Description:Buku ini coba menganalisis wajah pemikiran Islam Indonesia. Selain mengkritik MUI, mengapresiasi pemikiran Gus Dur, Aksin Wijaya, penulis buku ini, juga menawarkan gagasan humanisme Islam. Buku antologi yang merepresentasi pemikiran penulisnya dalam kurun waktu tertentu dan dalam konteks berislam di Indonesia. (Prof. Dr. Toto Suharto, dosen Teladan Nasional PTKI 2015, dan pemerhati gerakan Islam radikal di Indonesia). Aksin WIjaya, yang dikenal sebagai penulis profilik ini, membahas secara kritis isu-isu wacana Islam Nusantara, baik tentang gender, otoritas fatwa MUI, al-Qur’an dan relasinya dengan budaya lokal, maupun paradigma Islam antroposentris yang selama ini digagasnya. Analisisnya benar-benar berbeda dengan analisis para pemikir muslim lainnya yang konsen dengan isu-isu tersebut. Bahan bacaan yang menyegarkan buat para pemikir muslim Indonesia. (Dr. Jajang A. Rohmana, Dosen Teladan Nasional PTKI 2015, dan pemerhati Islam di tataran Sunda). Gagasan-gagasan Aksin Wijaya yang tertuang di dalam buku antologi ini menawarkan argumentasi yang kuat tentang bagaimana sejatinya berislam di Indonesia. Bagi Aksin, berislam tidak hanya sekadar untuk membangun hubungan teologis dengan Tuhan. Selain itu, berislam menurutnya adalah juga tentang bagaimana membangun hubungan humanis dengan sesama manusia. (Dr. Ayatullah Humeini, peneliti Islam Banten, dan Dosen UIN Banten).