PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI MUALAF DI PESANTREN PEMBINAAN MUALLAF YAYASAN AN-NABA CENTER INDONESIA Tesis Oleh : Hidayatus Syarifah NIM : 21150110000017 PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1438 H LEMBAR PENGESAHAN TESIS Tesis dengan judul "Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Mualaf di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan an-Naba Center Indonesi a" yang ditulis oleh Hidayatus Syarifah dengan NIM 211501 10000017, telah diujikan pada Ujian Promosi Tesis oleh Program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakartapada Senin, 21 Agustus 2017. Tesis ini telah diperbaiki sesuai saran dari penguji sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Magister (S2) Pendidikan Agama Islam. Jakarta, Agustus 2011 Ketua Prograln Tanggal Nama lE)r.Ho Sapiudin Shidiq,ゝ 江.Ag. NIP :196703282000031001 PenguJl I Nama :Prof Dr.Rusmin Tumanggor,M.A. NIP :‐ PenguJl Ⅱ Tanggal Nama :E)r.Akhmad Sodiq,M.Ag。 NIP :197107091998031001 Z,´ 多´201 PenguJl III Tanggal Tanda Tangan Nama Dr.Nuraenl Ahmad,M.Hum. NIP 19521231 1984032001 slo l,r Pembimbing Nama E)r.Ho Sapiudin Shidiq,M.Ag. NIP I 196703282000031001 Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah n Keguruan hrif Hidayatullah J akarta NIP:19550421 1982031007 SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Hidayatus Syarifah Tempat/Tanggal Lahir Bojonegorol 02 Mei 1992 NIM 211501 I 00000r7 Prodi Magister Pendidikan Agama Islam Judul Tesis Pendidikan Agama Islam Bagi Mualaf di Fesantren Pembinaan MuallafY ayasan an-Naba Center Indonesia Dosen Pcmbimbing Dr. H. Sapiudin Shidiq, M.Ag. Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggungjawab secara akademis atas apa yang saya tulis. Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat memperoleh gelir Magister Pendidikan (Nd.Pd.). Jakart a, 25 Agustus 201 7 Mahasiswa Ybs. Hidayatus Syarifah NIM.21150110000017 ABSTRAK “PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI MUALAF DI PESANTREN PEMBINAAN MUALLAF YAYASAN AN-NABA CENTER INDONESIA” Penelitian ini dilatar belakangi oleh distingsi dalam pelaksanaan pendidikan Agama Islam bagi mualaf. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pendidikan Agama Islam bagi mualaf yang dilaksanakan di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan an-Naba Center Indonesia, menguraikan faktor pendukung dan penghambatnya serta mengidentifikasi implikasinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis untuk mengetahui lebih jauh tentang pelaksanaan pendidikan Agama Islam bagi kaum mualaf di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan an-Naba Center Indonesia. Penelitian dilaksanakan dengan triangulasi teknik pengumpulan dan pengolahan data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan an-Naba Center Indonesia memberikan pembinaan berupa pembiayaan santri untuk menempuh pendidikan formal di luar dan non formal di dalam pesantren. Penelitian difokuskan kepada pendidikan non formal karena cukup menarik. Pendidikannya merupakan pendidikan lintas usia, bertujuan dakwah dengan memberikan materi ilmu kristologi dan muhadharah sebagai tambahan materi lainnya, mengintegrasikan metode pembelajaran dalam pendidikan formal dan non formal, mengkombinasikan pendekatan religus –kristologi– dan pendekatan scientific, serta tanpa adanya report harian ataupun rapor. Berbagai problematika tidak luput dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan tersebut, namun pembelajaran tetap dapat berlangsung secara efektif karena didukung adanya faktor-faktor pendukung seperti minat belajar yang tinggi, kompetensi guru yang terpenuhi dan fasilitas yang memadai. Oleh karena itu, efektifitas pelaksanaan pendidikan Agama Islam tersebut dapat dirasakan dari output yang dihasilkan. Diantaranya yaitu perubahan karakter, militansi Islam, menjadi juru dakwah Islam, hafal dan cinta al-Qur‟an, lebih mengenal hakikat Tuhan dan Islam serta semakin percaya diri terhadap identitas keislamannya. Kemudian, tentunya problematika yang ada diperlukan saran diantaranya penambahan materi pembelajaran baik bersifat pengetahuan maupun pengembangan diri, melaksanakan program relawan untuk membantu dan/ atau mendampingi ustadz dalam melaksanakan pembelajaran dan mencari donatur tetap serta pendirian unit usaha mandiri. Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Mualaf, Pesantren Mualaf i ABSTRACT “ISLAMIC EDUCATION FOR MUALAF IN PESANTREN PEMBINAAN MUALLAF YAYASAN AN-NABA CENTER INDONESIA” This research based on the distinguish of the implementation of Islamic education for mualaf. The objective of the the study is describe the Islamic Education for mualaf at the Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba Center Indonesia, describes the supporting factors, obstacles and identify the implications. This research is a qualitative research with analytical approach. It is to know more about the implementation of Islamic education for mualaf in Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba Center Indonesia. The study was conducted with triangulation of data collection and processing techniques. The results obtained from this research is Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An- Naba Center Indonesia provide coaching in the form of financing santri (student) for formal education outside and non formal in boarding. The study focused on non-formal education because it is quite interesting. Education is a cross-age education aimed at preaching by giving christology and muhadharah materials in addition to other materials, integrating learning methods in formal and non-formal education, combining religious- christology- approaches and scientific approaches, also without any daily reports or report. Various problems are not avoided in the implementation of the education, but the learning can still be effective because it was supported by some factors such as high learning interest, teacher competence, and adequate facilities. Therefore, the effectiveness of the implementation of Islamic education can be felt from the output. They are character changing, Islamic militancy, Islamic missionaries, memorized and love Qur'an, more familiar with the nature of God and Islam and increasingly confident in his Islamic identity. Then, of course there are problems that require suggestions such as the addition of learning materials, both in the form of knowledge and self-development, implementing volunteer programs to assist and accompanying teachers in carrying out learning and seeking a permanent donor and the establishment of independent business units. Keywords: Islamic Education, Muslim convert (mualaf), Pesantren mualaf. ii iii PEDOMAN TRANSLITERASI Transliterasi adalah mengalih aksarakan suatu tulisan ke dalam aksara lain. Misalnya, dari aksara Arab ke aksara Latin. Berikut ini adalah Surat keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 158 Tahun 1987 - Nomor: 0543 b/u/1997 tentang Transliterasi Arab-Latin yang peneliti gunakan dalam penulisan Tesis ini. A. Konsonan ARAB NAMA Latin KETERANGAN RUMUS* ا Alif - - - ة Ba‟ B Be - ت Ta‟ T Te - ث Ṡ a‟ Ṡ Es dengan titk di atas 1e60 & 1e61 ج Jim J Je - ح Ḥa‟ Ḥ Ha dengan titik di bawah 1e24 & 1e25 خ Kha Kh Ka dan ha - د Dal D De - ذ Żal Ż Zet dengan titik di atas 017b & 017c ر Ra‟ R Er - ز Zai Z Zet - ش Sin S Es - ش Syin Sy Es dan ye - ص Ṣ ad Ṣ Es dengan titik di bawah 1e62 & 1e63 ض Ḍaḍ Ḍ De dengan titik di bawah 1e0c & 1e0d ط Ṭa Ṭ Te dengan titik di bawah 1e6c & 1e6d Zet dengan titik di ظ Ẓa Ẓ 1e92 & 1e93 bawah ع „Ain „ Koma terbalik di atas „_ غ Gain G Ge ف Fa F Fa ق Qaf Q Qi ك Kaf K Ka ل Lam L El م Mim M Em ى Nun N En و Wau W We ه Ha‟ H Ha ء Hamzah ‟ Apostrof _‟ ي Ya‟ Y Ye *Rumus hanya dipergunakan untuk font yang tidak ada di kibor komputer gunanya untuk mempermudah. Rumus dioperasikan dengan cara mengetik kode yang tersedia lalu klik alt+x (kode pertama untuk huruf kapital dan kode kedua untuk huruf kecil). iv B. Vokal 1. Vokal Tunggal Tanda Vokal Nama Latin Keterangan اَ Fatḥah A A اِ Kasrah I I اُ Ḍammah U U Contoh: تتك: kataba dan لئس: su‟ila 2. Vokal Rangkap Tanda Vokal Nama Latin Keterangan ْيَى Fatḥah dan ya‟ sakin Ai A dan I ْوَى Fatḥah dan wau sakin Au A dan U Contoh: فيك: kaifa dan َلْوَح= ḥaula 3. Vokal Panjang Tanda Vokal Nama Latin Keterangan Rumus بىَ Fatḥah dan alif Ā A dengan garis di atas 100 & 101 يِى Kasrah dan ya‟ Ī I dengan garis di atas 12a & 12b وُى Ḍammah dan wau Ū U dengan garis di atas 16a & 16b Contoh: َلبقَ : qāla َلْيِق : qīla dan ُلْوُقيَ : yaqūlu C. Ta’ Matrbuṭ ah 1. Transliterasi untuk ta‟ matrbuṭah hidup Ta‟ matrbuṭah yang hidup atau yang mendapat harakat Fatḥah, Kasrah, dan Ḍammah, transliterasinya adalah “T/t”. 2. Transliterasi untuk ta‟ matrbuṭah mati Ta‟ matrbuṭah yang mati atau mendapat harakat sakin, transliterasinya adalah “h”. Contoh: ةحلط : ṭalḥah. 3. Transliterasi untuk ta‟ matrbuṭah jika diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang “al-” dan bacaannya terpisah maka ta‟ matrbuṭah ditransliterasikan dengan “h”. Contoh: لبفطلأا ةضور : rauḍah al-aṭfāl ةرونولا ةنيدولا : al-Madīnah al-Munawwarah D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydīd) Transliterasi Syaddah atau Tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan tanda tasydīd (ىّ ), dalam transliterasi dilambangkan dengan huruf yang sama (konsonan ganda). Contoh: بنّثر : rabbanā v لّسن : nazzala E. Kata sandang alif-lam “لا” Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan hurug alif-lam ma„rifah “لا”. Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah. 1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyi yaitu “لا” diganti huruf yang sama dengan huruf yang mengikuti kata sandang tersebut. Contoh: لجّرلا : ar-rajulu ةدّيسلا : as-sayyidah 2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Huruf sandang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan tanda sambung (-). Aturan ini berlaku untuk kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah maupun kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah. Contoh: نلقلا : al-qalamu ةفسلفلا : al-falsafah F. Hamzah Aturan transliterasi huruf hamzah yaitu menjadi apostrof (‟) hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Bila hamzah terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab ia berupa alif. Contoh: ئيش : syai‟un ترها : umirtu ءونلا : an-nau‟u G. Huruf Kapital Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasi huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan sebagainya seperti keterangan-keterangan dalam EYD. Awal kata sandang pada nama diri tidak menggunakan huruf kapital kecuali jika terletak di awal kalimat. Contoh: لوسر لاإ دوحه بهو : Wamā Muhammadun illā rasūl Abū Naṣīr al-Farābīl Al-Gazālī Syahru Ramaḍān al-lażī unzila fīh al-Qur‟ān H. Lafẓ al-Jalālah (للها) Kata Allah yang didahului dengan partikel seperti huruf jar dan huruf lainnya, atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nomina), ditransliterasi tanpa huruf hamzah. Contoh: للهبنيد : dīnullāh للهبث : billāh vi Adapun ta‟ matrbuṭah di akhir kata yang betemu dengan lafẓ al-jalālah, ditransliterasikan dengan huruf “t”. Contoh: للها ةوحر يف نه : hum fī raḥmatillah I. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia Kata, istilah, dan kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari pembendaharaan bahasa Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya kata al-Qur‟an dari al-Qur‟ān, Sunah dari sunnah. Kata al-Qur‟an dan sunah sudah menjadi bahasa baku Indonesia maka ditulis seperti bahasa Indonesia. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditransliterasi secara utuh. Contoh: Fī ẓilāl al-Qur‟ān As-Sunnah qabl at-tadwīn vii
Description: