LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018 ISSN (p): 2345678, Hal. 65-88 http://jurnal.iailm.ac.id/index.php/latifah LA ILAHA ILLA ALLAH SEBAGAI AFDHALU DZIKRI TINJAUAN MULTIDIMENSI Rojaya IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya [email protected] Abstract This paper will try to examine the dzkir la ilaha illa Allah with a review of the book of tafsir, Hadith, Sufism, Sufis, psychological perspectives and experimental. The interpretation that is referred to is the Tafseer Ibn Katheer, the Hadith of the Prophet referred to from Fadhilah charity, the book Sufism refers to the Jami ' Al-Usul Aulia, sufi perspective by examining lectures Murshid TQN Suryalaya boarding schools and psychology perspective by reference on the results of a research psychologist from GADJAH MADA UNIVERSITY, Dr. Subandi about influence of Dhikr against one's soul. Experimental studies refer to stories experienced by students in amaliyah Dhikr, either through exposure to oral or deliberately asked to write down his experiences in writing. Keywords: dzikir, multidimension, perspectif Abstrak Tulisan ini akan mencoba mengkaji dzkir la ilaha illa Allah dengan tinjauan tafsir, hadits, kitab tasawuf, perspektif sufi, psikologis dan eksperimental. Tafsir yang dirujuk ialah Tafsir Ibnu Katsir, hadits nabi saw dirujuk dari Fadhilah Amal, Kitab tasawuf merujuk pada Jami’ Ushul Al-Aulia, perspektif sufi dengan mengkaji ceramah Mursyid TQN Pondok Pesantren Suryalaya dan perspektif psikologi dengan merujuk pada hasil penelitian psikolog dari UGM, Dr. Subandi tentang pengaruh dzikir terhadap jiwa seseorang. Studi eksperimental merujuk pada cerita-cerita yang dialami mahasiswa dalam amaliyah dzikir, baik melalui pemaparan lisan maupun sengaja diminta untuk menuliskan pengalamannya dalam tulisan. Keywords: dzikir, multidimensi, perspektif 1. PENDAHULUAN (afdhalu dzikri). Dzikir tersebut Dzikir la ilaha illah Allah merupakan dzikir yang paling banyak merupakan dzikir Jahar yang dibaca oleh umat Islam, di samping ditalqinkan (diajarkan) dalam Tarekat tilawah Al-Qur’an. Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) Tulisan ini akan mencoba Pondok Pesantren Suryalaya. Dzikir ini mengkaji dzkir la ilaha illa Allah dibaca oleh setiap ikhwan TQN dengan tinjauan tafsir, hadits, kitab minimal setiap ba’da shalat sebanyak tasawuf, perspektif sufi, psikologis dan 165 x. Dzikir la ilaha illa Allah disebut eksperimental. Tafsir yang dirujuk ialah sebagai dzikir yang paling utama Tafsir Ibnu Katsir, hadits nabi saw LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 1 dirujuk dari Fadhilah Amal, Kitab Dzikir la ilaha illa Allah tasawuf merujuk pada Jami’ Ushul Al- hendaknya dibaca terus, dilatih terus Aulia, perspektif sufi dengan mengkaji sampai dapat merasakan khusyu’ saat ceramah Mursyid TQN Pondok berdzikir. Dengan rendah hati Abah Pesantren Suryalaya dan perspektif Anom ra menyatakan,”Malah ceuk psikologi dengan merujuk pada hasil salasawios mubaligh, cenah cirina penelitian psikolog dari UGM, Dr. dzikir khusyu’ teh sok kaluar cai tina Subandi tentang pengaruh dzikir panon (nangis) dumeh ngarumasaken terhadap jiwa seseorang. Studi sadaya ge kenging Allah, sadaya ge eksperimental merujuk pada cerita- kagungan Allah, rumaos seueur dosa cerita yang dialami mahasiswa dalam jeung hoyong dihampura. Tapi lamon amaliyah dzikir, baik melalui teu khusyu’, kaluar caina teh sanes tina pemaparan lisan maupun sengaja panon, tapi tina lambey.1 diminta untuk menuliskan Hikmah Dzikir Jahar La Ilaha Illa pengalamannya dalam tulisan. Allah Dalam Tinjauan Tafsir Dan Hadits Nabi Saw 2. METODE PENELITIAN Pertama, La ilaha illa Allah memiliki Penelitian ini menggunakan metode banyak nama. Nama-namanya adalah: studi pustaka, yakni dengan mengumpulkan dan menganalisis buku- 1. Kalimat thayyibah/ perkataan buku yang menjadi rujukan dalam yang baik (QS. Ibrahim (14):24). penelitian ini, sehingga dapat diambil Rasulullah Saw bersabda,”Bimbinglah suatu simpulan yang memadai atas orang-orang yang akan meninggal penelitian ini. dunia dengan la ilaha illa Allah. Barangsiapa mengucapkannya ketika 3. HASIL DAN PEMBAHASAN sakaratul maut, maka wajiblah surga La ilaha illa Allah memiliki baginya.” Para sahabat kandungan makna yang mendalam, di bertanya,”Wahai Rasulullah, samping hikmah yang banyak. Tidak bagaimana jika kami mengucapkannya ada tuhan/ Ilah, selain Allah. Tiada yang ketika sehat?”. Jawab beliau,”Justru disembah, selain Allah. Tiada yang lebih wajib lagi atasnya.” dicari, selain Allah. Tiada yang wujud 2. Al-Qaul ats-tsabit/ ucapan yang secara hakekat, selain Allah. Menurut teguh (QS. Ibrahim (14):27). Dari Abu Arifin Ilham, tindakan dan amalan Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah apapun yang dilakukan hendaknya saw bersabda,”Sesungguhnya Allah berprinsip “hanya karena Allah” (lillahi memiliki sebuah tiang nur di depan ta’ala), bukan karena ilah-ilah yang ‘arsy-Nya. Jika seorang hamba lain. Ilah-ilah itu bisa berupa nafsu kita, mengucapkan la ilaha illa Allah, maka ego kita, kebiasaan buruk kita, bergetarlah tiang itu. Lalu Allah swt kebodohan kita, kepentingan pribadi berfirman,”Berhentilah!” Tiang itu kita, harta kekayaan kita, jabatan kita, berkata,”Bagaimana aku dapat profesi kita, gelar kita, dsb. berhenti, sedangkan Engkau belum Saat kita makan misalkan, mengampuni orang yang betulkah karena Allah? Agar kuat mengucapkannya?” Maka Allah swt beribadah kepada-Nya. Kuat menjalankan perintah-Nya. Ataukah 1 Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin, kita makan karena nafsu keinginan kita, 20 Wejangan Guru Mursyid, Bidang Pendidikan Yayasan Serba Bakti, Pondok Pesantren padahal perut kita masih berisi makanan Suryalaya, tt., hlm. 59. dan masih kenyang? LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 66 berfirman,”Sesungguhnya Aku telah berfirman,”Benarlah hamba-Ku, mengampuninya.” Maka barulah memang tiada Tuhan, selain Aku.” tiang itu berhenti.” (HR. Al-Bazzar). 8. Ahsanal qaul/ pembicaraan yang 3. Da’wah al-haq/ doa yang tulus lebih baik, yang sesuai dengan ajaran (QS. Ar-Ra’d (13):14). Abu Sa’id Al- agama menurut Ibnu Umar dan Zaid Khudri ra meriwayatkan bahwa bin Aslam ialah membaca la ilaha illa Rasulullah Saw bersabda,”Suatu kali Allah. Dari Abu Hurairah ra berkata Musa as memohon kepada Allah Swt,” bahwa Rasulullah Saw Ya Allah, ajarkan kepadaku sesuatu bersabda,”Tidak ada seorang hamba yang dengannya aku dapat berdzikir yang mengucapkan la ilaha illa Allah dan berdoa pada-Mu.” Allah melainkan dibukakan baginya pintu- berfirman,”Ucapkan la ilaha illa pintu langit sehingga kalimat itu terus Allah.” Musa berkata,”Ya Allah, menuju ‘Arasy selama ia kalimat ini diucapkan oleh setiap menghindarkan diri dari dosa-dosa hamba-Mu.” Allah berfirman besar.” (HR. Tirmidzi). lagi,”Ucapkanlah la ilaha illa Allah.” 9. Kalimat yang haq (QS. Az- Musa as berkata lagi,”Ya Allah, Aku Zumar (39):33-35). Dari Abu Hurairah menginginkan sesuatu yang spesial ra berkata bahwa Rasulullah saw untukku.” Allah berfirman,”Wahai bersabda,”Perbanyaklah ucapan Musa, jika tujuh lapis langit dan tujuh syahadat, la ilaha illa Allah sebelum lapis bumi diletakkan di sebelah berpisah antara kamu dengannya.” timbangan dan la ilaha illa Allah di (HR. Abu Ya’la). sebelah timbangan lainnya, niscaya 10. Da’a ila Allah/ menyeru kepada timbangan la ilaha illa Allah itu lebih Allah (QS. Fushshilat (41):33). Dari berat.” (HR. Nasai, Ibnu Majah dan Anas ra berkata Rasulullah saw Hakim). bersabda,”Tidak ada suatu amal 4. Kalimatin sawa/ kalimat melainkan antara dia dengan Allah swt (keadilan dan keinsafan) yang sama ada hijab, kecuali ucapan la ilaha illa (QS. Ali Imran (3):64). Allah dan doa orang tua kepada 5. Ta’muruna bil ma’ruf (QS. Ali anaknya.” (HR. Ibnu Mardawaih) Imran (3):110) menurut Ibnu Abbas 11. Kalimat taqwa (QS. Al-Fath ialah bersaksi terhadap la ilaha illa (48):26). Allah dan mengakui semua hukum Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Allah dan mengakui bahwa la ilaha Rasulullah saw illa Allah adalah sesuatu yang paling bersabda,”Perbaharuilah iman baik dan utama. kalian.” Para sahabat 6. Adil (QS. An-Nahl (16):90) bertanya,”Bagaimana cara menurut Ibnu Abbas adalah ikrar memperbaharui iman kami, ya terhadap kalimat la ilaha illa Allah. Rasulullah?”. Rasulullah saw 7. Qaulan sadida /perkataan yang bersabda,”Perbanyaklah ucapan la benar (QS. Al-Ahzab (33):70) menurut ilaha illa Allah.” (HR. Bukhari). Ibnu Abbas dan Ikrimah ialah 12. Tazakka/membersihkan diri mengucapkan la ilaha illa Allah. (QS. Al-‘Alaa (87):14) menurut Dalam sebuah hadits Ikrimah dan Ibnu Abbas ialah disebutkan,”Apabila seorang hamba membaca la ilaha illa Allah. La ilaha mengucapkan la ilaha illa Allah, maka illa Allah disebut dalam hadits Nabi Allah Swt membenarkannya dengan Saw sebagai Jilau al-qulub (pembersih hati). Karena itulah para ahli tasawuf LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 67 menganjurkan supaya kalimat la ilaha itu?” Rasulullah saw menjawab,”Itu illa Allah diwiridkan sebanyak- akan menghapuskan dosa-dosa banyaknya yaitu beratus-ratus bahkan mereka. Itu akan menghapuskan dosa- beribu-ribu setiap hari. Abu Ali Ad- dosa mereka.” (HR. Abu Ya’la dan Daqaq ra berkata,”Apabila seorang Al-Bazzar). Dari Ummu Hani ra hamba menyebut la ilaha dengan berkata bahwa Rasulullah saw ikhlas maka seketika itu juga hatinya bersabda,”la ilaha illa Allah tidak menjadi bersih kemudian ketika ia dapat didahului oleh amal apapun dan menyebut illa Allah, maka muncullah tidak meninggalkan satu dosa pun.” cahaya di hati yang bersih itu. Dengan (HR. Ibnu Majah).2 demikian segala usaha syetan akan sia- Kedua, Diberi shalawat oleh sia.” . Allah Di dalam QS. Al-Ahzab (33): 13. Hasanah/kebaikan (QS. Al- 41, ditegaskan tentang keharusan An’am (6):160) menurut Ibnu Abbas berdzikir atau mengingat Allah. “Hai dan Ibnu Mas’ud ialah la ilaha illa orang-orang yang beriman, Allah. Dari Anas ra berkata bahwa berdzikirlah (dengan menyebut nama) Rasulullah saw bersabda,”Tidak ada Allah, dzikir yang sebanyak- seorang pun yang mengucapkan la banyaknya.” Di ayat 43 disebutkan ilaha illa Allah pada suatu waktu pada bahwa Allah bershalawat kepada orang malam ataupun siang hari, melainkan yang berdzikir. Menurut riwayat Al- dihapuskan keburukan-keburukannya Bukhari, yang dimaksud Allah (dosa-dosanya) dari buku catatan bershalawat kepada orang yang amalnya sehingga keburukannya itu berdzikir ialah Allah memuji dan diganti dengan kebaikan.” (HR. Abu membanggakan hamba-Nya yang Ya’la). berdzikir di hadapan para malaikat-Nya. 14. Al-urwah al-wutsqo/ tali yang Subhanallah. Saat Kita berdzikir, amat kuat (QS. Al-Baqarah (2):256). menyebut nama Allah, maka Allah pun Dari Anas ra berkata,”Sesungguhnya menyebut nama kita dengan Abu bakar Shidiq ra menghadap kebanggaan di hadapan para malaikat- Rasulullah saw dalam keadaan sedih. Nya. Betapa bahagianya, nama kita Rasulullah saw bertanya disebut dan dibanggakan oleh Allah di kepadanya,”Mengapa engkau sedih?”. hadapan para malaikat-Nya. Pendapat Abu bakar ra menjawab,”Semalam yang lain mengatakan, shalawat Allah keponakan saya dalam keadaan kepada hamba-Nya yang berdzikir ialah hampir meninggal dunia.” Rasulullah menurunkan rahmat-Nya, yaitu saw bertanya,”Apakah engkau telah dikabulkannya hajat kita dan dijauhkan mentalqinkan kalimat la ilaha illa dari segala bencana. Allah?” “Ya, saya sudah melakukannya,” sahut Abu bakar. Ketiga, Dapat dijadikan Rasulullah saw bertanya Pegangan. Dikisahkan ada dua orang lagi,”Dapatkah ia mengucapkannya?”