Sani Insan Muhamadi, Pembinaan Kejujuran Siswa ..., PEMBINAAN KEJUJURAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KITAB BAHR AL-ADAB Sani Insan Muhamadi FTK UIN Sunan Gunung Djati Bandung [email protected] Abstract The purpose of this study is to get the ideas of the values that contained in the kitab Bahr Al-Adab and its learning process. The method used is a descriptive analytic with qualitative approach, while the data collection techniques used in this research is the analysis of the contents of the kitab, observation, interviews and documentary study. The study found that: The Kitab Bahr Al-Adab contains very posi- tive character values. The process of learning is performed by the method of lecture, discussion, socio- dramatic and inquiry methods. The outcome of learning is, the students were able to honest inside and outside the school. The factors that support in fostering students’ honesty are the vision, mission and objectives of schools, exemplary of pesantren’s staff, curriculum structure, the activities carried out in schools, as well as involvement in activities in the community. While the factors that hinder, internal factors such as school rules that are not too strict, and there are still students who have difficulty in understanding mufrodat/vocabulary in the kitab Bahr Al-Adab. External factors such as the influence of social, technological, and moral values t hat began to fade in the community. Keywords: Kitab Bahr Al-Adab, Character, Honesty. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kandungan nilai dalam kitab Bahr Al-Adab, proses pem- belajarannya, hasil pembelajarannya, serta faktor yang mendukung dan menghambat pembelajaran- nya. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengum- pulan data adalah analisis isi kitab, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Temuan penelitian ini: Kitab Bahr Al-Adab mengandung nilai-nilai karakter yang baik. Proses pembelajarannya dengan metode ceramah, diskusi, sosiodrama, dan metode inquiri. Hasilnya, siswa mampu berbuat jujur di sekolah dan masyarakat. Faktor pendukung dalam membina kejujuran siswa adalah visi misi dan tu- juan pesantren, keteladanan staf pesantren, struktur kurikulum, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di pesantren, serta pelibatan dalam kegiatan di masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya: pertama faktor internal seperti aturan sekolah yang tidak ketat, dan masih ada santri yang kesulitan memahami mufrodat/kosakata kitab Bahr Al-Adab. Kedua, faktor eksternal seperti pengaruh pergaulan, teknologi serta nilai-nilai moral keagamaan yang mulai luntur di masyarakat sekitar sekolah. Kata kunci: kitab Bahr Al-Adab, Karakter, Jujur. 141 Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XII, No. 2, Desember 2015 Pendahuluan cukup efektif dalam membina karakter Dari sekian banyak krisis di Indo- santri, karena menuntut kedisiplinan, nesia, krisis kejujuran menempati tem- ketekunan, kesabaran, kepatuhan dan pat teratas. Ketidakjujuran menjadi lain-lain. Model ini dikembangkan pula fenomena yang terjadi di hampir selu- dalam General Education di Barat. Rob- ruh lapisan masyarakat. Dalam peneliti- ert Newton (Newton, 2000: 196) menye- annya di lima SMK di Bogor, Megawan- butnya Great Books Model. Dalam model gi (2004: 10) memaparkan bahwa 81% ini, dikembangkan tradisi pembiasaan, in- siswa sering membohongi orang tua, telektual, minat, dan nilai-nilai, diperkuat 30,6% pernah memalsukan tanda tan- dengan tujuan untuk menjamin pelestarian gan, 13% sering mencuri dan 11% ser- dan kemajuan warisan budaya. ing memalak. Bahkan sejumlah guru- Dari sekian banyak kitab yang dika- guru di SD Negeri Bekasi memberikan ji di lembaga pendidikan Islam, kitab jawaban soal kepada murid-muridnya Bahr al-Adab menjadi bahan ajar pokok ketika berlangsung EBTANAS, karena dalam pendidikan akhlak atau karak- menginginkan sekolahnya mendapat ter. Berbeda dengan kitab-kitab akhlak peringkat yang bagus dalam pencapa- lain yang cenderung teoritis, kitab ini ian rata-rata NEM. Beberapa waktu memuat kisah-kisah pendek serta syair- yang lalu kita juga menyaksikan di be- syair yang sangat bermanfaat dan me- berapa media masa laporan tentang pla- muat nilai-nilai akhlak yang baik. giarisme yang dilakukan oleh beberapa Kitab Bahr Al-Adab termasuk jenis dosen dan peneliti di beberapa pergu- kitab kontemporer. Ditulis oleh para ruan tinggi. Wajar jika lembaga pen- pengajar di Mesir yang kemudian diter- didikan menjadi kambing hitam atas bitkan oleh Penerbit Al-Fariir al-Shinai- problem ini (Husaini, 2010: 38). yah di Iskandariyah. Islam sejak awal diturunkan te- Ada 114 kisah yang singkat dan lah mewaspadai hal ini. Sesuai dengan penuh dengan nilai keteladanan di da- salah satu tujuan diutusnya Rasulullah lamnya. Semua kisah tersebut diklas- Saw, pendidikan Islam bertujuan un- ifikasi ke dalam empat bab besar dengan tuk menyempurnakan akhlak manusia. tema-tema sebagai berikut:Bab pertama Dengan kata lain, sebagaimana dinya- menjelaskan tentang hak-hak dan kewa- takan Al-Attas, pendidikan Islam ber- jiban manusia, baik kepada tuhannya, tujuan menciptakan manusia yang baik dirinya sendiri, sesama manusia, serta (Wan Daud, 2003: 172). kepada alam semesta. Bab kedua men- Di antara tradisi Pendidikan Islam jelaskan tema-tema pendidikan dan yang hingga saat ini masih dipertahank- keilmuan. Tentang menuntut ilmu dan an adalah pengajian kitab melalui me- bagaimana pendidikan seharusnya di- tode pengajaran sorogan dan weton dan jalankan.Bab ketiga berisi tema-tema lain-lain. Istilah yang pertama merujuk tentang karakter kasih sayang yang kepada teknik pengajaran secara indi- digambarkan melalui korespondensi vidual, sedangkan yang kedua secara atau surat menyurat.Bab keempat berisi masal (Syihabudin, 2011: 275). Tradisi ini kisah-kisah bertema pemeliharaan dari 142 Sani Insan Muhamadi, Pembinaan Kejujuran Siswa ..., akhlak yang buruk. tode pendidikan karakter. Memberikan Penelitian ini dibatasi untuk men- kontribusi bagi pengembangan dunia gungkap nilai karakter yang terkandung pendidikan pada umumnya. Memberi- dalam kitab Bahr al-Adab serta pembela- kan kontribusi bagi peningkatan lemba- jarannya dalam membina karakter jujur. ga pendidikan tempat penelitian ini di- Apa saja nilai karakter yang terkandung laksanakan yaitu Madrasah Aliyah Per- dalam kitab Bahr Al-Adab? Bagaima- satuan Islam Pameungpeuk Kabupaten na proses pembelajaran nilai karakter Bandung tentang peran pembelajaran melalui kitab Bahr Al-Adab di Madrasah kitab Bahr al-Adab dan tidak menutup Aliyah Persatuan Islam Pameungpeuk kemungkinan di lembaga pendidikan Kabupaten Bandung? Bagaimanakah lain yang melaksanakan pembelajaran hasil pembelajaran nilai karakter jujur yang sama. melalui kitab Bahr Al-Adab di Madrasah Aliyah Persatuan Islam Pameungpeuk Metode Penelitian Kabupaten Bandung? Dan apakah fak- Penelitian ini menggunakan metode tor yang mendukung dan mengham- studi kasus di lokasi penelitian dengan bat pembelajaran karakter jujur melalui pendekatan kualitatif. Penelitian kuali- kitab Bahr Al-Adab di Madrasah Aliyah tatif pada hakikatnya adalah mengama- Persatuan Islam Pameungpeuk Kabu- ti orang dalam lingkungan hidupnya, paten Bandung? berinteraksi dengan mereka, berusaha Tujuan dari penelitian ini adalah memahami bahasa dan tafsiran mereka untuk mengetahui Kandungan kitab tentang dunia sekitarnya (Nasution, Bahr Al-Adab, proses pembelajaran nilai 1988: 5). karakter jujur melalui kitab Bahr Al-Ad- Karena bersifat kualitatif, maka si- ab di Madrasah Aliyah Persatuan Islam fat penelitannya bersifat natural setting. Pameungpeuk kabupaten Bandung. Peneliti di sini bertindak sebagai instru- Hasil pembelajaran nilai karakter jujur men kunci, teknik pengumpulan data melalui kitab Bahr Al-Adab di Madrasah dilakukan secara triangulasi (gabun- Aliyah Persatuan Islam Pameungpeuk gan), analisis data bersifat induktif, kabupaten Bandung. Serta faktor-faktor dan hasil penelitian lebih menekankan yang mendukung dan menghambat kepada makna daripada generalisasi. pembelajaran nilai karakter jujur mela- (Sugiyono, 2009: 1-2). lui kitab Bahr Al-Adab di Madrasah Ali- Peneliti di sini menggambarkan yah Persatuan Islam Pameungpeuk ka- secara sistematis fakta yang diteliti ke- bupaten Bandung. mudian menganalisanya sesuai teori Kegunaan dari penelitian ini secara yang didapatkan dari hasil kajian ke- khusus untuk mendapatkan gambaran pustakaan. Ketika mengkaji Madrasah tentang pembelajaran karakter religius Aliyah Persatuan Islam Pameungpeuk berbasis kitab Bahr al-Adab bagi pem- Kabupaten Bandung, penulis meng- binaan sikap jujur siswa.Secara teori gunakan cara self-report research, yaitu dapat dijadikan sebagai wahana ilmu informasi dikumpulkan oleh peneliti pengetahuan untuk memperkaya me- sendiri. Untuk mendapatkan informasi 143 Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XII, No. 2, Desember 2015 yang sesuai dengan permasalahan dan dan pembaca situasi serta kondisi pen- tujuan penelitian, penelitian dilakukan didikan yang berlangsung di MA Per- melalui teknik observasi langsung. sis Pameungpeuk kabupaten Bandung, serta bagaimana proses pembelajaran Waktu dan Tempat Penelitian karakter religius berbasis kitab Bahr Penelitian dilakukan selama 6 bu- Al-Adab dalam membina sikap jujur lan terhitung sejak bulan maret 2012 siswa. Yang dimaksud peneliti sebagai sampai dengan bulan Agustus 2012. pengamat adalah peneliti tidak sekadar Tempat penelitian di Madrasah Aliyah melihat peristiwa dalam situasi pen- Pesantren Persatuan Islam No. 3 Pame- didikan, melainkan memberikan inter- ungpeuk Kabupaten Bandung, Jalan pretasi terhadap situasi tersebut. Sedan- Raya Banjaran Bandung. Pesantren ini gkan peneliti sebagai pembaca situasi merupakan salah satu pesantren milik adalah peneliti melakukan analisa ter- organisasi Persatuan Islam. Dirintis se- hadap berbagai peristiwa yang terjadi jak tahun 1946, pesantren ini berdiri set- dalam situasi tersebut, dan selanjutnya elah pesantren Persis no 1 dan 2 didiri- menyimpulkan sehingga dapat digali kan di kota Bandung pada tahun 1936. maknanya. Di antara pelajaran yang diberikan Penelitian ini selain menempatkan kepada santri-santrinya adalah pelaja- peneliti sebagai instrumen, juga me- ran kitab Bahr al-Adab, yang saat ini su- libatkan beberapa pihak sebagai sub- dah mulai tidak diajarkan di pesantren- jek penelitian meliputi guru, Kepala pesantren yang lainnya.Dengan kondisi Madrasah Aliyah (Mudir Mu’alimien), objektif seperti yang digambarkan di Pimpinan Pesantren (Mudir ‘Am), Tata atas, maka penulis berasumsi bahwa Usaha (TU), peserta didik serta Komite lokasi penelitian ini ideal karena pem- Sekolah dan masyarakat dengan hara- belajaran kitab Bahr al-Adab telah diajar- pan memperoleh data yang lengkap dan kan sejak lama dan tetap dijaga hingga akurat dari berbagai sudut pandang dan saat ini, sehingga diharapkan peneli- kepentingan. tian ini dapat menggambarkan peran pembelajaran kitab Bahr al-Adab dalam Teknik Pengumpulan Data membina sikap jujur santri-santrinya. Pendekatan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat perspek- Instrumen Penelitian tif emic, yaitu bahwa data yang diambil Dalam penelitian deskriptif-kual- oleh peneliti bukan data yang “seba- itatif peneliti merupakan instrumen gaimana seharusnya”, tetapi data apa utama yang terjun langsung ke lapan- adanya yang terjadi di lapangan. Agar gan serta berusaha mengumpulkan data yang didapatkan lebih kuat, peneliti data dan informasi melalui pengamatan pun akan melakukan wawancara kepa- langsung (observasi), wawancara, mau- da para pakar Pendidikan, Pendidikan pun penelaahan dokumen. Instrumen Agama Islam, Pendidikan Kewargane- penelitian yang dimaksud adalah bah- garaan, dan Pendidikan Karakter. Kare- wa peneliti langsung menjadi pengamat na penelitian ini menggunakan metode 144 Sani Insan Muhamadi, Pembinaan Kejujuran Siswa ..., kualitatif, maka data yang dikumpul- keajegan, maka dalam penelitian ini di- kan menggunakan teknik pengamatan lakukan uji validitas dan reliabilitas atas dan pengalaman langsung. Adapun un- data yang ditemukan di lapangan. tuk teknik pengumpulan data, peneliti 1. Validiasi Data menggunakan beberapa cara, yaitu: Dalam penelitian ini peneliti meng- 1. Analisis Isi Buku gunakan lima teknik yakni: triangu- 2. Observasi lasi, member checks, metode parti- 3. Wawancara sipatori, jurnal reflektif dan catatan 4. Dokumentasi pengambilan keputusan. 2. Realibilitas Data Analisis Data Suatu alat dikatakan reliable, bila Analisis data dilakukan secara alat itu dalam mengukur suatu ge- kualitatif terhadap isi kitab Bahr al-Ad- jala pada waktu yang berlainan ab, serta hasil observasi dan wawancara senantiasa menunjukan hasil yang yang dilakukan pada saat pembelajaran sama (Nasution, 1996: 77). Namun, di kelas, serta penilaian kinerja guru pada penelitian kualitatif reliabilitas dan siswa. Langkah-langkah analisis ini sulit dipenuhi karena perilaku data yang diperoleh dalam penelitian manusia senantiasa berubah-ubah. ini dilakukan menurut Moleong (2007: Berbeda dengan penelitian kuan- 14) sebagai berikut: titatif yang berasumsi bahwa reli- 1. Mengorganisasi informasi abilitas dilandaskan pada adanya 2. Membaca keseluruhan informasi realitas esa (single reality). dan memberikan kode pada data yang terkumpul serta mengklas- Hasil Penelitian dan Pembahasan ifikasikannya. Nilai yang terkandung dalam kitab 3. Membuat suatu uraian terperinci Bahr Al-Adab mengenai kasus dan konteks yang Dari wawancara dengan pihak pe- menyertainya. santren, didapatkan data bahwa pem- 4. Peneliti menetapkan pola dan men- binaan akhlak merupakan inti dari cari hubungan antara berbagai kat- pendidikan di pesantren ini sejak za- egori. man dahulu. Dalam kitab Bahr Al-Adab, 5. Selanjutnya peneliti melakukan in- terkandung nilai-nilai akhlak yang baik terpretasi dan mengembangkan seperti jujur, amanah, pemberani dan generalisasi natural dari kasus, baik lain-lain. Kisah-kisah yang terkand- untuk peneliti maupun untuk pen- ung di dalamnya dapat menumbuhkan erapannya pada kasus lain. akhlak yang baik pada diri siswa den- 6. Menyajikan hasil penelitian secara gan tanpa paksaan, karena disampaikan naratif. melalui cerita sehingga lebih menarik. Selain itu, kitab ini pun mengandung Validitas dan Reliabilitas Data pengajaran tentang sastra Arab yang Agar nilai kebenaran secara ilmi- indah sebab kata Adab memiliki dua ahnya dapat teruji serta memiliki nilai makna, yaitu pertama etika atau akhlak, 145 Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XII, No. 2, Desember 2015 sedangkan yang kedua sastra. 11 Religius, hor- Lalu dari wawancara dengan para mat. 12 Cerdas siswa, umumnya mereka mampu me- nangkap nilai yang terkandung dalam 13 Selaras dengan alam kitab Bahr Al-Adab dengan baik. Mereka 14 Amanah, hor- dapat menyimpulkan bahwa di antara mat dan adil nilai-nilai yang terkandung dalam kitab 15 Kasih sayang tersebut adalah kejujuran, kasih sayang, kepada orang adil dan hormat. Namun, kedalaman tua pemahaman ini bergantung kepada 16 Selaras dengan alam cerita yang berkesan menurut mereka. 17 Jujur Misalnya saja, siswa A lebih menghaya- 18 Cerdas ti kisah tertentu karena kisah itu lebih 19 Kreatif memberikan kesan pada jiwa mereka. Sedangkan siswa B dan C lebih meng- 20 Kasih sayang hayati kisah yang lain dengan alasan 21 Kerja keras, hormat dan yang kurang lebih sama. santun Langkah selanjutnya penulis me- 22 Berani,suka neliti kandungan kitab Bahr Al-Adab. menolong, Berikut ini adalah rincian kandungan setia dan kasih sayang karakter dalam kitab Bahr Al-Adab. 23 Cerdas No Bab Judul Kandungan 24 Taat aturan Judul Karakter Bab 1 25 Rajin dan kerja keras 1 Religius 26 Jujur, hormat 2 Religius dan santun. 27 Kreatif 3 Religius 28 Cerdas 4 Tanggung jawab 29 Rajin, tekun 5 Religius dan hormat kepada guru. Bab 2 30 Sabar 6 Mandiri dan 31 Jujur kerja keras 7 Mandiri dan 32 Bersyukur kerja keras 33 Adil, hormat 8 Gotong dan kasih royong, hor- sayang mat, bijak- sana dan kasih 34 Tolong meno- sayang. long dan me- nepati janji 9 Kasih sayang dan berterima 35 Adil kasih 36 Cermat 10 Cerdas 146 Sani Insan Muhamadi, Pembinaan Kejujuran Siswa ..., 37 Jujur, hormat 65 Adil dan kasih dan santun. sayang 38 Baik, hormat 66 Cerdas dan santun 39 Kasih sayang 67 Toleransi dan dan rela ber- percaya diri korban 68 Cerdas dan 40 Cerdas bersyukur 69 Cerdas 41 Jujur, peduli dan cerdas 70 Rajin dan kerja 42 Adil keras 71 Mulia, pemaaf, 43 Jujur, cerdas cinta damai dan peduli Bab 3 44 Cerdas 72 Kasih sayang 45 Adil 73 Kasih sayang 46 Kerja keras 74 Kasih sayang 47 Adil, amanah dan kasih 75 Kasih sayang sayang 76 Kasih sayang 48 Adil 77 Kasih sayang 49 Cerdas dan peduli 78 Kasih sayang 50 Cerdas 79 Kasih sayang 51 Cerdas 80 Kasih sayang 52 Kerja keras 81 Kasih sayang dan tekun 53 Adil 82 Kasih sayang 54 Cerdas 83 Kasih sayang 55 Adil 84 Kasih sayang 56 Kerja keras 85 Kasih sayang 57 Adil 86 Kasih sayang 58 Jujur 87 Kasih sayang 59 Tolong meno- long 88 Kasih sayang 60 Kasih sayang 89 Kasih sayang 61 Jujur dan pen- 90 Kasih sayang gendalian diri 62 Jujur, tolong 91 Kasih sayang menolong, 92 Kasih sayang tanggung jawab dan 93 Kasih sayang kasih sayang 94 Kasih sayang 63 Cerdas dan bersyukur 95 Kasih sayang 64 Adil, peduli 96 Kasih sayang dan kasih sayang 147 Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XII, No. 2, Desember 2015 dan sosial anak-anak dengan efektif kar- 97 Kasih sayang ena nilai-nilai dan moral yang terdapat dalam karya sastra tidak disampaikan 98 Kasih sayang secara langsung, tetapi melalui cerita- 99 Kasih sayang cerita dan metafora-metafora sehingga 100 Kasih sayang proses pendidikan berlangsung meny- Bab 4 enangkan dan tidak menggurui. Nilai- 101 Pemaaf nilai yang terkandung diresepsi oleh anak dan secara tidak sadar merekon- 102 Mulia dan kasih sayang struksi sikap dan kepribadian mereka. 103 Jujur Noor melanjutkan penjelasannya den- 104 Cerdas gan mengungkapkan bahwa penana- 105 Selaras dengan man karakter melalui cerita adalah cara alam yang paling efektif sebab cerita begitu 106 Selaras dengan dekat dengan kehidupan sehari-hari. alam Hasilnya dapat dibuktikan dengan ha- 107 Selaras dengan alam sil wawancara dari siswa-siswa di mana 108 Pemaaf mereka menyatakan bahwa pembelaja- 109 Selaras dengan ran Bahr Al-Adab menyenangkan dan alam, rajin dan menarik, karena berisi kisah-kisah yang kerja keras. nyata dan bisa jadi mereka alami dalam 110 Kasih sayang, tanggung keseharian mereka. jawab dan Selanjutnya Megawangi (2007: 95) toleransi menyatakan bahwa ada serangkaian 111 Adil nilai yang selayaknya diajarkan kepada 112 Adil anak-anak, yang kemudian dirangkum 113 Cerdas dan menjadi sembilan pilar karakter, yaitu: kasih sayang 1) Cinta Tuhan dan segenap ciptaan- 114 Adil dan Nya (love Allah, trust, reverence, loyalty), selaras dengan alam 2) Kemandirian dan Tanggung jawab, 115 Adil (responsibility, excellence, self reliance, dis- cipline, orderliness), 3) Kejujuran/Ama- nah, Bijaksana (trustworthiness, reliabil- Pembelajaran kitab Bahr Al-Adab se- ity, honesty), 4) Hormat dan santun (re- bagai komponen pendidikan nilai, mer- spect, courtessy, obedience), 5) Dermawan, upakan suatu kebijakan yang cukup te- Suka Menolong dan Gotong royong (love pat untuk menanamkan nilai kebaikan compassion, caring, empathy, generousity, dalam diri siswa. Hal ini sesuai dengan moderation, cooperation). 6) Percaya diri, pendapat yang disampaikan oleh Noor Kreatif, dan Pekerja Keras (Confidence, (2011: 38) yang menyatakan bahwa assertiveness, creativity, resourcefulness, nilai-nilai yang terkandung dalam karya courage, determination, and enthusiasm), sastra dapat menunjang perkembangan 7) Kepemimpinan dan Keadilan (jus- bahasa, kognitif, personalitas (karakter) 148 Sani Insan Muhamadi, Pembinaan Kejujuran Siswa ..., tice, fairness, mercy, leadership), 8) Baik ness, unity)dapat ditemukan di dalam dan Rendah hati (kindness, friendliness, kisah no 8, 67, 71 dan 110. humility, modesty), 9) Toleransi dan Ke- Dari uraian di atas dapat disim- damaian dan Kesatuan (tolerance, flex- pulkan bahwa kitab Bahr Al-Adab men- ibility, peacefulness, unity). Kesembilan gandung pengajaran karakter yang san- pilar karakter ini seluruhnya terangkum gat bernilai dan penting. dalam kisah-kisah yang dimuat dalam kitab Bahr Al-Adab. Proses pembelajaran kitab Bahr Al- Karakter pertama cinta Tuhan dan Adab segenap ciptaan-Nya dapat ditemukan Untuk mengetahui bagaimana dalam kisah no 1, 2, 3, 5, 8, 9, 11, 13, 15, proses pembelajaran kitab Bahr Al-Adab 16, 20, 22, 32, 39, 47, 59, 105, 106, 107, peneliti melakukan beberapa kegiatan 108, 109, dan 114. Karakter mandiri dan meliputi kegiatan observasi, wawancara tanggung jawab dapat ditemukan di da- dan studi dokumentasi. Agar lebih jelas, lam kisah no 4, 6, 7, 29, 52, 70, dan di segala sesuatu yang berkaitan dengan keseluruhan bab 3. Karakter kejujuran/ proses pembelajaran diuraikan dengan Amanah dan bijaksana dapat ditemu- poin-poin berikut ini: kan di kisah no 14, 17, 26, 31, 37, 41, 43, 1. Kompetensi Guru 47, 48, 58, 61, 62 dan 103. Karakter hor- a. Hasil observasi menunjukkan mat dan santun terdapat pada kisah no bahwa para pengajar kitab Bahr 8, 11, 14, 15, 21, 26, 29, 33, 37, 38 dan di Al-Adab adalah orang-orang yang keseluruhan bab 3. Karakter Dermawan, ahli dan kompeten dalam bidan- Suka Menolong dan Gotong royong gnya. (love compassion, caring, empathy, gener- b. Selain kompetensi akademik, ousity, moderation, cooperation) terdapat para pengajar kitab Bahr Al-Adab pada kisah no 8, 9, 22, 33, 34, 39, 47, 49, pun merupakan da’i-da’i yang 59, 62, 64, 102, 108, dan 113. Karakter cukup mumpuni dan memiliki Percaya diri, Kreatif, dan Pekerja Keras majlis ta’lim-majlis ta’lim yang (Confidence, assertiveness, creativity, re- rutin mereka isi. sourcefulness, courage, determination,and 2. Motivasi Guru enthusiasm) terdapat pada no 6,7, 19, 21, Hasil wawancara menunjukkan bah- 25, 27, 28, 29, 46, 52, 56, 61, 67, 70, dan wa motivasi para pengajar kitab Bahr 109. Karakter Kepemimpinan dan Kea- Al-Adab ini sangat baik. dilan (justice, fairness, mercy, leadership) 3. Persiapan Mengajar. terdapat pada kisah no 14, 33, 35, 42, 45, Dari hasil observasi yang dilakukan, 47, 48, 53, 55, 57, 62, 64, 65, 101, 111, 112, para pengajar tidak melakukan per- 114, dan 115. Karakter Baik dan Rendah siapan pengajaran secara tertulis. hati (kindness, friendliness, humility, mod- Cara mengajar yang digunakan masih esty), dapat ditemukan dalam kisah no tradisional, artinya proses pembelaja- 14, 15, 29, 41, 70, dan 102. Dan terakhir, ran merujuk kepada metode bandon- karakter Toleransi dan Kedamaian dan gan (wetonan) yaitu membahas materi Kesatuan (tolerance, flexibility, peaceful- kitab secara berurut dari satu tema 149 Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XII, No. 2, Desember 2015 ke tema berikutnya dari pertemuan i. Guru menanyakan unsur ke pertemuan. akhlak/karakter yang ter- kandung dalam tema yang 4. Proses KBM dibahas. a. Tahapan proses pembelajaran di j. Guru bertanya jawab den- kelas peneliti jelaskan lebih rinci gan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui. berdasarkan tahap-tahap pembe- 3 Kegiatan Penutup lajaran dalam tabel di bawah ini: a. Guru bersama siswa mem- 1 Waktu berikan simpulan dari No Jenis Kegiatan (menit) tema yang dibahas. 1 Kegiatan Pembuka b. Guru melakukan penilaian a. Guru memasuki kelas 1 dan/atau refleksi terhadap 2 dan mengucapkan salam, kegiatan pembelajaran disambut oleh para siswa yang telah dilaksanakan. dengan berdiri dan men- c. Guru menyampaikan ren- gucapkan salam penghor- cana kegiatan tindak lanjut 1 matan. 1 dalam bentuk program ta- b. Guru menyapa dan laran (hafalan), pengayaan menanyakan kabar para 1 atau tugas di rumah. siswa. d. Guru menyampaikan ren- c. Guru menanyakan pela- cana pembelajaran pada jaran yang telah dibahas 1 pertemuan selanjutnya. 1 sebelumnya. Jumlah alokasi waktu 45 d. Guru mengaitkan tema yang akan dibahas dengan 1 7. Metode Pembelajaran tema yang telah dipelajari e. Guru memotivasi siswa, Dalam proses pembelajaran di atas, khususnya tentang urgensi metode yang paling sering digunakan tema yang akan dibahas. adalah metode ceramah namun sesekali 2 Kegiatan inti digunakan metode sosiodrama dan ber- a. Guru menyuruh siswa 1 membuka buku pada tema main peran, agar para santri dapat men- yang akan dipelajari. jiwai peran-peran dalam kisah secara b. Guru membaca teks dari 2 langsung. Selain itu, digunakan pula tema yang akan dibahas satu kali. 5 metode inquiri berkaitan dengan aspek c. Guru menyuruh beberapa kebahasaan dari tema-tema di kitab ini. siswa untuk membaca 3 5. Media Pembelajaran teks. d. Guru menanyakan aspek Dari hasil observasi, media yang di- gramatikal dari tema yang 2 gunakan guru kurang variatif. Mereka dibahas. menjadikan kitab Bahr Al-Adab sebagai e. Guru menanyakan kosaka- ta yang tidak diketahui 2 satu-satunya buku sumber sekaligus artinya kepada santri. media pembelajaran. Kecuali pada saat f. Guru menjelaskan arti ko- 5 menggunakan metode sosiodrama. sakata yang asing menurut para siswa. 10 6. Materi Pembelajaran g. Guru menerjemahkan Para guru menjadikan kitab Bahr Al- tema yang dipelajari se- Adab sebagai rujukan utama. Sedangkan cara keseluruhan. 2 h. Guru menjelaskan isi teks teks-teks yang lain seperti Al-Quran, dan mengaitkan dengan hadis, mutiara hikmah, peribahasa dan ayat atau hadis. 3 lain-lain fungsinya sebagai pelengkap 150
Description: