View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Lumbung Pustaka UNY (UNY Repository) MODEL MANAJEMEN SEKOLAH MENENGAH ATAS ABAD XXI Lantip Diat Prasojo FIP Universitas Negeri Yogyakarta (e-mail: [email protected]; HP: 08157964906) Abstract: A Model of the Senior High School Management in the 21st Century. Globalization brings about wide impacts, including demands for development in the educational field. The development of secondary education, especially senior high schools, needs to be well planned in order that it can be well implemented. One of the problems arising in the senior high school development is one related to management. This can be solved using a reliable management model, called a model of the senior high school management in the 21st century. This model is based on five principles, i.e.: (1) improvement of the quality of senior high schools, (2) implementation of modern management, (3) implementation of balanced scorecard, (4) implementation of good governance, and (5) application and development of ICT. Keywords: management model, 21st century management system PENDAHULUAN lanjut guru, peningkatan pembinaan Pengaruh globalisasi sudah meram- guru, peningkatan supervisi akademik, bah berbagai bidang, termasuk bidang perawatan preventif, perancangan kem- pendidikan. Pengaruh globalisasi ter- bali dan pelaksanaan program labora- sebut perlu diantisipasi oleh dunia pen- torium bahasa, serta mengembangkan didikan termasuk pendidikan mene- model pengembangan dan pelaksanaan ngah khususnya Sekolah Menengah manajemen SMA yang Berstandar inter- Atas (SMA). Usaha pemerintah dalam nasional. Selain itu, usaha-usaha peme- mengembangkannya dapat juga dilihat rintah dalam mengembangkan SMA dari adanya beberapa proyek pening- sudah dilakukan dengan adanya usaha, katan mutu pendidikan yang salah seperti melalui hibah, beasiswa, pro- satunya adalah dengan pembentukan gram SMA RSBI, dan program SMA BI. Sekolah Menengah Atas Rintisan Se- Kenyataan di lapangan menunjuk- kolah Berstandar Internasional (SMA kan bahwa belum semua SMA bisa me- RSBI) dan Sekolah Menengah Atas Ber- nikmati program-program pemerintah standar Internasional (SMA BI). Pro- tersebut. Hal ini menjadi salah satu pe- gram ini menekankan pada pengem- nyebab kemajuan pendidikan mene- bangan sarana, persiapan bahan peng- ngah khususnya SMA masih belum ajaran dan dukungan konsultan dalam maksimal. Berdasarkan hasil riset In- hal pelaksanaan kurikulum, pengem- donesia Corruption Watch (ICW) pada bangan buku teks, peningkatan sistem tahun 2010 menyatakan bahwa bantuan ujian, peningkatan kesempatan studi RSBI di tingkat SMA banyak digunakan 379 380 untuk berbagai program pembuatan adalah melakukan analisis sistem ma- standar kompetensi kelulusan, pening- najemen SMA dari sudut pandang ma- katkan pendidik dan tenaga pendidik. najemen pendidikan modern sehingga Tidak ada program yang benar-benar dapat dirumuskan suatu formulasi mo- bermanfaat secara langsung kepada sis- del manajemen SMA abad XXI. wa (diunduh tanggal 21 Juni 2010 dari: http://www.jpnn.com/index.php?mib=b PEMBAHARUAN SMA erita.detail&id=66242). Berdasarkan ha- Kunci pembaharuan SMA dalam sil riset ICW di atas menunjukkan bah- masalah ini adalah kecepatan dan ke- wa implementasi program-program pe- tepatan pembaharuan dalam berbagai merintah tersebut belum maksimal. aspek di tingkat sekolah. Kepala SMA Kondisi ini memiliki salah satu dampak harus mampu menciptakan pembaha- bahwa tidak semua SMA memiliki ting- ruan dengan cepat sesuai tuntutan glo- kat kelulusan yang mencapai 100% bah- balisasi yang berkembang dengan pesat kan ada SMA yang siswanya tidak lulus sehingga sekolahnya mampu mengha- semua. Selain itu, terdapat juga masalah silkan lulusan yang sesuai dengan ke- pemerataan program-program peme- butuhan stakeholder. Hal ini perlu di- rintah tersebut. Memang pada beberapa lakukan untuk membangun lompatan SMA tertentu mendapatkan program sistem menajemen dari sistem mana- pemerintah tersebut dan memiliki sis- jemen konvensional ke sistem manaje- tem manajemen yang bagus, tetapi ba- men modern dalam dunia pendidikan. nyak SMA yang belum mendapatkan Gambaran lompatan sistem manajemen program-program pemerintah tersebut. tersebut dapat dianalogikan dengan Berdasarkan uraian dalam pendahulu- teori relativitas dari Albert Einstein an sebagaimana tersebut di atas, maka (1905), yaitu: E = MC2 yang mengatakan dapat diambil dua masalah yang akan bahwa setiap masa (benda-benda) jika dikaji dalam tulisan ini, yaitu: (1) bagai- dilakukan perubahan dengan kecepatan mana Analisis Sistem Manajemen SMA tinggi, maka akan menghasilkan energi dari sudut pandang Manajemen Pendi- yang sangat besar. Dalam rumus terse- dikan Modern?, (2) bagaimana Formu- but kecepatan menjadi kunci utama, ya- lasi Model Manajemen SMA Abad XXI? itu kecepatan cahaya (3 x 108 per detik) dan kecepatan tersebut masih dikua- PEMBAHASAN dratkan sehingga kecepatan yang dibu- Prosedur pemecahan masalah ada- tuhkan menjadi (9 x 1016 per detik). Kon- lah dengan memahami secara konsep sep berfikir dalam teori tersebut sebe- dan teori yang terkait manajemen pen- narnya dapat diimplementasikan dalam didikan modern yang meliputi: pem- dunia pendidikan untuk menciptakan baharuan SMA, Teori Manajemen Abad pembaharuan khususnya pada sistem 21, Konsep Balance Scorecard, Konsep manajemen SMA. Dengan demikian, dan Teori Corporate Governance, dan im- pembaharuan pada SMA tersebut perlu plementasi ICT dalam proses pembe- kecepatan yang sangat tinggi sehingga lajaran di SMA. Langkah berikutnya menghasilkan suatu model aktual yang Cakrawala Pendidikan, November 2010, Th. XXIX, No. 3 381 dapat digunakan dalam memecahkan sebagai bentuk tanggung jawab terha- masalah-masalahbidangpendidikanme- dap masyarakat; (12) mampu memoti- nengah. vasi dan berperan sebagai fasilitator da- Berdasarkanpembaharuan SMAter- lam rangka menumbuhkan daya ino- sebut, maka peran Kepala SMA dalam vasi dan kreativitas warga sekolah; (13) usaha-usaha melakukan pembaharuan memperhatikan nilai-nilai agama dan disekolahnyauntukmeningkatkan mutu budaya bangsa Indonesia sebagai fung- pendidikan menengah, yaitu: (1) meru- si kontrol dalam melakukan pembaha- muskan visi keunggulan dan misi SMA ruan untuk pengembangan SMA; (14) dengan memperhatikan visi dan misi Mampu mengembangkan sekolahnya pendidikan nasional; (2) memperhati- dalam rangka globalisasi. kan kebutuhan warga sekolah yang ter- diri dari: guru, siswa, orangtua, komite TEORI MANAJEMEN ABAD XXI sekolah, dan masyarakat sekitar SMA; Peter Drucker (Indrajit & Djokopra- (3) mengoptimalisasikan peran warga noto, 2006:30) mengatakan, “I am not sekolah tersebut dalam rangka pemba- comfortable with the world manager any- haruan menuju pengembangan SMA; more because it implies subordinates. Ma- (4) mampu menciptakan keterpaduan najer yang suka memerintah dalam me- antara SMA dengan masyarakat sekitar; mimpin sudah tidak diperlukan lagi (5) menciptakan komunikasi yang ter- dalam sistem manajemen abad XXI. Ma- buka dan sinergis di antara warga se- najer yang dibutuhkan adalah sebagai kolah; (6) mampu membaca dan mem- seorang pimimpin tim dan fasilitator prediksi kebutuhan ICT dalam pemba- yang selalu fokus dalam mengarahkan haruan SMA; (7) mampu membaca ke- organisasi dan timnya pada visi dan butuhan stakeholder dan mampu men- misi organisasi. Begitu juga pimpinan ciptakan kualitas PBM dengan memper- SMA hendaknya menjadi seorang pe- dayakan sumber daya yang ada untuk mimpin tim dan fasilitator atau sering menghasilkan lulusan yang relevan de- disebut dengan leader yang tetap men- ngan kebutuhan stakeholder; (8) mampu jaga arah SMA dan timnya tetap pada melakukan perubahan dengan sangat visi dan misi SMA yang dipimpinnya. cepat untuk menciptakan pembaharuan Ciri-ciri manajemen abad XXI seba- SMA sehingga dapat mengejar keter- gaimana dikatakan Indrajit & Djokopra- tinggalan dengan kemajuan dunia in- noto (2006:30-31) adalah sebagai berikut. dustri; (9) mampu mengambil keputus- Manajemen harus berhubungan de- an dengan cepat dan tepat secara ber- ngan kompetisi global, bukan lagi lo- sama (melibatkan warga sekolah) da- kal dan regional. lam mengatasi masalah-masalah yang Manajemen harus menyadari bahwa ada; (10) mengimplementasikan trans- internasionalisasi sudah terdesak paransi dalam berbagai aspek termasuk oleh globalisasi. bidang keuangan dengan mengacu pa- Manajemen dewasa ini lebih berbasis da aturan-aturan yang berlaku; (11) me- teknologi, terlebih lagi teknologi in- wujudkan akuntabilitas lembaga (SMA) formasi. Model Manajemen Sekolah Menengah Atas Abad XII 382 Karyawan lebih merupakan mitra susnya manajemen strategis. Menurut daripada bawahan. Indrajit & Djokopranoto (2006:118), sa- Para manajer harus mengelola per- rana-sarana dimaksud dapat dikelom- ubahan. pokkan menjadi empat hal pokok, ya- Kewiraswastaan dewasa ini tetap itu: (1) menjelaskan dan menerjemah- mendorong kemajuan ekonomi. kan visi dan strategi; (2) mengomuni- Kerjasama tetap merupakan suatu kasikan dan menghubungkan tujuan kebutuhan dan keharusan. strategi dan ukuran; (3) merencanakan, Keragaman harus dikelola. menetapkan target, dan menyelaraskan Para manajer harus mengubah bu- inisiatif strategi; (4) melancarkan um- daya organisasi. pan balik dan penyempurnaan strategi. Dengan demikian sistem manaje- Balanced scorecard adalah alat manaje- men SMA abad XXI setidaknya harus men (management tool) yang menerje- memiliki ciri-ciri manajemen abad XXI mahkan visi, misi dan strategi organi- sebagaimana tersebut di atas. sasi ke dalam satu set pengukuran ki- nerja komprehensif untuk menghasil- KONSEP BALANCE SCORECARD kan kerangka pengukuran kinerja orga- DALAM PENDIDIKAN nisasi melalui beberapa perspektif: fi- Konsep Balanced scorecard tidak ha- nansial, customer, proses bisnis internal, nya digunakan untuk sistem ukuran serta pembelajaran dan pertumbuhan. kerja, tetapi juga digunakan sebagai Evaluasi dan pengukuran kinerja yang suatu sistem manajemen. Alasannya biasanya dilakukan dalam pengendali- adalah pengembangan sistem peng- an manajemen harus dilakukan secara ukuran sekaligus dapat digunakan se- berimbang (balanced) untuk keempat bagai sarana, yang pada hakekatnya perspektif tersebut. menyangkut sistem manajemen, khu- Gambar 1. Konsep Balance Scorecard (Sumber: Vincent Gasperst, 2002) Kerangka tersebut menggambarkan dapat berjalan dengan baik, maka visi, bahwa agar sistem manajemen strategi misi, dan strategi organisasi harus di- Cakrawala Pendidikan, November 2010, Th. XXIX, No. 3 383 terjemahkan ke dalam empat perspektif syarakat. Pelanggan dalam sektor pub- tersebut. Dari tiap-tiap perspektif, harus lik adalah masyarakat secara luas, yang ditunjukkan tujuan (objectives), ukuran- membutuhkan barang dan jasa (terma- ukuran (measures) kinerja yang diper- suk infrastruktur dan fasilitas publik) gunakan, target yang akan dicapai, dan yang disediakan oleh pemerintah dalam inisiatif strategi yang harus dilakukan rangka meningkatkan kesejahteraan rak- untuk mencapai target yang telah di- yat. tetapkan sekaligus untuk mencapai misi Indikator-indikator yang diperguna- organisasi. Kemampuan organisasi un- kan untuk mengukur upaya peningkat- tuk dapat menerjemahkan visi dan misi an kesejahteraan adalah menurunnya organisasi ke dalam tindakan nyata tingkat kemiskinan, menurunnya angka yang terukur sangat menentukan keber- kematian sebagai hasil dari peningkat- hasilan implementasi strategi tersebut. an layanan kesehatan, meningkatnya Visi organisasi yang menggambar- tingkat pendidikan masyarakat, dan kan pandangan jauh ke depan menge- lain-lain. Loyalitas dan kepercayaan nai “apa yang akan terjadi di masa de- masyarakat terhadap organisasi peme- pan dan kemana organisasi akan di- rintah merupakan tema stratejik yang bawa” akan sangat menentukan rumus- harus menjadi pedoman dalam setiap an misi organisasi. Selanjutnya, rumus- perumusan kebijakan. Hal ini akan ter- an misi akan dipergunakan sebagai da- capai apabila terdapat dua hal, yaitu: (1) sar utama dalam penyusunan dan im- pembangunan dilakukan betul-betul un- plementasi setiap program/tindakan/- tuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, kegiatan. Hal ini dapat dilakukan bila (2) pemerintah melaporkan hasil-hasil terjadi proses sharing dan internalisasi pembangunan berikut pengelolaan ke- visi dan misi tersebut ke dalam diri se- uangannya secara akuntabel. Bila ini tiap individu anggota organisasi. Kon- terjadi, maka kesadaran masyarakat un- disi ini mengakibatkan semua anggota tuk membayar pajak akan meningkat organisasi yang terlibat dalam imple- dan kredibilitas pemerintah pun akan mentasi program/kegiatan tersebut ha- terpelihara. rus memahami visi dan misi organisasi Intisari dari perspektif proses bisnis tersebut dan senantiasa memiliki pe- internal adalah “inovasi”. Dalam orga- mahaman serta komitmen kuat untuk nisasi bisnis, proses inovasi berkelan- mencapai misi organisasi. Dengan de- jutan (ongoing inovation) diperlukan per- mikian, pelaksanaan program kerja dan usahaan agar dapat memenangkan per- proyek organisasi tersebut, termasuk saingan masa depan. Artinya, dalam se- penganggarannya, harus senantiasa di- tiap rangkaian aktivitas yang dilakukan dorong oleh keinginan untuk mencapai oleh organisasi dalam menghasilkan misi organisasi. barang dan jasa harus senantiasa Pengendalian keuangan dengan me- meningkatkan “nilai” bagi pengguna. nerapkan value for money audit sangat Pada organisasi pemerintahan, pemikir- diperlukan untuk menjamin efisiensi an ini harus diterjemahkan sebagai upa- dan efektivitas penggunaan dana ma- ya untuk melakukan peningkatan kua- Model Manajemen Sekolah Menengah Atas Abad XII 384 litas layanan secara berkelanjutan (con- Peranan stakeholders yang terkait de- tinuous quality improvement) kepada ma- ngan perusahaan (the role of stakehol- syarakat. Hal ini dapat diwujudkan de- ders). ngan cara pemberian layanan publik Pengungkapan dan transparansi (dis- yang lebih efisien, praktis dan adil. closure and transparency). Tanggung jawab Dewan Direksi (the KONSEP DAN TEORI CORPORATE responsibilities of the Board). GOVERNANCE Dalam kajian ini, kita perlu menge- IMPLEMENTASI ICT DALAM PRO- tahui definisi Corporate Governance se- SES PEMBELAJARAN DI SMA bagai berikut. Clark (1983) membagi go- Sistem manajemen pendidikan di vernance dalam pendidikan menjadi: (1) SMA juga harus menggunakan dan education-by-laws; (2) rules and regulat- mengadaptasi perkembangan teknologi ions; (3) strategic plan; (4) organizational yang sangat pesat khususnya Teknologi design; (5) institutional system of manage- Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam ment; (6) leadership; dan (7) decision mak- proses pembelajaran. Hal ini, sesuai ing system. dengan pendapat Hall (Allen, 2002: 147) Corporate Governance is the system by yang menyatakan: which companies are directed and controlled “When we think about corporate uni- (OECD dalam Indrajit & Djokopranoto, versities and technology, it is important 2006:251). Selain itu, menurut Wolfen- to think in terms of learning environ- sohn (Indrajit & Djokopranoto, 2006: ments. The technology of the internet 251), corporate governance is about promot- not only has made more learning avail- ing corporate fairness, transparency, ac- able to more people, but also has changed countability. Dengan demikian, dapat di- the way we learn.” simpulkan bahwa corporate governance Teknologi informasi adalah suatu adalah suatu sistem manajemen yang bidang ilmu pengetahuan yang per- berlandaskan tugas dan tanggung ja- kembangannya semakin pesat dari ta- wab, kebutuhan stakeholders, keadilan, hun ke tahun (Thabratas T., 2002:1). transparansi, akuntabilitas dan peng- Teknologi informasi mencakup bidang awasan. teknik informatika yang merupakan il- Prinsip-prinsip Corporate Governance mu pengetahuan yang mencakup ber- menurut OECD ada lima prinsip utama bagai hal seperti: sistem informasi ma- dan sekaligus sebagai aspek dasar cor- najemen yang berbasis komputer, LAN porate governance, sebagai berikut. (Local Area Network), MAN (Metropolitan Perlindungan hak-hak pemegang sa- Area Network), WAN (Wide Area Net- ham (the rights of shareholders). work), dan internet. Teknologi informasi Perlakuan yang sama terhadap se- sebagai ilmu pengetahuan sangat luas luruh pemegang saham (the equitable pokok bahasannya sehingga tidak ha- treatment of shareholders). nya informatika saja yang menjadi po- kok bahasannya. Cakrawala Pendidikan, November 2010, Th. XXIX, No. 3 385 Implementasi teknik informatika perusahaan atau lembaga sebagai pe- dalam SMA biasanya terkait dengan nyelenggara training menggunakan e- pemanfaatan LAN, WAN, dan internet learning. untuk keperluan pendidikan, seperti: Distance learning adalah suatu pro- Siakad (Sistem Informasi Akademik), ses membawa informasi yang interaktif Sikeu (Sistem Informasi Keuangan), dan dan informasi pembelajaran yang di- lain-lain. Secara umum implementasi tujukan kepada siswa di suatu waktu, teknik informatika terkait langsung de- tempat dan tampilan (bentuk) yang ngan Sistem Informasi Manajemen tepat. Distance education adalah suatu (SIM). Sistem informasi manajemen situasi belajar antara tutor dan siswa adalah sebagai suatu sistem berbasis yangdipisahkanolehwaktu atau tempat. komputer yang menyediakan informasi Kontrol pembelajaran lebih besar ber- bagi beberapa pemakai dengan kebu- ada pada siswa dari pada tutor, dan tuhan yang diinginkan (McLeod, Jr., komunikasi antara tutor/guru dan sis- 2001: 327). wa menggunakan media berteknologi E-learning adalah model pembelajar- komunikasi (Munir, 2008). an yang memanfaatkan teknologi inter- Untuk pengembangan sistem Ja- net untuk penyampaian materi belajar- ringan TIK (e-Learning), diperlukan pe- nya. Ada beberapa istilah yang perlu rangkat keras penunjang terutama kom- dijelaskan agar didapatkan pengertian puter sebagai peralatan kunci yang ha- yang utuh tentang wilayah dari e-Learn- rus ada. Jumlah perangkat komputer da- ing. Istilah yang lain meliputi distance lam sebuah laboratorium pengendali ten- learning, distance education, telelearning, tunya akan dapat memudahkan peng- online learning dan e-training. aksesan seluruh materi pembelajaran Telelearning merupakan hubungan yang telah dikembangkan. Selain itu, diantara orang dan sumber yang meng- diperlukan jaringan komputer yang gunakan media teknologi komunikasi handal, seperti LAN, WAN, dan MAN. dan belajar sebagai tujuannya (Munir, Adanya sistem koneksi yang bagus de- 2008). Online-learning sama dengan web- ngan jaringan internet sehingga bisa based learning. Online learning merupa- mengakses dunia global. kan pemanfaatan sebagian dari pem- belajaran berbasis teknologi dan meng- PENGEMBANGAN KREATIVITAS gambarkan pembelajaran lewat inter- DAN INOVASI DI SMA net, intranet atau extranet. Pengembangan kreativitas dan ino- Pengertian e-learning sebagai beri- vasi di SMA dilakukan dengan mena- kut, e-learning merupakan pembelajaran namkan pola pikir di luar kotak artinya berbasis teknologi, mencakup sejumlah berfikir tidak seperti biasanya dalam aplikasi dan proses, termasuk pembe- menyelesaikan masalah sehingga mun- lajaran berbasis komputer, pembelajar- cul berbagai alternatif pemecahannya, an berbasis web, virtual classrooms dan perilaku kreatif, inovatif, komitmen, digital collaboration. Ada istilah lain yaitu berani mengambil resiko dan kegagal- e-training yang menggambarkan suatu an. Agar pengembangan kreativitas dan Model Manajemen Sekolah Menengah Atas Abad XII 386 inovasi dapat berjalan dengan baik di tabilitas, transparansi, penciptaan ino- SMA, maka kepala SMA harus melaku- vasi, dan kreativitas; (3) proses pemba- kan hal-hal berikut. haruan SMA harus disesuaikan dengan Mampu menciptakan inovasi dan nilai-nilai agama dan budaya bangsa In- kreatifitas yang berguna bagi pe- donesia; (4)pembaharuan harus meng- ngembangan SMA. akomodir Sistem Pendidikan Nasional Bekerja keras untuk mencapai keber- (SPN) yang desentralistis sehingga pem- hasilanSMA sebagai organisasi pem- baharuan bisa mencapai daerah-daerah belajaran yang efektif. kabupaten/kotadi seluruh Indonesia de- Memiliki motivasi yang kuat untuk ngan cara: (a) merubah mindset kepala mencapai kesuksesan dalam melak- SMA akan pentingnya pembaharuan sanakan tugas pokok dan fungsi se- melalui pelatihan, seminar dan work- bagai pemimpin SMA. shop; (b) membangun budaya yang adap- Pantang menyerah dan selalu men- tif terhadap perubahan melalui pena- cari solusi terbaik dalam menghadapi naman kesadaran dan sosialisasi secara kendala SMA. kontinyu sehingga timbul kebiasaan-ke- Memiliki naluri kewirausahaan se- biasaan yang menerima adanya per- bagai sumber belajar siswa, dan ubahan; (c) sosialisasi pentingnya im- Memberikan keteladanan bagi para plementasi SPN dalam peningkatan guru khususnya mengenai kompe- mutu pendidikan di SMA-SMA. tensi kewirausahaan. ANALISIS SISTEM MANAJEMEN ANALISIS PEMBAHARUAN SMA SMA DALAM KONSEP MANAJE- Pembaharuan SMA memiliki karak- MEN ABAB XXI teristik sebagai berikut: kecepatan da- Dalam pembangunan pendidikan lam menciptakan perubahan dan peng- suatu bangsa perlu adanya sistem ma- ambilan keputusan bersama, akuntabi- najemen pendidikan yang handal (efek- litas, transparansi, inovasi, kreativitas, tif dan efisien) sehingga diharapkan visi dan misi sekolah, memperhatikan mampu menghadapi persaingan global kebutuhan warga sekolah (guru, siswa, yang sangat pesat dan dapat mengikuti komite, dan masyarakat sekitar seko- perkembangan ilmu pengetahuan dan lah), memperhatikan kebutuhan TI (tek- teknologi (Iptek). Terkait dengan mana- nologi informasi), dan relevansi dengan jemen pendidikan di SMA, maka ma- kebutuhan stakeholder (dunia industri). najemen pendidikan yang handal ter- Model pembaharuan untuk pengem- sebut dalam kerangka governance pen- bangan SMA meliputi empat proses didikan menengah yang merupakan utama, yaitu: (1) kemampuan untuk proses sistem manajemen kelembagaan menciptakan perubahan dan pengam- yang berbasis pada, yaitu: (1) keadilan bilan keputusan bersama dengan sangat dan persamaan; (2) mutu yang tinggi cepat dan tepat untuk memecahkan dan relevan; (3) professionalism yang masalah-masalah yang didasarkan pada kaya dan tidak kering; (4) keterbukaan, kebutuhan stakeholder; (2) adanya akun- pemberdayaan, partisipasi, dan keung- Cakrawala Pendidikan, November 2010, Th. XXIX, No. 3 387 gulan (Fakry Gaffar, 2000). Selain itu, plementasi manajemen abad XXI ter- manajemen pendidikan di SMA juga sebut dilakukan secara bertahap sesuai harus menggunakan dan mengadaptasi dengan situasi dan kondisi daerah ma- perkembangan teknologi yang sangat sing-masing. Adapun beberapa cara pesat khususnya teknologi informasi yang dapat dilakukan adalah (a) meng- dan komunikasi (TIK) dalam proses ubah mindset kepala SMA tentang ma- pembelajaran. Dengan demikian dalam najemen modern melalui pelatihan, se- suatu SMA keberadaan teknologi dalam minar dan workshop; (b) membangun manajemen pendidikan khususnya ma- budaya manajemen modern melalui pe- najemen pembelajaran menjadi sangat nanaman kesadaran dan sosialisasi se- penting karena teknologi khususnya cara kontinyu oleh Kepala SMA; (c) so- teknologi internet dapat menyediakan sialisasi pentingnya implementasi ma- sumber belajar yang beraneka ragam najemen modern dalam peningkatan dan dapat merubah serta mengembang- mutu pendidikan di SMA. kan cara belajar kita. Adapun sembilan manajemen SMA ANALISIS SISTEM MANAJEMEN abad XXI seperti yang diungkapkan di SMA DALAM KONSEP BALANCE antaranya, (1) manajemen harus berhu- SCORECARD bungan dengan kompetisi global, bu- Konsep Balanced scorecard merupa- kan lagi lokal dan regional. (2) Mana- kan suatu sistem manajemen karena jemen harus menyadari bahwa inter- pengembangan sistem pengukuran se- nasionalisasi sudah terdesak oleh glo- kaligus dapat digunakan sebagai sara- balisasi. (3) Manajemen dewasa ini lebih na, yang pada hakekatnya menyangkut berbasis teknologi, terlebih lagi tekno- sistem manajemen, khususnya manaje- logi informasi. (4) Pimpinan dan ba- men strategis. Sarana-sarana tersebut wahan berperan sebagai mitra dalam dapat dikelompokkan menjadi empat bekerja.(5) Para pimpinan lembaga pen- hal pokok, yaitu: 1) menjelaskan dan didikan harus mengelola perubahan. (6) menerjemahkan visi dan strategi; 2) Kewirausahaan dewasa ini tetap men- mengomunikasikan dan menghubung- dorong kemajuan ekonomi. (7) Kerja- kan tujuan strategi dan ukuran; 3) me- sama tetap merupakan suatu kebutuh- rencanakan, menetapkan target, dan me- an dan keharusan. (8) Keragaman harus nyelaraskan inisiatif strategi; 4) melan- dikelola. (9) Para pimpinan harus meng- carkan umpan balik dan penyempur- ubah budaya organisasi. naan strategi (lihat bagan di bawah). Peran manajemen abad XXI dalam SPN yang desentralistis didasarkan pada ciri-ciri manajemen abad XXI. Sis- tem pendidikan nasional yang desen- tralistis dapat mengimplementasikan manajemen abad XXI dari tingkat nasio- nal sampai dengan daerah-daerah ka- bupaten/kota di seluruh Indonesia. Im- Model Manajemen Sekolah Menengah Atas Abad XII 388 Gambar 2. Sistem Manajemen SMA dalam Konsep Balance Scorecard Sumber: Kaplan, S Robert. David P Norton (1996) Peran konsep Balance Scorecard da- Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dalam lam SPN yang desentralitis berdasarkan membangun sistem Manajemen Berba- pada empat hal pokok sebagai mana sis Sekolah (MBS). Hal-hal dalam sin- tercantum dalam Gambar 2 di atas. Sis- kronisasi ini adalah visi dan strategi tem Pendidikan Nasional yang desen- SMA, tujuan strategi dan ukuran, target tralistis harus memperhatikan visinya dan inisiatif strategi, umpan balik dan sehingga mampu diterjemahkan oleh penyempurnaan strategi. daerah-daerah di seluruh Indonesia meskipun melalui tahapan-tahapan ter- ANALISIS SISTEM MANAJEMEN tentu. Pemerintah pusat dan daerah ha- SMA DALAM GOOD GOVERNANCE rus mengkomunikasikan tujuan dan DAN ICT strategi yang akan dilakukan agar ada Untuk dapat berkembang, SMA kesesuaian antara pemerintah pusat abad XXI juga harus mengadaptasi dan dan daerah. Pemerintah pusat harus menerapkan prinsip-prinsip good gover- melibatkan pemerintah daerah dalam nance, yaitu selalu memperhatikan as- merencanakan, menetapkan target, dan pek seperti: transparency, accountability, menyelaraskan inisiatif strategi dalam responsibility, independency dan fairness. pengembangan pendidikan. Pemerintah Oleh karena itu, SMA harus memiliki daerah perlu melancarkan umpan balik, akses terhadap data dan informasi yang menggambarkan secara kontekstual se- cepat dan tepat untuk mendukung indi- suai dengan kondisinya dan penyem- kator kinerja atau performa SMA dalam purnaan strategi yang dapat diterima konsep good governance. Data dan infor- dan dikembangkan bersama dengan pe- masi yang cepat dan akurat hanya da- merintah pusat. Sinkronisasi dilakukan pat diperoleh jika SMA tersebut me- dengan melibatkan Dinas Pendidikan manfaatkan kelebihan ICT dalam sistem dan SMA melalui forum Musyawarah manajemennya sehingga memudahkan Cakrawala Pendidikan, November 2010, Th. XXIX, No. 3
Description: