MENANAMKANDISIPLIN PADAANAK MELALUI DAIRYACTIVITY MENURUT AJARANISLAM Oleh:AniNurAeni Abstrak Seringkali orang tua merasa kesulitan untuk mendisiplinkan anak, terkadang karena kesal ketikaanaktidakmenurutiperintahorangtua,makacenderungorangtuamenyelesaikannya dengan memberikan hukuman kepada anak atau sebaliknya terlampau mengumbar reward. Ketikakitaberhadapandengananakdenganberbagaikeunikannya,makapandanglahanak sebagai amanah, dzuriyah, fitnah, dan zinah. Dalam menanamkan disiplin kepada anak perlu mempertimbangkan perkembangan psikologis dan pertumbuhan fisik anak, aktivitas yangdilakukan oleh anak secara berulang-ulangakanmenjadisebuah kebiasaan.Kebiasan melakukan hal yang baik pada anak harus diiringi dengan contoh yang baik pula. Dairy activymembantuprosespembiasanperbuatanbaikpadaanak. KataKunci:Displin,Anak,DairyActivity A. PENDAHULUAN Seringkali orang tua merasa kesulitan untuk mendisiplinkan anak, terkadang karena kesal ketika anak tidak menuruti perintah orang tua untuk mandi, makan, belajar, dll maka cenderung orang tua menyelesaikannya dengan memberikan hukuman kepada anak atau sebaliknya terlampau mengumbar reward dengan mengiming-iminginya hadiah yang berlebihan, akibatnya hal ini akan dijadikan senjata bagi anak untuk selalu menggolkan keinginnya, parahnya jika anak tak mau tau disaat kondisi keuangan sedang tidak ada sehingga hal itu itu tidak bisa dikabulkanorangtua. Ketika hukuman diberikan kepada anak sebagai upaya untuk mendisiplinkan anak secara tidak langsung orang tua sudah menanamkan kekerasan pada anak, dan pribadianakmenjaditerbelenggu,tidakpercayadiri,minderdansisinegatiflainnya. Namun juga sebaliknya jika hadiah terlalu diobral, maka secara tidak langsung anakdibesarkandenganpola manja,konsumtif,tidakbertanggungjawab,sertatidak mengenalusaha. Memang, hukuman dan reward sewaktu-waktu boleh kita gunakan. Reward (hadiah) dan punishment harus diberikan pada situasi yang tepat dengan tujuan mendidik. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Djamarah (2002) bahwa bila anak didik mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan hadiah kepada anak didik (dapat berupa pujian, angka yang baik, dan sebagainya) atas keberhasilannya, sehingga anak didik terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuanpengajaran JurnalPendidikanAgamaIslam-Ta’limVol.9No.1- 2011 17 AniNurAeni MenanamkanDisiplinPadaAnak Reward juga diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi. Motivasi pada anak akan tumbuh jika ada faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Yang dimaksuddenganmotivasiintrinsikadalahhaldankeadaanyangberawaldaridalam diri anak yang dapat mendorongnya untuk melakukan sesuatu, sedangkan faktor ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu anak yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan. Syah (2007) mengelompokkan reward pada motivasi ekstrinsik “pujian, hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri teladanorangtua dangurumerupakancontohkonkretmotivasi eksternal yangdapat mendorongsiswauntukbelajar” Lalu, bagaimana upaya yang ditempuh untuk menanamkan disiplin pada anak? Bahasan berikut ini adalah mengenai penanaman disiplin pada anak dengan membiasakanmelakukankegiatanharianmelaluidairyactivity. B. BEBERAPAKONSEPDASAR