Prosiding Seminar Nasional: Sastra, Budaya, dan Perubahan Sosial Editor: Adi Setijowati Setefanus Suprajitno Titien D. Soelistyarini Dewi Meyrasyawati Budi Kurniawan Dheny Jatmiko Tata Letak: Budi Kurniawan Jessica Godwin Kathleen Liuray Lily Hapsari Jossy Penerbit: LembagaPenelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Kristen Petra Surabaya Prosiding Seminar Nasional: Sastra, Budaya, dan Perubahan Sosial HakCipta @2016padaPenulis Editor: AdiSetijowati Setefanus Suprajitno Titien D.Soelistyarini DewiMeyrasyawati BudiKurniawan DhenyJatmiko Tata letak:BudiKurniawan Jessica Godwin Kathleen Liuray Lily Hapsari Jossy HakCiptadilindungiundang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku dalam bentuk apapun, secara elektronik maupun mekanis termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpaizintertulis daripenulis. Penerbit: Lembaga PenelitiandanPengabdiankepadaMasyarakat(LPPM) UniversitasKristen Petra Jl.Siwalankerto121-131, Surabaya 60236,Indonesia Telp.(031)2983140, 2983111 Fax.(031)2983111 E-mail:[email protected] ISBN978-602-74163-6-9 i Daftar Isi Daftar Isi i Kata Pengantar vi Kontestasi Posisi Penulis Perempuan dalamArena Produksi Kultural Sastra dengan Tema 1 Seksualitas Ali Nuke Affandy Gaya BahasaKontekstual dalam NovelNijuushi No HitomiKarya Sakai Tsuboi 9 Novi Andari Umul Khasanah KomikAssalamualaikum Beijing:Praktik Adaptasi Pada Sastra Islami dalam Arena Sastra 19 Indonesia(Kajian Sosiologi Pierre Bourdieu) Alberta Natasia Adji Metafiksi dalamSerial Once Upon A TimeSeason 4: Sebuah Kajian Alih Wahana 29 Angelina Teori Modal dalam Pewarisan Tradisi Sastra Lisan 40 Maria Matildis Banda AdaptasiCeritaNjai DasimaKarya G. FrancisdalamMati Suri di Jakartakarya Rebecca 48 Kezia Galuh Sakti Bandini Konservasi Nilai-Nilai Luhur Sastra Pegon:Kajian Filologis atas Syiir-Syiir di Pesisir Utara 59 Jawa Tengah Muhamad Burhanudin Perubahan Sosial dalam Perawatan Lansia di Jepang dalam NovelKokotsu No Hito(The 70 Twilight Years) Karya Sawako Ariyoshi Putri Elsy Sali, Karya Linggasari danNamaku Teweraut,Karya Sekarningsih:Representasi Suara 75 Perempuan yang Mulai Menggeliat dari Papua Reimundus Raymond Fatubun Kearifan LokalSumbang Duo Baleh:Tradisi Lisan DalamMendidik Wanita Minangkabau 83 Erizal Gani Obyektifikasi Perempuan dalamTiga Dongeng Klasik Indonesia dari Sanggar Tumpal:Si 90 Leungli, Sangkuriang,danJaka Tarub Dhita Hapsarani Batik as a Symbolic Representation of Nationalism In 21stCenturyIndonesia 101 Ivonne Muliawati Harsono ii Membaca Perempuan dalam Antologi Cerpen Indonesia, Malaysia, dan Singapura: Dominasi 109 dan Resistensi Erika Citra Sari Hartanto Perjuangan Gender dan Orientasi Seksualitas dalam NovelPutriKarya Putu Wijaya(Kajian 116 Feminisme) Hj. Laspida Harti PuisisebagaiMediaBahasaPolitik 125 Wirol O. Haurissa Wise Resistance within Ritual of the Indigenous People of KeludVolcano 133 Sri Herminingrum Perbandingan ProfilPerempuandalam Teks SastraPengarangMinangkabau 144 Hermawan Petualangan dalam Cerita sebagai Pembentukan Karakter Anak 157 Endah Imawati Woman’s Shifting Roles in Qaisra Shahraz’the zemindar’s Wife 166 Rif’ah Inayati Representasi Pelacuran di Surabaya dalam Prosa Indonesia Modern 171 Dheny Jatmiko Mateus Rudi Supsiadji Kritik Moral dalam Sastra Lisan Daerah Kalimantan Timur 180 Singgih Daru Kuncara Nita Maya Valiantien Dongeng sebagai Media Pembentukan Karakter Siswa-Siswi SDWanakayaKecamatan 197 Haurgeulis Kabupaten Indramayu Susi Machdalena PengaruhPop-Culturepada Kode KomunikasiNetizen di Media Cyber: Bentuk dan Fungsi 201 AswitaAqidatulErsaMahardika Nathaniel DavinPratama Calvin Candra Prihantoro Kritik Sosialdan Negosiasi terhadapModernitas: Kajian atasNarasi Drama LudrukKarya 205 BudayaMojokerto Maimunah Eva Leiliyanti Sosiologi Sastra: Perspektif dan Model Kajian Multidisiplin 212 I.B.Putera Manuaba Dinamika Kelisanan dalam TradisiRuwatan diDaerah Sub-Budaya Mataraman 220 Siti Masitoh iii PeningkatanKemampuan Mengapresiasi Puisi melalui MetodeSuggestopediaSiswa Kelas 229 VIII SMPNegeri 21 Makassar Marwiah Usman Achmad Tolla Sensualitas Dangdut Pantura:Habitus dan BentukHexisBadaniah Penyanyi Dangdut Pantura 235 Shahlan Mas’udi Identitas dan Orientasi Seksual dalam NovelNamaku Loui(Sa)Karya Adya Pramudita 244 Aleda Mawene Directing Class: Alternative for Teaching Drama 254 Meilinda Politik, Mahasiswa, dan Kota dalamCoret-Coret di Toilet 259 Hamzah Muhammad CeritaRakyat Berau “Baddil Kuning”: Kajian Nilai-Nilai Budaya 271 Mursalim Membongkar Legitimasi Sastra Kanon dan Populer: Deterritorialisasi Karya Dystopia 1984 278 dan Divergent Ghanesya Hari Murti Citra PasifPerempuan dalam Cerita Rakyat Wolio: DualitasInternalisasi Pendidikan 286 Karakter melalui Sastra Anak La Ode Gusman Nasiru Popular Culture and Participatory Culture in Perceiving a Country–Lord Of The Rings And 295 Its Social Change On New Zealand Anggit Pangastuti Diskriminasi Citra TubuhPerempuan pada Iklan Lowongan Pekerjaan 302 Fitri Yuliantri Permana Demistifikasi Tokoh Kuntilanak dalam Komik StripTeh UtiKarya Alriya:Sebuah Kajian 310 Alih Wahana Teguh Prasetyo Sastra Anak sebagai Upaya Pembentukan Karakterddan PengenalanLiterasidi Sekolah 323 Dasar Anggia Suci Pratiwi Dialektika Materialisme pada Bahasa Kaum Proletar (Buruh) yang Digunakan dalam 330 Demonstrasi Massal Sepanjang 2015 Bunga Diantirta Yapati Puteri Konstruksi Identitas dan Bentuk Baru dari SubkulturAnak Muda ‘Punk Muslim’ di Jakarta 338 Muhammad Fakhran al Ramadhan iv Imperialisme Ekologis dalam NovelElianaKarya Tere Liye 349 Usma Nur Dian Rosyidah Peran Media Massa dalam Konflik Budaya di Indonesia : Sebuah Alternatif Solusi? 356 Bend Abidin Santosa Analisis Semiotik MantraPengasehMasyarakat Melayu Ketapang 365 Henny Sanulita Dominasi Budaya Patriarkidalam Novel “The Buddha in the Attic” Karya Julie Otsuka 377 Mike Wijaya Saragih SpiritualismeNew Agedalam Serial NovelSupernovaKaryaDewi Lestari 384 Rina Saraswati Makna Cinta bagi Tokoh Samin dalam CeritaCinta Tak Pernah Tua Karya Benny Arnas 388 Yunita Sari Anak Jalanan,Character Building, Dan Penulisan Kreatif:Pemberdayaan Dan 396 Pengembangan Anak Jalananmelalui PendampinganPenulisan Cerita Pendek Adi Setijowati Pelestarian Kearifan Lokal melalui Penerjemahan Cerita Mistis Bahasa Jawa ke dalam 408 Bahasa Indonesia Retno Wulandari Setyaningsih Gaya Bahasadan Seks:Personifikasi dalam Cerpen “Mandi Sabun Mandi”dan“Penthouse 414 2601” Djenar Maesa Ayu Rizki Amalia Sholihah Pengajaran Bahasa Inggris Menggunakan Lagu Rap Maluku:Integritas Budaya Maluku dan 419 Pembangunan Pendidikan Karakter Theresje R Souisa Andre Paulus Saleky Menilas ImajiSang Hyang Sri,Mengulas Kekayaan Kultural-Mitologi(Kajian terhadap Teks 431 Ekokritik Sastra Lisan Jawa) Sony Sukmawan Simbolisme Barang Antaran dalam Perkawinan Melayu di Sambas 437 Ahadi Sulissusiawan Fungsi Sosial dan Transendental Tradisi LisanDero-SagiSukuBajawa-Ngada, Flores, Nusa 446 Tenggara Timur Sastri Sunarti Mekanisme Pertahanan Ego Tokoh Aku dalam NovelSemusim dan Semusim LagiKarya 456 Andina Dwifatma Ahmad Supena Firda Rastia v Transformasi Sastra Lama dalam Sastra Indonesia Modern (SebuahTrendPenerbitan Novel 461 Indonesia Modern) Pardi Suratno Manifestasi “Siswa Belajar Sastra” di SMABina Nusantara (Jakarta) 470 Suryanling Pengaruh Komunikasi Interpersonal dalam Pembentukan Karakter Anakmelalui Sastra Lisan 481 Suryanti ThePortrayal Of Women in Indonesian Horror FilmRatu Buaya Putih(The Queen Of White 491 Alligators):An Ecofeminism Study Puguh Budi Susetiyo Menyelisik Pembelajaran Sastra Siswa SMP:Kontribusi Implementasi Kurikulum 2013 500 Ninawati Syahrul Revitalisasi Tradisi Lisan Pesisir: Ronggeng Deli 508 Eva Yenita Syam Pembelajaran Sastra di Tengah Perubahan Sosial 512 La Ode Taalami Bahasa, Sastra, dan PerubahanSosial 523 Ahmad Tohari RemediationTokoh Igor dalam FilmVictor Frankenstein(2015):‘It’s (Not) Alive!’ 525 Alwin Firdaus Wallidaeny Slash-and-Burn Ecology in Forest Fires, Model Photography,Genocide, And Spielberg’s 534 Schindler’s List Subur Laksmono Wardoyo Karya SastraCinaDan Kajiannya 544 Nurni W. Wuryandari Pengembangan Buku AjarMenulis Sastra yang Berorientasipada Pembentukan Karakter 551 Siswa Kelas VIIISe-Kabupaten Ngawi Tahun Pembelajaran2014/2015 Aris Wuryantoro Agung Nasrulloh Saputro Asri Musandi Waraulia Lolita, Srinthil,dan Fenomena PedofiliaKontemporer 561 Anicleta Yuliastuti Rommel Utungga Pasopati vi Kata Pengantar Buku ini merupakan kumpulan makalah yangdipresentasikan dalam seminar yang bertajuk Sastra, Budaya, dan Perubahan Sosial, yang diselenggarakan oleh Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia dan Fakultas Sastra, Universitas Kristen Petra, di kampus Universitas Kristen Petra, Surabaya, pada tanggal 9-10 November 2016. Tema dari seminar ini cukup sederhana, namun tidak berarti bahwa isu-isu yang dibahas dalam seminar ini tidak mempunyai substansi. Douglas Horton, seorang tokoh pendidikan Amerika, suatu kali, berkata, “The art of simplicity is the puzzle of complexity”, yang kalau saya terjemahkan secara bebas berarti bahwa seni dari kesederhanaan mengandung rahasia kerumitan. Perubahan sosial dipillih sebagai tema besar dari seminar ini mengingat bahwa perubahan sosial terus menerus terjadi di masyarakat. Perubahan sosial ini dapat dianggap sebagai satuparadigma masa kini, yang memberikan dampak yang besar bagi kajian sastra dan budaya. Apakah disiplin ilmu susastra dan budaya ini akan lebur di dalam jangkauan perubahan sosial yang didominasi oleh disiplin ilmu sosiologi, ekonomi, dan politik, yang dirasa lebih mampu memberikan solusi atas permasalahan yang ditimbulkan oleh perubahan sosial tersebut, seperti krisis sosial, gegar budaya, maupun tarik menarik antara nilai-nilai lama dan baru? Atau mampukah disiplin ilmu susastra dan budaya ini memberikan suatu kritik terhadap perubahan sosial tersebut, yaitu cara alternatif untuk memahami bagaimana seharusnya disiplin ilmu susastra dan budaya ini bersikap dalam menanggapi arus zaman ini?Makalah-makalahyang disajikan dalam seminar ini berusaha memberikan jawaban atas kedua pertanyaantersebut. Atas nama panitia, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pemakalah yang berkenan berbagi ilmu dalam seminar ini. Saya percaya bahwa latar belakang pemakalah yang berbeda-beda mampu memperluas cakrawala kita dalam melihat bagaimana ilmu susastra dan budaya dapat berperan dalam mengarungi zaman. Terima kasih. Surabaya, 9 November 2016 Setefanus Suprajitno, Ph.D. KETUA PANITIA Kontestasi Posisi Penulis Perempuan dalam Arena Produksi Kultural Sastra dengan Tema Seksualitas ALI NUKE AFFANDY Universitas Muhammadiyah Surabaya Surel:[email protected] Abstrak Kontestasi pada arena produksi kultural sastra merupakan bentuk tandingan terhadap praktik dominan dalam arena sastra yang dilakukan oleh penulis-penulis mainstream. Penulis tipe ini mengkritik praktik produksi kultural sastra dominan. Persaingan ini akan menentukan posisi seorang sastrawan dalam arena sastra. Sastra era tahun 2000-an menampakkan gejala dominasi sejumlah penulis perempuan. Munculnya para penulis perempuan ini harus diakui sebagai babak baru sastra di Indonesia. Gerakan perempuan atau kaum feminis memasuki wilayah sastra. Kontestasi yang menghebohkan arena sastra Indonesia itu melahirkan kontroversial baik kritikan ataupun pujian. Faktor penyebabnyabukan hanya karena dominasi penulis perempuan tetapi merebaknya novel-novel bertema seksualitas yang terasa vulgar. Seharusnya, fenomena konstestasi itu dianggap sebagai hal yang biasa di mana pun adanya dan apa pun arenanya, termasuk arena sastra, karena: 1) selalu terjadi hubungan sastra dan kekuasaan, 2) sastrawan sebagai seorang agen selalu akan menentukan posisi sastrawan dalam arena sastra, dan 3) konsep estetika yang selalu berubah. Kata Kunci:kontestasi, arena produksi kultural, seksualitas Pendahuluan Fenomena munculnya para pengarang perempuan menimbulkan berbagai kontroversi dalam arena sastra Indonesia jaman reformasi ini. Sastra era tahun 2000-an menampakkan gejala dominasi sejumlah penulis perempuan. Gencarnya sambutan terhadap para perempuan pengarang tersebut, Damono (2004: 184) menyebutnya dengan pernyataan bahwa di masa datang mungkin perkembangan sastra Indonesia akan ditentukan oleh perempuan. Ini berarti bahwa perempuan akan menjadi penguasa dalam kontestasi pada arena produksi kultural sastra. Praktik kontestasi produksi kultural sastra pada dasarnya merupakan bentuk tandingan terhadap praktik dominan dalam arena sastra yang dilakukan oleh penulis-penulis mainstream. Penulis tipe ini mengkritik praktik produksi kultural sastra dominan. Kontestasi yang menghebohkan arena sastra Indonesia itu bukan hanya karena dominasi penulis perempuan tetapi merebaknya novel-novel bertema seks. Ayu Utami lewat novel karyanya ; Saman dan Larung, kemudian ada Dinar Rahayu dengan novelnya, Leopold Von Sacher Massoc, Tujuh Musim Setahun karya Clara Ng, Herlianitien membuat novel berjudul Garis Tepi Seorang Lesbian, Naning Pranoto yang menciptakan novel Wajah Sebuah Vagina. Karya-karya yang disebut diatas bahkan menuai banyak kritikan, karena mengeksplorasitema seks dengan narasi yang begitu vulgar. Adegan erotis digambarkan sedemikian rupa hingga seksualitas tak menjadi hal yang tabu. Meskipun demikian, kontestasi dalam arena sastra itu banyak juga melahirkan pujian karena karya-karya tersebut dianggap sebagai “pembuka layar estetika sastra yang baru”. Munculnya para penulis perempuan ini harus diakui sebagai babak baru sastra di Indonesia. Gerakan perempuan atau kaum feminis memasuki wilayah sastra. Seharusnya, fenomena konstestasi itu dianggap sebagai hal yang biasa di mana pun adanya dan apa pun arenanya, termasuk arena sastra, karena: 1) selalu terjadi hub sastra dan kekuasaan, 2) sastrawan sebagai seorang agen selalu akan menentukan posisi sastrawan dalam arena sastra, dan 3) konsep estetika yang selalu berubah. Tulisan ini akan lebih banyak mengupas posisi penulis perempuan dalam arena produksi kultural sastra Indonesia, khususnya Ayu Utami dalam perspektif Bourdieuan.
Description: