ebook img

Modul Perkuliahan Membaca dan Menulis PDF

509 Pages·2017·8.93 MB·Indonesian
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Modul Perkuliahan Membaca dan Menulis

Pre-Service Teacher Training Course on Early Grade Reading and Writing Instruction for Bahasa Indonesia Developed in collaboration between Florida State University, Tallahassee, USA and Sema- rang State University, Semarang, Indonesia, under the U.S. Indonesia Teacher Training Institute Project (TTIP). TTIP is a subcontract under the USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Oppor- tunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS). Contract AID-497-C-12-00003 Prepared for: RTI International for USAID/Indonesia Prepared by: Florida State University Learning Systems Institute University Center C 4600 Tallahassee, FL 32306 The author’s views expressed in this publication do not necessarily reflect the views of the United States Agency for International Development or the United States Government. Pandangan penulis yang disampaikan dalam publikasi ini tidak mencerminkan pandangan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International De- velopment (USAID))atau Pemerintah Amerika Serikat. Modul Perkuliahan Membaca dan Menulis dalam Bahasa Indonesia di Kelas Awal Sekolah Dasar bagi Mahasiswa LPTK iii DAFTAR ISI Pengantar Modul Perkuliahan Unit 1: Pengantar perkembangan literasi di kelas awal sekolah dasar Unit 2: Pondasi dasar membaca dan menulis: Bahasa lisan dan pemahaman menyimak Unit 3: Langkah pertama dalam belajar membaca dan menulis: Mengembangkan kesadaran bunyi (kesadaran fonologi) Unit 4: Keterampilan pra-membaca dan menulis: konsep-konsep tulisan dan kesadaran alfabet Unit 5: Transisi ke teks: Belajar membaca kata Unit 6: Mendukung pengembangan keterampilan membaca kata: SAS Minggu 7: Peer teaching/lesson study, berdasarkan konsep-konsep yang dibahas dalam unit 1 - 6 Minggu 8: Ujian, berdasarkan konsep-konsep yang dibahas dalam unit 1 - 6 Unit 9: Mendukung pemahaman: Mengembangkan kelancaran membaca anak Unit 10: Mendukung pemahaman: Mengembangkan keterampilan kosakata anak Unit 11: Menggabungkan semuanya: Mengembangkan pemahaman membaca anak Unit 12: Mengembangkan budaya membaca: Mendorong membaca perorangan dan mandiri Unit 13: Peranan menulis di kelas-kelas awal sekolah dasar Unit 14: Mengembangkan keterampilan literasi dalam pendekatan tematik Minggu 15: Peer teaching/lesson study, berdasarkan konsep-konsep yang dibahas dalam unit 9 - 14 Minggu 16: Ujian, berdasarkan konsep-konsep yang dibahas dalam unit 9 - 14 iv PENGANTAR MODUL PERKULIAHAN Dokumen ini menguraikan silabus dan bahan ajar yang diperlukan untuk pengajaran mata kuliah berbasis penelitian mengenai perkembangan keterampilan literasi di kelas awal sekolah dasar (TK hingga kelas 3). Mata kuliah ini didesain untuk diberikan sebagai bagian dari program untuk calon guru SD di Indonesia yang terdaftar pada program 4 tahun kuliah sarjana pendidikan. Materi-materi ini dapat juga dengan mudah diadaptasi untuk digunakan oleh guru praktik yang terdaftar dalam program sertifikasi profesi. Materi-materi tersebut dikembangkan secara kolaboratif, dalam waktu 16 bulan, oleh dosen-dosen Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia, dan spesialis literasi dari Florida State University, Tallahassee, Florida. Inisiatif ini didanai oleh United States Agency for International Development melalui program PRIORITAS. Daftar dosen yang terlibat dalam proses pengembangan materi ini tercantum pada lampiran A. DASAR PEMIKIRAN UNTUK MATA KULIAH INI Fokus Kementerian Pendidikan pada meningkatkan tingkat literasi semua tingkatan kelas merefleksikan suatu pengakuan yang terus berkembang di seluruh dunia mengenai pentingnya tingkat literasi terhadap kesuksesan masa depan siswa. Kemampuan membaca dan menulis adalah dasar dari keberhasilan akademis anak. Siswa yang lebih terampil membaca dan menulis lebih baik di sekolah, untuk semua bidang subjek dan pada semua tingkatan kelas, daripada siswa yang kurang terampil. Itu karena mereka lebih mampu mengikuti instruksi tertulis dalam semua mata pelajaran, lebih mampu membaca dan memahami teks dalam mata pelajaran IPS dan IPA atau soal cerita Matematika, dan lebih mampu mengekspresikan pemahaman mereka dalam tulisan yang jelas dan koheren. Pentingnya membaca kelas awal SD Mata kuliah ini berfokus pada pengembangan keterampilan lliterasi di kelas awal (TK hingga kelas 3). Keputusan untuk berfokus pada tiga tahun pertama sekolah formal berasal dari banyak sekali penelitian yang menunjukkan bahwa siswa yang tidak belajar membaca pada akhir kelas 3 SD lebih besar kemungkinannya untuk putus sekolah daripada teman-teman mereka yang mengembangkan keterampilan membaca yang kuat hingga kelas 3 ini. Akan tetapi, seberapa baik siswa dapat membaca pada akhir kelas awal SD merupakan prediktor yang kuat dari seberapa sukses seorang siswa tersebut di tingkatan kelas-kelas selanjutnya: Seorang siswa yang adalah pembaca yang kuat di kelas awal SD akan menjadi pembaca yang kuat di SMA. Hal ini berlaku untuk semua siswa, terlepas dari tingkat intelektual mereka1. Pentingnya memastikan bahwa guru masa depan sadar akan segudang keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pembaca dan penulis yang sukses, dan bagaimana mengajarkannya Meskipun ada konsensus di seluruh dunia akan pentingnya anak-anak mengembangkan keterampilan membaca, menulis dan mendengarkan/menyimak yang kuat di kelas-kelas awal sekolah dasar, terdapat juga pengakuan global yang semakin meningkat akan fakta bahwa untuk belajar membaca dan menulis, anak-anak harus mengembangkan berbagai keterampilan. Dalam hal membaca, misalnya, mereka harus belajar bahwa kata terbentuk dari bunyi-bunyi, dan bahwa bunyi-bunyi itu mewakili bunyi yang mereka dengar dalam kata. Mereka juga harus belajar mengenai bunyi yang dihasilkan dibuat oleh huruf-huruf 1 Cunningham, A. E., & Stanovich, K. E. (1997). Early reading acquisition and its relation to reading experience and ability 10 years later. Development Psychology, 33, hal. 934-945. v yang beda dan menggunakan pengetahuan ini untuk “membaca kata-kata” dengan cepat dan akurat mengasosiasikan bunyi-bunyi dengan huruf-huruf. Selain mampu membaca atau “mendekode kata-kata”, mereka harus mengembangkan berbagai strategi untuk membantu mereka memahami arti kata-kata tersebut. Akhirnya, mereka harus mengembangkan berbagai strategi untuk membantu mereka memahami arti dari ide-ide yang disajikan dalam teks. Jika anak-anak ingin mengembangkan semua keterampilan ini, mereka perlu interaksi berulang-ulang kali dengan tulisan dan juga bimbingan langsung dari guru yang: 1) memahami keterampilan-keterampilan ini, 2) memahami bagaimana keterampilan-keterampilan tersebut mereka dikembangkan, dan 3) mengetahui praktik-praktik pengajaran/pembelajaran yang dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan-keterampilan yang ditargetkan. Hal ini penting, karena penelitian menunjukkan bahwa anak- anak tidak akan dapat mengembangkan semua keterampilan yang dibutuhkan ini sendiri, kecuali mereka mempelajari keterampilan-keterampilan tersebut secara eksplisit dan diberikan banyak kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan tersebut. Proses pengembangan Mata kuliah ini ini dirancang untuk melengkapi calon guru dengan pemahaman teoritis tentang bagaimana anak-anak belajar membaca dan menulis, dan pemahaman praktis tentang apa yang guru dapat dan harus lakukan di ruangan kelas SD kelas-kelas awal untuk mendukung pengembangan keterampilan membaca dan menulis anak-anak. Mata kuliah ini dikembangkan secara kolaboratif oleh perwakilan dari Unnes-Semarang dan Florida State University. Selama proses pengembangan mata kuliah ini, para dosen mempelajari banyak penelitian mengenai bagaimana anak-anak mengembangkan keterampilan membaca dan menulis, serta praktik-praktik pembelajaran yang terbukti efektif dalam mendukung pembelajaran anak. Mereka juga mempelajari data keterampilan literasi anak di Indonesia. Analisis ini memungkinkan anggota-anggota tim untuk mengidentifikasi tema-tema dan praktik-praktik yang harus menjadi dasar dari mata kuliah pengajaran literasi berbasis evidence bagi para calon guru sekolah dasar kelas-kelas awal. Materi-materi mata kuliah ini diujikan di lapangan pada mahasiswa calon guru sekolah dasar di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada tahun akademik 2015-2016 dan direvisi berdasarkan hasil uji lapangan tersebut. TUJUAN MATA KULIAH Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan guru masa depan pemahaman tentang bagaimana bahasa lisan, membaca, dan menulis berkembang, dan praktik pembelajaran yang paling dapat untuk memastikan bahwa siswa mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan agar menjadi pembaca dan penulis yang efektif. Semua praktik pembelajaran yang disoroti atau ditekankan adalah yang berbasis penelitian karena terdapat data empiris yang cukup yang menunjukkan bahwa penggunaan praktik- praktik tersebut menghasilkan capaian belajar yang paling baik. Tujuan menyeluruh dari mata kuliah ini adalah sebagai berikut: • Jelaskan pentingnya bahasa lisan dan pemahaman lisan dalam perkembangan keterampilan membaca dan menulis anak, dan apa yang dapat dilakukan guru di dalam kelas untuk menciptakan suatu lingkungan belajar yang kaya akan bahasa lisan • Mendeskripsikan fase-fase berbeda dari perkembangan membaca dan menulis dan strategi-strategi pembelajaran berbasis penelitian paling tepat untuk setiap fase tersebut • Menjelaskan berbagai keterampilan yang diperlukan anak-anak untuk berkembang menjadi pembaca dan penulis yang baik dan kritis vi • Mengembangkan repertoar atau ketersediaan strategi pengajaran berbasis penelitian untuk mengembangkan dan mengases/menilai keterampilan-keterampilan dan mampu menerapkannya secara efektif • Menciptakan suatu lingkungan belajar yang dapat memupuk budaya membaca dan menulis pada anak • Merencanakan dan mengimplementasikan unit-unit dan pelajaran-pelajaran literasi yang berbasis penelitian, menggunakan pendekatan-pendekatan tematik dan non- tematik Gambar 1 : Bahasa lisan, fondasi STRUKTUR MATA KULIAH membaca dan menulis Mata kuliah ini dibagi menjadi 16 unit mingguan, masing- masing unit dirancang untuk diajarkan dalam satu perkuliahan yang lamanya 3 SKS. Dengan demikian, ada waktu jeda alami dalam unit-unit mingguan ini yang memungkinkan materi-materi tersebut diadaptasi untuk digunakan dalam format-format lain (misalnya satu perkuliahan selama tiga jam, atau dua pertemuan perkuliahan masing-masing satu setengah jam). Dua belas unit meliputi topik penting yang berkaitan dengan pengembangan literasi awal. Dua unit mingguan disisihkan untuk kegiatan-kegiatan aplikasif, di mana mahasiswa calon guru terlibat dalam pelajaran, perencanaan pelajaran dan/atau pengembangan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan micro- teaching (praktik mengajar). Dua unit mingguan yang tersisa disisihkan untuk ujian. Seleksi dan progres perkembangan topik Dalam penyeleksian topik, disadari bahwa membaca, menulis dan bahasa lisan adalah proses pembuatan makna yang timbal balik: jika anak-anak membaca, mereka menjadi penulis yang lebih baik. Jika mereka menulis, mereka menjadi pembaca yang lebih baik. Dan, baik membaca maupun menulis keduanya didasarkan pada proses bahasa lisan menyimak/mendengarkan dan berbicara. Mata kuliah ini memperhatikan hal yang disebutkan di atas dengan jalan memperkenalkan topik-topik mingguan sesuai dengan progres perkembangan alami dari perkembangan keterampilan di sekolah dasar - dari bahasa lisan dan kesadaran bunyi (kesadaran fonologi) ke mengembangkan kesadaran akan tulisan dan prinsip-prinsip alfabet, serta menggunakan kesadaran ini untuk membaca kata-kata dan kemudian membaca teks. Setiap unit mingguan memperkenalkan para mahasiswa calon guru pada praktik-praktik pembelajaran yang akan memastikan bahwa anak-anak mengembangkan keterampilan yang ditargetkan. Lebih penting lagi, unit-unit tersebut mengulas apa yang dapat dilakukan guru di ruangan kelas untuk menanamkan pada siswa mereka kegairahan untuk belajar membaca dan menulis sebagai sarana untuk menjelajahi dunia di sekitar mereka. Hal ini dilakukan dengan menekankan pentingnya membuat anak-anak berinteraksi secara teratur dengan kata-kata tertulis – baik itu dengan tanda-tanda yang dipajang di dalam kelas, teks atau buku sederhana, teks yang dihasilkan oleh anak-anak lainnya, dll. atau dengan memberikan mereka kesempatan setiap hari untuk mengekspresikan ide-ide mereka dalam tulisan dan mendengarkan gagasan orang lain. vii Tabel di bawah ini menguraikan tema tiap unit mingguan: Tabel 1: Tema unit, per minggu Minggu Unit 1 Pengantar perkembangan literasi pada kelas awal sekolah dasar 2 Pondasi dasar membaca dan menulis: Bahasa lisan dan pemahaman menyimak Langkah pertama dalam belajar membaca dan menulis: mengembangkan kesadaran bunyi 3 (kesadaran fonologi) Keterampilan pra-membaca, membaca, menulis: konsep-konsep tulisan dan kesadaran 4 alfabet 5 Transisi ke teks: Belajar membaca kata 6 Mendukung pengembangan keterampilan membaca kata: SAS Peer teaching/lesson study, berdasarkan konsep-konsep yang dibahas dalam unit 7 1 hingga 6 8 Ujian, berdasarkan konsep-konsep yang dibahas dalam unit 1 hingga 6 9 Mendukung pemahaman: Mengembangkan kelancaran membaca anak 10 Mendukung pemahaman: Mengembangkan keterampilan kosakata anak 11 Menggabungkan semuanya: Mengembangkan pemahaman membaca anak 12 Mengembangkan budaya membaca: Mendorong membaca perorangan dan mandiri 13 Peranan menulis di kelas-kelas awal sekolah dasar 14 Mengembangkan keterampilan literasi dalam pendekatan tematik Peer teaching/lesson study, berdasarkan konsep-konsep yang dibahas dalam unit 15 9 hingga 14 16 Ujian, berdasarkan konsep-konsep yang dibahas dalam unit 9 hingga 14 Hasil pembelajaran khusus untuk setiap topik mingguan diringkas dalam tabel 2. Sifat dasar sekuensial/berurutan dan berulang dari pengalaman belajar Setiap unit mingguan dibangun di atas unit sebelumnya. Unit tersebut menghubungkan kembali dan memperluas ide-ide dan konsep-konsep yang dibahas pada minggu-minggu sebelumnya. Karena itu, unit-unit tersebut sifatnya berurutan. Untuk alasan tersebut, dosen yang bermaksud menggunakan hanya satu atau beberapa unit saja harus membaca unit-unit tersebut secara seksama untuk mengidentifikasi pengetahuan apa yag perlu siswa ketahui agar dapat memahami secara penuh konsep-konsep yang dipresentasikan. viii Tabel 2: Tujuan akhir pembelajaran, berdasarkan topok Minggu 1: Pengantar perkembangan literasi pada kelas awal sekolah dasar 1. Menjelaskan pentingnya literasi pada kelas awal sekolah dasar 2. Menjelaskan 5 komponen membaca 3. Mendeskripsikan tahap-tahap perkembangan membaca dan menulis 4. MenjeJelaskan peran bahasa lisan dan menyimak dalam belajar membaca dan menulis. 5. Mengkontraskan karakteristik-karakteristik pembaca dan penulis yang baik/lemah 6. Mendeskripsikan dua pendekatan utama membaca dan program pengajaran literasi yang yang seimbang. 7. Mendeskripsikan strategi-strategi pengajaran umum yang digunakan untuk mendukung penulis pemula Minggu 2: Pondasi dasar membaca dan menulis: Bahasa lisan dan pemahaman menyimak 1. Mendefinisikan bahasa lisan dan pemahaman menyimak serta pentinya bahasa lisan dan pemahaman menyimak dalam perkembangan literasi anak-anak 2. Mendeskripsikan jenis-jenis bahasa lisan 3. Menjelaskan bagaimana anak-anak kecil memperoleh keterampilan-keterampilan bahasa lisan dan pemahaman menyimak 4. Menjelaskan praktik-praktik pengajaran yang mendukung perkembangan keterampilan- keterampilan bahasa lisan dan pemahaman menyimak 5. Menilai strategi-strategi untuk menilai keterampilan-keterampilan bahasa lisan dan pemahaman menyimak. Minggu 3: Langkah pertama dalam belajar membaca dan menulis: mengembangkan kesadaran bunyi (kesadaran fonologi) 1. Mendefinisikan kesadaran fonologi dan menjelaskan pentingnya kesadaran fonologi dalam pengembangan keterampilan membaca dan menulis pada anak-anak 2. Mendeskripsikan gerak maju perkembangan keterampilan-keterampilan kesadaran fonologi 3. Secara akurat mengidentifikasi dan mereproduksi bunyi-bunyi huruf (fonem) dalam kata 4. Melaksanakan kegiatan pengajaran kesadaran fonologi dan secara akurat mengidentifikasi keterampilan-keterampilan khusus yang dibahas 5. Mendeskripsikan strategi-strategi untuk menilai keterampilan-keterampilan kesadaran fonologi Minggu 4: Keterampilan pra-membaca, membaca, menulis: konsep-konsep tulisan dan kesadaran alfabet 1. Mendefinisikan konsep print dan kesadaran alfabet dan pentingnya kedua hal tersebut dalam belajar membaca dan menulis 2. Mengidentifikasi berbagai keterampilan alfabet dan terkait print yang perlu anak-anak kem- bangkan untuk bertransisi ke teks bacaan 3. Mendeskripsikan praktik-praktik pengajaran yang mendukung pengembangan konsep print dan kesadaran alfabet anak-anak 4. Mendeskripsikan strategi-strategi untuk menilai konsep print dan kesadaran alfabet ix Minggu 5: Transisi ke teks: Belajar membaca kata 1. Mendeskripsikan lima fase membaca kata dan strategi-strategi yang pembaca pemula gunakan untuk membaca kata 2. Menjelaskan pentingnya membaca kata dengan fasih dan otomatis dalam belajar membaca 3. Mendeskripsikan praktik-praktik pembelajaran yang mengembangkan kemampuan anak un- tuk membaca kata dengan cara melihat (sight) dan dengan cara mendekode (decoding) 4. Membuat satu teks yang dapat didekode (decodable text) dan menjelaskan perannanya dalam mengembangkan keterampilan anak membaca kata 5. Mengases/menilai sejauh mana ruangan kelas kaya akan tulisan dengan menggunakan krite- ria-kriteria yang telah ditentukan 6. Mendeskripsikan strategi-strategi untuk menilai ketepatan dan kelancaran keterampilan membaca kata Minggu 6: Mendukung pengembangan keterampilan membaca kata 1. Mendefinisikan SAS 2. Mendeskripsikan secara akurat berbagai langkah dalam kegiatan mengajar dengan SAS dan target keterampilan dasar membaca 3. Menjelaskan berbagai sumber atau media yang dapat digunakan dalam kegiatan mengajar dengan SAS dan bagaimana setiap sumber dapat diadaptasi untuk digunakan dalam pelajaran SAS 4. Membuat kalimat dasar yang sesuai dengan perkembangan untuk kegiatan mengajar siswa kelas 1 dengan SAS dan deskripsikan keterampilan membaca dimana kalimat didesain digu- nakanuntuk a) memberi penguatan dan b) mengajar 5. Deskrisikan peranan SAS dalam program membaca komprehensif. Minggu 7: Peer teaching/lesson study (konsep-konsep yang dibahas dalam minggu 2 hingga 6) Minggu 8: Ujian (konsep-konsep yang dibahas dalam minggu 2 hingga 6) Minggu 9: Mendukung pemahaman: Mengembangkan kelancaran membaca anak 1. Menjelaskan makna kelancaran membaca dan pentingnya kelancaran membaca dalam meningkatkan pemahaman anak dalam membaca 2. Mengevaluasi teks dengan berbagai tingkat kesulitan untuk mengidentifikasi kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan tingkat kesulitan buku 3. Menjelaskan pentingnya menggunakan teks yang sesuai dengan tingkat kemampuan membaca anak dalam mengembangkan kelancaran membacanya 4. Memahami perbedaan antara membaca bersama (shared reading), kor (choral reading), bergema (echo reading), berpasangan (paired reading), dan terbimbing (guided reading), serta mendeskripsikan peran dari setiap kegiatan membaca tersebut dalam mengembangkan kelan- caran membaca anak 5. Mendeskripsikan bagaimana cara guru dapat menilai kelancaran membaca anak x

Description:
Minggu 1: Pengantar perkembangan literasi pada kelas awal sekolah Minggu 2: Pondasi dasar membaca dan menulis: Bahasa lisan dan hanya 5 fonem (/s/ /p/ /l/ /a/ /sh/). (Neumann, Hood & Neumann, 2008) karena huruf kapital lebih mudah mengandalkan membaca round-robin untuk.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.