NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-ANKABUT AYAT 16-24 Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Di Susun Oleh Rahmat Hidayatullah 10501100198 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 ABSTAKSI Rahmat Hidayatullah Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam surat al-Ankabut ayat 16-24 Dasar ideal pendidikan Islam adalah Al-Qur’an. Kandungannya sangat luas dan dalam, yang mendorong pada peningkatan kualitas kehidupan manusia ketingkat yang lebih baik dan sempurna. Artinya, seluruh ajaran Islam terkandung dalam Al- Qur’an pada dasarnya mengarahkan agar mendekatkan diri kepada Allah, dengan berbagai cara berbentuk aktivitas yang berguna bagi kehidupan manusia pada umumnya. Aspek pendidikan merupakan komponen yang utama dalam kehidupan manusia, yang telah tercakup pada ayat-ayat suci Al-Qur’an. Mengingat perjalanan hidup manusia dimuka bumi ini merupakan aktivitas pendidikan dan proses pengajaran berkesinambungan, dari sejarah Nabi diutus oleh Allah SWT untuk menjadi penyampai dan pendidik bagi umatnya agar mengajarkan bagaimana mengenal Allah. Bahwasannya Al-Qur’an telah mengajarkan terjadinya kemajuan beragama melalui proses belajar, dan sangat menekankan pada pentingnya sesuatu proses belajar yang akan mengangkat derajat manusia. Al-Qur’an merupakan penyampaian berita kepada manusia agar terlaksana proses-proses yang baik dalam pembelajaran yang dilalui sehingga dapat mencapai keridhaan yang didambakan, jelas bahwa penuturan yang terkandung dalam al-Qur’an merupakan sarana pendidikan yang pasti serta akurat, sumber pengarahan dan wejangan mulai bagi kehidupan manusia. Dalam penelitian ini penulis bertujuan ingin menjelaskan nilai-nilai pendidikan apa saja yang terkandung dalam surat al-Ankabut ayat 16 sampai 24. Adapun metode yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu penulis menganalisis masalah yang akan dibahas dengan cara mengumpulkan data-data kepustakaan berupa ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan apa yang akan ditafsirkan, hadits-hadits dan pendapat para mufassir. Kemudian menganalisis pendapat para mufassir, selanjutnya membuat kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa dalam surat al-Ankabut ayat 16 sampai 24 terdapat nilai-nilai pendidikan, yaitu nilai pendidikan tauhid yang pada intinya mengesakan Allah dalam zat maupun sifat, pendidikan kesabaran, yang mengajarkan betapa pentingnya kesabaran dalam kehidupan, pendidikan syukur, yang mengajarkan kita untuk selalu bersukur ketika dalam keadaan apapun, dan Allah akan menambahkan nikmat apabila kita selalu bersukur kepada-Nya, pendidikan belajar mengajar, suatu keharusan dilakukan oleh seorang muslim dalam rangka memanfaatkan potensi akal yang diberikan Allah SWT, dan Orang yang menuntut ilmu lalu mengajarkannya memiliki kedudukan yang sama dengan kebaikan orang yang jihad di medan perang melawan orang-orang kafir dan pendidikan iman kepada hari kebangkitan, Keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan kepada hari kemudian (kehidupan setelah mati), keimanan kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan keimanan kepada hari akhir, dengan beriman kepada hari akhir manusia akan sadar bahwa ada kehidupan setelah kematian yang di dalamnya terdapat balasan ketika manusia hidup di dunia. i i KATA PENGANTAR ﻢﻴﺤﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲا ﻢﺴﺑ Alhamdulillah, puji dan syukur yang penulis panjatkan ke hadiarat Allah SWT yang telah memberikan banyak ni’mat kapada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi akhir zaman yaitu Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya sampai akhir zaman. Selama menyusun skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami. Namun, tidak sedikit pula pelajaran yang didapat, baik dengan kesusahan maupun dengan kesenangan. Berkat kesungguhan hati, kerja keras, dan motivasi, serta bantuan dari berbagai pihak, segala kesulitan dan hambatan tersebut dapat di atasi. Untuk itu, pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setulusnya kepada kedua orang tua penulis, khususnya ibunda tercinta Hj. Siti Jamilah yang dengan susah payah mengasuh dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan kesabaran hingga dapat menyelesaikan perkuliahan. Kakak- kakaku tercinta: Yoyoh Maswiroh, Ahmad Syahrullah, Lilis Muslihah, Ahmad Syaifullah yang dengan penuh kasih sayang telah mendukung dan membantu keberhasilan belajar penulis. Keponakan-keponakanku tersayang, Nurul Zahra, Sarah Nur Rahmania, Bilqis Izzati, Najwa Aulia Syahmi, Kaila Aulia Syahmi, Muhammad Reza, Nadiva Safa Salsabila, Habibi Qolbi yang telah mengisi hari- hari penulis dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Dan tidak lupa Nenek dan Kakek tercinta almarhumah Hj Syami’nah dan almarhum H. Ilyas. Semoga kesalahan dan dosa-dosa mereka diampuni Allah SWT. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta stafnya. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ii 3. Prof. Dr. Rif’at Syauqi Nawawi, MA sebagai pembimbing yang telah banyak menyisihkan waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Para Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat berharga. 5. Pimpinan dan staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Teman-teman di jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2005/2006 7. Pimpinan pondok pesantren Daar El-Hikam Abi Bahruddin dan keluarga yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan agama, mudah-mudahan apa yang diberikan kepada penulis bermanfaat di dunia dan di akhirat. 8. Pimpinan pondok pesantren Al-Hidayah Basmol KH. Alawi Zein dan keluarga. 9. Dewan guru pondok pesantren Al-Hidayah. KH. Ahmad Syarifuddin Abdul Ghoni MA, KH. Ahmad Zawawi Mas’ud, KH. Ishak, KH Abdul Rahman, KH Niswan Toyib, Alm KH. Hasyim Mas’ud, Alm KH Sofyan Mas’ud, Alm KH Husaini. Yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan agama kepada penulis. 10. Teman-teman karib-ku, Sofyan Amrullah, Andi Hastono, Abu Bulaini, Ahmad Fatoni, Azis Rosdiansyah, Harid Isnaeni, Anang Lukman, Iwan Wahyudin, Rahmat Hidayatullah TH, Chairul Malik dan teman-teman yang tidak penulis sebutkan. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT jualah penulis berharap dan ber-doa semoga amal baik mereka yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin ya Rabbal ‘alamin Jakarta, 11 November 2010 Penulis iii DAFTAR ISI ABSTRAK...............................................................................................................i KATA PENGANTAR............................................................................................ii DAFTAR ISI..........................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .............................................................. 5 C. Perumusan Masalah .............................................................. 5 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 5 E. Metode Penelitian.................................................................... 6 F. Sistematika Pembahasan.......................................................... 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Nilai-nilai Pendidikan Islam ................................................. 9 1. Pengertian Nilai............................................................... 10 2. Landasan Nilai Pendidikan.............................................. 11 B. Pengertian Pendidikan Islam ................................................. 13 C. Tujuan Pendidikan Islam....................................................... 15 D. Dasar-dasar Pendidikan Islam ............................................... 18 BAB III TAFSIR SURAT AL-ANKABUT AYAT 16-24 A. Teks Ayat dan Mufrodat 1.Teks Ayat Dan Terjemah ................................................... 22 iv 2. Tafsir Mufrodat ................................................................. 23 B. Tafsir Surat Al-Ankabut Ayat 16-24..................................... 25 BAB IV NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM SURAT AL-ANKABUT AYAT 16 – 24 A. Nilai Pendidikan Tauhid......................................................... 52 1. Perintah Beribadah Hanya Kepada Allah......................... 58 2. Perintah Bertakwa Kepada Allah...................................... 60 B. Nilai Pendidikan Syukur......................................................... 63 C. Nilai Pendidikan Sabar............................................................ 69 D. Nilai Pendidikan Iman Kepada Hari Kebangkitan.................. 73 E. Nilai Pendidikan Kewajiban Belajar Dan Mengajar............... 79 1. Ayat Qauniyah Sebagia Sumber Ilmu................................. 83 2. Kedudukan Orang Yang Mengajarkan Ilmu...................... 84 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 86 B. Saran-saran ............................................................................ 87 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah untuk menjadi pedoman bagi seluruh umat manusia, dengan segala petunjuknya yang lengkap, meliputi seluruh aspek kehidupan yang bersifat universal. Nabi Muhammad Saw sebagai pendidik pertama (pada masa awal pertumbuhan Islam) telah menjadikan al-Qur’an sebagai dasar utama dalam pendidikan Islam. Bahkan lebih dari itu, kedudukan al-Qur’an pun telah menjadi sumber pokok dalam pendidikan Islam. Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk serta pedoman hidup muslim, memuat begitu banyak nilai serta kandungannya yang luas, akan sangat berguna dalam setiap segi kehidupan secara keseluruhan. Begitu banyak sendi-sendi kehidupan ini yang tercakup dalam ayat-ayatnya baik yang tersirat maupun yang tersurat, baik itu mulai dari pri-hidup kemanusiaan sampai keberbagai bidang dan ruang lingkup ilmu pengetahuan. Berbagai macam ilmu pengetahuan disinyalir banyak terkandung dalam al-Qur’an. Seperti halnya ketika al-Qur’an menerangkan tentang masalah Sosialogi, Astronomi, Biologi, Sejarah, Humaniora, Seksologi, Astronomi dan Psikologi, hal tersebut tentunya merupakan sebagian kecil diantara ilmu-ilmu yang disinggung dalam al-Qur’an. Di antara fungsi al-Quran adalah “sebagai petunjuk (huda), penerang jalan hidup (bayyinat), pembeda antara yang benar dan yang salah (furqan), penyembuh penyakit hati (syifa), nasihat atau petuah (mau’idzah) dan sumber informasi 1 2 (bayan)”.1 Al-qur’an tidak hanya sebagai petunjuk bagi umat tertentu dan untuk periode waktu tertentu, melainkan menjadi petunjuk universal dan sepanjang zaman. al-Qur’an eksis bagi setiap zaman dan tempat. Petunjuknya sangat luas seperti luasnya umat manusia dan meliputi segala aspek kehidupannya. Quraish Syihab dalam bukunya Wawasan al-Qur’an mengemukakan bahwa diantara tujuan diturunkannya al-Qur’an adalah : 1. Untuk membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari segala bentuk syirik serta memantapkan keyakinan tentang ke-Esaan yang sempurna bagi Tuhan seru sekalian alam, keyakinan yang tidak semata-semata sebagai konsep teologis, tetapi falsafah hidup dan kehidupan umat manusia. 2. Untuk mengajarkan kepada kemanusiaan yang adil dan beradab. Yakni bahwa manusia merupakan suatu umat yang wajib bekerja sama dalam pendidikan kepada Allah dan pelaksanaan tugas sebagai khalifah di bumi. Selain itu juga bertujuan untuk menjelaskan peranan ilmu dan teknologi, guna menciptakan suatu peradaban yang sejalan dengan jati diri manusia, dengan panduan Nur Ilahi, 3. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, bukan saja antar suku atau bangsa, tetapi kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dunia dan akhirat. 4. Untuk mengajak manusia berfikir dan bekerja sama dalam bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan. 5. Untuk membasmi kemiskinan material dan spiritual, kebodohan, penyakit, penderitaan hidup, serta pemerasan manusia, dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan juga agama.2 Demikian sebagian tujuan kehadiran al-Qur’an, tujuan yang terpadu dan menyeluruh, bukan sekedar mewajibkan pendekatan yang relegius yang bersifat ritual atau mistik, yang dapat menimbulkan formalitas dan kegersangan. al-Qur’an adalah petunjuk-Nya yang bila dipelajari akan membantu kita menemukan nilai- nilai yang dapat dijadikan bagi penyelesaian berbagai problem hidup. Apabila dihayati dan diamalkan akan menjadikan pikiran, rasa, dan karsa kita mengarah kepada realitas keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas dan ketentraman hidup pribadi dan masyarakat. 1 Said Agil Husin al-Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’ani Dalm Sistem Pendidikan Islam, (Ciputat : PT Ciputat Press, 2005), hal. 4 2 M. Quraish Syihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung : Mizan, 2000), cet. Ke-10, h. 12 3 Dasar ideal pendidikan Islam adalah al-Qur’an. Kandungannya sangat luas dan dalam, yang mendorong pada peningkatan kualitas kehidupan manusia ketingkat yang lebih baik dan sempurna. Artinya, seluruh ajaran Islam terkandung dalam al-Qur’an pada dasarnya mengarahkan agar mendekatkan diri kepada Allah, dengan berbagai cara berbentuk aktivitas yang berguna bagi kehidupan manusia pada umumnya. Aspek pendidikan merupakan komponen yang utama dalam kehidupan manusia, yang telah tercakup pada ayat-ayat suci al-Qur’an. Mengingat perjalanan hidup manusia dimuka bumi ini merupakan aktivitas pendidikan dan proses pengajaran berkesinambungan, dari sejarah Nabi diutus oleh Allah SWT untuk menjadi penyampai dan pendidik bagi umatnya agar mengajarkan bagaimana mengenal Allah. Bahwasannya al-Qur’an telah mengajarkan terjadinya kemajuan beragama melalui proses belajar, dan sangat menekankan pada pentingnya sesuatu proses belajar yang akan mengangkat derajat manusia. 3 “al-Qur’an merupakan penyampaian berita kepada manusia agar terlaksana proses-proses yang baik dalam pembelajaran yang dilalui sehingga dapat mencapai keridhaan yang didambakan, jelas bahwa penuturan yang terkandung dalam al-Qur’an merupakan sarana pendidikan yang pasti serta akurat, sumber pengarahan dan wejangan mulai bagi kehidupan manusia”.4 Allah menurunkan al-Qur’an untuk menjadi bahan yang harus dipelajari dan diamalkan manusia. Kalau seseorang banyak belajar serta tekun untuk mempelajari isi kandungan al-Qur’an, maka aktivitas yang dilakukannya pun akan senantisa memicu dan mendorong terhadap perkembangan dan kemajuan ajaran agama Islam. Sebab kemajuan beragama tak akan lepas serta terjadi melalui proses belajar. Oleh karena itu, pentingnya preses belajar menjadi modal dasar dalam upaya meningkatkan derajat manusia. Sejarah penafsiran al-Qur’an dimulai dengan penafsiran ayat-ayatnya sesuai dengan hadis-hadis Rasulullah atau pendapat para sahabat. Penafsiran 3 Fazlurrahman, al-Qur’an Sunber Ilmu Pengetahuan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1992), cet. Ke-2, h. 39 4 Syekh Muhammad al-Ghazali, Induk Al-Qur’an, (Jakarta : Cendikia Centra Muslim,2003), cet. I,h. 111
Description: