwa baik membiarkan permasalahan- berupa manusia, benda mati permasalahan muncul dari data maupun alam (Tanzeh, 2011: atau dibiarkan terbuka untuk 87). interpretasi (Sukmadinata, 2010: Penulis menggunakan 60). metode observasi agar dapat 5. Validitas Data mengamati dan mencatat data Validitas adalah kesahihan yang didapat berdasarkan pengukuran atau penilaian dalam observasi atau pengamatan di penelitian. Uji validitas data adalah Madrasah Aliyah Negeri 2 keabsahan yang ditujukan pada Surakarta. Observasi konsistensi antara data dengan digunakan untuk mencari data yang sebenarnya (Afifuddin dan keadaan sekolah, gedung- Beni, 2012: 188) gedung, sarpras, perilaku Keabsahan data merupakan siswa, dan lain sebagainya. konsep penting yang diperbaharui c. Teknik Dokumentasi dari konsep kesahihan (validitas) Teknik Dokumentasi (Moleong, 2010: 321). menurut Irwan adalah teknik Validitas dibagi menjadi 2 pengumpulan data yang macam, yaitu: validitas internal dan ditujukan kepada subyek ekternal. Penelitian ini termasuk penelitian, dokumen yang dalam validitas eksternal, menurut diketik dapat berupa berbagai Cook dan Campbell, 1967: 37 macam, tidak hanya dokumen dalam buku Metodologi Penelitian resmi (Sukandarrumidi, 2006: Kualitatif, Ialah perkiraan validitas 100-101). Untuk mencari data yang diinferensikan berdasarkan yang berhubungan dengan hubungan sebab-akibat yang sejarah berdiri, letak geografis diduga terjadi, dapat sekolah, visi dan misi, tujuan, digeneralisasikan pada dan diantara sasaran, konsep tentang ukuran alternatif sebab-akibat dan pendidikan aqidah akhlak, dan diantara jenis orang, latar, dan pendidikan karakter. waktu (Moleong, 2010: 322). 4. Metode Analisis Data Triangulasi adalah teknik Analisi data merupakan pemeriksaan keabsahan data yang aktivitas pengorganisasian data. memanfaatkan sesuatu yang lain Data yang terkumpul dapat berupa diluar data itu untuk keperluan catatan lapangan dan komentar pengecekan atau sebagai peneliti, gambar, foto, dokumen, pembanding terhadap data itu laporan, biografi, artikel, dan (Moleong, 2010: 330). sebagainya (Afifudin dan Beni, Dari uraian teknik keabsahan 2012: 145). data tersebut dapat penulis gunakan sebagai pemeriksaan terhadap 6 keabsahan data. Penelitian ini Berpakaian, (2) Berhias, menggunakan triangulasi data, (3) Perjalanan, (4) karena penelitian ini Bertamu, (5) Menerima membandingkan data yang ada tamu. dalam penelitian Pendidikan 3. Akhlak Tercela yang Aqidah Akhlak Dalam Membentuk terdiri dari : (1) Judi, (3) Karakter Siswa Studi di Madrasah Zina, (3) Mencuri, (4) Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun Khamr 2013 dengan data lain yang (Narkoba/NAPZA). digunakan peneliti sebagai Sebagaimana yang pembanding. Sehingga jelas tercantum di BAB III halaman penelitian yang dilakukan dapat 71-72, materi aqidah akhlak di dipertanggung jawabkan dari MAN 2 Surakarta jika segala segi. dipadukan dengan kurikulum Informan review atau DEPAG (Departemen Agama) pengecekan kebenaran informasi sudah sesuai dengan kurikulum kepada informan, yaitu laporan yang ditetapkan. Merujuk pada penelitian yang telah diteliti oleh teori akhlak (Ilyas, 2001: 1-2) peneliti dalam laporan penelitian BAB II halaman 26, akhlak (member check) dibacakan kepada terpuji dan akhlak tercela. informan dalam suatu pertemuan Materi aqidah akhlak disajikan yang dihadiri oleh para responden di MAN 2 Surakarta sudah atau informan (Hamidi, 2004: 82). memenuhi isi materi Penelitian ini penulis kurikulum secara keseluruhan menggunakan teknik informan dan dipraktekkan secara review untuk menguji keabsahan langsung dan juga di data dengan cara memberikan draft kehidupan sehari-hari. Hal ini laporan kepada informan untuk dibuktikan dengan pernyataan dilakukan pengecekan keabsahan siswa kelas XI Ilmu Sosial 4 datanya. Melalui cara ini maka dan 5, hasil wawancaranya laporan yang ditulis merupakan yang terdapat pada BAB III suatu deskripsi sajian yang halaman 73. disetujui informan dan sesuai Dari analisis diambil dengan keadaan yang sebenarnya. pengertian bahwa, materi aqidah akhlak yang disajikan Hasil Penelitian di MAN 2 Surakarta sesuai dengan kurikulum. Materi A. Kurikulum Pendidikan Aqidah pembelajaran yang Akhlak. disampaikan guru tidak hanya Pendidikan aqidah akhlak dapat secara lisan saja tetapi terlaksana bila disajikan sebagai langsung dipraktekkan. Isi dari berikut: materi tersebut mencakup 1. Materi. perilaku terhadap Allah, diri Materi aqidah akhlak di sendiri, dan perilaku manusia MAN 2 Surakarta yang terdapat lain. Sehingga tidak hanya dalam BAB III halaman 71-72, hubungan manusia dengan antara lain: Tuhannya saja, namun dengan 1. Ilmu Kalam manusia dan lingkungan 2. Akhlak Terpuji yang sekitar, sehingga materi aqidah terdiri dari : (1) Akhlak 7

Description:
PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER. SISWA (Studi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun 2013). NASKAH
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.