Laporan Analisis Beban Kerja Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR Kementerian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang keuangan dan kekayaan negara dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara, yang dalam gerak kegiatannya antara lain merencanakan, menghimpun, mengalokasikan, mengarahkan dan mengerahkan keuangan negara dan mengadministrasikan secara baik dan benar kekayaan negara yang selanjutnya dituangkan dalam tujuh sasaran strategis, yang meliputi: Pendapatan negara yang optimal; Perencanaan dan pelaksanaan belanja negara yang optimal; Pembiayaan dalam jumlah yang cukup, aman, dan efisien bagi kesinambungan fiskal; Utilisasi kekayaan negara yang optimal; Transfer daerah yang adil, transparan, tepat guna dan tepat waktu; Pengelolaan keuangan negara yang akuntabel. Pelaksanaan tugas Kementerian Keuangan tersebut semakin hari semakin bertambah berat dan kompleks serta dinamis, sehingga diperlukan adanya Sumber Daya Aparatur (organisasi, proses bisnis, hukum, hubungan masyarakat, sumber daya manusia, dan teknologi informasi) yang handal dan selalu dapat mengikuti perubahan administrasi publik, perkembangan dan tuntutan stakesholder. Untuk mewujudkan Sumber Daya Aparatur yang handal dan baik (Good Governance) tersebut, Kementerian Keuangan sejak tahun 2007 telah melaksanakan program reformasi birokrasi yang terdiri dari 3 pilar meliputi penataan organisasi, penyempurnaan proses bisnis, peningkatan disiplin dan manajemen SDM yang saat ini telah disesuaikan dengan Grand Design Reformasi Birokrasi (Perpres No.81/2010) dan Road Map Reformasi Birokrasi (Permenpan No.20/2010) menjadi 8 area perubahan meliputi Organisasi, Tata Laksana, Peraturan Perundang-undangan, SDM Aparatur, Pengawasan, Akuntabilitas, Pelayanan Publik, Pola Pikir dan Budaya Kerja. Bidang atau area tersebut pada prinsipnya merupakan tugas, fungsi, dan peran Sekretariat Jenderal. Agar Sekretariat Jenderal dalam melaksanakan tugas atau program Reformasi Birokrasi tersebut dapat berjalan efektif, efisien dan optimal tentunya perlu didukung oleh suatu organisasi yang adaptif serta didukung SDM yang berintegritas dan mempunyai kompetensi tinggi. Untuk mewujudkan organisasi dan SDM tersebut perlu selalu dilakukan monitoring, evaluasi, dan perbaikan di bidang organisasi dan SDM yang berkelanjutan. Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Pusat di bidang penataan organisasi sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.01/2013 yang hasilnya dapat digunakan sebagai salah satu alat yang digunakan untuk untuk mendeteksi, memonitor, mengevaluasi serta untuk mengetahui secara lebih objektif tingkat efektivitas dan efisiensi kerja unit, prestasi kerja unit/jabatan serta kebutuhan pegawai adalah Analisis Beban Kerja (ABK). Program Reformasi Birokrasi di bidang penataan organisasi khususnya kegiatan analisis beban kerja telah melaksanakan penyusunan aplikasi berbasis web dalam pengukuran ABK di lingkungan Sekretariat Jenderal dengan alamat http://www.bebankerja.depkeu.go.id, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan objektivitas, akurasi, efektivitas dan efisiensi unit/pejabat dan kebutuhan pegawai pada L a p o r a n An a lisis Beb a n Ker j a Sek r et a r ia t Jen d er a l ii seluruh unit organisasi, kemudahan, kecepatan dalam pelaksanaan analisis beban kerja serta pelayanan. Sistem aplikasi tersebut dimulai pada tahun 2012 dan untuk tahun 2013 terdapat penambahan unit dalam pengukuran ABK tersebut yaitu LPDP, Tenaga Pengkaji Bidang Sumber Daya Aparatur, Tenaga Pengkaji Bidang Perencanaan Strategik, Tenaga Pengkaji Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara, dan KPTIK-BMN (Surabaya, Semarang, Denpasar, Medan dan Makassar). Pelaksanaan ABK di tahun ini dapat berjalan dengan optimal, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, serta menghasilkan data ABK yang akurat, objektif, transparan dan komprehensif tidak lepas dari partisipasi, koordinasi, konsolidasi yang baik serta pembahasan bersama secara intensif dengan seluruh unit eselon II, Tenaga Pengkaji, dan UPT Sekretariat Jenderal. Karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung, bekerja sama dalam melancarkan pelaksanaan ABK serta memberikan masukan agar pelaksanaan ABK ke depan dapat berjalan lebih baik lagi. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Jakarta, Agustus 2013 Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan Charmeida Tjokrosuwarno NIP 195605141985011001 L a p o r a n An a lisis Beb a n Ker j a Sek r et a r ia t Jen d er a l iii RINGKASAN EKSEKUTIF Sekretariat Jenderal sebagai unit organisasi yang merupakan unsur pembantu pimpinan dan mempunyai tugas sebagai koordinator pelaksanaan tugas, pembinaan, pemberian dukungan administrasi kepada unit eselon I serta sebagai pengarah, penggerak program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan. Untuk itu diperlukan organisasi yang efektif, efisien, proporsional dan sesuai dengan perkembangan serta dibutuhkan sumber daya manusia yang tepat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dengan demikian perlu dilakukan monitoring dan evaluasi di bidang organisasi dan SDM yang berkelanjutan. Salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi, memonitor, mengevaluasi serta untuk mengetahui secara lebih objektif jumlah kebutuhan pegawai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja jabatan/unit, prestasi kerja jabatan/unit adalah Analisis Beban Kerja (ABK). Pada tahun ini diterapkan sistem aplikasi ABK untuk pelaksanaan ABK di lingkungan Sekretariat Jenderal. Tujuan mendasar dari diterapkannya sistem aplikasi ini adalah untuk meningkatkan objektivitas, akurasi, kemudahan dan kecepatan dalam pelaksanaan ABK, serta agar dengan cepat dapat mengetahui jumlah kebutuhan pegawai, efektivitas dan efisiensi kerja jabatan/unit pada seluruh unit organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal. Selain itu, tahun ini juga merupakan tahun pertama penerapan standar norma waktu di seluruh unit eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal, dengan ditetapkannya keputusan Sekretaris Jenderal Nomor S-22/SJ/2012 tanggal 13 Februari 2012. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada stakeholders khususnya mengenai kepastian waktu dalam pelaksanaan ABK yang akan selalu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan. Hasil pengolahan data pada 16 unit eselon II, tiga Tenaga Pengkaji, dan lima KPTIK-BMN sebagai UPT di lingkungan Sekretariat Jenderal sebagaimana pada tabel Rekapitulasi Kebutuhan Pejabat/Pegawai, Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Unit (EU), dan prestasi kerja unit (PU), yang selanjutnya disebut FP4 tampak pada Tabel 1. Tabel 1 Rekapitulasi Kebutuhan Pejabat/Pegawai, Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Unit (EU), Dan Prestasi Kerja Unit (PU) Sekretariat Jenderal No. Jumlah Kebutuhan Jumlah Pejabat/Pegawai Unit Organisasi Beban Kerja Selisih EU PU Keterangan Pejabat/Pegawai yang Ada 1 Biro Perencanaan dan Keuangan 216,272.17 144 orang 146 orang 2 0.98 B Baik 2 Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan 101,746.11 71 orang 73 orang 2 0.92 B Baik 3 Biro Hukum 168,538.00 109 orang 98 orang -11 1.14 A Sangat Baik 4 Biro Bantuan Hukum 129,420.25 84 orang 76 orang -8 1.13 A Sangat Baik 5 Biro Sumber Daya Manusia 275,910.48 180 orang 167 orang -13 1.10 A Sangat Baik 6 Biro Komunikasi dan Layanan Informasi 200,783.63 131 orang 124 orang -7 1.07 A Sangat Baik 7 Biro Perlengkapan 151,740.88 97 orang 92 orang -5 1.09 A Sangat Baik 8 Biro Umum 442,630.20 293 orang 284 orang -9 1.03 A Sangat Baik 9 Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan 343,443.52 226 orang 207 orang -19 1.10 A Sangat Baik 10 Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai 149,880.84 97 orang 91 orang -6 1.09 A Sangat Baik 11 Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan 128,977.06 83 orang 68 orang -15 1.26 A Sangat Baik 12 Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik 118,161.61 74 orang 63 orang -11 1.24 A Sangat Baik 13 Pusat Investasi Pemerintah 101,499.13 65 orang 54 orang -11 1.25 A Sangat Baik 14 Sekretariat Pengadilan Pajak 520,450.12 339 orang 337 orang -2 1.02 A Sangat Baik 15 Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan 62,614.46 39 orang 27 orang -12 1.54 A Sangat Baik 16 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan 37,142.52 25 orang 13 orang -12 1.90 A Sangat Baik 17 Tenaga Pengkaji Bidang Sumber Daya Aparatur 1,417.67 1 orang 1 orang 0 0.94 B Baik 18 Tenaga Pengkaji Bidang Rencana Strategik 1,483.33 1 orang 1 orang 0 0.98 B Baik 19 Tenaga Pengkaji Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara 1,355.25 1 orang 1 orang 0 0.90 B Baik 20 Kantor Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Barang Milik Negara 106,458.22 74 orang 56 orang -18 1.26 A Sangat Baik Jumlah 3,259,925.45 2,134 orang 1,979 orang -155 1.09 A Sangat Baik L a p o r a n An a lisis Beb a n Ker j a Sek r et a r ia t Jen d er a l iv Dari Tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa Sekretariat Jenderal pada tahun 2012 memiliki jumlah beban kerja sebesar 3.259.925,45 orang jam (OJ), dengan jumlah kebutuhan pegawai sebanyak 2.134 orang, sedangkan pegawai yang ada sebanyak 1.979 orang, sehingga Sekretariat Jenderal kekurangan pegawai sebanyak 155 orang pegawai dengan perincian sebagai berikut: • Biro Perencanaan dan Keuangan kelebihan dua orang pegawai. • Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan kelebihan dua orang pegawai. • Biro Hukum kekurangan sebelas orang pegawai. • Biro Bantuan Hukum kekurangan delapan orang pegawai. • Biro Sumber Daya Manusia kekurangan 13 orang pegawai. • Biro Komunikasi dan Layanan Informasi kekurangan tujuh orang pegawai. • Biro Perlengkapan kekurangan lima orang pegawai. • Biro Umum kekurangan sembilan orang pegawai. • Pusintek kekurangan 19 orang pegawai. • PPAJP kekurangan enam orang pegawai. • Pushaka kekurangan 15 orang pegawai. • Pusat LPSE kekurangan sebelas orang pegawai. • PIP kekurangan sebelas orang pegawai. • Sekretariat Pengadilan Pajak kekurangan dua orang pegawai. • Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan kekurangan 12 orang pegawai. • Lembaga Pengelola Dana Pendidikan kekurangan 12 orang pegawai. • Tiga Tenaga Pengkaji tidak mengalami kekosongan jabatan. • KPTIK-BMN kekurangan 18 orang pegawai. Adapun kekurangan pegawai terbesar pada Unit Eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal diantaranya adalah Pusintek (19 Orang), Pushaka (15 orang) dan Biro Sumber Daya Manusia (13 orang), sedangkan UPT di lingkungan Sekretariat Jenderal yaitu KPTIK-BMN juga kekurangan pegawai yang cukup besar pada tahun 2012 yaitu 18 orang. Pusintek memiliki beban kerja sebesar 343.443,52 OJ. Dari jumlah pegawai yang ada sebanyak 207 orang, Pusintek memiliki standar beban kerja secara efektif sebesar 311.949 orang jam (207 orang x 1.507 jam). Sehingga terjadi kelebihan beban kerja sebesar 31.494,52 OJ. Kelebihan beban kerja tersebut dikarenakan di era reformasi dan dalam rangka meningkatkan pelayanan dalam TIK, aplikasi dan database yang harus dikelola meningkat seiring dengan penambahan server unit eselon I di Data Center Kementerian Keuangan pada tahun 2012 dan kondisi ini juga mengakibatkan wilayah penanganan pemulihan permasalahan/gangguan layanan TIK semakin luas tidak hanya di lingkungan Sekretariat Jenderal, tetapi juga di unit-unit eselon I lainnya. Pusintek juga secara terus menerus mempersiapkan SDM yang berkompeten dan berkualitas dengan melaksanakan berbagai training baik hardskill maupun softskill dalam rangka meningkatkan pelayanan TIK Kementerian Keuangan, integrasi TIK Kementerian Keuangan, serta piloting dan rencana implementasi SPAN. L a p o r a n An a lisis Beb a n Ker j a Sek r et a r ia t Jen d er a l v Pushaka memiliki beban kerja sebesar 128.977,06 OJ dengan jumlah pegawai yang ada sebanyak 68 orang, sehingga terjadi kelebihan beban kerja dengan kekurangan pegawai sebanyak 15 orang. Tingginya beban kerja tersebut sebagai akibat tingginya volume kegiatan pendampingan sekaligus penyusunan laporan tugas pendampingan tersebut, pelaksanaan tugas mini office, pengolahan bahan pertemuan/rapat pimpinan, serta penyusunan risalah rapat dan matrik tindak lanjut. Biro Sumber Daya Manusia menjadi Unit Eselon II di urutan ketiga dengan kekurangan pegawai sebanyak 13 orang, dimana Biro SDM memiliki beban kerja sebesar 275.910,48 OJ. Kekurangan pegawai ini dikarenakan tugas dan fungsi Biro SDM yang mengakibatkan tingginya beban kerja, diantaranya pelaksanaan assessment center, Pemutakhiran data kepegawaian seluruh unit eselon I, verifikasi berkas dan usul calon penerima SLKS, dan konversi dan filtering data kepegawaian unit eselon I dan seluruh kegiatan di bidang SDM di lingkungan Kementerian Keuangan. Hal ini menjadi beban kerja yang sangat krusial dikarenakan bidang Sumber Daya Manusia menjadi komponen yang sangat penting dan sangat berperan dalam mendukung penataan organisasi dan penilaian efektivitas dan efisiensi Kementerian Keuangan. Sehingga kegiatan-kegiatan di Biro SDM membutuhkan effort sangat besar dan kompleks dan membutuhkan adanya penambahan pegawai. Kekurangan pegawai sebagaimana disebutkan di atas memerlukan spesifikasi atau kualifikasi pendidikan dengan rincian sebagaimana tampak pada Tabel 2. Selain mengacu pada hasil ABK, pemenuhan kebutuhan pegawai pada Sekretariat Jenderal juga perlu mempertimbangkan dan mengantisipasi adanya perubahan struktur organisasi yang terjadi di Kementerian Keuangan dan pegawai yang telah memasuki masa pensiun serta optimalisasi pelaksanan tugas pada masing-masing Biro/Pusat/Sekretariat/ Lembaga Pengelola Dana Pendidikan/Tenaga Pengkaji/UPT. Sedangkan unit eselon II yang mengalami kelebihan pegawai diantaranya Biro Perencanaan dan Keuangan (dua orang) khususnya pada Bagian Perbendaharan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2012 frekuensi sosialisasi perubahan-perubahan Peraturan Pelaksanaan Anggaran tidak banyak mengingat untuk diseminasi aturan juga dilakukan melalui mekanisme website dan melalui korespondensi/surat. Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan mengalami kelebihan pegawai (dua orang) khususnya pada Bagian Jabatan Fungsional. Hal ini dikarenakan, pada tahun 2012 beban kerja yang dilaksanakan masih sebatas sebagian kegiatan persiapan pengembangan jabatan fungsional di lingkungan Kementerian Keuangan berupa kegiatan sosialisasi untuk mendorong inisiasi pengembangan jabatan fungsional dari setiap unit eselon I sehingga volume beban kerja pada Bagian Jabatan Fungsional belum optimal. Secara umum hasil analisis beban kerja Sekretariat Jenderal sebagian besar berasal dari produk atau kegiatan yang bersifat pelayanan/servicing antara lain: penyampaian revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 200x Bagian Anggaran 15, penataan organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan, pelaksanaan assessment center, pemutakhiran data kepegawaian seluruh unit eselon I, serta meningkatnya jumlah aplikasi dan database yang harus dikelola mengakibatkan wilayah penanganan pemulihan permasalahan/gangguan layanan TIK semakin luas tidak hanya di lingkungan Sekretariat L a p o r a n An a lisis Beb a n Ker j a Sek r et a r ia t Jen d er a l vi Jenderal, tetapi juga di unit-unit eselon I lainnya. Kegiatan-kegiatan yang bersifat pelayanan tersebut menghasilkan beban kerja yang sangat besar dan menyebabkan Setjen kekurangan pegawai sebanyak 155 orang. Sedangkan tugas Sekretariat Jenderal sebagai perumus dan pembina serta peran Sekretariat Jenderal sebagai shaping dan safeguarding, belum dilaksanakan secara optimal, misalnya pelaksanaan tugas dan fungsi sosialisasi, monitoring dan evaluasi, bimbingan teknis, dan lain-lain. Perkembangan beban kerja Sekretariat Jenderal sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 meningkat sebesar 63%, hal ini dikarenakan pada tahun 2007 objek analisis beban kerja hanya 13 unit eselon II, sedangkan untuk tahun 2012 telah dilakukan pada 16 unit eselon II, tiga Tenaga Pengkaji, dan lima UPT di lingkungan Sekretariat Jenderal sebagai akibat adanya penataan organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal yang melakukan pembentukan KPTIK-BMN sebagai UPT di lima kota besar dan secara efektif beroperasi pada tahun 2012 serta pembentukan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan yang juga secara efektif beroperasi pada tahun 2012 yang merupakan amanat Wakil Presiden untuk membentuk lembaga tersebut di bawah tanggung jawab Kementerian Keuangan. Secara keseluruhan peningkatan beban kerja dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 tampak pada Grafik 1. Tabel 2 Spesifikasi Atau Kualifikasi Pendidikan Yang Dibutuhkan Kualifikasi Pendidikan (orang) Tanpa No. Unit Organisasi Sarjana Diploma III/ Diploma I Kualifikasi Hukum Ekonomi Sosial Komputer/IT Lain-lain Ekonomi Lain-Lain Biro Perencanaan dan 1 - - - - - - - - Keuangan Biro Organisasi dan 2 - - - - - - - - Ketatalaksanaan 3 Biro Hukum 11 - - - - - - - 1 (DIII Perpajakan), 4 Biro Bantuan Hukum 5 2 (DIII Akuntansi Pemerintah) Biro Sumber Daya 1 (Psikologi), 1 9 (DIII Anggaran & 5 2 (Manajemen) Manusia (Statistik), Perbendaharaan) Biro Komunikasi dan 1 (Ekonomi 1 (DIII Akuntansi 6 1 1 (Komunikasi) 1 (Desain Grafis) Layanan Informasi Pembangunan) Pemerintah) 1 (Teknik Geodesi) 2 7 Biro Perlengkapan 1 1 (Akuntansi) (Teknik Sipil) 2 (Administrasi/ 8 Biro Umum 2 Manajemen), 2 1 (Desain Grafis) 2 (DIII Kebendaharaan), (Akuntansi) 1 (IT), 1 (Sistem 1 (Psikologi), 1 3 (DIII/DI Akuntansi 9 Pusintek 1 (Manajemen) 11 (DIII IT) Informasi) (Kearsipan) Pemerintahan/STAN) 10 PPAJP 2 (Akuntansi) 4 (DIII Akuntansi) 1 (Akuntansi), 2 4 (Hukum 7 (DIII Akuntansi 11 Pushaka (Ekonomi 1 Perdata) Pemerintah) Pembangunan) 12 PIP 6 (Umum) 5 (DIII Keuangan) 3 (Ekonomi 2 (Sistem 2 (DIII Akuntansi 13 Pusat LPSE 4 (Komunikasi) Manajemen) Informasi) Pemerintah) Sekretariat Pengadilan 14 2 Pajak 1 (DIII Akuntansi Sekretariat Komite 1 (Organisasi), 1 Pemerintah), 1 (DIII 3 (Bea dan 15 1 Pengawas Perpajakan (Statistik) Perpajakan), 1 (DI Cukai) Administrasi Perpajakan) 1 (DIII Akuntansi/ Lembaga Pengelola Dana 1 (Akuntansi), 1 2(Umum), 1 (Statistik), 4 16 1 (IT) Keuangan), 1 Pendidikan (Manajemen SDM) (SII Umum) (DIII Kebendaharaan) Tenaga Pengkaji Bidang 17 - - - - - - - - Sumber Daya Aparatur Tenaga Pengkaji Bidang 18 - - - - - - - - Perencanaan Stategik Tenaga Pengkaji Bidang 19 Pengelolaan Kekayaan - - - - - - - - Negara 20 KPTIK-BMN 18 L a p o r a n An a lisis Beb a n Ker j a Sek r et a r ia t Jen d er a l vii Grafik 1 Jumlah Beban Kerja Sekretariat Jenderal 3,500 3,260 3,000 2,965 2,500 2,384 2,434 2,000 2,001 1,972 1,500 1,000 500 0 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Beban Kerja (dalam ribuan) Sebagai konsekuensi logis dari meningkatnya beban kerja Sekretariat Jenderal maka kebutuhan pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal juga mengalami peningkatan, namun demikian kebutuhan pegawai tersebut belum seluruhnya terpenuhi sehingga mengakibatkan kekurangan pegawai. Secara keseluruhan kebutuhan pegawai berdasarkan ABK dan jumlah pegawai yang ada di lingkungan Sekretariat Jenderal dari tahun 2007 sampai dengan 2012 tampak pada Grafik 2. Grafik 2 Jumlah Kebutuhan Pegawai Sekretariat Jenderal 2,500 2,134 1,948 2,000 1,979 1,567 1,598 1,832 1,500 1,312 1,301 1,511 1,559 1,306 1,207 1,000 500 0 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jml Kebutuhan Pegawai Jml Pegawai Yg Ada Peningkatan beban kerja pada beberapa unit eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal yang tidak sepenuhnya diimbangi dengan penambahan jumlah pegawai mengakibatkan nilai efektivitas dan efisiensi unit pada beberapa unit eselon II tersebut cenderung tinggi (EU > 1). Secara keseluruhan nilai Efektivitas Dan Efisiensi Unit (EU) di lingkungan Sekretariat Jenderal dalam enam tahun terakhir tampak pada Grafik 3. L a p o r a n An a lisis Beb a n Ker j a Sek r et a r ia t Jen d er a l viii Grafik 3 Jumlah Efektivitas dan Efisiensi Unit Eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal 2.00 1.80 1.60 1.40 1.20 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Berdasarkan Grafik 3 terlihat bahwa Efektivitas dan Efisiensi Unit (EU) di lingkungan Sekretariat Jenderal yang berada pada tingkat kualifikasi A (sangat baik) dan B (baik). Hal ini dikarenakan adanya penempatan komposisi pegawai pada masing-masing unit Eselon II Sekretariat Jenderal berdasarkan beban kerja yang ada, kecuali pada Pusat LPSE tahun 2009 mempunyai Efisiensi Unit sebesar 0,26 dengan kualifikasi E (kurang) dikarenakan Pusat LPSE merupakan unit organisasi yang baru dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.01/2009 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan tangga l8 April 2010, sehingga efektivitas kegiatan pada Pusat LPSE baru dimulai pertengahan tahun 2009 yang tidak mencerminkan beban kerja selama satu tahun. Selain LPSE, Setkomwasjak pada tahun 2011 juga mempunyai EU sebesar 0,70 dengan kualifikasi C (Cukup) dikarenakan Setkomwasjak belum beroperasi secara optimal dan volume pekerjaan belum besar di tahun 2011. Selain itu dari form FP2, Sekretariat Jenderal mempunyai jumlah produk A sebanyak 3.370 produk dan produk B sebanyak 3.218. Adapun sepuluh produk yang mempunyai beban kerja terbesar di lingkungan Sekretariat Jenderal adalah tampak pada Tabel 3. Hasil pelaksanaan pengukuran beban kerja ini dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan informasi secara transparan, baik kepada pimpinan Sekretariat Jenderal maupun seluruh pihak yang terkait, mengenai kebutuhan pegawai, tingkat efektivitas dan efisiensi kerja, prestasi kerja unit/jabatan yang lebih objektif, penataan organisasi dan proses bisnis sebagai masukan dalam menyusun pelaksanaan Reformasi Birokrasi guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan tuntutan para stakeholders. Di samping itu ke depannya Kementerian Keuangan dapat melaksanakan ABK dengan menggunakan Sistem Otomasi ABK agar hasilnya dapat lebih objektif dan akurat. L a p o r a n An a lisis Beb a n Ker j a Sek r et a r ia t Jen d er a l ix Tabel 3 Sepuluh Produk Sekretariat Jenderal Dengan Beban Kerja Terbesar No Nama Produk Unit Eselon II Unit Eselon III Form Jumlah Beban % Beban Kerja Jabatan yang Terlibat Status Kerja Eselon III 1Penanganan Perkara Gugatan Biro Bantuan Hukum Bagian Bantuan Hukum I A 31,041.42 25.96% Kepala Biro Bantuan Hukum; SNW Terhadap Menteri Keuangan Kepala Bagian Bantuan Hukum I; Atau Unit Lainnya Pada Kepala Subbagian Bantuan Hukum IA; Pengadilan Umum, Pengadilan Kepala Subbagian Bantuan Hukum IB; Niaga Atau Pengadilan Agama Kepala Subbagian Bantuan Hukum IC; yang Mengandung Tuntutan Kepala Subbagian Bantuan Hukum ID; Ganti Rugi Pelaksana 2Pelaksanaan Pemilihan Biro Perlengkapan Bagian Bimbingan dan A 27,765.67 61.97% Kepala Biro Perlengkapan; Non- SNW Penyedia Barang dan Jasa Layanan Pengadaan Kepala Bagian Bimbingan dan Layanan Pengadaan; Kepala Subbagian Bimbingan dan Layanan Pengadaan I; Kepala Subbagian Bimbingan dan Layanan Pengadaan II; Kepala Subbagian Bimbingan dan Layanan Pengadaan III; Pelaksana 3Penatausahaan Surat Masuk Sekretariat Pengadilan Bagian Umum A 24,477.90 42.83% Sekretaris Pengadilan Pajak; SNW (Kelengkapan Berkas) Pajak Kepala Subbagian Tata Usaha; Wakil Sekretaris Pengadilan Pajak; Pelaksana 4Pengadaan Jasa Biro Umum Bagian Rumah Tangga A 22,264.65 36.21% Kepala Bagian Rumah Tangga; Non-SNW Konstruksi/Jasa Lainnya di Kepala Subbagian Urusan Dalam; Lingkungan Sekretariat Kepala Subbagian Pemeliharaan; Jenderal Kementerian Kepala Subbagian Keamanan Dalam; Keuangan Untuk Nilai Kepala Subbagian Pengelolaan Telekomunikasi Pekerjaan Rp.10.000.000 s.d. dan Kendaraan Dinas; Rp.100.000.000 Pelaksana 5Penerbitan Surat Perintah Biro Umum Bagian Perencanaan dan A 19,938.33 33.29% Kepala Biro Umum; Non-SNW Membayar (SPM) pada Satker Keuangan Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan; Sekretariat Jenderal Kepala Subbagian Perbendaharaan; Pelaksana 6Pelayanan Kerumahtanggaan Biro Umum Bagian Rumah Tangga A 18,541.00 29.12% Kepala Bagian Rumah Tangga; Non-SNW Untuk Keperluan Kepala Subbagian Urusan Dalam; Dinas/Upacara Kementerian Kepala Subbagian Pemeliharaan; Keuangan Pelaksana 7Penanganan Perkara Gugatan Biro Bantuan Hukum Bagian Bantuan Hukum II A 18,509.17 26.61% Kepala Biro Bantuan Hukum; SNW Terhadap Menteri Keuangan Kepala Bagian Bantuan Hukum II; Atau Unit Lainnya Pada Kepala Subbagian Bantuan Hukum IIA; Pengadilan Umum, Pengadilan Kepala Subbagian Bantuan Hukum IIB; Niaga Atau Pengadilan Agama Kepala Subbagian Bantuan Hukum IIC; yang Mengandung Tuntutan Pelaksana Ganti Rugi 8Pelayanan Dokumen Paspor, Biro Umum Bagian Tata Usaha B 16,662.92 27.02% Kepala Bagian Tata Usaha Kementerian; SNW Visa dan Exit Permit untuk Kementerian Kepala Subbagian Tata Usaha Perjalanan Dinas; Perjalanan Dinas Luar Negeri Pelaksana 9Penyelenggaraan Pengadaan Biro Umum Bagian Rumah Tangga A 14,855.25 44.71% Kepala Bagian Rumah Tangga; Non-SNW Barang/Jasa Konstruksi/Jasa Kepala Subbagian Urusan Dalam; lainnya Sekretariat Jenderal Kepala Subbagian Pemeliharaan; Kementerian Keuangan di atas Kepala Subbagian Keamanan Dalam; Rp.100.000.000 Kepala Subbagian Pengelolaan Telekomunikasi dan Kendaraan Dinas; Pelaksana 10Penanganan Perkara Gugatan Biro Bantuan Hukum Bagian Bantuan Hukum III A 13,384.50 27.63% Kepala Biro Bantuan Hukum; SNW Terhadap Menteri Keuangan Kepala Bagian Bantuan Hukum III; Atau Unit Lainnya Pada Kepala Subbagian Bantuan Hukum IIIA; Pengadilan Umum, Pengadilan Kepala Subbagian Bantuan Hukum IIIB; Niaga Atau Pengadilan Agama Kepala Subbagian Bantuan Hukum IIIC; yang Mengandung Tuntutan Pelaksana Ganti Rugi L a p o r a n An a lisis Beb a n Ker j a Sek r et a r ia t Jen d er a l x
Description: