ebook img

negara dan agama menurut pemikiran santo augustinus PDF

111 Pages·2009·0.57 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview negara dan agama menurut pemikiran santo augustinus

NEGARA DAN AGAMA MENURUT PEMIKIRAN SANTO AUGUSTINUS SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Oleh : Mburak Perianta Ginting 040906030 Dosen Pembimbing : Drs. P. Antonius Sitepu, M.Si Dosen Pembaca : Drs. Tony P Situmorang, MA DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Mburak Perianta Ginting : Negara Dan Agama Menurut Pemikiran Santo Augustinus, 2009. KATA PENGANTAR Segala puji syukur hanya bagi Tuhan Sang Juru Selamat sebab kita adalah milik-Nya sejak semula dan tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih- Nya. Kasih-Nya kekal untuk selamanya. Skripsi ini berjudul Negara dan Agama menurut pemikiran St. Augustinus, penulis berharap skripsi ini dapat memberi kontribusi kepada pembaca khususnya para pencinta filsafat agama dan memberi cakrawala berpikir bagi penulis dalam memulai mengembangkan kreatifitas menulis sebagai akademisi pemula. Suatu perjalanana takkan selesai tanpa pertolongan dari-Nya dan spirit yang berharga dari orang-orang disekitar penulis hingga akhirnya skripsi ini hadir dengan kesempurnaan penulisan dan bahasa maupun keterbatasan analisa makna. Oleh karana itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dalam rangka penyempurnanaan skripsi ini. Dalam penelitian skripsi ini penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka skripsi ini tidak akan dapat selesai pada waktunya. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa penghargaan dan terima kasih yang sedalam-dalam nya kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Keluarga tercinta, ayahanda P. Ginting, dan Ibunda M Br Sebayang, yang paling saya kasihi di bumi ini, tak ada motivasi terbesar selain melihat senyum mereka merekah melihat anaknya yang paling nakal akhirnya selesai, maaf kalo aku lama kali siapnya ya pak, mak. Kakak penulis tercinta beserta keluarga kecilnya yang termanis, Surani Peristiati Natalia Ginting dan Yan Kristianta Keliat beserta si kecil ganteng yang waktu lahirnya mirip sama penulis katanya Misionary Noel Egapa Keliat, yang hampir setiap sore menghubungi untuk menanyakan perkembangan skripsi saya, terima kasih banyak ya selalu mengingatkan aku. Abang tersayang Tanta Kristian Ginting yang selalu menjadi abang yang baik yang selalu memberikan motivasi berharga pada saya lewat pengalaman-pengalamannya, makasih banyak ya buat kritik-kritiknya. Adik ku paling bijak sejagad raya, Rizki Oktovianta Ginting, kawan satu kamar, satu pelayanan, satu curhatan, dan kawan berbagi suka duka, serta kawan berantam yang gak ada habisnya, makasih buat peringatan-peringatan akan waktu yang Mburak Perianta Ginting : Negara Dan Agama Menurut Pemikiran Santo Augustinus, 2009. telah banyak kuhabiskan sia-sia, lewat prestasimu yang gemilang kau telah ingatkan aku, dan aku yakin kau pasti lebih hebat dari aku, cepat tamat ya, jangan macam aku. Buat teman paling setia sejagad raya, Selvia Carolina Br Sitepu, makasih ya sayang buat support yang selama ini kam kasih, dari permulaan skripsi ini, sampai finishnya sekarang. Makasih buat senyum yang selalu ada saat aku lagi pusing nyari bahan, kam yang terbaiklah. Aq sayang kam Terima kasih yang terdalam juga saya persembahkan buat kawan-kawan penulis yang dengan setia menanyakan perkembangan skripsi saya. Sastri Henyta Venensia Simbolon, panjang kali nama mu ya, makasih buat repetan-repetannya kalo nelepon ya, Serta Berliana Sitorus alias bebek kuning, thanx buat kata-kata bijak yang sering masuk ke inbox ku ya bek, emang gak ada matinya gaya mu tu bek, heheheheeee, jangan menyerah ya bek, pasti dapat kerjaan yang baiklah. Isabella Josephine Simarmata, Adekku yang paling besar, walau udah jarang nampak, tapi aku yakin kau selalu mendoakan aku, Septri Stephani Pasaribu, ayo sep, jangan lama-lama, nunggu apa lagi coba.oh ya, jangan lupa kado klen ya. Buat Mario Butar-butar, kawan awaq yang selalu setia menemani kemana aja, dan selalu siap kapan aja, thanx kali bro, akhirnya gak sia-sia kerjaanmu ngawani aku selama ini. Hery Aprilando dan bang rio, makasih ya dah nyiapin waktunya buat aku pake bentar laptopnya, sory FD ku banyak virus ya ri. Kurnia Putra Bangun, makasih buat kritikmu ya. Buat junior-junior yang telah banyak membantu, kael, martin, yova, damira, anwar, dan 08 yang lain, makasih buat waktunya ngisiin absen di mata kuliah perbaikan, khusus buat kael, makasih kartu perpusnya ya, emy, imel, deby, ali, sabar, brando, bella, dan 06 lainnya yang tak tersebut namanya, makasih dah banyak nanya ya. Bernard, Iyan, jesy, rahmat, nando, mewakili 07 yang lain, makasih buat dukungan klen. Terima kasih yang panjang juga penulis ucapkan buat kawan-kawan seperjuangan dari awal penulis memijakkan kaki di ibu kota ini, Apri Boy Parlinggoman Manurung, lama kali kita ya boy, kalo kawin dah tiga kurasa anak kita, heheheheeeee, tetap berjuang kawan, makasih buat filosof hidup yang telah kita jalani sama-sama selama ini, ternyata kita emang harus dipisahkan boy, kalo gak mungkin gak ada yang siap nanti, hakahakahkahkkk. Ayo cepat nyusul ya. Roroitsky Hasoloan Naibaho, stess ko “ky” heheheeeeee, siap juga kita ya, sama Mburak Perianta Ginting : Negara Dan Agama Menurut Pemikiran Santo Augustinus, 2009. kita wisuda ya, sama gagal, sama masuk, sama keluar, aku gak mau kawin sama mu, huaghahahahahahaaaa. Ruth Damayanti Sianipar, makasih ya selalu nanya kapan tamat, sekarang aku dah tamat, apa lagi lah pertanyaanmu. Wnda Fransiska Sitohang, makasih ya win dah mau nunggu, jadi sama kita cari kerja ni, hehehehee. Tak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih buat kawan- kawan satu pelayanan penulis di PERMATA BETHESDA GBKP Pasar 2, makasih dah mau nmendoakan dan mensupport saya dalam penyelesaian skripsi ini, pengurus permata runggun yang selalu bertemu setiap selasa malam, makasih buat kera samanya, permata sektor 1,2 dan 3 dalam pelayanannya, tim koor, VG, dan majalah dinding, makasih dah mau membantu saya dalam pelayanan, kiranya Tuhan yang membalas semuanya. Khusus buat kawan-kawa sepermainan Enda, Egen, Lia, Prima, Robert, Anes, Ui, Kencana, Endi, Kibul, Rudi, Enos, b’ do, sedra, Rena, lias, apri, barto, dan lainnya yang tak tersebut satu persatu, makasih buat hari-hari yang kita isi bersama ya. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Pdt. M.P Barus, yang telah dengan sukarela mau meminjamkan bukunya untuk penulis pakai sebagai bahan referensi penulis, makasih juga buat diskusi-diskusinya ya pak. Pdt. A perangin- angin, makasih buat support nya ya ma, juga udah mau nemani aku buat baca- baca di kampus mama. Doakan aku ya ma. Kepada pihak Departemen Ilmu Politik dan civitas kampus, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, bapak Hery Kusmanto, selaku ketua jurusan, bapak Antonius Sitepu selaku dosen pembimbing, terima kasih banyak buat bimbingannya ya pak, tanpa itu semua penulis yakin skripsi ini jauh dari layak, bapak Tony Situmorang sebagai dosen pembaca, terima kasih buat saran nya pak, saya akan berusaha untuk menjadi lebih baik dan lebih sempurna dari ini, bang Rusdi, yang telah banyak membantu penulis dalam hal administrasi, makasih banyak ya bang, k’ uci yang selalu sibuk tapi tetap sempat ngurusi jurusan, makasih buat bantuannya ya k’. Dan masih banyak lagi pihak yang membantu penulis tapi tidak bias disebutkan satu persatu, penulis tak dapat membalas kebaikan kalian semua, tapi penulis berdoa agar Tuhan kiranya yang membalas semuanya. Mburak Perianta Ginting : Negara Dan Agama Menurut Pemikiran Santo Augustinus, 2009. Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai sekaligus mengharapkan saran dan kritik terhadap skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya untuk kemajuan akademik. Selamat Membaca. Medan, Juli 2009 Penulis Mburak Perianta Ginting Mburak Perianta Ginting : Negara Dan Agama Menurut Pemikiran Santo Augustinus, 2009. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK MBURAK PERIANTA GINTING 040906030 NEGARA DAN AGAMA MENURUT PEMIKIRAN St. AUGUSTINUS Rincian Isi Skripsi vii, 101 halaman, 43 buku, 1 karya ilmiah, 1 situs internet, (kisaran buku dari tahun 1958-2009) ABSTRAK Konsepsi negara pada abad pertengahan diwarnai dengan pengaruh kekristenan, khususnya raja Roma Konstantin Agung menetapkan agama Kristen sebagai agama negara. Raja harus mendapat legitimasi dari gereja. Dengan demikian posisi gereja menjadi lebih tinggi dari negara yang diwakili oleh Paus, khususnya negara-negara Eropa. Kekuasaan raja dianggap perpanjangan tangan Tuhan di dunia. Augustinus seorang ahli filsafat teologis, yang mencoba menjelaskan bagaimana entitas agama dan negara dapat dipertemukan. Penelitian ini mengulas isi dari pemikiran Augustinus tentang Negara dan Agama yang melatarbelakanginya.. Augustinus mendapat pengaruh dari Manicheisme, filsafat Platonisme dan doktrin Kristen yang mempengaruhi pandangan dan ajarannya. Gagasan-gagasan politik Augustinus berpusat pada konsepnya tentang dua kota, negara Tuhan dan negara Duniawi, yang saling bertentangan satu dengan lainnya. Penelitian ini mencoba menguraikan pemikiran Augustinus tentang negara dan agama, serta analisa pemikiran tentang negara dan agama menurut Augustinus. Disamping itu, penelitian ini memuat riwayat hidup Augustinus, dan konsep-konsep yang mempengaruhi pemikiran-pemikiran Augustinus tentang negara dan agama. Augustinus tidak mengembangkan secara mendetail maupun sistematis teori tentang hubungan yang benar antara negara dan agama. Namun dalam tulisan- tulisannya menyediakan dasar-dasar analisisnya tentang hubungan negara dan agama. Augustinus menyatakan ada dua macam negara yaitu negara Allah dan negara duniawi. Negara yang paling baik dan oleh sebab itu harus diupayakan perwujudannya adalah negara Allah dan negara duniawi adalah negara yang buruk. Kendatipun cara hidup kedua negara itu amat berbeda, bahkan saling bertentangan satu sama lainnya, namun didalam praktek kedua-duanya sangat sulit dipisahkan. Itu berarti kedua-duanya hadir secara bersamaan. Augustinus menyatakan bahwa negara Allah mengembara di dunia ini bercampur dan berbaur dengan negara duniawi dan kedua umat nya sulit dipisahkan. Augustinus tidak konsisten berbicara tentang negara dan agama. Augustinus tidak mempersoalkan masalah-masalah praktis organisasi negara dan agama. Augustinus lebih tertarik pada prinsip-prinsip pada negara Allah agar menolak prinsip-prisip pada negara duniawi. Akhirnya Augustinus hanya bercerita bagaimana manusia sebagai ciptaan Allah itu dapat hidup berkenaan dengan Allah. Kata Kunci : Negara dan Agama, Augustinus Mburak Perianta Ginting : Negara Dan Agama Menurut Pemikiran Santo Augustinus, 2009. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR…………………………………………………………. ABSTRAK……………………………………………………………………… DAFTAR ISI…………………………………………………………………… BAB I : PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah………………………………………….. 1 2. Perumusan Masalah………………………………………………. 11 3. Batasan Masalah………………………………………………….. 12 4. Tujuan Penelitian……………………………………………….… 12 5. Manfaat Penelitian………………………………………………... 12 6. Kerangka Teori…………………………………………………… 13 Negara…………………………………. ……………. 13 Agama…………………………………....................... 17 Hubungan Agama dan Negara……………………….. 21 7. Metodologi Penelitian……………………………………………. 24 Jenis Penelitian……………………………………….. 24 Teknik Pengumpulan Data……………………………. 25 Teknik Analisa Data…………………………………... 26 8. Sistematika Penulisan……………………………………………… 27 BAB II : BIOGRAFI SANTO AURELIUS AUGUSTINUS 1. Riwayat Hidup Augustinus………………………………………... 28 2. Latar Belakang Lahirnya Ide/ Pemikiran “Dua Kota”…………..... 36 3. Pemikiran Augustinus……………………………………………… 40 3.1. Pemikiran (Ide) Tentang “Dua Kota”………………… 40 3.2. Arti/Makna dari “Dua Kota”………………………….. 42 BAB III : ANALISA PEMIKIRAN St. AUGUSTINUS TENTANG NEGARA DAN AGAMA 1. Pemahaman Tentang Hubungan Negara Dan Agama……………... 48 Asal Mula Negara……………………………………………… 48 Tujuan Dan Fungsi Negara…………………………………….. 57 Lahirnya Agama……………………………………………….. 64 2. Hubungan Antara Negara Dan Agama…………………………….. 69 3. Pemikiran St. Augustinus Tentang Negara Dan Agama…………… 80 Asal Mula Dan Tujuan Negara………………………………….80 Negara Sekuler Dan Negara Allah……………………………... 84 Mburak Perianta Ginting : Negara Dan Agama Menurut Pemikiran Santo Augustinus, 2009. Pertumbuhan Dan Perkembangan Negara Sekuler…….. 86 Masalah Yang Melanda Negara Sekuler………………..88 Pertumbuhan Dan Perkembangan Negara Allah………. 91 Akhir Kedua Negara…………………………………………… 92 BAB IV : KESIMPULAN……………………………………………… 95 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 99 LAMPIRAN-LAMPIRAN Mburak Perianta Ginting : Negara Dan Agama Menurut Pemikiran Santo Augustinus, 2009. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Diskusi tentang agama, politik, dan Negara1 telah berlangsung cukup lama, setidaknya mungkin karena ketiga entitas ini sama-sama memiliki kepentingan dan orang-orang dibelakangnya masing-masing. Agama dianggap sebagai entitas yang memiliki nilai sakral, karena itu sering kali diagungkan, diunggulkan untuk dijadikan menjadi semacam pembawa keberuntungan atau petuah sakti bagi pengikutnya, sakralisasi agama amat berperan dalam membangun sebuah masyarakat yang percaya pada dimensi transidental ke-Ilahi- an.2 Sedangkan Negara dengan model dan caranya sendiri memiliki kekuatan yang cukup dahsyat dalam mengatur masyarakatnya sebagai dasar legitimasi kekuasaan politik yang dimiliki, pemaksaan peraturan atau kebijakan kepada rakyatnya secara politik dibenarkan, karena disanalah salah satu sumber utama legitimasi politik yang senantiasa harus dijaga. Entitas yang sama-sama berkepentingan ini seringkali menjadi rebutan, hingga kadang-kadang terjadi benrokan-bentrokan kepentingan yang sama-sama melibatkan masyarakat. Masyarakat mestinya mendapat manfaat atas agama, malah seringkali dikorbankan atas nama agama dan kepentingan politisi, sehingga seringkali sarat dengan muatan-muatan politik, atau dengan kata lain agama oleh para politisi 1 Sebagai pelaku dan penentu Zaman, manusia tidak pernah luput dari ketiga entitas tersebut, kesatuan manusia dengan komunitasnya ikut menentukan caranya menampilkan diri dan bersosialisasi dengan yang lain. Sehingga mau tak mau ketiga entitas ini menjadi berhubungan satu dengan yang lainnya. Lihat Elga Sarapung dkk, Spritualitas Baru: Agama dan Aspirasi Rakyat, Yogyakarta: Institut DIAN/Interfidei, 2004 2A.Munir Mulkan – Machasin dkk, Agama dan Negara, Yogyakarta: Institut DIAN/Interfedei, 2002.hal.v Mburak Perianta Ginting : Negara Dan Agama Menurut Pemikiran Santo Augustinus, 2009. biasanya dibuat tak berdaya dan diperalat, inilah kerap kali yang menjadi lahan paling subur terjadinya politisasi agama, bahkan agama kemudian diredusir hanya sebagai justifikasi politik sehingga agama tak lebih sebagai ideologi politik. Kekuatan agama untuk menjadi sumber legitimasi atas umatnya memang tidak diragukan lagi, kitab suci para nabi yang menjadi sumber religiusitas umat, merupakan pijakan utama demi melanggengkan tradisi-tradisi yang telah diajarkan kitab suci atau para nabi, dari sana kemudian dibutuhkan kelompok atau komunitas yang akan dengan setia melanggenggkan tradisi tersebut sampai kapan dan dimanapun. Doktrin kitab suci pendeknya merupakan semacam mukjizat pada umatnya dengan segala daya magis. Disinilah kemudian secara tegas akan biasa kita lihat bagaimana agama memiliki otoritas atas umatnya, agama menjadi sangat kental dengan simbol-simbol yang tak jarang hanya dapat dipahami oleh kalangan atau kelompok tertentu, bahasa agama ternyata merupakan problem tersendiri bagi umatnya yang beragam kemampuan.3 Seperti talah disinggung diatas, Negara4 dengan segala kepentingannya terhadap warga Negara melakukan pemaksaan-pemaksaan da itu disahkan oleh kebijakan politik yang berlangsung. Pemaksaan-pemaksaan yang dilakukan oleh Negara bisa dibilang sebagai turning point bagaimana Negara menguasai warganya, dengan mengatasnamakan kepentingan public, Negara tak jarang berlaku menindas dan mengebiri rakyatnya, Negara tak lagi berlaku sebagai pelayan publik namun menempatkan diri sebagai penguasa tunggal, kedaulatan 3Ibid. hal vi 4 Negara dalam pengertiannya yang luas, merujuk kepada setiap pengaturan diri sendiri dari orang-orang yang terorganisasi, sehingga mereka berhubungan satu sama lain sebagai satu kesatuan. Dadang Juliantara, Negara Demokrasi untuk Indonesia, Solo, Pondok Edukasi, 2002, hal 12. Tentang Negara dapat dilihat F. Isjwana, Pengantar Ilmu Politik, Bandung, Binacipta, 1992, hal 90; Sumidjo, Ilmu Negara, CV. Armico, 2002, hal 28-29; Inu Kencana Syafiie, Ilmu Politik, Jakarta, Rineka Cipta, 1997, hal 82-85. Mburak Perianta Ginting : Negara Dan Agama Menurut Pemikiran Santo Augustinus, 2009.

Description:
memulai mengembangkan kreatifitas menulis sebagai akademisi pemula. Suatu perjalanana Sedangkan menurut Robert M. Mac Iver, Negara.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.