ebook img

marketing pada taman mini indonesia indah PDF

17 Pages·2013·0.22 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview marketing pada taman mini indonesia indah

ANALISIS DAN PERANCANGAN E- MARKETING PADA TAMAN MINI INDONESIA INDAH* Andika Resta Putra Perkasa, Robertus Tang Herman, Siswono Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia E-mail : [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRAK Pemasaran mempunyai andil yang sangat penting untuk membuat perusahaan tersebut dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih dalam hal pemanfaatan informasi, branding, menaikan income, dan pelayanan kepada pelanggan. Media dan sistem informasi yang sangat cocok untuk menunjang hal tersebut adalah e-marketing. Tujuan penelitian adalah untuk mengubah orientasi marketing dan memperbaiki kinerja dari proses e-marketing pada Taman Mini Indonesia Indah melalui pembangunan website e-marketing dengan penggunaan kerangka SOSTAC. Metode yang digunakan adalah melakukan survei, mengidentifikasi permasalahan proses marketing yang sedang dijalankan, menganalisa kebutuhan pengunjung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun serta membuat perencanaan strategi dan taktik pelaksanaan e-marketing sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Hasil yang dicapai dari kegiatan analisis tersebut adalah sebuah website e-marketing yang dapat melayani proses penjualan tiket online, reservasi online dan memaksimalkan proses e-marketing perusahaan yang ditujukan untuk membangun loyalty dan brand. Kesimpulan yang didapat dengan adanya website e-marketing pada Taman Mini Indonesia Indah, diharapkan dapat lebih memaksimalkan proses e-marketing yang terdapat didalamnya. Kata Kunci : E-Marketing, Jasa, Pariwisata, SOSTAC, Taman Mini Indonesia Indah PENDAHULUAN Kecepatan, ketepatan dan praktis terhadap akses penyediaan informasi yang efektif mempunyai andil yang sangat besar dalam menunjang performa pemasaran suatu perusahaan. Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk membuat perusahaan tersebut dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih dalam hal pemanfaatan informasi, branding, menaikan income, dan pelayanan kepada pelanggan. Media dan sistem informasi yang sangat cocok untuk menunjang hal tersebut adalah e-marketing. Segala kegiatan pemasaran yang dilakukan secara elektronik lewat jaringan cyber atau internet. Kegiatan pemasaran internet umumnya meliputi pada hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan produk periklanan dan pencarian prospek atau calon pembeli lalu di kelola dan dipelihara. E-marketing sebenarnya dimulai bersamaan dengan sejarah hadirnya internet itu sendiri. Sejak awal diciptakannya, internet sudah membawa fitur-fitur yang cocok untuk marketing. Kemajuan teknologi pendukung internet seperti munculnya beragam bahasa pemrograman dan database membuat internet marketing menjadi lebih menarik, hingga akhirnya muncul berbagai jenis variasi e-marketing *Working Paper seperti ; Search engine marketing, e-mail marketing, affiliate marketing, interactive advertising, blog marketing, viral marketing. Dengan penggunaan sistem e-marketing yang tepat dan dikaji ulang terlebih dahulu, manfaat yang didapat bagi perusahaan khususnya dalam penyediaan informasi jasa pariwisata sangat besar. E- Marketing dapat menyediakan fasilitas yang dapat menjembatani konsumen dengan informasi yang dibutuhkan. Fasilitas tersebut dapat berupa web pemasaran yang dapat diakses oleh semua konsumen dimana saja, kapan saja tanpa melibatkan batasan ruang dan waktu. Tidak hanya penyediaan akses informasi, namun content dari pemasaran yang menarik juga berperan penting untuk membuat web e-marketing sukses dan berhasil. Taman Mini Indonesia Indah adalah perusahaan yang menawarkan produk pariwisata kebudayaan asli Indonesia dan penyewaan gedung-gedung yang didalamnya untuk dapat dijadikan tempat pertemuan, pernikahan, rapat besar, dan acara lainnya. Dengan ragamnya produk pariwisata kebudayaan penyediaan akses informasi merupakan salah satu hambatan yang dihadapi oleh TMII, dan dimana transaksi yang dilakukan masih manual dan hal tersebut membutuhkan proses transaksi dalam mendapatkan informasi yang lama dan tidak praktis. Selain itu perubahan tata kelola yang tadinya berdasarkan pariwisata budaya dan dibantu oleh pemerintah menjadi sistem komersil menjadi salah satu masalah. Seperti yang diketahui masyarakat bahwa Taman Mini Indonesia Indah hanya menyediakan layanan jasa berupa pariwisata yang berisi budaya saja, tidak kepada layanan pariwisata publik yang memuat wahana rekreasi komersil dan menarik didalamnya. Kerugian yang diderita dari sisi perusahaan adalah, kurangnya performa penyediaan informasi yang terbatas, efisiensi waktu, dan pencarian prospek pelanggan yang berlangsung apa adanya tanpa dilakukan follow up lebih lanjut. Kerugian juga ada pada sisi pelanggan dimana mereka kesulitan mencari informasi tersebar diseluruh anjungan dan gedung di TMII yang berjumlah 28 propinsi, gedung-gedung, dan tempat-tempat pariwisata kebudayaan lainnya. Sistem atau layanan sistem informasi web e-marketing yang menarik terhadap penyediaan informasi secara efektif terpusat sangat dibutuhkan untuk membantu menyelesaikan masalah pada pihak perusahaan maupun pihak konsumen di TMII. Hal tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya informasi yang mudah diakses oleh pelanggan, content yang menarik, dan program-program yang dibuat untuk menambah kenyamanan terhadap penguna informasi (untuk pelanggan ataupun rekan) yang disediakan seperti ; pembuatan jadwal acara pariwisata yang langsung dapat dibuat oleh pelanggan pada web e- marketing secara langsung, dan perencanaan wisata yang juga dapat secara langsung dapat dibuat pada web e-marketing dengan maksud memberi pengetahuan yang tepat sasaran pada acara yang dibuatnya serta rincian biaya yang dibutuhkan. Selain itu pertimbangan atas perusahaan-perusahaan kompetitor yang sudah memulai penggunaan e-marketing membuat Taman Mini Indonesia sadar akan pentingnya teknologi bidang pemasaran dan pemasaran yang lama harus diperbaharui kembali. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem e-marketing pada TMII adalah sebagai berikut : 1. Metode Pengumpulan Data : a. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan bertujuan untuk mendapatkan data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari objeknya, dengan berkunjung langsung ke Taman Mini Indonesia Indah. Penelitian lapangan ini terdiri atas : I. Pengamatan (observasi) 2 Pengamatan dilakukan dengan mengamati langsung kegiatan operasional serta keadaan pada Taman Mini Indonesia Indah. II. Wawancara (interview) Wawancara dilakukan dengan bertanya jawab langsung secara bertatap muka (face to face) dengan Manajer dan pegawai operasional guna mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini. b. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan bertujuan untuk mendapatkan data sekunder, yaitu dengan mencari dan mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan topik yang diangkat dalam skripsi ini. Data ini diperoleh dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian dan bacaan-bacaan lainnya seperti majalah, artikel, media cetak lainnya dan internet. Hasil-hasil yang diperoleh dari studi kepustakaan merupakan informasi-informasi yang bersifat teoritis dan ilmiah yang akan menjadi pedoman dalam melakukan penulisan skripsi ini. 2. Metode Analisis, Perancangan terhadap Website yang dibuat. Pada metode ini (SOSTAC) terdapat enam tahapan dimana tiga tahap merupakan identifikasi dan analisis apa yang dibutuhkan perusahaan dan pelanggannya (user’s requirements) untuk menggambarkan Website seperti apa yang hendak dibangun. Tiga tahapan tersebut adalah Situation Analysis, pembentukan Objectives, dan penetapan Strategy umum untuk pencapaian Objectives. Hasil yang diperoleh nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk pembangunan Website E-Marketing yang telah direncanakan. Dalam tahap ini, pembangunan Website akan mengambil pedoman menurut rumusan Tactic yang telah disusun sebagai langkah lebih terperinci dari strategi umum yang sebelumnya telah ditetapkan. Tactic dibuat dengan menggunakan RACE (Reach, Act, Convertion dan Engage) yang ditunjang dan dilengkapi oleh 7c (Context, Community, Customization, Communication, Connection, Commerce). Dengan selesainya pembuatan Tactic hal yang dilakukan selanjutnya adalah membuat rancangan struktur informasi dan terdiri atas rancangan site map (blueprint) atau interface dari setiap halaman Website. Tahapan selanjutnya merupakan perumusan action yang akan dilakukan, hal tersebut mencakup perencanaan pengadaan dan jadwal pengerjaan tugas dalam membangun Website. Lalu membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan control yangmelipute testing dan review terhadap Website yang telah dihasilkan, hal ini dilakukan untuk memastikan fitur yang terdapat pada Website tidak keluar lingkup serta memenuhi harapan pemakai. 3 Gambar 1 : Kerangka Perencanaan SOSTAC (Sumber : Chaffey, 2011, SOSTAC Planning) HASIL ANALISIS 1.1 Analisis Kebutuhan Pengunjung Melalui Penyebaran Kuisoner Untuk memastikan aplikasi E-Marketing berjalan dengan baik perlu dilakukannya analisis kebutuhan pengunjung. Hal ini dimaksudkan agar E-Marketing yang dibuat sesuai dengan harapan calon pengunjung/pengunjung dan aplikasi yang terdapat didalamnya tidak keluar konteks. Penyebaran kuisoner dilakukan dengan cara online melalui media facebook dan twitter. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa responden yang mengisi kuisoner ini sebagian besar telah mempunyai account dari kedua jejaring sosial tersebut. 1.1.1 Populasi Jika dikaitkan dengan penelitian, populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung Taman Mini Indonesia Indah yang pernah berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah. Jumlah pengunjung Taman Mini Indonesia Indah pada tahun 2011 mencampai 3.815.552 pengunjung bayar. 1.1.2 Sampel Rumus untuk menentukan jumlah sample dari populasi yaitu dengan menggunakan rumus slovin (Riduwan & Kuncoro, 2008, p. 49): Keterangan: n : ukuran sampel N : ukuran populasi d : presisi ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95% 4 => (dibulatkan) Jenis sampel yang digunakan adalah sampel nonprobabilitas. Sampel nonprobabilitas ini digunakan apabila jumlah populasinya terlalu besar dan tidak di ketahui secara pasti. Untuk itu penulis cukup mengambil sampel sebesar 100 responden, karena dianggap sudah cukup mewakili populasi. 1.2 Segmentasi, Target, Value Proposion dan positioning dari Taman Mini Indonesia Indah Sesudah Penerapan E-Marketing Setelah menganalisa kebutuhan customer dengan menggunakan kuisoner, maka selanjutnya dapat ditentukan pembuatan Website E-Marketing sesuai dengan kebutuhan yang didapat. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa setelah adanya E-Marketing Taman Mini Indonesia memperoleh segmentasi customer yang tidak hanya berasal dari Indonesia, namun berasal dari berbagai negara. Hal ini sangat memungkinkan mengingat informasi dapat diakses dengan internet dimana saja. Dikarenakan pelayanan utama yang disediakan via online tidak memerlukan banyak biaya, maka tidak ada kenaikan harga untuk tiket masuk, penyewaan gedung, hotel, dan tiket masuk wisata lainnya. Mengenai hal target atau sasaran customer kemungkinan besar tidak ada perubahan yang signifikan. Value Proposion setelah adanya E-Marketing oleh Taman Mini Indonesia Indah akan tetap sama, tidak mengalami perubahan apapun seperti halnya sebelum diterapkannya E-Marketing. Hanya saja dengan adanya E-Marketing, customer mendapatkan kemudahan dalam mengakses informasi, mendapatkan tiket secara online sehingga customer tidak perlu mengantri untuk membeli tiket (datang lalu tunjukan tiket tiket online pada media kertas yang telah dicetak atau media elektronik apapun seperti handphone, laptop, tablet, dan lain sebagainya), dapat saling berkomunikasi (dua arah) dengan perusahaan dengan adanya customer service online, mereservasi tempat untuk berbagai kebutuhan (wedding, meeting, penginapan, dan lain sebagainya), dan juga dapat saling berhubungan antar pelanggan melalui forum yang disediakan. Dengan adanya fiter tersbut Taman Mini Indonesia Indah dapat meningkatkan customer satisfaction dan dapat menjaga hubungan baik dengan customer untuk mendapatkan value. Maka dapat ditarik kesimpulan, Positioning yang diciptakan Taman Mini Indonesia Indah di mata customer setelah diterapkannya E-Marketing adalah : Taman Mini Indonesia Indah diharapkan dapat menjadi sebuah tempat wisata yang lengkap dimana didalamnya terdapat kekayaan budaya Indonesia, diperuntukan untuk segala jenis golongan dan memberikan pelayanan yang terbaik secara langsung maupun melalui Website. Diharapkan juga customer mendapatkan pengalaman yang luar biasa, nyaman, mudah, dan menyenangkan serta melampaui harapan customer. 1.3 Analisis Strength dan Weakness (Kekuatan dan Kelemahan) Internal dari Taman Mini Indonesia Indah Data yang didapatkan pada butir-butir kekuatan dan kelemahan ini berasal dari hasil wawancara yang diadakan penulis dengan Bapak Syaifudin selaku Asmen Marketing. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran yang disertakan pada skripsi ini. Analisis kelemahan dan kekuatan internal dari Taman Mini Indonesia Indah diantaranya meliputi berbagai aspek, berikut adalah daftar kelemahan dan kekuatan dari Taman Mini Indonesia Indah : Kekuatan 1. Taman Mini Indonesia Indah mempunyai brand yang sudah terkenal Taman Mini Indonesia Indah sebagai aset negara, aset potensial bangsa yang telah mempunyai nama besar, dan ditetapkan sebagai proyek tumbuh, Taman Mini Indonesia Indah selalu berkembang dan telah dikenal di negeri sendiri serta di dunia internasional selain itu Taman Mini Indoensia Indah mendapatkan pengakuan dari unesco sebagai perlindungan kebudayaan tak benda. 5 2. Taman Mini Indonesia Indah mempunyai dukungan yang kuat dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi/kabupaten/kota, BUMN. karena TMII mencakup potensi kekayaan yang dimiliki bangsa indonesia maka TMII didukung oleh pemerintah untuk terus melestarikan kebudayaan indonesia. 3. TMII merupakan kawasan wisata wahana rekreasi budaya nasional yang yang dilengkapi dengan penyediaan fasilitas olahraga, wisata kuliner dan penyewaan gedung serta pendidikan. Tidak seperti halnya taman bermain atau taman hiburan lainnya yang menyediakan hanya akses terhadap hiburan semata, TMII merupakan proyek tumbuh yang berfungsi tidak hanya untuk kawasan peseltarian situs, taman kota, sarana penangkaran flora dan fauna tetapi juga tempat pariwisata yang lengkap menjangkau seluruh kalangan dengan berbagai tujuan(semisal : hiburan, olahraga,pendidikan ). 4. Taman Mini Indonesia Indah merupakan Wahana rekreasi yang ekonomis, edukatif, nyaman, variatif dan atraktif. Kekuatan internal yang salah satunya sangat penting yaitu nilai ekonomis. Dengan fasilitas yang disediakan dari berbagai macam budaya yang ada di indonesia serta berbagai wahana yang ada didalamnya terbilang cukup ekonomis dijangkau masyarakat dari semua kalangan dibanding dengan tempat hiburan lainnya. Taman Mini Indonesia terus berkembang dari segi layanan, penambahan wahana, dan penyelenggaraan berupa pameran yang bersifat pengenalan budaya serta mendidik. 5. Taman Mini Indonesia Indah dinobatkan menjadi “Open Space Museum” Terbesar di dunia. Hal tersebut dikarenakan Taman Mini Indonesia mempersembahkan berbagai kebudayaan untuk dinikmati yang berasal dari 33 propinsi, 17 museum, 17 taman serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia. Hal ini sangat disayangkan mengingat keterbatasan Taman Mini Indonesia Indah dalam promosi, sejalan dengan tujuan E- Marketing maka dengan adanya sistem ini pada Taman Mini Indonesia Indah akan membantu mempromosikan kelengkapan rekreasi yang ada untuk diakses oleh semua orang. 6. Lokasi yang strategis karena dapat diakses melalui tol jagorawi, JORR (Jakarta outer ring road) dan jalan tol dalam kota. TMII yang luasnya lebih dari 150 ha, lokasi terletak strategis di Ibukota Negara Indonesia, dijakarta dan aksesbilitasnya melalui jalan bebas hambatan ralatif mudah dicapai. 7. Mempunyai budget yang dapat dialokasikan kepada pembuatan divisi Teknologi Informasi. Kelemahan 1. Pemasaran yang dilakukan Taman Mini Indonesia Indah masih bersifat tradisional. Pemasaran yang dilakukan oleh Taman Mini Indonesia Indah hanya sebatas brosur, banner, dan iklan di radio. Namun karena besarnya pengeluaran operasional Taman Mini Indonesia Indah membatasi dalam menganggarkan biaya pemasaran, sehingga pemasaran yang dilakukan tidak gencar dan hanya sebatas formalitas saja. Dengan menggunakan pemasaran berbasis internet dapat membantu dalam perihal pemasaran dan meminimalkannya. Untuk menjadi tonggak utama marketing elektronik tentu saja dapat dicapai oleh semua orang di kawasan nasional maupun kawasan global. 2. Sumber Daya Manusia Tidak memenuhi standar baik dari kompetensi dan ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan TMII. Sumber Daya Manusia tidak sesuai dengan perkembangan tuntutan kebutuhan kehidupan masyarakat modern (keterbatasan tenaga ahli, kelemahan kemampuan, belum tepat dalam penugasan). Sumber Daya Manusia Taman Mini Indonesia dalam melakukan perekrutan tidak mempunyai sistem yang khusus, dan juga Sumber Daya Manusia yang sudah lama masih tetap dipertahankan karena masih terbawa dengan visi dan misinya yang bersifat sosial. 3. Lemahnya sistem koordinasi dan komunikasi antara manajemen Taman Mini Indonesia Indah dengan unit kerja pengelola yang lain. Pengelolaan organisasi yang mengacu pada sistem koordinasi dan komunikasi antara manajemen Taman Mini Indonesia Indah dengan para pengelola yang diantaranya adalah ; Unit kerja Anjungan Daerah, Unit Kerja Departement/Kementerian Negara/ BUMN, Unit Kerja BPP-TMII, Unit Usaha/Kerja-sama BPP-TMII belum proporsional dan belum terbangun dengan kuat. 4. Unit kerja yang melemah akibat dari reformasi lengsernya pemerintahan Soeharto. 6 Didalam Taman Mini Indonesia Indah didapat unit-unit kerja yang melemah disebabkan oleh menurunnya perhatian pembinaan dari instansi/institusi diatasnya, yang disebabkan oleh adanya reorganisasi, reformasi dan otonomi daerah. 1. Kurangnya pemanfaatan lahan parkir utara. Hal ini dikarenakan keterbatasan daya dukung sarana dan prasarana fisik sebagai konsekwensi perencanaan pembangunan 35 tahun yang lalu, tidak mampu lagi mengatasi pertumbuhan kebutuhan berupa fisik bangunan, termasuk intesitas kegiatan dengan meningkatnya mobilitas, aksesibilitas dan terutama lahan perpakiran kendaraan yang tidak berfungsi dengan semestinya. Selain itu juga pngembangan kualitas tata raung yang tidak tertangani dengan cermat, akibatnya tidak adanya panduan untuk rencana pembangunan, penengendalian luas lahan peruntukan ruang terbuka hijau, penyediaan jaringan lalulintas kendaraan dan transportasi, serta lajur khusus pejalan kaki. 5. Belum optimalnya promosi dan sistem pelayanan informasi kepada pengunjung dan pihak terkait. Pengunjung atau calon pengunjung yang ingin mengetahui secara detail tentang wahana , taman, museum ataupun anjungan dalam mendapatkan informasinya harus datang, ataupun hanya dapat menghubungi pusat informasi yang di sediakan oleh Taman Mini Indonesia Indah untuk mempertahankan kepuasan pelanggan. Namun seperti yang diketahui informasi yang baik dan yang dibutuhkan tidak hanya sekedar deskripsi melalui kata-kata tetapi juga berupa gambar, peta dan paket-paket menarik yang tersedia di Taman Mini Indonesia Indah. Selain itu informasi tentang potensi dan kekuatan Taman Mini Indonesia Indah sulit diakses/didapatkan, berakibat pada peluang kerja-sama investasi dan sponsorship tidak berkembang secara optimal. 1.4 Analisis Opportunities dan Threats (Peluang dan Ancaman) dari lingkungan Eksternal Taman Mini Indonesia Indah Seperti halnya Data yang didapatkan pada butir-butir kekuatan dan kelemahan, data yang didapatkan pada butir-butir peluang dan ancaman ini juga berasal dari hasil wawancara yang diadakan penulis dengan Bapak Syaifudin selaku Asmen Marketing. Tentunya butir-butir dibawah ini merupakan hasil analisa dan diskusi antara Bapak Syaifudin dan penulis. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran yang disertakan pada skripsi ini. Analisis terhadap kondisi eksternal dari Taman Mini Indonesia Indah adalah sebagai berikut : Peluang 1. Wisatawan mancanegara yang datang ke indonesia terus mengalami peningkatan. Dengan menggunakan data yang diunduh dari Badan Pusat Statistik indonesia bahwa wisatawan asing /mancanegara mengalami kenaikan yang merupakan peluang bagi Taman Mini Indonesia Indah untuk dapat menawarkannya kepada wisatawan tersebut. Menurut data yang dipaparkan dibawah bahwa wisatawan yang datang berjumlah 7.002.944 orang menjadi 7.649.731 orang. Hal ini menunjukan Indonesia mempunyai potensi wisata yang menarik bagi wisatawan data dapat dilihat pada lampiran). 2. Meningkatnya penggguna internet di Indonesia sebesar 22.4%. Dengan adanya peningkatan pengguna internet khususnya di indonesia, hal ini jelas bahwa E-Marketing mempunyai potensi yang tinggi untuk dapat diterapkan oleh Taman Mini Indonesia Indah. Selain memperhatikan tingkat pengguna yang terus meningkat, fungsi E- Marketing tidak terbatas oleh ruang dan waktu yang menjadikan sistem aplikasi berbasis web dan internet ini menjadi kekuatan yang dapat dimanfaatkan oleh Taman Mini Indonesia Indah. Tidak hanya berdasarkan data tabel pengguna internet dibawah ini, melainkan juga responden yang memberikan jawaban sebesar bahwa mereka dapat menggunakan internet. 3. Arus globalisasi bidang industri dan pariwisata, dengan bekerja sama dengan Hongkong, Singapura, dan Malaysia. Arus globalisasi termasuk didalamnya bidang industri pariwisata, akan membuka kesempatan untuk adanya kerja sama regional dan internasional terutama dengan Hongkong, 7 Singapura, dan Malaysia dikarenakan tidak membutuhkan VISA dan data pendukung lainnya dalam bertamasya. Ancaman 1. Semakin banyak budaya rekreasi perbelanjaan yang menyerap pengunjung. Budaya rekreasi di pusat-pusat perbelanjaan, menjadi kompetisi yang semakin berat dan keras. Baik sesama pusat rekreasi (TMII, Ancol, Taman Safari Indonesia, Taman Margasatwa Ragunan) maupun antar pusat rekreasi dengan pusat perbelanjaan/pusat niaga (mall, cafe, square, dsb) semakin banyak menyerap pengunjung. Untuk menarik perhatian pengunjung maka internet marketing/ electronic marketing diperlukan untuk dapat bersaing. Selain memberikan informasi tetapi juga kemudahan dalam pelayanan pemesanan paket-paket wisata akan membuat salah satu kekuatan yang dapat meminimalkan masalah ini. 2. Pesaing yang sudah menggunakan TI dalam operasi bisnis mereka khususnya Website marketing. Mengingat marketing berbasis web dan internet merupakan media yang dapat menunjang performa pemasaran suatu organisasi , maka banyak pesaing yang sudah menerapkan hal ini. Untuk dapat terus bersaing maka dari itu Taman Mini Indonesia Indah harus mempunyai web marketing yang dapat mereka kelola sendiri dan menunjang pemasaran. Seperti yang diketahui pemasaran melalui elektronik dapat meminimalkan biaya dan dapat diakses oleh siapa saja yang mempunyai koneksi internet serta meminimalkan biaya promosi. 3. Apresiasi masyarakat terhadap kesenian dan kebudayaan tradisional semakin menurun, serta kecenderungan generasi muda kurang menyukai hal-hal yang bersifat traditional. Penjagaan aset atau budaya di setiap negara adalah dengan terus melestarikannya melalui apresiasi dan ikut bagian dalam kegiatan yang ada didalamnya. Hal tersebut dilakukan oleh masyarakat didalamnya, namun apabila apresiasi masyarakat berkurang terhadap kesenian dan budaya tradisional, maka tidak ada yang menjaganya. 4. Tarif dasar listrik naik Dengan naiknya biaya listrik atau tarif dasar listrik akan menambah biaya operasional, mengingat sebagian besar aktifitas ditunjang dengan listrik. 1.5 Strategi E-Marketing melalui Prinsip 7P Dengan adanya analisa diatas maka dapat ditetapkan strategi E-marketing berdasarkan butir-butir yang terdapat pada setiap analisa internal dan eksternal perusahaan. Strategi E-Marketing dapat ditetapkan melalui prinsip 7P seperti berikut ini : a. Product/service Pada segi produk atau jasa yang akan dijual melalui media online dengan media offline tidak ada perbedaan yang berarti. Perbedaan hanya didapatkan melalui penggunaan sistem E- Marketing yang memudahkan calon pengunjung/wisatawan mendapatkan informasi yang jelas mengenai tempat yang akan dikunjungi serta harga dari tiket serta pembeliannya yang tentu saja proses online akan lebih mudah dan tidak perlu mengantri. Lain halnya apabila wisatawan membeli tiket dan mencari informasi langsung, akan memakan waktu, biaya dan tenaga. b. Price Penetapan harga untuk media online dan offline tidak jauh berbeda. Perbedaan harga hanya terdapat pada biaya mendapatkan tiket yang dijual dan potongan harga. Pada offline biaya mendapatkan tiket dan mendapatkan informasinya lebih sulit dan tinggi. Ditampah pula tiket yang dibeli secara offline tidak dapat dikembalikan dengan cara apapun, harga yang berlaku tidak termasuk kolektif, dan akan dihitung secara perorangan. Hal ini tentu saja berbeda dengan online yang dapat dibatalkan karena harus melalui tahap reservasi, ditambah pula pembelian tiket secara kolektif akan diberikan potongan dan diskon. c. Promotion Dengan adanya Website tentu saja promosi akan menjadi terpusat, semua di up to date melalui Website E-Marketing baru setelah itu media promosi lainnya. Segala berita yang ada di web akan dicantumkan pula pada facebook dan tweeter dengan segala kondisi yang diperlukan. Hal ini menyebabkan terintegrasinya kegiatan promosi antara satu dengan yang lainnya. 8 d. Place Tentu saja dengan Website E-Marketing informasi yang dibutuhkan oleh user dapat dimana saja tanpa batasan tempat. Pelayanan yang diberikan menjadi lebih maksimal karena calon pengunjung/wisatawan dapat langsung mengakses Website melalui device yang dimilikinya. e. People People atau staff merupakan komponen yang perlu diperhatikan, karena kualitas pelayanan dari staff pada suatu perusahaan membentuk kesan baik atau buruknya perusahaan di mata customer. Dengan adanya Website E-Marketing, tentunya Taman Mini Indonesia Indah juga harus mempertimbangkan pelatihan dan perekrutan karyawan yang memenuhi spesifikasi dan dapat mengoperasikan sistem proses bisnis online. Karyawan ini yang nantinya akan ditempatkan khusus untuk menjadi customer service online, pemeliharaan database Website, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan tidak memenuhinya standar dan kebutuhan staff yang ada pada saat ini untuk menjalankan aktifitas online dan offline secara bersamaan di Taman Mini Indonesia Indah. f. Process Dengan adanya Website E-Marketing diharapkan dapat ditunjang dengan staff yang berkualitas, ahli dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya customer memperoleh pengalaman yang positif melalui pelayanan staff dan sistem intergrasi antara offline dan online. g. Physical Evidence Physical Evidence merupakan segala sesuatu yang dapat dilihat secara fisik oleh customer berkaitan dengan perusahan, dapat digunakan sebagai media untuk membantu menyampaikan penilaian, dan menarik minat customer terhadap perusahan. 1.6 Strategi yang Dapat Dilakukan Oleh Taman Mini Indonesia Indah Berikut ini merupakan hasil dari formulasi faktor eksteral dan internal perusahaan serta beberapa strategi yang tercipta dan dapat diklarifikasikan diantaranya adalah: Strategi SO Strategi SO (Strength – Opotunities Strategies) adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Strategi SO yang dapat dilakukan Tamana Mini Indonesia indah adalah dengan membuat paket promosi yang eksklusif bagi wisatawan manca negara, mengakuisisi perusahaan travel dan jasa pariwisata yang terdaftar AFTA, membuat pameran kebudayaan, membuat 2 wahana rekreasi baru. Dengan demikian Taman Mini Indonesia Indah dapat menarik minat wisatawan mancanegara untuk dapat berkunjung melalui penawaran paket baru yang tentunya paket wisata tersebut dibuat semenarik mungkin, selain itu penambahan 2 wahana rekreasi akan menunjang pengaruh ketertarikan wisatawan dari luar negeri maupun wisatawan domestik. Untuk membuat konsep diri yang lebih baik lagi agar dapat berkompetisi dengan kompetitor lain, Taman Mini Indonesia Indah dapat melakukan strategi integrasi kedepan untuk mengakuisisi perusahaan travel yang terdaftar tidak memerlukan VISA. Hal ini dapat dimungkinkan melihat dari segi kekuatan internal pendapatan Taman Mini Indonesia yang terus mengalami peningkatan serta peluang eksternal dengan menjalin kerja sama antara negara seperti Hongkong, Singapura dan Malaysia membuat kerja sama antara sesama anggotanya dengan mudah membangun kerjasama. Strategi WO Strategi WO (Waknesses – Opportunities Strategies) adalah sebuah strategi yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil atau memanfaatkan keuntungan dari peluang eksternal. Strategi yang dapat digunakan Taman Mini Indonesia dalam memberbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal adalah strategi penetrasi pasar. Dimana strategi ini berupa penggunaan Website dan internet dalam hal pemasaran. Tentu saja hal ini dapat meminimalkan kelemahan Taman Mini Indonesia Indah dalam perihal pemasaran yang masih menggunakan pemasaran secara tradisional. Aplikasi E-Marketing juga akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan serta mempermudah pelanggan dalam melakukan pemesanan dan mecari informasi yang diinginkannya. 9 Strategi ST Strategi ST (Strength – Threats Strategies) adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari dampak ancaman eksternal. Strategi yang dapat dilakukan Taman Mini Indonesia Indah adalah Diversifikasi dengan membangun sebuah pusat perbelanjaan di dalam kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Dengan demikian pengunjung akan mendapatkan rekreasi dan kebutuhan mereka, menjadikan Taman Mini Indoensia Indah wahana rekreasi yang lengkap untuk dinikmati dari berbagai tujuan. Strategi WT Strategi WT (Weaknesses – Threats Strategies) adalah sebuah strategi dengan taktik defensif yang diarakan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Strategi yang dapat diambil oleh Taman Mini Indonesia Indah adalah dengan melakukan Retrenchment atau mengadakan pengurangan karyawan yang dinilai kurang produktif. Karena banyaknya sumber daya manusia yang tidak memenuhi standar baik dari kompetensi dan ketrampilannya strategi retrenchment inilah yang tepat untuk menghindari dampak dari krisis multi dimensi nasional dan regional. 1.7 Menetapkan Tujuan atau Objectives dari E-Marketing dengan 5S Setelah melakukan analisis dengan secara mendetail dan analisa kebutuhan kuisoner, maka dapat disimpulkan tujuan atau target utama yang harus dicapai oleh Taman Mini Indonesia Indah untuk meningkatkan kualitas E-Marketing dengan konsep 5 S, dimana rinciannya sebagai berikut : a. Sell, diharapkan Taman Mini Indonesia Indah dapat meningkatkan penjualan dengan adanya Website E-Marketing. Dengan alasan tersebutlah Website E-Marketing Taman Mini Indonesia Indah dilengkapi dengan penjualan dan reservasi tiket secara online. b. Serve, diharapkan dengan adanya Website E-Marketing Taman Mini Indonesia Indah dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada customer. Dengan alasan tersebut pada Website Taman Mini Indonesia Indah memiliki fitur contact us / customer service online, dan juga tentunya reservasi online. c. Speak, dengan adanya Website E-Marketing, Taman Mini Indonesia Indah dapat meningkatkan komunikasi antara customer dan perusahaan maupun antar customer yang terjalin dengan menggunakan media forum yang disediakan. Tentu saja fitur shared (dalam hal ini bisa berupa share via facebook, tweeter, blog, dan lain-lain) juga dibuat untuk mempermudah membagikan informasi mengenai Taman Mini Indonesia Indah seperti testimonial, review, dan lain sebagainya. d. Save, diharapkan Taman Mini Indonesia Indah dengan menerapkan E-Marketing dapat meminimalisasikan biaya khususnya promosi dalam pencetakan brosur. e. Sizzle, dengan adanya Website E-Marketing, Taman Mini Indonesia Indah diharapkan dapat memperkuat brand awareness, karena segala informasi terpusat pada Website tersebut. Dengan terpusatnya informasi maka customer dapat dengan mudah menemukan informasi yang dicarinya tanpa harus mencari ketempat lain, lebih terarah, sesuai dengan harapan Taman Mini Indonesia Indah kepada customer 1.8 Race Model dalam proses pembuatan rancangan layar. Reach : Memperkenalkan Website perusahaan dengan berupa link melalui media Online maupun Offline. Salah satu cara dalam upaya memperkenalkan Website perusahaan melalui pengoptimalan mesin pencari atau disebut SEO (Search Enggine Optimization) pada Onpage. Online Offpage : - Memperluas link ke berbagai blog, social media, forum, internet web directory, social bookmark, situs jejaring sosial seperti google+. - Iklan melalui iklan baris, banner advertising, google AdSense 10

Description:
disebut SEO (Search Enggine Optimization) pada Onpage. Online. Offpage : sosial seperti google+. - Iklan melalui iklan baris, banner advertising, google AdSense . Hoffman, Douglas., Bateson, John (2006). Service Marketing
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.