Hak Cipta @ 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. vi, 202 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X ISBN 978-602-282-401-5 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-402-2 (jilid 1) 1. Islam — Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 297.07 Kontributor Naskah : Endi Suhendi Zen dan Nelty Khairiyah Penelaah : Yusuf A. Hasan Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud Cetakan Ke-1, 2014 Disusun dengan huruf Calibri, 11 pt ii Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kata Pengantar Misi utama (innama) pengutusan Nabi adalah untuk menyempurnakan keluhuran akhlak. Ini dibuktikan bahwa di dalam al-Qur’an ini digunakan struktur gramatikal yang menunjukkan sifat eksklusif misi pengutusan Nabi. Sejalan dengan itu, dijelaskan al-Qur’an bahwa beliau diutus hanyalah untuk menebarkan kasih sayang kepada semesta alam. Dalam struktur ajaran Islam, pendidikan akhlak adalah yang terpenting. Penguatan akidah adalah dasar. Sementara, ibadah adalah sarana, sedangkan tujuan akhirnya adalah pengembangan akhlak mulia. Nabi saw. bersabda, “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.”1 Nabi saw. juga bersabda, “Orang yang paling baik Islamnya adalah yang paling baik akhlaknya.”2 Dengan kata lain, hanya akhlak mulia yang dipenuhi dengan sifat kasih sayang sajalah yang bisa menjadi bukti kekuatan akidah dan kebaikan ibadah. Karena itu, pelajaran agama Islam diorientasikan kepada akhlak yang mulia dan hanya penuh kasih sayang kepada sesama Muslim, melainkan kepada semua manusia, bahkan kepada segenap unsur alam semesta. Hal ini selaras dengan Kurikulum 2013 yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi yang utuh antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Peserta didik tidak hanya diharapkan bertambah pengetahuan dan wawasannya, tetapi juga meningkat kecakapan dan keterampilannya serta semakin mulia karakter dan kepribadiannya. Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Implementasi terbatas Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapatkan tanggapan yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Walaupun demikian, sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2014 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh _________________ 1 HR Abu Daud dan Imam Ahmad. 2 HR Imam Ahmad. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti iii Diunduh dari BSE.Mahoni.com Daftar Isi Kata Pengantar iii Daftar Isi iv BAB 1 Aku Selalu Dekat dengan ALLAH Swt. 1 Membuka Relung Hati 2 Mengkritisi Sekitar Kita 3 Memperkaya Khazanah Peserta Didik 4 Menerapkan Perilaku Mulia 16 Rangkuman 17 Evaluasi 18 BAB 2 Berbusana Muslim dan Muslimah 20 Merupakan Cermin Kepribadian dan Keindahan Diri Membuka Relung Hati 21 Mengkritisi Sekitar Kita 22 Memperkaya Khazanah Peserta Didik 23 Menerapkan Perilaku Mulia 28 Rangkuman 29 Evaluasi 30 BAB 3 Mempertahankan Kejujuran sebagai 31 Cermin Kepribadian Membuka Relung Hati 32 Mengkritisi Sekitar Kita 33 Memperkaya Khazanah Peserta Didik 34 Menerapkan Perilaku Mulia 41 Rangkuman 41 Evaluasi 42 BAB 4 Al-Qur’ān dan Hadis adalah Pedoman 44 Hidupku Membuka Relung Hati 45 Mengkritisi Sekitar Kita 46 Menerapkan Perilaku Mulia 57 Rangkuman 58 Evaluasi 58 iv Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB 5 Meneladani Perjuangan Rasulullah saw. 60 di Mekah Membuka Relung Hati 61 Mengkritisi Sekitar Kita 62 Memperkaya Khazanah Peserta Didik 63 Menerapkan Perilaku Mulia 76 Rangkuman 78 Evaluasi 80 BAB 6 Meniti Hidup dengan Kemuliaan 82 Membuka Relung Hati 83 Mengkritisi Sekitar Kita 84 Memperkaya Khazanah Peserta Didik 85 Menerapkan Perilaku Mulia 94 Rangkuman 97 Evaluasi 97 BAB 7 Malaikat Selalu Bersamaku 101 Membuka Relung Hati 102 Mengkritisi Sekitar Kita 103 Memperkaya Khazanah Peserta Didik 104 Menerapkan Perilaku Mulia 114 Rangkuman 115 Evaluasi 116 BAB 8 Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang 117 Tua dan Guru Membuka Relung Hati 118 Mengkritisi Sekitar Kita 119 Memperkaya Khazanah Peserta Didik 120 Menerapkan Perilaku Mulia 126 Rangkuman 128 Evaluasi 128 BAB 9 Mengelola Wakaf dengan Penuh Amanah 131 Membuka Relung Hati 132 Mengkritisi Sekitar Kita 133 Memperkaya Khazanah Peserta Didik 133 Menerapkan Perilaku Mulia 144 Rangkuman 145 Evaluasi 145 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti v BAB 10 Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah 147 saw. di Madinah Membuka Relung Hati 148 Mengkritisi Sekitar Kita 149 Memperkaya Khazanah Peserta Didik 150 Menerapkan Perilaku Mulia 160 Rangkuman 162 Evaluasi 163 BAB 11 Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya 165 Berbagi Pengetahuan Membuka Relung Hati 166 Mengkritisi Sekitar Kita 167 Memperkaya Khazanah Peserta Didik 168 Menerapkan Perilaku Mulia 174 Rangkuman 174 Evaluasi 175 BAB 12 Menjaga Martabat Manusia dengan 178 Menjauhi Pergaulan Bebas Dan Zina Membuka Relung Hati 179 Mengkritisi Sekitar Kita 180 Memperkaya Khazanah Peserta Didik 181 Menerapkan Perilaku Mulia 188 Rangkuman 191 Evaluasi 192 Daftar Pustaka 194 Glosarium 196 vi Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB Aku Selalu Dekat dengan 1 ALLAH Swt. Aku Selalu Dekat dengan Allah Swt. Mengimani Allah Swt. melalui al-Asmā’u al-¦usnā al-Kar³m al-Mu’m³n al-Wak³l al-Mat³n al-Jāmi’ al-‘Adl al-Ākhir Diketahui dan diperolehnya nilai dan perilaku mulia Pribadi Pribadi Pribadi Pribadi Pribadi Pribadi Pribadi yang yang Jujur/ yang yang yang yang yang Adil Dermawan Amanah Tawakkal Tangguh Toleran Bertakwa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1 Membuka Relung Hati Cermati wacana dan gambar berikut! Beragam cara ditempuh oleh manusia untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yaitu Allah Swt. Cara tersebut ada yang melalui jalan merenung atau ber-tafakkur atau berżikir. Ada pula seseorang menjadi dekat dengan Allah Swt. yang disebabkan oleh musibah yang menimpanya. Demikianlah Allah Swt. membuka cara atau jalan bagi manusia yang ingin dekat dengan-Nya. Sebagai orang yang beriman, tentu saja Sumber: Kemdikbud kita harus mampu menempuh cara apa Gambar 1.1 pun agar dekat dengan Allah Swt. Kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya tentu saja akan mengantarkannya mendapatkan berbagai fasilitas hidup, yaitu kesenangan dan kenikmatan yang tiada tara. Bukankah seorang anak yang dekat dengan orang tuanya atau seorang pegawai bawahan dengan bosnya akan memberikan peluang atas segala kemudahan yang akan dicapainya. Jalan lain utuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. adalah melalui żikir. Żikir artinya mengingat Allah Swt. dengan menyebut dan memuji nama-Nya. Syarat yang sangat fundamental yang diperlukan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. melalui żikir adalah kemampuan dalam menguasai nafsu. Selanjutnya menyebut nama Allah Swt. (al-Asmā’u al-¦usnā) berulang-ulang di dalam hati dengan menghadirkan rasa rendah hati (tawa««u’) yang disertai rasa takut karena merasakan keagungan- Nya. Żikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Berżikir pun tidak perlu menghitung berapa jumlah bilangan yang harus diżikirkan, yang penting adalah żikir harus benar-benar menghujam di dalam kalbu. Selain melalui żikir, mendekatkan diri kepada Allah Swt. dapat pula dilakukan melalui perbuatan atau amaliah sehari-hari, yaitu dengan selalu meniatkan bahwa yang kita lakukan adalah semata-mata hanya karena taat mematuhi aturan main- Nya. Misalnya, kita berbuat baik kepada tetangga bukan karena ia baik kepada kita, tetapi semata-mata karena Allah Swt. menyuruh kita untuk berbuat demikian. Kita bersedekah bukan karena kasihan, tetapi semata-mata karena Allah Swt. memerintahkan kita untuk mengeluarkan sedekah membantu meringankan beban orang yang sedang dalam kesulitan. Hal ini mestinya dapat kita lakukan karena bukankah pada waktu kecil dulu kita mampu patuh melaksanakan perintah dan nasihat orang tua? Mengapa sekarang kita tidak sanggup patuh pada perintah- perintah Allah Swt? Jika śalat dapat kita kerjakan karena semata-mata taat mematuhi perintah Allah Swt., rasanya mustahil bila kita tidak dapat bersikap demikian pada perbuatan-perbuatan lainnya! 2 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Aktivitas 1: Kamu tentu pernah mengalami sakit atau musibah baik ringan atau berat. Ceritakan pengalamanmu tersebut, kemudian bagaimana cara kamu menyikapi kehadiran Allah saat itu? Apakah Allah akan hadir dengan pertolongan-Nya, ataukah Allah akan membiarkanmu dalam kesusahan? Mengkritisi Sekitar Kita Cermati wacana berikut! Manusia adalah makhluk yang sering lupa dan sering berbuat kesalahan. “Al- Ins±nu ma¥allul kha¯ā wa an-nisyan.” Demikian bunyi sebuah hadis yang artinya, “manusia itu tempatnya salah dan lupa.” Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw. bersabda, “Kullu Ban³ ²dama kha¯±un wa khairul kha¯± at-t±ibµna.” (Setiap keturunan Adam as. pasti melakukan kesalahan, dan orang yang baik adalah yang kembali dari kesalahan/dosa). Berdasarkan kedua hadis tersebut, manusia memiliki sifat dan karakter yang sering berbuat kesalahan dan lupa. Artinya, tidak ada seorang pun yang terbebas dari kesalahan dan lupa. Namun demikian, tidaklah benar jika dikatakan bahwa tidak mengapa seseorang melakukan kesalahan dengan dalih bahwa hal tersebut merupakan sifat manusia. Sebagai seorang yang beriman, kita dituntut untuk selalu melakukan refleksi dan perenungan terhadap apa yang telah kita perbuat. Ketika seseorang terlanjur melakukan kesalahan, bersegeralah ia untuk kembali ke jalan yang benar dengan bertaubat dan tidak mengulanginya lagi. Demikian pula sifat lupa, ia kadang menjadi sebuah nikmat dan juga bencana. Lupa bisa menjadi nikmat manakala seseorang terlupa dengan kejadian sedih yang pernah menimpanya. Dapat dibayangkan, betapa sengsaranya jika seseorang tidak dapat melupakan kisah sedih yang pernah dialaminya! Lupa juga dapat menjadi bencana, yaitu ketika dengan lupa tersebut mengakibatkan kecerobohan dan kerusakan. Banyak di antara manusia karena lupa melakukan sesuatu mengakibatkan ia melakukan kesalahan yang dapat merugikan dirinya dan orang lain. Aktivitas 2: Kemukakan kesalahan apa saja yang sering kamu lakukan, kemudian bagaimana upaya kamu agar kesalahan tersebut tidak terulang lagi! Kemukakan sebanyak- banyaknya dengan sebenarnya! Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 3 Memperkaya Khazanah Peserta Didik A. Memahami Makna al-Asmā’u al-¦usnā: al-Kar³m, al-Mu’m³n, al-Wak³l, al- Mat³n, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Ākhir. 1. Pengertian al-Asmā’u al-¦usnā Al-Asmā’u al-¦usnā terdiri atas dua kata, yaitu asmā yang berarti nama- nama, dan ¥usna yang berarti baik atau indah. Jadi, al-Asmā’u al-¦usnā dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah Swt. sebagai bukti keagungan-Nya. Kata al-Asmā’u al-¦usnā diambil dari ayat al-Qur’ān Q.S. °āhā/20:8. yang artinya, “Allah Swt. tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki al-Asmā’u al-¦usnā (nama-nama baik)“. 2. Dalil tentang al-Asmā’u al-¦usnā a. Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-A’rāf/7:180 Artinya: “Dan Allah Swt. memiliki asmā’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama- nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. al A’rāf/7:180) Dalam ayat lain dijelaskan bahwa al-Asmā’u al-¦usnā merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya. Berdoa dengan menyebut al-Asmā’u al-¦usnā sangat dianjurkan menurut ayat tersebut. b. Hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (H.R. Bukhari) 4 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Description: