PEDOMAN DAN MODUL PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP UNTUK PENCEGAHAN HIV DAN AIDS BAGI GURU SMA DAN YANG SEDERAJAT PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP UNTUK PENCEGAHAN HIV DAN AIDS ANTON Tim Penyusunan Revisi Pedoman dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup HIV dan AIDS tidak hanya merupakan masalah kesehatan semata tetapi juga masalah untuk Pencegahan HIV dan AIDS bagi Guru SMA dan yang Sederajat sosial. Penyebaran HIV dipengaruhi oleh perilaku manusia sehingga upaya pencegahannya perlu memperhatikan faktor perilaku, serta mempunyai implikasi politik, ekonomi, sosial, Penanggung Jawab : Kepala Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, etis, agama dan hukum bahkan dampak secara nyata, cepat atau lambat, menyentuh hampir Departemen Pendidikan Nasional semua aspek kehidupan manusia. Hal ini mengancam upaya bangsa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Editor : dr. Widaninggar W, M.Ed Berbagai upaya pendidikan pencegahaan HIV dan AIDS untuk kalangan remaja harus terus menerus dilakukan mengingat kasus HIV dan AIDS di kalangan remaja dari tahun ke Tim Penyusun : tahun terus meningkat. Drs. Purnomo Ananto, MM Kesepakatan Dakar yang terkait langsung dengan pembentukan kecakapan hidup (life Rahmah Astuti, S.Psi, MPd skills) adalah, pertama, menjamin bahwa kebutuhan belajar semua anak muda dan orang dr. Ariani, Sp.KO dewasa terpenuhi melalui akses yang adil pada program-program belajar dan kecakapan hidup yang sesuai. Kedua, memperbaiki semua aspek kualitas pendidikan dan menjamin Tim Revisi : keunggulannya, sehingga hasil-hasil belajar yang diakui dan terukur dapat diraih oleh 1. Drs. Purnomo Ananto, MM semua, terutama dalam keaksaraan, angka dan kecakapan hidup yang penting. 2. Rahmah Astuti, S.Psi, MPd Indonesia adalah negara besar yang terdiri atas 33 propinsi dengan populasi penduduk 3. dr. Ariani, Sp.KO yang besar (209 juta). Hingga Juni 2007, tercatat 9.689 kasus AIDS di Indonesia (laporan dari 4. dr. Mariani, Sp.KO 32 provinsi), sementara infeksi HIV mencapai 5.813 kasus (Ditjen P2MPL Depkes RI). Dari 5. Drs. Agung Triwahyunto data tersebut remaja merupakan kelompok umur yang paling banyak terdapat kasus HIV 6. Erni Hariyanti, S.Psi dan AIDS. 7. Esti Widiastuty, SH. Sejak tahun 1997 Depdiknas mulai mengambil peran dibidang pendidikan pencegahan 8. Dra. Elly Farida W HIV dan AIDS dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan tentang pedoman 9. DR. Rita Damayanti, MKM ( FKM UI) pendidikan pencegahan HIV dan AIDS melalui jalur pendidikan dan pembentukan 10. dr. Rober Gandasentana, M.Si (FK Univ Trisakti) Kelompok Kerja Penanggulangan HIV dan AIDS di tingkat departemen dan selanjutnya 11. Husein Habsyi, SKM (Yayasan Pelita Ilmu) penyusunan berbagai leaflet, poster dan buku pedoman dan modul pencegahan HIV dan 12. Drs. Romlan (SMP Lab. School UNJ) AIDS mulai dari tingkat perguruan tinggi, siswa SMA/SMK dan SMP melalui berbagai pendekatan. Selanjutnya Berdasarkan hasil Workshop yang diadakan Depdiknas, UNESCO Illustrator : dan Plan International pada tanggal 26 dan 27 Juli 2006 telah disepakati untuk 1. Rina Iphawani, S.Pd. menyempurnakan Pedoman dan Modul Life Skills Education untuk Pencegahan HIV dan 2. Husein Habsyi, SKM AIDS bagi Guru di SMA dan yang sederajat dengan menambahkan beberapa informasi yang berkaitan dengan “Hak Asasi Manusia” dan “Emeregency Response” disamping tetap menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan HIV dan AIDS serta berbagai upaya pencegahannya. Hak Cipta : Kepada kepada tim penyusun pedoman dan modul ini dan semua pihak yang telah Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Departemen Pendidikan Nasional membantu mulai dari persiapan hingga tersusunya modul ini kami ucapkan terima kasih. Jln. Jenderal Sudirman Gedung C Lantai 18-19, Senayan, Jakarta Telpon : 021 5732469, 5731449 Jakarta, 30 Juni 2007 Fax : 021 5709705 Kepala Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani dr. Widaninggar W, M.Ed. NIP. 140162100 ii iii Tim Penyusunan Revisi Pedoman dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup HIV dan AIDS tidak hanya merupakan masalah kesehatan semata tetapi juga masalah untuk Pencegahan HIV dan AIDS bagi Guru SMA dan yang Sederajat sosial. Penyebaran HIV dipengaruhi oleh perilaku manusia sehingga upaya pencegahannya perlu memperhatikan faktor perilaku, serta mempunyai implikasi politik, ekonomi, sosial, Penanggung Jawab : Kepala Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, etis, agama dan hukum bahkan dampak secara nyata, cepat atau lambat, menyentuh hampir Departemen Pendidikan Nasional semua aspek kehidupan manusia. Hal ini mengancam upaya bangsa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Editor : dr. Widaninggar W, M.Ed Berbagai upaya pendidikan pencegahaan HIV dan AIDS untuk kalangan remaja harus terus menerus dilakukan mengingat kasus HIV dan AIDS di kalangan remaja dari tahun ke Tim Penyusun : tahun terus meningkat. Drs. Purnomo Ananto, MM Kesepakatan Dakar yang terkait langsung dengan pembentukan kecakapan hidup (life Rahmah Astuti, S.Psi, MPd skills) adalah, pertama, menjamin bahwa kebutuhan belajar semua anak muda dan orang dr. Ariani, Sp.KO dewasa terpenuhi melalui akses yang adil pada program-program belajar dan kecakapan hidup yang sesuai. Kedua, memperbaiki semua aspek kualitas pendidikan dan menjamin Tim Revisi : keunggulannya, sehingga hasil-hasil belajar yang diakui dan terukur dapat diraih oleh 1. Drs. Purnomo Ananto, MM semua, terutama dalam keaksaraan, angka dan kecakapan hidup yang penting. 2. Rahmah Astuti, S.Psi, MPd Indonesia adalah negara besar yang terdiri atas 33 propinsi dengan populasi penduduk 3. dr. Ariani, Sp.KO yang besar (209 juta). Hingga Juni 2007, tercatat 9.689 kasus AIDS di Indonesia (laporan dari 4. dr. Mariani, Sp.KO 32 provinsi), sementara infeksi HIV mencapai 5.813 kasus (Ditjen P2MPL Depkes RI). Dari 5. Drs. Agung Triwahyunto data tersebut remaja merupakan kelompok umur yang paling banyak terdapat kasus HIV 6. Erni Hariyanti, S.Psi dan AIDS. 7. Esti Widiastuty, SH. Sejak tahun 1997 Depdiknas mulai mengambil peran dibidang pendidikan pencegahan 8. Dra. Elly Farida W HIV dan AIDS dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan tentang pedoman 9. DR. Rita Damayanti, MKM ( FKM UI) pendidikan pencegahan HIV dan AIDS melalui jalur pendidikan dan pembentukan 10. dr. Rober Gandasentana, M.Si (FK Univ Trisakti) Kelompok Kerja Penanggulangan HIV dan AIDS di tingkat departemen dan selanjutnya 11. Husein Habsyi, SKM (Yayasan Pelita Ilmu) penyusunan berbagai leaflet, poster dan buku pedoman dan modul pencegahan HIV dan 12. Drs. Romlan (SMP Lab. School UNJ) AIDS mulai dari tingkat perguruan tinggi, siswa SMA/SMK dan SMP melalui berbagai pendekatan. Selanjutnya Berdasarkan hasil Workshop yang diadakan Depdiknas, UNESCO Illustrator : dan Plan International pada tanggal 26 dan 27 Juli 2006 telah disepakati untuk 1. Rina Iphawani, S.Pd. menyempurnakan Pedoman dan Modul Life Skills Education untuk Pencegahan HIV dan 2. Husein Habsyi, SKM AIDS bagi Guru di SMA dan yang sederajat dengan menambahkan beberapa informasi yang berkaitan dengan “Hak Asasi Manusia” dan “Emeregency Response” disamping tetap menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan HIV dan AIDS serta berbagai upaya pencegahannya. Hak Cipta : Kepada kepada tim penyusun pedoman dan modul ini dan semua pihak yang telah Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Departemen Pendidikan Nasional membantu mulai dari persiapan hingga tersusunya modul ini kami ucapkan terima kasih. Jln. Jenderal Sudirman Gedung C Lantai 18-19, Senayan, Jakarta Telpon : 021 5732469, 5731449 Jakarta, 30 Juni 2007 Fax : 021 5709705 Kepala Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani dr. Widaninggar W, M.Ed. NIP. 140162100 ii iii KATA PENGANTAR………………………………………..........................………….… iii BAB V PENUTUP …………….......………………………............................ 43 DAFTAR ISI ………………………………………………….............………...............… iv LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP UNTUK Lampiran 1 Rambu-rambu Pelaksanaan .............................................................. 45 PENCEGAHAN HIV DAN AIDS BAGI GURU SMA DAN YANG SEDERAJAT Lampiran 2 Instrumen Pre dan Post Test ............................................................ 47 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......……………………...............…………………………………… 9 MODUL PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP UNTUK B. Tujuan …………….....…………………………..............…………………………… 11 PENCEGAHAN HIV DAN AIDS C. Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup untuk Pencegahan HIV dan AIDS ............………………………………………………… 12 1. Materi dan Modul 1 : Dinamika Kelompok ................................................. 59 D. Sasaran ..……………………….................………………………………………….... 12 a. Kegiatan 1 : Perkenalan dan Bina Suasana .................................. 61 E. Kebijakan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) .....………............. 12 b. Kegiatan 2 : Kesan Pertama ............................................................ 62 c. Kegiatan 3 : Lilin Perkenalan ......................................................... 64 BAB II PELAKSANAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP d. Kegiatan 4 : Kisahku ....................................................................... 66 UNTUK PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DI SEKOLAH 2. Materi dan Modul 2 : Pendidikan Kecakapan Hidup A. Guru sebagai Fasilitator .....…………….…………………………........................... 15 (Life Skills Education) B. Peran siswa dalam Pendidikan Kecakapan Hidup Kegiatan 1 : Ceramah Pendidikan Kecakapan Hidup ............... 71 untuk Pencegahan HIV dan AIDS .....…………………............................................ 17 A. Kecakapan Hidup (Life Skills) ........................................................................... 72 C. Cara Melaksanakan Pedoman dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup B. Maksud dan Tujuan PKH .................................................................................. 73 untuk Pencegahan HIV dan AIDS …......……………..……………......................... 18 C. Mengapa Perlu Pendidikan Kecakapan Hidup ............................................. 75 D. Metode Penyampaian Pendidikan KEcakapan Hidup untuk Pencegahan D. Konsep Dasar ...................................................................................................... 76 HIV dan AIDS .............................................................................................................. 20 E. Mengapa Masalah Kesehatan ........................................................................... 77 E. Penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup F. Manfaat Pendidikan Kecakapan Hidup ......................................................... 77 untuk Pencegahan HIV dan AIDS .…………………………………........................ 21 G. Kecakapan yang Dikembangkan ..................................................................... 80 F. Mengefektifkan Kegiatan Pelatihan pada Siswa ......………………....................... 25 H. Syarat-syarat Pokok Pembelajaran PKH ......................................................... 81 G. Manfaat Pendidikan Kecakapan Hidup ……………………….............................. 30 I. Yang Diharapkan Terjadi Melalui Pembelajaran PKH . ............................... 82 J. Hal-hal yang Perlu Ditekankan pada Pembelajaran PKH ........................... 82 BAB III HAK ASASI KERENTANAN DALAM K. Indikator Keberhasilan PKH ............................................................................ 83 KONDISI DARURAT A. Hak Azasi Manusia ......……................................................………………………... 32 Kegiatan 2 : Setangkai Anggrek Bulan ......................................... 84 B. Kerentanan dalam Kondisi Darurat ……………………….................................... 36 3. Materi dan Modul 3 : Kesehatan Reproduksi Remaja BAB IV MATERI MODUL PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP a. Kegiatan 1 : Siapakah Aku? ........................................................... 105 UNTUK PENCEGAHAN HIV DAN AIDS b. Kegiatan 2 : Perilaku Seksual Menyimpang ................................ 107 A. Materi dan Kegiatan yang Ada pada Setiap Modul ……………........................... 38 c. Kegiatan 3 : Mengamati Data ......................................................... 110 B. Sistimatika yang Ditulis pada Setiap Modul/Kegiatan ………….......................... 40 iv v KATA PENGANTAR………………………………………..........................………….… iii BAB V PENUTUP …………….......………………………............................ 43 DAFTAR ISI ………………………………………………….............………...............… iv LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP UNTUK Lampiran 1 Rambu-rambu Pelaksanaan .............................................................. 45 PENCEGAHAN HIV DAN AIDS BAGI GURU SMA DAN YANG SEDERAJAT Lampiran 2 Instrumen Pre dan Post Test ............................................................ 47 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......……………………...............…………………………………… 9 MODUL PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP UNTUK B. Tujuan …………….....…………………………..............…………………………… 11 PENCEGAHAN HIV DAN AIDS C. Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup untuk Pencegahan HIV dan AIDS ............………………………………………………… 12 1. Materi dan Modul 1 : Dinamika Kelompok ................................................. 59 D. Sasaran ..……………………….................………………………………………….... 12 a. Kegiatan 1 : Perkenalan dan Bina Suasana .................................. 61 E. Kebijakan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) .....………............. 12 b. Kegiatan 2 : Kesan Pertama ............................................................ 62 c. Kegiatan 3 : Lilin Perkenalan ......................................................... 64 BAB II PELAKSANAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP d. Kegiatan 4 : Kisahku ....................................................................... 66 UNTUK PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DI SEKOLAH 2. Materi dan Modul 2 : Pendidikan Kecakapan Hidup A. Guru sebagai Fasilitator .....…………….…………………………........................... 15 (Life Skills Education) B. Peran siswa dalam Pendidikan Kecakapan Hidup Kegiatan 1 : Ceramah Pendidikan Kecakapan Hidup ............... 71 untuk Pencegahan HIV dan AIDS .....…………………............................................ 17 A. Kecakapan Hidup (Life Skills) ........................................................................... 72 C. Cara Melaksanakan Pedoman dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup B. Maksud dan Tujuan PKH .................................................................................. 73 untuk Pencegahan HIV dan AIDS …......……………..……………......................... 18 C. Mengapa Perlu Pendidikan Kecakapan Hidup ............................................. 75 D. Metode Penyampaian Pendidikan KEcakapan Hidup untuk Pencegahan D. Konsep Dasar ...................................................................................................... 76 HIV dan AIDS .............................................................................................................. 20 E. Mengapa Masalah Kesehatan ........................................................................... 77 E. Penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup F. Manfaat Pendidikan Kecakapan Hidup ......................................................... 77 untuk Pencegahan HIV dan AIDS .…………………………………........................ 21 G. Kecakapan yang Dikembangkan ..................................................................... 80 F. Mengefektifkan Kegiatan Pelatihan pada Siswa ......………………....................... 25 H. Syarat-syarat Pokok Pembelajaran PKH ......................................................... 81 G. Manfaat Pendidikan Kecakapan Hidup ……………………….............................. 30 I. Yang Diharapkan Terjadi Melalui Pembelajaran PKH . ............................... 82 J. Hal-hal yang Perlu Ditekankan pada Pembelajaran PKH ........................... 82 BAB III HAK ASASI KERENTANAN DALAM K. Indikator Keberhasilan PKH ............................................................................ 83 KONDISI DARURAT A. Hak Azasi Manusia ......……................................................………………………... 32 Kegiatan 2 : Setangkai Anggrek Bulan ......................................... 84 B. Kerentanan dalam Kondisi Darurat ……………………….................................... 36 3. Materi dan Modul 3 : Kesehatan Reproduksi Remaja BAB IV MATERI MODUL PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP a. Kegiatan 1 : Siapakah Aku? ........................................................... 105 UNTUK PENCEGAHAN HIV DAN AIDS b. Kegiatan 2 : Perilaku Seksual Menyimpang ................................ 107 A. Materi dan Kegiatan yang Ada pada Setiap Modul ……………........................... 38 c. Kegiatan 3 : Mengamati Data ......................................................... 110 B. Sistimatika yang Ditulis pada Setiap Modul/Kegiatan ………….......................... 40 iv v d. Kegiatan 4 : Menyusun Pertumbuhan ............................................ 113 e. Kegiatan 5 : Nasihat Ibu .................................................................... 118 4. Materi dan Modul 4 : IMS, HIV dan AIDS a. Kegiatan 1 : Kartu Berjodoh .............................................................. 139 b. Kegiatan 2 : Berisiko vs. Tidak Berisiko .......................................... 144 BAGIAN PERTAMA c. Kegiatan 3 : Wild Fire ........................................................................ 149 d. Kegiatan 4 : Berakit ke Hulu Berenang Ke tepian ......................... 153 e. Kegiatan 5 : Surat dari Yolanda ........................................................ 156 f. Kegiatan 6 : Membaca Gambar ........................................................ 159 g. Kegiatan 7 : Penularan IMS, HIV dan AIDS ................................... 163 h. Kegiatan 8 : Pencegahan IMS, HIV dan AIDS ............................... 171 i. Kegiatan 9 : Stigma dan Diskriminasi Akibat PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP HIV dan AIDS .............................................................. 177 UNTUK PENCEGAHAN HIV DAN AIDS 5. Materi dan Modul 5 : Narkoba, Obat, dan Bahan Adiktif Lain BAGI GURU SMA a. Kegiatan 1 : Muda Berfoya, Tua Merana ........................................ 200 b. Kegiatan 2 : Keluarga Dandy ........................................................... 203 DAN YANG SEDERAJAT c. Kegiatan 3 : Untung - Rugi ............................................................... 206 d. Kegiatan 4 : Mitos dan Fakta tentang Narkoba dan HIV dan AIDS .............................................................. 208 6. Materi dan Modul 6 : Gaya Hidup a. Kegiatan 1 : Konflik Diri ................................................................... 217 b. Kegiatan 2 : Penolakan Aji dan Dita ............................................... 220 c. Kegiatan 3 : Memilih Teman ............................................................ 224 d. Kegiatan 4 : Kisah Betty Mirana ...................................................... 227 e. Kegiatan 5 : Pilih Oke atau Boke ..................................................... 230 f. Kegiatan 6 : Kartu Sehat dan Tidak Sehat ...................................... 232 Kepustakaan ........................................................................................................................ 236 vi 7 d. Kegiatan 4 : Menyusun Pertumbuhan ............................................ 113 e. Kegiatan 5 : Nasihat Ibu .................................................................... 118 4. Materi dan Modul 4 : IMS, HIV dan AIDS a. Kegiatan 1 : Kartu Berjodoh .............................................................. 139 b. Kegiatan 2 : Berisiko vs. Tidak Berisiko .......................................... 144 BAGIAN PERTAMA c. Kegiatan 3 : Wild Fire ........................................................................ 149 d. Kegiatan 4 : Berakit ke Hulu Berenang Ke tepian ......................... 153 e. Kegiatan 5 : Surat dari Yolanda ........................................................ 156 f. Kegiatan 6 : Membaca Gambar ........................................................ 159 g. Kegiatan 7 : Penularan IMS, HIV dan AIDS ................................... 163 h. Kegiatan 8 : Pencegahan IMS, HIV dan AIDS ............................... 171 i. Kegiatan 9 : Stigma dan Diskriminasi Akibat PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP HIV dan AIDS .............................................................. 177 UNTUK PENCEGAHAN HIV DAN AIDS 5. Materi dan Modul 5 : Narkoba, Obat, dan Bahan Adiktif Lain BAGI GURU SMA a. Kegiatan 1 : Muda Berfoya, Tua Merana ........................................ 200 b. Kegiatan 2 : Keluarga Dandy ........................................................... 203 DAN YANG SEDERAJAT c. Kegiatan 3 : Untung - Rugi ............................................................... 206 d. Kegiatan 4 : Mitos dan Fakta tentang Narkoba dan HIV dan AIDS .............................................................. 208 6. Materi dan Modul 6 : Gaya Hidup a. Kegiatan 1 : Konflik Diri ................................................................... 217 b. Kegiatan 2 : Penolakan Aji dan Dita ............................................... 220 c. Kegiatan 3 : Memilih Teman ............................................................ 224 d. Kegiatan 4 : Kisah Betty Mirana ...................................................... 227 e. Kegiatan 5 : Pilih Oke atau Boke ..................................................... 230 f. Kegiatan 6 : Kartu Sehat dan Tidak Sehat ...................................... 232 Kepustakaan ........................................................................................................................ 236 vi 7 BAB : BAB : 1 1 PEDOMAN MODUL PEDOMAN MODUL PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan kecakapan hidup atau Life Skills Education adalah kegiatan yang bertujuan untuk melaksanakan pendidikan dalam meningkatkan kecakapan dan kemampuan psikososial seseorang untuk mengatasi berbagai tuntutan dan tantangan hidup sehari-hari khususnya yang berkaitan dengan General Life Skills. General Life Skills yang menekankan pada pengembangan kemampuan Psikososial, antara lain yaitu untuk (a) mengakrabkan peserta didik dengan kehidupan nyata di lingkungannya, (b) menumbuhkan kesadaran tentang makna/nilai kehidupan, termasuk kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan memiliki daya proteksi terhadap pandemi HIV/AIDS maupun penyalahgunaan narkoba (c) penanaman penguasaan keterampilan vokasional, termasuk kecakapan spesifik (d) memacu kreativitas, dan (e) mengembangkan peran sosial, (f) mengembangkan rasa percaya diri, tanggung jawab, dan disiplin. Pendidikan kecakapan hidup mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap peningkatan perkembangan individu dan sosial, perlindungan terhadap hak asasi manusia, dan pencegahan terhadap masalah-masalah kesehatan termasuk pencegahan HIV dan AIDS maupun masalah-masalah sosial. Pendidikan kecakapan hidup adalah suatu pendekatan yang merupakan program dan sudah banyak dipraktekkan di banyak negara di dunia, karena dianggap mempunyai potensi sebagai instrumen pemberdayaan dalam menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan hidup termasuk masalah penyebaran HIV dan AIDS. Pemberian pendidikan kecakapan hidup untuk pencegahan HIV dan AIDS kepada peserta didik SMA dan yang sederajat, mempunyai penekanan isi yang berbeda dengan tingkatan lainnya, mengingat usia SMA adalah kelompok yang tergolong sangat rawan terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan kecakapan hidup, apalagi saat ini berbagai masalah seperti perkelahian (tawuran) pelajar dan narkoba serta pergaulan bebas telah melanda kehidupan mereka, yang pada akhirnya dapat berakibat menyulitkan hampir semua lapisan masyarakat, pemerintah dan termasuk sekolah itu sendiri. Bila tidak ditangani sejak dini dapat berakibat fatal bagi pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup adalah suatu proses yang dinamis dimana penentuan/pemilihan keputusan tentang isi pesan program kecakapan hidup memerlukan keterlibatan semua pihak, mulai dari pendidik itu sendiri, peserta didik, orang tua dan masyarakat. 8 9 BAB : BAB : 1 1 PEDOMAN MODUL PEDOMAN MODUL PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan kecakapan hidup atau Life Skills Education adalah kegiatan yang bertujuan untuk melaksanakan pendidikan dalam meningkatkan kecakapan dan kemampuan psikososial seseorang untuk mengatasi berbagai tuntutan dan tantangan hidup sehari-hari khususnya yang berkaitan dengan General Life Skills. General Life Skills yang menekankan pada pengembangan kemampuan Psikososial, antara lain yaitu untuk (a) mengakrabkan peserta didik dengan kehidupan nyata di lingkungannya, (b) menumbuhkan kesadaran tentang makna/nilai kehidupan, termasuk kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan memiliki daya proteksi terhadap pandemi HIV/AIDS maupun penyalahgunaan narkoba (c) penanaman penguasaan keterampilan vokasional, termasuk kecakapan spesifik (d) memacu kreativitas, dan (e) mengembangkan peran sosial, (f) mengembangkan rasa percaya diri, tanggung jawab, dan disiplin. Pendidikan kecakapan hidup mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap peningkatan perkembangan individu dan sosial, perlindungan terhadap hak asasi manusia, dan pencegahan terhadap masalah-masalah kesehatan termasuk pencegahan HIV dan AIDS maupun masalah-masalah sosial. Pendidikan kecakapan hidup adalah suatu pendekatan yang merupakan program dan sudah banyak dipraktekkan di banyak negara di dunia, karena dianggap mempunyai potensi sebagai instrumen pemberdayaan dalam menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan hidup termasuk masalah penyebaran HIV dan AIDS. Pemberian pendidikan kecakapan hidup untuk pencegahan HIV dan AIDS kepada peserta didik SMA dan yang sederajat, mempunyai penekanan isi yang berbeda dengan tingkatan lainnya, mengingat usia SMA adalah kelompok yang tergolong sangat rawan terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan kecakapan hidup, apalagi saat ini berbagai masalah seperti perkelahian (tawuran) pelajar dan narkoba serta pergaulan bebas telah melanda kehidupan mereka, yang pada akhirnya dapat berakibat menyulitkan hampir semua lapisan masyarakat, pemerintah dan termasuk sekolah itu sendiri. Bila tidak ditangani sejak dini dapat berakibat fatal bagi pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup adalah suatu proses yang dinamis dimana penentuan/pemilihan keputusan tentang isi pesan program kecakapan hidup memerlukan keterlibatan semua pihak, mulai dari pendidik itu sendiri, peserta didik, orang tua dan masyarakat. 8 9
Description: