ebook img

nilai-nilai aliran kebatinan perjalanan dan dasar negara PDF

15 Pages·2017·0.4 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview nilai-nilai aliran kebatinan perjalanan dan dasar negara

Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya. Vol. 1 No. 1 (September 2016): 76-90 Website: http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/Religious ISSN: 2528-7249 (online) 2528-7230 (print) NILAI-NILAI ALIRAN KEBATINAN PERJALANAN DAN DASAR NEGARA Ilim Abdul Halim Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jl. A.H. Nasution 105 Cibiru, Bandung 40614, Indonesia. E-mail: [email protected] __________________________ Abstract This study argues that existence of the phenomenon of the rise of Sundanese culture can not be separated from the system itself Sundanese community trust formed by faith and history. Study of psychotherapy cult journey in the context of Indonesia is based on Pancasila considered important as the framework and work in maintaining national integration. Kebatinan flow trip is not only seen as a culture but can also be understood as a religion, because religious elements contained in the stream of mysticism that journey. In kebatinan trips are shared values that cageur, bageur, right, smart and safe. The values of religious sourced from wangsit used as a way to understand the Pancasila as the state. Keywords: Indigenous Religion; Perjalanan; Mei Kartawinata;Ama. __________________________ Abstrak Studi ini berargumen bahwa adanya fenomena kebangkitan budaya Sunda tidak lepas dari sistem kepercayaan masyarakat Sunda itu sendiri yang terbentuk oleh keyakinan dan sejarahnya. Kajian aliran kepercayaan kebatinan perjalanan dalam konteks Indonesia yang berdasar Pancasila dianggap penting sebagai kerangka pemikiran dan kerja dalam memelihara integrasi bangsa. Aliran Kebatinan perjalanan tidak hanya dilihat sebagai budaya tetapi juga bisa dipahami sebagai agama, karena unsur-unsur agama terdapat dalam aliran kebatinan perjalanan itu. Dalam aliran kebatinan perjalanan terdapat nilai yang dianut yaitu cageur, bageur, bener, pinter dan selamat. Nilai-nilai religious yang bersumber dari wangsit dijadikan cara dalam memahami Pancasila sebagai dasar negara. Kata Kunci: Aliran kebatinan; Mei Kartawinata; Aliran Kebatinan Perjalanan; Ama. __________________________ A . PENDAHULUAN ribu jiwa (0,05 persen) Konghucu, 299 617 Indonesia merupakan bangsa majemuk (0,13 persen) Agama lainnya, 139 582 (0,06) y ang memiliki berbagai macam suku, etnis, tidak menjawab.2 Sejak kemerdekaan hingga b ahas, agama dan budaya lainnya. Berdasar- sekarang bangsa ini terus mengalami peru- k an data BPS tahun 2010 bahwa Indonesia bahan di berbagai aspek termasuk ekonomi, m e m i l i k i p u l a u s e k i t a r l e b i h k u rang 17.500, politik teknologi, pendidikan dan sebagainya. 3 00 kelompok etnik atau tepatnya 1340 suku Masa orde lama cenderung melakukan peru- b angsa, 740 bahasa daerah.1 Menurut beberapa bahan ke arah politik. Orde Baru melakukan s umber data bahwa total penduduk Indonesia perubahan ke arah ekonomi. Pada pasca orde berjumlah 237 64 1326 penduduk. Penduduk baru atau refomasi perubahan cenderung berdasarkan agama terdiri atas, 207,2 juta jiwa dilakukan mengarah ke birokrasi. Sebagai (87,18 persen) Muslim, 16,5 juta jiwa (6,96 bangsa yang memiliki multikultural Indonesia persen) Protestan, 6,9 juta jiwa (2,91 persen) sangat rentan muculnya permasalah sosial Katolik,, 4.012.116 jiwa (1,69 persen) Hindu, antara unsur yang satu dengan unsur lain- 1.703.254 jiwa (0,72 persen) Buddha, 117,1 2Akhsan Na’im dan Hendry Syaputra, Kewarganegaraan, Suku Bangsa,Agama, dan Bahasa 1Lembaga Administrasi Negara, Wawasan Sehari-Hari Penduduk Indonesia Hasil Sensus Kebangsaan Dalam Kerangka Negara Kesatuan Penduduk 2010 (Jakarta: Badan Pusat Statistik, Republik Indonesia (Jakarta, LAN, 2014), 2. 2011),10. Ilim Abdul Halim Nilai-Nilai Aliran Kebatinan Perjalanan dan Dasar Negara nya.Termasuk relasi antara agama dan politik kelompok masyarakat beragama.4 Beberapa bisa muncul sebagai masalah pada kondisi istilah digunakan untuk menyebut nilai-nilai yang tidak stabil.3 yang dimiliki budaya lokal tersebut diantara- Akhir-akhir ini terdapat kebangkitan nya lokal wisdom, local tradition dan indi- kelompok adat (nahdlotul addah) di beberapa genious religion. Dalam konteks kehidupan daerah. Berbagai motif kebangkitan kelompok berbangsa dan bernegara di Indonesia, agama adat ini dapat dihubungkan degan keberadaan lokal disebut dengan aliran kepercayaan atau ekonomi industri, mempertahankan keyakinan aliran kebatinan. (ideologi) dan warisan sejarah politik. Kebang- Fenomena agama lokal menjadi menarik kitan kelompok adat yang terjadi di masya- untuk dikaji di tengah-tengah kehidupan rakat Sunda nampak dari berbagai ekspresi. bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang Beberapa media baik elektronik maupun cetak sedang mengalami perubahan struktur sosial. beberapa tahun ini memberitakan tentang Diantara beberapa kepercayaan di Indonesia fenomena agama lokal seperti kampung Naga, terdapat aliran kepercayaan Kebatinan perja- kasus Purwakarta yang menghendaki daerah lanan. Menurut Suhanah salah seorang peneliti Istimewa dengan nilai-nilai Sunda, kebijakan dari Pulitbang kementerian Agama bahwa Walikota Bandung yang mewajibkan para Aliran Kebatinan Perjalanan ini bagian dari pelajar dan pegawai pemerintahan berbusana Agama Sunda dengan beberapa nama di anta- adat sunda pada setiap hari Rabu dan perda- ranya Agama Traju Trisna, Agama Pancasila, gangan asesoris adat Sunda nampak meningkat Agama Yakin Pancasila, Agama Petrap, akhir-akhir ini di sepanjang jalan di beberapa Agama Sunda, Ilmu Sejati Permai, atau Jawa daerah di Jawa Barat. Adanya kebangkitan Jawi Mulya.5 Kajian Aliran Kebatinan kelompok adat itu selain memperteguh Perjalanan ini pernah pula diteliti dan identitas kelompok lokal, terkadang menim- dijadikan desertasi oleh Abdul Rozak yang bulkan konflik di antara kelompok lainnya. ditemukan di Desa Paku Tandang, Kecamatan Kasus Purwakarta menunjukkan konflik antara Ciparay, Kabupaten Bandung Jawa Barat. kelompok adat Sunda dengan kelompok Mengenal Aliran Kebatinan Perjalanan agama. Kelompok Sunda diwakili oleh Organ- merupakan pembahasan penting dalam kajian isasi Anak Muda Siliwangi (AMS) dan kelom- Kepercayaan di Indonesia. Karena Indonesia pok Agama direpresentasikan oleh Kelompok sebagai bangsa yang memiliki multi etnis- Front Pembela Islam yang dipimpin Habib budaya dapat menjadi potensi kekayaan, baik Rizieq. Padahal Indonesia sebagai bangsa secara akademis maupun secara politis. yang memiliki keragaman terus meng- Menyadari hal tersebut, kajian aliran keper- upayakan adanya integrasi bangsa agar jangan cayaan kebatinan perjalanan dalam konteks terjadi perpecarahan di antara kelompok- Indonesia yang berdasar Pancasila dianggap kelompok yang berbeda. penting sebagai kerangka pemikiran dan kerja Adanya fenomena kebangkitan budaya dalam memelihara integrasi bangsa. Agama Sunda tidak lepas dari sistem kepercayaan dan Aliran Kebatinan perlu mengembangkan masyarakat Sunda itu sendiri yang terbentuk sikap universal sebagai wujud dari perbedaan oleh keyakinan dan sejarahnya. Menurut secara lembaga dan orientasi kehidupan kajian agama bahwa nilai-nilai yang dimiliki beragama dan kepercayaan dengan Pancasila. budaya lokal itu bisa dimasukan dalam agama Sikap universal tersebut bermuara pada sikap lokal. Terdapat tiga unsur yang membentuk kejujuran, keikhlasan dan ketulusan dalam agama yaitu ajaran atau keyakinan, ritual dan 4 Joachim Wach, Ilmu Perbandingan Agama. Terjemahan Jamannuri (Jakarta: PT. Raja Grafindo 3 R.R. Alford, “Agama dan Politik”, Agama Persada, 1996), Cet. Ke-5, 55. dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis, diedit oleh 5 Abdul Rozak, Teologi Kebatinan Sunda Kajian Roland Robertson, terjemahan oleh Achmad Fedyani Antropologi Agama tentang Aliran Kebatinan Saepudin (Jakarta: CV. Rajawali, 1988), 39. Perjalanan (Bandung: Kiblat, 2005), 119. Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya 1, 1 (September 2016): 76-90 77 Ilim Abdul Halim Nilai-Nilai Aliran Kebatinan Perjalanan dan Dasar Negara tindakan para penganut Agama dan Secara ringkas dalam tulisan ini penulis kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. menguraikan beberapa hal. Pertama, sejarah Sebagaimana Wahid sarankan bahwa, singkat Aliran Kebatinan Perjalanan. Dalam Agama-agama dan kepercayaan terhadap bahasan ini penulis menguraikan sejarah Tuhan Yang Maha Esa akan tetap saling Aliran Kebatinan perjalanan sebagai salah satu berbeda, baik secara kelembagaan maupun kepercayaan di Indonesia. Kedua, unsur-unsur orientasi kehidupannya. Namun, di balik religious dalam aliran Kepercayaan Kebatinan perbedaan-perbedaan itu secara keseluruhan perjalanan. Ketiga, nilai-nilai yang terkandung agama-agama dan kepercayaan terhadap dalam aliran Kebatinan perjalanan yang Tuhan Yang Maha Esa tetap mengem- dijadikan cara dalam memahami negara, di bangkan sejumlah pandangan yang bersifat sini dijelaskan bagaimana persepsi tentang universal. Tekanan kepada kejujuran (baik niliai-nilai tertentu yang dianut aliran Keba- sikap maupun perilaku), keikhlasan dan tinan perjalanan mengenai negara. Keempat, ketulusan dalam sikap dan tindakan, teka- makna filososfis nilai-nilai yang berkaitan nan pada sisi keakhiratan dan keduniawian dengan konsep negara menurut persepsi para dalam porsi cukup seimbang, dan sejumlah penganut aliran Kepercayaan Kebatinan hal-hal lain yang mendasar dapat ditarik perjalanan. dari agama-agama yang ada dan keper- cayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. B. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini lalu dapat dilakukan inven- 1. Sejarah Aliran Kepercayaan Kebatinan tarisasi sejumlah etos tertentu yang diang- Perjalanan gap disepakati bersama, untuk dijadikan Secara historis Aliran Kebatinan Perjalanan landasan seterusnya.6 didirikan oleh Mei Kartawinata sebagai tokoh Tulisan ini didasarkan pada buku-buku sentralnya dengan kedua temannya M. Rasyid hasil penelitian, anggaran dasar dan rumah dan Sumitra. Pada mulanya mereka bekerja di tangga organisasi aliran kepercayaan kebatinan sebuah percetakan di Subang dan menjadi ka- perjalanan dan beberapa pengamatan sekaligus wan karib, sehingga mereka suka berkumpul pengalaman penulis dalam aliran kepercayaan untuk membicarakan suka-duka masing- kebatinan Perjalanan. Penulis melakukan wa- masing, baik masalah keluarga maupun keil- wancara dengan beberapa tokoh Aliran Keba- muan. Di antara mereka terdapat persamaan tinan Perjalanan di Ciparay. Penulis mengun- sikap yaitu mereka menyukai hal-hal yang jungi Pasewakan7 Aliran Kebatinan Perjalanan berkaitan dengan ajaran kebatinan. di Ciparay dan mewawancarai beberapa tokoh Mei Kartawinata lahir pada 1 Mei 1897 di Aliran Kebatinan Perjalanan di antaranya Kebonjati Bandung. Ada juga yang mencatat ketua Aliran Kebatinan Perjalanan tingkat bahwa tahun kelahirannnya 1 Mei 1898 di kecamatan yang sering dipanggil nama Ama. Ciparay bandung. Pendidikan formalnya diperoleh dari Sekolah Rakyat (SR) atau HIS 6 Abdurahman Wahid, Pancasila sebagai Zendingschool pada zaman belanda. Selain ideologi dalam kaitannya dengan kehidupan Beragama pendidikan SR ia juga pernah mengenyam dan Berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pendidikan pesantren dan berguru ilmu ke- Makalah seminar yang dilaksanakan oleh kelompok batinan kepada Mochammad Ishak yang studi Pengembangan Pemikiran Pancasila dan UUD dikenal penganut tarekat Nahdlatul ‘Arifin.8 1945 BP-7 Pusat pada tanggal 24-26 Oktober 1989 di Jakarta. Dibukukan Oetojo Oesman dan Alfian Ajaran tarekat ini cenderung menekankan cara (penyunting), Pancasila sebagai Ideologi dalam seseorang dapat mengetahui Allah dengan Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, sebenar-benarnya yaitu dengan memahami Berbangsa dan Bernegara (Jakarta: BP-7 Pusat, 1991), rahasia alif lam mim yang berarti Allah- cet. ke-2,167. 7 Pasewakan merupakan istilah yang digunakan oleh kelompok Aliran Kebatinan Perjalanan untuk 8 Rozak, Teologi Kebatinan Sunda Kajian menyebut Gedung atau bangunan tempat berkumpulnya Antropologi Agama tentang Aliran Kebatinan para penganut Aliran Kebatinan Perjalanan. Perjalanan, 129. 7 8 Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya 1, 1 (September 2016): 76-90 Ilim Abdul Halim Nilai-Nilai Aliran Kebatinan Perjalanan dan Dasar Negara Muhammad –Adam. Apabila seseorang dapat nya untuk melakukan bunuh diri dan menempuh perjalanan sempurna, maka ia memotivasi untuk bangkit hidup. Suara tanpa mesti menjadi hakikat kitab Qur’an dan kitab jasad itu dikenal oleh para penganut aliran hadis. Tetapi hakikat itu bukan tulisan di atas Kebatinan Perjalanan dengan istilah wangsit. kertas melainkan tulisan yang sejati. Kemung- Perintah Suara itu terbukti dengan kehadiran kinan ajaran tarekat ini berpengaruh terhadap Sumitra bersedia membantu Mei dengan pemikiran dan sikap Mae Kartawinata melawan Rasid. Akhirnya Rasid terkalahkan sehingga kelak ia dan temannya membentuk oleh Mei dengan bantuan Sumitra. Ketiga, organisasi Aliran Kebatinan Perjalanan. hubungan mereka kembali menjadi bersahabat Pada masa remajanya Mei Kartawinata, ia setelah peristiwa itu. Setelah mereka bersa- mengikuti dan tinggal bersama kaka iparnya di habat, wangsit terus datang memberikan kediaman sultan Kanoman Cirebon. Mei nasihat-nasihat berupa nilai-nilai. Terdapat Kartawinata termasuk orang yang banyak sepuluh wangsit yang berisi nilai-nilai yang bergaul dengan kehidupan priyai keraton, disebut “dasa wasila”9 Menurut pemahaman apalagi ia termasuk orang yang terpelajar, para penganut Aliran Kebatinan Perjalanan pantas ia banyak memahami ilmu kebatinan bahwa Mei Kartawinata memperoleh wangsit atau ilmu kepribadian Ketuahan Yang Maha gaib, sedangkan M. Rasyid dan Sumitra Esa di komplek Kraton Cirebon. Di keraton bersifat gerakan-gerakan.10 Cirebon banyak berkembang aliran kebatinan Pada tahap hubungan ketiga itulah mereka antara lain Ngelmu Sejati. Aliran ini dikenal membentuk organisasi Aliran Kebatinan Per- sebagai Agama Kuring, atau Ngelmu jalanan pada hari Sukra atau Jumat Kliwon Garingan, maksudnya ilmu kering, karena jam 12.00 tanggal 19 Hasyi (Maulud) tahun pengikutnya kurang rajin menjalankan syareat 1858 Saka atau pada tanggal 17 September Islam, seperti salat yang selalu identik dengan 1927. Pendiriannya bertempat di Kampung air untuk berwudhu. Dapat kita duga ia sangat Cimerta, Kelurahan Pasir Kareumbi, keca- terpengaruh dengan kebatinan yang berkem- matan Subang, kabupaten Subang.11 bang di lingkungan kraton Cirebon. Munculnya Aliran Kebatinan Perjalanan ini Sosok Mei Kartawinata diberitakan sebagai tidak hanya berkaitan dengan kajian keaga- sosok humanis yang ditunjukkan dengan suka maan dalam konteks religious studies, tetapi menolong terhadap sesama manusia. Sedang- juga memiliki kaitan dengan aspek politik. kan dua temannya yaitu M. Rasid (penulis Fenomena aliran Kebatinan Perjalanan seba- tidak tahu kepanjangan dari M itu) dan gai bagian dari kekuatan politik tradisional Sumitra yang menunjukkan simbol keberanian Jawa. Kekuatan politik tradisional Jawa yang ditandai dengan orientasi hidupnya merupakan salah satu kekuatan kekuatan poli- memiliki kemampuan berkelahi atau tik di antara empat aliran kekuatan politik kanuragan dan jayakawijayan. Ketiga orang lainnya yaitu nasionalis, masyumi, sosialisme itu mengalami proses hubungan yang dinamis. demokrat dan komunisme pada tahun 1955.12 Pertama, mereka mengalami pertemanan yang Menurut Feith keberadaan tradisional Jawa akrab sewaktu mereka bekerja di percetakan. Kedua, hubungan di antara mereka mengalami perselisihan akibat dari sifat iri M. Rasid 99 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah terhadap Mei. Karena Mei dianggap mampu Tangga Aliran Kebatinan “Perjalanan”(Bandung: mengobati seseorang yang tidak bisa diobati Sekretarian Dewan Musyawarah Pusat Aliran oleh M. Rasid dan Sumitra, maka Rasid Kebatinan “Perjalana”, 2013), 29. menantangnya untuk berkelahi. Mei tidak 10 Anggaran Dasar, 29 11 Abdul Rozak, Teologi Kebatinan Sunda mampu menerima tantangan dari Rasid dan ia Kajian Antropologi Agama tentang Aliran Kebatinan berniat melakukan bunuh diri. Saat Mei Perjalanan (Bandung: Kiblat, 2005),119. hendak menceburkan diri ke sungai maka 12 Herbert Feith dan Lance Castles,ed., datanglah suara tanpa jasad yang mencegah- Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965 (Jakarta: LP3ES, 1988), Ivi. Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya 1, 1 (September 2016): 76-90 79 Ilim Abdul Halim Nilai-Nilai Aliran Kebatinan Perjalanan dan Dasar Negara berada di setiap bagian kelompok dari keku- Di samping itu keberadaan Aliran atan Nasionalisme, Komunisme dan Islam.13 Kebatinan Perjalanan yang berada di Ciparay Apabila melihat tahun kelahirannya yaitu berkaitan pula dengan peristiwa politik saat tahun 1920 sampai dengan tahun 1930, maka itu. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang kondisi bangsa Indonesia berada dalam masa para penganut aliran Kebatinan yang masuk kebangkitan yang ditandai dengan lahirnya menjadi anggota Aliran Kebatinan Perjalanan organisasi-organisasi pergerakan, seperti PNI pada 1950. Menurut Ama salah seorang tokoh lahir 1927, NU lahir 1926, PKI lahir 1924. Aliran Kebatinan Perjalanan di Pakutandang Pada 1927 itu menandakan bahwa bangsa Ciparay bahwa orang-orang yang menjadi Indonesia berada pada tahap awal kebangkitan komunitas aliran perjalanan di Pasewakan nasional, masa penindasan dan krisis ekono- Ciparay ini kebanyakan bukan penduduk asli mi.14 Keberadaan Mei Kartawinata yang penduduk daerah Ciparay, tetapi berasal dari berkaitan dengan politik adalah ia pernah dari luar desa itu.18 Ama ingat betul ketika ia menjadi aktifis perjuangan melawan Belanda. datang ke daerah Ciparay itu. Keluarganya Ia tercatat pernah dipenjara oleh Belanda di dan beberapa kekuarga lainnya berasal dari Bandung pada tahun 1937, di Cirebon pada daerah Cikole, Cibereum dan sekitarnya. 1947, di Glodok pada 1945 dan oleh Jepang Mereka yang pindah dari desa-desa itu ke pada 1943.15 Menjelang tahun 1955 ia daerah Pasewakan Ciparay berkaitan dengan mendirikan Partai Permai (Persatuan Rakyat peristiwa DI/TII. Ama menuturkan bahwa Marhaenis). Partai ini memperoleh dua kursi sekitar tahun 1954 sampai dengan 1959 DI/TII di Konstituante.16 Istilah “Marhaenis” bisa yang dikenal dengan istilah gorombolan diartikan kelompok nasionalisme proletar. memaksa dengan berbagai ancaman kepada Partai Rakyat Marhaenisme memiliki kemi- penduduk untuk ikut menjadi anggota DI/TII. ripan dengan PNI, karena keduanya memiliki Bahkan pola ancaman seperti menteror, orientasi refolusi nasionalisme. Walaupun membunuh dan membakar kampung, apabila Partai ini menentang Islam dalam bernegara, penduduk atau tokoh penduduk tidak mau ikut tetapi beberapa tokohnya tidak menggunakan bergabung dengan DI/TII. Karena para menggunakan pandangan politik sekularis. penduduk itu merasa takut dengan berbagai Sebagaimana Faith ungkapkan, “Hence, ancaman DI/TII itu, maka mereka pindah ke although opposed to Islamic in the state, they Ciparay. Termasuk orang tua Ama yang did not hold a secularist view of poli- berasal dari kampong Cikole. Ketika peristiwa tics.”17Dengan melihat peran Mei dalam itu tejadi, di Ciparay yang sekarang terdapat kegiatan politik bisa dimaklumi bahwa pem- Pasewakan sudah ada keluarga Mei bentukan organisasi Aliran Kebatinan Perja- Kartawinata dan kelompoknya. Mereka yang lanan apabila dihubungkan dengan kondisi datang dari luar daerah itu ditampung oleh saat itu merupakan alat perjuangan melawan kemunitas Aliran Kebatinan Perjalanan Belanda. Ciparay. Peristiwa perpindahan penduduk itu mirip dengan peristiwa pendatang ke Bandung tepatnya daerah Sukapakir pada 13 Feith, Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965 tahun 1950 dari Garut, Tasik dan Bandung Ivi. Selatan. Mereka yang berasal dari Garut, 14 M. C. Ricklefs, A History of Modern Indonesia Tasik dan Bandung Selatan (Ciwidey) datang since c.1200 (Macmillan: Palgrave, 2001), 206 dan 227. 15 Abdul Rozak, Teologi Kebatinan Sunda ke Sukapakir dikarenakan tidak bersedianya Kajian Antropologi Agama tentang Aliran Kebatinan mereka bergabung dengan gerakan DI/TII Perjalanan ,124. 16 Rozak, Teologi Kebatinan Sunda Kajian Antropologi Agama tentang Aliran Kebatinan Perjalanan, 124. 18 Hasil Wawancara penulis dengan Ama 17 Herbeith Feith, The Decline of Constitutional Saepudin,(tokoh aliran kebatinan ),wawancara oleh Democracy in Indonesia (Jakarta: Equinox Publishing, ilim, rumah tokoh aliran kebatinana, pada tanggal 23 2007), 140. Februari 2016. 8 0 Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya 1, 1 (September 2016): 76-90 Ilim Abdul Halim Nilai-Nilai Aliran Kebatinan Perjalanan dan Dasar Negara yang memaksa mereka ikut bergabung dan bisa mendefinisikan sesuatu itu agama atau menetap di gunung.19 bukan, berdasarkan pengalaman yang ia Dengan demikian terdapat dua aspek peroleh. Ilmuwan atau ahli bisa mendefi- kelahiran Aliran Kebatinan Perjalanan. Di satu nisikan sesuatu agama atau bukan berdasarkan sisi, pengalaman keberagamaan yang dialami ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Peme- Mei menjadi latar belakang lahirnya aliran ini. rintah bisa mengakui sesuatu agama atau Pengalaman spiritual itu terekspresikan dalam bukan berdasarkan kepentingannya. bentuk wangsit berdampak pada perumusan Secara akademis khususnya dalam kajian nilai-nilai ajaran, perilaku ritual dan organisasi agama (religious studies), aliran kebatian sampai hari ini. Di sisi lain situasi politik yang Perjalanan sebagai bagian dari aliran masa kebangkitan, penindasan dan krisi kepercayaan dapat dimasukan dalam kategori ekonomi pada 1927 menjadi latar belakang agama, apabila dilihat beberapa unsur dalam terbentuknya organisasi. Keterkaitan aliran aliran kebatinan tersebut. Untuk memahami Kebatinan Perjalanan dengan Politik ini unsur-unsur agama dapat dilihat definisi terlihat ketika organisasi ini membentuk Partai agama yang dikemukakan Durkheim salah Politik yaitu partai Permai. seorang tokoh teori agama yang berkaitan dengan pendekatan sosiologi. Definisi agama 2. Unsur-Unsur Religious menurut Durkheim yaitu suatu sistem keper- Aliran Kepercayaan Kebatinan Perjalanan cayaan dan praktek yang telah dipersatukan sebagai bagian dari Penghayat Kepercayaan yang berkaitan dengan hal-hal yang sakral, terhadap Tuhan Yang Maha Esa secara formal kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek sejak 5 Februari 1979 diatur dalam Depar- yang bersatu menjadi suatu komunitas moral temen Pendidikan dan Kebudayaan dengan yang tunggal. Definisi agama tersebut secara membentuk Direktorat Pembinaan Penghayat lengkap adalah, a religion is a unified system Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. of beliefs and practices relative to sacred Kini dalam kegiatannya aliran kepercayaan things, that is to say, things set apart and (kebatinan) diawasi sebagai bagian dari tugas surrounded by prohibitions – beliefs and ketertiban dan ketentraman umum oleh practices that unite its adherents in a single Kejaksaan Republik Indonesia.20 moral community called a church.21 Namun sebelumnya yakni pada 27-30 Dari definisi di atas ada dua unsur yang Desember 1970 kelompok aliran kebatinan penting, yang menjadi syarat sesuatu dapat seluruh Indonesia menyatakan melalui Musya- disebut agama, yaitu "sifat sakral" dari agama warah Nasional Kepercayaan di Yogyakarta dan "praktek-praktek ritual" dari agama. bahwa aliran kepercayaan (kebatinan) berhak Agama tidak harus melibatkan adanya konsep diakui sejajar dengan agama. Dengan demi- mengenai suatu mahluk supranatural, tetapi kian fakta tersebut menunjukkan bahwa agama tidak dapat melepaskan kedua unsur pengakuan Aliran Kebatinan sebagai agama (sifat sakral dan praktek ritual) di atas, karena atau bukan merupakan persfektif politik. Hal ia akan menjadi bukan agama lagi, ketika ini sesuai dengan pendefinisian agama, siapa salah satu unsur tersebut terlepas. Di sini yang mendefinisikan sesuatu itu agama atau dapat kita lihat bahwa sesuatu itu disebut bukan? Terdapat tiga pihak yang mendefi- agama, bukan dilihat dari substansi isinya nisikan sesuatu itu agama atau bukan yaitu tetapi dari bentuknya, yang melibatkan dua penganut, ilmuan atau ahli dan pemerintah. ciri tadi sebagai bentuk dasar kehidupan Penganut atau kelompok penganut tertentu beragama, sehingga menurut Durkheim agama selalu memiliki hubungan dengan masya- rakatnya, dan memiliki sifat yang historis. 19 Martin van Bruinesen, Rakyat Kecil, Islam dan Politik Dengan demikian, "sifat sakral" dan "praktek- (Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1999), vi 20 Lembar Undang-undang Nomor 16 tahun 2004 tentang Tugas dan Wewenang Kejaksaan pada pasal 30 21 Emile Durkheim, The Elementary Forms of Religious ayat 1. Life (US: Oxford University Press. 2001), 46. Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya 1, 1 (September 2016): 76-90 81 Ilim Abdul Halim Nilai-Nilai Aliran Kebatinan Perjalanan dan Dasar Negara praktek ritual" merupakan bentuk dasar dari kuen. 23 Sikap konsekuen tersebut diumpama- kehidupan beragama yang saling berkaitan kan oleh mereka bagaikan air yang mengalir dalam bentuk kesadaran kolektif masyarakat, mulai dari sumbernya, melewati sungai dan sehingga masyarakat tersebut disebut masya- akhirnya ke lautan. rakat yang sakral. Jika melihat dari unsur agama adalah Selanjutnya untuk memahami unsur-unsur adanya yang sacral dan dirumuskan dalam agama, dapat dilihat uraian Meredith Mc. sistem kepercayaan, maka para penganut Guire bahwa terdapat beberapa aspek dalam Aliran Kebatinan Perjalanan mengaku bahwa memahami agama sebagai fakta sosial dianta- mereka percaya dan yakin terhadap Tuhan ranya aspek kepercayaan (religious bilief), yang Maha Esa sebagai kekuatan yang sakral ritual (religious ritual), pengalaman (religious dan mereka merumuskan dalam istilah Dasa experience) dan komunitas (religious Wasita yang berarti sepuluh wangsit. Wangsit community).22 Kepercayaan keagamaan (reli- ini diperoleh Mei Kartawinata sebagai pendiri gious belief) berupa gagasan ide-ide atau aliran kebatinan perjalanan melalui pengala- pemikiran dan peraturan-peraturan yang man keagamaannnya. Kesepuluh Wangsit itu berkaitan dengan Agama, atau berisi doktrin adalah sebagai berikut: ajaran keberagamaan. Doktrin atau ajaran itu Pertama, janganlah membiarkan dirimu bersumber dari yang dianggap suci –sacred dihina dan direndahkan oleh siapapun, sebab dan biasanya ditulis dalam bentuk Kitab Suci. dirimu tidak lahir dan besar oleh sendirinya, Ritual keagamaan (religious ritual) merupakan akan tetapi dilahirkan dan dibesarkan penuh aktivitas simbolik yang mempresentasikan dengan cinta kasih Ibu dan Bapakmu. Bahkan nilai-nilai keagamaan. Dengan ritual keaga- dirimu itu sendirilah yang melaksanakan maan ini, kelompok penganut agama dapat segala kehendak dan cita-citamu yang seyog- memahami makna dan memperkuat kesadaran yanya kamu berterima kasih kepadanya. dirinya secara kolektif. Pengalaman keaga- Kedua, barang siapa menghina dan maan (religious experience) merupakan keter- merendahkan dirimu, sama juga artinya deng- libatan individu secara sunyektif terhadap an menghina dan merendahkan Ibu/ Bapakmu yang dianggap suci. Meskipun pengalaman itu bahkan leluhur Bangsamu. secara esensi bersifat pribadi, tetapi masya- Ketiga, tiada lagi kekuatan dan kekuasaan rakat mencoba mengkomunikasikannya mela- yang melebihi Tuhan Yang Maha Belas dan lui ekspresi keyakinan dan dalam prilaku Kasih. Sifat Belas dan Kasih itu pun dapat ritual. Komunitas Keagamaan (religious com- mengatasi dan menyelesaikan segala pertenta- munity) sebagai wujud keterlibatan masyarakat ngan/ pertengkaran, bahkan dapat memadukan dalam suatu klompok atau golongan penganut paham dan usaha untuk mencapai tujuan yang keagamaan. Komunitas penganut keagamaan lebih maju serta menyempurnakan akhlak dan diatur secara formal dan informal. Dengan meluhurkan budi pekerti manusia. demikian, untuk memahami aliran kebatinan Keempat, dengan kagum dan takjub kamu Perjalanan sebagai fenomena agama dapat menghitung-hitung tetesan air yang mengalir ditinjau dari teori Durkheim dan Mc. Guire merupakan kesatuan mutlak menuju lautan, tersebut. sambil member manfaat pada kehidupan Kelompok aliran kebatinan ini bernama manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Aliran Kebatinan Perjalanan. Istilah “perja- Akan tetapi berlum pernah kamu mengagumi lanan” menurut penganut aliran ini adalah dan terhadap dirimu sendiri yang telah mem- sebagai ketegasan bahwa baik atau buruknya pertemukan kamu dengan dunia dan isinya. suatu maksud atau tujuan baru akan tercapai Bahkan kamu belum pernah menghitung jika itikadnya itu dijalankan secara konse- matamu dan betapa nikmat yang telah kamu 22 Meredith B. Mc Guire, Religion, The social Context 23 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Aliran (California: Wadsworth,Inc., 1981),11. Kebatinan Perjalanan, 28. 8 2 Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya 1, 1 (September 2016): 76-90 Ilim Abdul Halim Nilai-Nilai Aliran Kebatinan Perjalanan dan Dasar Negara rasakan sebagai nikmat dari Tuhan yang Maha yang memiliki kitab Sasongko Jati dan aliran Esa. Sapto Darmo yang memiliki kitab Cendro. Kelima, kemana kamu pergi dan di mana Wangsit aliran Kebatinan Perjalanan ini tidak pun kamu berada Tuhan Yang Maha Esa dikenal sebagai kitab suci sebagaimana kedua selalu beserta denganmu. aliran kebatinan itu, karena bagi penganut Keenam, perubahan besar dalam kehidupan aliran kebatinan perjalanan bahwa manusia dan penghidupan manusia akan menjadi adalah kitab yang ditulis Tuhan.24 Penulis pembalasan terhadap segala penindasan serta hanya menemukan tulisan rumusan wangsit mencetuskan/ melahirkan kemerdekaan hidup itu di dalam buku anggaran dasar dan bangsa. anggaran rumah tangga aliran Kebatinan per- Ketujuh, apabila pengetahuan disertai jalanan yang selalu diterbitkan pada setiap kekuatan raga dan jiwamu digunakan secara menjelang Musyawarah Aliran Kebatinan salah untuk memuaskan hawa nafsu akan Perjalanan. menimbulkan dendam kesumat, kebencian, Dari wangsit yang diyakini sebagai sumber pembalasan dan perlawanan. Sebaliknya apa- ajaran aliran kebatinan perjalanan ini ber- bila pengetahuan dan kekuatan raga serta kembang kepada konsep-konsep lainnya jiwamu digunakan untuk menolong sesama, seperti Konsep tentang Tuhan Yang Mahaesa, akan menumbuhkan rasa kasih sayang dan Ketuhanan Yang Maha Esa, Patokan Hidup, persaudaraan yang mendalam. kebatinan, Kepercayaan, sejarah diri, tradisi, Kedelapan, cintailah sesama hidupmu tanpa kebudayaan dan Pancasila yang menjadi dasar memandang jenis dan rupa, sebab apabila negara Republik Indonesia. hidup telah meninggalkan jasad siapapun akan Aliran kebatinan perjalanan memiliki berada dalam keadaan sama tiada daya dan sistem ritual sebagai ekspresi kebatinan yang upaya. Justru karena itu selama kamu masih telah diyakininya. Ungkapan kebatinan terse- hidup berusahalah agar dapat memelihara but diwujudkan dalam tradisi atau upacara kelangsungan hidup sesamamu sesuai dengan tradisional dalam masyarakat. Terdapat dua kodratnya menurut kehendak Tuhan yang jenis tradisi upacaya yang dilakukan penganut Maha Esa. aliran kebatinan perjalanan yaitu tradisi yang Kesembilan, batu di tengah kali, jikalau berkaitan dengan kehidupan dan tradisi yang olehmu digarap menurut kebutuhan, kamu bisa berkaitan dengan penghidupan. Tradisi yang menjadi kaya raya karenanya. Dalam hal itu berkaitan dengan kehidupan dilakukan para yang membuat kamu menjadi kaya bukanlah penganut aliran kebatinan melalui upacara pemeberian daru batu itu akan tetapi hasil selamatan 7 bulan kandungan, khitanan, per- kerjamu sendiri. kawinan dan kematian. Upacara kematian Kesepuluh, geraklah untuk kepentingan dilaksanakan pada saat setelah 3 hari, 7 hari, sesamamu bentulah yang sakit untuk 40 hari, 100 hari, 1 tahun (mendak) dan 1000 mengurangi penderitaannya. Jaga (kelak) akan hari. Sedangkan tradisi yang berkaitan dengan tercapailah masyarakat kemanusiaan yang penghidupan dilakukan para penganut aliran menegakkan kemerdekaan dan kebenaran. kebatinan melalui upacara menanam padi, Apabila melihat isi wangsit di atas berisi memotong padi dan membangun rumah. larangan, peringatan dan perintah. Wangsit Dalam setiap upacara tersebut terdapat ini merupakan gagasan ide-ide atau pemikiran pelaku, kegiatan, benda, waktu dan tempat dan peraturan-peraturan yang berisi doktrin tertentu. Semua unsur ritual itu memiliki kehidupan manusia dan berfungsi sebagai makna dan maksud tertentu. Contoh unsur pedoman dasar bagi penganut aliran kebatinan benda-benda yang digunakan dalam ritual perjalanan dalam kehidupannya. Keberadaan diantaranya diantaranya perhiasan, pakaian wangsit aliran kebatinan Perjalanan ini berbe- da dengan aliran kebatinan lainnya seperti aliran Pangestu (Paguyuban Ngesti Tunggal) 24 Ama (tokoh aliran kebatinan), wawancara oleh ilim, pada tanggal 23 Februari 2016. Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya 1, 1 (September 2016): 76-90 83 Ilim Abdul Halim Nilai-Nilai Aliran Kebatinan Perjalanan dan Dasar Negara baru, kain. kembang-kembangan, daun-daunan merupakan satu keturunan. Oleh karena itu dan sebagainya. dalam kehidupan berbangsa manusia harus Salah satu ritual yang menarik dari aliran hidup rukun satu hati (jantung), satu rasa dan kebatian perjalanan ini adalah ketika mereka satu kepentingan untuk kepentingan bangsa. membangun sebuah rumah. Terdapat benda Kelima, daun beringin digunakan dalam dan makna tertentu dalam mendirikan rumah. ritual pendirian rumah. Pesan yang disam- Pertama, kain berwarna merah dan putih paikan dari daun beringin ini adalah agar diikatkan di atap rumah yang baru beridiri. kehidupan manusia itu bagaikan pohon Warna merah melambangkan darah dari ibu, beringin yang berdiri kokoh kuat menjulang dan putih melambangkan darah dari Bapak. tinggi di angkasa. Daun beringin dapat Warna merah putih artinya badan-badan melindungi di waktu hujan, bernaung di waktu sekujur yang berasal dari Ibu dan Bapak. panas dan memberi arah bagi yang kehilangan Pemasangan kain berwarna merah putih di jalan. Maksudnya agar manusia dalam atap rumah tersebut maksudnya dalam rumah kehidupannya kokoh kuat sebagai kawula itu hendaknya sifat dan perbuatan manu- Tuhan, mampu memberi perlindungan bagi siawilah yang tertinggi kedudukannya. yang lemah dapat memberi arah kepada Kedua, padi segendeng atau dua ikatan mereka yang tersesat dalam menempuh hidup padi. Maksudnya adalah keseimbangan antara kerohanian dan mendapat kesejahteraan satu dengan yang lainnya yaitu antara lahir dan kebendaan. batin, antara suami dan istri, antara orang tua Kelima, ketupat, tangtang angin, opak dan dan anak, antara keluarga dan masyarakat. lontong digunakan pula dalam ritual pendirian Apabila pasangan itu kurang seimbang, maka rumah. Ketupat memberi pesan janganlah akan menimbulkan ketimpangan dalam segala suka “ngupat” (mengguncingkan)/ memfitnah) lapangan kehidupan. Keseimbangan dalam orang lain. Tangtang angin memberi pesan bidang penghidupan dan kehidupan disertai janganlah merasa tinggi hari namun tiada kecukupan hidup –salah satunya berupa padi mempunyai hati (keberanian) bagaikan pohon akan menimbulkan kesejahteraan jasmani dan bamboo yang kosong batangnya yang selalu rohani. bergerak dan bergoyang menurut terpaan Ketiga, dalam proses pendirian rumah angin. Opak dan lontong memberi pesan terdapat tebu. Maksdunya bahwa sekalipun janganlah bersifat sok besar, sekiranya tidak pada hakekatnya semua manusia itu sama, berisi. namun dalam pergaulan hidup terdapat undak- Aspek pengalaman keagamaan terdapat usuk (strata sosial) yang harus mendapat dalam aliran kebatinan. Pengalaman perhatian seperlunya. Dalam tebu itu terdapat keagamaan tidak hanya dialami oleh pendiri rasa manis yang artinya bahwa suasana hidup aliran kebatinan perjalanan Mei Kartawinata penuh “memanis” yaitu adanya saling meng- ketika ia menerima wangsit, tetapi juga dapat hormati, menghargai dengan menjauhkan dialami oleh para penganut aliran kebatinan segala perbuatan yang menimbulkan kepahitan perjalanan lainnya. Pengalaman keagamaan terhadap orang lain. dalam aliran kebatinan perjalanan yang ter- Keempat, terdapat pisang setandan dalam ungkap dalam konsep kebatinan. Istilah batin proses pendirian rumah. Dalam setandan diartikan oleh para penganut aliran kebatinan pisang terdapat pisang teratas dan besar yang perjalanan merupaka masalah “dalam”, soal disebut seuhang dan butiti yaitu pisang terke- kesunyataan, soal kebenaran, soal hakikat. cil dan terbawah pada tandan. Keduanya Dikatakan masalah dalam karena batin tidak berasal dari jantung pisang yang sama, dapat dilihat dengan mata kepala, tak dapat walaupun hasilnya berbeda. Maksud dari diraba dengan panca indera dan bersifat gaib. pisang setandan itu adalah bahwa manusia Terdapa perilaku yang dapat menimbulkan dengan darma dan karmanya menduduki rasa batin bagi para penganut aliran kebatinan keadaan yang berbeda. Tetapi sebagai bangsa perjalana itu seperti, mimpi dengan para 8 4 Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya 1, 1 (September 2016): 76-90 Ilim Abdul Halim Nilai-Nilai Aliran Kebatinan Perjalanan dan Dasar Negara leluhur, tapa di tempat yang sunyi, semedi, pengurus Dewan Musyawarah Pusat Aliran dalam prosesi upacara tertentu dan dalam Kebatinan diantaranya penasehat, staf ahli, pegelaran wayang golek. Menurut pengakuan Ketua Umum, sekretaris jenderal, bendahara, penganut aliran kebatinan bahwa segala sesu- ketua bidang dan wakil-wakil Dewan atu yang diterima oleh batin, keberadaannya Musyawarah Daerah (DMD).Wilayah-wilayah adalah kebenaran mutlak. Karena bukan lagi DMD setingkat provinsi di antaranya DMD berupa keterangan ataupun petunjuk menurut DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I kata-kata orang lain tetapi benar-benar telah Yogyakarta dan Jawa Timur. Selain itu ada diketahui dan disaksikan adanya. Mereka wilayah pembinaan yang belum menjadi umpamakan antara perilaku dan perasaannya DMD diantaranya Kabupaten Lampung itu seperti gula dengan manisnya. Ketika para Tengah, Kabupaten Ogan Komering Ulu, penganut aliran kebatinan perjlanan menyak- Kabupaten Tanjung Jabung, Kabupaten sikan pegelaran wayang dan pegelaran itu Kampar, Kota Samarinda, Kabupaten disebut gula, maka di dalam pegelaran wayang Tabalong dan Kabupaten Singkawang. golek itu terdapat rasa manisnya. Ada sesuatu Komunitas aliran kebatinan perjalanan dan yang sacral dalam proses pegelaran wayang gedung tempat berkumpulnya disebut golek itu. “pasewakan” dan anggota komunitasnya Aspek komunitas dalam aliran disebut “warga”. Beberapa cabang Aliran kebatinan perjalanan terbentuk ketika orang- kebatinan Perjalanan di antranya, Pasewakan orang percaya dan meyakini apa yang Ciwedey Kabupaten Bandung, Pasewakan disampaikan Mei Kartawinata yang bersumber Margaasih Kabupaten Bandung, Pasewakan pada wangsi. Hal ini sesuai dengan kategori Jatisempurna Kota Bekasi, Pasewakan Durkheim bahwa apabila terdapat sistem Rancaekek, Pasewakan Jatiasih Kota Bekasi, keyakinan yang dianggap sakral dan diprak- Pasewakan Bantara Gebang Kota Bekasi, tekan dalam bentuk ritual, maka para Pasewakan Bina Kinasihan DKI Jakarta, pelakunya akan membentuk komunitas bermo- Pasewakan Kabupaten Tulung Agung, ral (moral community). Aliran kebatinan Pasewakan Kabupaten Ponorogo, Pasewakan perjalanan dapat dikelompokkan sebagai kabupaten Blitar, Pasewakan Runtut Raut kelompok bermoral, karena kelompok ini Sauyunan Kota Cimasih, Pasewakan Mitra mengajarkan tentang nilai-nilai moral bagi Siliwangi Kabupaten Sumedang, Pasewakan para penganutnya sebagaimana dalam sistem Wiru Sajatining Rasa Kabupaten Bandung kepercayaan yang bersumber pada sepuluh Barat, Pasewakan Wangunsari Jati Mandiri wangsit. Kabupaten Bandung Barat. Ketika orang-orang mengakui dan Aliran Kebatinan Perjalanan diatur oleh percaya terhadap wangsit yang dialami oleh aturan yang dibuat oleh mereka sendiri yang Mei Kartawinata, maka sejak itu terbentuk berbentuk Anggaran Dasar dan Anggaran komunitas bermoral atau komunitas religious. Rumah Tangga Aliran Kebatinan Perjalanan. Komunitas religious aliran kebatainan perjala- Setiap rohaniawan, sesepuh dan para nan ini ini mengalami perkembangan melewati pemimpin tempat ibadah yang memegang zaman pra kemerdekaan, zama kemerdekaan, mandat dan surat penggangkatan dari Dewan zaman orde lama, orde baru sampai sekarang Pengurus Aliran Kebatinan Perjalanan dengan membentuk organisasi sosial, organ- (Pasewakan) memilki kewenangan, menye- isasi politik lengarakan sarasehan bagi penganut Aliran Keberadaan Aliran Kebatinan Perjalanan Kebatinan Perjalanan di daerahnya; melaku- sebagai organisai nasional memilki susunan kan pelayanan umat; memimpin berbagai pengurus dan terbagi dalam beberapa wilayah. upacara suci bagi penganut Aliran Kebatinan Kepengurusan aliran kebatinan perjalanan Perjalanan, sesuai dengan Anggaran Dasar nasional disebut Dewan Musyawarah Pusat dan Anggaran Rumah Tangga Aliran Aliran Kebatinan Perjalanan. Unsur-unsur Kebatinan Perjalanan, termasuk upacara Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya 1, 1 (September 2016): 76-90 85

Description:
yang bersumber dari wangsit dijadikan cara dalam memahami Pancasila sebagai dasar negara. Kata Kunci: Aliran kebatinan; Mei Kartawinata; Aliran
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.