Dalampembahasaninidikupasmengenaipenanamandisiplinpadaanakdengan menggunakan metode pembiasaan melalui kegiatan harian dengan bantuan media diaryactivity.Untukitu,perludifahamibeberapaistilahyangdibahasdalam,yaitu: Disiplin adalah keta’atan atau kepatuhan kepada peraturan (tata tertib) (KBBI, 2005: 264). Disiplin adalah sikap mental untuk mau mematuhi peraturan dan bertindak sesuai dengan peraturan secara suka rela. Adapun penanaman disiplin adalah usaha melatih dan mengajarkan seseorang untuk selalu bertindak sesuai denganperaturanyangadasecarasukarela. Kegiatan harian adalah kegiatan yang dilakukan setiap hari (oleh anak) mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi yang dikategorikan berdasarkan waktu pagi/subuh,siang,danmalamhari. Pembiasaanadalahberintikanpengalaman.Yangdibiasakanadalahsesuatu yangdiamalkan.Intipembiasaaanadalahpengulangan(Tafsir,2005:144). Diary activity adalah suatu media/alat bantu untuk membantu dalam proses penanaman kedisiplinan kepada anak, media ini dapat terbuat dari papan atau kertas yang memuat kegiatan harian anak mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali yang didesain dengan sangat menarik dengan tujuan menumbuhkan motivasi dan setiap kegiatan tersebut diberi reward dengan membubuhkan gambar yang disukai anak(ataugambarlainnya). Anak yang dimaksud adalah anak pada tahap pertama yang digolongkan pada usia0-6tahun(Darajat,2003). 18 JurnalPendidikanAgamaIslam-Ta’limVol.9No.1- 2011 MenanamkanDisiplinPadaAnak AniNurAeni C. HAKEKATANAKDALAMPANDANGANISLAM 1. AnakSebagaiAmanah Anak adalah amanah Allah SWT kepada para orang tua yang dikehendakiNya. Kedua orang tuanya berkewajiban memelihara, menjaga, memberi bimbingan, arahan dan didikan yang layak. Melalaikan pendidikan anak atau melakukan penyelewengan pendidikan anak, berarti telah mengkhianati amanah yang telah diberikan Allah. Anak adalah amanah yang akan dimintakan pertanggungjawabannya kelak di hadapan Allah, sebagaimana dijelaskan Allah SWTdalamfirmanNyapadasuratAtTahrimayat6: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaga-penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QSAtTahrîm[]:6) 2. AnakSebagaiDzuriyah Anak adalah keturunan atau generasi penerus bagi orang tua dan bangsanya. Denganhadirnyaanak,paraorangtuamerasaadapihakyangakanmeneruskangaris keturunannya. Anakataual-walad,termasukdidalamnyaadalahanaklaki-lakiatauperempuan merupakan keturunan yang dianugrahkan Allah sebagai penyenang hati seperti firmannyadalamQ.S.Al-Furqan:74. “Dan orang-orang yang berkata ’ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dannjadikanlahkamiimambagiorang-orangyangbertaqwa’.” (QSAlFurqân[]:74) Anakadalahpelestaripahala,maksudnyajikaanaktumbuhdewasadanmenjadi anak yang saleh atau salehah yang senantiasa mendo’akan orang tuanya serta menjadi manusia yang berguna bagi agama dan bangsanya; jika anak tumbuh menjadigenerasiyangbaik(Dzuriyyahthoyyibah)yaitugenerasiyangpatuhkepada perintah Allah, maka orang tua akan terus mendapat kiriman pahala meskipun merekatelahmeninggaldunia: “Apabila anak adam meninggal dunia, terputus amalnya kecuali tiga perkara; shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendo’akannya” JurnalPendidikanAgamaIslam-Ta’limVol.9No.1- 2011 19 AniNurAeni MenanamkanDisiplinPadaAnak 3. AnakSebagaiFitnah DalamAlQur’anSuratAlAnfalAyat28AllahBerfirman: “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu adalah fitnah dan sesungguhnyadisisiAllah-lahpahalayangbesar.”(Q.S.Al-Anfal[7]:28) Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa fitnah anak bisa menjerumuskan ke dalam kemaksiatan, namun disisi lain justru bisa menjadi peluang meraih pahala yang besar dari Allah swt. Dan makna yang kedua itulah yang dikehendaki oleh Allah, sehingga Allah mengingatkannya diakhir ayat yang berbicara tentang fitnah anak“dandisisiAllah-lahpahalayangbesar”. Fitnah anak dapat menjadi sebab seseorang terjerumus dalam banyak dosa dan kemaksiatan, demikian juga dapat menjadi sebab mendapatkan pahala yang besar. InilahyangdimaksuddenganujianyangAllahujipadaanakdariseseorang. Fitnah anak juga bisa berarti menyibukkan atau memalingkan dan menjadi penghalang seseorang dari mengingat dan mengerjakan amal taat kepada Allah, seperti yang digambarkan oleh Allah tentang orang-orang munafik sehingga Dia menghindarkanorang-orangberimandarikecenderunganinidalamfirman-Nya: "Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulahorang-orangyangmerugi”.(Q.S.Al-Munafiqun[]:9). 4. AnakSebagaiZinah Anak adalah zinah atau perhiasan dalam kehidupan di dunia sebagaimana FirmanAllah: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan dunia, tapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta menjadi lebihbaikuntukmenjadiharapanmu”(Q.S.AlKahfi[18]:46) DalamayatyanglainAllahSWTberfirman: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak, dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia; dan disisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga)“(Q.S.Al-Imran[3]:14) 20 JurnalPendidikanAgamaIslam-Ta’limVol.9No.1- 2011 MenanamkanDisiplinPadaAnak AniNurAeni Fungsi hiasan adalah untuk mempercantik, memperindah, memperanggun sekitarnya. Perhiasan merupakan sesuatu yangindah dan menyenangkan. Karena itu anak dapat tumbuh dengan “indah” dan menyenangkan bagi orang lain khususnya orang tuanya sendiri ketika anak tersebut menjadi anak yang shaleh yang selalu menjadi harapan.Anakshalehadalahpenyambungikhtiar danperinganbebanorang tua. Anak juga akan bisa menambah semangat dalam diri para orang tua dalam mengarungiperjuanganhidupdiduniaini. Orang tua akan merasakan kesenangan akan kehadiran anak, jika pada dirinya masih ada fitrah insaninya. Keberadaan fitrah insani merupakan modal dasar terjaminnya perlindungan hak anak oleh keluarga. Eksisnya rasa sayang orang tua terhadapanakdankeberadaananakyangmembawa kesenanganbagi orangtua akan membuatorangtuarelaberkorbanapasajauntukmemenuhisemuakebutuhananak. Perhiasan juga mengandung makna sesuatu yang tidak selalu hakiki atau esensial sehingga seperti dialami banyakorang,dapat mengecohatautampil sebagai barang palsu. Anak pun sama dengan kekayaan, dapat berubah menjadi menyusahkanjikaorangtuaitugagalmendidiknya.Jikaorangtuaberhasilmendidik anaknya dengan baik, maka ia akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang shaleh. D. PRINSIF-PRINSIFPENDIDIKANPADAANAK: 1. BerorientasipadaPerkembanganAnak Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Orang tua dan guru harus mengetahui perkembangan anak. Karakteristik anak usia 0-6 tahun adalah masa-masapeniruandanpenanamankebiasaan. Orang tua tidak boleh memperlakukan anak seperti orang dewasa karena karakteristik usia yang berbeda. Pendidikan pada anak ditujukan untuk mengembangkan potensi anak sesuai dengan karakteristiknya dan membantu anaktumbuhsesuaidenganusianya. 2. BerorientasipadaKebutuhanAnak Usia anak 0-6 tahun adalah usia yang masih lekat dengan sosok ibu sebagai pelindung. Pada usia ini anak butuh curahan kasih sayang, perhatian dariorangtuaterutamaibu. Pada usia ini juga merupakan masa-masa anak untuk bereksplorasi, anak mencoba mengungkapnya sendiri hal-hal yang membuat dia penasaran. Pertanyaan-pertanyaanyangada dibenaknya dicoba dijawabdenganmelakukan tindakan yang terkadang tidak difahami oleh orang tua. Oleh karena itu berilah ruangkepadaanakuntukmengembangkanpotensi,bereksplorasi,berimajinasi. JurnalPendidikanAgamaIslam-Ta’limVol.9No.1- 2011 21 AniNurAeni MenanamkanDisiplinPadaAnak 3. BermainsambilBelajaratauBelajarSerayaBermain Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain bagi anak menjadi sebuah kebutuhan.Belajardapatdilakukandengancaratidakmembelengguanak,yaitu melalui permainan. Dan suasana bermain menjadi ajang belajar bagi anak. Dengan demikian tidak ada ruang bagi anak yang terbebas dari unsur bermain dan belajar, karena belajar sambil bermain dan bermain dijadikan ajang untuk belajar. 4. Lingkunganyangkondusif Anak akan merasa tenang dan tentram jika suasana juga tenang dan tentram. Suasa lingkungan dan psikologis anak serta orang tua sangat menentukan keberhasilan dalam menanamkan nilai pendidikan kepada anak. Lingkunganrumahyangtidaktertatadenganapiktidakakanmembawadampak yang lebih baik pada keberhasilan pendidikan anak di rumah demikian juga pengaruh kejiwaan orang tua yang sedang stress, emosi, guncang akan berdampak pada aspek psikologis anak. Oleh karena itu jika kita ingin menjadikan anak kita memiliki mental healty yang baik ciptakanlah suasana lingkunganyangkondusif. 5. Berpusatpadaanak Pendidikan kepada anak artinya pendidikan yang diberikan kepada anak dengan mengekplorasi kemampuan anak. Biarkanlah anak melakukan aktivitas yangdisukainyaselamaberadadalampengawasan. 6. Menggunakanpembelajaranterpadu Jika anak dibina disekolah/PG, maka sebaiknya materi yang diberikan kepada anak sebaiknya dalam pola terpadu, jangan mengkotak-kotakkan daya nalar anak melalui pemisahan kategorisasi ilmu. Misalnya anak dilatih belajar memasak, pada aktivitas memasakitu anakdikenalkan konsep berhitung, sains, pengetahuan social, etika, dll. Hal ini untuk menanamkan konsep kepada anak bahwahidupitutidakbisaberdirisendiri. 7. Mengembangkanberbagaikecakapanhidup Potensi yang harus dikembangkan pada anak meliputi aspek kognitif, afeksi,danpsikomotor. Untukdapat hidupdi masyarakat anaktidakbisa hanya mengandalkan kecapakan intelektual saja, namun tak kalah pentingnya adalah kecakapan afeksi dan psikomotor. Ketiga kecakapan ini harus secara seimbang diberikan kepada anak untuk menyiapkan anak menjadi generasi yang siap kompetitif. 22 JurnalPendidikanAgamaIslam-Ta’limVol.9No.1- 2011 MenanamkanDisiplinPadaAnak AniNurAeni 8. Menggunakanberbagaimediaedukatifdansumberbelajar Di rumah media apapun dapat dijadikan bahan untuk melakukan pendidikan anak, demikian juga suasana, inilah yang disebut dengan situasi belajar.Lingkunganalamsekitarmenjadisumberbelajarbagianak. 9. Dilaksanakansecarabertahapdanberulang–ulang Aktivitas anak harus dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang. Pengulangan ini bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan kepada anak, dan dilakukansecarabertahapsupayaanaktidakmerasaberatatauterbebani. 10. Aktif,Kreatif,Inovatif,Efektif,danMenyenangkan Inilah prinsif yang tidak boleh hilang pada pola pendidikan anak dimanapun(keluarga,masyarakatataupunsekolah). E. PENANAMANDISIPLINPADAANAKMELALUIDIARYAKTIVITY 1. PolaPenanamanDisiplindenganPembiasaan Menanamkan disiplin kepada anak tidak selalu dengan memberikannya aturan yang tegas. Yang paling penting, Anda harus membimbingnya serta memberikanpembelajaranhidupyangtepat Pada dasarnya, penanaman disiplin yang dilakukan oleh orangtua kepada anak bertujuan untuk mengatur perilaku agar menjadi anak yang baik. Namun kenyataannya, sering kali disiplin diterapkan secara kaku tanpa melihat kebutuhanperkembangananak. Untuk menumbuhkan kedisiplinan pada anak maka dilakukanlah pembiasaan.Kadang-kadangadakritikterhadappendidikandenganpembiasaan karena cara ini tidak mendidik anak untuk menyadari dengan analisis apa yang dilakukannya. Kelakuannya berlaku secara otomatis tanpa ia mengetahui baik buruknya.Memangbenar,sekalipundemikian,menurutTafsir(2005)tetapsaja metode pembiasaan sangat baik digunakan karena yang dibiasakan biasanya adalah yang yang baikdan benar, kita tidakboleh membiasakan anak-anak kita melakukan atau berprilaku buruk. Ini perlu disadari oleh guru dan orang tua sebab perilaku guru dan orang tua yang berulang-ulang, sekalipun dilakukan secara main-main akan mempengaruhi anak didik untuk membiasakan perilaku itu. Metode pembiasaan berjalan bersama-sama dengan metode keteladanan, sebabpembinaaninidicontohkanolehorangtua/guru. Demikian pula pembiasaan dilakukan untuk pembinaan pribadi anak. Setiap orang tua hendaknya menyadari bahwa dalam pembinaan pribadi anak sangat diperlukan pembiasaan-pembiasaan dan latihan-latihan yang cocok dan sesuai dengan perkembangan jiwanya. Karena pembiasaan dan latihan tersebut JurnalPendidikanAgamaIslam-Ta’limVol.9No.1- 2011 23 AniNurAeni MenanamkanDisiplinPadaAnak akan membentuk sikap pada anak, yang lambat laun sikap itu akan bertambah jelas dan kuat, akhirnya tidak tergoyahkan lagi, karena telah masuk menjadi bagiandaripribadinya. 2. Prinsif DairyActivity Pada dairyactivitymemuat waktudanjenis kegiatanyangharus dilakukan oleh anak, pada dasarnya dairy activity adalah sebagai alat bantu untuk membiasakan siswa melakukan kegiatan, oleh karena itu ketika dairy activity digunakanperludiperhatikanprinsif-prinsifberikutini,yaitu: a. Penentuan waktu secara kaku pada dairyactivitytidakdimaksudkan untuk memperlakukan anak seperti robot tetapi hanya sebagai proses pembiasaan. b. Dairy Activity ditujukan untuk membiasakan anak melakukan kegiatan yangbaiksecaraberulang-ulang. c. Penentuanwaktu/jampadaDairyActivityadalahtentative. d. Penentuan jenis kegiatan pada Dairy Activity adalah kegiatan baik yang rutindilakukananak,yangpadaawalnyaanaksulituntukmematuhinya. e. Sewaktu-waktu, berilah peluang kepada anak untuk mencantumkan jenis kegiatannyasendiripadadairyactivitymiliknya. f. Pada hari-hari istimewa berilah anak dairy activity dengan jenis kegitan yang istimewa pula, misalnya pada saat hari raya, ulang tahun, atau pada saatanakmemperolehkeberhasilanyangsangatdibanggakan. 3. ContohMediaDiaryActivity Media Dairy Activity yang saya buat adalah terbuat dari stereofom dan kertas. Aktivitas harian diklasifikasikan kepada 4 kelompok yaitu: pagi, siang, sore,danmalam. a. KegiatanPagiHari 1) Jam05.00:anakbangundanshalatshubuh Unsurpembiasaandandisiplinpadabanguntiduradalah: a) berdo’abanguntidur b) Tidakmenangis/rewelketikabanguntidur c) Membereskantempattidur d) Segerapergikekamarmandi Unsurpembiasaandandisiplinpadashalatadalah: a) beribadahmahdhah b) Berwudlusebelummelaksanakanshalat c) Tertibgerakanshalat 24 JurnalPendidikanAgamaIslam-Ta’limVol.9No.1- 2011 MenanamkanDisiplinPadaAnak AniNurAeni d) Tidakmengakhirishalatsebelumgenapjumlahrakaat e) Menepatiwaktu 2) Jam07.00:anakmakandansarapan Unsurpembiasaandandisiplinpadamandiadalah: a) berdo’amasukdankeluarkamarmandi b) Membukapakaiansendiridanmenyimpannyaditempatcucian c) Menyimpankembaliperalatanmandiripadatempatnya Unsurpembiasaandandisiplinpadamakan a) Berdoasebelumdansesudahmakan b) Memakaitangankanan c) Menghabiskanmakanan d) Belajarmakansendiri e) Membereskanperalatanmakansendiri 3) Jam07.30:anakberangkatkesekolah Unsurpembiasaandandisiplinpadaberangkatsekolah a) Menepatiwaktu b) Mengenallingkunganyangberbeda c) Mematuhiperaturanyangdatangselaindariorangtua d) Menggunakandanmnyimpanperalatansekolah 4) Jam10.00:anakpulangsekolah Unsurpembiasaandandisiplinpadapulangsekolah a) Tempatpulangadalahrumah b) Menepatiwaktu c) Mengucapkansalam(ketikaberpisahdanberjumpa) d) Menggantibajuseragamdanmenyimpannyaditempatnya e) Meyimpanperatansekolahdirumahpadatempatnya b. KegiatanSiangHari 1) Jam11.00:anakbermain Unsurpembiasaandandisiplinpadabermain a) Mengunakanmainandenganapik b) Menyimpankembalimainanpadatempatnya c) Bergauldengantemansebaya 2) Jam12.00:anakshalatdhuhurdanmakansiang Unsurpembiasaandandisiplinpadashalatadalah: a) IbadahMahdah JurnalPendidikanAgamaIslam-Ta’limVol.9No.1- 2011 25 AniNurAeni MenanamkanDisiplinPadaAnak b) Berwudlusebelummelaksanakanshalat c) Tertibgerakanshalat d) Tidakmengakhirishalatsebelumgenapjumlahrakaat e) Menepatiwaktu Unsurpembiasaandandisiplinpadamakanadalah: a) Berdoasebelumdansesudahmakan b) Memakaitangankanan c) Menghabiskanmakanan d) Belajarmakansendiri e) Membereskanperalatanmakansendiri 3) Jam01.00:anaktidursiang Unsurpembiasaandandisiplinpadatiduradalah a) Berdo’asebelumdanbanguntidur b) Memberikanhakkepadatubuhuntukistirahat c) Membersihkanbadansebelum dansetelahtidur d) Tidakpipisdikasur c. KagiatanSoreHari 1) Jam03.00:anakshalatashar Unsurpembiasaandandisiplinpadashalat a) Ibadahmahdhah b) Berwudlusebelummelaksanakanshalat c) Tertibgerakanshalat d) Tidakmengakhirishalatsebelumgenapjumlahrakaat e) Menepatiwaktu 2) Jam04.00:anakmandi,makan,danmengaji Unsurpembiasaandandisiplinpadamengaji: a) Ibadah b) Berbusanasesuaiacara c) Berdo’a d) lingkunganreligious 3) Jam05.00:berkumpuldengankeluarga Unsur pembiasaan dan disiplin pada berkumpul dengan keluarga adalah: a) Keluargaadalahsegalanya b) Menghormatiorangyanglebihtua c) Memperhatikanwaktu 26 JurnalPendidikanAgamaIslam-Ta’limVol.9No.1- 2011
Description: