ebook img

MENGEMBANGKAN KESIAPAN MENTAL CALON TKW ADAN KELUARGANYA Santoso Program PDF

14 Pages·2015·0.3 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview MENGEMBANGKAN KESIAPAN MENTAL CALON TKW ADAN KELUARGANYA Santoso Program

Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187 MENGEMBANGKAN KESIAPAN MENTAL CALON TKW ADAN KELUARGANYA Santoso Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus e-mail: [email protected] Info Artikel Abstrak Sejarah artikel Ketidakstabilan kondisi mental dan emosional dirasakan oleh seseorang Diterima Mei 2015 yang akan meninggalkan keluarganya atau meninggalkan seseorang Disetujui Juni 2015 yang dicintainya, dan atau sebaliknya ketidakstabilan metal dan Dipublikasikan Juni 2015 emosional juga dirasakan oleh keluarga atau orang-orang yang Kata Kunci: ditinggalkannya. Sikap mental yang dimaksudkan disini adalah Kesiapan mental, kesiapan mental calon TKW dan keluarganya dalam menghadapi Calon TKW dan berbagai krisis psikologis, konflik psikis dan goncangan batin dalam Keluarganya menghadapi berbagai perubahan yang muncul baik dari dalam diri Keywords: sendiri, keluarga, maupun permasalahan yang muncul di tempat Mental readiness, penampungan maupun ditempat kerja di luar negeri. Mengembangkan woment migrant, family kesipan mental bagi calon TKW dan keluarganya, sebagai upaya mempersiapan mental para calon TKW dan keluargnya dalam menghadapi berbagai krisis psikologis, konflik psikis dan goncangan batin karena adanya berbagai perubahan dari dalam diri, keluarga maupun tempat penampungan. Aspek kesiapan mental yang dikembangkan yaitu kematangan emosional, rasa percaya diri, dan kemampuan mengatasi masalah untuk membangun keutuhan rumah tangga yang harmonis. Abstract Mental state and emotional instability felt by someone who will leave his family or to leave their loved ones, and vice versa metal and emotional instability are also felt by families or people who are left behind. Mental attitude is meant here is the mental readiness of prospective migrant workers and their families in the face of various crises psychological, psychic conflict and inner shock in the face of changes that arise both from within themselves, their families, and the problems that arise in shelters or at work abroad , Develop mental readiness for prospective migrant workers and their families, as a mentally preparing the prospective migrant worker and his family in the face of various crises psychological, psychic conflict and mental shock due to a variety of changes in themselves, their families or shelters. Developed aspects of mental readiness that emotional maturity, self-confidence, and ability to overcome problems to build a harmonious household integrity. © 2015 Universitas Muria Kudus ISSN 2460-1187 Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187 PENDAHULUAN Mengembangkan kesiapan mental bagi Kondisi mental dan emosional calon TKW dan keluarganya, sebagai seseorang tergantung pada situasi dan upaya mempersiapan mental para calon kondisi yang sedang dihadapi. Suatu misal TKW dan keluargnya dalam menghadapi hari ini seseorang kelihatan gembira, berbagai krisis psikologis, konflik psikis karena sedang mendapatkan dan goncangan batin karena adanya keberuntungan, rejeki yang berlimpah, berbagai perubahan yang muncul baik dari atau luapan kegembiraan itu karena dalam diri sendiri, keluarga, maupun diterima kerja. Namun demikian pada saat permasalahan yang muncul di yang lain atau esok harinya seseorang penampungan dan ditempat kerja di luar memperlihatkan wajah kesedihan, atau negeri. bermuram durja, kondisi semacam ini, Terkait dengan hal tersebut para dapat dikarenakan orang tersebut tidak calon TKW dan keluarganya perlu memperoleh keberuntungan, atau karena memiliki pemahaman tentang bagaimana dalam kondisi tertekan, dapat pula mengembangkan kesiapan mental yang seseorang bersedih karena ditinggal oleh sehat. Dalam kaitannya dengan hal seseorang yang dicintainya, atau karena tersebut, pada uaraian berikut disajikan menerima kabar bahwa salah satu anggota informasi atau materi yang disajikan untuk keluarganya ada yang sakit. mengembangkan kesiapan mental bagi Ketidakstabilan kondisi mental calon TKW dan keluarganya yaitu: emosi dan emosional seseorang tersebut juga (kecemasan dan stres), rasa percaya diri, sering kali dialami oleh seseorang yang dan sikap sosial. akan meninggalkan keluarganya atau meninggalkan seseorang yang dicintainya, PEMBAHASAN dan sebaliknya ketidakstabilan metal dan 1. Permasalahan Dalam Keluarga emosional juga dirasakan oleh keluarga Membentuk mahligai rumah tangga atau orang-orang yang ditinggalkannya. tidak terlepas dari permasalahan. Ketidakstabilan mental dan emosional Permasalahan datang silih berganti seperti mereka, merupakan sesuatu yang wajar tidak pernah terselesaikan, oleh karena itu karena keutuhan keluarga mereka janganlah membuat masalah atau menambah terganggu karena salah satu anggota masalah dalam keluarga, tidak dibuat atau keluarganya, meninggalkan mereka tidak ditambahpun masalah akan datang meskipun hanya untuk sementara waktu. mengalir dan beriringan bersama dengan Kemudian apa yang dimaksud dinamika kehidupan keluarga. Permasalahan dengan sikap mental? Sikap mental dalam keluarga seringkali dipandang sebagai sebagai pendirian, pola pikir, pandangan hal yang wajar sebab tidak ada keluarga yang atau tanggapan terhadap situasi atas bersih dari masalah dan sangat kecil keluarga keadaan diri dan lingkungannya. yang tidak dihadapkan pada masalah. Mengembangkan kesiapan mental disini Sehingga sering diistilahkan bahwa dimaksudkan agar calon TKW dan permasalahan dalam keluarga adalah pemanis keluarganya memiliki kesiapan dalam atau bumbu penyedap untuk memperkokoh menghadapi berbagai kemungkinan terpeliharanya keutuhan keluarga. permasalahan yang muncul. Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187 6HEDJDLPDQD(cid:3)SHQGDSDW(cid:3)5LID¶L(cid:3)(cid:11)(cid:21)(cid:19)(cid:19)(cid:26)(cid:29)(cid:3) memberi dan saling menerima di antara 84) permasalahan kehidupan rumah tangga anggota keluarga. Dengan komunikasi karena pada dasarnya pada diri manusia dua arah akan terdapat umpan balik, sendiri telah terjadi pertarungan untuk sehingga dengan demikian akan tercipta memenangkan yang hak dan yang batil. komunikasi hidup, komunikasi yang Namun, di dalam kelemahan dan kekurangan dinamis,. Dengan komunikasi duah arah, keajegan manusia menegakkan kebenaran ini, masing-masing pihak akan aktif, dan manusia sering terjerembab ke dalam masing-masing pihak akan dapat perbuatan batil dalam konteks kecil ataupun memberikan pendapatnya mengenai besar. masalah yang dikomunikasikan. Perbedaan pendapat atau pemikiran Ada dua faktor penyebab keretakan dalam keluarga adalah sesuatu yang harus keluarga, yaitu faktor internal dan faktor dihargai. Konflik keluarga seringkali terjadi eksternal. Faktor internal adalah munculnya karena egoisitis anggota keluarga yang permasalahan atau konflik dalam keluarga mempertahankan pendapatnya. Ketidak dimana sebab-sebab permasalahan itu saling menghargai pendapat menyebabkan berawal dan datang dari dalam keluarga itu konflik yang berkepanjangan. Dari konflik sendiri sebagai penyebabnya. Misalnya, (a) yang berkepanjangan ini dapat menyebabkan kecurigaan akan perselingkuhan yang terputusnya komunikasi, meningkatnya dilakukan suami atau isteri, hal ini frekuensi pertengkaran, saling menyalahkan menyebabkan pudarnya kesetiaan mereka (b) dan saling memojokan. Meruncingnya tidak tercukupi kebutuhan sehari-hari karena konflik yang tidak terselesaikan dapat faktor ekonomi, apabila tidak saling menurunkan ketahanan mental seseorang, menerima kondisi ini dapat melahirkan ketidaksiapan menghadapi konflik, dan dapat konflik atau keretakan keluarga, (c) sikap berkembang sampai pada tingkat perceraian. egoistis dari mereka yang tidak menghargai Penyelesaian konflik dalam keluarga, perbedaan pendapat dapat memicu lahirnya komunikasi memegang peranan penting konflik dalam keluarga, (d) sikap anak yang sebagai media untuk mendapatkan kurang selaras dengan keinginan orang tua pencerahan duduk permasalahan munculnya atau lingkungannya. konflik keluarga. Komunikasi yang terputus Faktor eksternal adalah munculnya karena mempertahankan egoisitisnya masing- permasalahan atau konflik dalam suatu masing akan memperpanjang konflik dan keluarga dimana sebab-sebab permasalahan perpecahan keluarga. Perpecahan keluarga itu berawal dan datang dari luar keluarganya. dapat diawali dari salah satu pasangan Misalnya, (a) campur tangan orang tua yang (suami/isteri) meninggalkan rumah, dengan berlebihan, (b) salah satu anggota keluarga alasan ketidakberdayaan menghadapi konflik terlibat dalam perbuatan yang tercela, keluarga. Dalam kondisi seperti ini anak yang merugikan orang lain atau membuat menjadi korban konflik orang tua. keresahan dilingkungan tempat tinggalnya, Menurut Walgito (2004: 205) (c) kehadiran orang ketiga dalam bahwa, di samping keterbukaan dalam keluarganya, yaitu kehadiran salah satu atau komunikasi, komunikasi di dalam lebih dari salah satu anggota keluarga baik keluarga sebaiknya merupakan dari pihak isteri atau dari keluarga pihak komunikasi dua arah, yaitu saling suami (adik, kakak atau orang tua) yang ikut Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187 tinggal bersama, (d) menerima atau perilaku dan keputusan yang diambilnya menanggapi setiap ada hasutan, cemoohan telah diperhitungkan dampak atau atau isu-isu dari pihak lain yang belum tentu resikonya. terbukti kebenarannya, (d) lingkungan tempat Ciri-ciri calon TKW yang tinggal yang kurang kondusif. memiliki kematangan emosional sebagai Willis (2003: 83) menyebutkan berikut: bahwa sebab-sebab keretakan keluarga ada 1. Mampu mengontrol emosinya, artinya dua faktor yaitu, faktor internal dan faktor seseorang telah mampu mengendalikan eksternal. Faktor internal antara lain; (a) diri dari perasaan, keinginan, atau beban spikologis seperti stres, (b) tafsiran dan perbutaan tertentu akan dampak atau perlakuan terhadap perilaku anak yang resiko yang ditimbulkan. berbeda antara ayah dengan ibu, perilaku 2. Bersikap optimis dalam menatap masa emosional ayah/ibu, (c) kecurigaan depan. Calon TKW memiliki semangat suami/isteri melakukan perselingkuhan, (d) bekerja, melakukan kegiatan-kegiatan sikap salah satu orang tua yang egoistis dan yang positif, tidak mengeluh dan kurang demokratis. Faktor eksternal antara mempunyai tekad yang kuat untuk lain; (a) campur tangan pihak ketiga dalam hal mencapai cita-cita. masalah keluarga, (b) pergaulan yang negatif 3. Menaruh respek terhadap diri sendiri dari salah satu anggota keluarga seperti dan orang lain. Calon TKW memiliki pemabok, narkoba, AIDS, (c) kebiasaan isteri keyakinan bahwa dirinya berharga bagi bergunjing, (d) kebiasaan berjudi. dirinya dan bagi orang lain, tidak minder dan tidak bersikap sombong. 2. Kesipan mental Calon TKW 4. Mencintai atau menghormati orang a. Kematangan emosional atau aturan secara iklas. Seperti Kematangan emosional, mencitai orang tua, mencintai para merupakan upaya untuk mengembangkan guru, dan mentaati ketentuan atau kemampuan individu agar individu dapat peraturan yang berlaku dimana mengendalikan emosi, kecemasan, dan mereka berada. stres, serta memiliki kemampuan untuk 5. Dapat merespon frustrasi mengontrol diri secara sadar, menilai (kekecewaan) secara wajar atau situasi secara kritis, dan memiliki reaksi dengan cara yang positif. Bersikap emosi yang stabil dalam menghadapi menerima kenyataan yang dihadapi, setiap permasalahan. berusaha untuk mencari akternatif lain Kalau dilihat dari usia, para calon yang lebih sesuai dengan kemampuan TKW sudah memasuki usia dewasa, yang dimilikinya. sehingga wajarlah bila para calon TKW 6. Dapat menghindarkan diri dari sudah tidak pantas lagi berperilaku perasaan atau sifat yang tidak baik. kekanak-kanakan. Dalam tataran usia para Seperti permusuhan, dendam, tidak calon TKW telah memiliki kematangan percaya diri, dan putus asa. emosianal, sehingga setiap perilaku maupun setiap keputusan yang diambil b. Emosi oleh para calon TKW didasarkan atas Para ahli psikologi berpendapat pertimbangan yang matang, artinya setiap bahwa manusia adalah mahluk yang Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187 secara alami memiliki emosi, dan emosi perasaan yang membuat kecenderungan sangat berpengaruh terhadap sikap yang mengarah terhadap sesuatu yang manusia. Emosi lebih menggambarkan secara intuitif dinilai sebagai hal yang baik keadaan jiwa manusia yang merupakan atau bermanfaat, atau menjauhi dari reaksi manusia terhadap berbagai situasi sesuatu yang secara intuitif dinilai buruk yang mereka hadapi. atau berbahaya. Karena emosi merupakan reaksi Kemudian pengertian emosi manusia terhadap berbagai situasi yang menurut Goleman, 1997 (Safaria, 2009: mereka hadapi, maka dengan demikian 12) mendefinisikan bahwa emosi adalah: emosi tidak selalu negatif. Luapan setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, kegembiraan maupun luapan kemarahan, perasaan, nafsu dari suatu keadaan mental atapun kesedihan merupakan bentuk yang meluap-luap. Emosi merupakan ekpresi dari emosi yang ada pada diri suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang seseorang. Sebagaimana diungkapkan khas, yang terkait dengan keadaan Atkinson (1983) yang membedakan emosi biologis maupun psikologis, dan menjadi dua jenis yaitu emosi yang serangkaian kecenderungan untuk menyenangkan dan emosi yang tidak bertindak. menyenangkan. Ketidakmampuan seseorang Gohm dan Clore, 2002 (Safaria, mengenali maupun mengendalikan emosi 2009: 13) bahwa pada dasarnya emosi negatif, dapat menimbulkan perilaku yang dapat dibagi menjadi dua kategori cenderung akan merugikan dirinya, dan berdasarkan dampak yang ditimbulkannya sebaliknya seseorang yang memiliki yaitu: emosi positif dan emosi negatif. kemampuan mengenali dan Emosi positif atau dapat disebut afek mengendalikan emosinya memungkinkan positif yaitu emosi yang memberikan seseorang akan lebih santun, mudah dampak yang menyenangkan dan bergaul, berkomunikasi dengan tulus dan menenangkan, seperti rasa tenang, santai, terbuka dengan orang lain. Dengan rileks, gembira, lucu, haru, dan senang. demikian kemampuan mengelola emosi Emosi negatif atau afek negatif akan akan meminimalisir munculnya stres bagi memberikan dampak yang dirasakan seseorang. adalah negatif, tidak menyenangkan dan Salah satu cara untuk menyusahkan. Emosi negatif seperti menghilangkan emosi negatif: Pertama diantaranya sedih, kecewa, putus asa, pengakuan diri (confession), dengan depresi, tidak berdaya, frustasi, marah, menumpahkan pemikiran dan perasaan dendam. pribadi yang membuat dirinya malu, Dari Pengertian tersebut diatas tertekan, jengkel, atau memiliki perasaan menunjukan bahwa emosi dikatakan baik marah kepada seseorang. Perasaan ataupun buruk tergantung pada dampak tersebut muncul karena anda menyimpan yang ditimbulkan oleh emosi tersebut, rahasia yang menyakitkan, atau dapat juga baik bagi dirinya maupun orang lain atau karena memasuki masa transisi yang lingkungannya. merupakan hal yang biasa tetapi Menurut Arnold (Surya, 2003: 83) menimbulkan stres seperti, anda akan pengertian emosi adalah, rasa dan atau Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187 memasuki dunia kerja baru, yang jauh dari yang baik dan akan memperpanjang usia keluarga. seseorang yang tidak mempunyai penyakit Pengakuan bermanfat bagi orang yang mengancam kehidupannya. yang membawa beban rahasia yang Sebaliknya orang yang pesimisme menyakitkan. Namun demikian seringkali melakukan hal-hal yang pengakuan dapat membuat Anda lebih merusak diri mereka sendiri buruk jika Anda mengungkapkan rahasia kepada orang yang menghakimi. c. Kecemasan Keuntungan pengakuan hanya terjadi jika Para calon TKW dihadapkan pengakuan itu memunculkan pengetahuan berbagai permasalahan, baik dan pemahaman terhadap sumber atau permasalahan keluarga, maupun tingkat kepentingan msalah, yang dapat permasalahan yang terkait dengan mengakhiri berulangnya pemikiran posisinya sebagai calon TKW. Hal obsesif serta perasaan yang belum tersebut menjadi faktor penyebab diselesaikan. munculnya kecemasana bagi calon TKW. Kedua melepaskan sakit hati Ada dua faktor yang menyebabkan yaitu dengan cara iklas melepaskan kecemasan bagi calon TKW, yaitu faktor perasaan sakit hati, dendam dan dengan internal dan faktor eksternal. Faktor menggantikan dengan cara pandang yang internal terkait dengan tugas dan peran berbeda. Saat seseorang mengingat-ingat sebagai ibu rumah tangga dengan berbagai kemarahannya, mengingat-ingat rasa sakit permasalahan. Faktor eksternal terkait hati dan menyimpan dendam, maka dengan pengabdian seorang ibu rumah tekanan darah, detak jantung kan tangga terhadap anggota keluarganya dan meningkat. Apa yang harus dilakukan. masyarakat. Memaafkan memunculkan empati, yakni Ibu rumah tangga yang bekerja kemampuan untuk melihat situasi dari sebagai TKW di luar negeri selama dua sudut pandang orang lain. Memaafkan tahun, ada ruang kosong yang dapat memperkuat dan memperbaiki ditinggalkan oleh isteri (ibu rumah hubungan antar manusia. tangga). Pelimpahan peran dan fungsi ibu Memaafkan bukan berarti rumah tangga kepada suami dapat mengabaikan, atau membenarkan alasan menimbulkan diferensiasi peranan dalam dari orang menyakiti Anda, memaafkan keluarga TKW. Disamping itu pelimpahan bukan berarti pasrah menerima peran ibu rumah tangga kepada suami, ketidakadilan yang Anda alami. Belajar dapat memunculkan permasalahan lain untuk mengenali, mengungkapkan, dan seperti keresahan sosial. mengelola emosi negatif tanpa harus Para Imigrasi menderita berbagai menghilangkan hubungan baik serta tekanan (mengalami stres), yang berpengaruh kesejahteraan pribadi Anda. terhadap kesehatan para wanita imigran. Ketiga optimisme dan Dalam hal ini para TKW dapat mengalami pesimisme, optimesme lebih baik bagi krisis psikologis. Akibat dari krisis tersebut, kesehatan dan kesejahteraan Anda mereka dapat mengalami masa-masa sulit. dibandingkan dengan sikap pesimisme. Krisis terjadi ketika orang mengalami Optimisme lebih menghasilkan kesehatan Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187 gocangan batin yang melewati ambang batas Menurut Post, 1978 (Keluarga mekanisme pertahanan psikologisnya. Pembaharuan.htm, 2009: 1), kecemasan Totok, S.W. (2006) lebih lanjut adalah kondisi emosional yang tidak menjelaskan pada umumnya krisis psikologi menyenangkan, yang ditandai oleh terkait dengan penderitaan, keprihatinan, perasaan-perasaan subjektif seperti gangguan, konflik, ketidaknyaman batin, dan ketegangan, ketakutan, kekawatiran dan kesedihan yang dialami oleh seseorang ibu juga ditandai dengan aktifnya system dapat berupa rasa susah, kesepian yang syaraf pusat. mencekam, kehilangan yang dalam, Pengertian tersebut tidak berbeda kedukaan yang dalam, tidak berdaya, loyo, dengan pengertian kecemasan menurut lelah batin, tegang, tertekan, takut, tidak dapat Atkinson, dkk (1999) bahwa kecemasan menerima kenyataan dan sebagainya. merupakan emosi yang tidak Menurut Bucklew, 1980 (Keluarga menyenangkan yang ditandai dengan Pembaharuan.htm, 2009: 2), para ahli gejala seperti kekhawatiran dan perasaan membagi bentuk kecemasan pada wanita takut. Selain itu kecemasan juga dapat dalam dua tingkat, yaitu: (1) Tingkat diartikan sebagai segala bentuk situasi psikologis. Kecemasan yang berwujud yang mengancam kesejahteraan sebagai gejala-gejala kejiwaan, seperti tegang, organisme dapat menimbulkan bingung, khawatir, sukar berkonsentrasi, kecemasan, konflik merupakan salah satu perasaan tidak menentu. (2) Tingkat sumber munculnya rasa cemas. Adanya fisiologis. Kecemasan yang sudah ancaman fisik, ancaman terhadap harga mempengaruhi atau terwujud pada gejala- diri, serta adanya perasaan tertekan untuk gejala fisik, terutama pada fungsi system melakukan sesuatu di luar kemampuan syaraf, misalnya tidak dapat tidur, jantung juga dapat menumbuhkan kecemasan. berdebar-debar, gemetar, perut mual. Dari pengertian tersebut diatas Freud (Willis, 2004: 58), dapat di sederhanakan bahwa kecemasan mengemukakan ada tiga macam adalah kondisi emosional yang tidak kecemasan yaitu: (1) Kecemasan realistis, menyenangkan yang ditandai oleh yaitu takut akan bahaya yang datang dari berbagai perasaan seperti perasaan takut, luar; cemas atau takut jenis ini bersumber ketegangan, kekawatiran, cemas, serta dar ego. (2) Kecemasan neurotis, yaitu perasaan tertekan yang dapat mengancam kecemasan yang bersumber daiid, kalau- kesejahteraan bagi dirinya. kalau insting tidak dapat dikendalikan Menurut Ramaiah, 2003 (Safaria, sehingga menyebabkan orang berbuat 2009: 52), ada beberapa cara untuk sesuatu yang dapat dihukum. (3) mengatasi kecemasan, yaitu sebagai Kecemasan moral yang bersumber pada berikut. sumber ego, kecemasan ini dinamakan 1. Pengendalian diri, yaitu segala usaha juga kecemasan kata hati. Kecemasan ini untuk mengendalikan berbagai disebabkan oleh pertentangan moral yang keinginan pribadi yang sudah tidak sudah baik dengan perbuatan-perbuatan sesuai lagi dengan kondisinya. yang mungkin menentang norma-norma 2. Dukungan, yaitu dukungan dari moral itu. keluarga dan teman-teman dapat Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187 memberikan kesembuhan terhadap memecahkan masalah dan mengatasi kecemasan. tuntutan lingkungan sekitarnya. 3. Tindakan fisik, yaitu melakukan c. Reaksi fisiologis, yaitu reaksi yang kegiatan-kegiatan fisik, seperti ditampilkan oleh tubuh terhadap olahraga akan sangat baik untuk sumber ketakutan dan kekhawatiran. menghilangkan kecemasan. Reaksi ini berkaitan dengan system 4. Tidur, yaitu tidur yang cukup dengan syaraf yang mengendalikan berbagai tidur enam sampai delapan jam pada otot dan kelenjar tubuh sehingga timbul malam hari dapat mengembalikan reaksi dalam bentuk jantung berdetak kesegaran dan kebugaran. lebih kencang, nafas bergerak lebih 5. Mendengarkan musik, yaitu cepat, tekanan darah meningkat. mendengarkan musik lembut akan dapat membantu menenangkan d. Stres pikiran dan perasaan. Dalam kehidupan modern stres 6. Konsumsi makanan, yaitu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keseimbangan dalam mengkonsumsi kehidupan sehari-hari. Stres dapat muncul makanan yang mengandung gizi dan dari dalam diri sendiri, dari keluarga dan vitamin sangat baik untuk menjaga dari lingkungan dan masyarakat sekitar. kesehatan. Sebagaimana yanag diungkapkan oleh Helmi, 2000 (Safaria, 2009: 27) bahwa Priest, 1991 (Safaria, 2009: 55) ada tiga komponen stres, yaitu stresor, tanda-tanda reaksi fisik individu yang respon stres dan proses (interaksi). Stresor mengalami kecemasan yaitu: jantung adalah situasi atau stimulus yang berdenyut lebih cepat, tangan dan lutut mengancam kesejahteraan individu. bergemetar, ketegangan pada syaraf di Respon stres adalah reaksi yang muncul, belakang leher, gelisah atau sulit tidur, sedangkan proses stres merupakan banyak berkeringat, gatal-gatal pada kulit, mekanisme interaktif yang dimulai dari serta selalu pingin buang air besar. datangnya stresor sampai munculnya Kemudian menurut Calhoun dan respon stres. Acocella, (1995) mengemukakan reaksi Pengertian stres menurut Yusuf, dari individu yang mengalami kecemasan (2004: 40) dapat diartikan sebagai respon yaitu: ‡UHVSRQ(cid:3)(cid:11)UHDNVL(cid:12)(cid:3)ILVLN(cid:3)DWDX(cid:3)SVLNLV(cid:3)WHUKDGDS(cid:3) a. Reaksi emosional, yaitu komponen WHNDQDQ(cid:3) DWDX(cid:3) WXQWXWDQ(cid:3) \DQJ(cid:3) GLKDGDSL·(cid:17)(cid:3) kecemasan yang berkaitan dengan Pengertian lain adalah suatu persepsi (cara persepsi individu terhadap pengaruh pandang) tentang ancaman atau bayangan psikologis dari kecemasan, seperti akan adanya kecemasan, ketegangan, perasaan keprihatinan, ketegangan, ketidaksenangan yang menggerakan atau sedih, mencela diri sendiri atau orang membuat aktif organisme. lain. Menurut Clonninger, 1996 b. Reaksi kognitif, yaitu ketakutan dan (Safaria, 2009 : 28) bahwa stres adalah kekawatiran yang berpengaruh keadaan yang membuat tegang yang terhadap kemampuan berpikir jernih terjadi ketika seseorang mendapatkan sehingga mengganggu dalam masalah atau tantangan dan belum Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187 mempunyai jalan keluarnya atau banyak dorongan untuk berprestasi. pikiran yang mengganggu seseorang Kelima dampak tersebut akan terhadap sesuatu yang akan dilakukannya. dihadapi oleh setiap individu yang Kemudian Kendall dan Hammen (1998) mengalami stres, dengan demikian menyatakan stres dapat terjadi pada individu hendaknya memahamai gejala- individu ketika terdapat gejala yang muncul dari stres tersebut, hal ketidakseimbangan antara situasi yang ini penting bagi individu untuk melakukan menuntut dengan perasaan individu atas tindakan preventif atau pencegahan kemampuannya untuk bertemu dengan sehingga dampak negatif stres dapat tuntutan-tuntutan tersebut. dikurangi. 1. Dampak Negatif Stres. 2. Kiat Mengatasi Stres. Stres dapat memberikan dampak Menurut De Vries, J. (2009: 15) negatif bagi individu, dampak negatif ada beberapa kiat untuk mengatasi stres tersebut dapat berpengaruh terhadap fisik dan mengurangi ketegangan, sebagai maupun psikis. Menurut Rice, 1992 berikut: (Safaria, 2009 : 30) reaksi stres bagi a. Ambilah istirahat fisik. Olahraga, individu dapat digolongkan menjadi jalan kaki, sempatkan istirahat di sela- beberapa gejala sebagai berikut: sela rutinitas selama kurang lebih a. Gejala fisiologis, berupa keluhan lima menit dengan interval tertentu seperti sakit kepala, sembelit, diare, sepanjang hari kerja. sakit pinggang, urat tegang pada b. Jangan abaikan waktu tidur. tengkuk, tekanan darah tinggi, Berhentilah bekerja satu jam sebelum kelelahan, sakit perut, maag, berubah tidur. selera makan, susah tidur, dan c. Berlatih mengenali stres. Perhatikan kehilangan semangat. indikator-indikator individu b. Gejala emosional, berupa keluhan mengalami stres seperti misalnya seperti gelisah, cemas, mudah marah, meningkatnya keinginan untuk gugup, takut, mudah tersinggung, merokok, minum alkohol yang sedih, dan depresi. berlebihan, dan tidur merasa c. Gejala kognitif, berupa keluhan seperti terganngu. susah berkonsentrasi, sulit membuat d. Selesaikan suatu masalah sampai keputusan, mudah lupa, melamun tuntas. secara berlebihan, dan pikiran kacau. e. Kenali dengan baik nilai-nilai d. Gejala interpersonal, berupa sikap personal. Kenali saat-saat harus acuh tak acuh pada lingkungan , apatis, melakukan sesuatu atau harus agresif, minder, kehilangan berhenti tidak melakukan sesuatu. kepercayaan pada orang lain, dan f. Hadapilah ketegangan Anda mudah mempersalahkan orang lain. terimalah kenyataan bahwa hal e. Gejala organisasional, berupa tersebut adalah milik anda dan meningkatnya keabsenan dalam kerja lakukan tindakan-tindakan yang atau kuliah, menurunnya produktivitas, sesuai untuk menguranginya. Hal ini ketegangan dengan rekan kerja, akan membantu meredam efek stres ketidakpuasan kerja dan menurunya pada tubuh. Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 ISSN 2460-1187 g. Rencanakan waktu berkumpul Lepaskan ibu jari dari hidung kanan dan dengan keluarga. Lakukan hal-hal hembuskan kuat napas melalui lubang yang menyenagkan bersama hidung kanan hingga hitungan kelima. 9) keluarga. Teleponlah kerumah secara Lubang hidung kiri tetap tertutup, tarik bertahap setiap anda bebergian jauh. napas melalui lubang hidung kanan hingga Selain itu ada cara lain untuk hitungan kedua. 10) Tutup kedua lubang mengatasi stres adalah pertama, hidung dan hitung hingga hitungan ke mengurangi efek fisik, misalnya melalui delapan. 11) Bebaskan lubang hidung kiri relaksasi secara bertahap, meditasi, hembuskan napas dan hitung hingga pemijatan, dan olahraga. Kedua, untuk hitungan kelima. mengatasi stress dengan memfokuskan diri untuk menyelesaikan masalah dan e. Rasa Percaya Diri tidak memfokuskan diri hanya Pengertian rasa percaya diri secara melampiaskan emosi-emosi yang sederhana menurut Hakim (2005: 6) disebabkan oleh masalah. Cara ketiga, sebagai suatu keyakinan seseorang memikirkan kembali masalah, melalui terhadap segala aspek kelebihan yang penilaian kembali, belajar dari dan dimilikinya dan keyakinan tersebut menemukan arti dari pengalaman, dan membuatnya merasa mampu untuk dapat perbandingan sosial dengan orang lain mencapai berbagai tujuan di dalam yang lebih buruk keadaannya. hidupnya. Rasa percaya diri, merupakan Salah satu contoh untuk mengatasi upaya mengembangkan kepercayaan diri tekanan fisiologis dari stres adalah dengan para calon TKW dan keluarganya agar menenangkan diri dan mengurangi mereka dapat mengaktualisasikan diri rangsangan fisik tubuh melalui meditasi terhadap lingkungan yang dihadapinya. atau relaksasi, seperti latihan pernafasan, Mengembangkan rasa percaya diri bagi hal ini dimaksudkan agar otot-otot calon TKW dan keluarganya meliputi, 1) menjadi santai, menurunkan tekanan menerima kekuatan dan kelemahan diri, 2) darah dan hormon stress. Lakukan memiliki kekuatan yang mendukung cita- beberapa kali sehari untuk melakukan cita, 3) memiliki konsep diri yang positif, latihan pernapasan. 4) bertindak mandiri dalam pengambilan Berikut cara latihan pernapasan: keputusan. 1) Cari tempat yang tenang untuk duduk, Sebagai tenaga kerja di sebuah dengan punggung selurus mungkin. 2) rumah tangga, maka rumah tangga Letakan pergelangan tangan kiri pada lutut tersebut sebagai lingkungan hidup yang kanan dan pergelangan tangan kanan pada sangat berpengaruh terhadap kondisi lutut kiri. 3) Tutup mata dan tarik napas mental secara keseluruhan. Suatu hal yang biasa. 4) Tutup lubang hidung kanan bijaksana apabila kehidupan rumah tangga dengan ibu jari tangan kanan, lalu tarik dimana mereka bekerja dapat napas dalam dalam. 5) Tahan dan dimanfaatkan sebagai salah satu sarana hembuskan napas pada hitungan kedua.. untuk belajar meningkatkan diri, termasuk 6) Tutup lubang hidung kiri dengan jari meningkatkan rasa percaya diri. kelingking kanan. 7) Tarik napas dan Secara garis besar, bahwa rasa tahan hingga hitungan sepuluh. 8) percaya diri terbentuk melalui proses; 1)

Description:
kesiapan mental calon TKW dan keluarganya dalam menghadapi berbagai krisis psikologis, konflik psikis dan goncangan batin dalam menghadapi
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.