ebook img

naskah publikasi pengaruh adab tidur menurut sunah rasul terhadap insomnia pada lansia di ... PDF

20 Pages·2017·0.6 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview naskah publikasi pengaruh adab tidur menurut sunah rasul terhadap insomnia pada lansia di ...

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH ADAB TIDUR MENURUT SUNAH RASUL TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI DUKUH NGEBEL, BANTUL, YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disusun Oleh IIN RAHMAYANTI SOAMOLE 20130320051 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017 i ii Soamole, Iin. R. (2017). Pengaruh Adab Tidur Menurut Sunah Rasul terhadap Insomnia pada Lansia di Dukuh Ngebel, Bantul Yogyakarta. Pembimbing : Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS INTISARI Latar Belakang: Bertambahnya usia akan membuat seseorang mengalami berbagai penurunan fungsi baik fisik, psikologis maupun sosial ekonomi yang dapat menyebabkan timbulnya masalah seperti insomnia. Data menunjukkan angka kejadian insomnia pada lansia di Dukuh Ngebel tinggi. Adab tidur menurut sunah Rasul dapat menjadi salah satu intervensi nonfarmakologi untuk mengatasi insomnia. Adab tidur menurut sunah Rasul yaitu berupa wudhu sebelum tidur, membersihkan tempat tidur, mematikan lampu, berbaring kesisi kanan dan berdoa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh adab tidur menurut sunah Rasul terhadap insomnia pada lansia di Dukuh Ngebel, Bantul, Yogyakarta. Metode Penelitian:Penelitian ini adalah penelitian pra experiment dengan one group pre-post test design. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling dengan 32 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner KSPBJ insomnia rating scale. Tahap penelitian dimulai dari pra persiapan, persiapan, pelaksanaan dan paska penelitian. Tahap pelaksanaan dilakukan pre test selama 1 minggu kemudian intervensi adab tidur menurut sunah Rasul selama 2 minggu dan post test selama 1 minggu. Data dianalisi menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Uji statistik Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat pengaruh adab tidur menurut sunah Rasul terhadap insomnia pada lansia dengan nilai p value 0,001 (p<0,05). Hal tersebut karena adab tidur yang diterapkan oleh responden dapat meningkatkan hormon melatonin serta menimbulkan rasa nyaman saat tidur. Kesimpulan: Adab tidur menurut sunah Rasul berpengaruh terhadap insomnia pada lansia di Dukuh Ngebel, Bantul, Yogyakarta dengan p value 0,001 Kata kunci: Adab tidur menurut sunah Rasul, insomnia pada lansia iii Soamole, Iin.R. (2017). The effect of Sleep Meaners According to Sunah of Rasul toward Insomnia Among Elderly in Ngebel, Bantul, Yogyakarta. Advisor: Erfin Firmawati, S.Kep., Ms., MNS ABSTRACT Background: Age can decrease body function of someone like physical, psychological and socio-economic that it can make any problem like insomnia. The data show that elderly people with insomnia in Dukuh Ngebel, Bantul, Yogyakarta is high. Sleep meaners according to sunah of Rasul can be one of nonpharmacology therapy for insomnia. Sleep meaners according to sunah of Rasul is wudhu before sleep, cleaning the bed, turn out the lights, sleep with right side and putting the hand under the cheek, and pray. The purpose of this study is to know the effect of sleep meaners according to sunah of Rasul toward insomnia among elderly in Ngebel, Bantul, Yogyakarta. Methode: This study is research by pra experiment with one group pre-post design. The sampling technique used by total sampling with 32 respondents. Instrument in this study used KSPBJ insomnia rating scale questionnaires. The steps of this study started from preparation, implementation and post implementation. In implementation step, respondents were doing pre test in 1 week, and intervention sleep meaners according to sunah of Rasul during 2 week and post test in 1 week. This data analyze by Wilcoxon. Result: Wilcoxon statistic test show that there are any effect of sleep meaners according to sunah of Rasul to insomnia in elderly with p value 0,001 (p<0,05). That is because sleep meaners according to sunah of Rasul that respondents did can increase melatonin hormone and made the respondents felt comfort during sleep Conclution: Sleep meaners according to sunah of Rasul effectively to insomnia in elderly in Dukuh Ngebel, Bantul, Yogyakarta with p value 0,001 Key Words: Sleep meaners according to sunah of Rasul, Insomnia in Elderly iv 1 LATAR BELAKANG Lansia akan mengalami Indonesia adalah negara yang berbagai penurunan fungsi baik termasuk dalam lima besar negara secara fisik, psikologis maupun sosial dengan jumlah populasi lansia ekonomi. Adanya penurunan fungsi terbanyak di dunia dan termasuk ini menyebabkan lansia sering dalam negara berstruktur tua (aging mengalami berbagai gangguan seperti structured population) (Badan Pusat sulit mengingat, merasa cemas, Statistik [BPS], 2014; Kementrian menurunnya sistem imun, masalah Kesehatan [Kemenkes], 2013; pada sendi, mudah marah bahkan Kemenkes, 2015). sampai gangguan tidur (Maryam, Jumlah populasi lansia di dkk, 2008). Gangguan tidur yang Indonesia setiap tahun terus paling sering ditemukan pada lansia meningkat, yaitu pada tahun 2012 yaitu insomnia (Dewi, 2014). adalah 18,5 juta jiwa (7,59%), National Sleep Foundation kemudian pada tahun 2015 mencapai melaporkan bahwa terdapat 59% 21.685.326 jiwa (11,78%) dan orang dewasa dengan usia 30 sampai diperkirakan akan meningkat 64 tahun mengalami insomnia dan mencapai 36 juta jiwa pada tahun 44% terjadi pada usia diatas 65 tahun 2030 (Kemenkes, 2016). Menurut (National Sleep Foundation, 2016). Kemenkes (2013) hal tersebut Kejadian insomnia pada lansia terjadi dipengaruhi oleh usia harapan hidup. karena adanya penurunan hormon Usia harapan hidup (UHH) di melatonin yang dipengaruhi oleh usia dunia saat ini adalah rata-rata 70 (Roizen & Mehmet, 2009) tahun. Menurut data rata-rata UHH Berdasarkan surey pendahuluan penduduk Indonesia sedikit lebih di Dukuh Ngebel, Tamantirto, tinggi daripada rata-rata UHH di Kasihan, Bantul, Yogyakarta pada 10 dunia yaitu pada tahun 2010-2015 lansia diketahui bahwa terdapat 9 UHH di Indonesia adalah 70,7 tahun orang (90%) lansia yang mengalami (United Nations [UN], 2012 & World insomnia. Population Prospect, 2012 dalam Insomnia dapat mempengaruhi Kemenkes, 2014) kualitas hidup pada lansia dan 2 menimbulkan dampak yang cukup (HR. Muslim), mematikan lampu berat yaitu mengakibatkan lansia (HR. Bukhari), berbaring miring ke tidak dapat mengembalikan kondisi kanan, meletakkan tangan kanan tubuhnya dengan baik sehingga dibawah pipi dan berdoa (HR. muncul kondisi kelelahan, pusing, Muslim), (An-Nawawi, 2015). cemas, penurunan konsentrasi, Berdasarkan latar belakang diatas, kekurangan energi, mengantuk di peneliti tertarik melakukan penelitian siang hari, terjadi kecelakaan seperti untuk mengetahui apakah ada terjatuh bahkan stres yang dapat pengaruh adab tidur menurut sunah mengakibatkan bunuh diri (Dewi & Rasul terhadap insomnia pada lansia Ardani, 2014; Fatimah & Noor, di Dukuh Ngebel Brajan, Bantul, 2015). Yogyakarta. Upaya untuk mengatasi TUJUAN PENELITIAN insomnia adalah melalui Untuk mengetahui pengaruh penatalaksanaan farmakologi atau adab tidur menurut sunah Rasul nonfarmakologi. Penatalaksanaan terhadap insomnia pada lansia. nonfarmakologi dapat dilakukan oleh METODE PENELITIAN perawat untuk mengatasi insomnia Penelitian ini adalah penelitian (Fatimah, 2012). Beberapa penelitian pra experiment dengan pre-post mengenai terapi wudhu menyebutkan design. Populasi pada penelitian ini bahwa terapi wudhu bermanfaat adalah lansia yang berusia 60 tahun dalam mengatasi insomnia pada keatas di Dukuh Ngebel, Bantul, lansia. Wudhu sebelum tidur Yogyakarta yang berjumlah 32 orang. merupakan salah satu komponen dari Teknik pengambilan sampel adab tidur yang dianjurkan oleh menggunakan teknik nonprobability Rasulullah SAW (An-Nawawi, sampling yaitu total sampling. 2015). Sampel pada penelitian ini telah Adab tidur menurut Rasulullah memenuhi kriteria inklusi, yaitu secara keseluruhan antara lain seperti beragama Islam, bersedia menjadi berwudhu (HR. Bukhari dan responden, mampu mengikuti seluruh Muslim), mengibaskan tempat tidur kegiatan penelitian dan lansia yang 3 bisa membaca dan atau tinggal HASIL bersama keluarga berusia 17-45 1. Karakteristik Responden tahun. Penelitian ini dilaksanakan Karakteristik responden dalam pada buan Maret–Mei 2017. Variabel penelitian ini terdiri atas usia, jenis dalam penelitian ini meliputi variabel kelamin, status perkawinan dan bebas yaitu adab tidur menurut sunah riwayat penyakit. Responden dalam Rasul dan variabel terikat yaitu penelitian ini merupakan lansia yang insomnia pada lansia. Instrumen pada berusia antara 60 sampai 87 tahun penelitian ini berupa kuesioner sebanyak 32 orang. demografi responden meliputi jenis Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden kelamin, usia, riwayat penyakit, Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, status pernikahan, dan kuesioner Status Perkawinan dan Riwayat Penyakit (N=32) KSPBJ insomnia rating scale yang Karakterisitik n % peneliti modifikasi dari skala likert Responden Usia menjadi skala gutman Ederly (60-74 22 68,8 tahun) 10 31,2 Pelaksanaan penelitian dimulai Old (75-90 tahun) 32 100% dengan membagikan pre test pada Total Jenis kelamin responden berupa kuesioner KSPBJ Perempuan 22 68,8 Laki-laki 10 31,2 insomnia rating scale yang diisi Total 32 100% Status perkawinan setiap hari selama 1 minggu. Setelah Menikah 15 46,9 Janda/duda 17 53,1 1 minggu pre tes, responden Total 32 100% melakukan intervensi adab tidur Riwayat penyakit Memiliki penyakit 26 81,2 menurut sunah Rasul berupa wudhu Tidak memiliki 6 18,8 penyakit 32 100% sebelum tidur, membersihkan tempat Total Sumber Data : Data Primer, 2017 tidur, mematikan lampu, berbaring Berdasarkan Tabel 4.1, miring ke kanan dan berdoa yang distribusi karakteristik responden dilakukan setiap malam sebelum tidur berdasarkan usia didominasi oleh selama 2 minggu. Setelah intervensi, lansia berusia 60 sampai 74 tahun responden diberikan kuesioner yaitu berjumlah 22 responden KSPBJ insomnia rating scale untuk (68,8%). Distribusi karakteristik post test selama 1 minggu. 4 responden berdasarkan jenis kelamin 3. Pengaruh Adab Tidur Menurut mayoritas adalah perempuan yaitu 22 Sunah Rasul terhadap responden (68,8%). Berdasarkan Insomnia pada Lansia status perkawinan, responden dengan Pada penelitian ini untuk status perkawinan janda atau duda mengetahui pengaruh adab tidur lebih mendominasi yaitu sebanyak 17 menurut sunah Rasul terhadap responden (53,1%). Mayoritas insomnia dilakukan dengan responden dalam penelitian ini adalah menggunakan uji Wilcoxon lansia yang memiliki riwayat Tabel 4.2 Pengaruh Adab Tidur Menurut Sunah Rasul Terhadap penyakit yaitu 26 responden (81,2%). Insomnia pada Lansia Sebelum dan 2. Gambaran Insomnia pada Sesudah Intervensi (N=32) Lansia Sebelum dan Sesudah Intervensi Adab Tidur Menurut Sunah Rasul Tabel 4.2. Gambaran Insomnia pada Lansia Sebelum dan Sesudah Intervensi Adab Tidur Menurut Sunah Rasul Sumber Data : Data Primer, 2017 Berdasarkan Table 4.2 diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) pada hasil post test lebih rendah (2.78) dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean) pada hasil pre test (4.71), Berdasarkan Tabel 4.2 dapat adanya penurunan nilai mean tersebut diketahui bahwa hasil pre test menunjukkan bahwa adab tidur responden menunjukkan terdapat 32 menurut sunah Rasul dapat (100%) responden mengalami menurunkan keluhan insomnia pada insomnia dan setelah post test lansia. Berdasarkan uji statistik menurun menjadi 26 (81,2%) Wilcoxon nilai p value adalah sebesar responden yang mengalami insomnia 0,001 atau <0,05 hasil tersebut sedangkan 6 (18,8%) responden tidak memperlihatkan bahwa terdapat mengalami insomnia. pengaruh yang signifikan antara 5 intervensi adab tidur menurut sunah insomnia. Hal ini juga dibuktikan Rasul terhadap insomnia pada lansia. oleh hasil penelitian yang dilakukan DISKUSI Megawati (2012) bahwa dari 100 1. Karakteristik Responden responden sebanyak 55 orang a. Usia (61,1%) yang mengalami insomnia Berdasarkan Tabel 4.1 dapat adalah lansia. Sehingga dengan diketahui bahwa lansia yang menjadi demikian semakin meningkatnya usia responden pada penelitian ini akan membuat seseorang menjadi didominasi oleh lansia yang berusia sulit tidur dan mengalami insomnia. 60-74 tahun (elderly) (WHO, 2016). b. Jenis Kelamin Memasuki usia lanjut seseorang akan Berdasarkan Tabel 4.1 mayoritas mengalami berbagai perubahan responden pada penelitian ini adalah fungsi baik itu fisik, fisiologis, perempuan. Menurut Nugroho (2010) psikologis maupun kognitif. Hal-hal jenis kelamin dapat menjadi salah yang sering dialami oleh lansia yaitu satu faktor terjadinya insomnia pada gangguan mengingat, penurunan lansia, hal tersebut dikarenakan system imun, masalah sendi, depresi, perempuan pada usia lanjut akan cemas bahkan gangguan tidur mengalami menopause. Secara (Maryam, dkk, 2008). Menurut fisiologis menopause dapat Roizen dan Mehmet (2009) usia menyebabkan penurunan produksi diatas 60 tahun dapat menyebabkan hormon estrogen yang dapat terjadinya gangguan tidur atau mempengaruhi kondisi psikologis insomnia. Hal tersebut karena secara seseorang yaitu menjadi lebih fisiologis dengan bertambahnaya usia emosional dan gelisah, hal inilah yang maka seseorang akan mengalami membuat lansia perempuan menjadi penurunan jumlah hormon melatonin sulit tidur (Suastri, Tirtayasa, Aryana yang dapat mengganggu tidur & Kusumawardhani, 2014). (Roizen & Mehmet, 2009). Menurut Sulistyarini dan Santoso (2016) penelitian yang dilakukan oleh menjelaskan bahwa selain faktor Sulistyarini dan Santoso (2016) menopause, lansia perempuan juga didapatkan bahwa sebanyak 84,4% memiliki mekanisme koping yang dari 32 orang lansia mengalami 6 lebih rendah dibandingkan laki-laki c. Status Perkawinan sehingga lansia perempuan akan Responden pada penelitian ini mengalami cemas yang berlebihan didominasi oleh lansia dengan status dan sebagian besar akan janda atau duda. Menurut Adiyati menghabiskan waktu tidurnya untuk (2010) status perkawinan dapat merenungi masalah-masalah yang mempengaruhi terjadinya insomnia dialami. Keadaan cemas dapat karena jika seseorang yang telah menyebabkan tingginya norepinefrin biasa tidur dengan pasangannya dalam darah melalui saraf simpatis, maka tidur sendiri akan membuat jika hal tersebut terjadi maka zat keadaan menjadi terjaga. Kehilangan norepinefrin dapat mengurangi tidur pasangan hidup dapat menimbulkan NREM (Non Rapid Eye Movement) depresi yang ditandai dengan tahap 4 dan REM (Rapid Eye perasaan sedih, murung, tidak Movement) (Asmadi, 2008). Kejadian bersemangat dan merasa kosong tingginya insomnia pada lansia (Berlian & Heppy, 2014). Keadaan perempuan dibuktikan dengan depresi dapat membuat seseorang penelitian yang dilakukan oleh Dewi mengalami sulit tidur bahkan dan Ardani (2014) tentang angka mengalami insomnia yang kejadian dan faktor-faktor yang berkepanjangan (Susilo & mempengaruhi insomnia ditemukan Wulandari, 2011; Potter & Perry, hasil bahwa dari 6 orang lansia hanya 2010). Hal tersebut dibuktikan oleh terdapat 1 orang lansia dengan jenis penelitian Berlian dan Heppy (2014) kelamin laki-laki yang mengalami yang meneliti tentang hubungan insomnia sedangkan pada jenis depresi dengan kejadian insomnia kelamin perempuan terdapat 5 orang pada lansia, hasilnya menunjukkan lansia. Hal tersebut kemudian bahwa dari 45 responden yang membuktikan bahwa jenis kelamin mengalami insomnia diantaranya berpengaruh terhadap terjadinya terdapat 33 orang yang juga insomnia. mengalami depresi. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Dewanti dan Diniari (2014) tentang

Description:
menurut sunah Rasul terhadap insomnia pada lansia dengan nilai p value 0,001. (p
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.