. Arab badui datang menemui Rasulullah “Ya, dia dapat mengucapkannya Saw. Orang pertama bertanya,”Ya dengan baik,” jawab Abu bakar. Rasulullah, siapakah orang yang paling Rasulullah saw bersabda,”Dia wajib baik itu?” Rasulullah menjawab,”Orang masuk surga.” Abu bakar ra yang paling baik ialah yang panjang berkata,”Wahai Rasulullah, bagaimanakah seandainya orang yang 2 Maulana Muhammad Zakariya Al-Kandahlawi, masih hidup mengucapkan kalimat Fadhilah ‘Amal, Pustaka Ramadhan, Bandung, t.t., hlm. 244-256. LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 68 umurnya dan baik amal perbuatannya.” banyak pahalanya?” Rasulullah saw Umurnya panjang dan umur tersebut menjawab,”Orang puasa yang paling dipenuhi dengan kebaikan dan banyak pahalanya adalah orang puasa kebaikan, itulah orang yang terbaik, yang paling banyak berdzikirnya.” kata Rasulullah. Orang yang kedua Kemudian disebutkan orang shalat yang bertanya,”Ya Rasulullah, sesungguhnya paling utama, orang haji yang paling ajaran Islam sangat banyak, perintahkan utama, dan orang sedekah yang paling kepadaku sesuatu yang dapat aku utama. Jawabannya sama, mereka yang jadikan pegangan.” Betul, apa kata paling banyak dzikirnya.4 sahabat Nabi Saw tadi, ajaran Islam Orang puasa waktunya sama, sangat banyak, cabang iman saja dari terbitnya fajar shidiq sampai berjumlah 77 cabang. Mampukah kita terbenamnya matahari. Larangannya melakukan seluruh cabang iman juga sama, tidak boleh makan, minum tersebut? Manakah yang paling penting dan berhubungan badan di siang hari. diantara yang penting? Rasulullah Yang membedakan orang yang menjawab,”Hendaknya lisanmu selalu berpuasa adalah kuantitas dan kualitas basah dengan berdzikir kepada Allah.” dzikirnya. Ada yang puasa, banyak Bila lisan kita berdzikir kepada Allah, tidur. Alasannya, tidurnya orang yang apalagi dengan dzikir yang paling puasa adalah ibadah. Benar. Tidur aman utama, yaitu la ilaha illa Allah, yang dari berghibah, berdusta dan perbuatan merupakan cabang iman yang paling sia-sia lainnya. Namun, yang lebih tinggi, tentunya tangan Kita akan utama adalah yang mengisi waktu- dermawan, kaki kita melangkah waktu saat puasanya dengan bershilaturahim, telinga kita memperbanyak dzikir. Makin banyak mendengarkan kebaikan, mata kita dzikirnya, maka pahala puasanya makin membaca Al-Qur’an, hati kita berbaik banyak. sangka kepada Allah dan kepada sesama, perut kita diisi dengan makanan Orang yang menunaikan ibadah dan minuman yang halal, dan seluruh haji juga sama. Tempat ibadah hajinya indera kita pun menjadi baik.3 sama di Mekah dan Madinah. Waktunya sama, yaitu pada bulan haji. Yang Keempat, Banyak dzikir membedakan orang yang menunaikan membuat seseorang menjadi lebih ibadah haji antara satu dengan lainnya unggul daripada lainnya. Seseorang ialah banyaknya dzikirnya. Ada orang bertanya kepada Rasulullah yang menunaikan ibadah haji banyak Saw,”Siapakah mujahid (pejuang) yang istirahat dan shopping dan ada juga paling banyak pahalanya di sisi Allah, yang menunaikan ibadah haji dengan ya Rasulullah?” Rasulullah saw banyak berdzikir. menjawab,”Mujahid yang paling banyak pahalanya ialah mujahid yang Kelima, Banyak dzikir paling banyak berdzikirnya kepada merupakan salah satu cara untuk Allah.” Orang itu bertanya mendapat ampunan Allah dan pahala lagi,”Siapakah orang puasa yang paling yang besar. Hal ini disebutkan dalam QS. Al-Ahzab (33): 35, Allah menyediakan ampunan dan pahala besar 3 Imam Imaduddin, Tafsir Ibnu Katsir III, Toha Putra, Semarang, t.t., hlm. 495. 4 Op.cit., hlm. 488. LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 69 kepada orang yang melakukan sepuluh berbagai ilmu dan ma’rifat datang hal, yaitu: muslim, beriman, taat, benar, kepadanya. Kemudian Sayyid Ali sabar, khusyu’, bersedekah, berpuasa, berkata kepadanya,”Sebenarnya dulu menjaga kemaluan dan banyak saya tidak melarangmu membaca Al- berdzikir. Qur’an, tetapi saya ingin pengaruh dzikir la ilaha illa Allah ini berkesan di Adapun dzikir yang paling dalam hatimu dulu.” Karena kalimat utama ialah dzikir la ilaha illa Allah. thayyibah merupakan sumber agama Dari Jabir ra, Rasulullah Saw dan pokok keimanan. Semakin banyak bersabda,”Dzikir yang paling utama menyebut kalimat ini, maka akan adalah la ilaha illa Allah.” (HR. semakin kuat dan lebih kukuh lagi dasar Tirmidzi). Oleh karena itu, para ahli keimanan itu. Ada tidaknya keimanan ma’rifat dan tasawuf selalu istiqamah seseorang tergantung kepada kalimat menjaga kalimat thayyibah dalam ini, bahkan wujud dunia ini pun dzikir-dzikir mereka dibandingkan tergantung kepada wujud kalimat ini. dengan bacaan-bacaan lainnya. Mereka Kiamat tidak akan terjadi selama masih menyuruh murid-muridnya ada yang mengucapkan la ilaha illa mengucapkan kalimat ini sebanyak- Allah. banyaknya karena telah terbukti faedah- fedahnya yang tidak terdapat pada Saya bersyukur diberi kesempatan dzikir yang lain. untuk berkhidmat mengajar tasawuf III di prodi manajemen dan prodi keuangan Dikisahkan Syekh Ulwan ra, perbankan STIE Latifah Mubarokiyah seorang ulama dan guru yang luas Pondok Pesantren Suryalaya, di ilmunya datang dan berguru kepada samping di IAILM. Setiap kali Sayyid Ali bin Maimun Maghribi ra pertemuan alhamdulillah sebelum secara khusus. Sayyid Ali belajar sebagaimana diterapkan di prodi menganjurkan kepadanya agar akhlak dan tasawuf, serta komunikasi meninggalkan semua pekerjaannya dan penyiaran Islam fakultas dakwah, serta pendidikan agama Islam fakultas hanya tawajjuh kepada dzikir. Ketika tarbiyah IAILM diawali dengan masyarakat mengetahui ini, mereka khotaman bersama di kelas. Ditambah mengejek dan menentangnya serta nilai plus di STIELM ialah setiap menuduh telah merugikan dan menyia- mahasiswa diberi buku prestasi dzikir nyiakan ilmu Syekh Ulwan ra. harian TQN Pondok Pesantren Suryalaya. Setiap minggu sekali prestasi Setelah beberapa hari, Sayyid dzikir mereka dievaluasi. Saya Ali mendapati Syekh Ulwan kadang- bersyukur, banyak mahasiswa yang kadang membaca Al-Qur’an, maka hal belajar memperbanyak dzikir. Ada yang itupun dilarangnya. Mendengar membaca dzikir ba’da shubuh saja kejadian itu, maka para penentangnya sampai 4000 x. Saat ditanya, ia semakin berburuk sangka. Mereka menjawab,”Saya membacanya sampai menuduh bahwa Sayyid Ali telah jam setengah tujuh, pak.” murtad, fasiq, dan lain-lain. Setelah Alhamdulillah. Walaupun mereka beberapa hari, manfaat dari dzikir la bukan mahasiswa prodi keagamaan, tapi ilaha illa Allah mulai dirasakan oleh luar biasa semangat berdzikirnya. Syekh Ulwan, hingga meresap ke dalam kalbunya, maka Sayyid Ali Hikmah Dzikir Jahar La Ilaha Illa berkata,”Sekarang mulailah membaca Allah Dalam Tinjauan Tasawuf (Kitab Jami’ Al-Ushul Fil Aulia) Al-Qur’an.” Setelah Syekh Ulwan membaca Al-Qur’an, ia merasakan LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 70 1. IKHLAS Merekalah orang zuhud yang sebenarnya. Syekh Ahmad Al- Kamsyakhanawi5 menulis Kitab Jami’ Kedua, Sifat dermawan. Al-Ushul fi Al-Aulia. Dalam Kitab Mengapa? Karena keyakinan yang tersebut (Terbitan Al-Haromain, mendalam bahwa Allah maha pemberi Surabaya, t.t., halaman 193-194) Beliau rezki, Allah maha pembalas sedekah. menjelaskan dua faidah dzikir jahar Harta Kita hakekatnya milik Allah. Kita kalimat tahlil atau la ilaha illa Allah, hanya diberi titipan untuk digunakan di yaitu : ikhlas dan karomah. jalan yang diridhai-Nya. Ikhlas melahirkan zuhud, Hati dikosongkan dari percaya tawakal, malu, mengagungkan Allah, dan rasa aman dengan dunia. Memang kaya hati, faqir, itsar, futuwah, dan kemana-mana rasanya tenang kalau syukur. Orang yang merutinkan dzikir membawa uang. Tapi, apakah uang la ilaha illa Allah akan ikhlas dan yang banyak dapat menolak bencana mempunyai sifat-sifat mulia, yaitu: dan kematian? Bukankah, hidup di dunia ini seperti orang yang melintasi Pertama, Zuhud. yakni jalan raya? Bisakah orang berdiam kosongnya batin dari kecenderungan selamanya di jalan raya? Tidak. Ia harus kepada dunia yang akan binasa. Zuhud melewati jalan raya, bukan ini masalah hati. Orang miskin yang menempatinya. Dunia pasti hilang atau tidak mempunyai harta, bila hatinya fisik kita yang terlebih dahulu dipenuhi dengan khayalan akan dunia, meninggal dunia. kerinduan akan kemewahan dan kecintaan pada materi jelas bukan orang Ada Pengusaha yang zuhud. Sebaliknya, walaupun seseorang menyedekahkan hartanya ratusan juta bergelimang materi, di kantongnya rupiah. Saat ditanya alasannya, ia banyak uang, di rekeningnya banyak menjawab,”Saya punya teman seorang tabungan, dan di rumahnya banyak pengusaha. Saat teman saya tersebut perhiasan, bila hatinya tidak terikat meninggal, isterinya dinikahi oleh orang dengan dunia, maka ia disebut zuhud. yang dulu saat masih hidup menjadi Salah satu ciri orang kaya yang zuhud saingan bisnisnya. Bisnis dan rumahnya ialah dermawan, banyak berderma dan kini dikelola dan ditempati oleh saingan membantu sesama. bisnisnya tersebut.” Menyedihkan. Saat hidup berjuang keras mengumpulkan Ada 10 sahabat Rasulullah yang kekayaan. Saat meninggal kekayaannya diberi kabar gembira oleh Beliau pasti diwarisi oleh saingan bisnis yang masuk ke dalam surga. Dari 10 sahabat menikahi mantan isterinya. tersebut, 9 diantaranya adalah pedagang/ pengusaha kaya yang Ketiga, Tawakal. Hatinya bergelimang harta, namun dermawan. begitu yakin dengan tempat Ahli sedekah hidupnya akan berkah, memasrahkan diri, yaitu Allah. Hatinya semakin dekat dengan Allah dan tenang, tidak stress dan goncang saat semakin bermanfaat kepada sesama. tidak ada asbab dan pekerjaan. Ia yakin dengan Allah yang menyebabkan adanya sebab. Siapa bertawakal pada Allah, Dia pasti mencukupi 5 Syekh Ahmad Al-Kamsyakhanawi, kebutuhannya. Jami’ Al-Ushul fi Al-Aulia,Al- Haromain, Surabaya, t.t., hlm. 193-194. LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 71 Bentuk tawakal pada permulaan Adam dimuliakan oleh Allah, namun ialah meninggalkan perbuatan biasa Kita sering tidak memuliakan/ yang lahir dari keinginan pribadi, mengagungkan Allah. dengan menetapi perbuatan yang Kelima, Kaya hati. Ia sadar diperintah oleh Allah. Makan Kita segala yang terjadi adalah kehendak dan apakah didorong oleh selera makan atau pengaturan Allah. Hati tidak panas dimotivasi untuk kuat menjalankan melihat kemajuan dan kekayaan orang ibadah kepada Allah? lain. Fokusnya ialah memperbaiki Saat DR. Yusuf Qardhawi dirinya agar diridhai oleh Allah. dikritik karena memakan paha kambing Hatinya lapang, memaafkan dan sendirian, padahal banyak penduduk menyelami perasaan orang lain. negara-negara miskin yang kelaparan, Keenam, Faqir (Butuh kepada Ia menjawab,”Kalian jangan hanya Allah). Ia tidak rakus kepada dunia, melihat apa yang Saya makan, tapi lihat karena kecukupannya bukan dengan apa yang Saya hasilkan?”. Memang, dunia. Lisannya juga tidak memuji dan Beliau salah seorang ulama yang mencela dunia. Orang yang merutinkan produktif, melahirkan banyak buku dzikir la ilaha illa Allah, secara hakikat yang bermutu dan bermanfaat bagi umat hanya butuh kepada Allah yang maha Islam. Aktivitasnya yang padat, kaya dan maha memberi kekayaan. keseriusannya dalam mengembangkan Maha kuasa dan maha memberi ilmu dan memberikan solusi terhadap kekuasaan. masalah umat Islam tentunya membutuhkan asupan energi yang Kerakusan seseorang seringkali memadai. mendatangkan kebinasaan. Dikisahkan, ada tiga orang menemukan harta karun Keempat, Malu kepada Allah di atas bukit. Bila dibagi rata, masing- dan mengagungkan-Nya dengan rutin masing mendapat sepertiga bagian. Itu berdzikir, menjalankan perintah Allah, sudah cukup dan banyak. Namun, sifat menjauhi larangan-Nya, menahan diri rakus membuat ketiganya malah binasa dari mengadu kepada Allah, serta dan tidak mendapat bagian apa-apa. menyayangi orang-orang tak berdaya, Orang yang disuruh turun bukit fakir dan miskin. membeli makanan, menyisipkan racun Mengapa harus malu kepada pada makanan untuk kedua temannya, Allah? Kita lebih sering lupa daripada supaya harta karun tersebut seratus ingat kepada-Nya. Saat berbicara persen menjadi miliknya sendiri. dengan makhluk, sering melupakan Sementara dua temannya juga Allah. Tapi saat berdialog dengan Allah merancang cara untuk mengeroyok dan melalui dzikir, shalat, munajat dan doa, membunuhnya agar mendapat bagian Kita sering malah ingat kepada lebih besar, yaitu masing-masing makhluk. Saat ditimpa masalah, ingat mendapat setengah harta karun. Apa kepada Allah. Namun saat diberi yang terjadi? Begitu yang membeli karunia kebaikan, malah lupa dengan- makanan datang, ia langsung dikeroyok Nya. Kita selalu meminta kepada Allah, dan dibunuh. Lalu saat keduanya namun permintaan Allah (perintah-Nya) menikmati nasi bungkus, akhirnya mati sering Kita abaikan. Kita sering berbuat juga karena telah disisipi racun oleh dosa kepada Allah, namun Allah tetap temannya. Kasihan. Ingin banyak, mencurahkan berbagai ni’mat kepada malah tidak dapat. Kita. Kita sebagai keturunan Nabi LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 72 Ketujuh, itsar (mendahulukan kebaikannya kepada orang lain atau kepentingan orang lain daripada keburukan orang lain kepadanya adalah dirinya). Itsar atau altruism merupakan ciptaan Allah. Ia tidak memandang perbuatan yang mulia. Kalau al-hirshu dirinya telah berbuat baik, sehingga atau rakus adalah mendahulukan menuntut balasan. Juga tidak melihat kepentingan sendiri daripada orang lain, keburukan orang lain kepadanya maka itsar merupakan kebalikannya. sehingga mencela mereka. Ia hanya Orang yang merutinkan membaca dzikir mencela perbuatan tidak baiknya, bukan kalimat tahlil, maka diantara cahaya pelakunya. yang memancar dari jiwanya adalah Saat berbuat baik, baik ibadah sikap itsar. ritual maupun sosial, ia memandangnya Diriwayatkan dari Hasan, ada sebagai anugerah dari Allah, sehingga sahabat yang puasa dua hari, buka dan bersyukur. Ia tidak memandang sahur memakai air putih saja, karena kebaikan dirinya semata usahanya tidak memiliki makanan pada saat itu. sendiri, karena dapat mengantarkannya Hari ketiga puasa, ia kedatangan tamu. pada sifat ‘ujub (bangga diri). Misalkan, Masalahnya, makanan yang ada di orang berkata,”Saya setiap hari rumahnya hanya cukup untuk porsi satu berdzikir dengan kalimat tahlil orang. Padahal, ia dan isterinya saat itu sebanyak 10.000 kali. Jarang orang sedang puasa, dan juga mempunyai yang bisa melakukan ini. Biasanya anak kecil. ikhwan dzikir cukup 165 x ba’da shalat, bahkan kalau sedang sibuk hanya 3 x Sahabat tersebut tanpa ragu ba’da shalat.” “Sudah 14 kali saya berkata kepada isterinya,”Kita khatam Qur’an seminggu sekali dan hidangkan makanan ini kepada tamu membaca doa khatamannya di tempat Kita. Biarlah malam ini Kita bersabar. ziarah, tempat para wali dimakamkan. Tidurkan anak Kita sebelum waktu Orang lain khatam sebulan sekali saja makan malam. Saat makanan belum tentu.” Ini termasuk ‘ujub dihidangkan, tiuplah lampu, sehingga (bangga diri) dan dapat menghapus nilai tamu tersebut beranggapan bahwa Kita amal baik yang Kita lakukan. Na’udzu makan bersamanya sampai kenyang.” billahi min dzalik. Subhanallah. Kesembilan, Syukur. Syukur Perilaku itsar mendapatkan ialah hati memuji Allah, ni’mat pujian dari Allah sebagaimana digunakan di jalan yang diridhai oleh disebutkan dalam Surat Al-Hasyr (59): Allah, serta dapat melihat sisi positif, 9. “Dan mereka mengutamakan melihat ni’mat dalam bencana. Sebut (Muhajirin), atas dirinya sendiri, saja, sengsara membawa ni’mat. meskipun mereka juga memerlukan. Penyakit dan rasa sakit misalnya, Dan siapa yang dijaga dari dirinya dari mempunyai 4 faidah, yaitu: dibersihkan kekikiran, maka mereka itulah orang- dari dosa, diingatkan kepada akhirat, orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr dicegah dari maksiat dan ikhlas dalam (59):9). berdoa.6 Dalam keadaan apapun Kita Kedelapan, Al-Futuwwah bisa bersyukur. Peserta ujian (Berbudi Luhur dan tanpa pamrih). komprehensif Fakultas Dakwah IAILM Artinya, tidak menuntut kebaikan orang lain, walaupun ia telah berbuat baik 6 Op.cit., hlm. 335. kepada mereka. Karena ia mengetahui, LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 73 Pondok Pesantren Suryalaya, Saya Syekh Ahmad Al- tanya bagaimana caranya agar dapat Kamsyakhanawi7 dalam karyanya, Jami bersyukur misalkan saat kehilangan Al-Ushul fi Al-Aulia (Terbitan Al- sandal ketika shalat di masjid? Kalau Haromain, Surabaya, t.t., hlm. 193-194) rela dan pasrah itu ridha. Bagaimana menulis dua faidah dzikir jahar kalimat syukurnya? Syukurnya ialah tahlil atau la ilaha illa Allah, yaitu : membandingkan musibah Kita dengan ikhlas dan karomah. Faidah ikhlas telah musibah orang lain yang jauh lebih dibahas pada poin pertama. Dalam berat. Kita dapat berkata,”Terima kasih tulisan ini akan diuraikan contoh-contoh ya Allah. Orang lain kehilangan kakinya faidah kedua, yaitu karomah. karena tabrakan. Ada yang kehilangan Karomah (kemuliaan) rumahnya karena kebakaran. Ada yang merupakan kejadian luar biasa sebagai kehilangan pekerjaannya karena PHK. bentuk pemuliaan Allah kepada para Ada yang kehilangan anaknya karena Wali (kekasih)-Nya. Fungsi karomah meninggal dunia terlebih dahulu. ialah untuk mengetahui wali yang Sementara Saya hanya kehilangan sebenarnya dan membedakannya sandal. Terima kasih, ya Allah.” dengan orang yang hanya mengaku- 2. KAROMAH ngaku sebagai wali. Bila hal luar biasa dilakukan oleh seseorang yang tidak Dzikir merupakan pondasi beriman dan beramal shaleh, maka dalam tarekat. Tidak ada seorang pun disebut istidraj (penundaan hukuman). yang dapat wushul (sampai) kepada Allah, kecuali dengan merutinkan Sebagian berpendapat boleh dzikir. Syekh Al-Kharraz berkata,”Bila menampakkan karomah, sebagaimana Allah hendak menjadikan hamba-Nya kisah temannya Nabi Sulaiman bernama sebagai Wali-Nya, maka dibukakan Ashif bin Barkhoya yang mengatakan baginya pintu dzikir kepada Allah. Bila dan membuktikan bahwa dirinya dzikirnya sudah dapat dinikmati, maka dengan ijin Allah dapat mendatangkan Allah membukakan pintu kedekatan, singgasana Balqis dari jarak yang jauh lalu mengangkatnya ke majelis sebelum mata berkedip (hitungan detik). keakraban (lebih dekat lagi), kemudian Umar bin Khathab saat mendudukkannya di atas kursi tauhid, berkhutbah shalat Jum’at di Saudi lalu menghilangkan hijab dan Arabia berseru (tanpa memakai memasukkannya pada dar al- HP),”Wahai pasukan, naik ke gunung, fardaniyah, kemudian disingkapkan naik ke gunung.” Pasukannya yang baginya penutup Keperkasaan dan sedang di Mesir mendengarkan Keagungan Allah. Bila pandangan suaranya dan mengikutinya, sehingga hatinya tertuju pada Keperkasaan dan meraih kemenangan. Keagungan Allah, maka ia akan menjadi fana, ia berada dalam Banyak contoh karomah seperti penjagaan Allah dan terlepas dari mendatangkan makanan pada saat pengakuan dirinya. Dan Sebagaimana bukan musimnya, mendatangkan air diketahui, dzikir yang paling utama saat haus, memperpendek perjalanan ialah dzikir kalimat tahlil, yaitu la ilaha jauh dalam waktu singkat, selamat dari illa Allah. musuh, mendengar suara tanpa rupa, dan sebagainya. Adapun karomah yang 7 Op.cit., hlm. 193-194. LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 74
Description: