ebook img

mengenal wajah indonesia melalui penulis realisme sosialis pramoedya ananta toer PDF

18 Pages·2009·0.26 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview mengenal wajah indonesia melalui penulis realisme sosialis pramoedya ananta toer

MENGENAL WAJAH INDONESIA MELALUI PENULIS REALISME SOSIALIS PRAMOEDYA ANANTA TOER Syukur Ghazali Jurusan Sastra Indonesia Fak. Sastra Universitas Negeri Malang Abstract: In the result of the analyses of the intrinsic aspects of short stories of Pramoedya Ananta Toer in Cerita dari Blora, it is found that the author prefers facts and real objects that can be found from daily life as the subject matter of his short story writing. Among his preferences is the dark side of the Indonesian life, such as, the suffering from poverty, blatant murder executed by colonizers, painful effects of colonization, as well as miseries brought about by civil wars. The selection of those materials can be understood as an indication that Pramoedya is a true follower of realist-socialists. His realist-socialist techniques are also apparent in the intrinsic properties of his writings, such as, the characters of the story, plot, and the story telling techniques. Key words: intrinsic aspects of short stories, realist-socialist, suffering from poverty and colonization as a subject matter. Pramoedya Ananta Toer bukan saja tokoh bawah kekuasaan Presiden Soeharto. pengarang Indonesia. Ia sudah tergolong Keterlibatannya sebagai anggota PKI itulah sebagai tokoh dunia. Karya-karyanya yang mengakibatkan karya-karya Pramoedya telah diterjemahkan ke-36 bahasa di dilarang sebab dikhawatirkan mengandung dunia, dan banyak dibahas oleh ahli sastra ajaran komunis. Sejak peristiwa G. 30 S. PKI, dunia, di antaranya Foulcher (1993) dan PKI menjadi partai terlarang di Indonesia, dan Maier (2004). Bahkan, Maier sangat sebagai akibat lanjutnya ialah kita dilarang menyanjung tinggi karya Pramoedya menyebarkan dan mengembangkan paham yang nota bene adalah karya sastra yang atau ajaran komunis/Marxisme-Leninis. dihasilkan oleh sastrawan beraliran Larangan untuk membeli dan menyimpan realisme sosialis. karya-karya Pramoedya yang dihasilkannya di Keterlibatan Pramoedya dalam Lekra Pulau Buru tersebut dikeluarkan oleh Menteri (Lembaga Kebudayaan Rakyat) (Lihat Pendidikan dan Kebudayaan dengan Surat Lampiran: Tulisan Toer sebagai corong Edaran nomor 73106/SekjenPDK/1980 Lekra), organisasi di bawah onderbouw tanggal 27 September 1980 (Mabes ABRI, Partai Komunis Indonesia (PKI) 1995). menyebabkan Pram dipenjara. Ia ditahan Selain itu, konfrontasi antara Pramoedya di Pulau Buru dan menjalani wajib lapor sebagai corong Lekra PKI dengan penanda ketika masa Orde Baru yang berada di tangan Manifes Kebudayaan (kemudian 58 Ghazali, Mengenal Wajah Indonesia 59 disingkat Manikebu) yang pada saat itu evolved and developed into something dilarang oleh Presiden Soekarno different. It has become more than a strain menyebabkan Pramoedya tidak disenangi of ideology, and no longer holds an orthodox and easily definable political view oleh sastrawan dan budayawan Indonesia on a range of political, social and economic pendukung Manifes Kebudayaan. Perang matters. It has become a badge of courage pena antara pengarang-pengarang among the young and an enchantment for Indonesia pendukung Manikebu dengan the uninitiated. Pram menunjukkan hal itu (Mohamad, 2001). RIWAYAT HIDUP PRAMOEDYA DAN Tulisan ini mencoba menjawab dua KEPENGARANGANNYA pertanyaan. Pertama, pokok persoalan apa yang diangkat oleh Pramoedya Riwayat Hidup Pramoedya Ananta Toer dalam kumpulan cerita pendek yang termuat dalam Cerita dari Pamoedya Ananta Toer dilahirkan di Blora (berikutnya disingkat CDB) dan Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925, di bagaimana pokok persoalan itu sebuah daerah pegunungan bertanah kapur, dihadirkan oleh tokoh dan penyajian dari seorang ibu yang dalam pertumbuhannya peristiwanya serta bagaimana ketiga sebagai individu dan perkembangan aspek tersebut dibahasakan. Kedua, kepengarangannya memberikan pengaruh apakah hadir ciri-ciri aliran realisme yang sangat kuat. Hal tersebut dapat kita lihat sosialis dalam cerpen-cerpen yang ada di dalam karya-karya yang dihasilkannya. dalam CDB. Jawaban atas pertanyaan Tokoh-tokoh yang diciptakan-nya, terutama tersebut merupakan bekal penting bagi sekali, tampak dalam Cerita dari Blora, penulis sebagai guru sastra untuk adalah tokoh ibu yang lembut dan penuh kasih waspada terhadap praxis yang berbau sayang. Ibunyalah yang banyak membentuk marxis dan komunis, karena, yang pribadi Pram, cara berpikir, sikap, dan penting bagi bangsa Indonesia ke depan keuletannya di dalam bekerja. Dari keluarga ialah mengetahui kehadiran ciri-ciri itu, yang sederhana tersebutlah dibangun untuk kemudian memikirkan kejujuran, penghargaan kepada orang lain, dan penanggulangannya. Memang, pada masa selalu berpandangan positif ke depan. yang akan datang sudah pasti partai Karakter kuat seorang perempuan dalam komunis tidak akan pernah berdiri lagi. karangan fiksinya didasarkan ibunya, seorang Namun, praxis yang berbau komunis pribadi yang tidak ternilai, api yang menyala kemungkinan besar muncul. begitu terang tanpa meninggalkan abu sedikit Mangunwijaya (2003:232) menyatakan, pun. Ketika Pramoedya melihat kembali ke bahwa So we understand and agree that masa lalu, ke masa-masa zaman revolusi we must be alert and oppose the Indonesia, karakter ibu yang kuat dan lembut communist praxis that has quietly been selalu hadir sebagai salah seorang tokoh, making a comback. Indikasi ke arah misalnya dalam Yang Sudah Hilang dan sana sudah ada, sebagaimana dinyatakan Dia yang Menyerah , dua cerpen yang Mohamad (2001:127) berikut. termuat dalam Cerita dari Blora. Akan tetapi fisik ibunya yang lemah karena TBC menyebabkannya tidak berumur panjang. Ia However, the New Order regime s meninggal pada usia 34 tahun ketika strategy of attacking the Left has a Pramoedya masih berumur 17 tahun. serious flaw. Suppressed by the stifling Setelah ibunya meninggal, Pramoedya control of the New Order, the Left dan adiknya meninggalkan rumah keluarga 60 BAHASA DAN SENI, Tahun 35, Nomor 1, Februari 2007 lalu menetap di Jakarta. Pramoedya Pramoedya juga menyukai karya masuk ke Radio Vakschool. Di situ, ia sastrawan lain Leo Tolstoy, Anton Chekov, dilatih menjadi operator radio yang ia atau John Steinbeck. Kekagumannya pada ikuti hingga selesai, namun ketika Jepang gaya bercerita Steinbeck yang detail juga datang menduduki, ia tidak pernah mempengaruhinya dalam menulis. Tentu saja, menerima sertifikat kelulusannya. kekaguman Pramoedya terhadap Steinbeck Pramoedya bersekolah hingga kelas 2 di terjalin akibat keberpihakan sastrawan kepada Taman Dewasa, sambil bekerja di Kantor nasib si lemah. Dalam novel The Pearl, Berita Jepang Domei. Ia belajar mengetik misalnya, Steinbeck memperlihat peristiwa lalu bekerja sebagai stenografer kemudian yang tidak manusiawi yang terjadi pada jurnalis. nelayan Kino. Dalam novel itu Steinbeck, Selain pengaruh keluarganya, penganut marksisme, mencela sikap dokter Pramoedya banyak terinspirasi oleh tanah yang sama sekali menutup mata terhadap kelahirannya, Blora, dengan tanahnya nasib anak Kino, Koyote, yang disengat kala yang gersang berdebu, dan terutama jengking dan pada saat itu tubuhnya sudah perilaku Kali Lusi yang membelah Kota membiru. Meskipun Kino memunyai sebuah Blora. Pengaruh yang lain datang dari mutiara, dokter tersebut tidak tergerak untuk masyarakat Samin, masyarakat tradisional memberikan pertolongan, bahkan karena yang menolak menaati peraturan mutiaranya tersebut Kino jadi berurusan kompeni. Ia juga dipengaruhi oleh dengan yang berwajib. Di akhir cerita, Kino masyarakat desanya yang pada umumnya justru melempar mutiara yang menyebab- miskin, berpendidikan rendah, serta kannya sengsara, kerena ia telah menemukan dengan pelbagai budaya dan gaya mutiara lain di dalam hatinya. hidupnya. Untuk riwayat kepengarangan Pram, Foulcher (1993:28) memunyai penjelasan Riwayat Kepengarangan Pramoedya lain. Menurut Foulcher, Pramoedya sangat banyak dipengaruhi oleh penulis Belanda Kemampuan menulis Pramoedya berdarah Flam bernama Lode Zielen dalam dibentuk oleh pekerjaannya yang banyak karyanya Moeder, Waarom Leven Wij? (Ibu, berkaitan dengan tulis-menulis. Mengapa Kita Mesti Hidup?). Kecakapan Pramoedya bekerja sebagai juru ketik di Zielen di dalam menggambarkan secara Kantor Berita Domei, Jakarta, retoris pengalaman menderita tokoh-tokoh 1942 1944, instruktur kelas stenografi di ceritanya memberikan pengaruh langsung Domei, editor Japanese-Chinese War kepada teknik penulisan karya-karya awal Chronicle di Domei, reporter dan editor Pram. Aliran realisme yang dikembangkan untuk majalah Sadar, Jakarta, 1947, editor oleh Zielen cenderung berakhir dengan di Departemen Literatur Modern Balai melodrama, yang juga menjadi gaya Pustaka, Jakarta, 1951 1952, editor Pramoedya pada karya-karya awalnya, rubrik budaya di surat kabar Lentera, termasuk CDB. Namun, Pramoedya tidak Bintang Timur, Jakarta, 1962 1965. suka dengan karya Ernest Hemingway karena Selain itu, Pramoedya juga sempat Hemingway dianggapnya tidak manusiawi. menjadi dosen di Fakultas Sastra Sebagai penjelasan, dalam novel terkenalnya Universitas Res Publica (sekarang The Old Man and The Sea, misalnya, Trisakti), Jakarta, 1962 1965, dan di Hemingway hanya bergulat dengan ikan hiu, Akademi Jurnalistik Dr. Abdul Rivai, bukan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang 1964 1965. diinjak-injak oleh sesama manusia lain. Dalam novel itu, memang tidak kita temukan Ghazali, Mengenal Wajah Indonesia 61 pergulatan pikiran dan perasaan, per- buatan, perkataan, manusia yang ditindas Pokok Persoalan yang Diangkat dan yang tertindas, sebagaimana yang Pramoedya ke dalam CDB menjadi perhatian yang intens dari Pram dalam tulisan-tulisannya. Sebagai anggota PKI, tentu Pramoedya Cerita-cerita singkat yang dikumpul- berkepentingan dengan tujuan menyukseskan kan oleh Pramoedya dalam Tjerita dari tujuan partai. Untuk itu, Pramoedya tentu Blora (1952) menggambarkan kehidupan tidak asing lagi dengan prinsip aestetika seni daerah Jawa, khususnya daerah Blora, yang dianut oleh kaum Marxist di dalam ketika Belanda masih memerintah, memilih pokok persoalan yang akan diangkat Jepang datang, dan masa revolusi, yaitu ke dalam karya sastranya. Filsafat seni kaum masa-masa awal kemerdekaan. Sketsa Marxist menyatakan bahwa isi atau pokok dalam cerita-cerita pendek Pramoedya persoalan merupakan bagian yang paling menggambarkan ketegangan dan ketidak- penting, sedangkan bentuk merupakan adilan yang Pramoedya rasakan dalam pertimbangan berikut-nya. Karena itu, masyarakat Indonesia setelah merdeka. Pramoedya sepenuhnya mengarahkan pokok Dalam karya-karya awalnya itu, persoalan cerpennya untuk mengangkat Pramoedya mengembangkan gaya prosa permasalahan yang ada di dalam masyarakat. yang kaya akan bahasa Jawa sehari-hari Arvon (1973:41) menyatakan tentang prinsip dan gambar-gambar dari budaya pedesaan seni kaum Marxist sebagai berikut. Jawa Klasik. Marxist aesthetics, which concider the work TINJAUAN TERHADAP ASPEK of art to be intimately related to social life INTRINSIK CERITA DARI BLORA as a whole, is left no choice with regard to the relation between content and form. It is Tulisan ini merupakan tinjauan forced to admit the priority of content, terhadap karya sastra seorang pengarang which then creates the need for an yang ditilik dari teori sastra. Meskipun di appropriate form. Marxist aesthetics is dalamnya ada pembahasan yang terkait therefore necessarily an aesthetics centered dengan politik, penulisnya sama sekali of content; and thus situated at the opposite tidak bertujuan membahas aspek politik. pole from all aesthetics based on a Pembahasan itu diberikan untuk mem- gratuitous or arbitrary play of forms and berikan penjelasan tentang karakteristik also from any sort of formalism. ; content karya Pramoedya dalam statusnya sebagai is the governing factor, and though form in karya sastra yang lahir dari tanah air the final analysis is always necessarily subservient to it, it is not thereby shorn of Indonesia. Jadi, perspektif yang diguna- all autonomy whatsoever. kan adalah perspektif teori sastra, bukan perspektif politik. Menurut teori sastra, tinjauan aspek Aestetika Marxist tersebut kemudian instrinsik sastra meliputi (1) tema, (2) diajabarkan lebih jauh oleh Plekhanov, Maxim pokok persoalan, (3) Tokoh dan sifat- Gorky dan Zhdanov. Plekhanov (1856-1918), sifatnya, (4) plot, (5) latar atau setting, penerjemah Manifesto Komunis Rusia, me- dan (6) gaya bahasa (Wellek dan Warren, nyatakan bahwa sastra dan seni merupakan 1977). Dalam makalah hanya akan cermin dari kehidupan sosial. Lebih jauh, dibahas empat aspek, karena per- dalam polemiknya melawan Gustave Lanson, timbangan keterkaitannya dengan judul, pemenang hadiah sastra, Plekhanov (Arvon, aspek tema dan setting tidak dibahas. 1973:12-13) menegaskan berikut. 62 BAHASA DAN SENI, Tahun 35, Nomor 1, Februari 2007 Its content and its form are determined sastrawan harus menjadi pendukung paling by the taste, the habits, and the kuat terhadap pandangan bahwa eksistensi tendencies of that time, and the greater harus diubah menjadi tindakan, sebagai kreasi the writer , the more strict and more yang bertujuan menciptakan manusia yang obvious this dependence that berjaya terhadap rintangan alam, subordinates the nature of his work to kesehatannya, dan hidupnya yang panjang, the nature of his time, or in other serta bahagia hidup di atas bumi manusia yang words, the less on finds in his works bagaimana pun. Sastrawan realisme sosialis that residue that might be called harus mampu menciptakan manusia realis personal. The hallmark, the superior originality (the reader will call this yang mampu mentransformasi dan expression of Lansen s) of a great man membangun dunia . lies in the fact that in his own field of Berdasarkan prinsip kerja itulah kita bisa endeavor he has been able to express melihat Pramoedya memilih pokok persoalan the aspirations and the social or yang di dalam masyarakat yang ada di depan spiritual needs of his age before others, matanya. Deskripsi pokok persoalan yang better than others, and more diangkat oleh Pramoedya ke dalam cerpen- completely than others. All other cerpennya dalam CDB berikut ini dikaitkan particularities disappear in the face of dengan filosofi seni Marxist dan Realisme his one particularity that constitutes Sosialis seperti atas, atau, boleh juga seperti his historic individuality, as stars pihak lain mengatakan, bahwa Pramoedya itu disappear in the light of day. And such individuality may very well become the memunyai jiwa humanisme yang amat kental, object of a precise scientific analysis. rasa kasihan yang amat mendalam, sehingga H.B. Yassin dalam Kata Pengantar untuk CDB tersebut menyatakan, Pram tidak Dengan batasan semacam itu, akan memberatkan simpatinya kepada suatu isme tidak mungkin bagi sastrawan Rusia yang kecuali pada humanitas . Dari analisis anggota Partai Komunis berani melanggar terhadap CDB didapatkan deskripsi pokok garis partainya. Kesetiaan seperti itulah persoalan dalam senarai berikut ini. yang ditunjukkan oleh Gorky di dalam Kemiskinan dan akibatnya. Daerah Blora merumuskan prinsip-prinsip seni realisme yang gersang berisi penduduk yang sebagian sosialis, yang kemudian oleh Stalin besar miskin. Hanya mereka yang bekerja dirumuskan sebagai metode realisme kepada pemerintah sajalah yang memperoleh sosialis. Gorky bahkan secara tajam penghasilan tetap. Kemiskinan dan akibat menggaris-kan bahwa pengarang Rusia yang terjadi karenanya merupakan pokok harus menjadi perancang jiwa manusia perhatian Pram. Akibat miskin keluarganya dan mewujudkannya di dalam karyanya. jadi bodoh ( Pelarian yang Tak Dicari ). Rumusannya itulah yang kemudian Karena miskin, seseorang mau saja menjadi membawanya menjadi penerap pertama gundik ( Hidup yang Tak Diharapkan ), atau metode realisme sosialis dalam novelnya menjadi pelacur murahan di warung-warung Ibu dan dramanya Musuh-musuh. Dalam kopi di tepi jalan ( Pelarian yang Tak novelnya tersebut, Gorky menggambar- Dicari ), atau dikawini oleh siapa saja asal kan secara brutal peristiwa pertentangan seseorang bisa menumpang hidup meskipun kelas yang terjadi antara tokoh-tokoh akhirnya ia menderita karena sipilis yang novelnya. Dan, dalam perkembangan dibawa oleh lelaki yang tidak dikenal berikutnya, Gorky bersama Zhdanov sebelumnya (Nyi Kin dalam Yang Sudah memproklamasikan posisi realisme Hilang , dan Yang Menyewakan Diri ) atau sosialis dengan menyatakan bahwa menjadi pencuri sapi, begal, atau rampok, Ghazali, Mengenal Wajah Indonesia 63 seperti dalam Hidup yang Tak Bentuk-bentuk perjuangan yang dilakukan Diharapkan . Juga karena kemiskinanlah oleh rakyat. Atas prakarsa sendiri, rakyat muncul kebiasaan mengawinkan anak dengan sukarela melakukan sesuatu yang pada usia sangat muda, seperti dalam bermanfaat untuk mengisi kemerdekaan, Inem . Dan akibat kemiskinan dan misalnya mendirikan koperasi, pemberantasan kesulitan mencari kerja, seseorang mau buta huruf, atau mendirikan sekolah swasta disewa untuk menghabisi nyawa orang dengan biaya dari kantong sendiri. Perbuatan lain meskipun bayarannya sangat murah. mulia tersebut diangkat oleh Pram dalam Penderitaan akibat penjajahan. cerpennya Kemudian Lahirlah Dia . Kedatangan penjajah tidak pernah Penderitaan di masa perjuangan revolusi. mendatangkan kebahagiaan bagi bangsa Menjadi korban peluru hingga tubuhnya cacat Indonesia. Menderita akibat harta benda merupakan konsekuensi peperangan. Sebagai dirampas, barang perdagangan diblokade akibatnya, sang korban tidak lagi bisa mandiri untuk kepentingan penjajah merupakan dan harus tergantung pada orang lain. potret yang dituangkan kembali oleh Ketergantungan tersebut merupakan Pramoedya dalam cerpen-cerpennya, penderitaan batin bagi tokoh yang sebelumnya seperti dalam Kemudian Lahirlah Dia , merupakan orang merdeka . Penderitaan Dia yang Menyerah , dan dalam Hidup tokoh korban perang tersebut hadir dalam yang Tak Diharapkan . Yang Hitam . Telah menjadi cerita umum bahwa Munculnya partai sosialis Pesindo. jika Belanda atau Jepang datang ke suatu Sebuah partai yang diharapkan dapat daerah, pulang mesti membawa satu atau memberikan harapan akan perubahan pada dua orang perempuan ke tangsinya untuk masa datang acapkali mengundang simpati dijadikan gundik yang kemudian calon anggota baru. Bisa juga calon anggota melahirkan anak-anak yang tidak punya merasa tertarik dengan partai baru itu, karena bapak yang sah. Karena kemiskinannya, partai baru tersebut dapat membakar semangat perempuan itu senang saja karena di anggotanya, memberikan kegagahan dan rasa tangsi perutnya kenyang, tetapi sebagai percaya diri, sebagaimana yang termuat dalam imbalannya, ia harus bersedia memenuhi Dia yang Menyerah . Diah tertarik masuk nafsu seksual mereka. Setelah bosan, Pesindo karena partai itu memberinya perempuan dikembalikan ke rumahnya identitas yang membuat dirinya gagah tanpa pemenuhan kewajiban apa-apa. meskipun ia tidak tahu apa Pesindo itu Pramoedya menceritakan hal itu dalam sebenarnya. Hidup yang Tak Diharapkan . Kenangan masa kecil dalam keluarga. Perbuatan tidak terpuji di masa Kenangan semasa kecil bersama bapak, ibu, penjajahan. Mungkin karena terpaksa, dan saudara-saudara di kampung memberikan bisa juga karena imbalan yang diterima, pengalaman yang kental kepada Pram. Sketsa seseorang mau menjadi mata-mata yang ditulis dalam bentuk rangkaian peristiwa penjajah, dan korbannya adalah dalam cerpen Yang Sudah Hilang bangsanya. Jika mata-mata itu masih merupakan bukti munculnya kembali ibu yang hidup di zaman merdeka, anaknya akan lembut, tetapi tegas bila anak berbuat salah, menjadi cemoohan orang banyak. bayangan menakutkan ketika duduk sendiri di Akibatnya, anak yang tidak berdosa ikut rumah, ketakutan akan ditinggal oleh ayah menderita batin akibat perbuatan orang akibat ayah bepergian dalam waktu yang tuanya. Kejadian tersebut dituturkan relatif lama, dan hubungan yang akrab dengan secara intens oleh Pram dalam Anak pembantu yang sering bercerita kepada anak. Haram . 64 BAHASA DAN SENI, Tahun 35, Nomor 1, Februari 2007 Kedatangan adik baru merupakan berumur sepuluh tahun, tetapi ia harus pengalaman lain yang mendebarkan bagi bertindak sebagai kepala rumah tangga pada seorang kakak. Pramoedya mencatat masa ekonomi yang sangat sulit. peristiwa itu dalam Kemudian Lahirlah Dia . Bagaimana seorang saudara yang Tokoh Cerpen-Cerpen CDB lebih tua kebagian tugas ketika seorang Tokoh merupakan aspek intrinsik yang ibu menghadapi masalah, merupakan amat penting bagi pengarang realisme sosialis, pendidikan masa kecil yang berkesan. seperti ditunjukkan oleh Sholokov yang Selain itu, anak kecil masih berada pada memilih tokoh cerita yang dengan gagah usia pengasuhan ibu. Jadi, waktunya berani mengambil tindakan terhadap bersama ibu sangat panjang. Pada saat penguasaan tanah oleh tuan tanah (Arvon, itulah petuah, nasihat, contoh-contoh 1973:88). Untuk melahirkan cerita, pokok kehidupan, dapat dengan intensif persoalan yang akan diangkat oleh pengarang diberikan pada anak, misalnya untuk harus diberi tokoh dengan karakter yang selalu jujur, tidak mengambil sesuatu sesuai dengan tema dan pokok persoalan. yang bukan haknya, selalu giat berusaha Dalam CDB, Pram memilih tokoh yang dapat dan tidak boleh malas, merupakan petuah digolongkan menjadi sembilan golongan. ibu Jawa dalam Kemudian Lahirlah Pertama, tokoh wanita yang memunyai Dia . Meskipun pada saat itu anak belum kepribadian tinggi, lembut kepada anak, setia ingat betul, jika peristiwa itu terjadi kepada suami, dan betul-betul menjadi berulang-ulang, pada akhirnya, akan penjaga garis belakang (bahasa Jawa, kanca menjadi ingatan yang tidak terlupakan. wingking, teman di belakang) meskipun Pengalaman mengaji dan bersunat suaminya sering pulang malam, bahkan sering merupakan peristiwa penting yang tidak pulang karena berjudi, dihadirkan oleh dipotret kembali oleh Pramoedya dalam Pram dalam cerpen Yang Sudah Hilang dan Sunat . Tahap inisiasi yang memberikan Kemudian Lahirlah Dia . pengalaman rohaniah itu melekat erat Kedua, tokoh tidak berpikir panjang dan dalam diri Pram, karena pada masa kurang pertimbangan karena bodoh, tersebut anak sudah tumbuh kemampuan muncullah tokoh Siman yang bodoh dan Siti berpikirnya. Perhatian ayah dan ibu, yang juga bodoh dalam Pelarian yang Tak kekaguman teman karena ia sudah lebih Dicari , dan tokoh Siyah dan Kakek Leman dahulu disunat, ketakutan ketika pisau dalam Yang Menyewakan Diri . Karena cukur akan memotong ujung kebodohannya, Siman tidak bisa memeroleh kemaluannya, hadiah yang diterima oleh upah tinggi. Ketika istrinya menuntut uang anak yang melakukan sunat, merupakan yang lebih banyak untuk mengobati anaknya, saat-saat yang sulit dilupakan oleh siapa Siman marah karena dikata-katai biadab , pun yang pernah mengalami peristiwa itu. maka meluncurlah tangannya untuk memukul Kenangan masa kecil yang kurang istrinya. Karena dipukul, Siti pergi meninggal- membahagiakan juga muncul dalam kan anaknya yang baru berumur 3 bulan, CBD. Ibu yang meninggal ketika anaknya untuk mejadi pelacur di warung murahan di masih kecil hadir di dalam Dia yang tepi jalan dan, dari situ, diperolehnya uang Menyerah . Bukan soal kematiannya untuk membeli pakaian, perhiasan, dan yang perlu ditangisi, tetapi kejadian minyak wangi yang selama ini tidak pernah berikutnya yang muncul dan diperolehnya dari Siman. Adapun, Siyah, ia menyedihkan hati anak-anak yang menjadi pelacur karena ia tidak mau bekerja ditinggalkan. Dalam Dia yang keras. Sedangkan, tokoh Kakek Leman Menyerah , Sri masih anak-anak, baru Ghazali, Mengenal Wajah Indonesia 65 menyewakan diri untuk menjadi Akhyat, karena merasa bersalah akibat pilihan pembunuh karena ia memerlukan uang yang keliru menjadi mata-mata, dan bayangan dan ia lupa dengan kosekuensi yang akan pemuda yang dibunuhnya selalu menghantui- didapat dari pekerjaan membunuh orang nya, ia tega menghancurkan biola Akhyat, dan tersebut. melarangnya memainkan lagu Ave Maria, Ketiga, tokoh anak yang cerdas, baik dengan piano, apalagi dengan biola. tetapi manja ditampilkan oleh Pram Akibat tekanan batin di rumah dan penghinaan dalam Kemudian Lahirlah Ia , Sunat , yang hebat di sekolah, Akhyat akhirnya berani dan Yang Sudah Hilang . Anak yang melawan gurunya untuk minta keadilan. digambarkan oleh Pram adalah anak yang Karena ulahnya tersebut, Akhyat terpaksa dekat sekali dengan ibunya, tetapi juga dimasukkan ke penjara anak-anak, meskipun tetap hormat kepada ayahnya, dan hal itu bukan keputusan yang mendidik. disayangi oleh teman-teman mainnya di Ketujuh, tokoh laki-laki kurus, miskin, langgar. dan belum memunyai pekerjaan tetap. Karena Keempat, tokoh anak wanita yang besar keinginannya untuk membahagiakan harus mau dikawinkan pada usia muda istrinya, jadilah keinginannya itu mimpi. Di melahirkan tokoh Inem , seorang anak dalam mimpinya itulah, Soleman, tokoh yang pada usia sepuluh tahun sudah dalam cerpen Hadiah Kawin mencapai menjadi pembantu rumah tangga dan, kebahagian karena menjadi terkenal sebagai pada usia itu, juga ia dipaksa kawin oleh penulis buku. Dari hasil menulis buku itu, orang tuanya untuk meringankan beban juga ia mampu membeli-kan pakaian untuk orang tuanya. Karena ketidakberdayaan- ibu mertua, anaknya yang akan lahir, dan nya itu, ia tidak bisa menolak perlakuan istrinya, meskipun hanya dalam mimpi. kasar suaminya, bahkan tidak bisa Kedelapan, tokoh laki-laki pejuang yang menghindar dari perlakuan kasar bapak- kehilangan mata dan kedua kakinya karena ibunya. diterjang peluru. Karena cacat, Kirno menjadi Kelima, tokoh anak wanita yang beban bagi ibu dan adik-adiknya. Akibatnya, cerdas, keinginan belajarnya tinggi, tetapi Kirno sering mendapatkan omelan atau karena keadaan ia harus menyerah, ungkapan kemarahan. Akhirnya, Kirno tidak berhenti dari sekolah, dan mengurusi tahan. Ia pergi dari rumahnya untuk pergi ke rumah tangga pada usia 12 tahun. Pada rumah cacat. Tokoh Kirno muncul dalam usia yang sangat muda itu pula, tokoh Sri cerpen Yang Hitam . dan Diah, dalam Dia yang Menyerah Kesembilan, tokoh ayah yang mem- harus menjadi ibu untuk menanggung perhatikan anak dan memunyai kepedulian beban dan tugas keluarga, yaitu kakak terhadap kemajuan masyarakat di sekeliling- dan adiknya, juga ayahnya. nya. Tokoh seperti itu ditampilkan oleh Pram Keenam, tokoh anak yang menjadi dalam Yang Sudah Hilang , Kemudian korban kesalahan masa lampau ayahnya Lahirlah Dia , dan dalam Dia yang yang memilih untuk menjadi mata-mata. Menyerah . Meskipun memunyai bakat musik yang besar, karena bodoh, dan juga karena Teknik Bercerita anak bekas mata-mata, jadilah Akhyat, Penuturan peristiwa (plot) merupakan dalam cerpen Anak Haram , sebagai bagian yang mustahak bagi penulis realisme anak yang menjadi bulan-bulanan guru- sosialis. Penciptaan konflik, ketegangan yang gurunya dan teman-temannya di kelas, dialami tokoh, dan akhir cerita merupakan kecuali guru musik dan Mini, teman bagian yang memeroleh perhatian khusus dari wanita satu-satunya. Adapun ayah 66 BAHASA DAN SENI, Tahun 35, Nomor 1, Februari 2007 pengarang untuk merealisasikan prinsip- seperti menjenguk langit. Abstraknya seperti prinsip seninya (Arvon, 1973: 83-99). berikut. Menurut Toolan (1998:137), ada enam tahapan struktur naratif. (1) Abstrak Dan di dalam hidup ini, kadang-kadang berisi rumusan yang akan terjadi. Wellek aliran yang deras menyeret tubuh dan nasib dan Warren (1977) menyebut bagian itu manusia. Dan dengan tidak setahunya, ia kehilangan beberapa bagian dari hidupnya dengan istilah fore grounding atau sendiri ... pembayangan awal. (2) Orientasi menerangkan siapa yang terlibat, di mana Dengan abstrak itu, pembaca akan bisa peristiwa itu terjadi, dan kapan terjadinya. menebak, bahwa cerita yang akan dibaca (3) Lakuan yang mulai mengandung berikutnya adalah tentang nasib manusia yang konflik (complicating action) menjelas- tampa kemauannya sendiri terseret oleh arus kan peristiwa yang terjadi lebih dahulu, kehidupan, terhempas dalam dunia yang sama dan peristiwa yang terjadi kemudian dan sekali tidak diharapkan. Ternyata, abstrak alasan terjadinya. (4) Evaluasi komentar tersebut merupakan resume atau ringkasan atau simpulan sementara tentang yang berlaku untuk kesebelas cerpen di dalam peristiwa yang terjadi. (5) Resolusi berisi CDB. jawaban pengarang terhadap persoalan Teknik pembukaan lain cerpen Yang yang dilemparkannya di bagian depan. Sudah Hilang adalah dengan kalimat Singkatnya, bagaimana akhir ceritanya, orientasi seperti: (6) koda yaitu bagian akhir atau penutup Saat-saat yang penting selamanya susah dari cerita. bisa dihilangkan begitu saja dari ingatan. Ada empat cerpen yang memunyai Juga dari ingatan anak-anak. Dan ingatan teknik bercerita yang menarik untuk itu akan tetap tinggal dalam kepalanya dikemukakan dalam makalah ini, yaitu sampai tuanya (halaman 6). Yang Sudah Hilang , Dia yang Atau: Menyerah , Hadiah Kawin , dan Anak Ayah guru di sekolahan partikelir. Bila pagi Haram . hari ayah hendak berangkat ke sekolah dan aku melihat ini, segera aku minta ikut. Dan Yang Sudah Hilang seperti biasanya ayah menolak Dalam cerpen Yang Sudah Hilang , permintaanku (halaman 11). Pram menggunakan teknik buku harian Atau: (diary). Dengan teknik itu, peristiwa Di tiap-tiap lebaran ayah membeli mercon ditampilkan satu per satu seperti sebuah segerobak. Aku dan adikku kecil dan bunda catatan harian. Kehebatan Pram dengan dan anak-anak angkat orangtua kami teknik itu ialah masing-masing peristiwa mendapat baju dan uang dari ayah. diberi struktur narasi tersendiri. Penggal (halaman 21). pertama dari cerpen pertama itu urutan Kalimat orientasi yang diletakkan di awal terbalik dari struktur narasi yang peristiwa selalu mengacu ke waktu atau dikemukakan oleh Toolan, yaitu dibuka potongan peristiwa yang berbeda. Pemberian dengan orientasi dan diikuti dengan kalimat orientasi seperti itu dilakukan oleh abstrak. Orientasi digambarkan oleh Pram Pram setelah diletakkan spasi yang lebih dengan melukiskan perilaku Kali Lusi renggang dari spasi sebelumnya. Penanda fisik dengan gaya bahasa personifikasi, yaitu atau jarak visual itu sebagai tanda bahwa membelah Kota Blora dan batu-krikil- peristiwa sebelumnya sudah berakhir, dan kini lumpur dan pasir mencongak-congak mulai dengan babak cerita baru. Pemakaian Ghazali, Mengenal Wajah Indonesia 67 jarak visual itu dilakukan oleh Pram bertepi. Hilang. Semua itu sudah hilang untuk semua penggalan cerita pada dari jangkauan pancaindera. cerpen pertama Yang Sudah Hilang . Untuk mengakhiri cerita, Pramoedya Dia yang Menyerah menggunakan kalimat atau kata-kata yang Cerita Pendek Dia yang Menyerah maknanya mengacu ke berakhirnya merupakan cerpen terpanjang yang ada dalam sebuah peristiwa sebagai koda atau kumpulan CDB, yaitu 76 halaman. Cerpen penutup (Toolan, 1998:138). Ketika tersebut tentu tidak sesuai dengan definisi mengakhiri cerita pendeknya, Pram cerita pendek yang biasa habis sekali duduk. menggunakan kata-kata hilang, tak Dilihat dari jumlah halamannya, cerpen Dia mungkin kembali, lenyap dari yang Menyerah layak disebut sebagai pancaindra, seperti dalam beberapa novelet. contoh berikut. Untuk menyelesaikan episode cerita yang Dan seperti yang lain-lain juga, semua panjang tentu diperlukan kepiawaian menyaji- itu hilang sudah. Hilang untuk tak kan kan cerita. Pengarang harus menggunakan kembali hilang untuk abadi menetap strategi yang baik untuk menahan pembaca dalam ingatan dan kenangan (halaman menyelesaikan seluruh bagian dari cerpen itu. 10). Salah satu teknik yang bisa dipakai adalah Pram juga menggunakan kalimat memberikan banyak suspence, yaitu sejenis repetitif dengan makna yang sama dengan tegangan (tension) yang berfungsi mem-buat penutup sebelumnya, seperti kutipan pembaca bertanya-tanya, bagaimana akhir dari berikut. Dan semua itupun terseret dan potongan peristiwa yang mendebarkan itu. tidak mungkin datang kembali (halaman Cerpen Dia yang Menyerah terdiri atas 14). Atau, seperti berikut. 16 episode. Hampir seluruh episode itu berisi tegangan yang membuat pembaca berdebar- Dan seperti yang lain-lain juga, semua debar dan memberikan perhatian khusus itupun telah terseret-seret dan lenyap dari jangkauan pancaindra kami terhadap peristiwa baru yang disuguhkan. (halaman 24). Episode-episode dalam cerpen seperti berikut. Cerita pendek Yang Sudah Hilang ditutup dengan paragraf yang juga 1) Jepang datang dengan memperlihatkan mengandung makna berhenti, hilang, atau kekejamannya. Jepang masuk ke Blora tidak terjangkau lagi, seperti kalimat penutup pada peristiwa-peristiwa dengan 4 truk yang penuh dengan mayat sebelumnya seperti kutipan di bawah ini. yang mati karena dibunuh dengan kejam. Suara itu hanya terdengar beberapa detik saja dalam hidup. Getaran suara yang sebentar saja berdengung, tak kan 2) Rakyat dari desa dan gunung-gunung terulang lagi. Tapi seperti juga halnya Kali Lusi, yang abadi menggarisi kota turun ke kota menggedor toko-toko yang Blora, dan seperti kali itu juga, sura selama ini menyembunyikan barang, juga yang tersimpan menggarisi kenangan kantor-kantor dan rumah sekolah. dan ingatan itu mengalir juga mengalir ke muaranya, ke lautan yang tak bertepi. Dan tak seorang pun tahu kapan laut itu akan kering dan berhenti

Description:
yang nota bene adalah karya sastra yang dihasilkan oleh sastrawan beraliran realisme sosialis. Keterlibatan Pramoedya dalam Lekra. (Lembaga
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.