PEMBUATAN GAME RPG THE MIRACLE OF THE STONE “PETER IN AVATICA” MENGGUNAKAN RPG MAKER VX NASKAH PUBLIKASI disusun oleh Anton Prasetia 07.11.1651 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Making Game RPG The Miracle of The Stone “Peter In Avatica” using the RPG Maker VX Pembuatan Game RPG The Miracle of The Stone “Peter In Avatica” menggunakan RPG Maker VX Anton Prasetia Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Development of the game in the world is rapidly increasing, not least in Indonesia. Game now has become an alternative entertainment for the elderly, young, men and women. Industry and business development of the game also has become a promising thing, as evidenced by the many game development company in the Americas, Europe and Asia. State of Indonesia is still counted as consumers of games, this game viewed from the level of consumption is very high, especially game consoles, Local Area Network (LAN) and online. Many companies that bring good games from overseas to play in Indonesia. Behind it all, implied a desire of sons and daughters of Indonesia to create their own games, but still collided with the problem of knowledge, cost and level of difficulty of making a game that is quite high, but creativity, innovation and imagination they are not inferior to foreign game developers . To the authors tried to describe a game developer tool that has been tested among the community of game developers of both Indonesia and abroad, namely RPG Maker VX. The author tried to create and present the science in simple language and easy to digest. Keyword: Multimedia, Game, RPG Maker VX 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan game di dunia ini semakin pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Game saat ini sudah menjadi alternatif hiburan bagi orang banyak baik di kalangan orang tua, muda, pria maupun wanita. Berbagai industri dan bisnis pengembangan game juga sudah menjadi suatu hal yang menjanjikan, terbukti dengan banyaknya perusahaan pengembang game di Amerika, Eropa dan Asia. Di balik semua itu, tersirat keinginan dari putra putri Indonesia untuk membuat game mereka sendiri, tetapi masih saja terbentur dengan masalah ilmu, biaya dan tingkat kesulitan pembuatan game yang memang cukup tinggi, padahal kreativitas, inovasi dan imajinasi mereka tidak kalah dengan pengembang game luar negeri. Untuk itu akan dipaparkan suatu tool pengembang game yang sudah terkenal dan teruji di kalangan komunitas pengembang game baik di Indonesia maupun di luar negeri, yaitu RPG Maker VX. RPG Maker VX adalah salah satu dari semakin banyak program yang akan membantu dalam mengembangkan sebuah game RPG buatan sendiri. Program ini adalah program yang cukup baik dalam perannya sebagai sebuah RPG Editor Engine atau mesin pengedit RPG, dimana RPG buatan dapat menjadi sebuah program game dua dimensi mandiri yang dapat dimainkan langsung tanpa bantuan program ini ataupun program lain. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu bagaimana membangun sebuah perangkat lunak dalam bentuk game RPG dan menggunakan perangkat lunak RPG Maker VX sebagai RPG Engine dalam pembuatan sebuah game RPG?. 1.3 Batasan Masalah Dalam kegiatan ini tidak seluruh tools dalam RPG Maker VX digunakan dalam pembuatan game RPG ini. Tetapi hanya tools yang berhubungan dengan pembuatan game RPG ini yang meliputi pembuatan cerita (Storyline), peta game (Maps Game), musik dan efek suara, dan hal-hal yang berkaitan dengan game. 1.4 Metodologi Penelitian Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam menyelesaikan game jenis RPG ini menggunakan model RAD (Rapid Applicaton Development) yang terdiri atas: 1. Tahapan Perencanaan Kebutuhan Pada tahapan ini pembuat game merencanakan fungsi apa saja yang dibutuhkan dalam game, baik fitur-fiturnya, karakter, peta, musik, efek suara, maupun alur cerita. 2. Tahapan Perancangan Penggunaan Pada tahapan ini dilakukan perancangan proses dan perancangan antarmuka dari game yang dibuat menggunakan RPG Maker VX. 3. Tahapan Konstruksi Pada tahapan ini dilakukan pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang telah dibuat dan didefinisikan untuk menjadikan sebuah game menjadi game yang utuh. 4. Tahapan Pelaksanaan Pada tahapan ini dilakukan pengujian dan analisis pengujian terhadap game yang dibuat menggunakan RPG Maker VX. 2. Landasan Teori 2.1 Konsep Pengembangan Game Bagan umum dari konsep pengembangan game dapat dilihat pada gambar di bawah ini.1 Implementasi Visual Engine Game Konsep Basis Data Objek AI Kendali Audio Pengujian Gambar 2.1 Bagan Umum Konsep Pengembangan Game Secara garis besar, konsep pengembangan game terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1 Jasson, Role Playing Game (RPG) Maker. (Yogyakarta: CV ANDY OFFSET, 2009), hal 31. 1. Perancangan Konsep Game Di bagian ini adalah menentukan ide dasar game secara keseluruhan dan jenis dari game yang dikembangkan adalah Role Playing Game (RPG). Dan pada bagian ini juga ditentukan tujuan dan sasaran game yang dikembangkan misalnya anak-anak, remaja, atau dewasa. 2. Implementasi Engine Game Engine game merupakan inti atau mesin utama dari game yang mengendalikan seluruh aktivitas dan interaksi yang terjadi dalam game. Dalam pengembangan game ini, digunakan RPG Maker VX sebagai engine game. Biasanya terdapat empat komponen utama yang membentuk engine game. Komponen-komponen tersebut antara lain:2 a. Database (Basis Data) Basis data dalam game berguna untuk mendaftarkan dan menyimpan data tentang objek-objek maupun kejadian di dalam game. Misalnya daftar karakter, daftar peta, tingkatan/level atau pun data yang disimpan ke dalamnya. b. Game Objects (Objek Game) Objek game merupakan objek yang akan pemain kendalikan di dalam game tersebut, bagian ini mengimplementasikan objek sprite game dan lingkungan pada game. Sprite adalah objek yang dapat dikendalikan oleh pemain atau Artificial Intelligence (AI). Objek lingkungan pada game adalah latar belakang dan benda. Latar belakang adalah wadah atau tempat di mana objek sprite akan dikendalikan. Benda adalah objek yang dapat berinteraksi dengan sprite. c. Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) Artificial intelligence adalah kecerdasan buatan yang diberikan pada suatu objek agar dapat berlaku secara acak ataupun teratur. Tujuan pemberian kecerdasan buatan adalah agar pemain tidak sembarangan dalam mengambil keputusan dan mengembangkan semangat kompetisi. d. Game Control (Kendali Game) Pengendalian game merupakan interaksi antara pemain dengan objek game sebagai hasil keputusan pemain tersebut. Kendali juga membatasi hal apa yang dapat dilakukan oleh objek game. 2 Jasson, Role Playing Game (RPG) Maker. (Yogyakarta: CV ANDY OFFSET, 2009), hal 32. 3. Penanaman Visual dan Audio pada Game Aspek visual merupakan segala sesuatu yang dapat dilihat oleh pemain. Aspek visual dapat berupa model dua dimensi atau tiga dimensi. Model dua dimensi dibuat dengan garis-garis pada bidang, pewarnaan, masking, gradasi dan efek-efek percampuran warna. Sedangkan antarmuka biasanya berisi informasi yang diperlukan oleh pemain dalam memainkan game tersebut. 4. Pengujian Pengujian dilakukan untuk menjaga mutu game yang dibuat. Pengujian meliputi pengujian engine game, pengujian interaksi game dengan pemain melalui pengendali/controller, debugging, dan perbaikan. 2.2 Pengertian RPG RPG adalah salah satu jenis game yang merupakan singkatan dari Role Playing Game. Sesuai dengan namanya, dalam game ini pemain akan berperan sebagai orang lain dan biasanya mengendalikan lebih dari satu tokoh yang akan dimainkan dalam waktu bersamaan. 2.2.1 Elemen Khas RPG 1. Storyline dan Character Development Cerita dalam RPG harus kreatif, inovatif, dan mengalir seiring dengan perkembangan karakter utama dan tokoh pendukungnya. Biasanya cerita dalam RPG mengandung unsur-unsur seperti berikut: a. Sang pahlawan b. Pasangan sang pahlawan c. Kawan-kawan sang pahlawan d. Sang pengkhianat e. Musuh utama yang tersembunyi 2. Battle System a. Wait-and-see battle RPG yang menggunakan sistem ini disebut juga old-school RPG, karena memang sistem ini dulu sering digunakan dan pertama kali muncul. Pada sistem, player memberi perintah pada setiap hero pada posisi masing- masing. Setelah selesai, player tinggal wait and see. Serangan dilakukan bergiliran antara hero dan musuh. Periode ini dinamakan satu ronde. b. Real-time battle Pada RPG ini player langsung berhadapan dengan musuh. Player tidak memilih berbagai macam perintah pada heronya, namun langsung menjalankan hero untuk bertarung. Jadi, tidak ada yang namanya perintah Attack, Defense, Magic, Item, dan sebagainya saat bertarung. 3. Menu System Menu System berisi petunjuk dan beberapa manual yang ada dalam RPG tersebut. Menu ini sangat membantu pemain dalam memahami dan mengkostumisasi karakternya sehingga membuat sang karakter sesuai dengan keinginan sang pemain. 4. Status Effect Berikut status-status yang biasanya muncul pada game RPG yaitu : a. Silence Status ini menyebabkan karakter pemain yang bersangkutan tidak bisa mengeluarkan kemampuannya sampai efek dari status ini menghilang. b. Confuse Status ini cukup merugikan karakter pemain. Karakter yang terkena ini tidak bisa membedakan kawan atau lawan, sehingga semua akan dilawan, tidak terkecuali kawan sendiri. c. Darkness Ini membuat akurasi serangan menjadi berkurang, sehingga serangan biasanya meleset. d. Sleep Salah satu status yang menjengkelkan, seseorang yang terkena mantra ini akan tertidur sampai beberapa saat atau terkena serangan fisik. 2.2.2 Kategori-Kategori RPG 1. Fantasy Kategori ini berseting rata-rata di dunia pertengahan Eropa dan menggunakan sihir, serta agama yang berbeda dengan dunia nyata. Contoh: Final Fantasy, dan Lord Of The Ring. 2. Science Fiction Ini terbalik dari fantasi RPG, setingan justru ada di zaman yang jauh lebih maju dari zaman sekarang. Sihir diganti dengan istilah semacam Telekinesis atau Psy. Contoh: Star Wars, dan Enter the Matrix. 3. Historical RPG ini lebih menekankan aspek sejarah, walaupun sering tertukar dengan Fantasy RPG. Yang membedakan, RPG ini mengambil seting di dunia nyata, namun di masa lalu. Contoh: Age of Empire. 4. Horror Mungkin RPG bergenre ini agak jarang, namun yang jelas ada dua versi yaitu manusia biasa melawan makhluk supernatural atau sebaliknya. Contoh: Resident Evil 4, Parasite Eve, dan Kult. 5. Funny RPG ini mengandalkan unsur asyiknya bermain tanpa memerlukan cerita yang berat dan kostumisasi karakter yang rumit. Contoh: Super Mario RPG dan Chocobo Dungeon 2. 6. Multigenre Membedakan multigenre susah sekali, karena genre ini tercampur dengan genre lain. Contoh: Castlevania (horro + fantasy), dan Kingdom Hearts (fantasy + funny). 3. Perancangan 3.1 Desain Sprite Spite merupakan ojek yang dapat dikendalikan oleh pemain. Berkut adalah sprite dari karakter-karakter utama.3 Gambar 3.1 Sprite Peter Marva Gambar 3.2 Sprite Alana Fayette Gambar 3.3 Sprite Cosmo Garvel Gambar 3.4 Sprite Alden 3 http://www.famitsu.com/freegame/tool/chibi/index1.html. 3.2 Desain Latar Belakang Desain latar belakang merupakan wadah atau tempat di mana objek sprite akan dikendalikan. Berikut ini adalah beberapa contoh desain latar belakang pada game The Miracle of The Stone : Peter in Avatica. 1. Desain Dalam Rumah Fabian Noire Gambar 3.5 Desain Dalam Rumah Fabian Noire 2. Desain Kastil Shade Gambar 3.6 Desain Kastil Shade 3. Desain Desa Ashcrest Gambar 3.7 Desain Desa Ashcrest
Description: