ebook img

Mitos Mendem Ari-Ari pada Masyarakat Jawa di Desa Sidoharjo Kabupaten Lampung Selatan PDF

12 Pages·2017·0.08 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Mitos Mendem Ari-Ari pada Masyarakat Jawa di Desa Sidoharjo Kabupaten Lampung Selatan

Mitos Mendem Ari-Ari pada Masyarakat Jawa di Desa Sidoharjo Kabupaten Lampung Selatan Regiano Setyo Priamantono1*, R.M. Sinaga 2 dan Wakidi 3 FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung E-mail:[email protected] Hp. 089637839767 Received: Feb 9, 2018 Accepted: Feb 13, 2018 Online Published: 14 Feb, 2018 Abstract: The myths Behind Mendem Ari-ari (Placenta Burial) In Javanese Society in the Village Sidoharjo South Lampung Regency. This research aims to determine the myths behind the tradition of Placenta burial in sub-village V of Sidoharjo village. This research used a descriptive method with qualitative approach. The data collection technique were administered through interview, observation, and documentation. The results obtained by the researcher showed that there were several myths behind the tradition of placenta burial in the Javanese society in sub-village V of Sidoharjo village, such as the belief that (1) Ari-ari (Placenta) is the sibling of the newborn baby, (2) The burial of Ari-ari (Placenta) was differentiated from the burial tools and location of burial based on gander, male newborns placenta would be buried in the right side of main door of the house, while the female newborns placenta would be buried in the left side of of the main door of the house. From this research it can be concluded that the Javanese society in Sidoharjo village are still practicing and preserving the tradition of Mendem Ari-ari (Placenta burial) until now. Keywords: placenta, burial, myths Abstrak: Mitos Mendem Ari-ari pada Masyarakat Jawa di Desa Sidoharjo Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mitos apakah yang terdapat di dalam Tradisi Mendem Ari-ari di Dusun V Desa Sidoharjo. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi.. Hasil yang didapat oleh peneliti menunjukkan bahwa mitos yang terdapat di dalam Tradisi Mendem Ari-ari, masyarakat Jawa di Dusun V Desa Sidoharjo mempercayai bahwa (1) Ari-ari sebagai saudara dari bayi yang baru lahir, (2) Penguburan Ari-ari yang dilihat dari Perlengkapan, dan pemosisian tempat dalam penguburan Ari-ari dilihat dari jenis kelamin, jika laki-laki dikubur disebelah kanan pintu utama rumah sedangkan perempuan disebelah kiri pintu utama rumah. Kesimpulan dari penelitian ini masyarakat Jawa di desa Sidoharjo masih menjalankan dan melestarikan Tradisi Mendem Ari-ari hingga sekarang. Kata kunci: ari-ari, mendem, mitos PENDAHULUAN dibalik setiap tradisi yang dijalankan Indonesia sebagai negara oleh masyarakatnya. Seperti yang kepulauan memiliki keanekaragaman diungkapkan oleh Bratawidjaja, suku bangsa dan keanekaragaman bahwa nilai-nilai budaya yang kebudayaan, setiap suku bangsa menjadi pandangan hidup orang Jawa memiliki kebiasaan hidup (adat- kemudian mengendap dalam tradisi istiadat) yang merupakan aturan tata dan adat-istiadat yang dipegang teguh hidupnya. Di dalam suku bangsa dan terwujud dalam salah satunya memiliki bermacam-macam tradisi yaitu upacara-upacara adat dan keunikannya masing-masing, dari (Bratawidjaja, 2000: 9). berbagai macam keanekaragaman Berbagai macam upacara adat tradisi tersebut, masing-masing yang terdapat di dalam masyarakat memiliki ciri khas dan tatacara yang pada umumnya masyarakat Jawa berbeda dalam pelaksanaannya. khususnya adalah merupakan Koentjaraningrat menjelaskan pencerminan bahwa semua bahwa, masyarakat Jawa yaitu perencanaan, tindakan dan perbuatan sekumpulan manusia Jawa yang telah diatur oleh tata nilai luhur. Tata saling berinteraksi menurut sistem nilai luhur tersebut diwariskan secara adat istiadat tertentu yang bersifat turun-temurun dari generasi ke continu dan terikat oleh suatu generasi berikut. Upacara adat atau identitas bersama (Koentjaraningrat, tradisional merupakan kebudayaan 2009: 116). Masyarakat Jawa sangat yang telah turun temurun sejak lama menjunjung tinggi nilai-nilai (Purwadi, 2005:1). Upacara-upacara kehidupan yang tumbuh di dalam daur hidup berkisar pada tiga tahapan masyarakat, hal itulah yang menjadi penting dalam kehidupan manusia, ciri khas dari Suku Jawa dan yaitu kelahiran, perkawinan dan membedakan suku ini dengan suku- kematian (Sedyawati, 2012: 429). suku yang lainnya yang ada di Di dalam upacara adat Jawa Indonesia. terdapat berbagai ragam ritual-ritual Dalam suatu kebudayaan yang dibangun dari mitos-mitos. terdapat tradisi yang merupakan Mitos merupakan wujud kepercayaan pewarisan berbagai norma, adat rakyat yang merupakan warisan dari istiadat dan kaidah-kaidah, namun terdahulunya. Mitos pada biasanya tradisi bukanlah suatu yang bisa dikembangkan secara lisan turun- diubah melainkan tradisi justru di temurun kepada generasi kegenerasi padukan dengan berbagai perbuatan berikutnya. Hal ini digunakan untuk atau tindakan manusia dan diangkat menjaga kepercayaan agar adat yang keseluruhannya (Peursen, 1979:10- telah menjadi kebiasaan dan 11). Di dalam kebudayaan terdiri dari memberikan identitas tersendiri. berbagai norma, adat istiadat dan Menurut Sukatman di Indonesia kaidah-kaidah dan di dalam sebuah berdasarkan bentuk kesastraan yang tradisi kebudayaan tidak bisa diubah ada, mitos disebarkan dan dituturkan melainkan harus di padukan dengan dalam bentuk hibrida (berpadu) perbuatan atau tindakan dari manusia dengan bentuk-bentuk tradisi lisan agar bisa dilestarikan dan bisa yang amat beragam, dan tidak hanya bertahan di masyarakat. dalam bentuk mite (dongeng Kebudayaan Jawa terkenal akan kepercayaan) saja. Pada saat itu mitos berbagai falsafah dan nilai-nilai luhur memiliki arti penting. Bentuk-bentuk tradisi lisan dalam kehidupan belum terbukti yang dimaksud misalnya (1) sage, (2) kebenarannya, masyarakat Jawa mite, (3) fabel, (4) legenda, (5) Dusun V Desa Sidoharjo dongeng, (6) epos, (7) kepercayaan menggunakan mitos dalam kehidupan rakyat, (8) serat, (9) puisi dan sehari-harinya. Mitos sangat nyanyian rakyat, (10) ungkapan menonjol perannya dalam kehidupan tradisional (peribahasa), (11) mantra, masyarakat Jawa, sebab mitos dan (12) pertanyaan tradisional menjadi unsur yang penting didalam (Sukatman, 2011: 10). sistem religi,masyarakat Jawa. Mitos yang berkembang Berdasarkan hal tersebut, peneliti diturunkan di dalam lingkungan tertarik untuk meneliti tentang mitos masyarakat yang disebarkan secara dari Tradisi Mendem Ari-ari di lisan selama bertahun-tahun lamanya, masyarakat Dusun V Desa Sidoharjo namun mitos tersebut tidak hilang dan Kecamatan Way Panji Kabupaten masih dipercaya pada zaman modern Lampung Selatan. seperti ini. Sekarang di era modern masih seringkali ditemukan mitos- METODE PENELITIAN mitos yang masih hidup dan Metode yang digunakan dalam berkembang di masyarakat. Mitos penelitian ini adalah metode tersebut sering dijumpai pada suatu deskriptif, yaitu suatu metode yang daerah tertentu, karena banyaknya berusaha menggambarkan suatu unsur lapisan masyarakat yang masih masalah yang menjadi objek dalam mempercayai adanya suatu mitos, penelitian. Penelitian deskriptif maka tidak menutup kemungkinan tertuju pada pemecahan masalah yang akan terjadi suatu perbedaan ada pada masa sekarang, karena pandangan dan kepercayaan terhadap banyak penelitian maka metode mitos yang mereka percayai. deskriptif merupakan istilah umum Perbedaan itu mungkin terletak pada yang mencakup berbagai teknik jalan cerita mitos ataupun kekuatan deskriptif antara lain metode dengan mistik yang ada pada mitos tersebut. teknik wawancara, teknik Mitos sebagai kepercayaan dokumentasi dan teknik observasi pada hal-hal tertentu yang menurut (Nawawi, 1995 : 53). Berdasarkan orang Jawa menentukan pada pola dari pendapat di atas, maka metode hidup yang berstandar pada nasib deskriptif adalah metode yang yang disertai dengan usaha agar memaparkan secara keseluruhan mendatangkan keberuntungan bagi rangkaian tentang objek yang akan keluarga sang bayi. Dalam hal ini, diteliti. percaya atau yakin terhadap suatu Dalam penelitian ini objek mitos merupakan tuntutan yang akan yang akan diteliti adalah Persepsi mendatangkan keberuntungan dalam Masyarakat Jawa Tentang menjalani proses kehidupan. Pelaksanaan Tradisi Mendem Ari-ari Sebaliknya jika masyarakat Pada masyarakat Jawa di Dusun V Jawa di Desa Sidoharjo tidak Desa Sidoharjo Kecamatan Way Panji menjalankan tradisi tersebut Kabupaten Lampung Selatan. Lokasi masyarakat menyakini bahwa akan penelitian dilkukan di Dusun V Desa dapat memberikan dampak yang Sidoharjo Kecamatan Way Panji buruk terhadap bayi yang baru Kabupaten Lampung Selatan, dilahirkan. Padahal kenyataannya di memiliki jumlah penduduk 800 jiwa 90 yang terbagi dalam 220 Kepala Tradisi Mendem Ari-ari di Dusun Keluarga (KK). V Desa Sidoharjo Kecamatan Way Dusun V Desa Sidoharjo Panji Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Way Panji Kabupaten b. Warga masyarakat yang masih Lampung Selatan secara wilayah menggunakan Tradisi Mendem dibagi dalam menjadi 4 Rukun Ari-ari di Dusun V Desa Sidoharjo Tetangga (RT). Lokasi ini dipilih Kecamatan Way Panji Kabupaten karena di Dusun V Desa Sidoharjo Lampung Selatan. Kecamatan Way Panji Kabupaten Dalam pengumpulan data, Lampung Selatan mayoritas peranan alat pengumpulan data sangat masyarakatnya adalah adat Jawa, penting karena alat ini digunakan sehingga peneliti dapat melihat fakta sebagai pedoman atau pegangan dan realitas yang akan ditelitinya pada selama pengumpulan data itu masyarakat yang memang memiliki berlangsung. Ada berbagai macam karakteristik tersebut. Selain itu lokasi alat pengumpulan data yang penelitian juga adalah tempat digunakan, sesuai dengan metode kelahiran peneliti dengan harapan yang dipilih dalam proses peneliti akan dapat lebih mudah pengumpulan data. Untuk melakukan penelitian karena secara memperoleh data yang lengkap, verbal peneliti dapat berkomunikasi akurat dan dapat dipertanggung dengan para informan yang rata-rata jawabkan kebenaran ilmiahnya, berkomunikasi dengan menggunakan peneliti menggunakan teknik bahasa Jawa. pengumpulan data wawancara, Variabel yang digunakan observasi,dokumentasi, kepustakaan. dalam penelitian ini adalah Mitos Dalam penelitian ini peneliti Mendem Ari-ari pada masyarakat menganalisis data secara kualitatif, Jawa di Dusun V Desa Sidoharjo yang menjelaskan, menggambarkan Kecamatan Way Panji Kabupaten dan menafsirkan hasil penelitian Lampung Selatan. dengan susunan kata dan kalimat Definisi operasional variabel sebagai jawaban terhadap dari pelaksanaan Tradisi Mendem Ari- permasalahan yang diteliti sehingga ari pada masyarakat Jawa di Dusun V data yang diperoleh dapat dipahami Desa Sidoharjo Kecamatan Way Panji oleh pembaca. Menurut Miles dan Kabupaten Lampung Selatan. Huberman, terdapat tiga teknik Meliputi Mitos masyarakat Jawa analisisi data kualitatif yaitu reduksi tentang pelaknasaan Tradisi Mendem data, penyajian data dan penarikan Ari-ari pada masyarakat Jawa di kesimpulan. Proses ini berlangsung Dusun V Desa Sidoharjo Kecamatan terus-menerus selama penelitian Way Panji Kabupaten Lampung berlangsung, bahkan sebelum data Selatan. benar-benar terkumpul. data yang di Informan dalam penelitian ini peroleh supaya akurat serta benar dilakukan secara purposive sample, ketika menelitinya. dimana pemilihan informan dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut.Dalam peneletian ini kriteria Desa Sidoharjo adalah salah informan yang diambil adalah: satu Desa yang terletak di Kabupaten a. Sesepuh adat yang bertugas Lampung Selatan di Kecamatan Way memberikan informasi tentang Panji yang merupakan tanah marga, Desa Sidoharjo awalnya adalah informan, hasilnya dapat di sebuah hutan dan semak belukar tidak deskripsikan sebagai berikut: berpenghuni, setelah adanya Tradisi Mendem Ari-ari di Dusun masyarakat transmigrasi dari Jawa, V Desa Sidoharjo tanah ini dijadikan perkampungan Masyarakat Jawa di Dusun V oleh mereka pada tahun 1960. Desa Sidoharjo mayoritas Pembagian tempat atau melaksanakan tradisi dan budaya (penempatan penduduk) di Desa yang telah diwariskan oleh nenek Sidoharjo di mulai pada tahun 1960 moyang. Salah satu tradisi yang yang sekitar 250 KK, dengan jumlah hingga saat ini dilaksanakan oleh penduduk 780 jiwa, sedangkan kata masyarakat Dusun V Desa Sidoharjo Sidoharjo diambil sebagai nama Desa yaitu Tradisi Mendem Ari-ari adat dikarenakan mayoritas yang tinggal di Jawa. Berdasarkan wawancara desa ini adalah masyarakat yang peneliti dengan informan, beliau transmigrasi dari daerah Sidoharjo menyatakan bahwa Tradisi Mendem Jawa Timur. Ari-ari yang ada di Dusun V Desa Hampir mayoritas masyarakat Sidoharjo Kecamatan Way Panji yang tinggal di Desa Sidoharjo adalah Kabupaten Lampung Selatan awalnya masyarakat yang dulunya tinggal di sudah warisan dari orang tua dari para Kabupaten Sidoharjo Provinsi Jawa nenek moyang dan diwariskan secara Timur. Dengan banyaknya turun-temurun. Mayarakat Jawa di masyarakat yang berasal dari Dusun V Desa Sidoharjo Kecamatan Sidoharjo tersebut masyarakat desa Way Panji Kabupaten Lampung ini memberi nama Sidoharjo sebagai Selatan mayoritas melaksanakan nama desanya. tradisi dan budaya yang telah Letak administratif suatu diwariskan oleh nenek moyang. daerah adalah letak daerah Salah satu tradisi yang yang berdasarkan pembagian wilayah hingga saat ini dilaksanakan oleh administratif pemerintahan. Dilihat masyarakat Jawa di Dusun V Desa secara administratif, Desa Sidoharjo Sidoharjo yaitu Tradisi Mendem Ari- adalah salah satu desa yang ada di ari. Tradisi Mendem Ari-ari Kecamatan Way Panji Kabupaten mempunyai arti yaitu mengubur Ari- Lampung Selatan. ari beserta perlengkapnnya sebagai Desa Sidoharjo mudah bentuk penghormatan kepada nenek berhubungan dengan kampung dan moyang, dikarenanakan Ari-ari di desa disekitarnya dikarenakan akses anggap sebagai sumber hidup pertama transportasi cukup memadai. Hal ini bayi, Ari-ari merupakan salah satu juga dikarenakan Desa Sidoharjo organ yang menjadi jalur hidup saat terletak diantara Jalan Lintas bayi dalam kandungan. Sumatera. Jarak antara Desa Tradisi Mendem Ari-ari Sidoharjo dengan Jalan Lintas biasanya dilaksanakan setelah bayi Sumatera sangat dekat ± 7km. lahir ke dunia seperti yang dijelaskan Dari hasil wawancara yang oleh informan bahwa: Tradisi dilakukan dengan menggunakan Mendem Ari-ari yaitu tradisi yang pedoman berupa pertanyaan- dilakukan setelah bayi lahir ke dunia pertanyaan yang telah disusun yaitu dengan penguburan Ari-ari dan terlebih dahulu oleh peneliti, yang perlengkapnnya yang bertujuan dilakukan pada 7 (tujuh) orang sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyang karena sumber hidup Desa Sidoharjo hingga saat ini enggan pertama bayi yakni Ari-ari. Ari-ari untuk meninggalkan atau pun merupakan salah satu organ yang mengabaikan mitos tersebut. Menurut menjadi jalur hidup saat bayi dalam informan masyarakat Jawa di Dusun kandungan, bahkan masyarakat jawa V Desa Sidoharjo mempercayai menganggap Ari-ari ini sebagai batir bahwa Tradisi Mendem Ari-ari bayi (teman/saudara bayi) yang memiliki peran yang sangat penting. dengan setia menemani jabang Masyarakat Jawa di DusunV bayi dalam kandungan hingga lahir Desa Sidoharjo mempercayai bahwa maka dari itu Ari-ari harus Tradisi Mendem Ari-arimemiliki diperlakukan dengan baik . peran yang sangat penting. Masyarakat di Desa Sidoharjo TradisiMendem Ari-ari ada sejak pada awalnya menjalankan Tradisi pertama kali masyarakat Jawa mendem Ari-ari dari nenek moyang melakukan transmigrasi ke daerah mereka dan diturunkan kepada orang Lampung Selatan khususnya di tua mereka, hingga saat ini Tradisi DusunV Desa Sidoharjo. Tradisi Mendem Ari-ari masih dilakukan Mendem Ari-ari ini merupakan tradisi oleh masyarakat Jawa di Dusun V yang dilakukan salah satunya ketika Desa Sidoharjo dikarenakan ada warga masyarakat mendapat masyarakat percaya setiap tradisi momongan anak. yang dilakukan oleh nenek moyang Tradisi Mendem Ari-ari adalah mereka di percaya memiliki tujuan salah satu tradisi masyarakat Jawa yang sangat baik. yang masih bertahan atau masih ada Pentingnya Tradisi Mendem Ari- di zaman yang mendern ini. Tradisi Ari Mendem Ari-ari pada masyarakat Menurut Mayarakat Jawa Jawa di Dusun V Desa Sidoharjo Tradisi Mendem Ari-ari di anggap merupakan bagian dari kebudayaan sebagai penyampain pengharapan yang memiliki arti dan mitos yang baik terhadap bayi yang baru mendalam bagi masyarakat Jawa. lahir, dengan menjalankan Tradisi Adapun tujuan dari Tradisi Mendem Mendem Ari-ari masyarakat percaya Ari-ari pada masyarakat Jawa di bayi yang baru lahir akan di jauhkan Dusun V Desa Sidoharjo yaitu bentuk dari hal yang negatif, di dalam rasa syukur orang tua (yang memiliki kehidupan nya. Informan bayi baru lahir ke dunia) kepada Sang mengungkapkan bahwa Pola Pencipta. pemikiran masyarakat adat Jawa di Masyarakat setempat berkata Dusun V Desa Sidoharjo pada proses Mendem Ari-ari sampai sekarang pelaksanaan Tradisi Mendem Ari-ari masih dilaksanakan adanya dipengaruhi oleh kepercayaan di kepercayaan-kepercayaan yang anggap benar oleh masyarakat terdapat di dalam Tradisi Mendem tertentu yang dapat dilihat pada Ari-ari di percaya mempunyai arti adanya beberapa syarat atau sarana- yang sangat penting bagi bayi yang sarana dalam Tradisi Mendem Ari-ari baru lahir.karena masyarakat masih seperti sajian-sajian. memiliki kepercayaan yang kental Dengan adanya kepercayaan dengan adanya Tradisi Mendem Ari- yang dibawa oleh para leluhur pada ari kegiatan-kegiatan tertentu, Tata Cara Pelakasanaan Tradisi masyarakat adat Jawa di Dusun V Mendem Ari-ari Di dalam tata cara pelaksanaa menyiapkan perlengkapan yang akan Tradisi Mendem Ari-ari adat Jawa di dikuburkan bersama dengan Ari-ari. desa Sidoharjo Kecamatan Way Panji Mempersiapkan perlengkapan di Lampung Selatan memiliki beberapa dalam Tradisi Mendem Ari-ari adalah langkah-langkah yaitu diantaranya hal yang yang sangat penting. sebagai berikut: dikarenakan jika perlengkapan- Mencuci Ari-ri perlengkapan yang di perlukan Mencuci Ari-ari adalah hal didalam Tradisi Mendem Ari-ari tidak yang penting yang harus dilakukan di lengkap maka Tradisi Mendem Ari- dalam Tradisi Mendem Ari-ari, ari belum bisa dilaksanakan seperti yang di jelaskan oleh Menguburkan Ari-ari masyarakat Jawa tujuan dari Setelah beberapa perlengkapan- membersihkan Ari-ari hingga bersih perlangkapan sudah siap dan Ari-ari adalah agar Ari-ari bersih dari sudah bersih tahap selanjutnya adalah kotoran-kotoran terutama adalah mengubur Ari-ari beserta dengan darah sehingga Ari-ari tak berbau perlengkapan-perlengkapan tersebut amis, sehingga setelah dikuburkan seperti yang di jelaskan oleh informan nanti tidak tercium oleh hewan-hewan bahwa: setelah Ari-ari dicuci dengan seperti kucing dan anjing. Masyarakat air bersih biasanya pekerjaan ini Jawa di Dusun V Desa Sidoharjo dilakukan oleh petugas kesehatan atau percaya jika dalam membersihkan bidan atau dukun yang menangani Ari-ari tidak bersih maka anak yang persalinan. Setelah dicuci bersih baru lahir tersebut nantinya waktu dimasukkan ke dalam periuk yang tumbuh dewasa akan susah mandi. terbuat dari tanah (kendhil), Kendil Menyiapkan Perlengkapan Tradisi terlebih dahulu diberi alas daun Mendem Ari-ari senthe sebelum digunakan untuk Mayarakat Dusun V Desa mewadahi Ari-ari, kemudian kendil Sidoharjo adalah salah satu desa yang ditutup dan di atasnya diletakkan ada di Lampung Selatan yang yang beberapa barang yang merupakan masih tetap mempertahankan budaya sarat-sarat seperti kendil, alat tulis, masyarakat Jawa, yaitu setiap uang logam, kertas bertuliskan aksara kelahiran seorang bayi ada upacara Jawa, garam, jarum, beras merah, dan yang dilakukan untuk keselamatan daun sirih. Setelah dimasukan sarat- dan rasa syukur ketika proses sarat di dalam kendil lalu di kuburkan kelahiran seorang bayi itu berjalan di beri lampu dan keranjang. dengan lancar dan selamat. Rasa Menguburkan Ari-ari bersama syukur itu diwujudkan dengan perlengkapannya adalah hal yang upacara penghormatan. wajib dilakukan oleh masyarakat Mendem Ari-ari sangat Jawa dikarenakan perlengkapan- dianjurkan untuk dirawat dan dijaga perlengkapan yang dikuburkan sebaik mungkin. Salah satu bentuk bersama Ari-ari dipercaya memiliki penghormatan dan penjagaan manfaat yang sangat penting yaitu terhadap Ari-ari adalah dengan untuk menjauhkan bayi yang baru menanam atau menguburkannya lahir dari malapetaka dan godaan roh- dengan cara dan tempat yang baik. roh jahat. Perlengkapan-perlengkapan Menurut informan setelah bayi lahir dalam Tradisi Mendem Ari-ari pada ke dunia bersama Ari-ari nya hal adat Jawa merupakan prasyarat yang perlu dilakukan adalah penting yang harus dibuat demi untuk kebaikan bayi yang baru lahir. Dan Mendem Ari-ari sudah ada sejak sejak merupakan langkah awal sebelum zaman nenek moyang, perlengkapan terlaksanakannya memanjatkan doa atau umbarampe merupakan atas kelahiran bayi yang baru lahir. persyaratan yang sangat penting Waktu dan Tempat Pelaksanaan didalam pelaksanaan Tradisi Mendem Tradisi Mendem Ari-Ari Ari-ari seperti yang diungkapkan oleh Tradisi Mendem Ari-ari informan di desa sidoharjo kalau kata dilaksanakan setelah bayi lahir ke orang-orang tua pada zaman dahulu dunia tepat waktunya dilihat dari penggunaan perlengkapan- kapan bayi itu lahir misalkan bayi itu perlengkapan dalam Tradisi Mendem lahir pagi tradisinya dilakukan Ari-ari pada adat Jawa memiliki siangnya, dan jika bayinya lahir siang manfaat yang sangat penting yaitu ya sore tradisi dilakukannya dan untuk menjauhkan bayi yang baru seterusnya. Ari-ari yang keluar lahir dari malapetaka dan godaan roh- bersama bayi yang baru lahir ke dunia roh jahat. harus dikuburkankan langsung tidak Mempersiapkan perlengkapan boleh dimalamkan oleh karena itu jika di dalam Tradisi Mendem Ari-ari ada bayi yang lahir ke dunia harus dalam adat Jawa adalah hal yang secepatnya dikuburkan. Pemilihan paling utama yang harus dilaksanakan tempat penguburan dalam Tradisi sebelum pelaksanaan Tradisi Mendem Mendem Ari-ari pada Masyarakat Ari-ari dilaksanakan. Sebelum Tradisi Jawa memiliki arti tersendiri, dimana Mendem Ari-ari dilaksanakan, semua jika Ari-ari keluar bersamaan bayi bahan-bahan yang dibutuhkan dalam yang berkelamin perempuan akan Tradisi Mendem Ari-ari harus sudah diletakan dibagian kiri pintu utama siap dan lengkap. Hal ini disebabkan rumah, sedangkan jika Ari-ari keluar karena Tradisi Mendem Ari-ari dalam bersama bayi yang berkelamin laki- adat Jawa merupakan prosesi yang laki maka Ari-ari akan dikuburkan di disakralkan sehingga mempersiapkan bagian kanan pintu utama rumah. bahan-bahan harus dilakukan secara Pemosisian tempat penguburan selengkap lengkapnya dan harus tersebut merupakan sesuatu yang dilakukan dengan baik sesuai dengan telah direncanakan dengan sangat tujuan yang diinginkan. matang. Mitos Mendem Ari-Ari pada Pentingnya Perlengkapan didalam Masyarakat di Dusun V Desa Tradisi Mendem Ari-Ari Sidoharjo Ari-Ari Sebagai Saudara Masyarakat Jawa di Dusun V dari Bayi Desa Sidoharjo mempercayai bahwa Menurut informan di Desa perlengkapan di dalam Tradisi Sidoharjo masyarakat Jawa Mendem Ari-ari memiliki peran yang menganggap bahwa Ari-ari sangat penting. Pola pemikiran merupakan saudara dari bayi yang masyarakat adat Jawa pada proses baru lahir. Ari-ari sering disebut pasca kelahiran dipengaruhi oleh dengan Sedulur Papat Kelimo mitos-mitos tertentu yang dapat Pancer, istilah Sedulur papat kalima dilihat pada adanya beberapa syarat pancer ini pertama kali diyakini oleh atau sarana-sarana dalam upacara banyak masyarakat jawa di Dusun V Tradisi Mendem Ari-ari seperti bahan Desa Sidoharjo sudah ada sejak dan perlengkapannya. Perlengkapan- zaman nenek moyang, menurut Bapak perlengkapan di dalam Tradisi Sumartono kepercayaan masyarakat jawa di Dusun V Desa Sidoharjo dalam Tradisi Mendem Ari-ari ketika seorang bayi lahir ada 4 terdapat bahan-bahan yang dipercaya saudara gaibnya yang ikut lahir juga mempunyai mitos-mitos dan ke dunia bersama dengan si bayi. mempunyai arti dan kegunaan yang Dengan masyarakat Jawa berbeda-beda, yang di harapkan oleh mempercayai ari-ari sebagai adik dari orang tua dari si bayi akan si bayi yang baru lahir. Sehingga mendatangkan hal-hal yang positif keluarga bayi merasa perlu untuk terhadap kelangsungan hidup si bayi menjaga ari-ari sebaik mungkin yang baru lahir. seperti ketika menjaga bayi. Ari-ari Dilihat dari Pemosisian Tempat bukanlah seonggok daging yang tidak Penguburan Ari-ari berguna, bukan pula sampah yang Pemilihan tempat penguburan menjijikkan yang harus segera dalam Tradisi Mendem Ari-ari pada dibuang jauh-jauh. Ari-ari telah ikut masyarakat Jawa memiliki arti menemani kehidupan bayi di dalam tersendiri, menurut informan, jika kandungan dan ikut merasakan pahit Ari-ari keluar bersamaan bayi yang getirnya kehidupan di dalam berkelamin perempuan akan diletakan kandungan. Salah satu bentuk dibagian kiri pintu utama rumah, penghormatan dan penjagaan sedangkan jika Ari-ari keluar bersama terhadap saudara bayi yang dilahirkan bayi yang berkelamin laki-laki maka adalah dengan menguburkannya di Ari-ari akan dikuburkan dibagian tempat yang baik dan layak. kanan pintu utama rumah. Pemosisian Masyarakat Jawa percaya bahwa tempat penguburan tersebut penguburan Ari-ari merupakan merupakan sesuatu yang telah sesuatu yang wajib dilakukan karena direncanakan dengan sangat matang, jika tidak dilakukan penguburan seperti yang dijelaskan oleh masyarakat percaya bahwa akan responden posisi kiri bagi orang Jawa terjadi hal-hal buruk menimpa bayi berarti kiwa jika dimaknai secara luas yang baru lahir. berarti pekiwan yang berarti sumur. Dengan hal ini dapat diartikan Mitos Penguburan Ari-Ari Di lihat bahwa salah satu tugas wanita adalah dari Perlengkapan yang Terdapat mencuci dan sebagainya, dengan di dalam Tradisi Ari-ari begitu tugas kebersihan rumah tangga Perlengkapan yang digunakan menjadi tanggung jawab wanita. Di di dalam Tradisi Mendem Ari-ari dalam masyarakat makna sumber sudah digunakan masyarakat Jawa di kehidupan, maka jika wanita tugasnya Dusun V Desa Sidoharjo sejak zaman di sumur maka bisa diartikan wanita nenek moyang mereka dan hingga adalah Jawa sumur mempunyai saat ini masyarakat Jawa di Dusun V sumber kehidupan keluarga. Desa Sidoharjo masih menggunakan Hal yang perlu dijelaskan di bahan-bahan tersebut di dalam Tradisi sini adalah bahwa pemosisian dalam Mendem Ari-ari. penguburan Ari-ari yaitu kiri dan Menurut informan di desa kanan bukanlah suatu pembedaan Sidoharjo perlengkapan atau antara yang baik dan buruk, rendah umbarampe di dalam Tradisi Mendem dan tinggi, mulia dan hina. Akan Ari-ari dipercaya berfungsi sebagai tetapi hal tersebut merupakan posisi bentuk penyampaian permohonan keharmonisan atau keseimbangan orang tua kepada Sang Pencipta, di yang ingin dicapai oleh masyarakat Jawa, yang pada dasarnya masyarakat Nilai Spiritual Jawa menginginkan kondisi yang Nilai spiritual merupakan nilai sangat harmonis yang berguna bagi rohani manusia dan ada pada kejiwaan manusia, Nilai merupakan suatu penanaman nilai ini harus diawali penggambaran kecenderungan dengan penataan kesadaran batin terhadap apa-apa yang disukai manusia tersebut. Seseorang dapat di maupun tidak disukai. Nilai katakan memiliki nilai spritual jika di merupakan tingkatan apresiasi dalam dirinya menyadari betapa sesorang terhadap segala sesuatu. pentingnya suatu tindakan untuk Masyarakat Jawa memiliki banyak batinnya dan untuk memenuhi sekali tradisi dalam kehidupan keinganan yang ada dalam dirinya. bermasyarakat, tradisi tersebut Tradisi Mendem Ari-ari dilakukan karena memiliki nilai-nilai merupakan upacara adat Jawa yang di dalamnya. kental dengan nilai-nilai Kejawen dalam diri masyarakat, nilai tersebut Nilai Edukasi tentunya terkadung dalam semua Pelaksanaan Tradisi Mendem Ari- rangkaianya seperti terlihat dari ari tentunya menjadi suatu ajang persiapakan segala perlengkapan yang pembelajaran bagi generasi-generasi di gunakan di dalam prosesi yaitu muda di Desa Sidoharjo, karena mengunakan bahan-bahan yang dengan adanya pelaksanaan Tradisi mengandung nilai khusus sepeti Mendem Ari-ari otomatis masyarakat (kendi, alat tulis, uang logam, kertas kalangan muda akan lebih tahu dan bertuliskan aksara Jawa, kain mori, paham terhadap tradisi-tradisi adat cermin, garam, jarum, beras merah, yang harus dijaga dan di lestarikan. dan daun sirih) pemilihan benda- Selain itu di dalam prosesi benda initentunya mempunyai nilai pelaksanaan Tradisi Mendem Ari-ari estetika, yang manusia menganggap terdapat suatu pendidikan moral dan semua benda-benda yang diperlukan. tingkah laku yang saling berhubungan Di dalam pelaksanaan Tradisi antara alam dan manusia karena pada Mendem Ari-ari mempunyai nilai- tahapan ini merupakan tahapan yang nilai spiritual didalamnya dan juga penting dalam keselarasan hidupan pemilihan tempat penguburan yaitu yang saling berdampingan antara jika laki-laki dikuburkan disebelah manusia dan alam sekitar. kanan rumah sedangkan jika wanita dikuburkan di sebelah kiri rumah. Tradisi Mendem Ari-ari Masyarakat Jawa juga sesungguhnya erat sekali akan muatan memiliki pedoman nilai yang berbeda pendidikan yang penyampaianya karena jika seseorang melaksanakan lewat tradisi ini. Segala sesuatu aturan Tradisi Mendem Ari-ari ini tentunya dan nilai kehidupan yang saling mempunyai kesadaran yang tinggi berkesinambungan semuanya terdapat terhadap suatu kebudayaan yang dalam setiap rangkaian pelaksanaan sangat erat kaitanya dengan moral tradisi Mendem Ari-ari yang dimulai serta tingkah laku selain itu dengan dari mencucui Ari-ari, menyiapkan dilaksanakanya Tradisi Mendem Ari- perlengkapan, waktu pelaksanaan ari maka seseorang tersebut merasa tradisi Mendem Ari-ari, dan proses kebutuhan spiritualnya dapat penguburan Ari-ari. terpenuhi.

Description:
Abstract: The myths Behind Mendem Ari-ari (Placenta Burial) In Javanese tradisi kebudayaan tidak bisa diubah bahwa nilai-nilai budaya yang.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.